Kerangka Berpikir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar yang memiliki aneka ragam wisata yang memukau mulai dari wisata alam, wisata buatan dan wisata budaya yang mempunyai daya tarik menarik untuk dikunjungi. Daya tarik dalam sebuah destinasi wisata merupakan modal utama yang penting untuk membuat wisatawan berkunjung ke suatu destinasi wisata sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendorong pembangunan kemajuan pariwisata di Indonesia. Pariwisata menjadi salah satu sumber pendapatan devisa bagi suatu negara yang memberi peran penting untuk perekonomian sehingga penerimaan



devisa



negara



meningkat



dengan



adanya



kunjungan



wisatawan. Sektor pariwisata di Indonesia berkembang pesat dan memiliki persaingan yang ketat dari waktu ke waktu selalu bermunculan destinasi wisata baru. Pengembangan pariwisata di daerah-daerah gencar dilakukan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan serta penyiapan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi di bidang pariwisata. Pengembangan



pariwisata



dapat



berdampak



pada



kesejahteraan



masyarakat karena akan membuka lapangan pekerjaan dan bidang usaha lain. Dengan adanya pariwisata menimbulkan kegiatan lain seperti penyediaan akomodasi penginapan, makanan dan minuman, transportasi



dan usaha-usaha lainnya yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar daerah wisata. Pada 2020 di berbagai belahan dunia mengalami bencana berupa virus Covid-19 . Covid-19 adalah sebuah virus yang menyerang saluran pernafasan akut manusia. Akibat pandemi Covid-19 menyebabkan parwisata dunia lumpuh. Menurunnya kunjungan wisatawan berpengaruh terhadap kegiatan pariwisata diberbagai daerah. Kerugian yang dialami berdampak kepada semua pihak disektor industri pariwisata. Penyebaran



Covid-19



yang



cepat



mendorong



pemerintah



melakukan berbagai upaya penanggulangan penyebaran Covid-19, salah satu upaya tersebut yaitu dengan ditetapkannya Covid-19 sebagai bencana nasional non-alam melalui Keppres 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional. Masyarakat diminta untuk tetap diam dirumah saja, pentingnya mencegah penyebaran virus dengan



penggunaan masker, mencuci tangan dan



menjaga jarak adalah protokol kesehatan yang harus dijalankan. Kerugian sangat berdampak pada industri pariwisata setelah diterapkanya



kebijakan



pembatasan



sosial



bersekala



besar



yang



mempengaruhi pergerakan manusia. Akibatnya, industri pariwisata mengalami penurunan besar terhadap jumlah kunjungan wisatawan karena pembatalan tiket serta penurunan pesanan tiket. Penurunan kunjungan wisata juga terjadi karena terhambatnya perjalanan domestik, terutama masyarakat Indonesia enggan melakukan perjalanan wisata karena khawatir dengan penyebaran Covid-19. Dalam menyelamatkan industri



pariwisata di Indonesia pasca Covid-19 beberapa daerah di Indonesia sudah membuka kembali akses di beberapa sektor pariwisata dengan mengutamakan protokol kesehatan. Untuk upaya yang dilakukan pemerintah dengan menyiapkan tiga strategi yaitu pertama, mendorong wisatawan domestik. Kedua, mengalihkan rute penerbangan. Ketiga, mempromosikan alternatif tujuan pariwisata. Selain itu diperlukan strategistrategi pengelola destinasi wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan pasca pandemi Covid-19. Salah satunya di destinasi Wisata Agro Selopajang Timur yang ada di Kabupaten Batang provinsi jawa tengah. Kabupaten Batang berada di jalur Pantura (Pantai Utara) jawa yang menghubungkan Jakarta-Surabaya. Batas-batas wilayahnya sebelah utara Laut Jawa, sebelah timur Kabupaten Kendal, sebelah selatan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, sebelah barat Kota dan Kabupaten Pekalongan. Kabupaten Batang khususnya sektor pariwisata merupakan satu diantara sektor lain yang paling strategis dan potensial harus dikelola karena memiliki obyek wisata yang sangat baik untuk menunjang pariwisata didaerah kabupaten batang terutama kabupaten batang merupakan gabungan dari dataran tinggi dan dataran rendah hingga daerah pesisir pantai. Banyaknya potensi wisata yang terdapat di Kabupaten batang, namun belum bisa di kembangkan potensi-potensi wisata ini. Potensi wisata ini belum dikelola dengan baik sehingga jumlah kunjungan wisatawan semakin lama mengalami penurunan. Keadaan tersebut salah



satunya disebabkan dari sumber daya manusia yang masih rendah yang belum bisa mengambil peluang yang ada dari sektor pariwisata, dengan demikian sektor pariwisata belum bisa dijadikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kondisi ini diantaranya disebabkan oleh kurangnya strategi promosi pariwisata yang menyebabkan banyak orang yang



belum



mengetahui



suatu



tempat



destinasi



wisata.



Untuk



memaksimalkan potensi yang dimiliki guna meningkatkan kunjungan wisatawan



maka



harus



memiliki



strategi



sebagai



upaya



untuk



mengembangkan sektor pariwisata, dimana strategi ini melalui persepsi wisatawan dan masyarakat sekitar destinasi wisata. Strategi ini diharapkan mampu mengoptimalkan dan menjawab kebutuhan wisatawan serta dapat meningkatkan



pendapatan



masyarakat



lokal,



disamping



tetap



mempertahankan keberlangsungan dalam pembangunan pariwisata. Seiring perkembangan waktu banyak bermunculan destinasi wisata baru yang memanfaatkan alam seperti agrowisata. Hal ini menjadikan persaingan antar destinasi cukup ketat dalam menarik wisatawan sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk menarik wisatawan serta dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di suatu destinasi. Apalagi keadaan sekarang ini dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang mengharuskan orang-orang membatasi aktivitasnya dan diam dirumah saja pasti membutuhkan suasana baru dengan pergi berwisata. Untuk itu perlu adanya strategi untuk menarik wisatawan sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Apabila jumlah kunjungan wisatawan di suatu destinasi wisata meningkat, maka pendapatan menjadi bertambah dan



tidak kesulitan dalam menutup biaya-biaya yang digunakan dalam operasional suatu destinasi wisata sehingga sangat penting disusun sebuah strategi yang tepat, efektif dan efisien. Berdasarkan latar belakang di atas dan melihat potensi yang dimiliki Wisata Agro Selopajang Timur, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengann judul “Strategi Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Pasca Pandemi Covid-19 di Wisata Agro Selopajang Timur Kabupaten Batang Jawa Tengah”. B. Rumusan Masalah 1.



Apa strategi pengelola Wisata Agro Selopajang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan pasca pandemi Covid-19?



2. Apa peran masyarakat dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Wisata Agro Selopajang pasca pandemi Covid-19? 3. Bagaimana strategi pemerintah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Wisata Agro Selopajang pasca pandemi Covid-19? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisis strategi pengelola Wisata Agro Selopajang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan pasca pandemi Covid-19. 2. Untuk mengetahui peran masyarakat dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Wisata Agro Selopajang pasca pandemi Covid-19.



3. Untuk mengetahui



strategi pemerintah dalam meningkatkan



kunjungan wisatawan di Wisata Agro Selopajang pasca pandemi Covid-19. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberi manfaat serta informasi untuk berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi Penulis Dengan dilakukannya penelitian ini penulis mendapatkan manfaat yaitu menambah wawasan serta pengetahuan tentang Wisata Agro Selopajang Timur, pengalaman yang didapatkan penulis dengan berinteraksi langsung kepada pemilik maupun pengelola wisata serta mengetahui strategi-strategi yang dimiliki Wisata Agro Selopajang Timur. 2. Bagi Masyarakat Dengan dilakukannya penelitian ini, masyarakat sekitar dapat mendapatkan informasi yang belum diketahui sebelumnya mengenai Wisata Agro Selopajang Timur terlebih pada saat pasca pandemi Covid-19, dan lebih mengenal tentang Wisata Agro Selopajang Timur. 3. Bagi Instansi/akademik Dengan penelitian ini, instansi/akademik dapat mendapatkan informasi mengenai destinasi wisata yang ada di Kabupaten Batang serta dapat menjadi referensi untuk pembuatan jurnal.



