Kelompok 5 Teori Pendekatan Dalam Manajemen Risiko [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEORI PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN RISIKO



Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Resiko Dosen Pengampu: Ryan Fahmi Hikmat S.E., M.M.



Disusun Oleh : 1. Anja Najibah



2017201212



2. Aprilina Prasetia Mukti



2017201215



3. Dimas Setya Wardana



2017201220



4. Umniyyatuz Zakiyah



2017201225



PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO 2022



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori Pendekatan dalam Manajemen Risiko” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dari Bapak Ryan Fahmi Hikmat S.E., M.M. selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengantar Teori Pendekatan dalam Manajemen Risiko bagi para pembaca juga bagi para penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ryan Fahmi Hikmat S.E., M.M. selaku pengampu mata kuliah manajemen risiko ini yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang manajemen risiko. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu saya dalam memberikan pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku penulis usahakan.



Purwokerto, 05 Oktober 2022



Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................i DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1 C. Tujuan Masalah ............................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Resiko dalam Teori Pendekatan Manajemen Resiko....................... 2 B. Metode Pendekatan Manajemen Resiko ....................................................... 4 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis perusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi perusahaan terhadap kerugian yang mungkin timbul. Manajemen risiko juga digunakan untuk memberikan informasi yang mendasar mengenai konsep manajemen risiko serta perlunya penerapan manajemen risiko dalam suatu perusahaan. Risiko secara umum didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan dan dapat menimbulkan dampak bagi pencapaian tujuan. Dalam melakukan suatu aktivitas usaha, akan selalu dihadapi oleh suatu tantangan risiko, karena apa yang akan terjadi di masa akan datang tidak dapat diketahui secara pasti. Besarnya tingkat kerugian karena risiko yang dihadapi sangat bervariasi bergantung penyebab dan efek pengaruhnya. Jika saja suatu risiko sudah dapat diketahui secara pasti bentuk dan besarannya maka tentu saja ini dapat diperlakukan seperti biaya karena risiko merupakan suatu ketidakpastian maka akan menjadi suatu masalah penting bagi semua pihak (Mc Neil, 1999). Namun suatu usaha untuk mengurangi atau memperkecil risiko tetap dapat dilakukan dengan melakukan suatu pengendalian risiko terhadap ketidakpastian seperti kecelakaan kerja, bencana alam,perampokan, pencurian dan kebangkrutan (Muslich, 2007).



B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep risiko dalam manajemen risiko? 2. Bagaimana model pendekatan manajemen risiko?



C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui dan memahami konsep risiko dalam pendekatan manajemen risiko. 2. Mengetahui dan memahami model pendekatan manajemen resiko.



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Resiko Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Risiko selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan tidak diduga atau tidak diinginkan (Djojosoedarso, 2003). Risiko diartikan sebagai probabilitas suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian ketika kejadian tersebut terjadi selama periode tertentu (Sherlywati, 2016). Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumber daya. Manajemen risiko adalah bagian penting dari strategi menajemen semua perusahaan. Proses dimana suatu organisasi dapat menunjukkan risiko yang terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan dari semua aktivitas organisasi atau perusahaan. Fokus dari manajemen risiko yang baik adalah identifikasi dan cara mengatasi risiko. Sasarannya untuk menambah nilai maksimum berkesinambungan (sustainable) organisasi. Tujuan utama untuk memahami potensi upside dan downside dari semua faktor yang dapat memberikan dampak bagi organisasi atau perusahaan.



1.



Unsur Risiko Dapat disimpulkan bahwa risiko terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: a. Kemungkinan kejadian atau peristiwa b. Dampak atau konsekuensi (jika terjadi risiko akan membawa akibat atau konsekuensi) c. Kemungkinan kejadian (risiko masih berupa kemungkinan atau diukur dalam bentuk probabilitas) Ketiga unsur-unsur risiko selalu terintegrasi dalam pengertian risiko. Dapat dijelaskan bahwa unsur-unsur tersebut harus selalu ada ketika instansi melakukan penilaian risiko. Jika salah satu unsur tidak terpenuhi maka tidak atau belum dapat dikatakan sebagai risiko. Ada satu hal yang juga mutlak ada dalam penilaian risik yaitu adanya tujuan, baik tujuan tingkat instansi maupun tujuan di tingkat



kegiatannya (Muslich, 2007).



