Keompok 5 (Langkah-Langkah Pemasaran) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Langkah-langkah Pemasaran Hasil Desain Produk Lembaga Pendidikan Islam Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Produk dan Pemasaran Lembaga Pendidikan Islam Dosen Pengampu : Dr. Isa Anshori, Drs., M.Si.



Disusun oleh : 1. Eka Dana Margi Saputra



(D03217013)



2. Mohammad Azam K.



(D03217026)



3. Nur Hasanah



(D03217028)



4. Yuliana Tri Handayani



(D93217082)



5. Rike Nur Maulidia



(D93217112)



PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2019



i



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum wr.wb Alhamdulillah, Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah



melimpahkan



rahmat-Nya



serta



hidayah-Nya



sehingga



kami



dapat



menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang bertemakan langkah-langkah pemasaran hasil desain produk lembaga pendidikan. Dan tidak lupa juga sholawat serta salam kami curahkan kepada junjungan kita nabi muhammad SAW. Dalam makalah kami membahas tentang konsep dasar desain produk lembaga pendidikan islam serta macam-macam desain produk. Kami menyadari bahwa banyak kekurangan atau kesalahan dalam makalah yang kami buat ini. Sebab dalam penyusunannya tidak terlepas dari hambatan dan rintangan. Oleh karena itu kamu mengucapkan terimah kasih kepada penulis yang bukunya telah kami jadikan refrensi dalam makalah ini. Dengan itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atas kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini guna perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata, syukran. Kami berharap agar makalah yang kami buat bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi kita semua. Aamiin Wassalamualaikum wr wb



Surabaya, 25 Agustus 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI Kata Pengatar ................................................................................................... i Daftar Isi........................................................................................................... ii BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2 C. Tujuan................................................................................................... 2 BAB II: PEMBAHASAN A. Langkah-langkah dalam pemasaran ..................................................... 3 B. Posisi pasar dan deferensisai produk jasa pendidikan ......................... 4 C. Bauran pemasaran jasa pendidikan ...................................................... 5 D. Strategi produk dan distribusi jasa pendidikan ................................... 7 E. Strategi penentuan harga jasa pendidikan ........................................... 9 F. Strategi promosi dan komunikasi jasa pendidikan ............................... 11 G. Desain sumberdaya manusia, manajemen mutu dan pengorganisasian .............................................................................................................. BAB III: PENUTUPAN Kesimpulan13



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Di era globalisasi manajemen pemasaran pada lembaga pendidikan ada anggapan bahwa pendidikan bukanlah suatu produk yang harus dipasarkan, karena lembaga pendidikan bukanlah badan social yang tidak memerlukan pemasaran, akan tetapi pada era global ini pendidikan menjadi kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, oleh karena itu pada saat ini lembaga pendidikan dituntut dapat memberikan layanan informasi, keterampilan dalam mengelola informasi dan kerja sama dengan lembaga lain. Aktivitas pemasaran jasa pendidikan bukan kegiatan bisnis agar sekolah mendapatkan siswa melainkan upaya tanggung jawab sekolah kepada masyarakat luas tentang jasa pendidikan yang telah, sedang atau akan dilakukan di lembaga sekolah. Pemasaran jasa pendidikan perlu belajar untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan jasa pendidikan karena pendidikan merupakan proses sirkuler yang saling mempengaruhi secara berkelanjutan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana langkah-langkah pemasaran lembaga pendidikan islam? 2. Bagaimana cara menentukan posisi pasar dan deferensiasi produk jasa pendidikan? 3. Bagaimana cara menentukan bauran pemasaran jasa pendidikan? 4. Bagaimana cara menentukan strategi produk dan distribusi jasa pendidikan? 5. Bagaimana cara menentukan strategi penentuan harga jasa pendidikan? 6. Bagaimana cara menentukan strategi promosi dan komunikasi jasa pendidikan? 7. Bagaimana cara menentukan desain sumberdaya manusia, manajemen mutu dan pengorganisasian pemasaran jasa pendidikan?



1



C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui langkah-langkah pemasaran lembaga pendidikan islam. 2. Untuk dapat menentukan posisi pasar dan deferesisasi produk jasa pendidikan. 3. Untuk dapat menentukan bauran pemasaran jasa pendidikan. 4. Untuk dapat menentukan strategi produk dan distribusi jasa pendidikan. 5. Untuk dapat menentukan strategi penentuan harga jasa pendidikan. 6. Untuk dapat menentukan strategi promosi dan komunikasi jasa pendidikan. 7. Untuk dapat menentukan desain sumberdaya manusia, manajemen mutu dan pengorganisasian pemasaran jasa pendidikan.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Langkah Pemasaran Lembaga Pendidikan Islam Era globalisasi yang sangat kompetitif, pemasaran diibaratkan sebagai denyut jantung bagi kelangsungan organisasi pendidikan yang bergerak dalam bidang layanan jasa, pemasaran harus bertitik tolak dari kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memperkirakan sekaligus menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen serta penyerahan barang dan jasa yang memuaskan secara efektif dan efisien.



