Kelompok 1 Terapi Bermain [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL TERAPI BERMAIN “MEWARNAI GAMBAR” Pembimbing: Dr. Tri Ratnaningsih S,Kep,Ns.,M.Kes



oleh: Cindy Amalia Putri



OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Aliyatun Ni’mah (202073017) Rohella Mayasari (202073041) Fuji Agustiningsih (202073013) Maria Dwi Isnaini (202073033) Merita Da’watul Choiroh (202073032) Rika Sugianti (202073034) Ratna Dewi Oktavitasari (202073045) Ernawati (202073036) Agus Hari Winarno (202073002)



PROGRAM STUDI PROFESI S1 KEPERAWATAN PROGRAM B STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOERTO TAHUN AKADEMIK 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas Keperawatan anak yang disusun untuk memenuhi tugas kelompok keperawatan anak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Terima kasih saya sampaikan kepada dosen bidang studi keperawatan anak bapak Dr. Tri ratnaningsih S,Kep,Ns.,M.Kes yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mengerjakan tugas kelompok profesi dalam keprawatan anak ini, sehingga saya menjadi lebih mengerti dan memahami kasus real pada keperawatan anak pada terapi bermain Mewarnai gambar. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang sudah berkontribusi dalam membuat tugas kelompok dalam keperawatan anak pada terapi bermain mewarnai gambar ini. Saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan, kekurangan dan kehilafan dalam tugas kelompok ini. Untuk itu saran dan kritik tetap saya harapkan demi perbaikan tugas kelompok keperawatan anak ini kedepan. Akhir kata saya berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan semua temen – teman sejawat.



Sidoarjo, 2 November 2020 Penyusun



Kelompok 1



A. Latar Belakang Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun hal tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu. Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan



fase



pertumbuhan



dan



perkembangan



secara



optimal,



mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009). Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu, mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu karakteristik perkembangan motorik halus pada anak pre-



school adalah mampu mengenali warna. Dengan permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama mewarnai anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasalebih rileks. Oleh karena itu, pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan mengurangi kecemasan akibat hospitalisasi, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada anak usia sekolah dengan cara mewarnai. B. Tujuan Terapi Bermain 1. Tujuan Umum Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak 2. Tujuan Khusus a. Anak dapat lebih mengenali warna b. Menurunkan tingkat kecemasan pada anak c. Mengembangkan imajinasi pada anak d. Memberikan kesenangan dan kepuasan C. Manfaat Terapi Bermain 1. Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan kejenuhan terhadap suasana rumah sakit. 2. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain. TINJAUAN TEORI A. Definisi Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang dilakukan setiap hari secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media yang baik bagi anak-anak untuk belajar komunikasi,



mengenal lingkungan, dan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial anak. Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah bergambar. Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak. B. Fungsi Bermain 1. Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik-motorik, perkembangan intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral dan bermain sebagai terapi. 2. Perkembangan sensorik-motorik merupakan komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan pengobatan. 3. Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. 4. Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta mengembangkan hubungan sesuai dengan belajar memecahkan masalah dan hubungan sulit. 5. Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri. 6. Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan dengan mencoba peran-peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap orang lain. 7. Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral dan etika belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar bertanggung jawab atas segala tindakan yang telah dilakukan.



8. Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya dan relaksasi melalui kesenangannya bermain. C. Tujuan Bermain 1. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat sakit, pada saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. 2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya. 3. Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah. 4. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat di rumah sakit. D. Faktor Yang Mempengaruhi Aktifitas Bermain 1. Tahap perkembangan 2. Jenis kelamin anak 3. Status kesehatan anak 4. Lingkungan yang tidak mendukung 5. Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak E. Prinsip-Prinsip Dalam Aktifitas Bermain 1. Perlu energi ekstra 2. Waktu yang cukup 3. Alat permainan 4. Ruang untuk bermain 5. Pengetahuan cara bermain 6. Teman bermain F. Klasifikasi Bermain Berdasarkan isi permainan : 1.



Sosial Affective Play



2.



Sense of Pleasure Play



3.



Skill Play



4.



Games atau Permainan



5.



Unoccupied Behaviour



Dramatic Play G. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Pre-school 6.



