Kumpulan Borang  [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nur
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Ny. S; 44th; 150cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan sekitar 30 menit setelah makan. Pasien juga mengeluh pusing, lemas, mual, muntah, perut terasa kembung, dan merasa lebih cepat kenyang setelah makan. Pasien tidak mengeluh demam, nyeri dada, sesak, keringat dingin, penurunan berat badan, muntah darah, dan BAB darah. BAB dan BAK dalam batas normal. RPD : Dispepsia Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 100/70 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,7 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (+), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Dx: Dispepsia Terapi farmakologi : - Omeprazole 2 x 20 mg - Antasid 3 x 500 mg - Domperidon 3 x 10 mg - Vitamin B kompleks 1 x 1 tab Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menjaga pola makan yaitu menghindari makanan pedas, asam, santan dan minuman seperti kopi dan minuman soda.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



2. Ny. M; 27th; 150cm; 50kg Pasien datang dengan keluhan dada terasa panas sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dirasakan beberapa jam setelah makan dan saat tidur di malam hari. Pasien juga mengeluh tenggorokan panas, pusing, lemas, mual, muntah, mulut asam, Pasien tidak mengeluh demam, nyeri dada seperti tertindih, sesak, jantung berdebar, keringat dingin, penurunan berat badan, muntah darah, dan BAB darah. BAB dan BAK dalam batas normal. RPD : Dispepsia Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 100/70 HR : 100 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (+), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Dx: GERD Terapi farmakologi : - Omeprazole 2 x 20 mg - Antasid 3 x 500 mg - Domperidon 3 x 10 mg - Vitamin B kompleks 1 x 1 tab Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menjaga pola makan yaitu menghindari makanan pedas, asam, santan dan minuman seperti kopi dan minuman soda.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk tidur menggunakan bantal lebih dari satu dan memberi jarak antara makan malam dengan tidur minimal 2 – 3 jam.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



3. Tn. H; 46th; 160cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam naik turun dan lebih dirasaka pada malam hari. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nyeri perut, nafsu makan turun, dan sulit BAB sejak 3 hari. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, hilang penciuman, nyeri tenggorokan, penurunan berat badan, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 100/70 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) normal, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal Dx: Suspek Demam Tifoid Terapi farmako : - Amoxicillin 3 x 500 mg - Parasetamol 3 x 500 mg - Domperidon 3 x 10 mg - Vitamin B kompleks 1 x 1 tab Terapi non farmako :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup protein dan kalori, serta rendah serat.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



4. An. K; 4 th; 95 cm; 14 kg Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 4 hari yang lalu. Batuk terasa berdahak, disertai pilek dan terasa sedikit sesak. Keluhan disertai demam, lemas, dan nafsu makan turun. Keluhan tidak disertai penurunan berat badan, pembesaran kelenjar, dan pembengkakan sendi. Riwayat batuk > 2 minggu di anggota keluarga (-), riwayat kejang (-) RPD : (-) Pemeriksaan Fisik : KU : baik Kesadaran : composmentis TB : 95 cm BB : 14 kg Nadi : 100 RR : 24x/menit Temp : 38,1 SpO2 : 99% Status Generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (+) encer dan bening, nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Thorax : Crakles +/+, Wheezing -/-, retraksi intercostal (-/-) Abdomen : retraksi epigastrium (-) Ekstremitas : dalam batas normal Dx : Suspek Bronkopneumonia Terapi farmakologi : - Paracetamol 3 x 1,5 cth - Ambroxol sirup 3 x 1 cth - Amoxicillin sirup 3 x 1,5 cth - Vitamin C 1 x 1 tab Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk beristirahat cukup, makan makanan yang sehat, hindari makan makanan yang bisa merangsang batuk.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien ketika bersin atau batuk untuk menutup dengan tisu/tangan agar mencegah penularan penyakit kepada pasien.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



5. An. A; 7 th; 110 cm; 19 kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam naik turun dan lebih dirasakan pada malam hari. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nyeri perut, nafsu makan turun, dan BAB mencret sejak 1 hari. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, penurunan berat badan, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, dan nyeri sendi. BAK dalam batas normal. RPD : (-) Pemeriksaan Fisik : KU : baik Kesadaran : composmentis TB : 110 cm BB : 19 kg Nadi : 100 RR : 22x/menit Temp : 38,0 SpO2 : 99% Status Generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (+) encer dan bening, nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Thorax : dalam batas normal Abdomen : nyeri tekan area umbilikal (+) Ekstremitas : dalam batas normal Dx : Suspek Tifoid Terapi farmakologis : - Paracetamol sirup 3 x 1,5 cth - Cefixime sirup 2 x 2 cth - Domperidon sirup 3 x 1 cth - Zinc 1 x 20 mg Terapi non farmako :  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk beristirahat cukup dan diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup protein dan kalori, serta rendah serat.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