Kotler



menyatakan pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.1 Pemasaran jasa pendidikan merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan organisasi pendidikan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran pendidikan harus dapat juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap lembaga pendidikan. Pemasaran pendidikan mencakup usaha lembaga pendidikan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara–cara promosi dan bagaimana proses memproduksinya. Bauran pemasaran jasa merupakan pengembangan bauran pemasaran. Menurut Lupiyoadi (2001) bahwa elemen Marketing Mix jasa terdiri dari tujuh hal, yaitu: Product (program jasa seperti apa yang ingin ditawarkan kepada konsumen), Price (bagaimana strategi penentuan harga), Place (bagaimana system penyampaian yang akan diterapkan), Promotion (bagaimana promosi yang harus dilakukan), People (tipe kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa), Process



1



Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta. Bumi Aksara.



3



(bagaimana proses dalam operasi jasa), phisycal eveden (kelengkapan sarpras apa yang akan diberikan kepada konsumen).2 Strategi marketing merupakan usaha pemasaran pada sebuah organisasi profit maupun non profit yang berfokus pada kepuasan pelanggan. Apabila berbicara tentang marketing berarti berbicara tentang bagaimana memuaskan pelanggan yang dalam hal ini adalah peserta didik dalam madrasah. Jika peserta didik tidak puas berarti pemasarannya gagal.3 Terdapat beberapa unsur yang perlu di perhatikan dalam strategi pemasaran, diantaranya : 1. Unsur strategi persaingan, meliputi: a. Segmentasi pasar Yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran peasaran tersendiri. b. Targetting Yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. c. Positioning Yaitu penetapan posisi pasar. Tujuannya adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen. 2. Unsur taktik pemasaran, meliputi: a. Differensiasi Yang terkait dengan cara membangun strategi pemasaran di berbagai aspek perusahaan.



Kegiatan



membangun



strategi



pemasaran



inilah



yang



membedakan differensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. 2



Lupiyadi, Rambat. 2001, hal 30. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik. Jakarta : Salemba Empat 3 Buchari Alma, Ratih Hurriyati, Manajemen Coorporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Fokus pada Mutu dan Layanan Prima, (Alfabeta : Bandung, 2008), 30



4



b. Bauran pemasaran (marketing mix) Terkait dengan kegiatan mengenai produk, harga, promosi, dan tempat atau yang lebih dikenal dengan sebutan 4P, yaitu Product, Price, Promotion, dan Place. 3. Unsur nilai pemasaran, yang berkaitan dengan: nama, termin, tanda simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya, yang ditujukan untuk mengidentifikasikan barang tau jasa sebuah/sekelompok penjual dan membedakannya dengan para pesaing. Merek mempunyai banyak arti penting buat konsumen, yaitu: a. Sebagai identifikasi untuk membedakan antara satu produk dengan produk lain. Identifikasi ini diperlukan agar konsumen mempunyai kebebasan memilih produk dan merek mana yang memenuhi kebutuhannya; b. Sebagai garansi atas kualitas dan kinerja dari produk yang akan dibeli. Merek akan memberikan rasa percaya diri kepada konsumen bahwa; c. Merek memberi status dan image pada seseorang. Dengan membeli merek tertentu, sudah menunjukkan bagaimana status sosial seseorang; d. Merek memberi arti emosional. Seorang fans sebuah klub sepakbola misalnya, akan rela membeli berbagai macam merchandise yang dijual dengan atribut klub tersebut.4 B. Posisi Pasar dan Deferensiasi Produk Jasa Pendidikan Penentuan dalam posisi pasar merupakan suatu tahapan penting yang mana penetuan posisi pasar adalah suatu strategi untuk merebut atau memikat hati konsumen. Strategi tersebut memuat bagaimana membangun kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi pelanggan. Philip Kotler mengartikan posisi adalah aktifitas mendesain citra dan memposisikan diri pada konsumen. Berbeda dengan



4



Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd.: Pemasaran Pendidikan, hal 207-208



5



Kotler, Yoran mengartikan posisi merupakan bagaimana memperkenalkan identitas dan kepribadian Lembaga dibenak konsumen.5 Tujuan untuk menetapkan posisi pasar menurut lupiyoadi adalah pembedaan produk dan jasanya dari pesaing. Organisasi penggunaan berbagai dasar dalam penetapan pasar yaitu atribut, harga dan kualitas, pemakaian, kelas produk dan pesaing. Kasali mengungkapkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penetapan posisi yaitu:6 1. Penetapan posisi merupakan sebuah strategi komunikasi. 2. Bersifat dinamis. 3. Penetapan posisi berhubungan deng atribut dari produk. 4. Atribut harus unik. 5. Penetapan posisi harus memiliki sebuah arti dan penting menurut konsumen. 6. Penetapan posisi diungkapkan dengan pernyataan.



