Komunikasi Dalam Organisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Risume Teori-Teori Organisasi dan Implikasinya terhadap Komunikasi & Komunikasi dan Struktur Organisasi Diajukan Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah Komunikasi Dalam Organisasi Dosen Pembimbing: Budi Lesmana, S.Sos, M.I.Kom



Disusun Oleh: Kelompok 1 Abdul Latif



Elva Yuliana



Ainun Jariah



Fahrina



Daud Yahya



Fatimah



Dedy Riswan



Haris Fadillah



Dewi Rahmina



Hajjah Munawarah



7f SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI AMUNTAI JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA 2016/2017



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb Dengan mengucap syukur alhamdulillah , kami berterimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Kami berterimakasih kepada Bapak Budi Lesmana, S.Sos, M.I.Kom selaku dosen mata kuliah Komunikasi Dalam Organisasi STIA Amuntai yang telah banyak memberikan ilmunya sehingga kami bisa menyusun resume ini. Selain itu tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan baik berupa materi maupun motivasi sehingga kami mampu menyelesaikan resume tentang Teori-Teori Organisasi dan Implikasinya terhadap Komunikasi & Komunikasi dan Struktur Organisasi. Kami menyadari dalam penyusanan resume ini masih banyak terdapat kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga menjadikan resume ini lebih baik. Wassalamu’alaikum wr.wb. Amuntai, November 2017 Kelompok 1



BAB 4 TEORI-TEORI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KOMUNIKASI A.



Pengertian Teori Organisasi Teori organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi. Menurut Lubis dan Husein (1987), teori organisasi itu adalah swkumpulan ilmu pengetahuan yang membicarakan mekanisme kerja sama antara dua oranga atau lebih secara sistematis guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi mencari pemahamn tentang prinsip-prinsip yang membimbing bagaimana organisasi-organisasi beroperasi, berkembang dan berubah.



B.



Teori Klasik Konsep-konsep ihwal organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-an. Konsep-konsep itu sekarang dikenal sebagai teori klasik atau teori tradisional. Menurut Baoman (1988), ada beberapa asumsi dasar teori klasik mengenai organisasi yakni sebagi berikut: 1.



Organisasi terutama untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang telah



2.



diterapkan. Bagi suatu organisasi ada struktur yang tepat bagi tujuan, lingkungan,



3.



tekhnologi dan partisipasinya. Pekerjaan organisasi paling efektif bila da tantanga lingkungan dan



4. 5.



kepentingan pribadi terhalang oleh norma-norma rasionalitas. Se\pesialisasi akan meningkatkan taraf keahlian dan performa individu. Koordinasi dan kontrol paling baik melalui praktik otoritas dan aturan-



6. 7.



aturan yang tidak bertaraf pribadi. Struktur dapat dirancang secara sistematis dan dapat dilaksanakan. Masalah-masalah organisasi biasanya merefleksikan struktur yang tidak dapat dan dapat diselesaikan melalui rancangan dan pengorganisasian kembali (muhammad, 1989:37).



Ada beberapa teori yang termasuk dalam teori klasik yaitu sebagai berikut: 1.



Organisasi Sosial Barlo (1990), sebaiman yang dikutip oleh pace dan faules (2006:42-43) menyarankan bahwa komunikasi berhubungan denga organisasi sosial melalui tiga cara: 1. Sistem sosial dihasilkan melalui komunikasi. 2. Bila suatu sistem sosial berkembang, ia menentukan komunikasikomunikasi anggotanya. Sistem sosial mempengaruhi bagimana, kemana dan dari siapa, serta dengan pengaruh bagaiman komunikasi terjadi diantara anggota-anggota sistem. 3. Pengaruh mengenai suati sistem sosial dapat membantu kita membuat predeksi yang akurat mengenai orang-orang tanpa mengetahui lebih



2.



banyak daripada peran-peran yang mereka jabt dalam sisitem. Organisasi Formal Organisasi formal terbentuk atau didirikan dengan sengaja untuk pencapaiaan-pencapaiaan tertentu. Ciri-ciri khas suatu organisasi formal secara populer disebut birokrasi. Max Weber (1964-1920), seorang ahli sosiologi Jerman, merupakn salah satu perintis utama studi mengenai organisasi. Ia mengembangkan teori tentang organisasi sebagai suatu tipe ideal. Ia mengembangkan bahwa



