Kelompok 2 - Makalah Ketidaknyamanan Pada Kehamilan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Ketidaknyamanan Umum Pada Kehamilan dan Perilaku Serta Perubahan



Disusun Oleh: Diah Ayu Luthfiani (41719753) Ellya Noer Afifa



(42719008)



Imalia Maulani



(42719958)



Wierdha Sholihah



(46719599)



PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2021



KATA PENGANTAR Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia- Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Ketidaknyamanan Umum Pada Kehamilan dan Perilaku Serta Perubahan”. Dalam penyusunan makalah ini kami mengalami banyak kesulitan dan keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan wawasan serta pola piker kami. Namun karena niat dan usaha yang sungguh-sungguh akhirnya semua kesulitan itu dapat kami atasi. Kami menyadari bahwa kami tidaklah sempurna dalam pembuatan makalah ini. Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat terpenuhi sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN ini dan dapat bermanfaat bagi kami maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam penyusunan makalah ini.



Depok, 21 Maret 2021



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................5 1.1 Latar Belakang..................................................................................................................5 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................6 1.3 Tujuan...............................................................................................................................6 BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................7 2.1 Ketidaknyamanan Pada Kehamilan..................................................................................7 2.2 Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester I...............................................................8 2.2.1 Pica (Ngidam)..........................................................................................................8 2.2.2 Fatique (Kelelahan).................................................................................................8 2.2.3 Sakit Kepala.............................................................................................................9 2.2.4 Nyeri Payudara......................................................................................................10 2.2.5 Nausea and Vomiting (Muntah dan Mual)............................................................11 2.2.6 Vaginal Discharge (Keputihan).............................................................................12 2.2.7 Hipersalivasi..........................................................................................................13 2.2.8 Perspiration Increation (Peningkatan Keringet)....................................................14 2.2.9 Perdarahan.............................................................................................................15 2.3 Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester II dan III................................................15 2.3.1 Nyeri Punggung.....................................................................................................15 2.3.2 Edema Kaki...........................................................................................................16 2.3.3 Haemoroid.............................................................................................................17 2.3.4 Sesak Nafas............................................................................................................19



2.3.5 Heartburn (Gastrointestinal Relux)........................................................................19 2.3.6 Varises...................................................................................................................19 2.3.7 Konstipasi (Sembelit)............................................................................................20 2.3.8 Kram......................................................................................................................21 2.3.9 Carval Turnel Syndrome........................................................................................22 2.3.10 Nosebleeds (Epistaxis).........................................................................................23 2.3.11 Perubahan Warna Kulit........................................................................................24 2.3.12 Pingsan.................................................................................................................25 BAB III PENUTUP...............................................................................................................27 3.1 KESIMPULAN................................................................................................................27 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................28



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi kehamilan. Apabila kehamilan direncanakan, akan memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi di sisi lain diperlukan kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama kehamilan, baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Kehamilan merupakan periode perubahan dan penyesuaian. Perubahan yang terjadi adalah perubahan fisik, yaitu janin akan tumbuh didalam tubuh ibu dan mempengaruhi proses tubuh ibu.(Baston & Hall, 2012) Ibu hamil harus senantiasa menjaga kesehatan agar tercapainya kualitas hidup yang baik. Peran mereka sangat besar sebagai ibu yang memiliki pengaruh terhadap tumbuh kembang anak dan peran mereka mencapai keluarga yang sehat. Keberadaan janin dalam kandungan ibu merupakan bagian dari perubahan selama kehamilan. Pada proses adaptasi fisiologis kehamilan, perubahan kadar hormonal berpengaruh terhadap perubahan sistem organ tubuh ibu hamil. Peran bidan dalam upaya menurunkan AKI adalah menghindari terjadinya komplikasi bagi ibu maupun bayinya. Untuk mengurangi terjadinya komplikasi atau resiko kehamilan tersebut maka perlu dilakukan ANC yang berkualitas, terutama dalam penanganan ketidaknyamanan selama kehamilan. Ketidaknyamanan ini bervariasi dari yang ringan hingga dapat mengganggu aktifitas ibu sehari-hari. Ketidaknyamanan ini jika tidak dikelola dengan baik dapat berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin (Priyanti, 2014).



5



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa Yang Dimaksud Ketidaknyamanan Pada Kehamilan? 2. Apa Saja Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil Trimester I? 3. Apa Saja Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III? 1.3 Tujuan 1. Untuk Mengetahui Keidaknymanan Pada Kehamilan 2. Untuk Mengetahui Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil Trimester I 3. Untuk Mengetahui Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III



6



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Ketidaknyamanan pada kehamilan merupakan suatu perasaan yang kurang ataupun yang tidak menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. (Hidayat, 2008: 120) , ketidaknyamanan ini dapat berupa rasa mual muntah, keputihan, pusing, haemorroid, konstipasi, sesak nafas, varices, nocturia, edema dependen, kram kaki dsb (Kusmiyati, 2009: 127) yang terbagi di kehamilan Trimester I, II dan III. Kemampuan ibu dalam mengatasi ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester I dapat memengaruhi kondisi ibu di trimester II. Jika ibu hamil selama kehamilan trimester I tidak dapat mengatasi perubahan yang terjadi dengan baik, maka kesulitan tersebut akan semakin besar di trimester II. Kemampuan ibu dalam mempertahankan diri terhadap keluhan-keluhan yang muncul selama kehamilan akan sangat menentukan kualitas hidup ibu hamil. Ibu hamil yang mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi akan muncul perasaan aman dan nyaman, sehingga keluhan-keluhan yang dirasakan ibu hamil dapat berkurang. Ketidaknyamanan di kehamilan dapat berupa rasa mual muntah, keputihan, pusing, haemorroid, konstipasi, sesak nafas, varices, nocturia, edema dependen, kram kaki dsb. Selama kehamilan, ibu akan mengalami masalah dan ketidaknyamanan terhadap perubahan tubuhnya. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus di perhatikan, agar kehamilan berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, perawatan diri, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi dan body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat dan tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, dan tanda bahaya dalam kehamilan (World, 2002).