4. Bagi Pemerintah Dengan dilakukannya penelitian ini, dapat menambah informasi kepada pemerintah sehingga lebih memperhatikan potensi yang ada di Kabupaten Batang sehingga dapat mengembangkan potensi wisata yang ada di daerah lebih maju dan berkembang dan berdampak positif untuk



kesejahteraan



masyarakat



serta



sebagai



sarana



dalam



mempromosikan wisata-wisata di Kabupaten Batang agar dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup pada strategi yang dimiliki pengelola Wisata Agro Selopajang, peran masyarakat, dan strategi pemerintah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Wisata Agro Selopajang pasca pandemi Covid-19. F. Linieritas Penelitian Sesuai dengan materi penelitian yang penulis buat, maka untuk menyetarakan materi penelitian dengan tema Destination antara jurnal ilmiah Domestic Case Study yang berjudul “Keanekaragaman Satwa Batang Dolphins Center Sebagai Pusat Edukasi Dan Konservasi Serta Rekreasi Di Batang Jawa Tengah” dan jurnal ilmiah Foreign Case Study yang berjudul “Keunikan Tang Kuan Hill Sebagai Daya Tarik Wisata Di Songkhla Thailand” maka dalam penulisan proposal artikel ilmiah ini judul yang penulis buat adalah “Strategi Meningkatkan Kunjungan



Wisatawan Pasca Pandemi Covid-19 Di Wisata Agro Selopajang Timur Kabupaten Batang Jawa Tengah”. G. Sistematika Tulisan Sistematika dari penulisan artikel ilmiah ini, disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bagian bab pendahuluan terdapat isi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan linieritas penelitian. BAB II KAJIAN LITERATUR DAN KAJIAN TEORI Pada bagian bab ini menjelaskan kajian literatur yang digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian ilmiah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian bab ini berisi metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian bab ini menjelaskan hasil dari penelitian yang diproleh dari analisis yang telah dilakukan. BAB V PENUTUP Bagian bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian yang dilakukan dan berisikan saran yang diharapkan guna mencapai strategi yang tepat dalam meningkatkan kunjungan wisatawan pasca pandemi Covid-19.



BAB II KAJIAN LITERATUR DAN KAJIAN TEORI A. Kajian Literatur Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Suwarti (2017:80) dengan hasil penelitian atraksi, aktivitas, aksesbilitas, amenitas sebagai daya tarik wisatawan. Selanjutnya Behabol (2017:106) dengan hasil penelitian, dengan adanya wisata alam berupa pantai-pantai di jayapura, wisata pesona indah, dan wisata keindahan alam yang belum terkena polusi akan meningkatkan kunjungan wisatawan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Talib (2020:57) hasil penelitian merekrut calon pegawai oleh ahli pemasaran, memberikan motivasi kepada pegawai, melakukan kerjasama dengan media tv, radio, leaflet, dan internet agar calon wisatawan mengetahuinya dan mengunjunginya. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Astuti dan Kusumawati (2018:56) dengan hasil penelitian yang diperoleh kualitas pariwisata dan branding berdampak pada kuantitas kunjungan wisatawan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wolah (2016:10) dengan hasil penelitian bahwa promosi merupakan peran yang sangat penting guna memberikan informasi kepada wisatawan pada saat mereka menentukan tempat wisata yang akan dikunjungi. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nugraha dan Agustina (2020:6) hasil penelitian bahwa pemasaran merupakan kunci utama dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prastiyanti dan Yulianto (2019:183) dengan hasil penelitian bahwa



mempromosikan berbagai macam kegiatan pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dengan cara menjalin kerjasama dengan travel agent, memaksimalkan promosi di media sosial, melakukan kerjasama dengan instansi terkait, mengadakan koordinasi dan menjalin hubungan yang harmonis dengan Dinas Pariwisata kabupaten/kota untuk menentukan prioritas pengembangan pariwisata. Berdasarkan kajian diatas maka perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada strategi yang diambil dalam meningkatkan kunjungan wisatawan pasca Covid-19 dan lokasi penelitian yang berbeda. B. Kajian Teori 1. Pengertian Pariwisata Menurut Simanjutak (2017:1) Pariwisata berasal dari bahasa sanskerta yaitu “pari” berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, dan “wisata” bearti perjalanan atau bepergian yang berarti pariwisata didefinisikan sebgai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atu berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud dan tujuan tertentu. 2. Pengertian Wisatawan Menurut Suwena dan Widyatmaja (2017:34) Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata sedangkan Internasional Union of Official Travel Organization (IUOTO) menjelaskan bahwa, wisatawan (tourist) adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu



negara tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam. 3. Wisata Agro Agrowisata, wisata agro atau wisata pertanian adalah wisata dengan objek daerah pertanian atau perkebunan atau peternakan yang sifatnya khas yang telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga berbagai aspek yang terkait dengan jenis tumbuhan atau ternak yang dibudidayakan menimbulkan motivasi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjunginya (Marsono,2019:1) Pengembangan wisata agro membutuhkan manajemen yang prima di antara subsistem yaitu antara ketersediaan sarana dan prasarana wisata objek yang dijual promosi dan pelayanannya. (Utama dan Junaedi,2019:69).Menurut medlik dalam Utama dan Junaedi (2019:64) menyatakan ada lima faktor yang menentukan seseorang untuk membeli jasa atau mengunjungi objek wisata yaitu: 1. Lokasi 2. Fasilitas 3. Citra atau image 4. Harga atau tarif 5. Pelayanan Membangun Agrowisata tidak cukup hanya mengembangkan sektor pertanian saja namun harus mampu membawa sektor pertanian tersebut menjadi kemasan produk yang memiliki citra kuat. Citra yang kuat tentang wilayah agrowisata harus dapat dikomunikasikan kepada



calon wisatawan sehingga citra tersebut dapat menjadi faktor penarik dan pendorong yang akan disesuaikan dengan motivasi masingmasing wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata (Utama dan Junaedi, 2019:65). 4. Strategi Menurut tjiptoro dalam Mubarrok (2018:33) strategi berasal dari yunani strategeia yang artinya seni mempimpin atau bisa diartikan sebagai suatu rencana atau pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan dan ekssekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.



BAB III METODOLOGI DAN DATA A. METODOLOGI Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif, metode penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono,2016:14). Penelitian ini dilakukan dengan observasi secara langsung sesuai fakta-fakta yang ditemukan pada saat melakukan penelitian serta wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang mendalam dari berbagai sumber serta wawancara dan dokumetasi.



1. Kerangka Berpikir



Wisata Agro Selopajang Timur (WAST)



Observasi Lingkungan (WAST)



Faktor Eksternal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Faktor Internal



Regulasi Pesaing Data Pengunjung Target Pasar Promosi Teknologi Protokol Kesehatan



Identifikasi



Identifikasi



Peluang



Kekuatan



dan



dan



Ancaman



Kelemahan



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Akses Fasilitas Potensi Keamanan Kebersihan Pelayannan Organisasi SDM Hubungan Antar SDM 10. Pendanaan



2. Analisis SWOT Reduksi Data



Analisis instrument faktor



SWOT



pengidentifikasian yang



yang digunakan



Triangulasi



terbentuk



Analisis SWOT



perusahaan yang dapat kekuatan



merupakan



secara



suatu berbagai



sistematis



untuk merumuskan strategi didasarkan pada logika yang



Strategi yang diambil dalam Meningkatkan Kunjungan Wsatawan di WAST Pasca Covid19



memaksimalkan (Strenght) dan peluang



(opportunities)



sekaligus



dapat



meminimalkan



kelemahan



(weaknesses) dan ancaman (threats) (Rangkuti:2016:8). B. DATA a. Jenis Data 1) Data Primer Siyoto dan Sodik (2015:68) data Primer merupakan data yang didapat atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer dari penelitian ini adalah pemilik, pengelola



dan



karyawan



Wisata



Agro



Selopajang



timur,



pengunjung serta masyarakat sekitar. 2) Data Sekunder Siyoto dan Sodik (2015:68) data Sekunder merupakan data yang didapat atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada Data sekunder dalam penelitian ini berupa artikel dan jurnal serta informasi dari internet.



b. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Wisata Agro Selopajang Timur, Desa Selopajang Timur, Kecamatan Blado Kabupaten Batang Jawa Tengah dengan waktu pelaksanaan pada bulan Desember 2020 sampai Februari 2021. c. Populasi dan sampel 1) Populasi



Populasi merupakan sekumpulan obyek dan subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang sudah ditetapkan oleh peneliti untuk



diteliti



agar



peneliti



dapat



menarik



kesimpulan



(Sugiyono,2017:57). Populasi dalam penelitian ini adalah setiap orang yang berada di Wisata Agro Selopajang Timur yang terdiri dari pengunjung, pengelola dan masyarakat sekitar Wisata Agro Selopajang Timur. 2) Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang



dimiliki



oleh



populasi



(Sugiyono,2017:58).



Teknik



pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonpropability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel, dengan menggunakan teknik convenience sampling (sampling kemudahan) berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. d. Teknik Pengumpulan Data 1) Observasi Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dari berbagai proses biologis, psikologis dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan (Sugiyono,2017:58).