Deferensiasi produk adalah suatu produk yang berbeda dengan produk lainya. Definisi lainya sebgaimana disebutkan bahwa sebuah produk yang memiliki nilai unggul, unik dan memikat dibanding dengan produk lainnya.7 Jadi pada intinya diferensiasi produk ini fokusnya pada nilai unggul dan khas. Menurut Kotler produk dapat dideferensiasikan dari bentuk, fitur, mutu kinerja, mutu kesesuaian, daya tahan, mudah diperbaiki, gaya, dan desain. C. Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan Bauran pemasaran merupakan sebuah perangkat yang terkendali dan terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi yang dipadukan oleh Lembaga untuk 5



Dimas Hendika Wibowo, Zainul Arifin Dan Sunarti, “Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM(Studi Pada Batik Diajeng Solo)” Jurnal Admiistrasi Bisnis, Vol. 29 No. 1 Desember 2019, 61 6 Dadang Musnandar, “Analisi Penetuan Segmen, Target, Dan Posisi Pasar Home Care Dirumah Sakit Al- Islam Bandung” Majalah Ilmiah Unikom, Vol. 6, No. 2, 236 7 Fuziah Nur Simamora dan Eva Yanti Situmerang, “Analisa Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pembelian Konsumen Pada Showroom Garuda Sibolga” Jurnal institusi politeknik ganesha medan, Vol. 1 No. 1, januari 2018, 70.



6



menghasilkan sebuah renspon yang yang diinginkan oleh pasar.8 Adapun definisi strategi bauran promosi dari beberapa ahli, diantaranya:9 1. Kotler, Bowen, dan Makens strategi bauran promosi adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dikombinasi oleh perusahaan untuk mencapai renspon keinginan dari pasar yang dituju. 2. Lopiyadi strategi bauran promosi adalah merupakan perangkat/alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan penentuan posisi yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Adapun beberapa factor yang menuntukan strategi bauran promosi yaitu sebagai berikut:10 1. Produk Manusia memiliki suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kebutuhan sehari-hari. Motif inilah yang membuat Lembaga untuk menciptakan produk yang dapat memenuhi konsumen. Menurut Simamora, produk merupakan segala sesuatu yang diterima oleh konsumen atau pembeli atau pemakai industrial pada saat melakukan pembelian atau menggunakan produk. kebijakan dan strategi produk yang sensitif terhadap kebutuhan pasar, kompetisi pasar, dan sumber daya organisasi dalam lingkup global. Kebijakan produk harus dapat menyeimbangkan antara manfaaat dari adaptasi produk dengan preferensi pasar dan keunggulan yang didapatkan dari memfokuskan sumber daya perusahaan pada sejumlah kecil produk



8



Musran Munizu, “Strategi Bauran Pemasaran Dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Konsumen” Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 5. No. 2. Agustus 2012, 2. 9 Fyolanda Lengkong, Jantje Sepang , dan Joy Tulun, “Analisis Strategi Bauran Pemasaran Eceran (Retail Marketing Mix) Yang Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen (Studi Pada Perusahaan Matahari Dept. Store Mtc Manado” Jurnal EMBA,Vol.5 No.3 September 2017, 4386. 10 Ralitza Passileva dan M. Al Musadieq, “Analisis Strategi Bauran Pemasaran Internasional Produk Baju Busana Muslim” Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 57 No. 1 April 2018, 172.



7



standar. Setiap jenis produk akan mempengaruhi lingkungan konsumen. Menurut Gitosudarmo jenis-jenis produk adalah sebagai berikut: a. Consumer Goods (produk konsumsi) Barang konsumsi merupakan barang yang dibeli oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya dan akan dikonsumsikan sendiri beserta anggota keluarganya. b. Industrial Goods (produk industri) Barang industri merupakan barang yang dibeli oleh konsumen untuk menjalankan industri atau suatu usaha bisnisnya



dan



bukan



untuk



dikonsumsikannya



sendiri



beserta



keluarganya. c. Service Goods (produk jasa) Produk jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan atas sesuatu. 2. Harga Kotler dan Armstrong menyatakan bahwa ada empat pendekatan untuk menetapkan harga internasional: a. Penetapan Harga Berbasis Biaya Variabel Penetapan harga berbasis biaya variabel yaitu perusahaan hanya memperhatikan biaya produksi marginal atau inkremental barang-barang yang dijual ke luar negeri. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan metode ini, menganggap penjualan ke luar negeri hanyalah bonus penjualan dan berasumsi bahwa setiap pendapatan yang melebihi biaya variabel memberikan keuntungan bersih. b. Penetapan Harga Berbasis Biaya Penuh Penetapan harga berbasis biaya penuh menyatakan bahwa unit produk yang mirip tetap saja berbeda dari unit lainnya dalam hal biaya, sehingga setiap unit tersebut harus menanggung penuh total biaya tetap dan variabel. Pendekatan ini cocok untuk diterapkan ketika sebuah perusahaan memiliki biaya variabel yang relatif lebih tinggi dibandingkan biaya tetapnya. 8



