KKR Bedah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KKR BEDAH



5 Maret 2021



Residen: dr. Niko Odolf Yordanius, dr. Kadek Budi Santosa, SpU(K) = Offline, dr. I Wayan Yudiana, SpU(K) = Online 1. Untuk Kapten - kontak staff yg ada no telp di gdrive minta nomor residen penanggung jawab lalu kontak jelasin jadwal dan perkenalan diri - kontak juga senior penanggung jawabnya untuk pemberitahuan  - absen nanti minta bagian staff divisi sesuai spesialisasi dosen seniornya - diakhir ada ujian tulisnya - pada hari kegiatan lapor dulu pas baru dateng di smf bedah sesuai divisi untuk absen - habis offline lanjut diskusi online, 1 kelompok jadwalnya sehari aja apabila dosen onlinenya gak minta pindah jadwal Perlengkapan KKR Bedah - masker kn95+bedah - Face shield  - Gown dan penutup kepala - Pakain jaga (warna merah muda lengkap) - Sepatu - Nametag - Alat tulis - Hand sanitaizer - Baju OK List soal bedah klp 1.1 1. Gambar bedah kepala, ditanyain nama bedahnya apa  2. Hematothorax disuruh bikin penanganan, diagnosis, apa aja yg terlihat di pemfis, sm sebutin apa yg keliahatan pada rontgennya 3. Gambar Kelainan genital dan anal pada bayi, disuruh sebutin 5 kelainan lainnya yg mungkin jadi penyerta disana  4. Faktor risiko kanker payudara 5. Fraktur mandibula, disuruh sebutin bagian apa nama frakturnya, penanganan, sama penunjang



6. Keluhan tidak bisa menelan, suara parau cuma bisa makanan cair, disuruh buat Dx DD Tx sm lgi satu lupa aku suruhannya 7. Indikasi masang dower kateter sm cara memasangnya



1. Gambar bedah kepala, ditanyain nama bedahnya apa



2. Hematothorax disuruh bikin penanganan, diagnosis, apa aja yg terlihat di pemfis, sm sebutin apa yg keliahatan pada rontgennya HEMOTHORAX: penumpukan cairan berupa darah pada pleural space yang diakibatkan oleh trauma benda tumpul atau penetrasi benda tajam yang menghasilkan perdarahan pada ruang pleura. SIGN & SYMPTOMS: - Pada dinding dada akan terlihat jejas akibat benda tumpul atau penetrasi benda tajam - Terdapat perdarahan (apabila luka akibat penetrasi benda tajam) - Penurunan laju nafas hingga tidak ada nafas - Nyeri pada dada PHYSICAL EXAM :  - Dullness  pada perkusi dada - Penururnan suara nafas - Terdapat tanda fraktur kosta - Pergerakan dada tidak simetris DIAGNOSIS: - Chest X-Ray : PA lateral pasien posisi supine o Sudut costophrenic terlihat tumpul dan terdapat gambaran radioopak pada salah satu sisi rongga dada (apabila terjadi massive hemothorax) o Dapat terjadi mediastinal shifting akibat perbedaan tekanan - Chest X-Ray: lateral decubitus lebih sensitive untuk mengevaluasi adanya darah pada ronga dada. - USG - CT-scan thorax : kalok X-Ray belum mendapatkan gambaran jelas maka dilakukan CT TREATMENT: - Tube Thoracostomy WSD : dipasang pada ICS 6,7,8 mid axillary line - Thoracotomy (membuat sayatan pada dinding dada): volume inisial 1500mL, menghilangkan trauma lain yang terjadi pada kasus kecelakaan lalu lintas - Lakukan pemeriksaan: o Bertanya pada px “apakah normal saat menggigit?” (apabila px sadar) o Apabila px mengalami penurunan kesadaran dilihat dari dental record px - Physical exam: o Palpasi bimanual pada daerah fraktur : Kurangnya mobilitas menunjukkan fraktur stabil yang mungkin dapat dilakukan dengan manajemen konservatif, asalkan oklusi belum diubah. Laserasi intraoral, cedera jaringan lunak, dan hematoma di lokasi fraktur juga penting untuk diperhatikan karena dapat meningkatkan risiko infeksi. Ekimosis dasar mulut secara klasik merupakan patognomonik untuk fraktur mandibula RX: - Gold standar : panoramic tomography (bias liat bagian rahang dan gigi gigi yang hilang, namum tidak bias mengevaluasi injuri yang ada pada posterior mandibula) - CT-scan untuk penunjang lebih lanjut mengevaluasi injuri pada cervical-spine, karena fraktur mandibula biasanya merupakan kasus polytrauma TX: Tujuan akhir pengobatan adalah untuk mengembalikan kondisi oklusi gigi pasien sebelum cedera. - Fracture fixation: Maxillomandibular fixation can be performed with the use of Erich arch bars, hybrid arch bars, intermaxillary fixation screws, circummandibular and piriform wiring, and orthodontic brackets with hooks. (Nondisplaced and minimally displaced fractures) - Surgical: open reduction, internal fixation (ORIF) 