2) Wawancara Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi



dan



ide



melalui



tanya



jawan



sehingga



dapat



dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang



partisipan



dalam



menginterprestasikan



situasi



dan



fenimena yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan di observasi. (Sugiyono,2016:231). Dalam penelitian ini peniliti menggunakan wawancara terstruktur yaitu dengan memberi pertanyaan yang sama kepada responden kemudian dicatat serta menggunakan alat bantu rekaman berupa handphone. 3) Dokumentasi Dokumentasi adalah pencatatan periwistiwa yang sudah terjadi, dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karyakarya monumental dari seseorang (Sugiyono,2016:240). Dalam penelitian ini peneliti mendokumentasikan dalam bentuk gambar mengenai dokumentasi saat wawancara dengan pengunjung maupun pengelola, dan dokumentasi gambar keadaan Wisata Agro Selopajang Timur. e. Teknik Pengolahan Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga



mudah



dipahami



oleh



diri



sendiri



maupun



orang



lain



(Sugiyono,2016:247). 1) Reduksi Data Reduksi data adalah meringkas, mengambil hal-hal pokok, fokus pada hal yang penting serta dicari tema dan polanya dari data yang didapatkan dari lapangan dengan demikian data yang sudah direduksi akan memberikan informasi yang lebih jelas dan membantu peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya (Sugiyono,2016:247). 2) Penyajian Data Setelah data direduksi, data disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam teks naratif serta juga dapat berupa grafik, matriks, network dan chart. Dengan adanya penyajian data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami, (Sugiyono,2016:249).



3) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Dalam langkah ini merupakan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara berarti akan megalami perubahan jika menemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada saat pengumpulan data selanjutnya.



Kesimpulan pada tahap awal yang didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, dimana peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan tetapi bisa juga tidak karena setiap masalah dari penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan bisa berkembang pada saat peneliti terjun ke lapangan. (Sugiyono,2016:17) 4) Triangulasi Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menguji



kredibilitas



dengan



cara



mengecek



data



kepada



narasumber yang sama dengan teknik yang berbeda yang berarti peneliti melakukan diskusi untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar dari sudut pandang yang berbeda misalnya data diperoleh dari wawancara kemudian dicek dengan observasi atau dokumentasi (Sugiyono,2016:274)



5) Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan analisis



SWOT



merupakan suatu instrument pengidentifikasian berbagai faktor yang



terbentuk



secara



sistematis



yang



digunakan



untuk



merumuskan strategi perusahaan yang didasarkan pada logika yang dapat



memaksimalkan



kekuatan



(Strenght)



dan



peluang



(opportunities)



sekaligus



dapat



meminimalkan



(weaknesses) dan ancaman (threats) (Rangkuti:2016:8).



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran Umum



kelemahan



Gambar 1. Peta Kecamatan Blado Sumber: https://batangkab.bps.go.id Kecamatan Blado memiliki luas wilayah 7.838,95 Hektar dengan Jarak dari utara ke selatan + 25 Km dan jarak dari barat ke timur  18 Km. Dilihat dari Peta Wilayah Kabupaten Batang, Kecamatan Blado berbatasan dengan : - Sebelah barat



: Kabupaten Pekalongan



- Sebelah utara



: Kecamatan Pecalungan



- Sebelah timur



: Kecamatan Reban



- Sebelah selatan : Kabupaten Banjarnegara Secara administratif Kecamatan Blado terdiri dari 18 desa dengan letak kantor kecamatan berada di Jalan Raya Blado no 2 Dukuh Bandusari, Desa Blado. Salah satu desa yang terdapat di kecamatan Blado adalah Desa Selopajang Timur. Desa Selopajang merupakan



salah satu desa yang terletak di Kecamatan Blado Kabupaten Batang Jawa Tengah. Menurut cerita yang beredar di masyarakat nama Selopajang memiliki arti Batu Panjang, diambil dari nama sebuah batu yaitu batu Selo-Panjang. Selo memiliki arti batu dan untuk memudahkan



dalam



penyebutan



nama



sehingga



dinamakan



Selopajang. Seiring berjalannya waktu jumlah penduduk di desa Selopajang semakin banyak dan padat sehingga pada tahun 2004 Desa Selopajang terbagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah bagian barat dinamakan Desa Selopajang Barat dan wilayah bagian Timur dinamakan Desa Selopajang Timur. Desa Selopajang Timur memiliki luas wilayah 267,816 Ha yang terdiri dari lima dusun yaitu Dusun Slambat, Dusun Jetak, Dusun Blumbang, Dusun Rongkel dan Dusun Senden dengan batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Utara



: Desa Selopajang Barat



- Sebelah Selatan



: Desa Besani



- Sebelah Timur



: Kecamatan Reban



- Sebelah Barat



: Desa Selopajang Barat



Desa Selopajang Timur mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah terutama dibidang perkebunan dan pertanian yang cukup produktif yang sebagian besar terdiri dari lahan kering tanaman perkebunan seperti kopi dan cengkih dan sebagian lahan pertanian sawah dengan jumlah penduduk mencapai 2.434 jiwa. Mayoritas masyarakat



Desa



Selopajang



Timur



bekerja



sebagai



petani,



mengandalkan sektor pertanian untuk penghasilan sehari-hari. Selain pertanian masyarakat sekitar bekerja sebagai pedagang, karyawan, buruh harian dan wirausaha. Tingkat pendidikan masyarakat desa selopajang tergolong masih rendah rata-rata hanya lulusan sekolah dasar dan yang mampu melanjutkan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas hanya masyarakat yang memiliki ekonomi menengah keatas. 2. Profil Tempat Penelitian Wisata Agro Selopajang Timur (WAST) adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Jl.Raya Blado-Reban Km.3 Desa Selopajang Timur Kecamatan Blado Kabupaten Batang Jawa Tengah. Wisata ini di bangun diatas lahan pertanian yang cukup luas dengan berbagai daya tarik diantaranya adalah kebun buah, kolam renang, kolam terapi ikan, outbound, café, spot foto, area camping dan pemandangan alam yang indah serta suasana pegunungan Kamulyan yang sejuk. Wisata Agro Selopajang Timur juga terdapat bangunan Joglo dan Aula untuk acara atau kegiatan untuk banyak orang seperti kegiatan rapat, sosialisasi, reuni dan acara lainnya. Wisata Agro Selopajang Timur buka setiap hari Senin-Minggu dari pukul 07.30-17.00 WIB. Untuk tiket masuk hanya berlaku di saat hari besar seperti Lebaran dan Tahun baru sebesar Rp.5000,-/orang. Jika hari-hari biasa tidak ada biaya tiket masuk ke area Wisata Agro Selopajang Timur, hanya saat memasuki area wahana wisata dikenakan tarif sebagai berikut:



-



Kolam renang : Rp.5000,- (Hari Biasa) dan Rp.10.000,- (Hari Lebaran dan Tahun Baru)



-



Kolam Terapi Ikan : Rp.5000,- (Hari Biasa) dan



Rp.10.000,-



(Hari Lebaran dan Tahun Baru) -



Flying Fox : Rp.5000,- (Hari Biasa) dan



Rp.10.000,- (Hari



Lebaran dan Tahun Baru) Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pemilik dan pengelola, Wisata Agro Selopajang Timur adalah milik Bapak Hadisubowo Djadjoeri dan di kelola oleh Bapak Waris. Dahulu Wisata Agro Selopajang Timur merupakan lahan perkebunan Cengkeh dengan luas 54 Hektar mencakup wilayah Kecamatan Blado, Kecamatan Reban dan Kecamatan Bawang. Jarak antar perkebunan yang terlalu jauh menyebabkan sulitnya pengelolaan perkebunan saat itu sehingga untuk mempermudah pengelolaan perkebunan maka dibangun kantor perkebunan di wilayah Kecamatan Blado yang saat ini menjadi Wisata Agro Selopajang Timur. Setelah menjadi bangunan kantor, dilengkapi fasilitas toilet dan mushola, Bapak Hadisubowo Djadjoeri selaku pemilik mempunyai pemikiran untuk menjadikan perkebunan menjadi tempat rekreasi. Wisatawan yang berkunjung ke Wisata Agro Selopajang Timur sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar Desa Selopajang Blado, Reban dan Pekalongan. Selama pandemi Covid-19, Wisata Agro Selopajang Timur sempat ditutup selama 5 minggu dan untuk saat ini Wisata Agro Selopajang Timur sepi pengunjung karena tidak boleh



