Konsep Dan Aplikasi PSBH [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KEPERAWATAN



KONSEP APLIKASI PSBH DAN SAFETY PATIENT Uuntuk memenuhi tugas manajemen keperawatan



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5



IRMAWATI NOLA



171030100218 NENRIASTI 171030100243



SHALMA NURMILA



171030100221



JURUSAN S1 KEPERAWATAN STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG TANGERANG SELATAN



2020 KATA PENGANTAR Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya beserta segala kemudahan, sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah manajemen keperawatan dengan sebaik mungkin dan insya Allah bermanfaat bagi semua pembaca. Dalam proses penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapatkan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapanterima kasih yang sebesar-besarnya. 1. Ns. Susi Dewiasih. K, S.Kep., MKM selaku dosen Manajemen Keperawatan. 2. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung ikut membantu penyusunan tugas ini. Dengan selesainya makalah sebagai salah satu tugas “Manajemen Keperawatan” ini, penulis menyadari bahwa makalah penuh dengan kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk makalah yang lebih baik kedepannya. Dan akhirnya dengan penuh harapan semoga karya kecil ini bermanfaat juga menambah wawasan bagi pembaca. Amin yaarabbal ‘alamin. Pamulang, 13 Mei 2021



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL..................................................................................i KATA PENGANTAR.............................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................... B. Rumusan Masalah.......................................................................................... C. Tujuan............................................................................................................ BAB II PEMBAHASAN A. Konsep dan pendekatan PSBH .................................................................. B. Pengertian PSBH........................................................................................ C. Macam-macam PSBH................................................................................ D. Proses PSBH............................................................................................... E. Prinsip PSBH.............................................................................................. F. Misi dan Falsapah PSBH............................................................................ G. Penerapan PSBH........................................................................................ H. Keselatan pasien ( Patinet Safety).............................................................. I. Tujuan keselamatan pasien di rumah sakit................................................. J. Standar keselamatan pasien......................................................................



K. Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety Goals).................................. L. Hal yang dapat menyebabkan kecelakan pasien....................................... M. Urgency patient safety................................................................................ N. Isu, Elemen, dan Akar Penyebab Kesalahan yang Paling Umum



dalam Patient safety..........................................................................................



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................. B. Saran........................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap warga negara. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang standar pelayanan minimal rumah sakit menyatakan bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang bermutu (Depkes RI, 2008). Peningkatan mutu pelayanan kesehatan secara sistem perlu dilakukan, sehingga diharapkan seluruh lingkup pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan di rumah sakit memiliki karakter mutu pelayanan prima yang sesuai dengan harapan pasien (Wiyono, 2012). Pelayanan keperawatan merupakan indikator mutu rumah sakit yang menjadi



suatu



konsekuensi



terhadap



profesionalisme



dalam



bidang



keperawatan yang berkualitas dan mengaktualisasikannya sehingga pemenuhan dimensi mutu pelayanan keperawatan tercapai (Kemenkes RI, 2013).



PSBH merupakan salah satu program yang dapat digunakan untuk membantu dalam pengembangan problem solving skala kecil yang secara langsung dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Melalui PSBH diharapkan dapat mengembangkan ide dan metode baru untuk menggunakan sumber daya yang ada dengan cara yang lebih efektif untuk mengatasi masalah kesehatan meskipun terjadi kekurangan sumber dana, sumber daya manusia, tenaga kesehatan yang paling depan seperti perawat, dokter dan tenaga kesehatan lain (Dreyfus Health, 2017). langkah-langkah PSBH terdiri dari tahap persiapan berupa koordinasi dengan pihak rumah sakit dan penyampaian permasalahan penelitian, tahap pelaksanaan yang terdiri dari kegiatan mendefinisikan masalah, mendefinisikan suatu solusi, networking dan menyusun rencana kerja yang baik (Plan of Action) serta mengimplementasikanya, tahap sosialisasi dan tindak lanjut terdiri dari sosialisasi pelaksanaan rencana kerja dan hasil PSBH. (Sugandi 2015) Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu kinerja perawat diperlukan pengetahuan terkait konsep dan pengaplikasian PSBH agar nantinya didapatkan kinerja yang baik. B. Rumusan Masalah Pada pembahasan materi ini yaitu untuk mengetahui dan memahami tentang konsep dan pengaplikasian PSBH serta mengidentifikasi Keselamatan Pasien (Pasient Sapety) dalamn praktek manajement keperawatan. C. Tujuan Umun Tujuan umum PSBH untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kualitas operan pasien dari shift ke shift yang disebabkan oleh faktor individu perawat. Yaitu kesadaran individu perawat untuk menilai dirinya, imajinasi atau menciptakan sesuatu dalam pikirnya yang tidak di batasi oleh dunia nyata, suara hati, kesadaran batin, yang dalam tentang benar dan salah. Tentang prinsip-prinsip yang mengatur prilaku dan kehendak bebas.