6. Keluhan tidak bisa menelan, suara parau cuma bisa makanan cair, disuruh buat Dx DD Tx sm lgi satu lupa aku suruhannya Dx: disfagia et causa esophagitis https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6140149/



DD: Angina Ludwig (pembengkakan kaku seperti ppan pada leher depan akibat Infeksi selular akut yang ditandai dengan keterlibatan bilateral dari ruang submandibula, sublingualis dan submentale) etio: bakteri (streptokokus, staphylococcus, pneumococcus, e.coli, atynomyces) symptoms: - Susah menelan - Lidah terangkat dan terdorong kebelakang - Hpersalivasi - Trismus 7. Indikasi masang dower kateter sm cara memasangnya Station bedah urologi Kasus II: Anak laki-laki 3 tahun, datang ke UGD diantar oleh urang tuanya dengan keluhan susah buang air kecil sejak 6 bulan lalu. Semakin lama semakin tdk bisa buang air dan menangis setiap BAK. Keluhan lain: panas tanpa disertai batuk pilek/ penyebab yang jelas. Penderita juga dikatakan susah dan punya kebiasaan jarang buang air besar. Vital sign DBN dan vesika urinaria teraba 1. Diagnosis dan DD 2. Pemfis dan Penunjang 3. Treatment



1. ekstrofi kandung kemih, dd: EEC 2. USG 3. Terapi bedah Station bedah trauma 1. Sebutkan pemeriksaan klinis syok secara dini pada pasien trauma -



Station bedah thoraks Seorang laki-laki umur 65 tahun, mengalami jatuh dari pohon kelapa ketinggian 8 meter, 2 hari yang lalu. Penderita dirujuk dari RSU Tipe C dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada. Diterima di RS Tipe A. Hasil pemeriksaan klinis: pasien sadar, jalan nafas tidak terganggu. Frekuensi nafas 30 kali per menit, nadi 98 kali permenit. Tekanan darah 100/70 mmHg. Nyeri dada, gerak dinding dada asimetris kanan tertinggal, krepitasi, suara nafas vesicular menurun di kanan dan ditemukan ronkhi, perkusi dada kanan tymphanan. Pemeriksaan paru kiri dan jantung kesan normal. Saturasi 90% 1. apa assessment saudara? 2. apa Tindakan bedah emergensi yang dilakukan



Station bedah saraf



Seorang perempuan berusia 67 tahun, dibawa keluarganya ke RSUP Sanglah dengan keluhan utama penurunan kesadaran mendadak. Beberapa jam sebelumnya ia marah-



marah. Vital sign menunjukkan TD 200/100 mmHg, N 59 x/mnt, RR 22x/menit. Ia tidak mampu membuka matanya walaupun dirangsang nyeri, hanya mengeluarkan suara tidak jelas seperti mengerang dan kakinya terlihat lurus sedangkan tangannya tertekuk Ketika dirangsang nyeri. CT scan menunjukkan lesi intracranial. Pasien kemudian menjalani operasi cito. Pasien memiliki Riwayat DM, asma. Ini merupakan kejadian pertama kalinya 1. berapa GCS EVM 2. apa diagnosisnya? Sebutkan diagnosis klinis, radiologis (minimal 3) 3. vital sign menunjukkan tanda khas peningkatan tekanan intracranial, apa istilahnya? 4. apa saja faktor risiko yang ada pada kasus ini?