7



2.2 Ketidaknyaman Ibu Hamil Trimester I Ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil membuat tubuh beradaptasi, apabila tubuh tidak mampu beradaptasi maka akan menimbulkan suatu masalah. Supaya ibu hamil dapat beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan maka ibu hamil perlu memahami apa penyebab terjadi ketidaknyamanan yang dirasakan dan bagaimana cara mencegah atau menanggulanginya. 2.2.1



Pica (Ngidam) Pica atau ngidam sering terjadi pada ibu hamil trimester I tetapi bisa juga dialami oleh ibu hamil sampai akhir kehamilan. Ibu hamil sering menginginkan makanan yang aneh – aneh, misalnya yang asam – asam, pedas – pedas. Keinginan ibu hamil seperti keinginan yang harus dipenuhi, kalau tidak dapat dipenuhi, ibu hamil merasa sangat kecewa, kadang – kadang sampai menangis. Faktor Penyebab pica, sebagai berikut: 1) Mengidam berkaitan dengan persepsi atau anggapan individu wanita hamil tentang sesuatu yang menurutnya bisa mengurangi rasa mual dan muntah. Jadi keinginan ibu hamil yang satu dengan yang lain bisa berbeda – beda. 2) Pada ibu hamil indra pengecap menjadi lebih tumpul atau kurang perasa sehingga selalu mencari – cari makanan yang merangsang. Cara meringankan atau mencegah pica, yaitu: 1) Menjelaskan tentang bahaya makan makanan yang tidak sehat. 2) Mengatakan pada ibu hamil, tidak perlu khawatir apabila makanan yang diinginkan adalah makanan yang bergizi.



2.2.2 Fatique (Kelelahan) Ibu hamil seringkali merasakan cepat lelah sehingga kadang-kadang mengganggu aktifitas sehari–hari. Kelelahan sering terjadi pada ibu hamil trimester I, penyebab yang pasti sampai saat ini belum diketahui. Diduga hal ini berkaitan dengan faktor metabolisme yang rata-rata menurun pada ibu hamil.



8



Sangat dianjurkan makan makanan yang seimbang, tidur dan istirahat yang cukup, lakukan tidur siang. Ibu hamil harus mengatur aktifitas sehari-hari untuk mendapatkan istirahat ekstra. Ibu hamil juga dianjurkan untuk melakukan olahraga atau senam secara teratur. Menyediakan waktu untuk istirahat pada saat tubuh membutuhkan. Pada saat duduk posisi dengan kaki diangkat setiap saat ketika ada kesempatan. Hindari istirahat yang berlebihan. 2.2.3



Sakit Kepala Ibu hamil sering mengeluh sakit kepala, keluhan ini bisa dirasakan ibu hamil baik trimester I, trimester II maupun trimester III. Perubahan bentuk tubuh dan hormon dapat menyebabkan ibu hamil mengalami sakit kepala. Meski merupakan hal yang umum terjadi, banyak ibu hamil yang kebingungan karena khawatir obat sakit kepala berisiko membahayakan janin. Faktor yang menjadi penyebab sakit kepala, yaitu: 1) Kelelahan atau keletihan. 2) Spasme / ketegangan otot 3) Ketegangan pada otot mata 4) Kongesti (akumulasi abnormal / berlebihan cairan tubuh). 5) Dinamika cairan syaraf yang berubah. Cara meringankan atau mencegah sakit kepala, yaitu: 1) Relaksasi untuk meringankan ketegangan/spasme. 2) Massase leher dan otot bahu 3) Tidur cukup pada malam hari dan istirahat cukup pada siang hari. 4) Mandi air hangat 5) Jangan pergi dalam periode lama tanpa makan. 6) Penuhi kebutuhan cairan minimal 10 gelas per hari. 7) Hindari hal dapat menyebabkan sakit kepala (mata tegang, ruangan sumpek, asap rokok, lingkungan sibuk). 8) Lakukan jalan santai di udara segar. 9) Istirahat pada tempat yang tenang dan rileks 10) Lakukan meditasi atau yoga.



9



2.2.4 Nyeri Payudara Nyeri payudara adalah salah satu masalah yang dialami banyak ibu hamil di trimester pertama. Kondisi ini disebabkan karena perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh ibu selama masa kehamilan. Perubahan ini bisa mengubah jaringan payudara serta meningkatkan aliran darah di area tersebut, sehingga membuat payudara jadi terasa nyeri dan lebih sensitif. Saat hamil, hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh ibu akan meningkat. Sebenarnya kedua hormone tersebut adalah penyebab wanita mengalami nyeri payudara saat pra-menstruasi. Karena itu, hormon-hormon tersebut juga lah yang diduga menjadi penyebab ibu mengalami nyeri payudara saat hamil. Hormon estrogen dan progesteron berperan untuk menunjang tumbuh kembang bayi saat berada di dalam kandungan. Selain itu, kedua hormon tersebut juga bertugas untuk mempersiapkan payudara ibu untuk proses menyusui. Nah, saat saluran susu membesar dan merenggang karena terisi oleh susu, payudara khususnya bagian puting akan menjadi lebih sensitif. Bahkan payudara bisa terasa nyeri hanya karena bergesekan dengan pakaian. Selain nyeri, payudara ibu juga bisa membengkak dan terasa seperti kesemutan. Cara yang paling efektif untuk mengatasi rasa nyeri payudara saat hamil adalah dengan menggunakan bra yang tepat. Saat hamil, ibu sudah tidak bisa lagi mengenakan bra yang biasa dipakai sehari-hari waktu sebelum hamil dulu. Payudara ibu sudah berubah dan membesar seiring usia kehamilan. Karena itu, gantilah bra dengan ukuran yang lebih sesuai dan berbahan yang nyaman. Berikut kriteria bra yang dianjurkan untuk ibu hamil: 1) Ibu hamil sebaiknya tidak memakai bra berkawat, karena dapat membuat payudara semakin terasa tidak nyaman serta tidak cocok untuk menghadapi perubahan payudara ibu. 2) Jangan menggunakan bra yang terlalu ketat atau longgar. Namun, carilah bra yang sesuai dengan ukuran payudara ibu agar payudara dapat ditopang dengan baik. 3) Ibu mungkin perlu mengganti bra beberapa kali selama masa kehamilan, karena payudara dapat terus membesar.



