Kasus Sunbeam Corporation [PDF]

  • Author / Uploaded
  • dian
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1.



Kasus Sunbeam Corporation Dalam rangka meningkatkan dan menghidupkan kembali perusahaan, dewan direksi Sunbeam Corporation memutuskan untuk merekrut seseorang yang dianggap berkompeten untuk memperbaiki keadaan perusahaan dan orang tersebut adalah Mr Albert J.Dunlap yang juga memiliki julukan sebagai “Chainsaw Al”. Ia dipekerjakan sebagai CEO Sunbeam Corporation terhitung sejak bulan Juli 1996. Semenjak ia bekerja di Sunbeam, sudah banyak hal yang dilakukannya, diantaranya dengan melakukan pemotongan biaya melalui pemberhentian secara besar - besaran sekitar 3000 karyawan dan menghilangkan 87% produk - produk perusahaan. Keputusan ini memang terlihat sangat kontroversial tetapi berhasil menaikan penjualan pada tahun 1997 sebesar 18,7%. Banyak prestasi yang diraih oleh Sunbeam sejak di pimpin oleh Dunlap. Hal ini terlihat dari terus naiknya harga saham Sunbeam. Pada awal bergabung dengan Sunbeam, harga saham per lembar hanya berkisar belasan dollar saja, tetapi harga saham terus merangkak naik sampai pada puncaknya mencapai harga $52 per lembar pada Maret 1998. Tetapi sayangnya ternyata Dunlap telah melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan perusahaan. Segala laporan yang dihasilkan ternyata merupakan hasil rekayasa dan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi . Hal ini mulai terkuak pada Juli 1998 ketika muncul sebuah artikel yang mengatakan hal tersebut dan artikelnya dikenal sebagai Baron’s Article. Munculnya masalah ini ke khalayak menyebabkan diadakannya rapat dewan direksi untuk membahas hal ini dan melakukan penyelidikan internal. Dan pada akhirnya para dewan direksi memutuskan untuk memecat beberapa manajemen senior yang termasuk di dalamnya Dunlap dan CFO. Selanjutnya dilakukanlah investigasi terhadap Sunbeam Corporation oleh SEC (Security Exchange Commission). Dalam investigasinya, SEC menemukan bahwa dari kuartal akhir 1996 hingga Juni 1998 pihak manajemen Sunbeam telah berhasil menciptakan kebohongan restrukturisasi dalam rangka meningkatkan harga saham sehingga membuat nilai perusahaan menjadi tinggi. Untuk mewujudkan hal ini, pihak manajemen telah menggunakan teknik manajemen laba yang tidak layak dalam rangka memalsukan laporan atau hasil perusahaan penghasilan melalui strategi penipuan akuntansi, seperti pendapatan “cookie jar”, recording revenue on contingent sales, dan mempercepat penjualan dari periode selanjutnya ke kuartal masa kini.