3.



birokrasi adalah organisasi yang menunjukkan kombinasi karateristik. Komunikasi Jabatan Dan Hubungan Informal Redfield (1953) sebagaiman yang dikutip ole Pace dan Faules (2006: 48) mengemukakan bahwa ciri-ciri suatu organisasi formal berkaitan dengan suatu fenomena yang disebut komunikasi jabatan. Mereka yang menduduki jabatan harus berkomunikasi dengan cara yang sesuai dengan



4.



jabatan mereka. Manajemen Ilmiah Manajemen ilmiah dikembangkan mulai sekitar tahun 1990 oleh Frederick Winslow Taylor dlam bukunya yang berjudul Princeples in scienlific management. Teori ini menekankan bahwa pembagian



pekerjaan untuk mendapatkan hasil; yang maksimal dengan biaya seefesien mungkin. Frederick Winslow Taylor( dalam Pace dan Faules, 2006: 49-52) melakukan pendekatan terhadap manajemen dilakukan disekitar 4 unsur kunci yang dianalisi menggunakan analisis Sofer (1972), yaitu : a. Pembagian kerja dalam hal ini menyangkut bagaiman tugas, kewajiban dan pekerjaan organisasi didistribusikan. b. Proses Skalar dan Fungsional, fdalam hal ini berkaitan dengan pertubuhan vertikal dan horizontal organisasi. c. Struktur Tinggi dan Struktur Datar, terdapat pe,bagian struktur organisasi namun pad dasarnya terbagi dua, yaitu struktur tinggi (vertikal) dan struktur datar (horizontal). d. Rentang Pengawasan (span of contol), dalam hal ini menunjukkan 5.



jumlah bawahan yang berada dibawah pengawasan seorang atasan. Manajemen Administrasi Henri Fayor adalah salah satu kontributor paling berpengaruh dalam konsep manajemen atau ilmu administrasi modren karena itu dikenal sebagai “father of Modern Management”. Peninggalan yang paling terkenal adalah tentang 5 fungsi utama manajemen, yaitu planning (merencanakan),



6.



organizing



(mengorganisasikan),



dan



contol



(mengawasi). Teori Birokrasi Max Weber seorang sosiologi Jerman, menulis sebuah alasan yang menggambarkan bentuk birokrasi sebagai cara ideal mengatur organisasi pemerintahan melalui prinsip-prinsip bentuk birokrasi antar lain harus terdapat adanya : 1) 2) 3) 4)



Struktur hierarkis formal Mnajemen dengan aturan yang jelas Organisasi dengan fungsional yang khusus Mempunyai sebuah misi target yang akan dituju atau yang sedang



dilaksanakan 5) Perlalukan secara infersonal



C.



Teori Transisional Perpindahan dari teori klasik ke teori transisional merupakan pertukaran paradigma utama yang dipelopori oleh Chester Bernard (1938) Elton Mayo (1933) Roethlishherger, dan Dichson (1939) yang memolak prinsip teori klasik dan menentang pandangan yang mekanis terhadap organisasi yang tidak sensitif terhadapkebutuhan sosial anggota organisasi,tetapi hanya tertarik pada keuntungan organisasi. Yang termasuk dalam kelompok teori transisional ini dalah sebagai berikut: 1.



Teori Komunikasi Kewenangan Chester Bernard (1938) telah membuka pikiran baru tentang organisasi formal dimana sebelumnya menurut Perrow (1973) terdapat keprihatinan mengenai impilkasi teori klasik terhadap organisasi dan dokrin ilmiah manajemen. Bernard (Romli, 2014:33-34) juga meru,muskan seerangkat premis yang dikenal sebagai Teori Penerimaan Kewenangan yang memounyai maksud bahwa kewenagan nominal yang mana kewenangan menjadi nyata apabila diterima, premis-premis tersebut, yaitu: a. Orang tersebut memahami pesan yang dimaksud b. Orang tersebut bahwa pesan tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. c. Orang tersebut



percaya pada saat iya memutuskan untuk bekerja



sama, bahwa pesan dimaksud sesuai dengan minatnya. d. Orang tersebut memiliki kemampuan fisik dan mental untuk melaksanakan. Terlepas dar kaitan yang erat antara kewenangan dan komunikasi Bernard menganggpa tekhnik-tekhnik



komunikasi (tertulis dan lisan) penting



untuk mencapai tujuan organisasi, tetapi juga mengangggap tekhniktekhnik tersebut sebgai sumber masalah organisasi. 2.



