KOLOSTOMI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAGEMENT PERAWATAN LUKA STOMA



DISUSUN OLEH : AJENG NING TYAS ERVIANA SAVITRI YUSUF SULTAN ALWI



PROGRAM STUDI PROFESI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG 2017



A. PENGERTIAN KOLOSTOMI Kolostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah, Thiodorer Schrock, MD). Kolostomi adalah pembuatan stoma (lubang) pada kolon atau ususbesar dibentuk bila usus tersumbat oleh tumor (Harahap, 2006) (Smeltzer & Bare, 2006). Kolostomi merupakan tindakan pembedahan untuk membuka jalan usus besar ke dinding abdomen anterior (Melville & Baker 2010). Akhir atau ujung dari usus besar yang dikeluarkan pada abdomen disebut sebagai stoma.



B. ETIOLOGI Penyebab pasti masih belum diketahui, tetapi beberapa kondisi yang dikenal sebagai sindrom poliposis adenomatosa memiliki predisposisi lebih besar menjadi resiko kanker kolon (dragovich, 2009). Sebagian besar kanker kolon muncul dari polip adenomatosa yang menutupi dinding sebelah dalam usus besar. seiring waktu, pertumbuhan abnormal ini memperbesar dan akhirnya berkembang menjadi adenokarsinoma. Dalam kondisi ini, banyak adenomatosa mengembangkan polip dikolon, yang pada akhirnya menyebabkan kanker usus besar. kanker biasanya terjadi sebelum usia 40 tahun. sindrom adenomatosa poliposis cenderung berjalan dalam keluarga.



C. TIPE STOMA a. Colostomy sigmoid, Decenden -



Stoma bersifat permanent.



-



Biasanya stoma ujung, atau loop.



-



Feces berbentuk padat.



b. Colostomy Transversum -



Paling sering bersifat sementara



-



Bentuk feces lembek



-



Feces dapat menyebabkan iritasi kulit disekitarnya



c. Colostomy Ascenden -



Stoma bersifat sementara.



-



Bentuk feces cair.



-



Feces dapat menyebabkan iritasi kulit.



D. JENIS JENIS KOLOSTOMI 1. Kolostomi Permanen Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen biasanya berupa kolostomi single barrel ( dengan satu ujung lubang).



2. Kolostomi temporer/ sementara Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi temporer ini mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut kolostomi double barrel.



Berdasarkan lubang kolostomi dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Single Barreled Stoma Single barreled stoma, yatu dibuat dari bagian proksimal usus. Segmen distal dapat dibuang atau ditutup.



2. Double Barreled Double barreled, biasanya meliputi kolon transversum. Kedua ujung kolon yang direksesi dikeluarkan melalui dinding abdominal mengakibatkan dua stoma.Stoma distal hanya mengalirkan mukus dan stoma proksimal mengalirkan feses.



3. Kolostomi Lop-lop Kolostomi lop-lop, yaitu kolon transversum dikeluarkan melalui dinding abdomen dan diikat ditempat dengan glass rod.Kemudian 5-10 hari usus membentuk adesi pada dinding abdomen, lubang dibuat dipermukaan terpajan dari usus dengan menggunakan pemotong.



C. PATOFISIOLOGI Proses Perjalanan Penyakit Klien yang mengalami kelainan pada usus seperti: obstruksi usus, kanker kolon,kolitis ulceratif, penyakit Divertikuler akan dilakukan pembedahan yang disebut dengan kolostomi yaitu lubang dibuat dari segmen kolon (asecenden, tranversum dan sigmoid). Lubang tersebut ada yang bersifat sementara dan permanen.Kolostomi asenden dan transversum bersifat sementara, sedangkan kolostomi sigmoid bersifat permanen. Kolostomi yang bersifat sementara akan dilakukan penutupan.