6. An. N; 8 th; 115 cm; 19 kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Demam dirasakan terus menerus. Pasien juga mengeluh lemas, mual, nyeri sendi, nafsu makan turun. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, penurunan berat badan, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, badan kuning, dan mata kuning. BAB dan BAK dalam batas normal. RPD : (-) Pemeriksaan Fisik : KU : baik Kesadaran : composmentis TB : 115 cm BB : 19 kg Tensi : 90/60 Nadi : 110 RR : 20x/menit Temp : 38,3 SpO2 : 99% Status Generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (+) encer dan bening, nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Thorax : dalam batas normal Abdomen : nyeri tekan area umbilikal (+) Ekstremitas : dalam batas normal Dx : Suspek Demam Dengue Terapi farmakologis : - Loading dose RL 200 ml - Paracetamol sirup 3 x 1,5 cth - Domperidon sirup 3 x 1 cth - Cavicur sirup 1 x 1 cth Terapi non farmako :  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk beristirahat cukup dan diet bergizi seimbang, cukup protein dan kalori, dan banyak minum air putih.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



7. Tn. H; 30 th; 160 cm; 65 kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam naik turun dan lebih dirasakan pada malam hari. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nyeri perut, nafsu makan turun. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, hilang penciuman, nyeri tenggorokan penurunan berat badan, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 120/80 HR : 110 x/menit RR : 20 x/menit Temp : 38,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) normal, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal Dx: Suspek Demam Tifoid Terapi farmako : - Amoxicillin 3 x 500 mg - Parasetamol 3 x 500 mg - Domperidon 3 x 10 mg - Vitamin B kompleks 1 x 1 tab Terapi non farmako :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup protein dan kalori, serta rendah serat.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



8. Tn. A; 45th; 160cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan berutus-beruntus kemerahan di dagu hingga leher sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu. Beruntus-beruntus tersebut berisi cairan berwarna bening, kering, terasa perih dan gatal. Pasien juga mengeluh pusing dan demam. Pasien tidak mengeluh adanya darah atau nanah pada beruntus-beruntus tersebut. Riwayat keluhan yang sama di keluarga (-). RPD : Varicella saat usia 15 tahun Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 100/70 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 37,7 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Dx: Herpes Zoster at regio dermatome C2-C4 Terapi farmakologi : - Acyclovir 5 x 800 mg selama 7-10 hari - Paracetamol 3 x 500 mg selama demam - Vit B12 2 x 500 mcg - Cetirizine 1 x 10 mg - Bedak salicyl 2% 2 x 1 Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk tentang perjalanan penyakit herpes zoster.  Memberikan penjelasan bahwa pengobatan harus tuntas dan memerlukan waktu minimal 2 minggu.  Memberikan penjelasan mengenai komplikasi neuralgia post herpetic yang sering terjadi pada pasien herpes zoster.



9. An. R; 6th; 110cm; 30kg Pasien datang dengan keluhan gatal di sela-sela jari tangan, kaki, dan selangkangan sejak 5 hari yang lalu. Gatal lebih terasa pada malam hari. Pasien juga mengeluh adanya beruntus-beruntus kemerahan yang kering di sela-sela jari tangan, kaki dan selangkangannya. Pasien tidak mengeluh adanya demam, tidak ada darah atau nanah pada beruntus-beruntus tersebut. Riwayat keluhan yang sama di keluarga (-), tetapi teman-teman pasien ada yang memiliki keluhan yang sama. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : HR : 110 x/menit RR : 22 x/menit Temp : 36,7 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Dx: Scabies Terapi farmakologi : - Cetirizine sirup 3 x 1 cth - Krim permetrin 5% dipakai malam hari di seluruh tubuh, diulang 1 minggu kemudian Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien bahwa scabies adalah penyakit yang menular melalui sentuhan fisik maupun non fisik sehingga harus menghidari pemakaian barang secara bersama-sama.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk melakukan pengobatan kepada anggota keluarga yang tinggal serumah.  Melakukan edukasi kepada orang tua pasien untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah pasien seperti merendam semua pakaian yang ada ke dalam air panas sebelum di cuci, lalu menjemur kasur dan karpet di bawah sinar matahari.  Memberikan penjelasan bahwa pengobatan harus tuntas dan memerlukan waktu 1 sd. 2 minggu.