Masalah Andersen dengan Sunbeam bermula dari kegagalan audit yang membuat kesalahan serius pada akuntansinya yang akhirnya menghasilkan tuntutan class action dari investor Sunbeam. Baik dari gugatan hukum dan perintah sipil yang diajukan SEC menuduh perusahaan melakukan hal yang tidak benar yaitu melakukan transaksi “bill-andhold”, dimana menggembungkan pesanan bulan depan dari pengiriman sebenarnya dan tagihannya serta menyembunyikan kondisi keuangan yang buruk. Sunbeam Corporation menyajikan ulang hasil keuangan untuk tahun 1996,1997, dan kuartal pertama tahun 1998 berdasarkan audit ekstensif yang dilakukan komite audit dan dua kantor akuntan publik. Audit khusus tersebut menemukan bahwa laporan keuangan yang telah diterbitkan sebelumnya melebih sajikan kerugian untuk tahun 1996, melebihsajikan laba untuk tahun 1997, dan mengurang sajikan kerugian untuk kuartal pertama tahun 1998. Sunbeam melaporkan bahwa, untuk periode tertentu, pendapatan telah diakui pada periode yang tidak tepat, sebagian disebabkan praktek penagihan “tagih dan tahan” (bill and hold) yang dilakukan perusahaan pada periode berjalan untuk barang yang dikirimkan pada periode berikutnya. Perusahaan juga membukukan penjualan dengan jumlah signifikan yang diberikan pada pelanggan dengan persyaratan yang liberal yang bahkan sebenarnya bukan merupakan penjualan yang absah, tetapi lebih sebagai konsinyasi atau penjualan bergaransi. Pada tahun 1997, pendapatan disajikan kembali dari $ 1.186 juta ke $ 1.073 juta, dan laba dikurangi dari $ 123,1 juta dan $ 52,3 juta. Pelaporan keuangan yang tidak biasa ini telah membuat direktur utama Sunbeam Al Dunlap mengundurkan diri. Tahun 2001. SEC akhirnya, memberikan pendapat bahwa laporan keuangan Sunbeam tidak dapat diandalkan sehingga mengharuskan Sunbeam membuat kembali laporan keuangannya pada periode tersebut. Hal ini membuat harga saham Sunbeam terus menurun yang sebelumnya mencapai $52 per lembar menjadi hanya $7 per lembar saham. SEC menyatakan bahwa Dunlap dan Russel Kersh (mantan CFO) dan kantor akuntan publik Arthur Andersen telah melakukan kecurangan dan penipuan. Pada 2001, Sunbeam mengajukan petisi kepada Pengadilan kepailitan AS Distrik Selatan New York dengan Bab 11 Judul 11 tentang aturan kebangkrutan. Agustus 2002, pengadilan memutuskan pembayaran sebesar $141 juta. Andersen setuju membayar $110



juta untuk menyeleaikan klaim tanpa mengakui kesalahan dan tanggung jawab. Sunbeam mengalami kerugian pemegang saham sebesar $4,4 miliar dan kehilangan ribuan karyawannya. Sunbeam terbebas dari kebangkrutan. 2.



Pelanggaran Akuntansi Sunbeam Corporation a. Melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan perusahaan. Dimana laporan keuangan yang telah diterbitkan sebelumnya melebih sajikan kerugian untuk tahun 1996, melebihsajikan laba untuk tahun 1997, dan mengurang sajikan kerugian untuk kuartal pertama tahun 1998 b. Perusahaan membukukan penjualan dengan jumlah signifikan yang diberikan pada pelanggan dengan persyaratan yang liberal yang bahkan sebenarnya bukan merupakan penjualan yang absah, tetapi lebih sebagai konsinyasi atau penjualan bergaransi c. Perusahaan mengakui pendapatan pada periode yang tidak tepat, sebagian disebabkan praktek penagihan “tagih dan tahan” (bill and hold) yang dilakukan perusahaan pada periode berjalan untuk barang yang dikirimkan pada periode berikutnya.



d. Perusahaan memalsukan laporan atau hasil perusahaan penghasilan melalui strategi penipuan akuntansi, seperti pendapatan “cookie jar”, recording revenue on contingent sales, dan mempercepat penjualan dari periode selanjutnya ke kuartal masa kini.



3.



Opini Kasus Sunbeam Coporation Menurut pendapat saya kasus ini terjadi yang pertama karena kesalahan manajemen yaitu dengan memanipulasi laporan keuangannya untuk menunjukkan kinerja perusahaan yang baik padahal yang terjadi adalah sebaliknya sehingga menyesatkan pihak yang menggunakan informasi tersebut. Seharusnya manajemen menggunakan prinsip akuntansi reliability yaitu dapat dapat dipercaya dan dapat diandalkan, dimana laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan kenyataan yang ada sehingga tidak merugikan para pengguna informasi keuangan tersebut seperti para investor, dan kreditor. Yang kedua yaitu kesalahan auditor, dimana auditor gagal dalam audit sehingga menimbulkan kesalahan serius dalam akuntansinya. Dalam kasus ini Arthur Andersen tidak menyadari terjadinya pencatatan



pendapatan yang seharusnya dicatat diperiode berikutnya sehingga akan mempengaruhi laba dalam perusahaan.