D. PATHWAY Cancer Colon



Obstruksi usus



Feses tidak dapat



Kolitis ulceratif



Penyumbatan



dikeluarkan



Tekanan pada usus



Penaikan tekanan Intra abdomen



Nekrotis pada jaringan usu



Usus bocor



Tindakan operasi kolostomi



Adanya luka Post op



Ansietas



Nyeri Akut



Ada kantong stoma di daerah abdomen Gangguan citra tubuh



Gangguan pola tidur



G. KOMPLIKASI PADA STOMA KOLOSTOMI 1. Retraksi stoma/ mengkerut



Pembatasan diet



Ketidakseimbanga n nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



Stoma mengalami pengikatan karena kantong kolostomi yang terlalu sempit dan juga karena adanya jaringan scar yang terbentuk disekitar stoma yang mengalami pengkerutan.



2. Perdarahan stoma



3. Prolaps pada stoma Prolaps merupakan penonjolan mukosa colon 6 cm atau lebih dari permukaan kulit.Prolaps dapat dibagi 3 tingkatan: penonjolan seluruh dinding colon termasuk peritonium kadang-kadang sampat loop ilium. Adanya strangulasi dan nekrosis pada usus yang mengalami penonjolan. Prolaps dapat terjadi oleh adanya faktor-faktor Peristaltik usus meningkat, fixasi usus tidak sempurna, mesocolon yang panjang, tekanan intra abdominal tinggi, dinding abdomen tipis dan tonusnya yang lemah serta kemungkinan omentum yang pendek dan tipis.



4. Stenosis Penyempitan dari lumen stoma.



5. lritasi Kulit Hal ini terutama pada colostomy sebelah kanan karena feces yang keluar mengandung enzim pencernaan yang bersifat iritatif. Juga terjadi karena cara membersihkan kulit yang kasar, salah memasang kantong dan tidak tahan akan plaster.



H. PEMERIKSAAN PENUNJANG



A. Foto Polos Abdomen 3 posisi adalah prosedur pemeriksaan radiografi pada daerah abdomen khususnya untuk memperlihatkan kelainan yang terjadi pada tractus digestivus / gastrointestinal yang dilakukan dalam 3 po B. sisi pemotretan.



C. Colon inloop adalah teknik pemeriksaan secara radiologis dari usus besar dengan menggunakan media kontras secara retrograde.



D. colonoscopy adalah prosedur yang memungkinkan pemeriksa (biasanya seorang gastroenterologist) untuk mengevaluasi bagian dalam kolon (usus besar atau usus besar). Kolonoskop adalah tabung, empat kaki panjang yang fleksibel tentang ketebalan jari dengan kamera dan sumber cahaya di ujungnya.



E. USG Abdomen (abdominal Ultrasound) adalah prosedur yang digunakan untuk memeriksa organ-organ dalam perut menggunakan sebuah transduser USG (probe) yang ditempelkan erat pada kulit perut. Gelombang suara energi tinggi dari transduser memantul pada jaringan dan membuat gema.



ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian a. Keadaan stoma : 1) 2) 3) 4)



Warna stoma (normal warna kemerahan). Tanda-tanda perdarahan (perdarahan luka operasi). Tanda-tanda peradangan (tumor, rubor, color, dolor, fungsi laese). Posisi stoma.



b. Apakah ada perubahan eliminasi tinja : 1) 2) 3) 4)



Konsistensi, bau, warna feces. Apakah ada konstipasi / diare ? Apakah feces tertampung dengan baik ? Apakah pasien/ keluarga dapat mengurus feces sendiri ?



c. Apakah ada gangguan rasa nyeri : 1) 2) 3) 4) 5)



Keluhan nyeri ada/ tidak. Hal-hal yang menyebabkan nyeri. Kualitas nyeri. Kapan nyeri timbul (terus menerus / berulang). Apakah pasien gelisah atau tidak.



d. Apakah kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi 1) 2) 3) 4)



Tidur nyenyak/ tidak. Apakah stoma mengganggu tidur/tidak. Adakah faktor lingkungan mempersulit tidur. Adakah faktor psikologis mempersulit tidur ?



e. Bagaimana konsep diri pasien ? f. Bagaimana persepsi pasien terhadap: identitas diri, harga diri, ideal diri, gambaran diri, & peran. g. Apakah ada gangguan nutrisi : 1) 2)



Bagaimana nafsu makan klien. BB normal atau tidak.



3) 4) 5)



Bagaimana kebiasaan makan pasien. Makanan yang menyebabkan diare. Makanan yang menyebabkan konstipasi.