Teori Hubungan Manusiawi



Ada 3 implikasi kunci yang penting dalm studi iniyang tampak memberikan dasar abagi pembangunan teori hubungan manusia, sebagai suatu presektif pilihan terhadap teori klasik untuk mempelajari organisasi maupun mempelajari komunikasi organisasi, yaitu : a. Pengaruh penelitian terhadap produksi kerja dalam penelitian cahaya, mulai menunjjukan pengaruh komunikasi manusia terhadap prilaku anggota organisasi. b. Pengaruh positif terhadap wawancara kepada pekerja mengarah kepada identifikasi mengenai komunikasi keatas atau komunikasi dari bawah ke atas dan sebalinya dari pekerjaan ke atas sebagai aktivitas organisasi ynag berguna. c. Penemuan norma-norma



sosial



bagi



pekerja



mengarah



pada



identifikasi adanya pengaruh saluran informasi daru komunikasi kepad 3.



anggota organisasi. Teori Fungsi Bakke Dan Argyris Mengutip pendapat Pace dan Faules (2006:61) tentang teori fungsi dari Bakke (1950) diawali denga kesadaran akan banyakny masalah dalam rangka memuaskan minat manusia yang berlainan dan dalam memenuhi tentutan penting struktur birokrasi.



4.



Teori Peniti Penyambung Likert Rensis Likert mengembangkan suatu model terkait dengan sebutan model peniti penyambung yang menggambarkan struktur organisasi. Tipe struktur peniti menyambung yang ditujukkan dalam gambar dibawah ini, menggunakan komite terdiri dari orang-oramg yang keanggotaan kelompoknya saling tumpang tindih atau berkaitan dalam organisasi untuk membantu usaha koordinasi keatas, kebawah dan sistem menyilang.



Pada gambar diatas menunjjukan bahwa hubungan antara bagian-bagian organisasi yang mengikuti arah panah itu akan menghasilkan fungsi umum penghubung antara bagian-bagian organisasi yang baik pula. 5.



Teori Sistem Umum Scott (1961) sebagaimana dikutip oleh Pace dan Faules (2006:63) menyatakan bahwa “satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari organisasi adalah sebagi suatu sistem”. Ia mengatakan bahwa bagianbagian penting organisasi sebagai sistem adalah individu dan kepribadian setiap orang dalam organisasi; struktur formal; pola interaksi yang informal; pola status dan peranan yang menimbulkan pengharapan;pengharapan; dan lingkungan fisik pekerjaan seperti terlihat pada gambar.



Bagian-bagian tersebut merupakan konfigurasi atau berhubungan diantara bagian –bagian yang satu dengan lainnya. Namun demikian walaupun



teori lain tentang bagaimana bagian-bagian tersebut berhubungan, proses penghubung utamanya adalah komunikasi. Konsef sistem berfokus pada pengaturan



bagian-bagian



,dinamika



hubungan



tersebut



yang



menimbulkan kesatuan atau keseluruhan. Asumsi teori sistem umum terhadap organisasi mengatakan, organisasi merupakan sistem yang kompleks yang memiliki subsistem-subsistem. Setiap organisasi mempunyai empat subsistem utama yakni sebagai berikut: a.



Production Subsystem berfungsi untuk menstransfer masukan inputs



b.



dari organisasi ke dalam sistem agar dapat digunakan sebagai outputs. Boundary Subsystem adalah subsistem yang berfungsi mencari dan mengikuti berbagai kebutuhan lingkungan atau sumber daya, agar



c.



sistem produksi bisa bekerja. Adaptive Subsystem adalah inteligensi atau otak dari organisasi yang mengumpulkan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan operasi organisasi, dan membantu organisasi untuk dapat beradaptasi terhadap kebutuhan organisasi yang selalu berubah dalam suatu



d.



lingkungan yang tidak pasti. (Liliweri, 2014: 160) Management Subsystem dapat bekerja memotong lintas semua subsistem untuk mengkoordinasi aktivitas staf, tampilan staf, dan memediasi permintaan internal dan eksternal lingkungan. (McNamara,



6.



