Kespro Catin - 2021 (Materi Dr. Budi Pras, Spog (K) ) PDF [PDF]

  • Author / Uploaded
  • khuri
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KESEHATAN REPRODUKSI BAGI CALON PENGANTIN DR. BUDI PRASETYO, dr., SpOG-K DIVISI Obsginsos Dept/KSM Obsgin FK Universitas Airlangga- RSUD Dr Soetomo



Definisi kesehatan reproduksi WHO: Suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Depkes RI: Suatu keadaan sehat, secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kedudukan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi dan pemikiran kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan juga bagaimana seseorang dapat memiliki seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah.



Ruang lingkup Kespro: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Kesehatan ibu dan bayi baru lahir Keluarga Berencana Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR), termasuk PMS-HIV-AIDS Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi Kesehatan reproduksi remaja Pencegahan dan penanganan infertilitas Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis Berbagai aspek Kesehatan Reproduksi lain kanker serviks, mutilasi genitali, fistula dsb



Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin



4



KIE Kesehatan Reproduksi



KUA/ Lembaga Agama



Puskesmas/ Fasyankes



Bimbingan Perkawinan



Konseling Individu/ Pasangan



Minimal 3 bulan sebelum Hari Pernikahan



Tujuan Pemeriksaan Kesehatan



Puskesmas Rumah Sakit



KIE KESEHATAN REPRODUKSI CATIN Tujuan:



Meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi



catin



tentang



Pemberian KIE di lembaga keagamaan dalam bimbingan perkawinan (secara berkelompok) Anjuran pemeriksaan kesehatan di Fasilitas Kesehatan



Catin sehat dan siap berumah tangga



Pemberian KIE di fasilitas kesehatan (individual)



Sasaran: Semua pasangan catin



• Orang tua sehat • Anak sehat • Keluarga bahagia



PEMERIKSAAN KESEHATAN REPRODUKSI CATIN Deteksi dini penyakit genetik : Thalassemia, Hemofilia



Deteksi dini penyakit menular : Hepatitis B dan C, HIV/AIDS, IMS,TORCH, penyakit infeksi lainnya



Anamnesis (wawancara oleh tenaga kesehatan) Pemeriksaan penunjang (laboratorium)



Deteksi dini penyakit kronis : Hipertensi, penyakit paru, penyakit jantung, Diabetes



Pemeriksaan fisik (termasuk status gizi) dan deteksi masalah kejiwaan Skrining status T dan pemberian imunisasi TT sesuai status



Mengetahui status gizi dan kesehatan catin Mengetahui kesiapan catin (fisik dan psikis) untuk memiliki anak



Melengkapi status imunisasi



PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN MINIMAL PEMERIKSAAN STATUS GIZI DAN GEJALA ANEMIA



PERSIAPAN PRA-NIKAH GIZI



FISIK



IMUNISASI TT



ORGAN REPRODUKSI



Kelainan yang dapat dicegah dengan skrining



Informasi Kesehatan Reproduksi yang perlu diketahui oleh calon pengantin Kesehatan, sistem, fungsi, & proses reproduksi



1 2



Hak Reproduksi 3



Perencanaan kehamilan & KB



4 5



Pencegahan infertilitas Kondisi kesehatan & penyakit yang perlu diwaspadai (termasuk IMS & HIV)



6 7 8



Persiapan pra nikah



Pencegahan stunting dan 1000 HPK Pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)



INFORMASI PRA NIKAH ●



KesehatanReproduksi Suami dan istri harus sehat lahir dan batin Kesehatan reproduksi merupakan salah satu tolak ukur Masalah kesehatan reproduksi dapat tjd sepanjang siklus hidup Perempuan lebih rentan terkena gangguan kesehatan reproduksi ● Kedua catin punya kebebasan dan hal sama dalam memutskan berapa jumlah anak, jarak kelahiran, waktu dan dimana melahirkan ● Calon pengantin berhak memperoleh pelayanan KB aman, efektif, terjangkau dapat diterima, tanpa paksaan



