(Kel. 3) Makalah Acne Vulgaris (Bu Ida) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III “KONSEP DASAR DAN ASKEP ACNE VULGARIS”



Disusun Oleh : Kelompok 3 1. Fernando 2. Fahdia Gusti Rahayu 3. Natasya Wulandari 4. Nurul Hendriani 5. Sri Winarta 6. Zulfirah Nurhalimah 7. Melani 8. Wiltri Fransiska Dosen Pembimbing : Ns. Ida Suryati, M.Kep



UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN T.A 2020/2021



KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karuniaNya, sehingga mendapat petunjuk dan kesabaran dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak lupa shalawat dan salam semoga Allah SWT curahkan selalu kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang diridhoi-Nya. Makalah ini berisi tentang Acne Vulgaris. Namun dalam penulisan makalah ini, mungkin jauh dari apa yang dinamakan sempurna karena masih dalam tahap belajar. Oleh sebab itu, dengan senang hati atas saran dan kritiknya untuk disusun selanjutnya. Demikianlah makalah sederhana ini disusun, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.



Bukittinggi, Oktober 2020



Kelompok 3



DAFTAR ISI Kata Pengantar ...........................................................................................................................ii Daftar Isi ...................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.....................................................................................................................4 B. Tujuan .................................................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN KONSEP DASAR A. Definisi ................................................................................................................................5 B. Anatomi Kulit......................................................................................................................5 C. Epidemiologi .......................................................................................................................6 D. Etiologi ................................................................................................................................6 E. Patofisiologi ........................................................................................................................7 F. Manifestasi Klinis ...............................................................................................................7 G. Klasifikasi ...........................................................................................................................8 H. Penatalaksaan ......................................................................................................................8 I.



Komplikasi ..........................................................................................................................9



ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian .........................................................................................................................10 B. Dianoga .............................................................................................................................11 C. Intervensi ...........................................................................................................................12 D. Implementasi .....................................................................................................................12 E. Evaluasi .............................................................................................................................13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kulit yang sering ditemukan namun tidak fatal, tetapi cukup merisaukan karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat berkurangnya keindahan wajah penderita yaitu akne atau jerawat. Jerawat adalah istilah awam untuk acne vulgaris, yang biasa terjadi pada usia remaja ketika terjadi perubahan hormon sehingga menghasilkan lebih banyak minyak. Keadaan ini cenderung diturunkan dalam kelurga dan sama sekali tidak berbahaya. Tetapi beberapa orang yang mengalami kasus yang berat mungkin merasa sangat tertekan dan kehilangan kepercayaan pada diri sendiri. Sayang sekali, sampai saat ini belum ada cara penyembuh yang tuntas, meskipun ada beberapa cara yang sangat menolong. Untungnya, kondisi ini akan mengalami perbaikan dengan bertambahnya usia. B. Tujuan Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah kami pada mata kuliah Sistem Integumen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk membuat kami memahami tentang konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan akne vulgaris.



BAB II PEMBAHASAN (KONSEP DASAR) A. Definisi Acne vulgaris (jerawat) penyakit kulit akibat perdangan kronik folikel pilosebasea yang umunya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo, papula, pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya (Mansjoer, 2000). Acne vulgaris atau biasa di sebut juga dengan jerawat adalah peradangan kronik folikel filosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula, dan kista pada daeahfaerah predileksi, seperti muka, bahu, bagian atas dari ekstremitas superior, dada, dan punggung (Harahap, 2000). Acne vulgaris (jerawat) merupakan kelainan folikel umum yang mengenai pilosebasea ( polikel rambut ) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka, leher, serta bagian atas. Acne ditandai dengan komedo tertutup (white head), komedo terbuka (black head), papula, pustul, nodus, dan kista (Brunner & Suddarth, 2002) B. Anatomi Kulit Kulit (cuties) adalah lapisan yang membungkus badan. Kulit terbagi atas 3 bagian : 1.



Kulit ari



: Epidermis



2.



Kulit jasat



: Corium



3.



Jaringan bawah kulit : Subkutis



Adapun kegunaan dari pada kulit : 1.