A. Diagnosa Keperawatan a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera b. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menghindari makan d. Gangguan pola tidur berhungan dengan kurang control tidur



B. Intervensi Keperawatan Diagnosa Keperawatan NIC NOC Nyeri akut berhubungan Tujuan setelah dilakukan NIC : 1.Pain Management dengan agen cidera asuhan keperawatan 3 x 24 1. Lakukan pengkajian diharapkan nyeri berkurang pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk NOC 1: Pain Control lokasi, karakteristik, 1. Mampu mengontrol durasi, frekuensi, nyeri (tahu penyebab kualitas dan faktor nyeri, mampu presipitasi menggunakan tehnik nonfarmakologi, untuk 2. Pilih dan lakukan mengurangi nyeri, penanganan nyeri mencari bantuan). (farmakologi, nonfarmakologi dan 2 . Melaporkan bahwa interpersonal) nyeri berkurang dengan 3. Monitor penerimaan manajemen nyeri pasien tentang NOC 2 : Comfort manajemen nyeri 1. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Ketidakseimbangan Tujuan : setelah dilakukan NIC 1 : Nutrition nutrisi kurang dari asuhan keperawatan 3 x 24 Management kebutuhan tubuh kurang diharapkan nutrisi terkontrol dari menghindari makan 1. Kolaborasi dengan ditandai dengan makanan NOC 1 : Nutritional ahli gizi untuk hanya 3 sendok menentukan jumlah kalori dan Status : food and fluid nutrisi 2. Berikan informasi 1. Mampu mengidentifikasi tentang kebutuhan kebutuhan nutrisi nutrisi NOC 2 : weigh conrol NIC 2 : Nutrition



1. Tidak terjadi penurunan



berat badan yang berarti



Monitoring 1. Monitor adanya penurunan BB



Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol ditandai kurang tidur tidak terkontrol



2. BB pasien dalam batas normal Tujuan : setelah dilakukan NIC : Sleep Enhancement asuhan keperawatan 3 x 24 diharapkan pola tidur teratasi 1. Jelaskan pentingnya tidur NOC : Sleep : Extent and yang adekuat Pattern 2. Ciptakan likungan hidup yang nyaman 1. Jumlah jam tidur dalam batas normal 6 – 8 jam / hari 3. Intruksikan untuk 2. Pola tidur kualitas memonitor tidur dalam batas normal pasien



Gangguan citra tubuh



3. Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat Tujuan : setelah dilakukan NIC 1 : Body image



berhubungan dengan



asuhan keperawatan 3 x 24 enhancement



pembedahan ditandai



diharapkan untuk menerima



dengan adanya



kondisi.



pembedahan NOC 1 : Body image 1. Body image positive



1. Kaji secara ferbal dan nonferbal respon klien terhadap tubuhnya



2. Mendiskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh NOC 2 : Self esteem 3. Mempertahankan intraksi sosial



2. Dorong klien mengungkapkan perasaanya 3. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit



C. Evaluasi Hasil yang diharapkan adalah : 1. Nyeri berkurang 2. Infeksi luka operasi tidak terjadi 3. Kecemasan berkurang 4. Peningkatan konsep diri atau gambaran diri 5. Peningkatan aktifitas 6. Pola tidur terpenuhi 7. Nutrisi terkontrol Issu dan Trending Kolostomi Kantong kolostomi adalah wadah atau kantong untuk menampung feses atau kotoran BAB bagi pasien yang telah menjalani operasi pembuatan stoma. Stoma adalah semacam lubang yang dibuat di kolon atau usus besar dan dikeluarkan melalui dinding perut. A. Macam macam kantong stoma Ada beberapa macam kantong stoma yang perlu diketahui , antara lain : 1. Menurut jenis “Base Plate” / “Faceplate” / Lapisan dasar yang menempel dikulit sekitar stoma : A. ”One piece system “/ sistem satu lempengan (lapisan) : pada sistem ini lapisan dasarnya ada yang seperti perekat “double tape” saja, dan adapula yang memiliki “skien barrier”