1



Kesehatan, Sistem, Fungsi, & Proses Reproduksi a. Organ Reproduksi Perempuan



b. Organ Reproduksi Laki-laki



c. Proses Reproduksi



d. Perbedaan fungsi reproduksi laki-laki dan perempuan



2



Hak Reproduksi



Kedua calon pengantin memiliki hak yang sama dalam: § memutuskan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak,



dan jarak kelahiran. § mendapatkan informasi yang lengkap tentang kesehatan reproduksi, upaya untuk mendukung kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual termasuk upaya pencegahan dan penularannya, dsb. § memperoleh informasi dan pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan tanpa paksaan. Perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang dibutuhkan yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan, persalinan, dan nifas, serta memperoleh bayi yang sehat.



Hubungan suami istri harus didasari penghargaan terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam kondisi dan waktu yang diinginkan bersama tanpa unsur pemaksaan, ancaman, dan kekerasan.



Persiapan Pra Nikah



3



Pemeriksaan kesehatan Skrining status imunisasi Tetanus Pengukuran status gizi Persiapan gizi Menjaga kesehatan organ reproduksi



Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah “Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada pasangan catin laki-laki dan perempuan sebelum melangsungkan pernikahan”



Apa manfaatnya? • untuk mengetahui status kesehatan calon pengantin • bila calon pengantin mempunyai masalah kesehatan dapat diobati/dikontrol • mencegah penularan penyakit kepada pasangan • mempersiapkan kehidupan rumah tangga yang sehat • mempersiapkan kehamilan dan menghasilkan keturunan yang sehat dan berkualitas



Layanan apa saja yang didapatkan? Keluhan kesehatan



Anamnesis



Riwayat penyakit Faktor risiko kesehatan



Pemeriksaan Fisik



Deteksi dini masalah kesehatan jiwa



Hb, Gol. darah, & rhesus Sesuai indikasi: Gula darah; HIV; IMS; Hepatitis; Talasemia; TORCH (untuk catin perempuan); IVA/pap smear (bagi catin perempuan yang sudah pernah menikah) dll



Pemeriksaan Penunjang



Tanda vital Status gizi Pemeriksaan fisik lengkap (sesuai indikasi medis)



KIE & konseling kesehatan reproduksi Pemberian tablet tambah darah (TTD) Skrining & imunisasi Tetanus difteri (Td) Pengobatan/terapi sesuai permasalahan kesehatan



Tatalaksana



D.1. Persiapan Fisik: ●



-Pemeriksaan status kesehatan : •tanda-tanda vital (suhu, nadi, frekuensi nafas, tekanan darah)Pemeriksaan Darah rutin :•Hb, Trombosit, Lekosit, Pemeriksaan Darah yang dianjurkan :•Golongan Darah dan Rhesus •Gula Darah Sewaktu (GDS) •Thalasemia•Hepatitis B dan C•TORCH (TOksoplasmosis, Rubella, Citomegalovirus dan Herpes simpleks)-Pemeriksaan Urin: Urin Rutin



3 bulan



sebelum melangsungkan pernikahan



Periksa kesehatan



Nikah!



Kenapa 3 bulan sebelum pernikahan? Masalah yang ditemukan dapat diobati/dikontrol sebelum catin menikah



1 2



Catin punya cukup waktu untuk mempersiapkan fisik & mental dalam menempuh kehidupan berumah tangga



Skrining Status Imunisasi Tetanus Imunisasi Tetanus penting untuk mencegah dan melindungi dari penyakit Tetanus baik bagi diri sendiri maupun bayi yang akan dilahirkan kelak Tiap WUS (15-49 tahun) diharapkan sudah mendapat 5 kali imunisasi Tetanus lengkap (T5). Jika status T belum lengkap, maka catin perempuan harus melengkapi status imunisasi Tetanusnya di Puskesmas.



Pengukuran Status Gizi



ü deteksi dini masalah gizi ü menyiapkan calon ibu agar dapat menjalani kehamilan yang sehat



Persiapan Gizi







:Peningkatan status gizi calon pengantin terutama perempuan melalui penanggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anemia gizi besi serta defisiensi asam folat.