10



4) Bila payudara terasa nyeri di malam hari sehingga membuat ibu susah tidur, gunakan bra untuk ibu hamil yang terbuat dari katun. Ketidaknyamanan ini akan ibu alami sejak kehamilan berusia sekitar 4-6 minggu dan akan terus berlangsung selama trimester pertama. Namun, produksi hormon penyebab nyeri payudara akan berkurang saat memasuki trimester kedua kehamilan. Meski begitu, tidak ada jaminan ibu akan terbebas dari nyeri payudara selama masa kehamilan. 2.2.5 Nausea and Vomiting (Mual dan Muntah) Mual (nausea) dan muntah (emesis) suatu gejala yang sering terjadi pada kehamilan yaitu 60-80% Primigravida dan 40-60% Multigravida. Mual biasanya terjadi pada pagi hari tetapi dapat dirasakan setiap saat pada siang dan malam hari.Rasa mual dan muntah biasanya dimulai pada minggu pertama kehamilan dan berakhir pada bulan keempat bisa dirasakan ibu hamil sepanjang kehamilan jika penanganan mual muntah tidak di lakukan secara benar (Wiknjosastro, 2007). Berbagai upaya preventif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk ibu hamil yang mengalami mual muntah agar tidak menjadi kondisi yang parah dilakukan dengan cara modifikasi lifestyle menghindari stress dan istirahat yang cukup, mengatur diet yaitu mengatur pola makan sedikit namun sering tidak mengkonsumsi minuman bersoda. Terapi farmakologi diberikan obat-obatan berupa antiemetik (masruroh, 2016). Terapi nonfarmakologi yaitu terapi-terapi tradisional, yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil seperti akupuntur dan acupressure, dengan cara menekan pada titik pericardium 6 atau P6 selama sepuluh menit atau lebih beberapa kali sehari, namum tidak semua ibu hamil tahu dan paham dimana posisi titik akupuntur tersebut. Pengobatan herbal yaitu, dengan mengkonsumsi ramuan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti jahe, kulit pohon elm dan teh rempah-rempah pada kondisi yang di alami mual muntah tersebut ibu hamil dengan spontan akan memuntahkan sesuatu yang masuk kedalam mulutnya maka pengobatan herbal hanya sebagian kecil berhasil (Wesson, 2002). Terapi aroma pengobatan alternaternatif yang menggunakan minyak essensial dimana pengobatan ini bersifat noninstruktif, noninvasif, murah, sederhana, 11



efektif dan tanpa efek samping yang merugikan bagi ibu dan janinnya (price & Shirley, 2007). Terapi aroma dengan menggunakan indra penciuman merupakan salah satu yang memiliki reseptor saraf yang berhubungan dengan saluran ke otak sehingga efek yang diberikan bisa langsung dirasakan oleh ibu hamil yang mengalami mual muntah. Terapi yang menggunakan minyak essensial atau sari minyak murni yang membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyengarkan serta menenangkan jiwa dan raga. Terapi aroma memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai dari pertolongan pertama sampai membangkitkan rasa gembira (Koensoemardiyah, 2009). 2.2.6



Vaginal Discharge (Keputihan) Sistem reproduksi pada ibu hamil rentan terkena infeksi, karena daya tahan ibu hamil menurun dan meningkatkan kebutuhan metabolisme (Elisabeth, 2015). Ibu hamil cenderung akan mengalami gangguan keputihan lebih sering, daripada tidak sedang hamil, dan keputihan pada ibu hamil disebabkan oleh jamur dan Bacterial Vaginosis (BV). Keputihan terbagi menjadi dua macam yaitu keputihan fisiologis terjadi karena saat terangsang, hamil, kelelahan, stress. Cairan keputihan ini jernih, tidak berbau dan tidak menyebabkan rasa gatal sedangkan keputihan patologis terjadi karena kuman penyakit yang menginfeksi vagina seperti jamur Candida albicans, Trichomoniasis, E.Coli, Staphylococcus, Treponema Pallidum, Condyloma acuminata dan herpes serta luka di daerah vagina (Eva, 2010). Keputihan pada ibu hamil sering disebabkan karena jamur, karena pada masa kehamilan vagina menjadi kaya dengan kandungan glukosa yang disebut glikogen, dan ini merupakan makanan baik untuk tumbuhnya kuman Candida. Tingginya jumlah kandungan glikogen ini dihubungkan dengan peningkatan hormon estrogen dan mengurangnya keasaman vagina. Pertumbuhan yang berlebihan dari Candida albicans mengakibatkan perubahan keseimbangan ekologi didalam vagina, sehingga menyebabkan keputihan. Keputihan yang disebabkan karena kuman Candida albicans merupakan keputihan patologis. Keputihan patologis tersebut dapat menimbulkan komplikasi dalam kehamilan, seperti resiko bayi lahir prematur, berat badan bayi lahir rendah (Nurlan, 2013). Faktor pemicu keputihan lainnya adalah 12



ketidakseimbangan hormon estrogen, status nutrisi, rangsangan seksual, stress (Riama, 2013). Faktor pemicu keputihan pada ibu hamil adalah status pendidikan, usia, usia kehamilan (Semakin bertambah usia kehamilan maka kadar hormon estrogen dan progesteron akan terus meningkat. Hal tersebut menyebabkan angka kejadian keputihan juga semakin meningkat. 2.2.7