D. Tujuan khusus 1. Untuk mengidentifikasi Konsep dan pendekatan PSBH 2. Untuk mengidentifakasi pengertian PSBH 3. Untuk Mengidentifikasi tujuan PSBH 4. Untuk mengidentifikasi macam-macam PSBH 5. Untuk mengidentifikasi proses PSBH 6. Untuk mengidentifikasi prinsip PSBH 7. Untuk mengidentifikasi misi dan falsafah PSBH 8. Untuk mengidentifikasi penerapan PSBH 9. Untuk mengidentifikasi Keselamatan Paien (patient safety) 10. Untuk Mengidentifikasi Standar Keselamatan Pasien 11. Untuk mengetahui Penyebab Kecelakann Pasien



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep dan Pendekatan PSBH Konsep



manajemen keperawatan merupakan suatu proses menyelesaikan



suatu pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan menggunakan sumber daya secara efektif, efisien, dan rasional dalam memberikan pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik yang sakit



maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asumuji 2014) Pendekatan PSBH pertamaakali dekenalkan oleh amerika pada tahun 1993 saat ini PSBH telah berkembang di tiga 30 negara antara lain india dan meksiko, di indonesia ada sekitar 125 rumah sakit yang mengembangkan pendekatan PSBH ( Dreyfus Health foundation 2008 ) Adapun konsep dan kunci pendekatan PSBH yaitu : 1. Inovasi (ide baru dan kreatif) 2. Sederhana 3. Jelas (singkat) 4. Proses 5. Kesempurnaan 6. Dahulukan Kepentingan ManusiaSelalu ingat konsep kunci dari pendekatan PSBH 7. Inovasi (ide baru dan kreatif)



B. Pengertian PSBH PSBH merupakan salah satu program yang dapat digunakan untuk membantu dalam pengembangan problem solving skala kecil yang secara langsung dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Melalui PSBH diharapkan



dapat mengembangkan



ide dan metode



baru untuk



menggunakan sumber daya yang ada dengan cara yang lebih efektif untuk mengatasi masalah kesehatan meskipun terjadi kekurangan sumber dana, sumber daya manusia, tenaga kesehatan yang paling depan seperti perawat, dokter dan tenaga kesehatan lain (Dreyfus Health, 2017). Menurut Yuliastuti (2009), langkah-langkah PSBH terdiri dari tahap persiapan berupa koordinasi dengan pihak rumah sakit dan penyampaian permasalahan penelitian, tahap pelaksanaan yang terdiri dari kegiatan mendefinisikan masalah, mendefinisikan suatu solusi, networking dan menyusun



rencana



kerja



yang



baik



(Plan



of



Action)



serta



mengimplementasikanya, tahap sosialisasi dan tindak lanjut terdiri dari sosialisasi pelaksanaan rencana kerja dan hasil PSBH. C. Macam-Macam PSBH 1. PSBH Hospital Adalah PSBH yang diterapkan dirumah sakit sebagai strategi menjamin mutu dari rumah sakit tersebut. PSBHospital ini basanya dilakukan dengan cara pemberian Workshop dan pelatihan mengenai bagaimana cara menjadi seorang Problem Solver dengan memberikan langkahlangkah penyelesaian masalah yang terjadi di rumah sakit. Masalah yang sering dihadapi di rumah sakit contohnya adalah infeksi nosocomial, infeksi jarum infus, kejadian pasien jatuh, kejadian cedera/ kecelakaan, dan kejadian decubitus. 2. PSBH-Nursing Diluncurkan pertama kali pada tahun 2002 di Peking Union Medical College School of Nursing di Beijing pada Lokakarya PSBHN. Diadakan agar dapat mendorong seorang perawat untuk menyadari potensi



pemecahan



masalah



mereka



sehingga



mereka



dapat



mengarahkan individu, keluarga, dan masyarakat untuk menangani masalah – masalah kesehatan yang lebih baik.