Persiapan Gizi Setiap pasangan catin dianjurkan: Mengonsumsi pangan beraneka ragam sesuai dengan gizi seimbang Membiasakan perilaku hidup bersih Melakukan aktivitas fisik Mempertahankan dan memantau berat badan normal



Setiap catin perempuan dianjurkan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) yang mengandung zat besi dan asam folat seminggu sekali



• Biasakan minum air putih 8 gelas per hari • Hindari minum teh atau kopi setelah makan • Batasi mengonsumsi garam, gula, dan lemak/minyak



Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi • Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari. • Gunakan pakaian dalam berbahan sintetis (katun) yang dapat menyerap keringat dan tidak terlalu ketat. • Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan menggunakan handuk atau tisu. • Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab / bau.



• Khusus untuk perempuan: - Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina. - Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama. - Pergunakan pembalut ketika menstruasi dan diganti paling lama setiap 4 jam sekali atau setelah buang air. - Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau dan berwarna harap memeriksakan diri ke petugas kesehatan. • Bagi laki-laki dianjurkan untuk disunat.



4



Perencanaan Kehamilan & KB



KEHAMILAN IDEAL



Kehamilan ideal adalah kehamilan yang direncanakan, diinginkan, dan dijaga perkembangannya secara baik



KEHAMILAN TIDAK DIRENCANAKAN







• •



Pada unmet need ber-KB (wanita usia subur yang ingin menunda atau tidak ingin punya anak tetapi tidak menggunakan kontrasepsi) Akibat gagal KB Akibat hubungan seks pranikah



INFORMASI TENTANG KEHAMILAN, PERSALIAN, DAN NIFAS







KEHAMILAN



Kehamilan tidak diinginkan dapat terjadi: ● •Akibat hubungan seks pranikah ● •Akibat gagal/drop out KB ● •Pada unmet need (wanita usia subur yang tidak ingin punya anak tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi).



Perbaikan keluarga berencana dapat memberi berbagai manfaat 1 ● ● ● ●



Mengurangi kehamilan tak diinginkan sebanyak 71% Mengurangi kematian ibu sebanyak 32%, kematian bayi baru lahir/bayi/anak sebanyak 10% Mendukung kesetaraan gender / memperkuat wanita dan keluarga Membantu mengurangi kemiskinan dan kelaparan, membantu gol perkembangan nasional / internasional



1. World Health Organization. whqlibdoc.who.int/hq/2010/WHO_FCH_10.06_eng.pdf. Accessed 9 September 2010.



Find this fact sheet at https://www.guttmacher.org/fact-sheet/induced-abortion-worldwide



KONTRASEPSI IDEAL 100% Efektif 100% Reversible



100% Aman Kontrasepsi Ideal



Manfaat nonkontraseptif



100% Acceptable



100% Nyaman



Kondisi Ideal untuk Hamil Sehat



Layak Hamil



Metode Kontrasepsi Untuk Menunda Kehamilan



MOW



IUD • • •



Pill Suntik Susuk



MOP



Kondom



Pelayanan KB Rasional Menunda / Jangan hamil dulu



20 Tahun Atur / Jarangkan hamil - 2 saja



35 Tahun Akhiri / Jangan hamil lagi



EFFECTIVENESS OF FAMILY PLANNING METHODS*



Less than 1



pregnancy per 100 women in a year



Once in place, little or nothing to do or remember.



REVERSIBLE



MOST EFFECTIVE



Implant



Intrauterine Device (IUD)



REVERSIBLE



6-12



LNG



0.8%



Copper T



Get repeat injections on time.



pregnancies per 100 women in a year



0.2%



0.05%



After procedure, little or nothing to do or remember. Use another method for first 3 months (Hysteroscopic, Vasectomy).



SUN MON TUES WED THUR FRI



2



Male (Vasectomy)



0.5%



Keep in place, change on time.



Patch



Pill 1



Female



(Abdominal, Laparoscopic, and Hysteroscopic)



Take a pill each day.



Injectable 6%



PERMANENT STERILIZATION



*The percentages indicate the number out of every 100 women who experienced an unintended pregnancy within the first year of typical use of each contraceptive method.



