7 0 173 KB
LAPORAN PSBH (PROBLEM SOLVING FOR BETTER HOSPITAL) PROYEK INOVASI PELAKSANAAN PROSUDER PENGGUNAAN APD DI RUANG AL-FARABI RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN
Disusun Oleh: Kelompok 2 A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama FITRI YANTI HUSNA WIDIA ATMA JESIKA BAGUS SUSANTO KHAIRATUN NI’MAH MIRRA EDHAYANTIE MUHAMMAD FIKRI KHAIRANI MUHAMMAD MARIADI FIRDAUS MUHAMMAD NORHIDAYAT MUHAMMAD RIZKI FAZRI
NPM 2014901110029 2014901110034 2014901110037 2014901110038 2014901110046 2014901110048 2014901110049 2014901110050 2014901110052
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS BANJARMASIN 2021
BAB 1 IDENTIFIKASI MASALAH DAN SOLUSI 1.1 Definisi Masalah 1.1.1
Pada bagian M1 (Man) Berdasarkan hasil observasi tampak penempatan APD oleh tenaga kerja di ruangan yang tidak sesuai dengan prosedur.
1.1.2
Pada bagian M2 (Material) Tidak tersedianya SOP pengunaan APD khususnya terkait gown pelindung di ruang Al-Farabi
1.1.3
Pada bagian M3 (Methode) Saat ini untuk SOP mengenai penggunaan APD di ruangan dilaksanakan oleh manajemen RSIB.
1.1.4
Pada bagian M4 (Money) Berdasarkan hasil wawancara pada bidang IPCN tersedia anggaran terkait SOP pada badang IPCN.
1.1.5
Pada bagian M5 (Marketing) Berdasarkan hasil wawancara pada bidang IPCN belum terlaksananya sosialisasi SOP terkait pengunaan APD kepada tenaga kerja di ruangan.
1.2 Kemungkinan Penyebab Masalah Belum tersedianya standar operasional tentang cara penggunaan APD diruangan Al-Farabi dari manajemen rumah sakit sehingga kepatuhan tentang penggunaan APD masih belum berjalan dengan baik. 1.3 Sumber daya yang dimiliki ruangan 1.3.1
Tenaga dan Pasien (M1 - Man)
1.3.1.1 Ketenagaan Tenaga perawat di Ruang Al-Farabi seluruhnya berjumlah 14 orang, sudah termasuk kepala ruangan, katim dan perawat pelaksana dan prakarya. Jumlah perawat yang berada di ruangan berdasarkan tingkat pendidikan meliputi: a. Sarjana Keperawatan Ners
: 8 orang
b. DIII Keperawatan
: 4 orang
Berdasarkan Jenis tenaga, perawat yang berada di ruangan meliputi:
1
a) Pegawai tetap
: 13 orang
b) Pegawai kontrak
: 1 orang
Jumlah perawat berdasarkan jenjang karir : a) Perawat Klinis I
: 0 orang
b) Perawat Klinis II
: 13 orang
c) Perawat Klinis III
: 1 orang
d) Belum menjadi PK (Pegawai Baru) : 0 orang 1. Adanya mahasiswa profesi ners stase manajemen berjumlah 9 orang 2. Berdasarkan Pelatihan yang Pernah di ikuti Tabel 1.1 Penghitungan Tenaga berdasarkan Pelatihan yang Pernah di ikuti No
Nama Pelatihan
Jumlah Orang
1
BHD
14
2
Patient Safety
14
3
Komunikasi, Informasi, Edukasi, dan Handling Complain
14
4
PPI
14
5
K3
14
6
APAR
14
7
BTCLS
14
8
Jenjang Karir, Kredensial Keperawatan, dan Dokumentasi Asuhan Keperawatan
14
9
Infeksi Nosokomial
14
10
Perseptor
4
11
Hak pasien dan keluarga
14
12
Manajemn nyeri
14
13
Manajemen bangsal dan kariawan
3
2
1.3.2
M2 (Material) Tabel 1.2 Alat-alat kesehatan yang tersedia di ruang Al-Farabi
No
Jenis Barang/
Jumlah
Nama Barang
Barang
Keadaan Barang Bai k
Registe r
Kuran g
Rusak Berat
Baik
1.