D. Proses PSBH Proses PSBH menekankan untuk menggunakan sumber yang ada untuk memecahkan masalah kesehatan, daripada menunggu solusi dari luar. PSBH didesain untuk memberi seseorang kepercayaan diri untuk melepaskan apa yang dia punya untuk memecahkan masalah. Proses PSBH melatih kita untuk memantapkan keterampilan dalam mencari dan mengembangkan cara – cara baru yang inovatif sehingga dengan demikian



secara pribadi dapat mengatasi masalah yang di alami untuk meningkatkan keadaan kesehatan secara umum. Langkah-Langkah dari proses PSBH adalah (Smith, Fitzpatrick, & Hoyt-Hudson, 2009): 1. Mendefinisikan Masalah Mendefinisikan masalah dengan jelas dan pasti tentang sifat, besar, penyebab masalah dan berbagai factor yang mempengaruhinya. Masalah tersebut harus benar-benar ada di sekitar lingkunagn kita. Jangan menciptakan suatu masalah karena anda tidak mungkin dapat mengatasi masalah maya (virtual) yang anda ciptakan. Kita harus yakin bahwa masalah ini dapat diatasi. 2. Memprioritaskan Masalah Di Rumah Sakit biasanya mempunyai lebih dari satu masalah yang harus diatasi, maka dari itu cara yang tepat selanjutnya adalah mengambil bagian yang kecil dari masalah yaitu, bagian yang realistic dan dapat dikelola. Kemudia, mempersempit masalah menjadi satu masalah yang dapat diatasi. 3. Mendefinisikan Solusi Mendefinisikan solusi dalam pertanyaan baik, pertanyaan baik adalah pertanyaan yang relevan, didefinisikan dengan baik, dan dapat dijawab. Pertanyaan yang baik untuk mendefinisikan solusi harus mencakup: a. Melakukan kegiatan apa? b. Dengan siapa dan untuk siapa? c. Dimana? d. Untuk berapa lama? e. Tujuan yang diinginkan Sebelum mencari solusi dari masalah, kumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang apa yang sudah diketahui tentang masalah tersebut. Apakah ada orang lain yang telah menyelesaikan  masalah tersebut di lingkungan kerja? Perlu dicari informasi tentang apa yang telah berhasil dan tidak berhasil. Agar tidak mengulangi sesuatu yang telah dilakukan



sebelumnya dan cegah kegagalan yang telah mereka alami. Dengan cara ini akan dapat melangkah lebih baik dalam mengatasi masalah. E. Prinsip PSBH Prinsip PSBH antara lain: a. Menggunakan sumber daya (tenaga, teknis, peralatan, logistik, dana) setempat yang ada untuk mengatasi masalah b. Apa yang dapat dilakukan secara pribadi untuk mengatasi masalah c. Mengatasi masalah bagian demi bagian dengan setiap kali mengambil mengambil bagian yang kecil, realistik dan dapat dikelola, kemudian mengatasi setiap bagian yang kecil tersebut sebelum mengatasi bagian lain yang lebih besar. F. Misi dan Falsafah PSBH Misi PSBH adalah untuk membantu karyawan dalam melaksanakan upaya problem solving skala kecil yang secara langsung dapat memberi manfaat bagi banyak orang, adapun falsafah PSBH adalah bahwa meskipun terjadi kekurangan dana diseluruh dunia, para tenaga kesehatan yang paling depan dan mereka mempunyai kepedulian dan minat, dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai dampak yang lebih besar dalam mengatasi masalah kesehatan setempat dibanding dengan yang secara umum telah dicapai. Proses Problem Solving for Better Hospitals (PSBH)Proses PSBH bila dilaksanakan dengan sungguhsungguh oleh karyawan rumah sakit, seperti pepatah Ethiopia.Misi PSBH adalah untuk membantu karyawan dalam melaksanakan upaya problem solving skala kecil yang secara langsung dapat memberi manfaat bagi banyak orang, adapun falsafah PSBH adalah bahwa meskipun terjadi kekurangan dana diseluruh dunia, para tenaga kesehatan yang paling depan dan mereka mempunyai kepedulian dan minat, dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai dampak yang lebih besar dalam mengatasi masalah kesehatan setempat dibanding dengan yang secara umum telah dicapai. Proses Problem Solving for Better Hospitals (PSBH)Proses PSBH bila dilaksanakan dengan sungguhsungguh oleh karyawan rumah sakit, seperti pepatah Ethiopia.