2.



Kategori Risiko Risiko dapat dikategorikan menjadi risiko murni dan risiko spekulatif (Djohanputro, 2008). Risiko murni merupakan risiko yang dapat mengakibatkan kerugian,tetapi tidak ada kemungkinan menguntungkan. Sedangkan risiko spekulatif adalah risiko yang dapat mengakibatkan dua kemungkinan, merugikan atau menguntungkan. Selain itu risiko dapat dikategorikan sebagai risiko sistematik dan risiko spesifik. Risiko sistematik disebut risiko yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dengan cara penggabungan berbagai risiko. Sedangkan risiko spesisifik atau risiko yang dapat dihilangkan melalui proses penggabungan. Adapun menurut Schiagel dan Trent (2015), risiko dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Risiko Strategis (Strategic Risk) Risiko strategis adalah risiko yang paling berpengaruh pada kemampuan organisasi untuk menjalankan strategi bisnisnya, mencapai tujuan perusahaan, serta melindungi aset dan nilai merek. b. Risiko Bahaya (Hazard Risk) Kategori risiko ini berkaitan dengan gangguan yang tidak terduga. Risiko ini meliputi letusan gunung berapi di Islandia, tsunami yang menghancurkan Jepang, banjir besar di Thailand, dan badai super bernama Sany yang mempengaruhi Amerika Serikat. Termasuk juga kecelakaan, gangguan produk, pencurian, dan tindakan terorisme. c. Risiko Keuangan (Financial Risk) Risiko keuangan terkait dengan kesulitan keuangan internal dan eksternal pelaku dalam rantai aktivitas pasok. Semua peristiwa risiko rantai pasok pada akhirnya memiliki implikasi risiko keuangan, risiko finansial dikategorikan sebagai efek utama dan langsung dari risiko, daripada efek berikutnya atau sekunder, terkait secara finansial. d. Risiko Operasional (Operational Risk) Risiko operasional muncul dari operasional harian. Sejauh ini seperangkat risiko rantai pasok yang tidak proporsional akan dikategorikan sebagai operasional karena kategori ini mencakup masalah kualitas internal dan eksternal, pengiriman terlambat, kegagalan layanan karena inventaris yang



dikelola dengan buruk, masalah terkait dengan peramalan yang buruk.



3.



Kriteria Resiko Kriteria risiko merupakan sumber acuan (term of reference) bagi penilaian atas siginifikasi risiko. Kriteria risiko dapat mencakup masalah biaya dan manfaat, peraturan dan hukum, aspek sosio-ekonomi dan lingkungan, hal-hal yang terjadi perhatian stakeholders, prioritas-prioritas, dan input lainnya terhadap penilaian risiko. Pengembangan kriteria risiko sebenarnya dimulai pada tahap awal yaitu penetapan tujuan, yang nantinya kriteria ini akan digunakan dalam rangka melakukan prioritas terhadap risiko. Keputusan mengenai apakah diperlukan penanganan risiko dapat didasarkan pada kriteria operasional, teknis, keuangan, hukum, sosial, lingkungan, atau kriteria lainnya. Kriteria tersebut harus mencerminkan tujuan yang telah ditetapkan. Kriteria risiko adalah acuan untuk mengukur atau mengevaluasi suatu risiko. Kriteria risiko dapat dibuat berdasarkan sasaran organisasi, konteks internal dan eksternal organisasi atau perusahaan. Selain itu kriteria risiko juga dapat dibuat berdasarkan suatu standar peraturan perundang-undangan, kebijakan organisasi atau ketentuan lain. Adapun kriteria risiko sebagai berikut: a.



Pertama, kriteria kemungkinan yaitu kriteria yang digunakan untuk mengukur kemungkinan terjadinya suatu peristiwa risiko. Besarannya dapat dinyatakan dengan frekuensi kejadian per tenggat waktu tahun, bulan, hari dan lainnya atau presentase.



b.



