Konsep Dasar Mutu Dan Manajemen Mutu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Ruang Lingkup Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yaitu : 1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan 2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan 3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain). 4) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. B. Pengertian Mutu Menurut Heizer dan Render (2014:244), mutu adalah keseluruhan fitur dan karateristik sebuah barang atau jasa yang menggunakan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang dijanjikan dan tersirat. Deming menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu tingkat yang dapat diprediksi dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang rendah dan sesuai dengan pasar. Sementara itu, J.M Juran mengartikannya cocok untuk digunakan (fitness for use) dan definisi ini sendiri memiliki 2 aspek utama yaitu : ciri-ciri produk yang memenuhi permintaan pelanggan dan bebas dari kekurangan. Mutu merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama mutu berbasis pengguna dimana mutu tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, mutu berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini mutu suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah mutu itu berbasis produk yang memandang bahwa mutu sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung. C. Pengertian Manajemen Mutu Pengertian Manajemen Mutu menurut Oakland (2014) adalah sebuah satu kesatuan aktivitas yang sistematis yang dilakukan oleh seluruh organisasi untuk secara efektif dan efisien mencapai tujuan dari organisasi untuk memberikan produk dan jasa dengan tingkat kualitas yang memenuhi kemauan konsumen. Menurut Heizer, Render dan Munson (2017) manajemen mutu adalah pengelolaan dari keseluruhan organisasi sehingga unggul di segala aspek barang dan jasa yang penting bagi pelanggan. Selanjutnya menurut Heizer, Render dan Munson (2017) terdapat tujuh kosep program Manajemen Mutu yang efektif yakni perbaikan



berkesinambungan, six sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking, just in time (JIT), konsep Taguchi, dan pengetahuan perangkat (tools) Manajemen Mutu. Menurut pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen Mutu mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. Manajemen Mutu menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. D. Pentingnya Mutu 1. Reputasi Perusahaan Suatu organisasi akan menyadari reputasi akan mengikuti kualitas, apakah baik atau buruk. 2. Kehandalan Produk Pengadilan terus menghukum organisasi yang merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. 3. Keterlibatan Global Perusahaan yang ingin bersaing secara global harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, harga, dan desain secara global. Sedangkan menurut Russel (1996) mutu dianggap sangat penting bagi organisasi karena : 1. Meningkatkan Reputasi Perusahaan Perusahaan yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapat predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas. 2. Penurunan Biaya Dengan menghasilkan produk yang berkualitas, akan tercapai sebuah kegiatan produksi yang efektif dan efisien. Karena produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Selain itu, dengan diterapkannya quality control yang ketat perusahaan akan terhindar dari kegiatan yang tidak menghasilkan produk atau jasa yang tidak dibutuhkan oleh pelanggan. 3. Peningkatan Pangsa Pasar Pangsa pasar suatu organisasi akan tercapai bila minimalisasi biaya tercapai, karena organisasi atau perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama. 4. Pertanggungjawaban Produk



Dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, maka organisasi akan dituntut untuk semakin bertanggungjawab terhadap desain, proses, dan pendistribusia produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. 5. Dampak Internasional Bila suatu organisasi dapat menawarkan produk atau jasa yang berkualitas, maka selain dikenal pasar local, produk atau jasa yang ditawarkan juga akan dikenal dan diterima di pasar internasional. 6. Penampilan Produk atau Jasa dan Mewujudkan Kualitas yang dirasakan Kualitas akan membuat suatu produk dikenal,dan hal ini akan membuat perusahaan atau organisasi yang menghasilkan produk atau menawarkan jasa yang juga dikenal dan dipercaya masyarakat luas. E. Konsep Mutu pada Industri Manufaktur Menurut David A. Garvin, konsep mutu pada industri manufaktur adalah sebagai berikut : a. Performance Kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri atau karakterisik operasi dari suatu produk b. Feature Ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang baik bagi pelanggan. c. Reliability Kepercayaan pelanggan terhadap produk karena keandalannya. d. Conformance Kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu atau sejauh mana karakteristik desain memenuhi standar yang telah ditetapkan. e. Durability Tingkat keawetan produk atau lama ukur produk f. Servicebility Kemudahan produk itu bila akan diperbaiki atau kemudahan memperoleh komponen produk tersebut g. Asthetic Keindahan atau daya tarik produk tersebut h. Perception



Fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau reputasi produk itu sendiri. F. Konsep Mutu pada Industri Jasa a. Communication Komunikasi atau hubungan antara penerima jasa dengan pemberi jasa. b. Credibility Kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa. c. Security Keamanan terhadap jasa yang ditawarkan. d. Knowing the customer Pengertian dari pihak pemberi jasa pada penerima jasa atau pemhadap kemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan pemakai jasa. e. Tangible Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan harus dapat diukur atau dibuat standarnya. f. Reliability Konsistensi kerja pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan peneima jasa. g. Responsiveness Tanggapan penerima jasa terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa. h. Competence Kemampuan atau ketrampilan pemberi jasa yang dibutuhkan setiap orang dalam perusahaan untuk memberikan jasanya kepada penerima jasa. i. Access Kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh pihak pelanggan atau penerima jasa. j. Courtesy Kesopanan,respek, dan kesamaan dalam hubungan personil. G. Biaya Mutu Biaya Mutu adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan dengan biaya mutu, yaitu: 



Biaya Pencegahan Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas.







Biaya Penaksiran Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemriksa.







Kegagalan internal Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat mesin rusak.







Biaya eksternal Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh: rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, dan biaya pada masyarakat. Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun untuk



biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan, biaya produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip Crosby dan Genichi berpendapat bahwa organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang kualitas.



REFERENSI Heizer, Jay dan Render, Barry. 2006. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat https://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/11/15/pentingnya-kualitas/ Tjiptono, Fandy. 2001. Total Quality Management Edisi Revisi. Andi Ofset: Yogyakarta Juharni. 2017. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Makassar : CV SAH MEDIA