G. Penerapan PSBBH. Ketika menangani sebuah kasus yang dialami di lapangan, seorang perawat berpedoman pada prinsip PSBH diatas. Kita menggunakan ide atau pendekatan baru, menggunakan sumber daya yang tersedia. Pelatihan yang tidak memerlukan biaya, karena dilakukan dalam proses  belajar sambil bekerja. Yang terpenting perawat yang menerima pelatihan bisa diuji kemampuannya. Seperti contoh kasus dibawah ini. Contoh Penerapan PSBH Contoh penerapan PSBH di RSUD Tugu Rejo, perawat yang bertugas di ruang ICU tidak bisa membaca EKG dengan benar. Sebanyak 20 orang atau 83,3% karena  perawat tidak mendapatkan pelatihan. Faktor penunjang terjadinya masalah tersebut karena tidak mendapat pelatihan dan tidak tersedianya dana untuk melatih seluruh  perawat ICU. Untuk mengatasi masalah itu, kelompok PSBH membuat program pelatihan cara membaca EKG. Narasumbernya adalah petugas yang sudah memahami cara membaca EKG. Mereka membagi ilmunya kepada para petugas yang belum bisa membaca EKG sambil bekerja, tidak perlu dilakukan pelatihan secara khusus di dalam kelas. Hasilnya 100% perawat di ICU sekarang mampu membaca EKG dengan benar. Agar PSBH dilakukan dengan baik dan lancara, ada cara untuk menarik minta melakukan gerakan PSBH seperti yang dilakukan di RSUD Tugurejo, yaitu dengan diadakannya” Mini Konvensi PSBH”. Mini Konvensi PSBH ini dilakukan dengan masing-masing unit PSBH menampilkan penjelasan cara memecahkan masalah yang dihadapi masing-masing unit. Jika unit tersebut pemecahan masalahnya tidak meningkatkan mutu maka unit tersebut gugur. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yuliastuti didapatkan bahwa penerepan PSBH di rumah sakit dapat meningkatkan proaktifitas perawat yang terdiri dari kesadaran diri (self-awareness), kemampuan untuk bermajinasi (imagination), kepemilikan akan hati nurani (conscience), dan kemerdekaan untuk berkehendak (independent-will). Dengan adnaya



pelatihan peningkatan dalam implementasi PSBH membuat perawat berfikir tentang hal-hal baru yang ideal yang harus dilakukan dalam meningkatkan proaktifitas perawat secara individual, mengingatkan perawat apa yang harus dilakukan dan memotivasi seorang perawat untuk memberikan pelayanan yang optimal. (Yuliastuti, 2009)



H. Keselamatan Pasien (Patient Safety) Risiko atau identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisis insiden. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan pencegahan terjadiya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak Patient safety adalah prinsip dasar dari perawatan kesehatan (WHO). Keselamatan pasien menurut Sunaryo (2009) adalah ada tidak adanya kesalahan atau bebas dari cidera karena kecelakaan. Keselamatan pasien di rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesment mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Depkes RI, 2011). Menurut Kemenkes RI (2015), keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem yang memastikan asuhan pada pasien jauh lebih aman. Sistem



tersebut



meliputi



pengkajian



risiko,



identifikasi



insiden,



pengelolaan insiden, pelaporan atau analisis insiden, serta implementasi dan tindak lanjut suatu insiden untuk meminimalkan terjadinya risiko. Sistem tersebut dimaksudkan untuk menjadi cara yang efektif untuk mencegah terjadinya cidera atau insiden pada pasien yang disebabkan oleh kesalahan tindakan. TAPS dan penelitian lainnya telah mengidentifikasi dua jenis insiden keselamatan pasien yang luas: 1. Insiden terkait dengan proses perawatan, termasuk proses administrasi, investigasi, perawatan, komunikasi dan pembayaran. Ini adalah jenis