0.15%



Use correctly every time you have sex.



Ring



Diaphragm



SAT



9%



9%



9%



12%



3 4



Use correctly every time you have sex.



Male Condom pregnancies per 100 women in a year



LEAST EFFECTIVE CS248124



Sponge 12%



REVERSIBLE



18 or more



Withdrawal



Female Condom 18%



21%



Nulliparous Women



22%



24%



Parous Women



Condoms should always be used to reduce the risk of sexually transmitted infections.



Fertility Awareness-Based Methods



Spermicide



JANUARY



Abstain or use condoms on fertile days.



1 8 15 22 29



2 9 16 23 30



3 10 17 24 31



4 11 18 25 1



5 12 19 26 2



6 13 20 27 3



7 14 21 28 4



Other Methods of Contraception: (1) Lactational Amenorrhea Method (LAM): is a highly effective, temporary method of contraception; and (2) Emergency Contraception: emergency contraceptive pills or a copper IUD after unprotected intercourse substantially reduces risk of pregnancy.



24%



Spe



rmi



cide



Adapted from World Health Organization (WHO) Department of Reproductive Health and Research, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health/Center for Communication Programs (CCP). Knowledge for health project. Family planning: a global handbook for providers (2011 update). Baltimore, MD; Geneva, Switzerland: CCP and WHO; 2011; and Trussell J. Contraceptive failure in the United States. Contraception 2011;83:397–404.



28%



Alur Pelayanan KB dalam JKN INFORMED CHOICE KONSELING PKT-1



BIDAN



PUS



PRIMARY CARE



3



2



PELAYANAN 4



MOTIVASI



PUS



MOTIVASI



PUS



PKT-1



PELAYANAN (Komplikasi ringan)



PUS



1 PERGERAKAN LINI LAPANGAN



KADER



BIDAN



PRIMARY CARE PENYULUHAN (Behaviour Change Communication/BCC)



PLKB



PUS



5



DOKTER



PKT-1



SECONDARY CARE



PELAYANAN RUJUKAN (Komplikasi berat/Rekanalisasi) PUS



DR SPES



PKT-R



5



Pencegahan Infertilitas • Perencanaan kehamilan • Perilaku hidup sehat • Mengurangi pajanan terhadap lingkungan, pekerjaan, agen infeksi dan iatrogenik • Menjaga kehamilan yang sehat untuk menghindari Infertilitas pada generasi berikutnya • Berperilaku seks aman • Segera mencari pertolongan medis jika ditemukan masalah kesuburan



Infertilitas Faktor Risiko: • Usia • Gaya hidup tidak sehat, stress dan olahraga berat • Konsumsi obat-obatan tertentu • Faktor medis • Faktor biologis • Lingkungan



Penyebab Infertilitas Unexplain ed; 10% Laki-laki dan Perempuan; 30%



Laki-laki; 30%



Perempuan; 30%



Laki-laki



Masa Subur



Perubahan lendir serviks



Dorongan seksual meningkat



Temperatur tubuh meningkat dan payudara lebih lunak



Puncak masa subur biasanya terjadi pada 13 hari setelah hari pertama haid



6



Kondisi Kesehatan dan Penyakit yang Perlu Diwaspadai



a.



Anemia & Kekurangan Gizi



b.



Hepatitis B



c.



Diabetes Melitus



d.



Malaria dan TORCH



e.



Talasemia



f.



Hemofili



g.



Infeksi Menular Seksual



h.



HIV AIDS



i.



Infeksi Saluran Reproduksi



j.



Kanker Payudara



k.



Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks)



Gejala Infeksi Menular Seksual ● ● ● ● ● ● ● ● ●



•Keluar cairan dari vagina, penis atau anus yang berbeda dari biasanya. •Rasa perih atau nyeri atau panas pada saat kencing atau setelah kencing, atau menjadi sering kencing. •Ada luka terbuka/basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut. Luka ini bisa terasa nyeri bisa juga tidak. •Ada semacam tumbuhan seperti jengger ayam/kutil di sekitar kemaluan. •Terjadi pembengkakan pada lipatan paha. Pada pria, terdapat bengkak dan nyeri pada kantung pelir/kantung zakar. •Sakit perut di bagian bawah yang kambuhan, tetapi tidak berhubungan dengan haid/menstruasi. •Keluar darah setelah berhubungan seks. •Demam.