Ambu Bag
1 bh
2.
Suction Pump Dy. 1.A GEA
1 bh
3.
Gunting Op. Bengkok 14 CM
4 bh
4.
Kleam Pean Bengkok 14 CM
3 bh
5.
Nebulizer Merk Omron
2 bh
6.
Sterilisator Elektric M2TP08ECO
1 bh
7.
Termometer Badan Digital
1 bh
8.
Termometer inframerah
1 bh
9.
Stethoskop Dewasa ABN
3 bh
10.
Tensimeter Digital Omron
2 bh
11.
Gunting Verban
1 bh
12.
Klem Arteri Lurus Pean
1 bh
13.
Pincet Chirurgis
14.
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1 bh
0
0
Pincet Anatomis
1 bh
0
0
15.
Korentang 25 cm
1 bh
0
0
16.
Tong Spatel Stainles
2 bh
0
0
17.
Bak Instrumen Alat
3 bh
0
0
18.
Pispot Bad Pan Tanpa Tutup
10 bh
0
0
3
Ke t
19.
Dressing JAR DIA 8 CM
3 bh
20.
Nierbeken 23 CM
4 bh
21.
Basemed H 1 Oxygen Mask DWS
10 bh
22.
Gunting Lurus
1 bh
23.
Gunting Angkat Benang
1 bh
24.
Ambu Resusitator Anak dan Dewasa
25.
Timbangan Badan Dewasa AMR
1 bh
26.
Standar Infus
18 bh
27.
Baki Obat
18 bh
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tabel 1.3 Daftar Barang Non Medis di Ruang Al - Farabi N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Barang Cermin Besar Ranjang Pasien Ranjang Elektronik Kasur Busa + Kulit Bantal Busa + Kulit Lemari Stainles Jam Dinding Kotak Al-Qur’an Al-Qur’an Kursi Busa Kursi Kayu Set Sapu Plastik Rak Sepatu Plastik Bak Sampah Keset Rak Meja Pasien Ranjang/Lemari Tindakan Kursi Plastik Kursi Busa Panjang Di Ruangan Pasien Kulkas Lemari Locker Kipas Angin Dinding LCD Tv 24 Inci Tv Warna 14 Inci Dispenser Maksimal Papan Tulis Putih Rak Status Pasien Jepitan Status Pasien Airphone
Keadaan
Jumlah
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 18 Buah 1 Buah
Baik Baik
4 Buah 18 Buah
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
18 Buah 1 Buah 1 Buah 18 Buah 1 Buah 13 Buah 1 Buah 1 Buah 18 Buah 1 Buah
4
Standar Depkes 2001 1:1-2/Ruangan 1:1/Ruangan 1:1/Ruangan 1:1/Ruangan
1:2/Ruangan 1-2 Set/Ruangan
4/Ruangan
1/Ruangan
1/Ruangan 1/Ruangan
1/Ruangan
30 31 32 33 34 35
Ceret Listrik Steinlis Termos Air Panas Lampu Emergency Meja Steinlis Rak 3 Bak Sampah Kereta Cucian Kotor
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
1 Buah 18 Buah 1 Buah 2 Buah 2 Buah 1 Buah
1:1 2/Ruangan
Tabel 1.4 Bahan habis pakai di ruang Al-Farabi No
Jenis Barang/Nama Barang
1.
Handsrub
2.
Handwash
3.
Kasa gulung
4.
Cairan alkohol
5.
Kapas alkohol
6.
Plester (kuning)
7.
Hipapix
8.
Spuit dan needle
9.
Handscoon
10.
