Kawasan Tugu Persatuan MTQ [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGANTAR KOTA



IDENTIFIKASI MASALAH PADA DESAIN FISIK DAN PEMANFAATAN RUANG PUBLIK PERKOTAAN PADA IKON KOTA KENDARI YAKNI KAWASAN TUGU PERSATUAN MTQ



OLEH : KELOMPOK 2 AZIZAH AL FITRIA HAKRIANSYAH ILYAS RIKA PUSPITASARI ANDI ABDULLAH MOCH. FATUR ALFATHONI ACHLAN WAHYU RAMADHAN SAUALA



JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019



E1B1 17 004 E1B1 17 008 E1B1 17 022 E1B1 17 030 E1B1 17 040 E1B1 17 052



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah YME karena atas limpahan



rahmat dan hidayah-Nya



sehingga kami dapat menyusun makalah yang membahas “Masalah Pada Desain Fisik Dan Pemanfaatan Ruang Publik Perkotaan Pada Ikon Kota Kendari yakni Kawasan Tugu persatuan MTQ”. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan sehingga tugas ini dapat tersusun dengan cukup baik. Kami berharap tugas ini dapat bermanfaat untuk setiap orang yang membaca makalah ini. Kami menyadari bahwa pembuatan tugas ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan.



Kendari, 24 Maret 2019 Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... ii BAB I ............................................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1 1.1.



Latar belakang ............................................................................................................................... 1



1.2.



Rumusan masalah ......................................................................................................................... 2



1.3.



Tujuan ........................................................................................................................................... 2



BAB II .......................................................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3 Ruang terbuka ................................................................................................................................... 3



1. a.



Ruang Terbuka Umum .................................................................................................................. 3



b.



Ruang Terbuka Khusus ................................................................................................................. 3



2.



Ruang publik perkotaan .................................................................................................................... 5



BAB III ......................................................................................................................................................... 6 HASIL PENGAMATAN .............................................................................................................................. 6 3.1



Segmen 1 ....................................................................................................................................... 6



3.2



Segmen 2 ....................................................................................................................................... 9



3.3



Segmen 3 ..................................................................................................................................... 11



3.4



Segmen 4 ..................................................................................................................................... 13



3.5



Segmen 5..................................................................................................................................... 15



3.6



segmen 6 ..................................................................................................................................... 17



BAB IV ....................................................................................................................................................... 18 PENUTUP .................................................................................................................................................. 18 4.1



Kesimpulan ................................................................................................................................. 18



4.2



Saran ........................................................................................................................................... 18



DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. iii



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Kawasan perkotaan merupakan kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi (UU Penataan Ruang No.26 tahun 2007). Kawasan perkotaan pada saat ini telah menjadi masalah yang cukup sulit diatasi terutama dalam bidang pemanfaatan ruang terbuka hijau yang dimana meningkatnya akan permintaan lahan yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kota sebagai pusat pertumbuhan, perkembangan dan perubahan serta pusat sebagai kegiatan ekonomi, sosial, budaya, politik, dan berbagai aktivitas manusia. Kota mempunyai luas lahan terbatas permintaan akan penggunaan lahan pada suatu kota yang terus berkembang untuk pembangunan berbagai fasilitas perkotaan baik pemukiman, industri, dan pertambahan jalur transportasi maupun lahan terbangun lainnya yang perlahan akan menyita lahanlahan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan. Pembangunan wilayah perkotaan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan akan sarana dan prasarana kota. Perkembangan kota dapat menyebabkan kualitas ruang terbuka hijau semakin menurun dan jauh dari standar minimum sebuah kota yang nyaman, dalam Rencana Tata Ruang Kota (RTRW) telah di tentukan Proporsi Ruang terbuka hijau itu sendiri sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Pada realita saat ini pemanfaatan ruang terbuka hijau yang belum tepat sasaran di suatu kota. Yang mengakibatkan penurunan kualitas kota antara lain tidak terawatnya pelestarian atau ruang pejalan kaki, perubahan fungsi taman hijau menjadi tempat penjualan pedagang kaki lima, yang menggangu kenyaman kota. Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan unsur penting pada kawasan wilayah perkotaan dalam membentuk lingkungan kota yang indah dan nyaman. Ketersediaan ruang terbuka hijau merupakan bagian dari penataan ruang kawasan perkotaan yang memberikan manfaat kehidupan yang sangat besar dan dapat dipakai bagi masyarakat perkotaan sebagai tempat rekreasi, akademik dan tempat interaksi sosial.



1



1.2.Rumusan masalah 1. Apa yang di maksud dengan ruang terbuka? 2. Bagaimana klasifikasi ruang terbuka ? 3. Bagaimana kondisi (aktivitas, fasilitas dan permasalahan) ruang terbuka pada kawasan MTQ ?