B. ”Two pieces system”/ sistem dua lempengan lapisan (lapisan) : pada sistem ini lapisan dasarnya sudah di lapisi dengan “skin barrier”, dan pasanganya / tangkupanya sesuai dengan ukuranya masing masing (tdk boleh beda ukuran)



2. Menurut bentuk “Base Plate” / “Faceplate” / “Wafer” Lapisan dasar yang menempel pada kulit sekitar stoma, ada 2 (dua) jenis : a.Standart / Normal Flage base plate / face plate



b.Convex flage base plate / face plate



3. Menurut kantong stoma ada 3 jenis : a.Closed pouch / kantong yang tertutup pada bagian bawahnya



b.Drainable pouch / kantong yang terbuka pada bagian bawahnya (harus ditutup menggunakan klip).



c.Mini closed pouch / kantong stoma yang kecil



4. Menurut warna kantong stoma ada 2 yaitu : a. Clear bag / Transparant bag / kantong transparan



b. Opaque bag/ kantong warna gelap (sesuai dengan warna kulit).



5. Menurut jenis stomanya ada 2 : a. Kantong stoma untuk menampung feses.



b. Kantong stoma untuk menampung urin.



Biasanya pemilihan kantong ini disarankan secara umum sebagai berikut: -



pada pasien pasca operasi hari ke 0-3 atau 5 (sesuai jumlah produksi stoma ) disarankan untuk menggunakan kantong stoma yang transparant supaya mudah diobservasi.



-



pada pasien yang akan pulang kerumah disarankan untuk menggunakan kantong stoma yang gelap, agar rasa percaya diri pasien meningkat.



-



khusus untuk “ostomate” dengan stoma kolon, apabila ingin berenang dapat menggunakan kantong stoma yang kecil atau mini closet pouch.



Pada perawatan stoma ini ada kalanya menemukan berbagai masalah yang timbul akibat dari produksi stomanya sendiri ataupun bahan dari base plate yang membuat alegri terhadap kulit sekitar stoma, selain itu dapat juga terjadi infeksi di sekitar jahitan stoma, sehingga jaringan stoma terlepas. Oleh karena itu perlu diketahui berbagai aksesoris yang dapat dipilih untuk memberikan perawtan pada kulit sekitar stoma tersebut, antara lain a. Various standart size protective sheets: lapisan darar untuk memproteksi kulit sekitar stoma dari cairan / produksi stoma.



b. Strip paste/ pasta yang berupa lempengan seperti penggaris kcil, small paste tube/ pasta seperti pasta gigi : bahan ini dapat digunakan untuk mrlapisi lubang yang terjadi akibta adanya infrksi pada jahitan sekitar stoma, atau pasta ini dapat dimanfaatkan juga untuk membantu lebih lekatnya base plate dengan kulit sekitar stoma



c. Powder: bahan yang dapat dimanfaatkan untuk mrlapisi kulit seperti stoma yang mengalami iritsi/ ekskoriasi, dan penggunaanya cukup tipis seperti menggunakan bedak ( jika terlalu tebal, base plate kurang menempel)



Ada bermacam-macam jenis klip yang dapat dipilihkan untuk “ ostomate” akan tetapi tetap pilihan yang tepat adalah sesuai keinginan pasien setelah diberikan penjelasan. Klip ini bisa tahan lama pemakaiannya, sepanjang tijak patah, serta dibersihkan dengan baik dan benar. Ada juga klip yang langsung menempel pada stoma bag drainable atau kantong stoma yang bagian bawahnya terbuka (ada beberapa cara pemakainannya, yang dapat diikuti sesuai petunjuk pemakaiannya). Selain aksesoris diatas ada satu lagi aksesoris yang tidak kalah pentingnya, yaitu yang disebut dengan stoma guide/ ukuran stoma (alat yang dipergunakan untuk mengukur diameter stoma ).



Kesimpulan Stoma adalah pembuatan lubang kolostomi untuk mengeluarkan feces yang bersifat sementara maupun permanen sesuai dengan kondisi pasien. Penyebabnya belum diketahui sampai sekarang. Pemantauan yang terus menerus sangat perlu dilakukan dan tindakan segera mengganti balutan luka dan mengganti kantong kolostomi sangat bermakna untuk mencegah infeksi