Hipersalivasi Hipersalivasi merupakan kondisi dimana wanita hamil memiliki air liur yang berlebihan. Ibu hamil yang memiliki masalah dengan hipersalivasi, bisa mengeluarkan air liur tanpa disadari. Pada dasarnya kondisi ini tidak berbahaya, tapi bisa saja mengganggu keseharian pengidapnya. Contohnya, tidak percaya diri atau membuat aktivitas jadi kurang nyaman. Kondisi ini sebenarnya bisa disebabkan oleh banyak faktor. Dalam kasus ibu hamil, bisa jadi dikarenakan perubahan kadar hormon estrogen. Selain itu, wanita yang mengalami hiperemesis gravidarum (bentuk parah dari morning sickness), umumnya lebih sering mengalami hipersalivasi, atau berlebihnya produksi air liur. Penyebab hipersalivasi pada ibu hamil, yaitu: 1) Trauma atau cedera pada rahang. 2) Terpapar racun. 3) Sariawan. 4) Gigi berlubang. 5) Menggunakan gigi palsu. 6) Mengonsumsi obat penenangan 7) Infeksi pada rongga mulut. 8) Infeksi serius, contohnya tuberkulosis dan rabies. 9) Refluks asam lambung. Efek Samping Hipersalivasi, yaitu: Selain bisa membuat mulut pengidapnya terus dipenuhi liur, meludah terusmenerus, atau sulit menelan, hipersalivasi juga bisa menyebabkan beberapa masalah seperti di bawah ini:



13



1) Dehidrasi. 2) Kesulitan untuk merasakan makanan. 3) Bau mulut. 4) Bibir kering. 5) Kesulitan dalam berbicara. 6) Kerusakan, bahkan infeksi kulit di sekitar rongga mulut. 2.2.8



Perspiration Increation (Peningkatan Keringat) Keringat berlebih merupakan salah satu kondisi yang kerap dikeluhkan oleh sebagian besar ibu hamil. Keringat bahkan dapat muncul meski ibu hamil tidak banyak beraktivitas atau saat berada di ruangan yang sejuk. Pada dasarnya, berkeringat merupakan upaya tubuh untuk mendinginkan suhu badan ketika tubuh merasa kepanasan. Cairan keringat tersebut dihasilkan oleh kelenjar keringat pada kulit. Ketika sedang berbadan dua, tubuh akan bekerja lebih keras dalam banyak hal, sehingga membuat ibu hamil berkeringat lebih banyak. Berikut ini adalah beberapa penyebab mengapa ibu hamil banyak berkeringat, yaitu: 1) Peningkatan aliran darah dan metabolisme 2) Peningkatan berat badan 3) Perubahan hormon Merasa kepanasan, terutama pada malam hari, merupakan hal yang normal dialami ibu hamil. Namun, Bumil dapat melakukan beberapa tips berikut ini agar tetap merasa nyaman dan mengurangi keringat berlebih: 1) Pilih pakaian yang dapat menyerap keringat 2) Jaga agar ruangan tetap sejuk 3) Mandi dengan air hangat 4) Segera lap keringat yang muncul 5) Hindari makanan tertentu 6) Cukupi kebutuhan cairan tubuh



14



2.2.9



Perdarahan Salah satu masalah yang sering terjadi pada kehamilan adalah terjadinya perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Perdarahan pada kehamilan sendiri berarti perdarahan melalui vagina yang terjadi pada masa kehamilan, bukan perdarahan dari organ atau sistem lainnya. Perdarahan pervaginam pada kehamilan muda adalah perdarahan yang terjadi sebelum kehamilan 22 minggu. World Health Organization (WHO) IMPAC menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Kehamilan normal biasanya tidak disertai dengan perdarahan pervaginam, tetapi terkadang banyak wanita mengalami episode perdarahan pada trimester pertama kehamilan. Darah yang keluar biasanya segar (merah terang) atau berwarna coklat tua (coklat kehitaman). Perdarahan yang terjadi biasanya ringan, tetapi menetap selama beberapa hari atau secara tiba-tiba keluar dalam jumlah besar. Terdapat klasifikasi perdarahan pada kehamilan muda, yaitu: 1) Abortus Abortus merupakan suatu proses ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. 2) Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) Kehamilan ektopik terganggu adalah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubung dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat. 3) Mola hidatidosa Mola hidatidosa merupakan kehamilan abnormal dimana hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan hidrofik



2.3 Ketidaknyamanan Ibu Hamil Pada Trimester II dan III Ibu hamil pada trimester lanjut, merasakan ketidaknyamanan yang lebih banyak karena semakin dekat dengan waktu melahirkan. Disamping ketidaknyamanan yang masih dianggap normal, ada faktor lain yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial, budaya maupun ekonomi. Ibu hamil harus



15



dipersiapkan untuk beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan dan perlu juga menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan supaya kehamilan berjalan lancar dan dapat melahirkan dengan sehat baik ibu maupun bayinya. Ibu hamil lanjut pada kehamilan trimester III sering merasakan ketidaknyamanan akibat adanya perubahan fisik maupun psikologis yang terjadi pada ibu hamil. Hubungan sikap dengan perilaku primigravida dalam mengatasi ketidaknyamanan kehamilan Trimester III Tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh sikap (attitude) yaitu suatu tingkat efek (perasaan) baik yang positif (menguntungkan) maupun negative (merugikan) ( Notoatmodjo, 2003). 2.3.1



Nyeri Punggung Nyeri punggung pada ibu hamil terjadi pada ibu hamil trimester II dan III, dapat disebabkan karena pembesaran payudara yang dapat berakibat pada ketegangan otot, dan keletihan. Posisi tubuh membungkuk ketika mengangkat barang dapat merangsang sakit punggung, hal ini berkaitan dengan kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage pada sendi besar menjadi lembek, di samping itu posisi tulang belakang hiperlordosis. Untuk meringankan atau mencegah sakit punggung ibu hamil harus memakai bra yang dapat menopang payudara secara benar dengan ukuran yang tepat. Hindari sikap hiperlordosis, jangan memakai sepatu atau sandal hak tinggi, menhupayakan tidur dengan kasur yang keras. Selalu berusaha mempertahankan postur yang baik, hindari sikap membungkuk, tekuk lutut saat mengangkat barang. Lakukan olah raga secara teratur, senam hamil atau yoga. Ibu hamil harus berkonsultasi gizi dan asupan makan sehari-hari untuk menghindari penambahan berat badan secara berlebuhan. Dapat juga melakukan gosok atau pijat punggung.