kejadian umum yang dilaporkan (berkisar antara 70% -90% tergantung pada penelitian). 2. Insiden terkait dengan pengetahuan atau keterampilan praktisi, termasuk diagnosis yang tidak terjawab atau tertunda, perlakuan salah dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas. Adapun istilah insiden keselamatan pasien yang telah dikenal secara luas berikut definisinya yaitu: 1. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient Safety Incident adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi. 2. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event adalah suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (“commission”) atau karena tidak bertindak (“omission”), bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien. 3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss adalah suatu insiden yang belum sampai terpapar ke pasien sehingga tidak menyebabkan cedera pada pasien. 4. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera, dapat terjadi karena “keberuntungan” (misal: pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), atau “peringanan” (suatu obat dengan reaksi alergi diberikan , diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya). 5. Kondisi Potensial Cedera (KPC) / “reportable circumstance” adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbukan cedera, tetapi belum terjadi insiden. 6.



Kejadian



Sentinel



(Sentinel



Event)



yaitu



suatu



KTD



yang



mengakibatkan kematian atau cedera yang diharapkan atau tidak dapat



diterima seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah. Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi (misalnya Amputasi pada kaki yang salah, dan sebagainya) sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku. I. Tujuan keselamatan pasien di rumah sakit yaitu (Depkes RI, 2011) : 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit 2. Meningkatnya



akuntabilitas



rumah



sakit



terhadap



pasien



dan



masyarakat 3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit 4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan (KTD) J. Standar Keselamatan Pasien Pentingnya akan keselamatan pasien dirumah sakit, maka dibuatlah standar keselamatan pasien dirumah sakit. Standar keselamatan pasien dirumah sakit ini akan menjadi acuan setiap asuhan yang akan diberikan kepada pasien. Menurut Depkes RI, (2011) ada tujuh standar keselamatan pasien yaitu: 1. Hak pasien 2. Mendidik pasien dan keluarga 3. Keselamatan pasien daam kesinambungan pelayanan 4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien. K. Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety Goals)



Selain dari standar keselamatan, ada lagi yang menjadi poin penting dalam pelaksanaan keselamatan pasien yaitu sasaran keselamat pasien atau Patient Safety Goals. Sasaran keselamatan pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah sakit yang diakreditasi oleh komisi akreditasi rumah sakit. Penyusunan sasaran ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient Safety (2007) yang digunakan juga oleh komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit PERSI (KKPRSI), dan Joint Commission International (JCI). Menurut Joint Commission International (2013) terdapat enam sasaran keselamatan pasien yaitu: 1. Identifikasi pasien dengan benar 2. Meningkatkan komunikasi yang efektif 3. Meningkatkan keamanan obat yang perlu diwaspadai 4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi 5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan 6. Pengurangan risiko pasien jatuh. L. Hal yang dapat menyebabkan kecelakaan pasien Hal yang dapat menyebabkan kecelakaan pasien adalah: Kesalahan dalam mengidentifikasi pasien, Komunikasi yang tidak efektif, (c) Penggunaan obat high alert yang tidak aman, Tidak tepat lokasi, prosedur, dan pasien operasi, (e). Pencegahan risiko infeksi yang buruk, Pencegahan pasien jatuh yang buruk Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi penilaian risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes R.I.,2006). M. Urgency patient safety



Tujuan utama rumah sakit adalah merawat pasien yang sakit dengan tujuan agar pasien segera sembuh dari sakitnya dan sehat kembali, sehingga tidak dapat ditoleransi bila dalam perawatan di rumah sakit pasien menjadi lebih menderita akibat dari terjadinya risiko yang sebenarnya dapat dicegah, dengan kata lain pasien harus dijaga keselamatannya dari akibat yang timbul karena error. Bila program keselamatan pasien tidak dilakukan akan berdampak pada terjadinya tuntutan sehingga meningkatkan biaya urusan hukum, menurunkan efisisiensi, dll N. Isu, Elemen, dan Akar Penyebab Kesalahan yang Paling Umum dalam Patient safety; 1. Lima isu penting terkait keselamatan (hospital risk)yaitu: a. keselamatanpasien; b. keselamatan pekerja (nakes); c. keselamatan fasilitas (bangunan,peralatan); d. keselamatanlingkungan; e. keselamatanbisnis. 2. Elemen Patient safety a) Advers drug events (ADE)/ medication error (ME) ketidak cocokan obat/ kesalahan pengobatan) b) Renstraint use (kendali penggunaan) c) Nosocomial infections (infeksi nosokomial) d) Pressure ulcers (tekanan ulkus) e) Blood Product safety / administration f) Pressure ulkus (tekanan ulkus) g) Blood