Masker
11.
Cairan antiseptik
12.
Infus set
13.
Masker O2
Tabel 1.5 Daftar Alat Non Kesehatan di Ruang Al- Farabi
No
Jenis Barang/ Nama Barang
Keadaan Barang
Jumlah Barang Register
Baik
Kurang
Rusak
Baik
Berat
Standar Depkes 2003
1
Lampu baca rontgen
1
1
0
0
1:12/ruangan
2
Kursi roda
2
1
0
0
1:1/ruangan
3
Kipas Angin
3
3
0
0
1:1/ruangan
4
Kursi
7
7
0
0
1:1/ruangan
5
Kursi plastic
10
10
0
0
2-3/ruangan
6
Kulkas kecil
1
1
0
0
2-3/ruangan
7
Meja
2
2
0
0
5
8
Mesin Steril
1
1
0
0
9
High Alert
1
1
0
0
10
Leaflet tentang 10 penyakit terbanyak
2
2
0
0
11
Brankar
0
0
0
0
12
Tabung Oksigen
3
3
0
0
13
Lebel Resiko Jatuh
10
10
0
0
14
Lebel Istirahat dan Puasa
1
1
0
0
15
Tumbukan Obat
1
1
0
0
1
1
0
0
1-2 set/ruangan
1
1
0
0
1:12/ruangan
16 17
Lemari Obat
Apar
18
Box Obat Pasien
7
7
0
0
19
Box Infus
2
2
0
0
20
Box Pengambilan Darah
1
1
0
0
21
Kulkas Obat
1
1
0
0
22
Tempat Sampah Medis
2
2
0
0
23
Tempat Sampah Non Medis
6
6
0
0
24
Tempat Sampah Pial
2
2
0
0
25
Temp Ruangan
-
-
0
0
26
Temp Suhu Kulkas Obat
-
-
0
0
27
Tempat linen kotor
1
1
0
0
28
Bed Pasien
10
10
0
0
29
Bed Penunggu
10
10
0
0
30
Tv
10
10
0
0
1:2/ruangan 2-3/ruangan
1:1/ruangan 1:1/ruangan 1:1/ruangan
6
2-3/ruangan 2-3/ruangan 1:12/ruangan 1:1/ruangan 1:1/ruangan 1:1/ruangan 2-3/ruangan
31
Ac
10
10
0
0
32
Galon
0
0
0
0
33
Dispenser
0
0
0
0
35
Struktur organisasi
1
1
0
0
36
Rak liflet
1
1
0
0
37
Liflet
0
0
0
0
10 jenis penyakit
Berdasarkan data daftar barang kesehatan maupun barang non kesehatan di Ruang Al farabi di atas menunjukan bahwa material atau fasilitas yang berada di ruangan Al-Farabi cukup lengkap dengan kebutuhan ruangan. 1.3.3
M3 (Method) 1.3.3.1 Proses Manajemen Pelayanan Model Asuhan Keperawatan yang digunakan di Ruang Al-Farabi Rumah Sakit Islam Banjarmasin adalah Model Asuhan Keperawatan MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional). Metode yang digunakan adalah metode tim. Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2 tim. Masing-masing Tim terdiri dari
Ketua Tim dan
perawat pelaksana. Tim satu terdiri dari 1 ketua tim dan 9 perawat pelaksana dan tim 2 terdiri dari 1 ketua tim dan 8 perawat pelaksana. Kedua kepala Tim dikepala oleh Kepala Ruangan. Adapun konsep untuk metode tim yaitu ketua tim sebagai perawat profesional
harus
mampu
menggunakan
berbagai
teknik
kepemimpinan, pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim. Peran kepala ruangan penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik bila didukung oleh kepala ruangan dan adanya kerjasama dalam tugas yang diemban. Di Ruang AlFarabi antar tim 1 dan tim 2 saling membantu. Padahal seharusnya tim 1 menangani pasien di tim 1 saja begitupula pada tim 2. 1.3.3.2 Metode Asuhan Keperawatan
7
a. Assesment Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan pada bagian pengkajian didapatkan bahwa sebesar 86% dokumentasi pengkajian sudah mencapai standar asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh Rumah Sakit, angka yang ditetapkan adalah > 75%. Data nilai yang paling rendah adalah pengkajian mengenai bio-psiko-sosial-spiritual karena belum tersedianya format mengenai bio-psiko-sosial-spiritual. b. Diagnosa Masalah Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan pada bagian diagnosa keperawatan didapatkan bahwa