2.3.2



Edema Kaki Ketidaknyamanan yang sering terjadi pada ibu hamil salah satunya yaitu edema kaki fisiologis. Edema kaki fisiologis (tidak disertai preeklampsia dan eklampsia) terjadi pada sekitar 80% wanita pada saat kehamilan, hal ini karena edema kaki fisiologis disebabkan oleh retensi air dan kenaikan tekanan vena pada kaki serta penekanan uterus yang menghambat aliran balik vena. Edema kaki fisiologis dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil, seperti perasaan berat, dan kram di malam hari (Coban, 2010). Edema pada kaki juga bisa menunjukkan adanya tanda-tanda bahaya pada kehamilan, apabila edema ditemukan dimuka atau di jari, adanya sakit kepala 16



yang hebat, serta penglihatan kabur akibat dari preeklampsia (Purwaningsih, 2012). Edema cukup berbahaya bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan gangguan pada jantung, ginjal, dan lain sebagainya, sehingga dapat menyebabkan organ tubuh tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya (Tiara, 2012). Faktor Penyebab Edema, yaitu: 1) Pembesaran uterus pada ibu hamil mengakibatkan tekanan pada vena pelvik sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi. Hal ini terjadi terutama pada waktu ibu hamil duduk atau berdiri dalam waktu yang lama. 2) Tekanan pada vena cava inferior pada saat ibu berbaring terlentang. 3) Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah 4) Kadar sodium(Natrium) meningkat karena pengaruh dari hormonal. Natrium bersifat retensi cairan. 5) Pakaian ketat. Untuk meringankan atau mencegah dapat dilakuakn beberapa cara antara lain: 1) Hindari pakaian ketat. 2) Hindari makanan yang berkadar garam tinggi 3) Hindari duduk/berdiri dalam jangka waktu lama 4) Makan makanan tinggi protein 5) Istirahat dan naikkan tungkai selama 20 menit berulang – ulang. 6) Berbaring atau duduk dengan kaki ditinggikan 7) Hindari berbaring terlentang 8) Hindari kaos kaki yang ketat. 9) Pijat kaki atau foot massage 10) Merendam kaki di air hangat 2.3.3



Haemoroid Hemorhoid adalah pelebaran vena (varises) di dalam plexus hemorhoidalis yang bukan merupakan keadaan patologik. Hemorhoid normalnya terdapat pada individu sehat terdiri dari bantalan fibromuskuler yang sangat bervaskularisasi yang melapisi saluran anus. Pada ibu hamil, tekanan intra abdomen yang meningkat karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya perubahan hormon menyebabkan



pelebaran vena hemorhoidalis. Pada kebanyakan wanita,



hemorhoid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan hemorhoid temporer,



17



yang berarti akan hilang beberapa saat setelah melahirkan. Tindakan diperlukan bila hemorhoid menyebabkan keluhan atau penyulit. Hemorhoid pada wanita hamil banyak dijumpai dan merupakan keadaan yang fisiologis menyertai kehamilan. Karena jarang menimbulkan keluhan maka biasanya sering terabaikan saat pemeriksaan antenatal, sehingga seringkali penderita datang sudah mengalami komplikasi seperti perdarahan dan nyeri. Beberapa faktor yang dapat menyebabkannya adalah: 1) Konstipasi. 2) Progesteron menyebabkan pristaltik usus lambat. 3) Vena haemorroid tertekan karena pembesaran uterus. Cara meringankan atau mencegah haemoroid, yaitu: 1) Hindari hal yang menyebabkan konstipasi. 2) Hindari mengejan pada saat defikasi 3) Buat kebiasaab defikasi yang baik 4) Jangan duduk terlalu lama di toilet 5) Lakukan senam Kegel secara teratur. 6) Duduk pada bak yang diisi air hanyat selama 15 – 20 menit sebanyak 3 sampai 4 x sehari. Pengaruh haemoroid terhadap kehamilan Hemorhoid tidak terlalu membahayakan, baik bagi ibu maupun janinnya. Meskipun sering keluar darah dari duburnya namun tidak akan menularkan penyakit pada janin karena hemorhoid sama sekali tidak berhubungan langsung dengan janin yang keluar dari vagina. Ibu akan mengalami ketidaknyamanan sehingga



aktivitas



seharihari



menjadi



terganggu



dan



tidak



menjalani



kehamilannya dengan nyaman akibat perih yang dia rasakan. Bahaya hemorhoid pada wanita hamil adalah timbulnya perdarahan yang bisa mengakibatkan anemia. Tetapi hemorhoid bukan penghalang bagi ibu hamil yang ingin melahirkan normal meskipun yang diderita pada derajat tiga. Pada kebanyakan wanita, hemorhoid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan hemorhoid temporer, yang berarti akan hilang beberapa saat setelah melahirkan.



18



2.3.4



Sesak Nafas Sesak nafas ini biasanya mulai terjadi pada awal trimester II sampai pada akhir kehamilan. Ibu hamil dapat terserang nafas sesak oleh karena pembesaran uterus dan pergeseran organ – organ abdomen. Pembesaran uterus membuat pergeseran diafragma naik sekitar 4 cm. Ada kalanya terjadi peningkatan hormon progesterone membuat hyperventilasi. Untuk meringankan atau mencegah terjadinya sesak nafas, bidan dapat menjelaskan penyebab fisiologisnya. Bidan juga dapat melatih ibu hamil untuk membiasakan dengan pernapasan normal. Ibu hamil juga harus tetap mengatur sikap tubuh yang baik, saat berdiri tegak dengan kedua tangan direntangkan diatas kepala kemudian menarik nafas panjang.



2.3.5



Heartburn (Gastrointestinal Relux) Heartburn atau Nyeri ulu hati biasanya mulai terasa pada kehamilan trimester II dan semakin bertambah umur kehamilan biasanya semakin bertambah pula nyeri ulu hati. Hal ini dapat terjadi karena produksi progesterone yang meningkat, pergeseran lambung karena pembesaran uterus, dan apendiks bergeser kearah lateral dan keatas sehingga menimbulkan refluks lambung yang dapat mengakibatkan rasa nyeri pada ulu hati. Cara meringankan atau mencegah heartburn atau nyeri ulu hati, yaitu: 1) Hindari makanan berminyak/digoreng 2) Hindari makanan yang berbumbu merangsang 3) Sering makan makanan ringan 4) Hindari kopi dan rokok 5) Minum air 6 – 8 gelas sehari.