ada kegiatan yang menyebabkan kerumunan sehingga belum diperbolehkan kegiatan kemah sekolah, camping, rapat maupun kegiatan lainnya yang menyebabkan banyak kerumunan. Untuk saat ini kebanyakkan pengunjung hanya berkunjung di hari sabtu dan minggu selain hari tersebut biasanya sepi sehingga menyebabkan beberapa warung tidak buka karena sepi pengunjung. Biasanya wisatawan berkunjung untuk menikmati kolam renang, kolam terapi ikan, dan suasana yang sejuk serta berfoto dengan latar belakang pemandangan alam yang indah. Kolam renang di Wisata Agro Selopajang Timur sangat diminati banyak wisatawan karena air kolam renang tanpa menggunakan kaporit melainkan menggunakan mata air pegunungan, terdapat 2 kolam renang yaitu kolam renang anak-anak dan kolam renang untuk dewasa. Selain kolam renang Wisata Agro Selopajang Timur terkenal dengan terapi ikan. Kolam terapi ikan juga banyak berjumlah 9 kolam terapi ikan sehingga dapat menampung banyak wisatawan. Tersedia juga area Camping Ground, Flying fox dan wahana bermain anak seperti ayunan dan prosotan. Untuk wisata Agro, Wisata Agro Selopajang Timur mempunyai kebun buah yang bisa dipetik langsung oleh wisatawan. Buah-buahan yang ditanam diantaranya buah durian, pisang, kelengkeng, jeruk, salak, alpukat, mangga dan markisa. Kemudian ada Cafe Boloselo dengan konsep kedai Agricultur yaitu menyajikan makanan dan minuman dari hasil tanaman dari kebun. Untuk kedepannya akan ada Wisata Agro memetik sayuran langsung dari kebun dan saat ini masih ada



pembangunan untuk Wisata Edukasi anak dengan konsep tempat indoor. Aksesibilitas menuju Wisata Agro Selopajang Timur sudah bagus jalan aspal namun harus berhati-hati karena kondisi jalan pegunungan yang berkelok-kelok dan tikungan tajam. Di beberapa titik rawan seperti tikungan tajam, tanjakan maupun turunan sudah dilengkapi dengan rambu-rambu tetapi kurang petunjuk arah menuju Wisata Agro Selopajang Timur, termasuk petunjuk parkir juga tidak ada sehingga wisatawan yang datang bingung terutama bagi wisatawan yang membawa kendaraan mobil. Untuk transportasi yang digunakan menuju Wisata Agro Selopajang Timur ini hanya menggunakan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil. Jika wisatawan rombongan biasanya menggunakan bus, truk, dan menyewa angkutan umum. Dahulu ada angkutan umum yang melewati rute dari BladoReban-Limpung, rute angkutan tersebut melewati Wisata Agro Selopajang Timur namun sekarang rute sudah berubah hanya melewati Reban-Limpung karena sepi peminat angkutan umum. Orang-orang sudah beralih menggunakan kendaraan pribadi yaitu motor dan mobil. Cukup mudah menuju Wisata Agro Selopajang Timur wisatawan bisa mengakses menggunakan Google Maps. Wisata Agro Selopajang Timur juga dilengkapi dengan fasilitas sebagai sarana penunjang untuk wisatawan. Fasilitas yang tersedia di Wisata Agro Selopajang Timur diantaranya penginapan, toilet, mushola, warung, tempat parkir dan beberapa fasilitas sedang dalam



tahap pembangunan. Untuk tempat parkir kurang memadai sehingga untuk wisatawan yang membawa kendaraan mobil hanya bisa parkir di pinggir jalan depan Wisata Agro Selopajang Timur. Kurangnya petunjuk parkir menyulitkan wisatawan, beberapa mobil masuk ke area lapangan Wisata Agro Selopajang Timur karena tidak tau dimana letak tempat parkir. Letak tempat parkir juga kurang strategis yaitu berada di depan Wisata Agro Selopajang Timur di pinggir jalan dengan kondisi jalan turunan sehingga kurang efektif, sudah terdapat atap namun kondisi atap perlu perbaikan karena ada beberapa bagian yang berlubang sehingga jika hujan air masuk ke area tempat parkir menjadi becek. Tempat parkir belum dilengkapi jalan yang bagus hanya beralas tanah merah. Untuk saat ini sedang dilakukan pembangunan tempat parkir baru yang luas berada di sebelah utara Wisata Agro Selopajang Timur untuk semua kendaraan dari sepeda motor, mobil, maupun bus. Fasilitas ruang pusat informasi belum tersedia di Wisata Agro Selopajang Timur. Memasuki pintu masuk Wisata Agro Selopajang Timur terdapat tulisan “Welcome to WAST” dan ada loket tiket masuk. Namun di loket tiket masuk tidak ada petugas yang jaga karena tiket masuk Wisata Agro Selopajang Timur hanya saat harihari besar seperti tahun baru dan lebaran. Setelah memasuki area Wisata Agro Selopajang Timur, terdapat hamparan tanah lapangan yang luas yang ditengahnya ada bangunan Joglo serta di pinggir lapangan sudah disediakan petunjuk informasi mengenai wisata apa



saja yang ada di Wisata Agro Selopajang Timur dan di dekat loket tiket masuk ada toilet yang cukup banyak. Total toilet yang terdapat di Wisata Agro Selopajang Timur yaitu berjumlah 19 toilet. Di dekat pintu masuk ada 5 toilet, di dekat kolam terapi ikan ada 4 toilet dan di bangunan Joglo ada 9 toilet. Selain itu untuk memudahkan wisatawan dalam beribadah, Wisata Agro Selopajang Timur menyediakan 2 mushola yang terbagi di dua tempat yaitu di dekat loket masuk Kolam renang dan satu mushola terletak di dekat Aula. Aula dan bangunan joglo juga berfungsi sebagai tempat penginapan dengan kapasitas 100-200 orang di bangunan joglo, sedangkan dibawah 70 orang di aula. Terdapat



juga penginapan



keluarga dengan model Glamping yang sedang dalam tahap pembangunan yang mempunyai kapasitas 8 orang untuk satu Glamping. Untuk kebutuhan makan dan minum wisatawan sudah terdapat warung, warung di Wisata Agro Selopajang Timur berjumlah 3 dimana satu warung terletak di dalam area kolam renang. Namun di area kolam renang belum dilengkapi fasilitas wahana air serta belum ada fasilitas penitipan barang hanya ada gazebo dipinggir kolam renang. Di Wisata Agro Selopajang Timur terdapat Organisasi Karang Taruna yaitu organisasi pemuda Desa Selopajang Timur yang diketuai oleh Trimo Wicaksono dengan anggota berjumlah 10 orang. Anggota karang taruna sebagian besar adalah pekerja di Wisata Agro Selopajang



Timur.



Organisasi



karang



taruna



fokus



pada



pengembangan Wisata Agro Selopajang Timur terutama untuk Café Boloselo dan kebun buah serta mempromosikan Wisata Agro Selopajang Timur dengan aktif membagikan kegiatan Wisata Agro Selopajang Timur di sosial media. Untuk struktur organisasi Wisata Agro Selopajang Timur yaitu ada atasan (Bapak Hadisubowo Djadjoeri), dibawah atasan ada pengelola pak waris selanjutnya ada Koordinator yang bertugas menerima hasil uang tiket masuk untuk diserahkan ke pak waris dan yang terakhir ada petugas loket. Menurut informasi dari Bapak Hadisubowo Djadjoeri selaku pemilik, Wisata Agro Selopajang Timur memiliki visi Social Entrepreneur yaitu usaha yang tidak hanya mengutamakan bisnis melainkan untuk kepentingan



sosial yaitu bermanfaat



untuk



masyarakat sekitar Desa Selopajang Timur terutama membuka lapangan pekerjaan. Masyarakat sekitar bisa merasakan manfaat dari adanya Wisata Agro Selopajang Timur mulai dari pedagang yang berjualan di Wisata Agro Selopajang Timur merupakan masyarakat sekitar dan uniknya tidak ada biaya sewa untuk para pedagang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di Wisata Agro Selopajang Timur sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar termasuk Bapak Waris selaku pengelola adalah masyarakat sekitar Desa Selopajang yang di percaya Bapak Hadisubowo Djadjoeri. Berdasarkan observasi, Sumber Daya Manusia (SDM) di Wisata Agro Selopajang Timur sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar desa selopajang timur. Mulai dari petugas parkir, pedagang, penjaga