10. An. D; 5th; 90cm; 15kg Pasien datang dengan keluhan gatal di betis sebelah kanan sejak 2 hari yang lalu. Gatal dirasakan hampir sepanjang hari. Pasien juga mengeluh adanya demam, kemerahan, bengkak, dan nyeri bila ditekan di sekitar area yang gatal. Pasien tidak mengeluh adanya nanah atau darah pada area yang gatal. Riwayat keluhan yang sama di keluarga dan teman-teman (-). Riwayat tergigit serangga (+). RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : HR : 120 x/menit RR : 25 x/menit Temp : 37,8 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Dx: Eripsipelas



Terapi farmakologi : - Cetirizine sirup 3 x ½ cth - Paracetamol sirup 3 x 1 ¼ cth - Cefixime sirup 2 x 2 cth Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk mengkompres denga air hangat area yang bengkak dan kemerahan selama 15 menit sebanyak 3x sehari.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk melakukan pengobatan secara tuntas terutama menghabiskan antibiotik.  Melakukan edukasi kepada orang tua pasien untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah pasien.  Memberikan penjelasan bahwa pengobatan harus tuntas dan memerlukan waktu kurang lebih 1 minggu.



11. Ny. A; 27th; 160cm; 70kg Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telapak kaki kiri sejak 2 hari yang lalu. Nyeri terasa berdenyut dan dirasakan hampir setiap saat. Pasien juga mengeluh demam, nyeri kepala. Pasien tidak mengeluh adanya mulut kaku, sesak napas, kejang, dan penurunan kesadaran. Riwayat trauma (+) tertusuk paku berkarat kecil ukuran 1 cm di telapak kaki kiri. Setelah kejadian pasien langsung mencabut paku tersebut RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 120/90 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 37,6 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-), rigiditas (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Status lokasi at regio plantar sinistra : Edema (+), hiperemis (+), nyeri tekan (+), pus (-), luka terbuka kotor ukuran diameter 0,3 cm dasar subkutis. Dx: Suspek Tetanus Terapi farmakologi : - Injeksi ATS 50.000 IU IM - Injeksi HTIG 3000 IU IM - Ibuprofen 2 x 400 mg - Vit B12 2 x 500 mcg - Metronidazole 3 x 500 mg selama 10 hari - Eritromisin 4 x 500 mg selama 10 hari Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk tentang perjalanan penyakit tetanus.  Memberikan penjelasan bahwa pengobatan harus tuntas dan memerlukan waktu minimal 2 minggu.







Memberikan penjelasan mengenai komplikasi tetanus yang sering terjadi seperti distress napas, kejang, dan kaku otot badan. 12. Ny. D; 38th; 158cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam naik turun dan lebih dirasakan pada malam hari. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nyeri perut, nafsu makan turun, dan sulit BAB sejak 3 hari. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, hilang penciuman, nyeri tenggorokan, penurunan berat badan, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. Pasien saat ini sedang hamil keempat usia 24 minggu. Riwayat keguguran sebanyak 1 kali. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 100/70 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) menurun, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal Pemeriksaan obstetri : TFU : 2 jari diatas pusat DJJ : 130 x/m Dx: Suspek Demam Tifoid Terapi farmakologi : - Cefixime 2 x 200 mg - Parasetamol 3 x 500 mg - Vitamin B6 2 x 10 mg - Ondansentron 2 x 8 mg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup protein dan kalori, serta rendah serat.







Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik. 13. Ny. E; 30th; 155cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan muntah-muntah sejak 2 hari yang lalu. Muntah terjadi setelah pasien makan dan minum. Pasien juga mengeluh lemas, nafsu makan turun, dan BB yang menurun. Pasien tidak mengeluh BAB mencret, demam, batuk lama, keringat malam, sesak, hilang penciuman, nyeri tenggorokan, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. Pasien saat ini sedang hamil pertama usia 8 minggu. RPD : Dyspepsia Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 90/60 HR : 100 x/menit RR : 20 x/menit Temp : 36,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-), mata cekung Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-), mulut kering Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) menurun, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : turgor melambat > 2 detik Pemeriksaan obstetri : TFU belum teraba Dx: Hiperemesis gravidarum Terapi farmakologi : - IVFD RL 30 tpm - Vitamin B6 2 x 10 mg - Ranitidine 2 x 150 mg - Ondansentron 2 x 8 mg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk banyak minum minimal 1500 liter/hari, diet bergizi seimbang, konsistensi lunak selama 24 jam pertama pengobatan.