2.3.6



Varises Varises adalah vena normal yang mengalami dilatasi akibat pengaruh peningkatanan tekanan vena. Varises pada ibu hamil dipicu oleh hormon kehamilan, rahim yang semakin membesar, dan peningkatan volume darah. Varises pada ibu hamil biasanya terjadi di kaki, area vagina, serta di sekitar bokong dan anus. Varises terjadi saat pembuluh darah yang paling dekat dengan permukaan kulit mengalami pelebaran dan pembengkakan. Varises ditandai dengan pembuluh darah membiru atau ungu dan menonjol keluar.



19



Faktor risiko varises pada ibu hamil, yaitu: 1) Varises pada ibu hamil menimbulkan rasa tidak nyaman karena dapat menyebabkan kaki menjadi berat dan pegal, kulit di sekitar varises terasa gatal, berdenyut, dan terasa perih. 2) Ketidaknyamanan tersebut bisa muncul kapan saja, tapi biasanya akan memburuk pada sore dan malam hari, terutama setelah ibu hamil melakukan banyak aktivitas dan terlalu lama berdiri. Penyebab varises pada ibu hamil, yaitu: 1) Peningkatan volume darah di dalam tubuh 2) Pertumbuhan janin di dalam Rahim 3) Pengaruh hormone kehamilan Cara meringankan atau mencegah varises, yaitu: 1) Lakukan olahraga secara teratur. 2) Hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama. 3) Pakai sepatu dengan telapak yang berisi bantalan. 4) Hindari memakai pakaian ketat 5) Berbaring dengan kaki ditinggikan. 6) Berbaring dengan kaki bersandar di dinding 2.3.7



Konstipasi (Sembelit) Menurut Bradley, kejadian sembelit pada ibu hamil mencapai lebih dari 50 %. Separuhya dialami pada trimester pertama dan kedua, menurun pada trimester ketiga dan meningkat kembali pada masa nifas. Di Indonesia menurut data survei Indonesian Medical Diagnose 2007 tercatat 64.000 pasien datang ke kandungan dengan keluhan sembelit. Konstipasi merupakan salah satu ketidaknyamanan yang sering dikeluhkan selama kehamilan. Pada masa kehamilan, peningkatan hormon progesteron menyebabkan relaksasi otot-otot usus sehingga menurunkan motilitas usus yang akhirnya menyebabkan konstipasi. Selama kehamilan tubuh cenderung menahan cairan, absorbsi cairan di usus meningkat sehingga masa feses cenderung kering dan keras yang memudahkan terjadinya konstipasi.



20



Konstipasi memiliki berbagai gejala seperti sulit buang air besar, perut terasa kembung dan penuh, atau bentuk kotoran keras, kecilkecil dan sulit dikeluarkan, timbulnya rasa sakit dibagian bawah perut, jeda buang air besar antara 1-2/3 hari, terkadang menyebabkan perdarahan. (Proverawati Atikah, 2009). Hamil dengan konstipasi dapat mengurangi kualitas hidup dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan selama hamil. Mengejan pada pasien dengan konstipasi kronis dapat merusak syaraf dan melemahkan otot dasar panggul. Konstipasi yang tidak dikelola dengan baik juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti inkontinensia, kerusakan usus, perdarahan hemoroid, dan fisura anus. (Mirghafourvand. 2016). Faktor penyebab konstipasi, yaitu: 1) Peristaltik usus lambat disebabkan meningkatnya hormon progesterone. 2) Motilitas usus besar lambat sehingga menyebabkan penyerapan air pada usus meningkat. 3) Suplemen zat besi 4) Tekanan uterus yang membesar pada usus. Cara meringankan atau mencegah konstipasi, yaitu; 1) Olah raga secara teratur. 2) Tingkatkan asupan cairan minimal 8 gelas sehari. 3) Minum cairan panas atau sangat dingin pada saat perut kosong 4) Makan sayur segar, makan bekatul 3 sendok makan sehari, nasi beras merah. 5) Membiasakan BAB secara teratur. 6) Jangan menahan BAB, segera BAB ketika ada dorongan. 2.3.8



Kram Kram pada kaki biasanya timbul pada ibu hamil mulai kehamilan 24 minggu. Kram ini dirasakan oleh ibu hamil sangat sakit. Kadang – kadang masih terjadi pada saat persalinan sehingga sangat mengganggu ibu dalam proses persalinan. Faktor penyebab pastinya belum jelas, namun ada beberapa kemungkinan penyebab diantaranya adalah: 1) Kadar kalsium dalam darah rendah. 2) Uterus membesar sehingga menekan pebuluh darah pelvic 3) Keletihan 4) Sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah kurang. 21



Cara untuk meringankan atau mencegah kram, yaitu: 1) Penuhi asuhan kasium yang cukup (susu, sayuran berwarna hijau gelap). 2) Olahraga secara teratur. 3) Jaga kaki selalu dalam keadaan hangat 4) Mandi air hangat sebelum tidur 5) Meluruskan kaki dan lutut (dorsofleksi) 6) Duduk dengan meluruskan kaki, tarik jari kaki kearah lutut. 7) Pijat otot – otot yang kram 8) Rendam kaki yang kram dalam air hangat atau gunakan bantal pemanas. 2.3.9



Carpal Tunnel Syndrom Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah gejala neuropati kompresi pada nervus medianus pada pergelangan tangan, ditandai dengan peningkatan tekanan dalam terowongan karpal dan penurunan fungsi saraf. Keluhan yang paling sering dirasakan adalah nyeri, mati rasa dan kesemutan sepanjang distribusi nervus medianus. Carpal Tunnel Syndrome saat hamil biasanya terjadi pada trimester kedua atau trimester ketiga. Etiologi terjadinya CTS selama kehamilan belum jelas, namun beberapa faktor yang dilaporkan berhubungan adalah usia ibu, edema, hormon, peningkatan berat badan selama hamil, alkohol, dan merokok. Perubahan fisiologis