c. Penetapan harga Skimming Sebuah perusahaan menggunakan metode skimming ketika tujuan penetapan harga tersebut adalah untuk meraih sebuah segmen yang tidak sensitive terhadap harga, sehingga bersedia untuk membayar harga premium untuk mendapatkan nilai tertentu dari suatu produk. d. Penetapan Harga Penetrasi Pendekatan ini digunakan perusahaan untuk menstimulasi padar dan pertumbuhan penjualan dengan secara sengaja menawarkan produk pada harga rendah. Harga penetrasi sering digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan pangsa pasar sebagai sebuah manuver persaingan. 3. Tempat Strategi penentuan tempat merupakan strategi yang berkaitan dengan penentuan lokasi tempat perusahaan atau lokasi penjualan produk agar konsumen lebih mudah untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Menurut Kotler dan Armstrong tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Strategi penentuan tempat berkaitan kuat dengan saluran distribusi. Menurut Simamora saluran distribusi merupakan bidang dengan kendala yang relatif kecil atas pemasar internasional, karena perusahaan memiliki kadar yang tinggi dalam memilih saluran distribusi dari antara yang tersedia di pasar. 4. Promosi Agar perusahaan dapat mempertahankan produknya dari para pesaingnya, perusahaan perlu melakukan promosi guna menarik minat dan mempengaruhi konsumen, yaitu dengan menjelaskan keunggulan dan fungsi dari produk perusahaan. Maka dari itu, perusahaan harus merencanakan strategi untuk mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Kegiatan promosi bertujuan agar konsumen dapat menciptakan ketertarikan dan mengenali



dengan



baik



terhadap 9



sebuah



produk,



sehingga



akan



mempengaruhi keputusan konsumen untuk pembelian produk. Kegiatan promosi harus direncanakan dengan baik agar tercipta suasana yang kondusif, agar konsumen dapat menjadi tahu, kemudian dapat tertarik dan senang pada produk yang dipromosikan. Konsumen akan bersedia untuk mengeluarkan uang atau membeli produk yang dipromosikan. D. Strategi Produk dan Distribusi Jasa Pendidikan Pendidikan merupakan suatu produk yang berupa jasa, kegiatan yang terjadi merupakan interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa yang membutuhkan tenaga kerja yang profesional atau memiliki skill khusus dalam bidang pendidikan dan membutuhkan peralatan yang lengkap. Jasa pendidikan adalah seluruh kegiatan yang memiliki hubungan dengan pendidikan sekaligus mengutamakan pelayanan dalam berjalan nya proses pendidikan tersebut.11 Dalam kamus besar bahasa Indonesia Distribusi adalah kegiatan pengiriman barang-barang kepada orang banyak atau ke beberapa tempat12 Distribusi



dapat



diartikan



sebagai



kegiatan



pemasaran



yang



berusaha



memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa. Dari jenis nya, jumlah, harga, tempat, dan waktu dibutuhkan. 13 Distribusi dibutuhkan bagi lembaga pendidikan untuk membangun citranya yang positif. Apabila lembaga atau sekolah memiliki citra yang baik di mata masyarakat, maka besar kemungkinan akan lebih mudah dalam mengatasi persaingan. Jadi, pemasaran merupakan suatu proses yang harus dilakukan oleh madrasah untuk memberikan kepuasan kepada stakeholder dan masyarakat.



Penekanan kepada pemberian kepuasan kepada stakeholder merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap lembaga, agar mampu bersaing.14 Pemasaran 11 12



Buchari Alma, pemasaran strategi jasa pendidikan,( Jakarta : gramedia,2010) hal 17 Dessy Anwar, kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya : Karya Abditama 2001), hal 129



10



dapat dilihat dari adanya berbagai upaya kreatif dan inovatif dari para penyelenggara pendidikan untuk menggali keunikan dan keunggulan dari sekolahnya agar semakin dibutuhkan dan diminati oleh para pengguna jasa pendidikan. Untuk menarik para calon peserta didik baru diperlukan strategi pemasaran yang bukan saja menjual jasa pendidikan secara apa adanya melainkan bagaimana mendekatkan pendekatan sesuai dengan keinginan dan kepuasan konsumen. Sebuah lembaga yang ingin sukses untuk masa depan dalam menghadapi persaingan, harus mempraktekkan pemasaran secara terus menerus. Fungsi distribusi dalam pendidikan adalah 1) memberi informasi kepada masyarakat tentang produk produk lembaga pendidikan 2) meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat pada produk lembaga pendidikan 3) membedakan produk lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan yang lain 4) memberikan penilaian lebih pada masyarakat dengan produk yang ditawarkan 5) menstabilkan eksisensi dan kebemaknaan lembaga pendidikan di masyarakat. Adapun strategi yang harus di perhatikan dalam mendistribusikan sebuah produk antara lain sebagai berikut yang di sebut sebagai konsep 7P, yaitu: a. Product (Produk) Produk merupakan hal mendasar yang akan menjadi pertimbangan pilihan bagi masyarakat, Produk pendidikan merupakan segala sesuatu yang ditawarkan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam lingkungan pendidikan, produk jasa yang dapat ditawarkan adalah jasa layanan akademik seperti kurikulum atau ekstra kurikulum.