loket masuk hingga pengelola. Petugas penjaga loket tiket masuk ada 2 orang dan sangat ramah serta melayani wisatawan dengan baik. Begitu juga dengan pengelola sangat ramah dan antusias untuk berbagi informasi. Rata-rata Sumber Daya Manusia (SDM) di Wisata Agro Selopajang Timur hanya lulusan SMP dan SMA yang awalnya dilatih sesuai bidangnya masing-masing. Namun untuk pelatihan rutin belum ada, tetapi rencana kedepannya akan ada pelatihan khusus untuk karyawan di Wisata Edukasi anak yang sedang dibangun karena pekerjanya pilihan yaitu minimal berpendidikan SMA. Rencana akan ada 10 orang untuk pekerja di Wisata Edukasi. Berdasarkan observasi, hubungan antar Sumber Daya Manusia (SDM) cukup baik dan bekerjasama dengan baik antara satu dengan lainnya, saat penjaga loket istirahat, digantikan dengan penjaga warung yang ada di dalam area kolam renang karena penjaga warung tersebut juga merupakan karyawan Wisata Agro Selopajang Timur. Setiap hari pemilik datang ke lokasi Wisata Agro Selopajang Timur untuk memonitor. Begitu juga hubungan antara pengelola dengan masyarakat sekitar terjalin dengan baik terbukti dari masyarakat sekitar sangat mendukung dengan adanya Wisata Agro Selopajang Timur apalagi saat ada acara atau kegiatan dengan berbagai aktivitas wisatawan masyarakat tidak merasa terganggu karena sudah terbiasa dengan aktivitas wisatawan. Pendanaan Wisata Agro Selopajang Timur berasal dari dana pribadi karena Wisata Agro Selopajang Timur masih dikelola



perorangan dan belum ada kerjasama dengan pihak swasta maupun pemerintah sehingga pengembangan Wisata Agro Selopajang Timur dilakukan secara bertahap karena keterbatasan dana. Pengembangan yang dilakukan berdasarkan masukan-masukan dari wisatawan. Pelayanan di Wisata Agro Selopajang Timur cukup baik. Penjaga loket masuk kolam renang sangat ramah dan melayani setiap wisatawan dengan senyum dan sapa serta membuat wisatawan nyaman.



Berdasarkan



informasi



pemilik,



beberapa



sekolah



berlangganan ke Wisata Agro Selopajang Timur untuk kegiatan sekolah karena sudah merasa nyaman. Namun berdasarkan observasi, beberapa wisatawan terlihat kebingungan saat memasuki area Wisata Agro Selopajang Timur karena di loket tiket masuk tidak ada petugas. Petugas yang jaga di loket tiket masuk hanya ada saat lebaran dan tahun baru. Berdasarkan Observasi, keamanan di Wisata Agro Selopajang Timur dari segi bangunan cukup aman karena tempat Wisata Agro Selopajang Timur tertutup dikelilingi pagar tembok. Namun untuk keamanan di dalam area kurang, karena jalan di dalam area Wisata Agro Selopajang Timur yaitu jalan menuju kolam renang terbilang kurang aman saat cuaca hujan karena kondisi jalan menjadi sangat licin ditambah dengan kontur jalan yang menurun serta jalan tangga tidak dilengkapi pembatas pinggir tangga untuk pegangan sehingga cukup berbahaya. Lalu keamanan di kolam renang juga terbilang kurang karena tidak ada petugas khusus yang mengawasi area kolam



renang dan tidak ada penyewaan alat keselamatan untuk berenang seperti pelampung maupun ban karet. Menyangkut



keamanan di



tempat parkir sudah ada petugas parkir yang menjaga area tempat parkir. Wisata Agro Selopajang Timur cukup bersih meskipun berada di area perkebunan tetapi kebersihannya terjaga terlihat dari tidak banyak sampah daun-daunan namun rumput-rumput perlu di rapikan agar terlihat rapi serta beberapa sudut terlihat kurang rapi dan kurang terawat. Berdasarkan observasi, air kolam renang terkadang kotor banyak daun-daun karena kolam renang terbuka tidak ada atap sehingga cepat kotor oleh daun-daun berbeda dengan area kolam terapi ikan yang terdapat atap sehingga selalu bersih. Sudah terdapat banyak tempat sampah di beberapa area baik di lapangan, depan warung, loket tempat masuk dan area kolam renang maupun kolam terapi ikan. Dalam keadaan pandemi Covid-19 saat ini, Wisata Agro Selopajang masih kurang dalam penerapan protokol kesehatan baik dari petugas maupun pengunjung. Terlihat dari petugas loket maupun pedagang yang berjualan disana tidak memakai masker. Pengunjung yang tidak memakai masker juga diperbolehkan masuk ke area Wisata Agro Selopajang. Berdasarkan informasi dari pengelola, hal ini terjadi karena Wisata Agro Selopajang belum buka maksimal karena masih keadaan pandemi sehingga sepi pengunjung. Aturan mengenai protokol kesehatan belum ketat. Hanya terdapat satu tempat cuci



tangan di Wisata Agro Selopajang yaitu di loket tiket masuk area kolam renang. Sudah terdapat spanduk di pintu masuk Wisata Agro Selopajang dari Dinas Pariwisata setempat mengenai peringatan untuk memperhatikan protokol kesehatan. Regulasi izin mendirikan Wisata Agro Selopajang Timur hanya dari pemerintah Desa Selopajang Timur karena lahan tanah milik pribadi dan lokasi Wisata Agro Selopajang terletak di wilayah Desa Selopajang Timur serta belum ada kerjasama dengan Dinas Pariwisata setempat. Untuk lebih detailnya pengelola tidak menjelaskan lebih rinci hanya menuturkan bahwa yang terpenting tidak telat dalam pembayaran pajak tidak akan bermasalah. Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Wisata Agro Selopajang hanya tertarik dengan kolam renang dan terapi ikan. Padahal banyak potensi yang bisa dikembangkan dari Wisata Agro Selopajang Timur terlebih sekarang banyak sekali bermunculan wisata-wisata baru dengan daya tarik kolam renang. Untuk pesaing terdekat terdapat Agrowisata Pagilaran Blado sekitar 15 menit dari Wisata Agro Selopajang Timur serta banyak bermunculan wisata baru di daerah Kecamatan Blado dengan berbagai daya tarik yang lebih menarik sehingga persaingan sangat ketat. Wisata Agro Selopajang Timur termasuk wisata yang mempunyai segmentasi pasar mencakup semua usia mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Biasanya setiap hari ada kegiatan kemah atau kegiatan-kegiatan anak sekolah mulai dari anak PAUD, SD, SMP,



SMA hingga Mahasiswa. Sering juga digunakan untuk kegiatan reuni alumni. Namun semenjak pandemi Covid-19 tidak diperbolehkan ada kegiatan kemah atau acara yang menyebabkan banyak kerumunan sehingga jumlah kunjungan wisatawan menurun. Untuk pengunjung harian biasanya hanya dari masyarakat sekitar dan daerah sekitar Kecamatan Blado. Selama pandemi Wisata Agro Selopajang memanfaatkan untuk melakukan pembangunan. Setiap kegiatan dibagikan melalui sosial media Facebook agar orang-orang dapat mengetahui informasi terbaru mengenai Wisata Agro Selopajang dan sekaligus sebagai promosi Wisata Agro Selopajang Timur. Wisata Agro Selopajang Timur belum dilengkapi teknologi modern seperti cuci tangan otomatis serta parkir dan tiket otomatis semuanya dilakukan manual. Untuk teknologi pendukung yang digunakan terutama untuk kegiatan rapat, reuni, atau acara lainnya Wisata Agro Selopajang Timur menyediakan speaker, proyektor dan layar proyektor serta WiFi karena di Wisata Agro Selopajang Timur merupakan wilayah pedesaan sehingga susah sinyal. 3. Deskripsi Informan Deskripsi responden ini diperoleh dari hasil penelitian di Wisata Agro Selopajang Timur Kabupaten Batang dengan jumlah 100 responden yang sudah dilakukan wawancara disaat penelitian berlangsung, termasuk didalamnya pengelola, masyarakat, dan wisatawan. Berikut ini diagram persentasi dari informan: a. Jenis Kelamin Informan



Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperoleh karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dengan membedakanya kelamin laki-laki dan perempuan.



Jenis Kelamin



38% 62%



Diagram 1. Jenis Kelamin Informan Pada diagram diatas diketahui bahwa dari jumlah total 100 informan terdapat 62% berasal dari informan perempuan dan 38% informan laki-laki.



Jenis Kelamin



Jumlah (Orang)



Laki-Laki



38



Perempuan



62



Total



100



Tabel 1. Tabel Jenis Kelamin Informan Pada tabel diatas diketahui bahwa berdasarkan karakteristik jenis kelamin informan, terdapat sebanyak 38 informan laki-laki dan 62 informan perempuan dengan jumlah total 100 informan.



b. Usia Informan Berdasarkan hasil informan, peneliti mendapatkan informasi informan berdasarkan usia yaitu dengan rentang usia 15-20 tahun, 21-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun, dan 51-60 tahun.