pada



saat



kehamilan



sering



kali



menyebabkan



gangguan



muskuloskeletal dan neuropati pada wanita hamil. Faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya CTS pada kehamilan adalah karena retensi cairan. Pada saat hamil terjadi peningkatan volume darah sebagai akibat peningkatan volume plasma dan eritrosit. Pada fase awal tanda dan gejala yang dirasakan adalah nyeri, kesemutan, rasa terbakar atau tertusuk pada ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah dan sebagian jari manis. Nyeri terutama dirasakan pada malam hari, karena sistem limfatik dan peredaran darah statis pada saat tangan tidak bergerak dan menyebabkan pasien sering terbangun pada malam hari. Kualitas hidup pasien menurun karena tidak dapat menggerakkan tangan. Gejala klasik yang sering dikeluhkan antara lain kesulitan mengancingkan baju, menulis, menyisir rambut dan menyetir. Keadaan 22



ini akan terus bertambah berat dan nyeri akan dirasakan hampir tiap hari, disertai mati rasa pada kedua tangan dan bahu. Pada fase lanjut, bisa tejadi hipotrofi otot, kelumpuhan, deformitas, dan distrofi kuku. Menurut Angela Growse, seorang fisioterapis di Pusat Kesehatan Rebirth di London, Ontario, dalam mengatasi Carpal Tunnel Syndrome saat hamil, ibu hamil bisa melakukan hal ini: a.



Kurangi Asupan Garam dan Minum Banyak Air Langkah ini dilakukan untuk mengurangi retensi cairan dan berlatih gerakan tangan yang baik. Usahakan untuk mandi air dingin yang justru mampu mengurangi keluhan dari gejala ini. Maka, pastikan ibu hamil tidak setiap saat mandi menggunakan air hangat saat mengalami Carpal Tunnel Syndrome saat hamil. Hal ini dilakukan untuk mengurangi nyeri yang diakibatkan oleh CTS.



b.



Berenang Angela Growse lebih menyarankan untuk berenang selama kehamilan, hal ini dikarenakan tekanan hidrostatik di mana-mana sehingga bisa membantu mengatasinya.



c.



Peregangan Latihan penguatan atau genggaman yang lembut bisa membantu memompa cairan saat gerakan dilakukan. Regangkan tangan dari jari ke atas menuju ketiak, di mana kelenjar getah bening akan memproses cairan ekstra sehingga mampu menekan pembengkakan dengan lembut. Ibu hamil bisa melakukan gerakan peregangan ini saat bangun tidur atau pagi hari. Dalam kasus yang parah, bebat pergelangan tangan, fisioterapi atau akupunktur mungkin diperlukan. Ibu hamil juga bisa mengikuti senam kehamilan ataupun yoga untuk meminimalisir terjadinya CTS atau Carpal Tunnel Syndrome saat hamil.



2.3.10 Nosebleeds (epistaxis)  Mimisan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk ibu hamil. Biasanya mimisan terjadi saat usia kehamilan memasuki trimester ke-2. Mimisan lebih rentan terjadi pada ibu hamil pengidap pilek, sinus, atau alergi. Pemicu lainnya adalah cuaca dingin yang bikin selaput hidup mengering dan kondisi



23



medis tertentu, seperti penyakit hipertensi dan gangguan pembekuan darah yang dialami saat hamil. Selain itu, dua kondisi ini memicu terjadinya mimisan saat hamil, yaitu: a. Pembuluh darah ibu hamil cenderung membesar. Akibatnya, suplai darah meningkat dan menambah tekanan pembuluh darah halus. Saluran hidung dan saluran napas membengkak, lalu pembuluh darah menjadi lebih rentan pecah dan menyebabkan mimisan. b. Tingginya kadar hormon estrogen dan progesteron pada selaput bagian dalam hidung ibu hamil. Kondisi ini membuat selaput lendir membengkak dan melembutkan aliran hidung yang tersumbat. Akibatnya, pembuluh darah dalam hidung menjadi tertekan dan rentan pecah hingga menyebabkan mimisan. 2.3.11 Perubahan Warna Kulit Pada saat hamil, berbagai perubahan bisa dialami seorang perempuan termasuk kulit. Saat hamil bisa jadi jerawat muncul di beberapa titik di wajah. Berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh dan kulit Ibu terjadi akibat perubahan hormonal, faktor stress/psikologis, dan genetik. Berikut adalah perubahan normal (fisiologis) yang dapat terjadi pada masa kehamilan: a. Hiperpigmentasi atau Kulit Lebih Gelap Warna kulit Anda mungkin akan terlihat lebih gelap selama kehamilan. Perubahan warna kulit tersebut dapat terjadi di seputar daerah puting susu dan daerah lipatan kulit seperti leher, paha, bokong, dan ketiak. Kulit di sekitar area tersebut akan menjadi lebih gelap warnanya karena ada perubahan pigmen. Bisa jadi juga tahi lalat dan bintik-bintik cokelat di tubuh Anda tampak lebih besar dibanding sebelum masa kehamilan. b. Striae distensae atau stretch mark Selama kehamilan, salah satu perubahan kulit yang umum terjadi adalah timbulnya stretch mark atau dalam istilah kedokteran disebut “striae distensa”. Hal tersebut merupakan perubahan pada kulit yang disebabkan oleh peregangan dari kulit yang berlebihan. Sterch mark akan meningkat pada trimester ketiga.