11



b. Price (Harga) Penentuan harga merupakan titik kritis karena harga menentukan pendapat dari suatu usaha. Strategi harga yang terjangkau untuk semua kalangan dapat berpengaruh terhadapa pemilihan sekolah. c. Place (Lokasi) Lokasi strategis yang mudah dijangkau dari segala arah dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, juga kemudahan akses menuju sekolah merupakan faktor pendukung kenyamanan siswa, orang tua dan masyarakat sekitar sekolah. d. Promotion (Promosi) Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Meskipun suatu produk berkualiatas, apabila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Promosi juga bisa dilakukan



melalui



keterlibatan



alumni-alumni



yang



senantiasa



ikut



mmpromosikan kepada masyarakat. Hal ini sangat memberikan dampak yang sangat signifikan karena masyarakat lebih percaya dengan kesaksian orangorang yang pernah terlibat didalamnya. e. Person (Orang/SDM) Orang adalah semua pelaku yang memainkan peran dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Semua sikap dan tindakan karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa. f. Physical Evidence (Failitas/Sarana Fisik) Sarana fisik merupakan suatu hal yang nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa. Pada sebuah lembaga pendidikan yang merupakan sarana fisik adalah gedung atau bangunan dengan segala sarana dan fasilitas yang ada. g. Process (proses) 12



Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam acuan pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. E. Strategi Penentuan Harga Jasa Pendidikan Konsep marketing ini menyatakan bahwa produsen jangan memperhatikan diri sendiri, jangan melihat selera sendiri, tapi lihatlah, carilah apa dan bagaimana selera konsumen. Konsep marketing ini lebih menekankan kepada kepuasan konsumen. Tujuan marketing ialah bagaimana usaha untuk memuaskan selera, memenuhi “needs and wants”dari konsumen. Istilah needs artinya kebutuhan yang didefinisikan sebagai rasa kekurangan pada diri



seseorang yang harus dipenuhi. Sedangkan wants,



berarti keinginan, yang didefinisikan sebagai suatu kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti daya beli, pendidikan, agama, keyakinan, dan keluarganya.15 Agar dapat memenuhi “needs and wants” konsumen maka para produsen harus mengadakan marketing research baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit. Pengusaha yang menganut konsep marketing ini, dikatakan mereka melihat jendela bukan lagi melihat cermin, jika seseorang melihat jendela maka yang tampak ialah orang lalu lalang dijalan. Dapat dilihat diamati siapa yang ada dijalan berapa banyak jumlahnya, apa pakaiannya, warnanya, modenya dan sebagainya.16 Dalam pertempuran bisnis, melalui strategi marketing maka suatu kenyataan kita lihat.



Para pengusaha Jepang,



Amerika.



menang total



berhadapan dengan



pengusaha



Ini karena pengusaha Jepang sudah lebih dulu menerapkan konsep



marketing, dibandingkan dengan pengusaha Amerika yang masih terbenam dengan mitos konsep penjualan dan konsep produk. Pengusaha Amerika masih membuat produk mobil yang sangat bagus menurut produsen sendiri, sementara pengusaha Jepang sudah menghasilkan mobil yang lebih diinginkan oleh konsumen Amerika. 15 16



Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1997), 10. Buchari Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2003), 49.



13



Jepang muncul dengan dengan produk mobil kecil mungil, irit bensin dan sebagainya.