1. Perkembangan Biologi a. BB meningkat 14,6 kg (3 tahun), 16,7 kg (4 tahun), 18,7 kg (5 tahun). b. Tinggi badan rata-rata bertambah 6,75-7,5 cm. c. Perhitungan berat badan menurut Soetjiningsih : Umur(dalam tahun) x 2 + 8 d. Perkembangan motorik kasar 1) Usia 36 bulan a) Pakai dan ganti baju sendiri b) Berjalan mundur c) Naik turun tangga berganti-ganti kaki d) Berdiri sesaat dengan 1 kaki 2) Usia 4 tahun a) Melompat dengan satu kaki b) Memanjat dan melompat c) Melempar bola cukup banyak d) Naik tangga dengan lancer 3) Usia 5 tahun a) Melompat-lompat dengan 1 kaki b) Berlari tanpa kesulitan c) Bermain lompat tali d) Mainan tangkap e) Naik turun tangga dengan lancer 4) Usia 6 tahun



a) Berlari dengan baik b) Berlari dan bermain secara bersamaan c) Naik sepeda d) Menggambar orang lengkap e) Menambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada gambar e. Perkembangan motorik halus 1) Usia 36 bulan a) Memasang manik-manik besar b) Melukis tanda silang dan bulat c) Membuka kancing depan dan samping d) Menyusun 10 balok tanpa jatuh 2) Usia 4 tahun a) Menggunting gambar sederhana b) Menggambar bujur sangkar c) Mewarnai 3) Usia 5 tahun a) Memukul kepala paku dengan palu b) Mengikat tali sepatu c) Dapat menulis beberapa huruf alphabet 4) Usia 6 tahun Menggambar dan Menulis.



2. Perkembangan Kognitif a. Fase prekonseptual 1) Memory span increase 2) Centre on one aspect of situation 3) Classify object according to one characteristic b. Fase intuitive 1) Attention span increase



2) Classify object in terms of their use 3) Egosentric interpretation of events 4) Irreversible thought 3. Perkembangan Moral a. Orientasi pda hukum dan kepatuhan b. Anak berorientasi pada hal sebenarnya 4. Perkembangan Bahasa a. Usia 3 tahun 1) Banyak bertanya 2) Berbicara saat ada atau tidak ada orang 3) Menggunakan bahasa telegravis 4) Menggunakan konsonan d,b,t,k,y 5) Menghilangkan w dari pembicaraan 6) Pembedaharaan kata 900 kata 7) Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l) b. Usia 4 tahun 1) Perbendaharaan kata 1500 kata 2) Menghitung 1 s/d 3 3) Menceritakan cerita jantung c. Usia 5 tahun 1) Perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata 2) Menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan kata, dengan semua bagian bicara. Menyebutkan empat atau lebih warna 3) Mengetahui nama-nama hari. H. Jenis Permainan Yang Cocok Untuk Usia 4 – 6 Tahun 1. Dramatic Play. Pada permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain, contoh: Anak memerankan sebagai ayah atau ibu.



2. Skill Play. Pada permainan ini akan meningkatkan keterampilan anak khususnya motorik kasar dan halus, contoh : Bermain bongkar pasang, dan mewarnai. 3. Assosiative Play. Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan yang lain, tetapi tidak terorganisir. Tidak ada pemimpin yang memimpin permainan dan tujuan yang tidak jelas, contoh: anakanak bernyanyi sesuai selera masing-masing. 4. Cooperative Play. Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas tetapi tujuan dan pimpinan permainan jelas, contoh : anak-anak bernyanyi bersama-sama dengan satu orang menjadi pemimpin. I. Tahap Kerja Terapi Bermain Anak Usia 4 – 6 Tahun 1. Stimulasi Sosial. Anak bermain bersama teman-temannya, tetapi tidak ada tujuan. Contoh: bermain pasir bersama-sama. 2. Stimulasi Keterampilan. Mengetahui kemampuan keterampilan yang ada pada anak sehingga dapat mengetahui bakat anak. Contoh: Menggambar, Mewarnai, bernyanyi, menari. 3. Stimulasi Kerjasama. Anak mampu bekerjasama dalam permainan. Contoh: anak-anak bermain menyusun puzzle, bermain bola.



PRE PLANNING TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR UNTUK ANAK USIA 4-6 TAHUN A.



