KASUS Moi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



RINGKASAN KASUS INSEAD merupakan sekolah bisnis pascasarjana Internasioanal yang memiliki



kampus di beberapa Negara yang berada di 3 benua yaitu Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Penyebaran kampus ini berdasarkan sesuai dengan anggapan INSEAD sebagai “Sekolah Bisnis untuk Dunia”. INSEAD memiliki 3 kampus pada lokasi yang berbeda dengan satu kampus yang terpusat pada Asia sebagai kampus bisnis yang pertamanya. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan tidak mudah. Banyak pertimbangan dan banyak pula yang dikorbankan dalam pemilihannya. Dari tahun 2000 hingga 2008 INSEAD masih terus melebarkan sayapnya dengan menggunakan sistem ‘Alliance and Partners’ dengan berbagai sekolah di negara-negara maju dengan maksud membangun jaringan di seluruh dunia dan mendirikan sekolah baru dengan tujuan memberikan pendidikan bisnis secara global. Hingga saat ini INSEAD memiliki 3 kampus yang tersebar di Fontainebleau, Singapura, dan Abu Dhabi dan bekerjasama dengan banyak universitas lainnya di banyak Negara untuk memperkuat kemitraan dalam hal fakultas, kerjasama, penelitian dan program bersama. II.



MASALAH



1. Bagaimana strategi operasi INSEAD, terutama strategi lokasi fasilitas, tetap selaras dengan misi dan nilai inti, yang ditandai dengan slogan "sekolah bisnis untuk dunia?” 2. Di lokasi-lokasi keputusan di kampus Asia, apa strategi fokus dari INSEAD? Mengapa Chicago Booth membuat keputusan lokasi yang sama, tapi Harvard dan NYU pergi ke tempat lain di Asia? 3. Di eropa, INSEAD memilih lokasi di Fontainebleau, sebuah kota kecil, bukan kota metropolitan Paris. Di Asia, INSEAD memilih Singapura, bukan kota Asia besar seperti Hong Kong, Shanghai, atau Tokyo. Di Timur Tengah, INSEAD memilih Abu Dhabi, bukan Dubai, trade-off yang bagaimana yang memang dibutuhkan saat memilih lokasi? 4. Bagaimana sebaiknya INSEAD mengatasi koordinasi di seluruh perbatasan untuk mempertahankan aliansi dan kemitraan di Eropa, Asia dan Amerika Utara? III.



PEMBAHASAN



1. Strategi operasi INSEAD sudah sesuai dengan prioritas strategi perusahaan yang telah diakui dengan begitu tujuan perusahaan akan tercapai dengan baik, dengan diimbangi strategi operasi yang baik perusahaan dapat mencapai kompetensi sampai periode tertentu (perlunya pembaruan strategi operasi yang baru agar mampu bersaing), dan 1



menyatukan strategi operasi dengan perusahaan sangat penting agar tujuan perusahaan tidak diragukan lagi. Seperti halnya yang dikutip oleh Hayes dan Schmenner (1978) bahwa “Manufaktur berfungsi dengan baik bila fasilitas, teknologi dan kebijakannya sesuai dengan prioritas strategi perusahaan yang telah diakui”, peneliti berpendapat bahwa strategi operasi dapat memimpin perusahaan sampai batas tertentu, dan kapasitas operasional dapat menentukan bisnis strategi untuk mencapai kompetensi. 2. INSEAD fokus pada produk atau layanan dan lokasi karena fokus pada kisaran sempit yaitu produk atau layanan di satu atau beberapa lokasi. Sesuai dengan pemikiran Skinner (1974) bahwa sebuah pabrik yang berfokus pada campuran produk yang sempit untuk ceruk pasar tertentu akan mengungguli pabrik konvensional yang mencoba misi yang lebih luas. INSEAD membuka 2 kampus utama di Asia dan membuka satu cabang di Eropa, karena adanya kemerosotan ekonomi di Malaysia dan tidak adanya keterikatan dengan perusahaan tertentu, INSEAD mempertimbangkan dua belas lokasi yang ada di seluruh Asia-Pasifik, lalu memilih Singapura, INSEAD memperoleh akses ke sumber pendidikan Prancis karena bermitra yaitu menjadi anggota asosiasi dari Sorbonne University di Yayasan Prancis Chicago dengan mengambil keputusan yang sama karena mereka ingin mengembangkan program prestisiusnya. 3. Trade off yang dihadapi INSEAD untuk pemilihan lokasi kampus yaitu strategis fleksibitas dimana akan mengorbankan kompetensi berbasis efisiensi (Kogut, 1985). Seperti halnya INSEAD harus mengorbankan kesempatan untuk masuk secara langsung ke Negara-negara Asia dengan perekonomian yang lebih besar seperti China, Jepang, dan India, karena INSEAD lebih memilih Singapura, yang merupakan sebuah lingkungan Internasioal, sebagai kampus yang berlokasi di Asia. Trade off yang dialami INSEAD sangat relevan dengan operasi global dimana INSEAD menggunakan strategi global yang cenderung meningkatkan tingkat sentralisasi dan mengalihkan kekuasaan dari anak perusahaan ke kantor pusat (Ghoshal, 1987). 4. Cara INSEAD mengatasi koordinasi di seluruh borders untuk mempertahankan aliansi dan kemitraan di Eropa, Asia dan Amerika Utara adalah dengan cara INSEAD berkoordinasi melalui:



2



a. Centralization



dalam pengambilan keputusan, jadi INSEAD menerapkan



pengambilan keputusan dari perusahaan inti tanpa campur tangan dengan anak perusahaan, sehingga keputusan itu murni dari sentral bukan dari desentral, kemudian baru dihasilkan keputusan tersebut disebar ke setiap anak perusaahn agar tujuan INSEAD sama dengan anak perusahaan. Hal ini sesuai dengan koordinasi mekanisme yang paling umum untuk perusahaan multinasional berdasarkan pemikiran Martinez and Jarillo (1989). b. Melalalui koordinasi planning, untuk menentukan strategi lokasi anak perusahaan yang akan didirikan di suatu Negara atau daerah tersebut. c. Melalui koordinasi formalisasi dan strandarisasi, yaitu penerapan formalisasi



terhadap seluruh anak perusahaan agar sesuai dengan standarisasi INSEAD, agar INSEAD lebih mudah dalam mengatur setiap kegiatan anak perusahaan agar sejalan.



3