KKR Psikiatri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KKR PSIKIATRI dr.Ratih



Kasus-kasus psikiatri 1. 2. 3. 4. 5.



Depresi Cemas Schizophrenia ( sering memerlukan penanganan rawat inap) Somatoform Suicide ( percobaan bunuh diri, attention seeking, bunuh diri dengan menggunakan prostec biasanya prognosanya buruk karena menyebabkan striktur esofagus) 6. Gangguan kepribadian ( termasuk suicide berulang dengan sengaja, tidak merasa sebagai gangguan sehingga jarang mau berobat, biasanya tujuannya untuk melepaskan amarah, kadang berupa ancaman bunuh diri) apa tujuan, berapa kali, kapan perlu digali 7. Gangguan mental perilaku (GMP) akibat penggunaan sabu ( perilaku yang tidak beralasan karena dipengaruhi zat, biasanya sudah multiple zat) Jamur tai sapi ( magic mushroom) : zat halusinogen 8. Delirium 9. PTSD ( terkait dengan fenomena alam, kejadian yang menyakitkan) 10. Panik : merasa seperti mati mendadak, tercekik, mau mati Gangguan Panik : > 3x dalam sebulan Serangan panic : 1x dalam sebulan Gangguan kepribadian harus memenuhi 3 item tapi jika hanya memenuhi 1 item disebut ciri kepribadian (ciri kepribadian bisa bersifat campuran) Status psikiatri 1. Kesan umum Bagaimana kamu melihat pasien ketika pasien menghampirimu  Penampilan wajar atau tidak ( jika tidak jelaskan kenapa) Contoh: kesan umum penampilan tidak wajar ( senyum senyum sendiri, terlihat berbicara sendiri, menggunakan perhiasan berlebihan pada pasien manik, pada gangguan manik senang membesarkan segala sesuatu) Dari kesan umum sudah dapat menduga jika berpenampilan berlebihan apakah bipolar atau schizoafektif  Kontak verbal dan visual Pasien yang sehabis menelan bayclin dll, setelah dikumbah lambung, pasien akan merasa tidak nyaman, sehingga jangan dipaksa untuk bicara (kesan umum kontak verbal kurang atau tidak ada kontak verbal) pada pasien paranoid lebih banyak menghindari kontak mata atau menatap dengan tajam (



pada kesan umum dapat ditulis kesan umum tidak wajar, Nampak memandingi sekelilingnya) 2. Kesadaran : secara kualitatif  Orientasi : nama , tempat, orang Ibu namanya siapa? Ada dimana sekarang ? dll Jika terganggu : disorientasi (missal pada pasien gangguan mental organik, kesadarannya fluktuatif, biasanya menjelang dini hari mulai gelisah)  Atensi/konsentrasi : inget nama saya dokter siapa? Jika tidak diingat 1 kali jangan dianggap atensinya buruk, ulangi lagi nanya ( dokter ratih pak,, pak inget tadi nama saya siapa) Pasien delirium biasanya tumpeng tindih dengan demensia ( prognosanya lebih jelek karena memori terganggu)  Memori, pada kasus psikiatri pada umumnya dilewatkan (MMSE) 3. Mood afek : suasana perasaannya  Mood adalah yang dikatakan pasien (subjektif)  Afek : dirasakan/dilihat oleh dokter (objektif) apakah ada keserasian antara yang dibilang pasien dan yang dokter amati  Depresi pada laki-laki tidak sama penampakannya dengan perempuan, bisa jadi cepet marah, lebih sering merokok, pada perempuat lebih emosional ( misalnya menangis)  Depresi agitasi : diam saja  Bipolar : gangguan di mood  Depresi : gangguan mood ( perasaan sedih)  Manik  Depresi bipolar : ada fase diluar depresi bisa manik atau hipomanik  Schizoafektif : ada gejala schizophrenia dan gejala afektif, bedanya dengan bipolar tidak ada episode tenang ( bipolar ada episode tenangnya), pada schizoafektif ada hendaya atau penurunan fungsi social, pada bipolar bisa worker holic, kreativitas tinggi, percaya diri tinggi, pintar bicara ( pada saat fase manik), saat fase depresi tidak mau ngapa ngapain (sering pada anak muda, atau menggunakan zat) 4. Proses pikir  Bentuk  Nonlogis, nonrealism : psikotik, schizophrenia  Logis, realis : alasan pasien memunculkan perilaku tersebut bisa dinilai : pasien gangguan neurotic (?) cemas, depresi, somatoform, ptsd  Autistic : hidup dalam dunianya sendiri, biasanya keluarganya mengeluhkan pasien suka bicara sendiri (ada 2 keluhaan utama yang tidak bisa didapat dari pasien (heteroanamnesis) : gumik-gumik (bicara sendiri) dan gaduh gelisah)  Logis, nonrealism : gangguan waham  Arus pikir







