Kel 7 FISWAN PRAKTIUM 2 PROSES OKSIDASI DALAM RESPIRASI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 2



Dosen Citra Tresnawati S.Pd,M.Pd Kelompok 7 Fisiologi Hewan



Disusun oleh Allisya Oktaviasary Devi Lisfikanur Hani Aprilia Aufatin Nisa Salsabila



185040009 185040048 185040051 185040058



Biologi A



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS PASUNDAN 2020



IDENTITAS : Kelompok 7 Fisiologi Hewan Anggota : - Allisya Oktaviasary - Devi Lisfikanur - Hani Aprilia - Aufatin Nisa Salsabila



185040009 185040048 185040051 185040058



A. Judul : Proses Oksidasi Dalam Respirasi B. Tujuan 1. Untuk mengetahui respirasi sel 2. Untuk memahami  proses respirasi anaerobik (fermentasi) 3. Untuk menentukan  jenis respirasi sel pada suatu sel makhluk hidup 4. Untuk memahami proses oksidasi dalam masa respirasi C. Teori Pendukung Respirasi aerob misalnya terjadi pada ragi yang mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2. Respirasi anaerob terjadi di sitosol. Beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi enzimatis respirasi anaerob diantaranya suhu, pH, konsentrasi enzim dan substrat. Di dalam sel tubuh manusia terjadi proses metabolisme. Menurut Kimball (1988), metabolisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua reaksi  kimia yang terlibat dalam mempertahankan keadaan hidup sel-sel dan organisme. Metabolisme dapat di kategorikan menjadi dua yaitu Katabololisme dan anabolisme. Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan -ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk (Guyton, 1997). Sedangkan yang dimaksud dengan katabolisme yaitu reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian senyawa ini menghasilkan atau melepaskan energi berupa ATP yang biasa digunakaan organisme untuk beraktivitas. Katabolisme mempunyai dua fungsi yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain, dan menyediakan energi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi yang umum terjadi adalah reaksi oksidasi. Reaksi Oksidasi dapat didefinisikan sebagai peristiwa kehilangan elektron atau kehilangan hydrogen, sehingga disebut juga reaksi dehidrogenasi. Bila suatu senyawa dioksidasi maka harus ada senyawa lain yang direduksi, yaitu akan memperoleh elektron atau memperoleh hydrogen. (Sri Widya : 2000). Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpan dalam bentuk fosfat, terutama dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan berenergi elektron tinggi NADH2 (Nikotilamid



adenin dinukleotida H2) serta FADH2 (Flavin adenin dinukleotida H2) (Guyton, 1997). Adapun proses katabolisme yang akan dibahas adalah mengenai respirasi sel Sel dapat berespirasi secara aerob dan anaerob. Respirasi aerob misalnya terjadi pada ragi yang mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2. Respirasi anaerob terjadi di sitosol. Beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi enzimatis respirasi anaerob diantaranya suhu, pH, konsentrasi enzim dan substrat.



D. Alat dan Bahan 1. Alat a. 4 Tabung reaksi b. Rak tabung c. Penjepit tabung reaksi d. Pipet tetes e. Gelas kimia f. Thermometer g. Kaki tiga h. Bunsen i. Spirtus j. Kasa asbes k. Penutup tabung 2. Bahan a. 1 ml larutan gist b. 5 ml larutan glukosa c. fenoptalin sebanyak 30 tetes E. Langkah Kerja 1. Ambilah 2 tabung reaksi dan berikan label “A”, “B”, “C”, dan “D”. 2. Masukan 1 ml larutan gist kedalam masing-masing tabung reaksi. 3. Bakarlah Tabung “A” dan “B” diatas bunsen hingga gist mendidih. 4. Masukan 5 ml larutan glukosa kedalam setiap tabung. 5. Tetesi setiap tabung dengan fenoptalin sebanyak 30 tetes. Lalu tutuplah tabung “A” dan “C” dengan penutup tabung. Sedangkan tabung lainnya dibiarkan terbuka 6. Masukan ke 4 tabung kedalam penangas dengan suhu 400 C. 7. Amati perubahan warna yang terjadi selang 3 menit (4 x 3 menit) F. Hasil Pengamatan Tabung



Waktu 3 menit ke 1 3 menit ke 2 3 menit ke 3 A +++++ +++++ +++++ B +++++ +++++ +++++ C +++++ +++ + D +++++ ++++ +++ Semakin banyak (+) semakin pekat warnanya G. Analisis Hasil