1.3.Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu ruang terbuka 2. Untuk mengetahui klasifikasi ruang terbuka 3. Untuk mengetahui kondisi (aktivitas, fasilitas dan permasalahan) ruang terbuka pada kawasan MTQ.



2



BAB II PEMBAHASAN 1. Ruang terbuka Ruang terbuka (Open Space) merupakan ruang terbuka yang selalu terletak di luar massa bangunan yang dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang serta memberikan kesempatan untuk melakukan bermacam-macam kegiatan. Yang dimaksud dengan ruang terbuka antara lain jalan, pedestrian, taman lingkungan, plaza, lapangan olahraga, taman kota dan taman rekreasi (Hakim, 2003 : 50).



Macam-macam Bentuk Ruang Terbuka Ruang terbuka sebagai wadah kegiatan bersama, dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu (Hakim, 2003 : 50) : a. Ruang Terbuka Umum, dapat diuraikan menjadi berikut : 1) Bentuk dasar dari ruang terbuka selalu terletak diluar massa bangunan 2) Dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang (warga) 3) Memberi kesempatan untuk bermacam-macam kegiatan (multi fungsi). Contoh ruang terbuka umum adalah jalan, pedestrian, taman lingkungan, plaza lapangan olahraga, taman kota dan taman rekreasi. b. Ruang Terbuka Khusus, pengertiannya adalah sebagai berikut: 1) Bentuk dasar ruang terbuka selalu terletak di luar massa bangunan. 2) Dimanfaatkan untuk kegiatan terbatas dan dipergunakan untuk keperluan khusus/ spesifik. Contoh ruang terbuka khusus adalah taman rumah tinggal, taman lapangan upacara, daerah lapangan terbang, dan daerah untuk latihan kemiliteran.



Ruang terbuka ditinjau dari kegiatanya, menurut kegiatannya ruang terbuka terbagi atas dua jenis ruang terbuka, yaitu ruang terbuka pasif dan ruang terbuka pasif (Hakim, 2003 : 51) : a. Ruang terbuka aktif, adalah rang terbuka yang mempunyai unsur-unsur kegiatan didalamnya misalkan, bermain, olahraga, jala-jalan. Ruang terbuka ini dapat berupa plaza, lapangan olahraga, tempat bermain anak dan remaja, penghijauan tepi sungai sebagai tempat rekreasi. b. Ruang terbuka pasif, adalah ruang terbuka yang didalamnya tidak mengandung unsurunsur kegiatan manusia misalkan, penghijauan tepian jalur jalan, penghijauan tepian rel 3



kereta api, penghijauan tepian bantaran sungai, ataupun penghijauan daerah yang bersifat alamiah. Ruang terbuka ini lebih berfungsi sebagai keindahan visual dan fungsi ekologis belaka.



Ruang terbuka ditinjau dari segi bentuk, menurut Rob Rimer (Urban Space) bentuk ruang terbuka secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu ruang terbuka berbentuk memanjang (koridor) dan ruang terbuka berbentuk membulat (Hakim, 2003 : 51-52) : a. Ruang terbuka bentuk memanjang (koridor) pada umumnya hanya mempunyai batasbatas pada sisi-sisinya, misalkan bentuk ruang terbuka jalan, bentuk ruang terbuka sungai. b. Ruang terbuka bentuk membulat pada umumnya mempunyai batas disekelilingnya, misalkan bentuk ruang terbuka lapangan upacara, bentuk ruang terbuka rekreasi, dan bentuk ruang terbuka area lapangan olahraga.



Ruang terbuka ditinjau dari sifatnya, berdasarkan sifatnya ada 2 (dua) jenis ruang terbuka, yakni ruang terbuka lingkungan dan ruang terbuka antar bangunan (Hakim, 2003 : 51) : a. Ruang terbuka lingkungan adalah ruang terbuka yang terdapat pada suatu lingkungan dan sifatnya umum. b. Ruang terbuka antar bangunan adalah ruang terbuka yang terbentuk oleh massa bangunan. Ruang terbuka ini dapat bersifat umum atau pribadi sesuai dengan fungsi bangunannya.



Fungsi Ruang Terbuka a. Tempat bermain dan berolahraga; b. Tempat bermain dan sarana olahraga; c. Tempat komunikasi sosial d. Tempat peralihan dan menunggu; e. Tempat untuk mendapatkan udara segar f. Sarana penghubung satu tempat dengan tempat lainnya; g. Pembatas diantara massa bangunan; h. Sarana penelitian dan pendidikan serta penyuluhan bagi masyarakat untuk 4



i. Membentuk kesadaran lingkungan; j. Sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian, dan keindahan lingkungan.



2. Ruang publik perkotaan Ruang publik kota adalah ruang yang memuat begitu beragam interaksi. Interaksi itu sarat akan makna, karena proses jalinan yang menyatukan unsur ruang dan me-ruang dalam dimensi titip pijak hidup manusia. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri untuk mengamati ruang publik kota. Daya tarik itulah yang perlu dikembangkan sedemikian rupa, agar menjadi ekspresi dan refleksi atas potret kiritis kehidupan ruang publik kota.