 



Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress. Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



a. Ny. R; 26th; 160cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Demam diraskan terusmenerus hampir sepanjang hari dan tidak membaik setelah minum parasetamol. Pasien juga mengeluh batuk kering, pilek, nyeri tenggorokan, lemas, nafsu makan turun. Pasien tidak mengeluh BAB mencret, sesak, hilang penciuman, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. Pasien saat ini sedang hamil pertama usia 15 minggu. Riwayat kontak dengan pasien covid tidak diketahui. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 90/60 HR : 100 x/menit RR : 20 x/menit Temp : 36,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (+/+), Sklera Ikterik (-), mata cekung Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-), mulut kering Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+), Nyeri tekan area umbilikus (-) Ekstremitas : normal Pemeriksaan obstetri : TFU : 3 jari di atas simpisis Dx: Suspek Covid-19 Terapi farmakologi : - Vitamin C 1 x 500 mg - Vitamin D 1 x 1000 IU - Vit B6 1 x 10 mg - Ferrous Sulfate 3 x 60 mg - Asam Folat 1 x 400 mcg - Parasetamol 3 x 500 mg Terapi non farmakologi :  Menyarankan melakukan test swab pcr / test antigen untuk konfirmasi status covid-19 lebih lanjut.



 



Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup, menghindari stress, berjemur 30 menit sehari pukul 9 s.d. 10 pagi.



14. Tn. K; 55th; 155cm; 55kg Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kanan sejak 1 jam yang lalu. Nyeri dada terasa saat menarik dan mengeluarkan napas. Pasien sebelumnya terkena balok kayu pada dada kanan saat bekerja di kebun. Keluhan tidak disertai penurunan kesadaran, muntah hebat, memar pada area dada, maupun luka terbuka pada area dada. Riwayat trauma pada area tubuh lain tidak ada. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : tampak sakit sedang Kesadaran : Composmentis TD : 100/70 HR : 100 x/menit RR : 20 x/menit Temp : 36,8 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : vbs kanan menurun di bawah ics 6, perkusi redup di bawah ics 6 Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Hasil rongten : Tampak fraktur transverse incomplete costae 8, gambaran hematotoraks setinggi ics 5 Dx: Hematotoraks dextra + fraktur Terapi farmakologi : - Ketorolac ampul 1 x 30 mg - Ranitidine ampul 1 x 150 mg - Pro Rujuk rencana Water Scaled Drainage Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk segera merujuk ke IGD Rumah Sakit untuk penanganan lebih lanjut.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk tentang keadaan hematotoraks terutama komplikasi yang mungkin terjadi.



15. Tn. D; 22th; 165 cm; 55kg Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu. Batuk disertai dahak kental berwarna putih kehijauan dan terkadang disertai darah. Pasien juga mengeluhkan demam naik turun sekitar 2 minggu, nafsu makan menurun dan penurunan berat badan sekitar 5 kg dalam waktu 1 bulan. Pasien tidak mengeluh adanya keringat malam, sesak, dan nyeri dada. Riwayat keluhan yang sama di keluarga (-). RPD : TB Paru aktif usia 10 tahun (sembuh) Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 120/80 HR : 100 x/menit RR : 20 x/menit Temp : 36,7 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : ronki +/+ Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Hasil rongten : gambarna TB Paru aktif Hasil lab : BTA pagi + dan sewaktu + Dx: TB Paru Aktif Terapi farmakologi : - OAT Kategori 1 Fase Intensif (RHZE) 1 x 4 tablet selama 2 bulan - Isoniazid 100 mg/hari - Paracetamol 3 x 500 mg jika demam Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa TB Paru adalah penyakit yang menular melalui droplet udara.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk melakukan pengobatan secara tuntas selama 6 bulan.







Memberikan penjelasan bahwa pengobatan TB Paru memiliki efek samping yang harus diperhatikan.