1999 dalam Liliweri, 2013: 160) Teori Sistem Sosial Menurut Katz dan Kahn mengemukakan bahwa struktur sosial berbeda dengan struktur mekanis dan struktur biologis. Bila suatu sistem sosial berhenti berfungsi, maka ia tidak lagi mempunyai struktur yang dapat didentifikasikan karena sistem sosial merupakan struktur peristiwa alihalih merupakan bagian-bagian fisik, dan tidak mempunyai struktur terpisah



dari



kegiatannya.



Kemudian



dikemukakan



pula



bahwa



kebanyakan interaksi kita dengan orang-orang merupakan tindakan komunikatif (verbal dan nonverbal). “Komunikasi pertukaran informasi



dan transmisi maknanya adalah inti suatu sistem sosial atau sistem 7.



organisasi. Adhokrasi dan Teori Buck Rogers Organisasi matriks, organisasi kisi-kisi, organisasi peroyek, dan organisasi adhokrasi adalah organisasi-organisasi komunikasi saat ini dan masa depan. Dalam keadaan demikian, studi komunikasi adalah studi organisasi.



D.



Teori Mutakhir Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan transisional/perilaku. Teori modern sering disebut dengan teori “Analisis Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dengan transisional. Teori organisasi modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak dapat dipisahkan. Teori Mutakhir lahir sebagai cermin perubahan tentang teori organisasi selama ini dianut yang menggambarkan aspek-aspek subjektif dan membahas beberapa implikasinya terhadap organisasi komunikasi. 1.



Proses Pengorganisasian Weick (1979) menyebutkan



tiga



tahap



utama



dalam



proses



pengorganisasian, yaitu : a. Tahap Pemeranan secara sederhana berarti para anggota organisas I menciptakan ulang lingkungan mereka dengan menentukan dan merundingkan makna khusus bagi suatu peristiwa. b. Tahap Seleksi, aturan-aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk menentukan dan merundingkan makna khusus bagi suatu peristiwa. c. Tahap Retensi memungkinkan organisasi menyimpan informasi mengenai cara berorganisasi tersebut memberi respons atas berbagai situasi. a.



Sifat Organisasi/Manusia



Weick menyatakan bahwa organisasi tidak hanya berinteraksi dengan lingkungan mereka, tetapi organisasi menciptakan lingkungan tersebut. Weick (1985) menyatakan bahwa dalam diskusi-diskusi mutakhir mengenai organisasi, realitas dipandang sbb : 1) Sebagai sebuah himpunan resep yang berubah bila isu berubah. 2) Sebagai dalih untuk menarik minat sumber daya dan legitimasi. 3) Sebagai suatu proses pasca tindakan yang digunakan secara retrospektif untuk menentukan alasan atas tindakan tersebut. Weick (dalam Liliweri, 2014: 178-179)yakni proses komunikasi dan pengorganisasian tergantung pada empat hal, yaitu: 1) Enactment, adalah bagaimana kita dapat mendifinisikan suatu organisasi yang menggambarkan situasi ambiguitas sekaligus menunjukkan di mana letak ambiguitas tersebut. 2) Selection, adalah bagaimana memilih dan menolak beberapa aspek informasi. 3) Retention adalah bagaimana kita memilih aspek-aspek tertentu dari informasi yang dipandang dapat diadopsi bagi masa depan organisasi. 4) Behavior Cycles



adalah



bagaimana



kita



menggambarkan



seperangkat perilaku yang saling berkaitan sehingga membuat kelompok mengerti tentang makna informasi. b.



Teori Budaya Organisasi Teori budaya organisasi merupakan sebuah teori komunikasi yang mencakup semua simbol komunikasi (tindakan, rutinitas, dan percakapan) dan makna yang dilekatkan orang terhadap simbol tersebut (Richard West dan Lynn H. Turner, 2008).



c.



Asumsi Teori Budaya Organisasi Teori budaya organisasi menurut Richard West dan Lyn H. Turner



memiliki beberapa asumsi dasar :



1) Anggota-anggoota organisasi menciptakan da mempertahankan perasaan yang dimiliki bersama mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai sebuah organisai. 2) Penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting dalam budaya organisasi. 3) Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan d.



interpretasi tindakan dalam budaya ini juga beragam. Performa Komunikatif Performa komunikatif merupakan salah satu konseo penting yang dibahas dalam teori budaya organisasi. Performa adalah metafora yang menggambarkan proses simbolik pemahaman akan perilaku manusia dalam sebuah organisasi. Performa komunikatif dibedakan menjadi 5 yaitu sebagai berikut :



2.