Untuk menutupi badan dari luar supaya apa yang terletak di bawahnya tidak mudah dihinggapi barang sesuatau yang dapat membahayakan.



2.



Untuk mengatur panas badan.



3.



Untuk merasa.



4.



Untuk mengeluarkan ampas.



C. Epidemiologi



Acne vulgaris biasanya terjadi pada seseorang antara usia 40 dan 60 tahun. Acne vulgaris sering dialami oleh mereka yang berusia remaja dan dewasa muda, dan akan dengan sendirinya pada usia sekitar 20 – 30 tahun. Walaupun demikian ada banyak juga orang setengah baya yang mengalami serangan acne. Acne tidak terdapat pada laki – laki yang dikastrasi sebelum puberitas atau pada perempuan yang sudah diooforektomi. D. Etiologi Penyakit ini belum diketahui secara pasti. Pada umumnya dikatakan penyakit acne vulgaris adalah multifaktorial. Beberapa yang dianggap sebagai penyebab timbulnya acne vulgaris adalah : 1.



Genetik Herediter Faktor genetik ini berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar sebasea dan dapat melibatkan anggota keluarga, dengan acne berat berjaringan parut.



2.



Iklim Musim dingin dapat mempengaruhi kambuhnya acne sedangkan pada daerah tropis acne timbul bila suhunya panas dan rendah.



3.



Kosmetika Pemakaian kosmetika yang terus-menerus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan acne.



4.



Psikis Stres, emosi dan kurang tidur dapat menyebabkan tumbuh dan kambuhnya acne.



5.



Diet Masih diperdebatkan, para ilmuan (spesialis) kulit di asia menganggap berbagai makanan masih ada hubungannya dengan acne. Makanan seperti lemak, kacang – kacangan, keju, susu, coklat dan sejenisnya dapat merangsang kambuhnya acne. Penyelidikan terakhir menyatakan diet hanya sedikit pengaruhnya / tidak ada pengaruhnya terhadap acne.



6.



Faktor Gesekan Pegangan, cubitan, tekanan dapat merangsang timbulnya acne disebut acne mekanik.



E. Patofisiologi



Patofisiologi Acne vulgaris sangat kompleks, dipengaruhi banyak faktor dan kadang – kadang kommoversial. Asam lemak bebas yang terbentuk dari trigliserida dalam sebum menyebabkan kekentalan sebum. Lipase dari bakteri saprofit di tempat itu memecah lipid menjadi asam lemak yang bocor kedalam dermis dan menyebabkan reaksi inflamasi dan pembentukan papula. Pada usia kanak-kanak kelenjar sebasea berukuran kecil dan pada hakikatnya tidak berfungsi. Kelenjar ini berada dibawah kendali endocrine khusus hormon-hormon androgen. Dalam usia pubertas hormone androgen menstimulasi kelenjar sebasea dan menyebabkan kelenjar tersebut membesar serta mensekresikan suatu minyak alami yang disebut sebum yang menembus naik hingga puncak folikel rambut dan mengalir keluar pada permukaan kulit. Stimulasi androgen akan meningkatkan daya responsive kelenjar sebasea sehingga acne terjadi ketika Duktus polisebasea tersumbat oleh tumpukan sebum, sehingga akan terbentuk komedo. Komedo ini dapat mengalami rupture dan menimbulkan reaksi inflamasi yang disebabkan oleh perembesan isi folikel kedalam dermis. Reaksi ini dapat terjadi akibat kerja bakteri kulit tertentu seperti propionik bacterium acne yang hidup dalam folikel dan menguraikan. Gliserida dari sebum menjadi asam lemak bebas serta gliserin. F. Manifestasi Klinis 1.



Penderitaan biasanya mengeluh adanya erupsi kulit pada tempat predileksi yaitu muka, bahu, dada, punggung bagian atas dan lengan bagian atas



2.



Dapat disertai rasa gatal, erupsi kulit berupa komedo, papula dan pustule



3.



Memburuk pada musim dingin dan membaik pada musim panas



4.



Mungkin mengalami eksaserbasi pada saat menstruasi, sering memburuk pada kehamilan



5.