16. Tn. S; 50th; 160cm; 60kg Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 5 hari yang lalu. Batuk disertai dahak berwarna putih kehijauan. Pasien juga mengeluhkan demam, sesak, dan napas cepat. . Pasien tidak mengeluh adanya sakit tenggorokan, hilang penciuman, hilang pengecapan, batuk berdarah, keringat malam, penurunan berat badan, nyeri dada, atau mudah lelah saat akivitas. Riwayat hipertensi (-), diabetes (-), penyakit ginjal (-), paru (-). Riwayat keluhan yang sama di keluarga (-). RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 130/85 HR : 110 x/menit RR : 25 x/menit Temp : 37,8 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : ronki basah kasar +/+ Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Hasil lab : leukositosis, led meningkat, neutrofil segmen meningkat, swab antigen (-) Hasil rongten : gambaran pneumonia bilateral Dx: Community Aqcuaired Pneumonia Terapi farmakologi : - Amoxicillin 3 x 1000 mg selama 5-7 hari - Paracetamol 3 x 500 mg - Vitamin C 1 x 500 mg - Acetyl cysteine 3 x 200 mg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa pneumonia adalah penyakit yang menular melalui droplet udara.



 



Memberikan penjelasan kepada pasien untuk melakukan pengobatan secara tuntas selama 1 minggu. Memberikan penjelasan komplikasi pneumonia berupa gagal napas (ARDS) jika infeksi berkembang dengan cepat.



17. Ny. A; 66 th; 155cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan pusing sejak 2 hari yang lalu. Pusing dirasakan hampir setiap saat dan disertai badan pegal-pegal. Pasien tidak mengeluh adanya sensasi berputar, mual, muntah, dan nyeri kepala. Pasien sempat diberi obat penurun tekanan darah amlodipin 5 mg namun hanya diminum saat muncul gejala saja. Riwayat penyakit diabetes (-), paru (-), ginjal (-) RPD : Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 160/100 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,8 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-), rigiditas (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Dx: Hipertensi Grade 2 Terapi farmakologi : - Amlodipin 1 x 10 mg - Vitamin B complex 1 x 1 tab Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk olahraga secara teratur minimal berjalan kaki 30 menit sehari.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk tentang perjalanan penyakit hipertensi yang akan menimbulkan komplikasi jika tidak rutin minum obat.







Memberikan penjelasan kepada pasien untuk mengikuti proglam prolanis di puskesmas.



18. Tn. A; 52th; 160cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan mudah lapar dan haus sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan penurunan berat badan dan telapak kaki terasa kesemutan. Keluhan tidak disertai demam, batuk lama, dan keringat malam hari. Pasien memiliki riwayat diabetes di keluarganya. Riwayat hipertensi (-), paru (-), ginjal (-). RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 130/80 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) menurun, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal Hasil Lab : GDP 224 mg/dl Dx: Diabetes Mellitus Tipe 2 Terapi farmakologi : - Metformin 2 x 500 mg - Mecobalamin 2 x 500 mcg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk olahraga secara teratur minimal berjalan kaki 30 menit sehari.



 



Memberikan penjelasan kepada pasien untuk tentang perjalanan penyakit diabetes yang akan menimbulkan komplikasi jika tidak rutin minum obat. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk mengikuti proglam prolanis di puskesmas.



19. Ny. A; 35th; 158cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dirasakan saat perut kosong tidak terisi makanan. Pasien juga mengeluh pusing, lemas, mual, muntah, perut terasa kembung, dan merasa lebih cepat kenyang setelah makan. Pasien tidak mengeluh demam, nyeri dada, sesak, keringat dingin, penurunan berat badan, muntah darah, dan BAB darah. BAB dan BAK dalam batas normal. RPD : Dispepsia Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 90/70 HR : 100 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,7 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (+), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Dx: Dispepsia Terapi farmakologi : - Omeprazole 2 x 20 mg - Antasid 3 x 500 mg - Domperidon 3 x 10 mg - Vitamin B kompleks 1 x 1 tab Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.