Kekalahan Amerika dalam bidang bisnis melalui strategi marketing



adalah suatu bukti betapa ampuhnya strategi konsep marketing ini.17 Siswa harus merasa puas dengan layanan lembaga dalam banyak hal misalnya dalam suasana belajar mengajar, ruang kelas yang bersih, taman yang asri, tenaga pengajar yang ramah, perpustakaan, laboratorium, lapangan olahraga dan sebagainya harus siap melayani siswa.18 Salah satu aspek yang mempengaruhi kepuasan konsumen yaitu harga (price). Harga merupakan elemen yang sejajar dengan mutu produk, dimana apabila mutu produk baik, maka calon siswa/mahasiswa berani membayar lebih tinggi sepanjang dirasa dalam batas kejangkauan pelanggan pendidikan. Salah satu strategi yang sekarang dikembangkan oleh beberapa perguruan tinggi adalah skimming price yakni memasang harga yang setinggi-tingginya pada saat mulai dipasarkan dengan jaminan bahwa produk yang ditawarkan memang berkualitas tinggi sehingga tidak mengecewakan konsumennya. Akan tetapi ketka hendak menetapkan harga, sebaiknya lembaga pendidikan memperhatikan sasaran yang hendak diapai, diantaranya : 1. Sasaran yang berorientasi pada keuntungan yang bertujuan untuk mencapai target pengembalian investasi dan memperoleh laba maksimum. 2. Sasaran yang berorientasi pada penjualan yang bertujuan meningkatkan volume penjualan, mempertahankan/meningkatkan market share. 3. Sasaran yang berorientasi status quo untuk menstabilkan harga dan menghadapi pesaing.19



17



Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1997), 12. Rusadi Rulan, Manajemen Publik Relation Media Komunikasi, Konsep Dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 233. 19 Dedk Fatkul Anwar, “Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam Meningkatkan Peminat Layanan Pendidikan Di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta”, Tesis UIN Sunan Kalijaga, hal 25. 18



14



F. Strategi Promosi dan Komunikasi Jasa Pendidikan Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen serta sebagai alat untuk memengaruhi konsumen dalam dalam penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.20 Promosi jasa pendidikan merupakan salah satu variabel bauran pemasaran jasa pendidikan yang dilakukan oleh sekolah untuk memasarkan produk jasa pendidikan. Dimana Promosi bertujuan untuk memberikan informasi dan meyakinkan konsumen akan manfaat produk yang dihasilkan.21 Kegiatan promosi sendiri dapat dilakukan melalui media komunikasi massa misalnya; koran, majalah, televisi, papan reklame, dan gambar tempel.Adapun program yang sering diliput adalah ketika ada even-even tertentu, seperti ketika mendapatkan prestasi atau penghargaan dari pemerintah dan lain-lain. Demikian juga promosi juga bisa dilakukan melalui keterlibatan alumni-alumni yang senantiasa ikut mempromosikan kepada masyarakat. Hal ini sangat memberikan dampak yang sangat signifikan karena masyarakat lebih percaya dengan kesaksian orang-orang yang pernah terlibat didalamnya.22 Menurut Nickels komunikasi pemasaran adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan penjual dan pembeli, yang merupakan kegiatan yang membantu dalam pengembilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.23



20



Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi (Jakarta Selatan: Salemba Empat, 2001), 182 21 Afidatun Khasanah, “Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan Mutu di SD ALAM BATURRADEN”, Jurnal el-Tarbawi, Vol 8, No 2, 2015, H.167 22 Imam Faizin, “Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam Meningkatkan Nilai Jual Madrasah”, Jurnal Madaniyah, Vol 7, No 2, Agustus 2017, 269 23 David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 135



15



Menurut American Marketing Association, variabel bauran promosi memiliki 4 kelompok yaitu: a.



Periklanan (advertising), yaitu bentuk presentasi dan promosi bukan pribadi tentang ide, produk, dan jasa yang di bayar oleh sponsor tertentu.



b.



Penjualan Pribadi (personal selling), yaitu presentasi lisan dalam bentuk percakapan dengan satu orang calon pembeli atau lebih yang ditunjukkan untuk menciptakan penjualan.



c.



Publisitas (publicity), yaitu upaya menimbulkan permintaan bukan secara pribadi untuk produk, jasa, atau ide dengan mengunakan berita komersial di media massa dan sponsor yang tidak dibebankan sejumlah pembayaran secara langsung.



d.



Promosi Penjualan (sales promotion), yaitu aktivitas penjualan selain penjualan pribadi, periklanan, dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektivitas retail dalam bentuk peragaan, pertunjukan, pameran, demonstrasi dan sebagainya. Untuk berkomunikasi secara efektif pemasar jasa pendidikan perlu



memahami unsur-unsur dasar dari komunikasi pemasaran jasa pendidikan di antara dua unsur yang menjadi pihak utama adalah pengirim dan menerima dan empat unsur yang merupakan fungsi komunikasi utama adalah pengodean (econding), penguraian kode (deconding), respon (response) dan umpan balik (feedback). Dan unsur terakhir dalam sistem komunikasi pemasaran jasa pendidikan adalah gangguan (noise), yaitu pesan acak dan bertentang uang menganggu komunikasi pemasaran jasa pendidikan yang di harapkan. Menurut Kotler untuk mengembangkan komunikasi yang efektif diperlukan suatu program dengan delapan langkah, yaitu sebagai berikut: 1.



Mengidentifikasi audiens sasaran Audiens sasaran dapat merupakan individu ataupun kelompok masyarakat khusus atau umum. Apabila sudah melakukan segementasi dan penentuan pasar sasaran, maka segmen itulah yang menjadi audiens sasaran. 16



2.