Kedua, kriteria dampak yaitu kriteria yang digunakan untuk mengukur dampak dari suatu peristiwa pada sasaran organisasi. Serta peristiwa dapat mempunyai dampak misalnya dampak keuangan, hukum, kesehatan, dan lainnya.



c.



Ketiga, kriteria tingkat risiko yaitu kriteria yang menunjukkan besarnya risiko yang diukur melalui kombinasi dari kemungkinan dan dampak.



B. Model Pendekatan Manajemen Risiko Model pendekatan manajemen risiko pernah dikemukan oleh berapa ahli. Salah satunya oleh Husain Umar (1998) yang menggambarkan bagaimana siklus manajemen risiko dibangun dan diimplementasikan dalam suatu organisasi. Seperti yang tampak pada Gambar 2, model Proses Manajemen Risiko, perusahaan mengidentifikasikan potensi risiko yang dapat timbul, menetapkan kebijakan, mengambil tindakan, dan



memantau risiko.



Proses tersebut berlangsung terus-menerus. Jika diterapkan secara optimal, manajemen resiko dapat membantu manajemen dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan. 1. Identifikasi Resiko Identifikasi risiko adalah proses menemukan, mengenali dan mencatat risiko. Dalam proses manajemen risiko, identifikasi risiko merupakan bagian yang dilakukan paling terdahulu dalam proses assessmen risiko. Posisi identifikasi risiko dalam proses manajemen risiko yaitu: Tujuan dari identifikasi risiko adalah untuk mengidentifikasi hal- hal, kejadian-kejadian atau situasi yang mungkin terjadi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi termasuk penyebab dan sumber risiko, deskripsi kejadian risiko dan dampaknya terhadap tujuan organisasi. Tujuan dari identifikasi risiko adalah untuk mengidentifikasi hal-hal, kejadiankejadian atau situasi yang mungkin terjadi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi termasuk penyebab dan sumber risiko, deskripsi kejadian risiko dan dampaknyaterhadap tujuan organisasi. Setelah risiko diidentifikasi, organisasi harus mengidentifikasi pengendalian yang telah dilakukan terhadap risiko tersebut. Organisasi harus menerapkan metode dan teknik identifikasi risiko dan teknik yang sesuai dengan tujuan,kapabilitas, dankarakter risiko yang dihadapi. Identifikasi risiko harus dilakukan berdasarkan Informasi yang relevan dan terbaru serta melibatkan orang-orang



yang



memiliki



kemampuan



dan



pengetahuan



yang



sesuai



2. Analisa Resiko Analisis risiko mencakup analisis terhadap penyebab dan sumber risiko, dampak positif atau negatif dari suatu risiko, dan kemungkinan suatu risiko dapat terjadi. Faktor- faktor yang Analisa risiko dimaksudkan untuk mengukur risiko dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa besar severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya risikotersebut. Penentuan probabilitas terjadinya suatu peristiwa/ event bisa jadi sangat subyektif dan berdasarkan nalar dan pengalaman. Beberapa risiko relatif mudah untuk diukur, namunsulit untuk memastikan probabilitas suatu kejadian yang sangat jarang terjadi. Sehingga, pada tahap ini sangat penting untuk menentukan dugaan yang terbaik agar nantinya dapat memprioritaskan dengan baik dalam implementasi perencanaan manajemen risiko.



Ada dua pendekatan dalam tahap analisi risiko, yaitu analisis secara kualitatif dan analisis kuantutatif yang keduanya dapat dijalankan secara sekuen. Alur proses analisis tersebut tampak pada Gambar 3. Kesulitan dalam pengukuran risiko adalah menentukan kemungkinan terjadi suatu risiko, karena informasi statistik tidak selalu tersedia untuk beberapa risiko tertentu. Disamping itu, evaluasi atas impac (dampak) kerusakan relatif sulit untuk asset yang immateriil. JISC infoNet memberikan parameter dampak berupa efek biaya, waktu, dan kualitas yang diakibatkan dari suatu risiko. Jika hasil analisa risiko telah teridentifikasi probabilitas dan dampak dari suatu risiko, maka kita dapat mengukur potensi suatu risiko secara kulaitatif. Risiko diukur dengan pembobotan skala dari 1 hingga 5.