1) Performa Ritual 2) Performa Hasrat 3) Performa Sosial 4) Performa Politis 5) Performa Enkulturasi Management By Objectives (MBO) MBO Merupakan proses dimana manajer dan bawahannya bekerja bersama-sama untuk mengindetifikasi tujuan, merumuskan tujuan, dan merumuskan rencana untuk mencapai tujuan. Inti dari MBO adalah penetapan tujuan partisipatif, memilih tindakan dan pengambilan keputusan.



Bagian



penting



dari MBO



adalah



pengukuran dan



perbandingan kinerja aktual karyawan dengan standar yang ditetapkan. 3.



Manajemen Ala Jepang Pada tahun 1970-1980 banyak industri Amerika yang kehilangan pasar karena munculnya kompetitor yaitu para perusahaan-perusahaan jepang. Maka dari itu para ahli mulai menyelidiki rahasia menajemen orang jepang yang dapat menyaingi kekuatan negara adikuasa itu. Mulailah banyak bermunculan artikel-artikel tentang keberhasilan perusahaan



jepang tersebut. Dan dittemukan rahasia keberhasilan itu yang diberi nama teori Z. Teori Z merupakan sebuah pendekatan manajemen berdsarkan kombinasi dari amerika dan jepang dan filosofi manajemen yang ditandai, antara lain jangka panjang pekerjaan tetap, pengambilan keputusan secara konsensus, evaluasi dan promosi lambat prosedur, dan tanggung jawab individu dalam konteks kelompok.



BAB 5 KOMUNIKASI DAN STRUKTUR ORGANISASI A.



Definisi Struktur Organisasi Stuktur organisasi dapat di definisikan sebagai mekanisme-mikanismme formal dengan mama orgamisasi di kelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi,bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbedabeda dalam suatu organisasi. Menurut Stephen P. Robin (2008) ada enam elemin kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika handak mendesain struktur, antara lain: 1.



Spesialisasi Pekerjaan, sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-



2.



bagi kedalam beberapa pekerjaan tersendiri. Depertemintaalisasi, dasar yang dipakai untuk mengelompokan pekerjaan secara bersama-sama, dapat berupa proses, produk, geografi dan



3.



pelanggan. Rantai Komando, geris wewenang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa



4.



bertanggung jawab kepada siapa. Rentang Kendala, jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang



5.



manajer secara efektif dan efisien. Sentralisasi dan Desentralisasi, sentralisasi mengaca pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam



6.



organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi. Formalisasi, sejauh mana pekerjaan-pekerjaan didalam organisasi dibakukan. Setiap organisasi mempunyai struktur yang berbida-beda. Dengan kata



lain, daam suatu organisasi tertentu harus ada sebuah bagian struktur yang berfungsi menjelaskan penyusunan posisi atau seseorang dalam organisasi.



Setiap struktur organisasi harus fleksibel untuk mencerminkan dinamika lingkungan yang sealu berubah dan karenanya dapat bertahan. Setiap struktur organisasi harus dutinjau secara berkala untuk menentukan apakah struktur organisasi yang sebenarnya masih sesui dangan kebutuhan lingkungan organisasi. B.



Faktor Penentu Struktur Orgnasisasi Berikut adalah faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur suatu organisasi. 1.



Strategi Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan



manajemen untuk mencapai sasaranya. Karena sasaran diturunkan dari strategiorganisasi secara keseluruhan, secara logis strategi dan struktur harus terkait erat, tepatnya struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan sugnifikan dalam strategi organisasinya, strukturpun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan tersebut. 2.



Ukuran Organisasi Ukuran



sebuah



organisi



secara



signifikan



menentukan



dan



mempengaruhi strukturnya,dalam menetukan besar atau kecilnya organisasi sehingga struktur organisasi juga harus dapat mencakup secara keseluruhan dari ukuran organisasi. 3.



Teknologi Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah



input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satuteknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa. 4.



Lingkungan



Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi.Struktur



organisasi



dipengaruhi



oleh



lingkungannya



karena



lingkungannya selalu berubah dari statis menjadi dinamis dan sebaliknya, menyebabkan ketidak seimbangan dalam organisasi, satu cara untuk mengurangi ketidak seimbangan lingkungan adalah dengan melalui penyusunan stuktur organisasi. C.