3 menit ke 4 +++++ +++++ ++



Dari data tabel hasil pengamatan dapat dilihat perubahan warna yang terjadi pada ke empat masing-masing tabung. Pada tabung A dan B perubahan warna yang terjadi sangat sedikit karena faktor pemanasan sehingga organisme yang melakukan respirasi mati pada saat pemanasan tersebut, dan menghambat pada proses respirasi. Sedangkan pada tabung C dan D terjadi perubahan warna yang signifikan hingga warna putih yang menandakan tidak terjadi perubahan warna lagi, dan menandakan bahwa organisme yang berada pada tabung tersebut aktif melakukan respirasi sehingga proses respirasi berlangsung secara optimal. Meskipun pada tabung C dan D terjadi perubahan warna yang menandakan terjadinya proses respirasi, tetapi dari ke dua tabung tersebut jelas terdapat perbedaan pula karena pada kedua tabung tersebut mendapatkan perlakuan yang berbeda. Pada tabung C mendapat perlakuan dengan ditutup oleh penutup tabung sehingga tidak ada oksigen yang keluar masuk dan proses respirasi ini disebut dengan respirasi anaerob, respirasi yang berlangsung tanpa memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar sehingga proses yang terjadi berlangsung cukup lama hal terseebut dapat di buktikan dari hasil pengamatan pada tabung C yang mengalami perubahan warna yang cukup lama, yaitu pada 3 menit ke empat baru menunjukkan perubahan warna biru menjadi warna putih (terjadi respirasi secara anaerob). Sedangkan perlakuan pada tabung D dibiarkan terbuka sehingga oksigen dapat keluar masuk secara bebas dan proses respirasi yang terjadi pun berlangsung cukup cepat,  karena mikroorganisme yang bekerja pada tabung tersebut mendapatkan energi yang cukup untuk melakukan respirasi secara optimal. Hal tersebut ditandai dengan terjadinya perubahan warna biru menjadi putih yang cukup cepat yaitu pada 3 menit ke 3, Respirasi ini dinamakan dengan respirasi aerob H. Diskusi 1. Bahan Diskusi a. Apa yang dimaksud dengan reaksi oksidasi ? b. Bagaimana keterkaitan perubahan warna pada hasil pengamatan dengan reaksi oksidasi dalam respirasi anaerob gist ? c. Mengapa tabung “C” Mengalami perubahan warna lebih cepat dibandingan dengan tabung lainnya ? d. Berikan pembahasan dan analisis terhadap setiap tabung dan simpulkan ! 2. Hasil Diskusi a. reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadi sehingga kemudian menyebabkan meningkatnya bilangan oksidasi dari suatu ion, atom karena pelepasan elektron dan atau penambahan oksigen. Spesi yang mengalami oksidasi disebut juga sebagai reduktor karena menyebabkan reduksi pada pasangan senyawanya b. Perubahan warna pada tabung A dan B yang terjadi sangat sedikit karena faktorpemabasan sehingga organisme yang melakukan respirasi mati pada saat pemanasan tersebut dan menghambat pada proses respirasi. .



c. Pada tabung C mendapat perlakuan dengan ditutup oleh penutup tabung sehingga tidak ada oksigen yang keluar masuk dan proses respirasi ini disebut dengan respirasi anaerob, respirasi yang berlangsung tanpa memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar sehingga proses yang terjadi berlangsung cukup lama hal terseebut dapat di buktikan dari hasil pengamatan pada tabung C yang mengalami perubahan warna yang cukup lama, yaitu pada 3 menit ke empat baru menunjukkan perubahan warna biru menjadi warna putih (terjadi respirasi secara anaerob). d. Pada tabung A dan B mengalami perubahan warna yang sangat sedikit karena faktor pemanasan sehingga organisme yang sedang melakukan respirasi mati pada saat pemanasan tersebut. Dan tabung C terjadi perubahan cepat karena dapat perlakuan dengan ditutup oleh penutup tabung sehingga tidak ada oksigen yang masuk dan keluar sehingga proses respirasi pun berjalan lancar tapi dari proses ini respirasi terjadi dalam 3 menit ke 4 baru menunjukan perubahan warna, sedangkan tabung D lebih cepat karena oksigen dapat keluar masuk secara bebas sehingga mikroorganisme tersebut mendapat energi yang cukup untuk melakukan respirasi secara optimal dan terjadi pada 3 menit ke 3. Jadi apabila dilakukan pemanasan organisme akan mati dan menghambat proses respirasi, begitupun sebaliknya apabila tabung dibiarkan terbuka maka oksigen akan keluar masuk secara bebas dan mikroorganisme mendapat energi sehingga mereka bekerja lebih optimal dan terjadi pada 3 menit ke 3 dan ini lah yang dinamakan aerob, apabila tabung ditutup alumunium foil maka udara akan tersumbat dan akan menghambat kineja dan akan terjadi pada 3 menit ke 4 dan ini lah yang dinamakan anaerob I. Kesimpulan Respirasi sel merupakan suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawasenyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi yang berlanggsung di dalam mitokondria. Respirasi berdasarkan ketersedian oksigen terdapat dua jenis yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob dapat berlangsung apabila ketersediaan oksigen cukup banyak sedangkan respirasi anaerob dapat berlangsung tanpa adanya oksigen sehingga proses yang berlangsung cukup lama. Sedangkan proses oksidasi merupakan proses peristiwa kehilangan elektron atau kehilangan hydrogen yang terjadi pada saat respirasi berlangsung. jika dilihat dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, proses respirasi secara aerob terjadi pada tabung A dan C sedangkan yang melakukan proses respirasi secara anaerob terdapat pada tabung B dan D. Proses yang terjadi pada setiap tabung mengalami perubahan yang berbeda-beda karena di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, ketersediaan oksigen dan PH lingkungan