  



Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menjaga pola makan yaitu menghindari makanan pedas, asam, santan dan minuman seperti kopi dan minuman soda. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress. Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



20. Ny. S; 28th; 158cm; 68kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam diraskan terusmenerus hampir sepanjang hari dan tidak membaik setelah minum parasetamol. Pasien juga mengeluh mual, muntah, pilek, nyeri tenggorokan, lemas, nafsu makan turun. Pasien tidak mengeluh BAB mencret, sesak, hilang penciuman, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. Sebelum sakit pasien masih aktif bekerja di PT dan kontak dengan banyak pegawai lainnya. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 90/60 HR : 100 x/menit RR : 20 x/menit Temp : 36,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (+/+), Sklera Ikterik (-), mata cekung Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-), mulut kering Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+), Nyeri tekan area umbilikus (-) Ekstremitas : normal Hasil Lab : Limfositopenia, Swab antigen (+) Dx: Konfirmasi Covid-19 Terapi farmakologi : - Vitamin C 1 x 500 mg - Vitamin D 1 x 1000 IU - Zinc 1 x 20 mg - Osetalmivir 2 x 75 mg selama 5 hari - Azitromisin 1 x 500 mg selama 5 hari



- Parasetamol 3 x 500 mg jika demam Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk isolasi mandiri selama 10-14 hari sejak munculnya gejala.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup, menghindari stress, berjemur 30 menit sehari pukul 9 sd 10 pagi. 21. An. A; 4 th; 70cm; 11kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam dirasakan sepanjang hari dan sedikit menurun ketika diberi parasetamol. Keluhan disertai batuk sejak 1 minggu yang lalu dan disertai napas cepat sejak 2 hari yang lalu. Keluhan tidak disertai dengan adanya benjolan di sekitar leher, penurunan berat badan yang cepat dalam beberapa bulan terakhir, riwayat kontak dengan pasien TB Paru aktif (-) RPD : Pemeriksaan fisik : KU : tampak sakit sedang Kesadaran : Composmentis TD : HR : 110 x/menit RR : 30 x/menit Temp : 37,0 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : crakles +/+ Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Hasil lab : Leukosit 20.400, Neutrofil meningkat, LED meningkat Hasil rongten : Tampak gambaran bronkopneumonia Dx: Bronkopneumonia Terapi farmakologi : - Paracetamol 3 x 1 cth - Ambroxol 3 x 1 cth - Cefixime 2 x 1 cth - Vitamin 1 x 1 cth Terapi non farmakologi :



 



Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien bahwa Bronkopneumonia adalah penyakit yang menular melalui droplet udara. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk melakukan pengobatan secara tuntas menghabiskan antibiotik minimal 5 hari.



22. An. H; 5th; 80 cm; 12kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam dirasakan sepanjang hari dan hanya menurun ketika diberi pasacetamol. Keluhan disertai mual, muntah, dan pipis yang lebih sering daripada biasanya. Pasien tidak mengeluh BAB mencret, batuk, sesak, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, kulit kuning, dan mata kuning. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : HR : 105 x/menit RR : 24 x/menit Temp : 37,2 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Hasil lab : Leukosit 14.000, Neutrofil meningkat, LED meningkat Dx: Suspek Infeksi Saluran Kemih Terapi farmakologi : - Cotrimoxazole 2 x 1 cth - Paracetamol 3 x 1 cth - Domperidon 3 x 1 cth - Vitamin sirup 1 x 1 cth Terapi non farmakologi :



   



Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk menghabiskan obat antibiotik minimal selama 5 hari. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup. Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



23. Tn. A; 26th; 165 cm; 60kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam naik turun dan lebih dirasakan pada malam hari. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nyeri perut, nafsu makan turun, dan sulit BAB sejak 3 hari. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, hilang penciuman, nyeri tenggorokan, penurunan berat badan, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 100/80 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) normal, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal Hasil Lab : Leukosit 12.000, Hb 11, Neutrofil meningkat, LED Dx: Suspek Demam Tifoid Terapi farmako : - Amoxicillin 3 x 500 mg - Parasetamol 3 x 500 mg - Domperidon 3 x 10 mg - Vitamin B kompleks 1 x 1 tab



Terapi non farmako :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup protein dan kalori, serta rendah serat.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