sebesar
100%
dokumentasi
diagnosa
keperawatan
dinyatakan baik. c. Perencanaan Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan pada bagian perencanaan didapatkan bahwa sebesar 100% dokumentasi perencanaan dinyakan baik. d. Implementasi Dari hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan pada bagian tindakan keperawatan didapatkan bahwa sebesar 100% dokumentasi tindakan keperawatan dinyatakan baik. e. Evaluasi Dari hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan pada bagian evaluasi keperawatan didapatkan bahwa sebesar 100% dokumentasi evaluasi keperawatan dikatakan baik f. Dokumentasi Dari hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan pada bagian catatan asuhan keperawatan didapatkan bahwa sebesar 100% dokumentasi catatan asuhan keperawatan dikatakan baik. g. Discharge Planning Berdasarkan hasil observasi, discharge planning diruangan sudah dilakukan, sesuai dengan hasil observasi pada saat ada pasien yang pulang lembar discharge planning di isi apa saja obat-obatan pulang pasien, apa saja yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
8
dirumah. Namun dalam hal mempraktikkan atau mencontohkan tindakan yang bisa dilakukan dirumah belum dilakukan oleh perawat. Jadi dari data yang didapat dari hasil pengkajian studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan diruang Al-Farabi Rumah Sakit Islam Banjarmasin dapat dikatakan cukup dengan pencapaian rata-rata 97,4%.
1.4 Pemilihan Solusi 1.4.1
Prinsip PSBH : Perawat menyediakan atau melengkapi SOP yang baru ketika kurang dan agar supaya SOP tentang penggunaan APD dapat dilakukan dengan baik maka sebaiknya SOP penggunaan APD dicetak pada x-banner atau ditempel diruangan perawat agar selalu dapat diingat setiap waktu.
1.4.2
Adakah yang sudah menyelesaikan masalah sebelumnya ? Untuk permasalahan ketersedian SOP penggunaan APD masih belum pernah dilakukan oleh perawat.
1.4.3
Solusi yang dipilih sebelumnya ? Solusi yang dipilih sebelumnya masih belum ada, sehingga perlu dilakukan inovasi tentang pembuatan SOP penggunaan APD dimasa pandemi virus Covid 19.
1.4.4
Solusi yang diajukan kelompok a. Nama Kegiatan Apa Melakukan pengadaan pembuatan SOP ruangan tentang penggunaan APD di masa pandemi covid 19. b. Siapa yang melakukan kegiatan Kelompok 2A Mahasiswa Profesi Ners A Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. c. Sasaranya Siapa Perawat Ruangan Al-Farabi d. Dimana Di nurse station di ruangan Al-Farabi
9
e. Kapan Waktunya Minggu ke 3 f. Berapa Lama ±10 menit g. Apa tujuan yang diinginkan
Meningkatkan kepatuhan penggunaan APD
Mencegah agar terhindar dari penyebaran mikroorganisme dari perawat ke pasien atau dari pasien ke perawat selama berdinas di ruangan
Meningkat kualitas pelayanan kesehatan di ruangan.
