KLP 1 Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja Dan Karakteristik Sektor Publik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGUKURAN KINERJA & KARAKTERISTIK ORGANISASI PEMERINTAHAN KELOMPOK : 1.



Amanda Putri Fransisca Arum S Rakhmi Amaroh 9/10/2014



Copyright@ by Ihyaul Ulum MD.



1



Pengukuran Kinerja Pemerintah Pengukuran kinerja meliputi aktivitas penetapan serangkaian ukuran dan indikator kinerja yang memberikan informasi sehingga memungkinkan bagi unit kerja pemerintah untuk memonitor kinerjanya dalam menghasilkan output dan outcome terhadap masyarakat.



Pengukuran kinerja bermanfaat untuk membantu manajer/pimpinan dalam memonitor dan memperbaiki kinerja serta berfokus pada tujuan organisasi dalam rangka memenuhi tuntutan akuntabilitas publik.



KARAKTERISTIK ORGANISASI PEMERINTAHAN



AKUNTABILITAS PUBLIK



2



Karakteristik Organisasi Pemerintah Sektor Pemerintahan



Sektor Swasta



Tujuan Organisasi



Nonprofit Motive



Profit Motive



Sumber Pendanaan



Pajak, Retribusi, utang, obligasi, Laba Badan Usaha, dlsb



Modal sendiri, utang bank, obligasi, saham, dlsb



Peraturan perundang undangan



UU, Peraturan Mendagri, PP



UU PT, peraturan Bapepam dan BEI



Tolak Ukur



Sulit untuk diidentifikasi, kepuasan masyarakat,kegiatan 3E



Lebih jelas, yakni mengukur laba



Pertanggungjawaban



Ke Masyarakat dan Parlemen



Ke Pemegang Saham dan 3 kreditur



Sistem Pengukuran Kinerja Pemerintah Sistem pengukuran kinerja pemerintah adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer/pimpian menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non-finansial. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi, karena pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward and punishment system. Maksud dilakukannya pengukuran kinerja sektor publik:  Membantu memperbaiki kinerja pemerintah.  Pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan.  Mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan. 4



Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja  Mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down dan bottom up);  Mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara berimbang  Mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congruence  Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan kemampuan kolektif yang rasional. 5



Manfaat Pengukuran Kinerja  Sebagai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja manajemen  Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan  Sebagai media monitor, evaluasi, dan koreksi atas pencapaian kinerja  Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward & punishment) secara obyektif  Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan



 Mengidentifikasi tingkat kepuasan pelanggan  Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah  Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif. 6



Informasi yang Digunakan untuk Pengukuran Kinerja Informasi Finansial



revenue variance



Analisis Varians expenditure variance • recurrent expenditure variance • capital expenditure variance



Informasi Non-Finansial



Balanced Scorecard



key variable/key success factor key result factor/pulse point financial perspective customer perspective internal process efficiensy learning and growth perspective 7



Karakteristik Key Variable Variabel kunci adalah variabel yang mengidindikasi faktor faktor yang menjadi penyebab kesuksesan organisasi :  Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan kegagalan organisasi;  Sangat volatile dan dapat berubah dengan cepat;  Perubahannya tidak dapat diprediksi;  Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan segera;  Variabel tersebut dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara (surrogate) 8



Indikator Kinerja  Pengukuran kinerja dilakukan dgn mengembangkan variabel kunci yang sudah teridentifikasi menjadi indikator kinerja  Untuk dapat diketahui tingkat capaian kinerja, indikator kinerja tersebut dibandingkan dengan target kinerja dan standar kinerja



 Tahap terakhir adalah evaluasi kinerja yang hasilnya berupa feedback, reward dan punishment  Indikator kinerja dpt berbentuk faktor keberhasilan utama organisasi & indikator kinerja kunci



9



Indikator Kinerja  Faktor keberhasilan utama : Area yang mengindikasikan kesuksesan kinerja unit organisasi  Indikator kinerja kunci : sekumpulan indikator yang dapat dianggap sebagai ukuran kinerja kunci baik yang bersifat finansial maupun non finansial untuk melaksanakan operasi dan kinerja unit bisnis. Indikator ini dapat digunakan untuk mendeteksi dan memonitor capaian kinerja



10



Indikator Kinerja Pertimbangan dalam menentukan indikator kinerja, antara lain: 1.



Biaya Pelayanan (cost of service )



2.



Penggunaan (utilization )



3.



Kualitas & standar pelayanan (quality and standard )



4.



Cakupan pelayanan (coverage )



5.