24. Tn. S; 30th; 160 cm; 60kg Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 1 minggu yang lalu. Batuk disertai dahak berwarna putih kehijauan. Pasien juga mengeluhkan demam, sesak, dan napas cepat sejak 3 hari yang lalu. Pasien tidak mengeluh adanya sakit tenggorokan, hilang penciuman, hilang pengecapan, batuk berdarah, keringat malam, penurunan berat badan, nyeri dada, atau mudah lelah saat akivitas. Riwayat hipertensi (-), diabetes (-), penyakit ginjal (-), paru (-), riwayat Asma (-). Riwayat keluhan yang sama di keluarga (-). Riwayat merokok sejak 10 tahun yang lalu. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 130/80 HR : 100 x/menit RR : 26 x/menit Temp : 37,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : ronki basah kasar +/+ Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Hasil lab : leukositosis, led meningkat, neutrofil segmen meningkat, swab antigen (-) Hasil rongten : Gambaran Pneumonia Dx: Community Aqcuaired Pneumonia Terapi farmakologi : - Amoxicillin 3 x 1000 mg - Paracetamol 3 x 500 mg - Vitamin C 1 x 500 mg



- Acetyl cysteine 3 x 200 mg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa pneumonia adalah penyakit yang menular melalui droplet udara.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk melakukan pengobatan secara tuntas selama 1 minggu.  Memberikan penjelasan komplikasi pneumonia berupa gagal napas (ARDS) jika infeksi berkembang dengan cepat. 25. Ny. A; 38th; 160 cm; 66kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam naik turun dan lebih dirasakan pada malam hari. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nyeri perut, nafsu makan turun, dan sulit BAB mencret. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, hilang penciuman, nyeri tenggorokan, penurunan berat badan, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 90/70 HR : 105 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) normal, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal Hasil Lab : Leukosit 16.000, Hb 11, Neutrofil meningkat, LED Dx: Suspek Demam Tifoid Terapi farmako : - Ciprofloxacin 3 x 500 mg - Ranitidin 2 x 150 mg - Parasetamol 3 x 500 mg - Domperidon 3 x 10 mg - Zinc 1 x 20 mg - Atalpugite 2 tablet setelah BAB cair



- Vitamin B kompleks 1 x 1 tab Terapi non farmako :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup protein dan kalori, serta rendah serat.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik. 26. Ny. A; 50th; 150cm; 60kg Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan sekitar 30 menit setelah makan. Pasien juga mengeluh pusing, lemas, mual, muntah, perut terasa kembung, dan merasa lebih cepat kenyang setelah makan. Pasien tidak mengeluh demam, nyeri dada, sesak, keringat dingin, penurunan berat badan, muntah darah, dan BAB darah. BAB dan BAK dalam batas normal. RPD : Dispepsia Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 90/70 HR : 100 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,7 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (+), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Dx: Dispepsia Terapi farmakologi : - Ranitidine 2 x 150 mg - Antasid 3 x 500 mg - Domperidon 3 x 10 mg - Vitamin B kompleks 1 x 1 tab Terapi non farmakologi :



   



Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menjaga pola makan yaitu menghindari makanan pedas, asam, santan dan minuman seperti kopi dan minuman soda. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress. Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



27. Ny. S; 18th; 155cm; 60kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam naik turun dan lebih dirasakan pada malam hari. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nyeri perut, nafsu makan turun, dan sulit BAB sejak 3 hari. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, hilang penciuman, nyeri tenggorokan, penurunan berat badan, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. Pasien saat ini sedang hamil keempat usia 20 minggu. RPD : Demam Tifoid 1 bulan lalu Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 80/60 HR : 110 x/menit RR : 20 x/menit Temp : 38,7 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) menurun, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal Pemeriksaan obstetri : TFU : Setinggi pusat, DJJ : 192 x/m Dx: Suspek Demam Tifoid Terapi farmakologi : - IVFD RL loading 500 cc - O2 4 liter/menit - Cefixime 2 x 200 mg



- Parasetamol 3 x 500 mg - Vitamin B6 2 x 10 mg - Ondansentron 2 x 8 mg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup protein dan kalori, serta rendah serat.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik. 28. Ny. E; 34th; 160cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam naik turun dan lebih dirasakan pada malam hari. Pasien juga mengeluh lemas, mual, nyeri perut, nafsu makan turun, dan sulit BAB menjadi sedikit mencret sejak 2 hari lalu. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, hilang penciuman, nyeri tenggorokan, penurunan berat badan, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. Pasien saat ini sedang hamil keempat usia 28 minggu. RPD : Demam Tifoid 1 bulan lalu Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 100/70 HR : 96x/menit RR : 18 x/menit Temp : 37,8 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) meningkat, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal Pemeriksaan obstetri : TFU : 4 jari diatas pusat DJJ : 140 x/m Dx: Suspek Demam Tifoid Terapi farmakologi : - Cefixime 2 x 200 mg