Bagaimana selama wawancara apakah nyambung/koheren, inkoheren, asosiasi longgar ( jawab kemana mana), flight of idea ( idenya berpindah-pindah), logore ( ngomong terus) pasien logore boleh disela Pasien shizoafektif suka diajak bicara Jika manik agitasi jangan diajak wawancara Isi pikir  Skip ide (?) : orang depresi tidak mau banyak omong  Preokupasi : memikirkan yang itu saja, exp. Merasa sakit jantung terus itu aja diotaknya  Obsesi : tau dia siapa dan ngapain, tapi tidak bisa menahan untuk tidak melakukan (cuci tangan berkali-kali, ngecek pintu berkali-kali karena merasa tidak aman)  Waham : suatu keyakinan yang sangat diyakini tidak sesuai dengan budaya setempat dan pberprilaku seperti keyakinannya, tetap kekeh dengan argumennya ( misal kekeh curiga sama orang kalau diikuti) ( membandingkan waham dengan ide dengan melakukan suatu pembantahan, pada ide misalnya merasa diikuti kekamar mandi, pasien ngerasa pintunya udah dikunci trus dokter bilang kan uda dikunci trus gimana caranya gikutin? Trus pasien bilang oh iyiya kan uda dikunci gimana dia bisa ngikutin “bisa dibantah”)



5. Gangguan persepsi  Ilusi : ada objek, persepsi salah (tirai dilihat pohon)  Halusinasi : tidak ada objek, persepsi salah Pada gangguan psikotik fungsional (schizophrenia, psikotik akut) : sering muncul halusinasi auditorik, sangat kuat sehingga memunculkan waham, Halusinasinya sangat kuat memerintah yang bisa memunculkan pencederan diri atau orang lain Pada delirium : halusinasi organic Pada kasus depresi harus dievaluasi apakah depresi murni tanpa psikotik atau dengan psikotik, jika dengan psikotok halusinasinya bisa kuat untuk menyruh melakukan sesuatu. Pasien yang ciba-coba minum molto dll harus ditanya apa ada yang menyuruh melakukan ini, pernah nggk kalau lagi ada masalah semua indera menjadi sangat sensitive, permah terganggu mendengar suara yang sangat mengganggu Jika halusinasi tidak mengganggu dan tidak menimbulkan hendaya, pasiem merasa nyaman boleh halusinasi tidak diobati Status psikiatri 1-5 harus autoanamnesis, ketika halusinasi tidak didapatkan ( pasien menyangkal) tapi dari heteroanamnesis dikatakan ada ( jangan bilang halusinasi positif tapi kesan halusinasi karena didapatkan dari heteroanamnesis) 6. Dorongan instingtual  Insomnia







Hipobulia : perawatan dirinya, apakah mau mandi, berapa kali mandi, apakah makan sampai disuruh  Hipobulia pada pasien schizophrenia fungsional harus dibedakan dengan gejala negative pada depresi  Raptus : kegelisahan yang ada tanpa diberi stimulus 7. Psikomotor  Tenang  Meningkat Status psikiatri  diagnosis multiaksial (5 axis) 1. Axis 1 : gangguan klisnis utama Exp. Gangguan afektif bipolar episode manik, Gangguan cemas menyeluruh dll Di UGD : susah di diagnosis depresi karena situasinya, maka bisa dikatakan di axis 1 : focus perhatian klinis pencederaan diri dengan sengaja menggunakan….(benda tajam atau zat kimia dll), focus perhatian klinis ketidakpatuhan pada pengobatan ( exp pada pasien schizophrenia), atau diagnose tambahan ketika pasien dengan pengobatan rutin muncul gejala efek samping dari pengobatan ( exp. Tremor) 2. Axis 2 Kepribadian : ciri kepribadian dan gangguan kepribadian Retardasi mental ( orang dengan retardasi mental tidak memiliki kepribadian) 3. Axis 3 Kondisi medis umum ( boleh berkaitan atau tidak berkaitan dengan gejala saat ini) Exp. Schizophrenia paranoid axis 3 nya CKD, axis 1 depresi axis 3 HIV dll 4. Axis 4 Stressor yang memicu sakit di axis 1 (masalah social dll) 5. Axis 5 Global assessment fungsional ( dihitung 1 tahun terakhir dan saat dirawat dirumah sakit) Setelah DX multiaxial  Terapi Membuat Status besar 1. 2. 3. 4.



Riwayat penyakit sekarng Riwayat penyakit terdahulu Riwayat penggunaan NAPZA Riwayat kehidupan pribadi