Mungkin bertambah parah akibat stress, bekerja dalam lingkungan yang lembab, atau pemakaian kosmetik atau preparat untuk rambut yang berlemak



G. Klasifikasi



Klasifikasi yang biasa digunakan untuk menetapkan berat atau ringannya acne vulgaris adalah klasifikasi yang didasarkan atas overall grading menurut pillbusy dan kawankawan yang dibagi atas empat tingkat : 1.



Tingkat I



: Komedo sedikit / banyak dengan / tanpa beberapa papula



2.



Tingkat II



: Komedo, papel, pustule



3.



Tingkat III



: Komedo, papel, pustula dan nodul



4.



Tingkat IV



: Komedo, papel, pustula,. Nodulus, kista dan parut yang luas (acne



kongloblata)



H. Penatalaksanaan Tujuan penatalaksanaan acne adalah untuk mengurangi koloni bakteri, menurunkan aktivitas kelenjar subasea , mencegah agar folikel tidak tersumbat, mengurangi inflamasi, memerangi infeksi sekunder, meminimalkan pembentukan jaringan parut dan mengeliminasi factor-faktor predisposisi terjafinya acne. Program terapiter tergantung pada tipe lesi. Pengobatan acne meliputi penghentian pemakaian make-up dan crim pelembab yang terbuat dari minyak .terapi diet:pembatasan makanan yang dapat maningkatkan intensitas acne. Adapun pengobatan lain seperti : 1.



Farmacoterapi Topical a. Benzoil peroksida b. Asam vitamin A c. Antibiotic topical



2.



Terapi Sistemik a. Antibiotic sistamik :tetrasiklin b. Retinoid oral c. Terapi hormone



3.



Terapi Bedah



a. Ekstraksi isi komedo b. Drainase pustule dan kista c. Eksisi saluran sinus dan kista d. Penyuntikan kortikosteroid intra lesi I.



Komplikasi Jaringan parut dapat terbentuk pada kasus yang parah. Rasa percaya diri dapatterganggu. (Elizabeth J. Cowin, 2001).Infeksi. Kepada pasien wanita yang mendapatkan terapi antibiotik jangka panjang dengan tertasiklin harus disarankan untuk terus mengamati dan melaporkan tanda-tandaserta gejala kandidiasis oral atau vaginal, yaitu suatu infeksi jamur mirip ragi. (Bruner &Suddarth, 2002).



(ASUHAN KEPERAWATAN)



A. Pengkajian 1.



Anamnesis Dalam melakukan pengkajian anamnesis, perawat perlu menggali persepsi pasien mengenai faktor-faktor yang memicu peningkatan intensitas akne atau yang membuat lesi semakin parah, seperti makanan dan minuman, gesekan atau tekanan dari pakain seperti kerah baju, helm, tali helm atau pita kepala, atau trauma akibat upaya untuk memijet keluar komedo dengan tangan.Adanya ketidaksesuaian atau kesalahan persepsi dari pasien tentang faktor-faktor tersebut dapat menjadi data dasar dalam memberikan intervensi keperawatan pada masalah keperawatan penatalaksanaan program terapeutik tidak efektif.



2.



Riwayat Penyakit a. Riwayat Penyakit Sekarang Pada pengkajian riwayat penyakit sekarang didapatkan adanya keluhan lain yaitu efek sekunder dari peradangan, seperti misalnya gatal yang berlebihan, masalah plain pada kulit yang dialami. b. Riwayat Penyakit terdahulu Pengkajian riwayat penyakit dahulu diperlukan sebagai sarana dalam pengkajian preoperative, serta penting untuk ditanyakan mengenai adanya program pengobatan akne atau pasien berusaha mengobati sendiri dengan berbagai produk komersial yang terdapat di pasaran. Buat daftar lengkap yang memuat namanama preparat kosmetik, krim, obat, pelembap kulit, dan preparat akne yang dibeli di toko-toko obat, serta baru saja digunakan oleh pasian harus di peroleh. c. Pengkajian Psikososial Pengkajian psikososial biasanya didapatkan kecemasan akan nyeri hebat atau akibat respons pembedahan. Pada beberapa pasien juga didapatkan mengalami ketidakefektifan koping berhubungan dengan perubahan peran dalam keluarga



3.