h. Dasar Jurnal Pendukung 1. Safety Performance Feed Back Dan Risk Taking Personality Terhadap Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan Dan Memakai Apd Pada New Normal Covid-19 Tahun 2021 2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Terhadap Kepatuhan Penggunaan
Alat Pelindung Diri (Apd) Untuk Pencegahan
Penyakit Akibat Kerja Tahun 2016 3. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Tenaga Kesehatan Menggunakan Alat Pelindung Diri (Apd) Di Era Pendemik Covid 19 Pada Puskesmas Makkasau Makassar Tahun 2020
10
BAB 2 POA (PLANNING OF ACTION) KEGIATAN PENGADAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR 2.1 Latar Belakang 2.1.1
Alasan Kegiatan Dilakukan Rumah sakit harus memberikan penjaminan mutu dan efektivitas yang diberikan oleh kinerja dari karyawan karena tuntutan kualitas dari masyarakat luas yang kebutuhannya semakin selalu meningkatkan pelayanan di rumah sakit. Pelayanan yang berkualitas berkaitan erat dengan mutu rumah sakit karena dengan pelayanan yang berkualitas akan meningkatkan mutu di rumah sakit, khususnya pada upaya perlindungan bagi tenaga kerja di rumah sakit dan institusi kesehatan lain, aspek keselamatan dan kesehatan kerja secara menyeluruh. Kecelakaan kerja merupakan masalah yang sering terjadi karena faktor dari pekerja itu sendiri dan lingkungan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang di atur dalam Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003, (Sucipto, 2014).
2.1.2
Data terkait masalah yang dihadapi Berdasarkan hasil obeservasi, kurangnya tingkat kepatuhan sebagian tenaga kerja diruangan dalam pelaksanaan prosedur penggunanaan untuk APD diruangan berkaitan dengan tidak tersediannya media informasi berupa SOP tentang pengunaan APD.
2.1.3
Bagaimana masalah dapat diatasi dengan kegiatan ini Untuk penyelesaian masalah dalam kegiatan ini Mahasiswa Profesi Ners A Stase Manajemen, bersepakat dalam membuat / mengadakan SOP penggunaan APD di rungan.
2.2 Tujuan Kegiatan
11
2.2.1
Tujuan Umum Setelah
pelaksanaan
praktek
keperawatan
manajemen
diharapkan
mahasiswa dan perawat di Ruang AL Farabi RS Islam Banjarmasin mampu menerapkan penggunaan APD sesuai dengan standar operasional prosedur yang sudah tersedia. 2.2.2
Tujuan Khusus 2.2.2.1 Meningkatkan kepatuhan penggunaan APD 2.2.2.2 Mencegah agar terhindar dari penyebaran mikroorganisme dari perawat ke pasien atau dari pasien ke perawat selama berdinas di ruangan 2.2.2.3 Meningkat kualitas pelayanan kesehatan di ruangan.
2.3 Langkah-Langkah Kegiatan 2.3.1
Persiapan 1. Memastikan sudah tersedianya Standar Operasional Prosedur tentang penggunaan APD diruangan. 2. SOP penggunaan APD diletakkan ditempat yang mudah diihat agar dapat diingat setiap waktu.
2.3.2
Pelaksanaan 1.
Perawat ruangan mempersiapkan alat pelindung diri lengkap jika ingin ke pasien.
2.
Perawat ruangan memakai alat pelindung diri sesuai dengat standar operasional prosedur yang sudah tersedia.
3.
Perawat ruangan melepas alat pelindung diri sesuai dengat standar operasional prosedur yang sudah tersedia jika tindakan sudah selesai.
4.
Perawat ruangan mengembalikan kembali alat pelindung diri seperti gown ke tempatnya dan membuang alat pelindung diri yang sekali pakai seperti handskun.
5.