Tindakan Jika Terinfeksi IMS 1. Jangan mengobati sendiri. 2. Segera periksakan diri kita ke dokter untuk mengetahuinya secara tepat. 3. Minum obat sampai tuntas sesuai petunjuk dokter 4. Jangan berhubungan seks dulu hingga IMS sembuh. 5. Minta segera pasangan kita juga memeriksakan diri.



7



Pencegahan Stunting & 1000 HPK



Stunting: kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya



1000 HPK Hari Pertama Kehidupan



1 dari 3 Anak Indonesia mengalami stunting



Periode Emas



sejak dalam kandungan (270 hari) - anak berusia 2 tahun (730 hari)



• Calon ibu sehat & status gizi baik • Pemeriksaan kehamilan secara teratur dan gizi seimbang • Bayi mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) & ASI eksklusif • Bayi mendapatkan makanan pendamping ASI mulai usia 6 bulan • Bayi dipantau pertumbuhan & perkembangannya • Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap & kapsul vitamin A



43



8



Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)



BA B Data Kasus KDRT selama pandemi COVID-19 tahun 2020 Provinsi



162 kasus



Hubei Cina Jawa Timur



India



401 kasus



Naik hingga 94% kasus



Surabaya



Indonesia 97 kasus



80 kasus



Jawa Timur : Ihwan, F. (2020) Angka KDRT di Jawa Timur Melonjak Saat Covid-19. Available at: https://www.tagar.id/angka-kdrt-di-jawa-timur-melonjak-saat-covid19 (Accessed: 24 March 2021).



Pesan untuk Catin Konsumsi makanan bergizi seimbang



Cek kesehatan secara rutin & patuhi saran dari petugas kesehatan



Hindari stres



Batasi konsumsi Gula (4 sdm/hari), Garam (1 sdt/hari), & lemak (5 sdm/hari)



Jaga kebersihan & kesehatan organ reproduksi



Menerapkan perilaku hidup bersih & sehat



! Hindari makanan instan, mengandung pewarna buatan/ pengawet



Perbanyak aktivitas fisik



TIDAK • Berperilaku seks berisiko • Merokok • Mengonsumsi alkohol/ NAPZA



Daftar pustaka dr. LOVELY DAISY, MKM, Orientasi Rangka Penguatan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin Angkatan II Jakarta, 2 Maret 2021 Jawa Timur : Ihwan, F. (2020) Angka KDRT di Jawa Timur Melonjak Saat Covid-19. Available at: https://www.tagar.id/angka-kdrt-di-jawa-timur-melonjak-saat-covid19 (Accessed: 24 March 2021). Surabaya : Ardiansyah, F. (2020) Kekerasan Perempuan dan Anak di Jatim, Surabaya Paling Banya. Available at: https://jatim.idntimes.com/news/jatim/ardiansyah-fajar/kekerasan-perempuan-dananak-di-jatim-surabaya-paling-banyak/3 (Accessed: 21 March 2021). Graham, H. E. (2020) Lockdowns around the world bring rise in domestic violence, The Guardian. Available at: https://www.theguardian.com/society/2020/mar/28/lockdowns-world-rise-domesticviolence (Accessed: 21 March 2021). Grierson, J. (2020) Domestic abuse killings ‘more than double’ amid Covid-19 lockdown. Available at: https://www.theguardian.com/society/2020/apr/15/domestic-abuse-killings-more-than-doubleamid-covid-19-lockdown (Accessed: 21 March 2021). Nigam, S. (2020) ‘COVID-19: India’s Response to Domestic Violence Needs Rethinking’, SSRN Electronic Journal. doi: 10.2139/ssrn.3598999.



S A L A M



S E H A T



TERIMA KASIH MENUJU KELUARGA SEHAT