Data a. Data Objektif - Terdapat komedo pada wajah, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan bagian atas - Terdapat pus



- Terdapat darah - Pasien tampak cemas - Pasien tampak bertanya-tanya tentang wajahnya - Pasien tampak sering menggaruk-garuk wajahnya b. Data Subjektif - Pasien mengeluh gatal pada wajah - Pasien mengeluh nyeri bila disentuh - Pasien mengeluh tentang bagian tubuhnya yang terdapat jerawat - Pasien mengatakan takut tentang bekas jerawatnya - Pasien mengatakan tidak tahu tentang cara mengatasi jerawatnya 4.



Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan status lokalis kulit pasien diregangkan dengan hati-hati dan kemudian lesinya diinspeksi pada saat melakukan pemeriksaan jasmani.Komedo yang tertutup (yang merupakan precursor untuk terjadinya lesi inflamatori yang lebih besar) tampak seperti papula kecil yang agak menonjol.Komedo yang tebuka akan terlihat datar atau agak menonjol dengan pemadatan bagian tengah folikel.Ciriciri lesi inflamatori (papula,pustule,nodul,kista) harus dicatat. Apabila lesi utama akne mengalami peradangan akan disertai papula, pustul, nodula, dan kista.Lesi nodula-kistik yang mengalami peradangan dapat terasa gatal dan nyeri tekan, bila pecah dapat mengeluarkan pus.Lokasi terutama pada muka, dada, dan punggung.



B. Diagnosa 1.



Gangguan Integritas Kulit/Jaringan berdasarkan dengan Perubahan Pigmentasi



2.



Gangguan Citra Tubuh berdasarkan dengan Perubahan Struktur/Bentuk Tubuh



C. Intervensi 1. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan berdasarkan dengan Perubahan Pigmentasi Observasi : - Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. Perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban) Terapeutik : - Gunakan produk berbahan alami dan hipoalergik pada kulit sensitif Edukasi - Anjurkan menggunakan pelembab (mis. lotion, serum) - Anjurkan minum air yang cukup - Anjurkan meningkatkan nutrisi 2. Gangguan Citra Tubuh berdasarkan dengan Perubahan Struktur/Bentuk Tubuh Observasi : - Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan - Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial - Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah Terapeutik : - Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri - Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh Edukasi - Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh - Latih peningkatan penampilan diri D. Impementasi Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk  membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang  baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997). Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.



E. Evaluasi Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,



tindakan,



dan



evaluasi



itu



sendiri.



(Ali,



2009)



Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan, membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan. (Mubarak, dkk., 2011).



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Akne vulgaris (jerawat) adalah penyakit kulit akibat perdangan kronik folikel pilosebasea yang umunya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo, papula, pustul, nodus, dan kista. Yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka, leher, dada dan punggung. Akne merupakan kelainan kulit yang paling sering ditemukan pada remaja dan dewasa muda di antara usia 12 - 35 tahun. Penyebab belum diketahui pasti, tetapi telah dikemukakan banyak faktor, termasuk stress, faktor herediter, hormon, obat dan bakteri, khususnya Propionibacterium acnes, Staphylococcus albus, dan Malassezia furfur, berperan dalam etiologi. Acne vulgaris bercirikan adanya komedo, papula, pustula, dan nodul pada distribusi sebaceous. Komedo dapat berupa whitehead (komedo tertutup) atau blackhead (komedo terbuka) tanpa disertai tanda - tanda klinis dari peradangan apapun. Pengobatan akne memerlukan waktu yang lama berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun. Untuk mengontrol penyakitnya dan mencegah terjadinya sikatrik. Akne ringan hanya membutuhkan terapi topical, sedangkan penderita akne sedang dan berat membutuhkan terapi oral dan topical.



DAFTAR PUSTAKA



Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta. Djuanda, A . 2000. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . FKUI : Jakarta. Jurnal acne vulgaris pada remaja. SDKI, SLKI, SIKI.