product



safety



adminsitration



(keamanan



produk



dara/administrasi) h) Antimicrobial resistance (resistensi antimikroba) i) Immunization program (program imunisasi) j) Falls(terjatuh) Blood strean-vaskular ccatheter care (aliran darah-perawatan kateter pembuluh darah)Systematic review, follow-up, and reporting of patient/visitor incident reports (tinjauan sistematis, tindakan lanjutan, dan



pelaporan pasien/pengunjung laporan kejadian) Most Common Root Causes of Errors (Akar Penyebab Kesalahan yang Paling Umum): a) Communication problems (masalah komunikasi) b) Inadequate



information



flow



(arus



informasi



yang



tidak



memadai)Human problems (masalah manusia) c) Patient-related issues (isu berkenaan dengan pasien) d) Organizational



transfer



of



knowledge



(organisasi



transfer



pengetahuan) e) Staffing patterns/work flow (pola staf/alurkerja) f) Technical failures (kesalahan teknis) g) Inadequate policies and procedures (kebijakan dan prosedur yang tidak memadai) [AHRQ (Agency for Health care Research and Quality) Publication, 2003



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan PSBH merupakan salah satu program yang dapat digunakan untuk membantu dalam pengembangan problem solving skala kecil yang secara langsung dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Melalui PSBH diharapkan



dapat mengembangkan



ide dan metode



baru untuk



menggunakan sumber daya yang ada dengan cara yang lebih efektif untuk mengatasi masalah kesehatan meskipun terjadi kekurangan sumber dana, sumber daya manusia, tenaga kesehatan yang paling depan seperti perawat, dokter dan tenaga kesehatan lain. risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisis insiden. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta



implementasi



solusi



untuk



meminimalkan



timbulnya



risiko



dan



pencegahan terjadiya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak Patient safety adalah prinsip dasar dari perawatan kesehatan (WHO). Keselamatan pasien menurut Sunaryo (2009) adalah ada tidak adanya kesalahan atau bebas dari cidera karena kecelakaan. Keselamatan pasien di rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesment mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Depkes RI, 2011). Hal yang dapat menyebabkan kecelakaan pasien adalah: Kesalahan dalam



mengidentifikasi



pasien,



Komunikasi



yang



tidak



efektif,



Penggunaan obat high alert yang tidak aman, Tidak tepat lokasi, prosedur, dan pasien operasi. B. Saran Perlunya pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan lanjutan terkait manajemen keperawatan meningkatkan



pengetahuan



untuk



mengatasi



sebagai upaya



masalah



plebitis



di



lingkungan kerja. Perlunya seleksi tenaga kesehatan untuk dijadiakan sebagai tim PSBH yaitu dengan karakteristik terutama berpendidikan profesi, lama kerja > 3 tahun dan memiliki pengetahuan luas terkait plebitis dan memahami konsep PSBH.



DAFTAR PUSTAKA Kuntoro Agus (2010) & Asmuji (2014) Konsep Dasar Keperawatan Link : http://eprints.umbjm.ac.id/651/4/BAB%202.pdf https://id.scribd.com/doc/174921796/MAKALAH-PSBH Yudianto K (2005) faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan operan pasien oleh perawat pelaksana di Perjan RS Hasan Sadikin Bandung, Tesis, 2005) Dreyfus Health Foundation. (2008) Problem Solving Batter Health Newyork https:www.dhefglobal.org/who/psbhn/html. http://merita.staff.umy.ac.id/2020/01/02/keselamatan-pasien-patient-safetyincident-dan-klasifikasinya/