Ragam Struktur Organisasi Bagian-bagian struktur organisasi formal memperlihatkan peran dan hubungan yang diformalisasikan. Proses memformalisikan peran menurut Ruben dan Stawart (2013 : 326-327) mencakup sejumlah aspek, yaitu: 1. 2.



Perincian peran-peran. Pengembangan proses pemilihan orang yang akan mengisi peran-peran



3. 4.



ini. Penentuan tanggung jawab yang terkait dengan peran. Pengembangan prosedur perpindahan dari satu peran keperan yang lain. Bagan-bagan struktur di bawah ini mengidentifikasi sebuah rangkaian



garis perintah atau komando dan garis laporan - siapa melapor kepada siapa melalui komunikasi vertikal, komunikasi horizontal bahkan komunikasi diagonal yang tercermin dalam pola informasi dalam struktur organisasi. 1.



Struktur Sederhana Struktur sederhana adalah struktur minimal yang menggambarkan hubungan langsung antara para karyawan dengan manajer atau pemilih perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar berikut.



Owner-Manager



workers



Gambar 1 Struktur Sederhana 2.



Struktur Organisasi Fungsional Struktur ini diciptakan oleh F.W. Taylor, konsep struktur ini berasal dari pimpinan yang tidak mempunyai bawahan secara jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang perintah kepada setiap bawahan selama masih ada hubungan fungsinya. Jadi, setiap pegawai bisa mempunyai atasan lebih satu dan berbeda.



Top Management



Sales



Manufacturing



Finance



Personnel



Gambar 2 Struktur Fungsional Karakteristik struktur ini yakni para karryawan memiliki keterampilan yang sama dan yang menampilkan tugas yang sama akan dikelompokkan dalam satuan kerja yang sama; dan dapat berlaku untuk organiasai nonbisnis dan dapat diaplikasikan dalam organisasi yang berskala kecil barang dan jasa. 3.



Struktur Organisasi Divisi (Divisional Structure) Karakteristik struktur organisasi ini, menggambarkan aktivitas kerja dapat dikelompokkan berdasarkan proses atau jenis produk yang sama, pelanggan yang sama. Lokasi atau wilayah geografis yang sama, dapat bekerja dalam suatu organisasi yang kompleks, dan menghindari masalah yang berkaitan dengan struktur fungsional.



Top Management



Product Division A



Manuf acturi ng



Sales



Product Division B



Finan ce



Person nel



Manuf acturi ng



Sales



Finan ce



Personn el



Gambar 3 Stuktur Divisi



Tipe-tipe struktur divisi dan bagaimana kelompok bekerja ada empat, yaitu : a. b. c. d. 4.



Struktur produk terfokus pada produk dan layanan semata Struktur geografis terfokus pada lokasi dan geografis yang sama Struktur pelanggan terfokus pada pelanggan/klien yang sama Struktur proses terfokus pada proses yang sama.



Stuktur Matriks Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departemenlisasi fungsional dan produk. Robbins, Stephen P. Judge, Timothy A. (2008: 214-224). Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitar, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan. Knight, K. “Matrix Organization: A Review,”Journal of Management Studies, Mei 1976, hlm. 111-130)



Karakteristik struktur paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan-manajer departemen fungsional dan manajet produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.



D.



Jaringan Komunikasi Organisasi Jaringan



komunikasi



(communication



network)



dalam



suatu



organisasiialah proses bagaimana suatu pesan termasuk arus informasi dan instruksi yang di sampaikam secara rinci, artinya ditentukan oleh jenjang hierarki resmi organisasi dari atasan ke bawahan atau sebaliknya dan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pekerjaan mereka, maka pesn tersebut merupakan jaringan komunikasi formal. Stephen P.Robbins (dalam Muhamad, 1989:44) menyatakan bahwa dalam organisasi dikenal lima jaringan komunikasi, yaitu: 1.



Model Rantai ( chain) ; terdapat 5 tingkatan dalam jenjang hierakinya dan hanya dikenal komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan komunikasi ke bawah (downward) yang artinya menganut hubungan garis langsung (komando) baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyaringan.



2.



Model Roda (wheel) ; semua lapran, instruksi, perintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih, dan anatara bawahan tidak terjadi interaksi.



3.