3. Pengelolaan Risiko Manajemen



dapat



menerapkan



strategi



pengelolaan



risiko.



Kebijakan



manajemen dapat memilih salah satu atau kombinasi dari alternatif straegertif berikut: a. Risk avoidance, dimana manajemen memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko sama sekali. Bilamana harus melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas. b. Risk reduction, dikenal juga sebagai risk mitigation merupakan metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya risiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko. c. Risk transfer, yatu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak. Hal ini tampak nyata pada bisnis asuransi atau hedging.



d. Risk deferral, dimana dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil bahkan tidak timbul.



4. Implementasi Manajemen Risiko Ada beberapa tujuan dalam mengimplementasikan manajemen risiko pada perusahaan yaitu: a. Meningkatkan proteksi atau perlindungan bagi perusahaan dari sebuah risiko yangmungkin terjadi. b. Memperkuat kerangka sistem kerja dalam sebuah bisnis. c. Meningkatkan kinerja semua pihak yang terlibat di dalam sebuah bisnis. d. Menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam membuat tindakan yang berhubungan dengan kegiatan bisnis sebuah perusahaan.



5. Monitoring Risiko Untuk



keberlanjutan



pembelajaran



dan



pengembangan



knowledge



bagi



manajemen, manajemen risiko tidaklah sampai implementasi saja, berhenti sampai disana saja. Praktik dan pengalaman terjadinya kerugian akan membutuhkan suatu perubahan dalam rencana dan keputusan mengenai penanganan suatu risiko. Monitoring proses dari awal mulai dari identifikasi risiko dan pengukuran risiko untuk mengetahui efektifitas respon yang telah dipilih, serta mengidentifikasi adanya risiko yang baru maupun berubah. Sehingga, ketika suatu risiko terjadi maka respon yang dipilih akan sesuai dan diimplementasikan secara efektif. Pendekatan manajemen risiko perusahaan memastikan bahwa perusahaan selalu mengkaji semua risiko dari setiap kegiatan yagn dilakukan untuk melindungi dan mencapai kepentingan perusahaan. Selain itu manajemen risiko juga memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko-risikonya dengan cara membangun sistem pengawasan dan pengelolaan sehingga meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan strategisnya.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Risiko selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan tidak diduga atau tidak diinginkan (Djojosoedarso, 2003). Proses dimana suatu organisasi dapat menunjukkan risiko yang terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan dari semua aktivitas organisasi atau perusahaan. Model pendekatan manajemen risiko dikemukakan oleh beberapa ahli. Model pendekatan manajemen risiko dikelola melalui tahap identifikasi risiko, analisa risiko, pengelolaan risiko, implementasi manajemen risiko, dan monitoring risiko. Pendekatan manajemen risiko perusahaan memastikan bahwa perusahaan selalu mengkaji semua risiko dari setiap kegiatan yagn dilakukan untuk melindungi dan mencapai kepentingan perusahaan.



Selain



itu



manajemen



risiko



juga



memungkinkan



perusahaan



mengidentifikasi dan mengelola risiko-risikonya dengan cara membangun sistem pengawasan dan pengelolaan sehingga meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan strategisnya.



DAFTAR PUSTAKA Basyaib, F. 2007. Manajemen Resiko. Jakarta. PT Grasindo Darmawan, Herman. 2013. Manajemen Resiko. Bumi Askara. Bandung Indonesia Highway Corp. Teknik dan Metode Identifikasi dan Analisis Risiki. Jasamarga. Hal 5 Sitorus, Rizky M. 2019. Manajemen Resiko dan Inovasi SDM. Academia. Diakses 10 Oktober 2021 Wijayantini, Bayu. 2012. Model Pendekatan Manajemen Resiko. ISSN: 1412-5366. Vol XI. No. 2