Perawat ruangan mencuci tangan setelah tindakan dengan sabun atau handsanitizer
12
2.3.3
Evaluasi Semua langkah – langkah dalam penggunaan APD dapat dilakukan dengan baik tanpa ada yang terlewat. No 1
2.4
Indikator
Metode/prosuder Frekuensi Pelaksana evaluasi SOP Dengan adanya Diimplementasikan Semua penggunaan SOP pada minggu ke 3 anggota APD tersedia penggunaan kelompok secara optimal APD dapat 2A diruangan Al- meningkatkan Farabi kepatuhan penggunaan APD, mencegah agar terhindar dari penyebaran mikroorganisme dari perawat ke pasien atau dari pasien ke perawat selama berdinas di ruangan, meningkat kualitas pelayanan kesehatan di ruangan.
Rencana Anggaran Rencana anggaran dalam proyek inovasi x-banner dan inovasi lainnya: No
Uraian
Biaya persatuan
Jumlah
1
Pemasukan didapatkan dari dana kelompok
40.000 x 9
360.000
2
Pengeluaran yang diperlukan untuk kegiatan proyek inovasi terkait x-banner penggunaan APD
360.000
360.000
Total
360.000
13
BAB 3 IMPLEMENTASI PROYEK INOVASI 3.1 Persiapan Membeli semua perlengkapan yang diperlukan terkait pelaksanaan kegiatan proyek inovasi yang dilakukan 3.2 Pelekasanaan Kegiatan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2021 di minggu ke dengan memasang xbanner SOP penggunaan APD di ruangan perawat. Dokumentasi saat kegiatan proyek inovasi dilakukan terlampir dilampiran. 3.3 Evaluasi Semua kegiatan proyek inovasi yang ditargetkan kelompok dalam POA telah diimplementasikan dengan terpasangnya x-banner SOP penggunaan APD di ruang Al-Farabi 3.4 Rencana anggaran No
Uraian
Biaya persatuan
Jumlah
1
Pemasukan didapatkan dari dana kelompok
40.000 x 9
360.000
2
Pengeluaran yang diperlukan untuk kegiatan proyek inovasi terkait x-banner penggunaan APD
360.000
360.000
Total
360.000
14
15
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.1.1
Masalah yang ditemukan tidak tersedianya SOP penggunaan APD di ruangan perawat. Hal ini terkait dengan kepatuhan penggunaan APD, pencegahan agar terhindar dari penyebaran mikroorganisme dari perawat ke pasien atau dari pasien ke perawat selama berdinas di ruangan dan peningkat kualitas pelayanan kesehatan di ruangan.
4.1.2
Kegiatan proyek inovasi ini berkaitan dengan M3 SOP penggunaan APD yang ada diruangan Al-Farabi
4.1.3
Prose proyek inovasi dilakuakn pada tanggal 22 Mei 2021 diminggu ke-3
4.1.4
Kendala yang dihadapi saat melakukan proyek inovasi ini yaitu terkait penetapan masalah yang akan dilakukan proyek inovasi. Pendukung dalam kegiatan ini yaitu saran dari pembimbing klinik dan pembimbing akedemik yang sangat banyak membantu kelompok kami dalam penetapan masalah serta mengarahkan kami dalam menetapkan masalah yang akan dilakukan proyek inovasi serta ide dari setiap dskusi yang dilakukan oleh anggota kelompok ketika mendapatkan hambatan.
4.2 Saran Kami kelompok berharap dari kegiatan proyek inovasi yang dilakukan oleh kelompok dapat berguna diruangan Al-Farabi serta proyek inovasi dapat terus dijalankan oleh ruangan Al-Farabi selanjutnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika. Lerson H, (2021). Safety Performance Feed Back Dan Risk Taking Personality Terhadap Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan Dan Memakai Apd Pada New Normal Covid-19. Jurnal Nursing Update Vol. 12 No. 2 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Terhadap Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Untuk Pencegahan Penyakit Akibat Kerja Tahun 2016 Hakim L, (2020) Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Tenaga Kesehatan Menggunakan Alat Pelindung Diri (Apd) Di Era Pendemik Covid 19 Pada Puskesmas Makkasau Makassar. Journal Of Muslim Community Health (JMCH) Vol 2 No1.
17