Kepuasan (satisfaction ) 11



Indikator Kinerja 1.



Indikator biaya biasanya diukur dlm bentuk biaya unit



2.



Indikator penggunaan membandingkan antara supply of service dengan public demand



3.



Indikator kualitas dan standar pelayanan merupakan indikator yang paling sulit diukur



4.



Indikator kepuasan biasanya diukur melalui metode jajak pendapat secara langsung



12



Peranan Indikator Kinerja 1. Membantu memperjelas tujuan organiasi 2. Mengevaluasi target akhir (final outcome) yang dihasilkan 3. Masukan untuk menentukan skema insentif manajerial 4. Memungkinkan bagi pemakai jasa layanan pemerintahuntuk melakukan pilihan 5. Menunjukan standar kinerja 6. Menunjukan efektivitas 7. Membantu menentukan aktivitas yang memeliki efektivitas biaya yang paling baik untuk mencapai target sasaran 8. Menunjukan wilayah, bagian atau proses yang masih potensial untuk dilakukan penghematan biaya 13



VALUE FOR MONEY Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Ekonomi: pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter.



Efisiensi: pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang rendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standard kinerja atau target yang telah ditetapkan.



Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output. 14



Efisiensi



Ekonomi



Nilai Input (Rp)



Input



Efektivitas



Output



Outcome



Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan, program, dan aktivitas Output merupakan hasil yang dicapai dari suatu program, aktivitas, dan kebijakan.



Outcome adalah dampak yang ditimbulkan dari suau aktivitas tertentu. 15



Manfaat Implementasi Konsep



Value for Money  Meningkatan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran



 Meningkatkan mutu pelayanan publik  Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam penggunan input



 Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik  Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntanbilitas publik 16



Pengukuran Value For Money Kriteria pokok yang mendasari pelaksanaan manajemen publik: ekonomi, efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas publik. Tujuan yang dikehendaki terkait pelaksanaan value for money: Ekonomi



hemat cermat dalam pengadaan dan alokasi sumber daya



Efisien



berdaya guna dalam penggunaan sumber daya (maximizing benefits and minimizing costs),



Efektif



berhasil guna dalam arti mencapai tujuan dan sasaran.



17



Pengukuran Value For Money Pengukuran Value for Money



NILAI INPUT (Rp)



INPUT



EKONOMI (hemat)



PROSES



OUTPUT



EFISIENSI (berdaya guna)



OUTCOME



TUJUAN



EFEKTIVITAS (berhasil guna)



Cost - Effectiveness Sumber: Mardiasmo, 2002



18



Pengukuran Ekonomi Pertanyaan sehubungan dengan pengukuran ekonomi adalah: Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh organisasi? Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain yang sejenis yang dapat diperbandingkan? Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya secara optimal?



19



Pengukuran Efisiensi Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar output dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi.



Output Efisiensi = Input



Efisiensi Alokasi



Efisiensi Manajerial



Perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan cara:  Meningkatkan output pada tingkat input yang sama  Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi peningkatan input  Menurunkan input pada tingkatan output yang sama  Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi penurunan output 20



Pengukuran Efektivitas  Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya.  Efektivitas tidak menyatakan tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.



 Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.



21



Pengukuran Outcome Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat.



Peran Retrospektif



Peran Prospektif



22



Elemen-Elemen Pengukuran Kinerja Value for Money Distribusi Manfaat Equity & Equality Outcome Efektivitas Output



Throughput



Value for Money



Efisiensi 2



Kapasitas



Fungsi Produksi



Efisiensi 1



Input Ekonomi Nilai Input (Rp)



23 Sumber: Mardiasmo, 2002



Estimasi Kinerja Estimasi kinerja adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menentukan tarhet kinerja yang ingin dicapai pada periode mendatang. Estimasi dapat dilakukan dengan menggunakan :  Kinerja Tahun Lalu  Expert Judgment  Trend  Regresi



24



25



PERTANYAAN : 1. Mb ririt : selain keuangan apakah ada kinerja non keuangan yang bisa diukur? 2. Mb.Hana: realisasi pengukuran kinerja di pemerintahan, bagaimana, apa sudah sesuai dengan konsepnya , bagaimana tindak lanjutnya 3. Mas Sueb : pengukuran kinerja pemerintahan non profit seperti apa/perencanaan kinerja sesuai RKAKL/DIPA,bagaimana pencapaian kinerja untuk jika resapan anggaran tidak tepat waktu?



9/10/2014



Copyright@ by Ihyaul Ulum MD.



26