Deskripsi Pada



usia



3-5



tahun



anak



sudah



mampu



mengembangkan



kreatifitasnya dan sosialisasi sehingga sangat diperlukan permainan yang dapat



mengembangkan



kemampuan



berbahasa,



kemampuan



menyamakan



mengembangkan



dan



kecerdasan,



membedakan, menumbuhkan



sportifitas, mengembangkan koordinasi motorik, mengembangkan dan mengontrol emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan dan memperkenalkan suasana kompetisi serta gotong royong. Sehingga jenis permainan yang dapat digunakan pada usia ini seperti benda-benda di sekitar rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat gambar, kertas untuk belajar melipat, gunting dan air.



Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak. B.



Jenis Permainan Jenis permainan yang digunakan yaitu mewarnai gambar. Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah bergambar.



C.



Tujuan 1. Tujuan Umum Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan. b. Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress karena penyakit dan dirawat c. Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrasi anak. d. Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat penyembuhan. e. Untuk menambah pengetahuan mengenali warna. f. Untuk mengembangkan imajinasi pada anak.



D.



Sasaran 1. Anak usia pra-sekolah (4-6 tahun) 2. Anak yang dirawat di ruang lontara 4 atas depan 3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat menghalangi proses terapi bermain 4. Anak dengan komunikasi verbal yang baik 5. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai



6. Anak yang dapat memegang crayon 7. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar E.



Uraian Tugas Kelompok 1. Leader : Tugas dari leader dalam terapi bermain ini antara lain: a. Menjelaskan tujuan pelaksanaan bermain. b. Menjelaskan peraturan kegiatan  sebelum kegiatan dimulai. c. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok. d. Mampu Memimpin acara dari awal sampai akhir. 2. Fasilitator : Tugas dari fasilitator dapat berupa: a. Memfasilitasi anak yang kurang aktif. b. Berperan sebagai role model bagi anak selama kegiatan berlangsung. c. Membantu anak bila anak mengalami kesulitan. d. Mempersiapkan alat dan tempat permainan. 3. Observer : Tugas dari seorang observer adalah: a. Mengobservasi jalannya / proses kegiatan. b. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal anak selama kegiatan berlangsung. c. Memantau  kelancaran acara dan  perkembangan serta karakteristik anak. F.Perilaku Anak yang diharapkan 1.Anak mampu mengekspresikan kreatifitasnya dan imajinasi. 1. Anak mengikuti permainan dengan baik sampai selesai dan tidak rewel. 2. Anak bersifat kooperatif.



3. Anak bisa menikmati dan merasa senang. 4. Anak dapat mengenal warna 5. Anak mampu mengembangkan kemampuan gerak halus. 6. Anak dapat mengekspresikan perasaan. 7. Anak dapat meningkatkan sosialisasi.



G.Analisa situasi Terapi bermain ini dilaksanakan di :



F.



1. Tanggal                          



: 2 november 2020



2. Jam                                  



: 08.30 - selesai



3. Tempat                            



: Ruang melati RS Anwar medika



4. Jumlah peserta                  



: kurang lebih 4 orang



5. Jumlah perawat               



: 6 orang



6. Alat yang digunakan       



: buku gambar dan pensil warna



Rencana Pelaksanaan 1. Pembukaan a. Persiapan (10 menit) 1) Mempersiapkan alat untuk terapi bermain 2) Mempersiapkan tempat bermain 3) Mempersiapkan anak b. Perkenalan (5 menit) 1) Leader memperkenalkan anggota kelompok pada anak-anak 2) Leader dan fasilitator membantu anak untuk memperkenalkan diri pada teman-teman c. Penjelasan (5 menit)



Menjelaskan kepada anak untuk mewarnai gambar sesuai dengan pengetahuan dan seleranya. d. Pelaksanaan (30 menit) 1) Fasilitator mengenalkan alat-alat permainan yang ada 2) Fasilitator memberikan contoh bagaimana cara mempergunakan alat tersebut 3) Fasilitator mendampingi anak untuk mewarnai 4) Memberikan reward kepada anak e. Evaluasi (5 menit) 1) Evaluasi pelaksanaan oleh leader 2) Evaluasi akhir oleh observer. 3) Evaluasi umum : a) Keaktifan anak b) Respon anak c) Proses bermain d) Situasi saat pelaksanaan H.Antisipasi masalah 1. Penanganan yang anak tidak aktif saat terapi aktivitas bermain : meminta bantuan kepada orang tua untuk menemani atau mendampingi anak 2. Bila anak jenuh pada aktivitas bermain : fasilitator menghibur dengan cara memberikan hadiah dan mengajak bergabung dengan teman-teman yang lain 3. Bila anak ingin buang air besar atau air kecil Fasilitator mengajak orang tua untuk membersihkan dan mengganti popoknya 4. Bila ada anak lain yang ingin ikut bermain : fasilitator amemberikan kesemapatan pada anak lain untuk ikut dan dimasukkan dalam kelompok umur yang sesuai