Usia 12%



3%



20%



30% 35%



Diagram 2. Usia Informan Berdasarkan diagram lingkaran diatas dapat diketahui bahwa dari total 100 informan terdapat 3% informan berusia 51-60 tahun,12% informan 41-51 tahun, 20% informan 15-20 tahun, 30% informan 31-40 tahun dan 35% informan 21-30 tahun. Usia



Jumlah (orang)



15-20



20



21-30



35



31-40



30



41-50



12



51-60 Total



3 100



Tabel 2. Tabel Usia Informan



Pada tabel diatas diketahui bahwa berdasarkan usia informan, terdapat 3 informan yang memiliki usia 51-60, 12 informan yang memiliki usia 41-50, 30 informan yang memiliki usia 31-40, 35 informan yang memiliki usia 21-30, dan 20 orang yang memiliki usia 15-20 dengan jumlah total 100 informan. c. Pekerjaan Responden Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan karakteristik informan



berdasarkan



jenis-jenis



pekerjaan



dengan



mengelompokanya menjadi 8 kelompok yaitu Pelajar, PNS, Ibu Rumahtangga,Wiraswasta,



Karyawan, Pedagang,



Petani



dan



Lainya.



Pekerjaan 5%



8%



20% 3%



18%



17% 24%



5%



Pelajar PNS Ibu Rumahtangga Wiraswasta Karyawan Pedagang Petani Lainnya



Diagram 3. Pekerjaan Informan Berdasrkan data diagram diatas diketahui bahwa dari jumlah total 100 orang informan terdapat 3% informan pegawai negri sipil, 5% informan wiraswasta, 5% informan petani, 8% informan pekerjaan lainya, 17% informan ibu rumahtangga, 18% informan pedagang, 20% informan pelajar, dan 24% informan karyawan.



Pekerjaan



Jumlah (orang) 20 3 17 5 24 18



Pelajar Pegawai Negeri Sipil Ibu Rumahtangga Wiraswasta Karyawan Pedagang Petani



5



Lainnya



8 Total



100



Tabel 3. Tabel Pekerjaan Informan Pada tabel diatas diketahui bahwa berdasarkan data pekerjaan informan, terdapat 20 informan pelajar, 3 informan pegawai negeri sipil, 17 informan ibu rumah tangga, 5 informan wiraswasta, 24 informan karyawan, 18 informan pedagang dan 5 informan petani. Dengan total keseluruhan 100 informan. d. Asal Wisatawan Dari



hasil



penelitian,



peneliti



memperoleh



karakteristik



informan berdasarkan asal informan dengan membedakanya menjadi dua kelompok yaitu asal kecamatan Blado.



kecamatan Blado dan luar



Asal Wisatawan



42% 58%



Diagram 4. Asal Wisatawan Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa informan atau wisatawan yang berasal dari daerah Blado sejumlah 42 Informan sedangkan informan yang berasal dari luar Bllado berjumlah 58 informan, dengan jumlah total 100 orang informan.



Asal Wisatawan



Jumlah Wisatawan Blado 42 Pekalongan 19 Batang 12 Reban 8 Bandar 14 Limpung 4 Total 100 Tabel 4. Asal Wisatawan Berdsarkan tabel diatas diketahui bahwa terdapat 42 informan yang berasal dari kecamatan Blado, dan 58 berasal dari luar kecamatan Blado yang terdiri dari kecamatan pekalongan 19 orang,



8 orang berasal dari kecamatan reban, 14 orang dari kecamatan bandar dan 4 orang dari kecamatan limpung. 4. Pengaruh Faktor Lingkungan a. Faktor Lingkungan Internal 1) Aksesibilitas Aksesibilitas menuju Wisata Agro Selopajang Timur sudah bagus jalan aspal yang merupakan jalan raya utama penghubung Kecamatan Blado dengan Kecamatan Reban. Aksesibilitas di dalam area Wisata Agro Selopajang Timur terdapat dua jalan utama menuju area kolam renang yang kondisinya kurang mendukung jika cuaca hujan karena jalannya terbuat dari paving block dan batu dengan kondisi berlumut sehingga ketika hujan jalannya menjadi licin dan jalan yang berbentuk tangga yang terbuat dari bebatuan tanpa dilengkapi pinggir tangga untuk pegangan. Sebagian area Wisata Agro Selopajang Timur masih berupa tanah. Untuk transportasi yang digunakan menuju Wisata Agro Selopajang Timur ini hanya menggunakan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil. 2) Fasilitas Fasilitas yang terdapat di Wisata Agro Selopajang Timur kurang lengkap beberapa masih dalam proses pembangunan seperti pembangunan wahana anak, pembangunan tempat parkir dan pembangunan penginapan. Terdapat banyak toilet



yang berjumlah 19 toilet, 3 warung, penginapan ada 3 tempat yaitu di aula, bangunan joglo dan penginapan model glamping yang sedang dibangun. Namun untuk fasilitas penunjang masih kurang seperti wahana air, area bermain anak serta spot foto. Belum tersedia ruang pusat informasi untuk wisatawan dan belum banyak gazebo. 3) Potensi Potensi di Wisata Agro Selopajang Timur bagus karena memadukan aspek wisata alam asli dengan konsep buatan manusia seperti kolam renang, kolam ikan, spot foto, camping ground dan juga terdapat wisata kebun buah. 4) Keamananan Wisata Agro Selopajang Timur cukup aman karena tempatnya tertutup pagar tembok sehingga aman dari kejahatan pencurian. Untuk area parkir terbilang aman karena sudah ada petugas parkir. 5) Kebersihan Wisata Agro Selopajang Timur cukup bersih, tidak banyak sampah dan sudah terdapat banyak tempat sampah di berbagai area. Beberapa area sudah terlihat bersih karena area Wisata Agro Selopajang Timur terletak di area perkebunan sehingga memerlukan waktu untuk membersihkan daun-daun yang berguguran. Kolam renang dan terapi ikan dikuras dan disikat 2x seminggu. Kondisi toilet cukup bersih namun ketika banyak



pengunjung toilet kurang bersih karena banyak pengunjung dan akan dibersihkan ketika sore hari setelah tidak ada pengunjung. 6) Pelayanan Pelayanan di Wisata Agro Selopajang Timur baik. Penjaga loket tiket masuk kolam renang sangat ramah saat melayani setiap wisatawan, namun untuk pelayanan di loket pintu masuk Wisata Agro Selopajang Timur hanya ada saat lebaran dan tahun baru. 7) Organisasi Terdapat Organisasi Karang Taruna di Wisata Agro Selopajang Timur yang anggotanya sebagian besar terdiri dari pekerja Wisata Agro Selopajang Timur, namun tidak sepenuhnya turut mengelola Wisata Agro Selopajang Timur. Tugas



dari



organisasi



karang



taruna



adalah



fokus



pengembangan Wisata Agro Selopajang Timur terutama untuk Café Boloselo dan kebun buah serta mempromosikan Wisata Agro Selopajang Timur dengan aktif membagikan kegiatan Wisata Agro Selopajang Timur di sosial media. 8) Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber Daya Manusia yang bekerja di Wisata Agro Selopajang Timur cukup banyak sebagian besar adalah masyarakat sekitar dengan pendidikan SMP dan SMA namun belum ada pelatihan khusus untuk Sumber Daya Manusia sehingga keterampilannya tidak meningkat.Untuk rencana



kedepannya akan ada pelatihan khusus untuk karyawan dan jika Wisata Agro Selopajang Timur sudah berkembang pesat ada



rencana



untuk



merekrut



lulusan



Sarjana



guna



meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada. 9) Hubungan antar Sumber Daya Manusia Hubungan antar Sumber Daya Manusia di Wisata Agro Selopajang Timur cukup baik. Para pekerja juga saling berkerjasma dengan baik. Setiap hari pemilik datang ke lokasi Wisata Agro Selopajang Timur untuk memonitor. Hubungan antara pengelola dengan masyarakat sekitar terjalin dengan baik, masyarakat sekitar sangat mendukung dengan adanya Wisata Agro Selopajang Timur saat ada acara atau kegiatan dengan berbagai aktivitas wisatawan masyarakat tidak merasa terganggu karena sudah terbiasa dengan aktivitas wisatawan. 10) Pendanaan Pendanaan Wisata Agro Selopajang Timur berasal dari dana pribadi karena Wisata Agro Selopajang Timur masih dikelola perorangan dan belum ada kerjasama dengan pihak swasta maupun pemerintah sehingga pengembangan Wisata Agro Selopajang Timur dilakukan secara bertahap karena keterbatasan dana. Tabel 5. Analisis Faktor Lingkungan Internal



No



Faktor Internal



Kekuatan



Kelemahan



(S)



(W)