Kraniotomi: suatu prosedur bedah dimana tujuannya adalah menghilangkan bagian tulang dari tengkorak sehingga bagian otak terlihat. Menggunakan skull flap



Apabila bone flap tidak ditaruh Kembali  cranioectomy



Definisi Burr holes diagnostik adalah suatu tindakan pembuatan lubang pada tulang kepala yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perdarahan ekstra aksial, sebelum tindakan definitif craniotomy dilakukan. Epidural Hematoma (EDH) adalah suatu perdarahan yang terjadi di antara tulang dan lapisan duramater.



SOAL BEDAH 13.1



1. Indikasi pemasangan NGT Ada 3 indikasi utama pemasangan pipa nasogastrik 1. Diagnostik Membantu diagnosis dengan analisa cairan isi lambung. 2. MemasukkanCairan/Makanan Pasien tidak dapat menelan oleh karena berbagai sebab 3. Dekompresi isi lambung Mengeluarkan cairan lambung pada pasien ileus obstruktif/ileus paralitik peritonitis dan pankreatitis akut. Bilas lambung pada kasus intoksikasi. Perdarahan saluran cerna bagian atas untuk bilas lambung (mengeluarkan cairan lambung)



2. Teknik pemasangan NGT 1. Persiapan alat -



Nasogastric tube ukuran 16 french



-



Stetoskop



-



Plester untuk ifiksasi



-



Spuit 10cc



-



Jelly



-



air



2. Persiapan pasien -



Menjelaskan prosedur Meminta persetujuan pasien Meminta pasien berposisi setengah duduk atau berbaring terlentang



3. Prosedur pemasangan - cuci tangan procedural - memasang APD (masker dan handscoon)



- inspeksi hidung pasien dibantu dengan menggunakan penlight (lakukan pada hidung yang tidak ada abnormalitas - Selanjutnya ukur panjang pipa, dihitung dari puncak hidung ke telinga lalu tandai lalu sampai ke titik antara processus xiphoideus dan umbilicus lalu tandai - Kemudian berikan jelly pada ujung dari pipa ngt sepanjang 15 cm - masukkan selang ngt secara gentle sampai ada tahanan kemudian minta pasien untuk menelan dan masukan selang NGT sesuai dengan yang sudah ditandai - apabila sudah maka periksa ketepatan ujung pipa di lambung dengan memasukan udara dengan spuit dan dengarkan dengan stetoskop, taruh stetoskop di epigastrium kiri - Apabila sudah ada terdengar udara “whoosh” seperti itu maka selang Ngt sudah berada dalam lambung - Selanjutnya lakukan fiksasi ngt pada hidung menggunakan plester - apabila sudah, maka sambungkan selang tadi ke botol yang berisi air, dimana botol diletakkan lebih rendah daripada selang.



3. Bibir sumbing/ labioskis = adanya celah pada bibir Etiologi= dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya genetik dan pengaruh obat seperti fenobarbital atau difenilhidantoin yang dikonsumsi ibu -penanganan Sebaiknya secepat mungkin diberikan penanganan karena akan mengganggu fungsi menghisap ASI dan mempengaruhi pertumbuhan rahang normal serta perkembangan bicara -tindakan bedah Tindakan operatif koreksi labioskisis dengan memperhatikan syarat: Rule of Ten - Umur minimal 10 minggu - BB min 5kg/ 10 pon - HB 10g/dl - Leukosit ras kulit putih b. Faktor yang dapat dimodifikasi - Hipertensi - DM - Merokok - Dislipidemia -