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN TERAPI BERMAIN MEWARNAI UNTUK ANAK USIA 4-6 TAHUN A. Tujuan 1. Tujuan Umum Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan. b. Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress karena penyakit dan dirawat c. Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrasi anak. d. Untuk



meningkatkan



koping



yang



efektif



untuk



mempercepat



penyembuhan. e. Untuk menambah pengetahuan mengenali warna. f. Untuk mengembangkan imajinasi pada anak. B. Prinsip Bermain 1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana 2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang 3. Kelompok umur sama 4. Melibatkan keluarga/orangtua, guru C. Waktu Kegiatan bermain akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 02 November 2020 D. Tempat



Ruang melati RS Anwar Medika



E. Metode kelompok G. Media Dan Alat 1. Buku gambar 2. Pensil warna H. Peserta Bermain 1. Mahasiswa 2. Pembimbing Lahan          3. Peserta didik                                        I. Pengorganisasian 1. Leader Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain, yaitu membuka dan menutup kegiatan ini. 2. Co Leader : Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain dalam terapi bermain. 3. Fasilitator : Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap peserta dalam terapi bermain. 4. Observer : Memfasilitasi



pelaksanaan



terapi



bermain;



mengobservasi,



mengamati, dan mencatat jalannya terapi bermain. J. Kegiatan Permainan No



Waktu



1.



5 menit



Tahap



Penyaji



Audiens



Pembukaan 1.  Memperkenalkan diri pada Mendengar, memperhatikan, klien



menjawab



2.  Menanyakan pada orang tua apakah pernah mengikuti 2.



30 menit-



program terapi bermain Kegiatan 1.   Memperkenalkan alat



Menerima alat permainan dan



bermain



bertanya tentang kejelasan



permainan



Menyimak 2.   Menjelaskan cara bermain cara bermain



- Tanya jawab3.   Menjawab pertanyaan peserta 4.   Memotivasi peran aktif 5.   Memberi pujian kepada 3.



5 menit



peserta Penutup 1.  Menanyakan perasaan anak 1.   Memperhatikan terhadap permainan yang 2.   Bertanya dan mendengarkan telah dilakukan 2.  Menanyakan respon orang tua/ guru



A. PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN 1. PENGORGANISASIAN a. Leader



: Aliya, S.Kep



b. Co leader : Maria, S.Kep c. Fasilitator : 1) Fuji agustiningsih, S.Kep 2) Rohella S.Kep 3) Ernawati, S.Kep d. Observer : Merita, S.Kep 2. PEMBAGIAN TUGAS a. Leader : Tugas: 1) Memimpin jalannya permainan 2) Menjelaskan tujuan terapi bermain



jawaban



3) Menjelaskan aturan terapi bermain b. Co Leader : Tugas: 1) Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan 2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader 3) Mengingatkan leader ketika Bloking c. Observer Tugas : Mengevaluasi jalannya kegiatan d. Fasilitator : Tugas: 1) Memfasilitasi kegiatan yang diharapkan 2) Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan 3) Sebagai roll model selama kegiatan B. SASARAN Sasaran terapi bermain adalah anak yang berusia 3-4 tahun C. SETTING Peserta terapi bermain berhadapan dengan leader



Keterangan : Leader Co Leader Peserta Fasilitator Observer A. METODE Demonstrasi dan setiap anak di dampingi oleh fasilitator



DAFTAR PUSTAKA Behrman, Kliegman & Arvin. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol.5 Jakarta: EGC. Betz, Cecyly Lynn. 2011. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5. Jakarta: EGC. Latief, abdul dkk. 20013. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: bagian ilmu kesahatan anak fakultas kedokteran universitas Indonesia. Nurarif Amin huda dan Kusuma Hardhi.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda Nic Noc Edisi Revisi Jilid 1. Penerbit Mediaction. Jogjakarta Mansjoer, Arif, dkk. 2011. Kapita selekta kedokteran edisi 3 jilid 1 dan 2FK UI, Jakarta : Media Aesculapius