Menentukan tujuan komunikasi Perusahaan harus menentukan tujuan komunikasinya, apakah untuk menciptakan kesadaran, pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan atau pembelian.



3.



Merancang pesan Idealnya suatu pesan harus mampu memberikan perhatian (attention--A), menarik



(intens--I),



membangkitkan



keinginan



(desire—D)



dan



menghasilkan tindakan (action--A). Hal lain yang harus diperhatikan adalah pesan yang efektif harus dapat menyelesaikan empat masalah, yaitu apa, kapan, siapa, dan bagaimana. 4.



Menyeleksi saluran komunikasi Perusahaan harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi itu bisa berupa komunikasi personal atau nonpersonal.



5.



Menetapkan jumlah anggaran promosi Penentuan jenis media promosi yang akan digunakan bergantung pada anggaran yang tersedia. Apabila perusahaan berorientasi pada pencapaian sasaran promosi yang akan dicapai maka sebesar itulah anggaran yang sebaiknya atau harus disediakan.



6.



Menentukan bauran promosi Langkah selanjutnya adalah menentukan jenis alat promosi yang akan digunakan. Apakah melalui periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan atau humas.



7.



Mengukur hasil-hasil promosi Perusahaan harus mengukur dampaknya pada aaudiens sasaran. Apakah mereka mengenal atau mengingat pesan-pesan yang diberikan. Berapa kali mereka melihat pesan, serta bagaimana sikap mereka terhadap produk atau jasa tersebut dan seterusnya.



8.



Mengelola dan mengoordinasi proses komunikasi 17



Karena jangkauan komunikasi yang luas dari alat dan pesan komunikasi yang tersedia untuk mencapai audiens sasaran, alat dan pesan komunikasi perlu dikoordinasikan. Karena jika tidak pesan tersebut tidak efektif lagi atau pesan kurang konsisten.24



G. Desain Sumberdaya Manusia, Manajemen Mutu dan Pengorganisasian Pemasaran Jasa Pendidikan Mendesain sumberdaya manusia merupakan perencanaan atau cara untuk menyiapkan keperluan kualitas manusia yang berkemampuan kerja dan unggul sesuai dengan spesialisasi tenaga kerja, dengan tujuan antara lain untuk menopang keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi, oleh karena itu diperlukan strategi yang berkaitan dengan sumberdaya manusia. Adanya gambaran pengembangan sumberdaya manusia sangat diperlukan demi terwujudnya manusia yang berkualitas dengan memiiki keterampilan, kemampuan kerja dan loyalitas kerja dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Pengembangan sumberdaya manusia melalui pendidikan sebagai upaya untuk meningkatkan



kemampuan



serta



kelebihan



dalam



menyesuaikan



diri,



meningkatkan derajat keahlian.25 Proses perencanaan sumberdaya manusia sebagai berikut : 1.



Perekrutan



2.



Seleksi merupakan penyaringan pelamar kerja untuk memastikan apakah calon yang akan dipekerjakan tersebut merupakan calon yang dianggap paling tepat.



3.



Pelatihan off the job training



4.



Penilaian prestasi kerja



5.



Promosi



24



Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi (Jakarta Selatan: Salemba Empat, 2001), 182-184 25 Harsuko Riniwati, Manajemen sumberdaya Manusia, (Malang, UB Press, 2016) 162



18



peningkatan jabatan atau kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar dari kekuasaan yang sebelumnya. 6.



Demosi merupakan perubahan jabatan dari kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar yang ke lebih kecil. Diikuti penurunan gaji, karena penurunan jabatan merupakan tindakan hukuman dan sanksi kepada pekerja tersebut.



7.



Transfer diartikan sebagai perubahan jabatan yang tidak mengurangi kekuasaan, tanggun gjawab, ataupun gaji. Transfer dilakukan dengan alas an pemindahan atas keinginan sendiri dan keinginan organisasi.



8.



Pemutusan hubungan kerja beberapa alasan dilakukannya PHK adalah memasuki usia pension, habis kontrak, karena keinginan sendiri, diberhentikan dengan hormat, pemecatan dan lain-lain. Pemecatan merupakan alternative terakahir apabila upaya-upaya sebelumnya tidak membuahkan hasil.26 Dalam dunia pendidikan sendiri, apabila produsen tidak mampu



memasarkan hasil produknya dalam hal pendidikan, dikarenakan mutunya tidak dapat memuaskan konsumen, maka jasa yang ditawarkan tidak laku. Artinya, lembaga pendidikan yang memproses jasa pendidikan tidak mampu memuaskan pengguna pendidikan sesuai yang dibutuhkan pasar, bahkan lembaga pendidikan tidak akan mampu untuk bertahan. Jasa pendidikan tidak dapat dirasakan dan dilihat oleh konsumen sebelum konsumen membeli atau mendapatkan penyedia jasa pendidikan secara langsung, hasilnya pun akan dapat dirasakan setelah membelinya. Dengan demikian lembaga pendidikan adalah sebuah lembaga yang bergerak dibidang layanan jasa pendidikan yang kegiatannya melayani konsumen berupa murid, siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum. Pemasaran pendidikan memiliki 7 elemen pokok yaitu: 26



Dian Ari Nugroho, Pengantar Manajemen Untuk Organisasi Bisnis Publik dan Nirlaba, (Malang, UB Press, 2017)110-112



19



1.