Model Lingkaran (circle) ; semua anggota atau staff bisa terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan hierarkinya, tetapi tanpa ada kelanjutan pada tingkatan yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap level.



4.



Model Huruf Y ; terdapat empat level jenjang hierakkinya, mempunyai dua bawahan dan dua atasan mungikin berbeda divisi/departemen.



5.



Model Saluran Bebas (all channel) ; ini adalah model pengembangan model lingkaran (circle), di mana dari semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya. semua saluran komunikasi antartingkatan jenjang hirerakinya tidak dibatasi dan setiap staff atau bawahan bebas melakukan interaksi dengan berbagai pihak/pimpinan atau sebaliknya.



Jaringan komunikasi merupakan sebuah sistem dari garis komunikasi yang berhubungan dengan pengirim dan penerima di dalam sebuah fungsi sosial organisasi, yang memengaruhi perilaku individu dan posisinya yang bekerja dalam jaringan tersebut serta memainkan peranan kunci dalam menentukan perilaku, dan perilaku orang yang mereka pengaruhi. Lewis membagi empat fungsi jaringan komunikasi, yaitu: 1.



keteraturan jaringan



2.



temuan-temuan atau inovatif jaringan



3.



keutuhan integrative atau pemeliharaan jaringan



4.



jaringan informative-instruktif Tiap jaringan tersebut berhubungan antara satu atau lebih tujuan



pengorganisasian (misalnya, kecocokan, penyesuaian, moral, dan institusional). Organisasi terdiri dari orang-orang dalam berbagai jabatan. Lokasi setiap individu dalam pola dan jaringan yang terjadi memberi peranan pada orang tersebut. Peranan jaringan kerja dalam komunikasi organisasi menurut pace dan faules, dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1.



Anggota Klik ; kelompok individu yang paling sedikit separuh dari kontaknya merupakan hubungan dengan anggota-anggota lainnya. Prasyarat keanggotannya adalah bahwa individu-individu hatus mampu melakukan kontak satu samalain, bahkan dengan cara tidak langsung. Terdiri dari individu0individu yang memiliki alasan formal, yang berhubungan dengan jabatan untuk melakukan kontak sekaligus juga mempunyai alasan informal yang bersifat antarpersona.



2.



Penyendiri ; adalah mereka yang sama sekali tidak mengadakan kontak dengan anggota kelompok lainnya. Beberapa menjadi penyendiri bila berurusan dengan kehidupan pribadi pegwai lainnya, tetapi jelas merupakn anggota klik bila pesan-pesan berkenaan dengan perubahan dalam kebijakan dan prosedur organisasi.



3.



Jembatan ; adalah seorang anggota klik yang memiliki sejumlah kontak anggota yang menonjol dalam kontak antarkelompok, juga menjalin



kontak dengan anggota klik lain. Berlaku sebagai pengontak langsung antara dua pegawai. 4.



Penghubung ; orang yang mengaitkan atau menghubungkan dua komtak atau lebih , tetapi ia bukan anggota salah satu kelompok yang dhibungankan tersebut. Penghubung mengaitakn satuan organisasi bersama-sama dan menggambarkan orang-orang yang berlaku sebagai penyaring informasi.



5.



Penjaga gawang ; orang yang secara strategis ditempatkan dalam jaringan agar dapat melakukan pengendalian atas pesan apa yang akan disebarkan melalui sistem tersebut.



6.



Pemimpin pendapat ; orang tanpa jabatan formal dalam sebuah sistem sosial, yang membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam keputusan mereka. Merupakan orang yang meliputi persoalan dan dipercaya orang lainnya untuk menegetahui apa yang sbeenarnya terjadi.



7.



Kosmopolit ; individu yang melakukan kontak dengan dunia luar, dengan individu diluar orgabisasi. Menghubungkan para anggota organisasi dengan orang-orang dan peristiwa-peristiwa diluar batas-batas struktur organisasi.



E.



Manajemen Komunikasi Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan untuk menjembatani antara teoritikus komunikasi dengan praktisi komunikasi. Manajemen komunikasi adalah perencanaan yang sistematis, pelaksanaan, pemantauan, dan revisi semua saluran komunikasi dalam suatu organisasi, dan antara organisasi; juga termasuk organisasi dan oenyebaran arahan komunikasi baru yang berhubungan dengan organisasi, jaringan atau teknologi komunikasi. Aspek manajemen



komunikasi



meliputinpengembangan



strategi



komunikasi



perusahaan, merancang arahan komunikasi internal dan eksternal, dan mengelola arus informasi, termasuk komunikasi online. 1.