24



c. Pruritus Gravidarum atau Gatal Saat hamil, 1 dari 5 wanita akan mengalami pruritus gravidarum atau gatal. Hal ini umumnya dijumpai saat trimester 1 dan 2. d. Perubahan pada rambut dan kuku Saat kehamilan, para ibu akan mengalami gangguan siklus pertumbuhan dan kerontokan rambut yang juga diakibatkan perubahan hormon. Saat hamil terjadi pertumbuhan rambut yang lebat, bahkan tumbuh rambut-rambut halus di sekitar wajah. Setelah 1-5 bulan kehamilan, akan terjadi kerontokan rambut. Kerontokan akan terjadi selama 6 bulan sampai setahun. e. Perubahan pada pembuluh darah Salah satu perubahan pada pembuluh darah yang bermanifestasi ke kulit adalah varises vena. Hal tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan volume darah secara signifikan selama proses kehamilan. Untuk mencegah varises vena ini, pakar kesehatan menyarankan ibu hamil untuk tidak berdiri dalam waktu yang lama dan tidak menyilangkan kaki tatkala duduk. f. Perubahan pada kelanjar keringat Ibu hamil dapat mengalami perubahan pada kelenjar keringat, hal ini dapat menyebabkan timbulnya keringat berlebih atau bahkan berkurangnya keringat dari biasanya. g. Kulit Berminyak Karena perubahan hormonal dalam tubuh, kulit akan mengeluarkan lebih banyak minyak dari biasanya. Hal ini menimbulkan kulit berminyak. Untuk mengatasinya, tetaplah gunakan cara-cara alami dan jagalah diri Anda tetap terhidrasi. 2.2.13 Pingsan Pingsan saat hamil merupakan hal yang normal terjadi. Ini disebabkan karena berbagai perubahan yang terjadi pada ibu hamil. Sistem kardiovaskular (jantung) pada ibu hamil mengalami banyak perubahan, seperti detak jantung lebih cepat dan jumlah darah dalam tubuh bertambah 30-50%. Pembuluh darah Anda pun membesar, sehingga tekanan darah akan menurun secara bertahap sementara waktu. Tubuh ibu hamil dapat menyesuaikan diri dengan semua perubahan ini. Sehingga, aliran darah ke seluruh tubuh (terutama otak) tetap terjaga. 25



Namun, terkadang tubuh tidak dapat menyesuaikan diri dengan cepat pada kondisi tertentu. Akibatnya, ibu hamil akan merasa pusing dan bisa membuat ibu hamil pingsan. Pingsan dapat terjadi saat otak tidak cukup menerima aliran darah dan oksigen. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing dan ingin pingsan adalah: 1) Berdiri dari duduk terlalu cepat 2) Vasovagal syncope 3) Kurang makan dan minum 4) Anemia 5) Kepanasan 6) Hiperventilasi (napas berlebihan) Walaupun pingsan saat hamil adalah hal yang normal terjadi, tapi ibu hamil tetap harus berhati-hati. Beberapa cara yang dapat ibu lakukan untuk mencegah pingsan saat hamil adalah: 1) Beranjak dari tempat duduk atau tempat tidur secara perlahan 2) Atur pola makan dengan baik untuk menjaga kadar gula darah 3) Banyak konsumsi makanan sumber zat besi tinggi. 4) Minum yang banyak untuk menjaga hidrasi tubuh. 5) Hindari tempat panas, ramai, dan pengap sehingga kepanasan. Batasi juga frekuensi mandi air panas. 



26



tidak merasa



BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan



Ketidaknyamanan pada kehamilan merupakan suatu perasaan yang kurang ataupun yang tidak menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. (Hidayat, 2008: 120) , ketidaknyamanan ini dapat berupa rasa mual muntah, keputihan, pusing, haemorroid, konstipasi, sesak nafas, varices, nocturia, edema dependen, kram kaki dsb (Kusmiyati, 2009: 127) yang terbagi di kehamilan Trimester I, II dan III. Ketidaknyamanan di kehamilan dapat berupa rasa mual muntah, keputihan, pusing, haemorroid, konstipasi, sesak nafas, varices, nocturia, edema dependen, kram kaki dsb. Selama



kehamilan,



ibu akan mengalami



masalah



dan



ketidaknyamanan terhadap perubahan tubuhnya. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus di perhatikan, agar kehamilan berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, perawatan diri, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi dan body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat dan tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, dan tanda bahaya dalam kehamilan (World, 2002). Ibu



hamil



lanjut



pada



kehamilan



trimester



III



sering



merasakan



ketidaknyamanan akibat adanya perubahan fisik maupun psikologis yang terjadi pada ibu hamil. Hubungan sikap dengan perilaku primigravida dalam mengatasi ketidaknyamanan kehamilan Trimester III Tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh sikap (attitude) yaitu suatu tingkat efek (perasaan) baik yang positif (menguntungkan) maupun negative (merugikan) ( Notoatmodjo, 2003).



27



DAFTAR PUSTAKA



Tyastuti, S 2016, Asuhan Kebidanan Kehamilan, Jakarta, Pusdik SDM Kesehatan Aisyiyah, N 2017, "Determinan Perilaku Primigravida dalam Mengatasi Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III di Praktik Bidan #"R" Kelurahan Ceger Kecamatan Cipayung Jakarta Timur 2012', Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, vol. 10, no.2, hh. 703-710 Puspitasari, I & Indrianingrum, I 2020, 'Ketidakyamanan Keluhan Pusing pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Gribig Kabupaten Kudus', Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, vol.11, no.2, hh. 109-113. Carolina, L, Syamsuri, K & Manawan, F 2014, 'Hemoroid Dalam Kehamilan', Jurnal MKS, vol.2, no.2, hh.164-169. Yanti, MD, Purba, TJ & Ariescha, PAY 2020, 'Pengaruh Penerapan Pijat dan Rendam Kaki dengan Air Hangat Campuran Kencur terhadap Edema Kaki pada Ibu Hamil', Jurnal Kebidanan Kestra, vol.2, no.2, hh.165-169. Simbolon, P dkk 2019, ‘Carpal Tunnel Syndrome pada Kehamilan’, Jurnal Medula, vol.7, no.5, hh.19-22. Hanim, B 2019, ‘Analisis Penyebab Konstipasi Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru, Jurnal Kesehatan, vol.8, no.1, hh. 71. Mahanani, S & Natalia, D 2015, ‘Perawatan Organ Reproduksi dan Kejadian Keputihan pada Ibu Hamil’, Jurnal STIKES, vol.8, no.2, hh. 137-138. Dhilon, D & Azni, R 2018, ‘PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AROMA JERUK TERHADAP INTENSITAS RASA MUAL DAN MUNTAH PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA’ Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, vol.2 ,no.1 ,hh.59-60. Puspita, D & Prabowo, A 2018, BUKU AJAR PERDARAHAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER 1,Lampung Halodoc.com, 2018, Cara Mengatasi Nyeri Payudara di Trimester Pertama, review 20 Maret 2021, https://www.halodoc.com/artikel/cara-mengatasi-nyeri-payudara-di-trimester-pertama 28