Product : segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada customer yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.



2.



Price : harga suatu jasa yang diterima.



3.



Place : letak lokasi sekolah.



4.



Promotion : aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi terhadap produk yang ditawarkan oleh lembaga tersebut.



5.



People : berkaitan dengan peran sumberdaya manusia.



6.



Physical evidence : merupakan sarana dan prasarana yang mendukung proses penyampaian jasa pendidikan sehingga akan membantu tercapainnya janji lembaga kepada pelanggan.



7.



Process : penyampaian jasa pendidikan merupakan inti dari seluruh pendidikan.



20



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran adalah sebuah proses kemayarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dengan menciptakan dan menawarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Penentuan posisi pasar diartikan sebagai proses untuk merancang citra dan nilai organisasi agar pelanggan memahami posisi organisasi atau merek dalam kaitannya dengan competitor sedangkan diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang bertujuan untuk membedakan penawaran produk jasa pendidikan tersebut dari produk jasa pesaing. Konsep bauran pemasaran jasa pendidikan dikenal dengan sebutan konsep 4P yang terdiri dari price (harga), product (produk), place (tempat), promotion (promosi) dengan tambahan 3P yaitu people (orang), process (proses), physical evidence (bukti fisik). Strategi produk jasa pendidikan memiliki empat model produk jasa yaitu model penawaran jasa tambahan, penawaran jasa pendidikan, model molekul, model penawaran produk jasa pendidikan baru.



21



DAFTAR PUSTAKA



Alma, Buchari dan Ratih Hurriyati. 2008. Manajemen Coorporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Fokus pada Mutu dan Layanan Prima, (Alfabeta : Bandung,) Anwar, Dedk Fatkul. “Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam Meningkatkan Peminat Layanan Pendidikan Di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta”, Tesis UIN Sunan Kalijaga Anwar, Dessy. 2001. kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya : Karya Abditama) Faizin, Imam. 2017. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam Meningkatkan Nilai Jual Madrasah. Jurnal Madaniyah. Vol 7. No 2. Irianto, Yoyon Bahtiar M.Pd.: Pemasaran Pendidikan, Khasanah, Afidatun. 2015. Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan Mutu di SD ALAM BATURRADEN. Jurnal el-Tarbawi. Vol 8. No 2. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manaemen Pemasaran Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga. Lengkong, Fyolanda, Jantje Sepang , dan Joy Tulun, “Analisis Strategi Bauran Pemasaran Eceran (Retail Marketing Mix) Yang Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen (Studi Pada Perusahaan Matahari Dept. Store Mtc Manado” Jurnal EMBA,Vol.5 No.3 September 2017 Lupiyadi, Rambat. 2001, hal 30. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik. Jakarta : Salemba Empat Machali, Imam dan Ara Hidayat. 2015. The Handbook of Education Management: Teori dan Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia. Yogyakarta: UIN Sunan Kaliaga. Musnandar, Dadang “Analisi Penetuan Segmen, Target, Dan Posisi Pasar Home Care Dirumah Sakit Al- Islam Bandung” Majalah Ilmiah Unikom, Vol. 6, No. 2



22



Munizu, Musran. 2012. “Strategi Bauran Pemasaran Dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Konsumen” Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 5. No. 2. Agustus Nugroho, Dian Ari. 2017. Pengantar Manajemen Untuk Organisasi Bisnis Publik dan Nirlaba. Malang. UB Press. Passileva, Ralitza dan M. Al Musadieq, “Analisis Strategi Bauran Pemasaran Internasional Produk Baju Busana Muslim” Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 57 No. 1 April 2018 Riniwati, Harsuko. 2016. Manajemen sumberdaya Manusia. Malang. UB Press. Rulan, Rusadi. 2003. Manajemen Publik Relation Media Komunikasi, Konsep Dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,) Simamora , Fuziah Nur dan Eva Yanti Situmerang, “Analisa Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pembelian Konsumen Pada Showroom Garuda Sibolga” Jurnal institusi politeknik ganesha medan, Vol. 1 No. 1, januari 2018 Wijaya, David . 2016. Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wibowo, Dimas Hendika, Zainul Arifin Dan Sunarti. 2019. “Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM(Studi Pada Batik Diajeng Solo)” Jurnal Admiistrasi Bisnis, Vol. 29 No. 1 Desember



23