1



Aksesibilitas Wisata Agro Selopajang Timur sudah



2







bagus Fasilitas di Wisata Agro 



Selopajang Timur masih 3



kurang Potensi Wisata Agro Selopajang Timur bagus



4



Keamanan di Wisata Agro Selopajang Timur sudah



5







Organisasi di Wisata Agro Selopajang Timur ada



8







Pelayanan di Wisata Agro Selopajang Timur baik



7







bagus Kebersihan Wisata Agro Selopajang Timur baik



6











Sumber Daya Manusia (SDM) di Wisata Agro







Selopajang Timur sudah 9



banyak Hubungan Antar Sumber Daya Manusia baik



10







Pendanaan Wisata Agro Selopajang Timur dari dana mandiri







b. Faktor Lingkungan Eksternal 1) Regulasi Izin mendirikan Wisata Agro Selopajang Timur hanya dari pemerintah Desa Selopajang Timur karena lahan tanah milik pribadi dan lokasi Wisata Agro Selopajang terletak di wilayah Desa Selopajang Timur serta belum ada kerjasama dengan Dinas Pariwisata setempat. 2) Pesaing Terdapat Agrowisata pagilaran yang letaknya cukup dekat dengan Wisata Agro Selopajang Timur dengan berbagai daya tarik yang lebih menarik serta saat ini sudah banyak bermunculan tempat wisata yang ada kolam renang dan wisatawisata lainnya yang berbasis alam dengan berbagai daya tarik yang lebih menarik sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat. 3) Jumlah Wisatawan Jumlah kunjungan wisatawan masih sangat kurang dan sepi pengunjung saat hari-hari biasa, hanya masyarakat sekitar Wisata Agro Selopajang Timur dan sekitar Kecamatan Blado yang berkunjung ke Wisata Agro Selopajang. Sebelum pandemi Covid-19 jumlah kunjungan wisatawan banyak dari kegiatan atau acara seperti kemah, rapat, reuni dan sosialisasi, sehingga wisatawan yang datang rombongan bisa mencapai 50200 orang per hari, namun pengelola tidak mempunyai catatan



data kunjungan wisatawan baik harian maupun rombongan. Selama pandemi Covid-19 saat ini tidak boleh ada kegiatan yang menyebabkan banyak kerumunan sehingga untuk sementara Wisata Agro Selopajang Timur tidak menerima kegiatan atau acara-acara menunggu situasi dan kondisi aman. 4) Target Pasar Target pasar Wisata Agro Selopajang Timur mencakup semua usia mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, namun pengelola lebih fokus untuk kegiatan anak-anak sekolah dengan bekerjasama dengan sekolah-sekolah yang ada di sekitar Wisata Agro Selopajang Timur. 5) Promosi Promosi di Wisata Agro Selopajang Timur masih kurang. Promosi yang digunakan Wisata Agro Selopajang Timur dengan menggunakan sosial media yang utama adalah facebook, untuk instagram ada namun tidak update. Banyak wisatawan yang tau tentang Wisata Agro Selopajang Timur ini dari orang terdekat yang pernah berkunjung serta tau sendiri karena merupakan masyarakat sekitar dan tidak banyak yang mengetahui informasi Wisata Agro Selopajang Timur dari internet maupun sosial media. 6) Teknologi Teknologi yang digunakan di Wisata Agro Selopajang Timur masih manual belum menggunakan teknologi baru



seperti cuci tangan otomatis, parkir otomatis dan tiket otomatis maupun online semuanya masih dilakukan manual. Untuk teknologi pendukung yang digunakan untuk kegiatan rapat, reuni, atau acara lainnya Wisata Agro Selopajang Timur menyediakan speaker, proyektor dan layar proyektor serta WiFi karena di Wisata Agro Selopajang Timur merupakan wilayah pedesaan sehingga terkadang susah sinyal.



7) Protokol Kesehatan Protokol kesehatan sangat kurang diperhatikan hanya terdapat satu tempat cuci tangan yaitu didepan loket masuk kolam renang.. Petugas yang bekerja seperti penjaga loket tidak memakai masker dan pengunjung yang tidak memakai masker diperbolehkan masuk area Wisata Agro Selopajang Timur. Tabel 6. Analisis Faktor Lingkungan Eksternal



No 1



2



Peluang



Ancaman



Faktor Internal Regulasi Wisata Agro



(O)



(T)



Selopajang Timur ada







Pesaing di sekitar Wisata Agro Selopajang Timur ada







3



Jumlah wisatawan di 



Wisata Agro Selopajang Timur masih sedikit



4



Target pasar Wisata Agro Selopajang Timur



5







mencakup semua usia Promosi Wisata Agro 



Selopajang Timur 6



belum maksimal Teknologi baru di 



Wisata Agro Selopajang 7



Timur belum ada Protokol kesehatan di 



Wisata Agro Selopajang Timur kurang



5. Analisis SWOT Berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal di Wisata Agro Selopajang Timur maka dapat disimpulkan strategi yang harus dilakukan melalui matriks SWOT pada tabel dibawah ini Tabel 7. Matriks SWOT STRENGHTS INTERNAL



WEAKNESSES



(S) (W) 1. Aksesibilitas Wisata Agro 1. Fasilitas di Selopajang Timur sudah



Wisata Agro



bagus 2. Potensi Wisata Agro Selopajang Timur bagus 3. Keamanan di Wisata



Selopajang Timur masih kurang 2. Pendanaan



Agro Selopajang Timur



Wisata Agro



sudah baik



Selopajang



4. Kebersihan Wisata Agro Selopajang Timur baik 5. Pelayanan di Wisata Agro Selopajang Timur baik 6. Organisasi di Wisata Agro Selopajang Timur ada 7. Sumber Daya Manusia (SDM) di Wisata Agro Selopajang Timur sudah baik 8. Hubungan Antar Sumber Daya Manusia baik



Timur dari dana mandiri



EKSTERNAL OPPORTUNITIES (O) 1. Regulasi di Wisata Agro Selopajang Timur 2. Target pasar Wisata Agro Selopajang Timur mencakup semua usia



S-O 1. Memanfaatkan aksesibilitas untuk meningkatkan target pasar. 2. Mamanfaatkan potensi yang ada di Wisata Agro Selopajang Timur untuk pencapaian target pasar. 3. Keamanan di Wisata Agro Selopajang Timur sudah terjamin dengan adanya regulasi dari desa dan masyarakat setempat. 4. Kebersihan yang baik dapat menunjang pencapaian target pasar di Wisata Agro Selopajang Timur. 5. Memanfaatkan pelayanan yang baik untuk meningkatkan target pasar di Wisata Agro Selopajang Timur. 6. Memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang baik untuk pencapaian target pasar. 7. Memanfaatkan regulasi



W-O 1. Melengkapi fasilitas di Wisata Agro Selopajang Timur untuk mencapai target pasar. 2. Meningkatkan regulasi yang ada untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperoleh pendanaan.



yang sudah ada untuk menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak. THREAHTS (T) 1. Pesaing di



S-T 1. Memanfaatkan



W-T 1. Mengembangkan



sekitar Wisata



aksesibilitas yang



fasilitas untuk



Agro Selopajang



bagus untuk



meningkatkan



Timur ada



memudahkan



kunjungan



wisatawan



wisatawan.



2. Jumlah wisatawan di



berkunjung sehingga



Wisata Agro



dapat meningkatkan



sumber



Selopajang



kunjungan



pendanaan untuk



Timur masih



wisatawan.



penggunaan



sedikit 3. Promosi Wisata



2. Memaksimalkan potensi Wisata Agro



2. Memperbanyak



teknologi baru. 3. Memperbanyak



Agro Selopajang



Selopajang Timur



sumber



Timur belum



untuk menghadapi



pendanaan untuk



maksimal



pesaing.



memaksimalkan



4. Teknologi baru



3. Memanfaatkan



di Wisata Agro



potensi yang sudah



Selopajang



baik untuk



Timur belum ada



meningkatkan



5. Protokol



kunjungan



kesehatan di



wisatawan.



Wisata Agro



4. Memanfaatkan



Selopajang



keamanan yang



Timur kurang



sudah baik untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan. 5. Kebersihan yang sudah baik sebagai



promosi.



penunjang promosi di Wisata Agro Selopajang Timur. 6. Mengembangkan pelayanan yang sudah baik untuk menggunakan teknologi baru di Wisata Agro Selopajang Timur. 7. Memanfaatkan organisasi yang ada untuk memaksimalkan promosi. 8. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang sudah baik untuk menghadapi pesaing



Berdasarkan dari hasil faktor internal dan faktor eksternal dari tabel Matriks SWOT di atas, maka dapat disusun strategi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan S-O, W-O, S-T, W-T sebagai berikut: 1. Strategi Strenght-Opportunities (S-O)



Strategi ini dibuat berdasarkan dengan memanfaatkan seluruh kekuatan atas peluang yang ada yaitu: a. Memanfaatkan aksesibilitas untuk meningkatkan target pasar. b. Mamanfaatkan potensi yang ada di Wisata Agro Selopajang Timur untuk pencapaian target pasar. c. Keamanan di Wisata Agro Selopajang Timur sudah terjamin dengan adanya regulasi dari desa dan masyarakat setempat. d. Kebersihan yang baik dapat menunjang pencapaian target pasar di Wisata Agro Selopajang Timur. e. Memanfaatkan pelayanan yang baik untuk meningkatkan target pasar di Wisata Agro Selopajang Timur. f.



Memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang baik untuk pencapaian target pasar.



g. Memanfaatkan regulasi yang sudah ada untuk menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak. 2. Strategi Weaknesses-Opportunities (W-O) Strategi ini dibuat berdasarkan memanfaatkan peluang dengan meminimalkan kelemahan yang ada yaitu: a. Melengkapi fasilitas di Wisata Agro Selopajang Timur untuk mencapai target pasar. b. Meningkatkan regulasi yang ada untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperoleh pendanaan. 3. Strategi Strenght-Threaths (S-T)



Strategi ini dibuat berdasarkan dengan menggunakan kekuatan yang dada untuk mengurangi ancaman yang ada, seperti: a. Memanfaatkan aksesibilitas yang bagus untuk memudahkan wisatawan berkunjung sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. b. Memaksimalkan potensi Wisata Agro Selopajang Timur untuk menghadapi pesaing. c. Memanfaatkan potensi yang sudah baik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. d. Memanfaatkan keamanan yang sudah baik untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan e. Kebersihan yang sudah baik sebagai penunjang promosi di Wisata Agro Selopajang Timur. f. Mengembangkan



pelayanan



yang



sudah



baik



untuk



menggunakan teknologi baru di Wisata Agro Selopajang Timur. g. Memanfaatkan organisasi yang ada untuk memaksimalkan promosi. h. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang sudah baik untuk menghadapi pesaing. 4. Strategi Weaknesses-Threaths (W-T) Strategi ini dibuat dengan meminimalkan kelemahan yang ada untuk menghindari ancaman yang ada, seperti:



a. Mengembangkan fasilitas untuk meningkatkan kunjungan wisatawan . b. Memperbanyak sumber pendanaan untuk penggunaan teknologi baru. c. Memperbanyak sumber pendanaan untuk memaksimalkan promosi. B. Pembahasan 1. Hasil Analisis Data Berdasarkan analisis SWOT dengan identifikasi faktor internal dan eksternal untuk strategi meningkatkan kunjungan wisatawan di Wisata Agro Selopajang Timur. Strategi yang dianalisis dari semua kekuatan dan peluang yaitu memanfaatkan aksesibilitas, potensi, kebersihan, pelayanan dan Sumber Daya Manusia untuk mencapai target pasar guna meningkatkan kunjungan wisatawan serta Wisata Agro Selopajang Timur sudah terjamin keamanannya karena sudah ada regulasi dari pemerintah desa setempat sehingga terjalin hubungan kerjasama yang baik antara pihak pengelola dengan masyarakat sekitar. Strategi yang dianalisis dari peluang dan kelemahan yaitu dengan melengkapi fasilitas sebagai penunjang untuk wisatawan seperti wahana permainan air, spot foto, penginapan, gazebo, tempat parkir yang cukup, fasilitas penyewaan pelampung atau ban untuk berenang. Untuk mengembangkan fasilitas tersebut perlu sumber dana yang cukup sehingga perlu adanya kerjasama dengan semua pihak baik



swasta maupun pemerintah supaya mendapatkan dana yang cukup untuk pembangunan fasilitas serta dapat menjadi penunjang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Strategi yang dianalisis berdasarkan kekuatan dan kelemahan yaitu memanfaatkan aksesibilitas yang sudah bagus, dengan aksesibilitas yang sudah bagus dan mudah dijangkau memudahkan setiap wisatawan yang berkunjung serta memanfaatkan potensi yang ada untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Selain itu kondisi keamanan merupakan aspek yang sangat penting guna menjamin keamanan setiap wisatawan yang datang terlebih pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini perlu adanya protokol kesehatan yang cukup agar wisatawan merasa aman. Kondisi kebersihan yang baik juga dapat menjadi penunjang promosi serta meningkatkan pelayanan dengan menggunakan teknologi baru yang canggih untuk mendukung dalam meningkatkan



kunjungan



wisatawan.



Selain



itu



meningkatkan



keterampilan Sumber Daya manusia yang sudah ada agar bisa bersaing dan melakukan promosi secara maksimal dengan ketrampilan yang dimiliki sumber daya manusia maupun organisasi sehingga dapat menunjang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Strategi yang dianalisis berdasarkan kelemahan dan ancaman yang ada yaitu dengan mengembangkan fasilitas supaya wisatawan merasa senang dan berkunjung kembali karena fasilitas wisata Wisata Agro Selopajang Timur lengkap sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan,lalu memperbanyak sumber pendanaan dengan bekerjasama



dengan berbagai pihak untuk meningkatkan penggunaan teknologi serta untuk pendanaan promosi guna meningkatkan kunjungan wisatawan.



2. Jawaban Rumusan Masalah 1) Apa strategi pengelola Wisata Agro Selopajang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan pasca pandemi Covid19? Hasil dari observasi dan wawancara dengan pengelola Wisata Agro Selopajang Timur strategi yang dilakukan pasca pandemi Covid-19 untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yaitu setelah pandemi Covid-19 akan memaksimalkan promosi melalui media sosial seperti YouTube dengan membuat konten, Instagram dan facebook sedangkan untuk media offline dilakukan dengan brosur. Untuk saat pandemi Covid-19 ini dilakukan pembangunan fasilitas serta wahana baru guna meingkatkan kunjungan wisatawan.Selain itu saat tahun baru selalu mengadakan acara yang berkonsep tradisional agar menarik banyak wisatawan yaitu doger, kuda lumping dengan tiket masuk yang sangat terjangkau. Strategi pengelola juga dengan tidak memberlakukan tiket masuk harian, tiket masuk hanya ke wahana wisata saja



seperti kolam renang dan terapi ikan dan tiket masuk ke Wisata Agro Selopajang hanya ada hari lebaran dan Tahun baru. 2) Apa peran masyarakat dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Wisata Agro Selopajang pasca pandemi Covid19? Peran



masyarakat



dalam



meningkatkan



kunjungan



wisatawan yaitu ikut serta dalam organisasi Karang Taruna yang mempunyai tugas untuk membantu mengembangkan fasilitas terutama Cafe Boloselo supaya menjadi daya tarik yang diminati wisatawan dan aktif membagikan kegiatan di Wisata Agro Selopajang Timur di sosial media sebagai upaya promosi. Selain itu pengelola Wisata Agro Selopajang Timur memberikan izin kepada masyarakat sekitar untuk berdagang tanpa dipungut biaya sewa tetapi harga barang yang dijual harus sesuai harga pasaran tidak boleh dinaikkan seperti di tempat wisata lain. 3) Bagaimana



strategi



pemerintah



dalam



meningkatkan



kunjungan wisatawan di Wisata Agro Selopajang pasca pandemi Covid-19? Strategi



pemerintah



dalam



meningkatkan



kunjungan



wisatawan di Wisata Agro Selopajang Timur belum ada karena pihak pengelola Wisata Agro Selopajang Timur tidak melakukan kerjasama dengan pemerintah terkait seperti Dinas Pariwisata, namun dari pemerintah Desa Selopajang sudah bekerjasama dalam hal perizinan wisata.



BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan



hasil



penelitian



dapat



disimpulkan



strategi



meningkatkan kunjungan wisatawan di Wisata Agro Selopajang Timur pasca Covid-19 yaitu memaksimalkan promosi di Wisata Agro Selopajang Timur, mengembangkan fasilitas dengan membangun tempat parkir baru yang luas, wahana edukasi anak, wisata petik buah dan penginapan model Glamping secara modern dan dijadikan spot foto untuk menarik kunjungan wisatawan. Tidak memberlakukan tiket masuk Wisata Agro Selopajang kecuali saat tahun baru dan lebaran, tiket masuk hanya ke wahana wisata saja seperti kolam renang dan terapi ikan. Kondisi aksesibilitas yang bagus mempermudah wisatawan untuk mengunjungi Wisata Agro Selopajang Timur serta memanfaatkan potensi yang dimiliki terutama kolam renang tanpa kaporit dan terapi ikan dengan pemandangan alam indah dijadikan daya tarik unggulan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.



B. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan: 1. Pengelola sebaiknya menerima kerjasama yang ditawarkan dari pihak lain guna mempercepat pengembangan Wisata Agro Selopajang Timur sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan lebih banyak. 2. Pengelola lebih memperhatikan sosial media dengan aktif update guna mengetahui informasi terbaru dari Wisata Agro Selopajang Timur. 3. Perlu adanya papan informasi di loket pintu masuk Wisata Agro Selopajang Timur untuk memberikan informasi tentang tiket masuk hanya ada saat hari Lebaran dan Tahun Baru agar wisatawan tidak kebingungan.