5



BAB III HASIL PENGAMATAN Lokasi : Kawasan Tugu Persatuan MTQ, Jln. Korumba, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara



Sumber : Google Earth 3.1 Segmen 1



a. Aktivitas: 1. Senam



3. Bersantai



6



2. Tempat berkumpulnya komunitas



b. Fasilitas: 1. Bangku taman



4. Tempat pertunjukan



3. Pos jaga



2. Jalur pendestrian



7



c. Permasalahan: 1. Rusaknya disediakan



fasilitas



yang



2. Tidak termanfaatkannya pos jaga yang talah di buat



4. Adanya pedagang kaki lima yang masih melanggar peraturan yang telah ditetapkan



5. Kerusakan beberapa bagian pada jalur pendestrian



3. Kebersihan tidak terjaga 6. Lampu yang tidak menyala pada malam hari



8



d. Potensi: 1. Lokasi yang strategis



2. Lahan terbuka yang bagus



3.2 Segmen 2



a. Aktivitas: 1. Jogging



2. Bersantai



9



b. Fasilitas: 1. Bangku taman



3. Jalur jogging



2. Lampu taman



c. Permasalahan: 1. Infrastruktur yang tidak terawat, seperti: - Bangku taman yang dirusak oleh tangan tangan tak bertanggung jawab ditumbuhi tanaman rumput



-



Di rusaknya usaknya lampu taman



10



2. Penempatan jalur pendestrian yang tidak tepat



3. Penggunaan tanaman hias yang tidak tepat



d. Potensi: 1. Lokasi yang strategis 2. Jadi tempat rekreasi 3.3 Segmen 3



a. Aktivitas: 1. Bersantai



2. Mengambil gambar



11



b. Fasilitas: 1. Tangga



2. Jalur pendestrian



c. Permasalahan: 1. Tidak adanya tempat sampah



3. Jembatan dan Selokan



4. Pagar pembatas tugu



2. Selokan tidak memiliki pembuangan sehingga membuat air tersumbat



12



3. Adanya kesalahan dalam pembuatan lantai sehingga membuat air tergenang



d. Potensi: 1. Lokasi strategis karena berada ditugu mtq 2. Fasilitas masih baru 3. Jadi tempat aktivitas 3.4 Segmen 4



a. Aktivitas: 1. Bersantai



2. Bermain sketboard



3. Tempat berkumpulnya komunitas anak muda



13



b. Fasilitas: 1. RTH



3. Selokan diberi penutup agar pengunjung merasa aman dan tetap memikirkan air yang akan mengalir



2. Jalur pendestrian



c. Permasalahan: 1. Kurangnya tempat sampah 2. Adanya pedagang kaki lima yang tidak tertib



3. Tidak ada wc umum d. Potensi: 1. Menjadi tempat rekreasi 2. Menjadi tempat aktivitas olahraga



14



3.5 Segmen 5



a. Aktivitas: 1. Sering diadakannya acara resmi dan non resmi



b. Fasilitas: 1. Gedung utama mtq



2. Jalur pendestrian dan tangga



15



c. Permasalahan: 1. Tidak terawatnya gedung sehinga sehingga terlihat kotor



2. Tidak tersedianya tempat sampah di sekitaran gedung yang membuat masyarakat cenderung membuang sampah sembarangan sehingga gedung tampak kumuh.



d. Potensi: 1. Sebagai tempat kegiatan formal 2. Memiliki halaman yang luas sehingga dapat dimanfaatkan untuk beberapa kegiatan seperti tempat belajar mobil dan rotres



16



3.6 Segmen 6



a. Aktivitas: 1. Berjualan



2. Berwisata kuliner



b. Fasilitas: 1. Tempat sampah 2. Tempat berjualan 3. Tempat makan c. Permasalahan: 1. Tidak tersedianya lahan parker 2. Bising kendaraan 3. d. Potensi: 1. Lokasi yang strategis 2. Menjadi tempat wisata kuliner yang baru



17



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Setelah kita melihat hasil penelitian diastas kita sudah dapat menyimpulkan bahwa halnya area mtq memiliki potensi yang cukup baik sebagai ikon kota kendari,namun masih banyak masalah yang tibul mulai dari kurangnya perhatian dari pemerintah dan kesadaran dari warga sekitaran daerah tersebut. 4.2 Saran Saran yang kami berikan hanya lah sekedar masukan bagi pemerintah agar fasilitas yang ada diarea tersebut dapat di perbaiki agar masyarakat memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan disekitarnya.



18



19



DAFTAR PUSTAKA http://febryaristian.blogspot.com/2011/06/makalah-tentang-ruang-terbuka-hijau.html http://enggie-architect.blogspot.com/2008/09/tinjauan-teori-ruang-terbuka-open-space.html



iii