Keahlian yang dibutuhkan oleh manajer



Ada beberapa keahilian yang harus dimiliki oleh seorang manajer menurut level manajemen organisasi atau [perusahaan, yaitu: a. Conceptual skills, kemampuan untuk memikirkan dan mengonsepkan tentang situasi abstrak dan kompleks mengenai organisasi. b. Human skills, kemampuan untuk bekerja secara baik dengan orang lain. c. Technikal skills, dalam artian pengetahuan dan kemampuan dalam bidang tertentu. 2.



Klasifikasi manajer Manajer dalam suatu organisasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: a. First line managers-seseorang yang me-manage pekerjaan karyawan yang bersifat nonmanagerial. b. Middle managers-seseorang yang me-manage pekerjaan dari first-line managers. c. Top managers-seseorang yang bertanggung jawab terhadap pembuatan keputusan organisasi dan menetapkan rencana dan tujuan dan memengaruhi seluruh organisasi. Dari sekian skills yang dibutuhkan dari seorang manajer, berikut adalah beberapa diantaranya: a. Mengelola sumber daya manusia (sdm) b. Komitmen yang inspiratif c. Mengelola perubahan d. Menyusun pekerjaan dan menyelesaikannya e. Memfasilitasi koneksi kerja secara psikologis dan sosial f. Using powerfull networking g. Mengelola proses pengambilan keputusan h. Mengelola strategi dan inovasi i. Mengelola logistic dan teknologi



3.



Model manajemen komunikasi Michael Kaye, dalam bukunya communication in management, membuat model komunikasi yang disebut sebagai model boneka matouscha, yang memaparakan bagaimana orang dewasa berkomunikasi. Model boneka mantouscha membagi komunikasi menjadi empat lapisan, yaitu: a. Self, terbagi atas:  Self management, pengelolaan komunikasi dengan diri sendiri.  Self awareness, kesadaran tentang siapa dan apa yang diinginkan oleh diri sendiri.  Self analysis, memetakan apa yang dipunya, kelebihan serta kekurangan diri.  Self examination, melihat sejauh mana kemampuan diri sendiri terhadap suatu hal. b. Interpersonal  Hubungan antara diri dengan orang lain.  Interaksi individu dalam menciptakan makna diantara mereka dan tentang sifat serta keadaan hubungan diantara mereka.  Komunikasi antar manusia dapat mempengaruhi satu sama lainnya, dan bagaimana mereka berubah merupakan hasil interaksi di antra mereka. c. Sistem Sistem merupakan gabungan antar individu. Interaksi antara manusia dan sistem (people in system), merupakan komuniaksi antar manusia dan disebut juga komunikasi kelompok. d. Competence  Mengkonstruksi, mengatur, dan menjelaskan makna melalui interaksinya dengan orang lain.  Memahami



dan



menampilkan



kemampuan



mengubah sistem sosial secara keseluruhan.



(ability)



untuk



4.



Pentingnya managemen komunikasi Komunikasi adalah sarana yang orang terkait bersama-sama dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang sama. Ada sejumlah masalah yang terjadi dalam proses komunikasi memulai, transmisi dan menerima informasi yang membuat orang-orang yang terlibat dengan organisasi meningkatkan motivasi dan komitmen untuk melakukan dengan baik. Dalam orgnasisasi seorang manajer dalam berbagai lavel perlu berkomunikasi pada tingkat yang berbeda dalam hierarki kepada individu, kelompok, departemen dan eksternal kepada pelanggan, pemasok, bank dan professional lainnya. Kedua sistem komunikasi formal dan informal diperlukan



untuk



mengevaluasidan



menginterpretasikan



informasi.



Keterampilan komunikasi adalah kompetensi kepemimpinan penting. Kedua sistem lateral dan vertical berguna untuk mendapat mendapatkan setiap orang terfokus pada tujuan yang sama. Melalui komunikasi yang terencana dengan berbagai public eksternal seperti para pelanggan, pemerintah, public, pemegang saham, pemasok dan lainnya akan menciptakan komunikasi timbal balik (two way communication) sehingga dapat menciptakan pengertian bersama (mutual understanding).