- Parasetamol 3 x 500 mg - Vitamin B6 2 x 10 mg - Ondansentron 2 x 8 mg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup protein dan kalori, serta rendah serat.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari stress.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik. 29. Ny. S; 18 th; 150 cm; 55 kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Demam dirasakan terus menerus. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nyeri sendi, nafsu makan turun, dan ada bercak bintik kemerahan di tangan. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, penurunan berat badan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, badan kuning, dan mata kuning. BAB dan BAK dalam batas normal. RPD : (-) Pemeriksaan Fisik : KU : baik Kesadaran : composmentis Tensi : 90/60 Nadi : 110 RR : 20x/menit Temp : 38,3 SpO2 : 99% Status Generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (+/+), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (+) encer dan bening, nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Thorax : dalam batas normal Abdomen : nyeri tekan area umbilikal (+) Ekstremitas : petekie (+) Hasil laboratorium : Anemia, trombositopenia, leukopenia Dx : Suspek Demam Dengue Terapi farmakologis : - Loading dose RL 500 ml - Paracetamol sirup 3 x 500 mg - Ondansentron 2 x 8 mg - Vitamin B6 2 x 1 tablet - Sulfat Ferosus 2 x 1 tablet



Terapi non farmako :  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk beristirahat cukup dan diet bergizi seimbang, cukup protein dan kalori, dan banyak minum air putih.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



30. Ny. D; 35 th; 155 cm; 65 kg Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari lubang anus setelah BAB sejak 3 hari yang lalu. Darah keluar menetes setelah BAB, berwarna merah terang, dan disertai adanya benjolan yang keluar dari lubang anus yang bisa dimasukan kembali dengan bantuan jari. Darah masih dirasakan keluar dari lubang anus setelah BAB sebanyak 1 pembalut. Pasien juga mengeluh demam, nyeri dan merasa tidak nyaman di area sekitar anusnya. Pasien tidak mengeluh adanya muntah darah, sesak napas, kaki bengkak, dan demam. Pasien saat ini mengandung anak ke-4 dengan usia kehamilan 36 minggu. Riwayat penyakit yang sama saat kehamilan sebelumnya (-) RPD : (-) Pemeriksaan Fisik : KU : baik Kesadaran : composmentis Tensi : 90/60 Nadi : 110 RR : 18x/menit Temp : 37,7 SpO2 : 99% Status Generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-) encer dan bening, nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Thorax : dalam batas normal Abdomen : nyeri tekan area umbilikal (-) Ekstremitas : petekie (-) Anus : Benjolan ukuran 3cm x 3cm pada arah jam 4, mobilitas (+), nyeri tekan (+) Dx : Hemorroid Interna Grade 3 Terapi farmakologis : - Ringer Laktat loading 500 ml - Paracetamol sirup 3 x 500 mg - Vitamin K 1 x 1 tablet - Salep Burraginol 2 x 1 pada lesi



Terapi non farmako :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk tidak banyak mengedan saat BAB dan sebaiknya BAB ketika sudah dirasakan mulas.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk makan makanan rendah serat.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk merencanakan persalinan tidak secara normal untuk menghindari komplikasi selama persalinan.



31. An. A; 7th; 120cm; 35kg Pasien datang dengan keluhan berutus-beruntus kemerahan di perut sebelah sejak 1 minggu yang lalu. Beruntus-beruntus tersebut berisi cairan berwarna bening, kering, terasa perih dan gatal. Pasien juga mengeluh pusing dan demam. Pasien tidak mengeluh adanya darah atau nanah pada beruntus-beruntus tersebut. Riwayat keluhan yang sama di keluarga (-). RPD : Varicella saat usia 5 tahun Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : HR : 110 x/menit RR : 22 x/menit Temp : 37,7 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal, terdapat kumpulan vesikel dengan dasar eritema setinggi T10 Ekstremitas : dalam batas normal Dx: Herpes Zoster at regio dermatome T10 – T11 Terapi farmakologi : - Acyclovir 5 x 700 mg selama 7 hari - Paracetamol 3 x 500 mg selama demam - Vit B12 1 x 500 mcg - Cetirizine 1 x 10 mg - Bedak salicyl 2% 2 x 1



Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk tentang perjalanan penyakit herpes zoster.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien bahwa pengobatan harus tuntas dan memerlukan waktu minimal 1 minggu.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien mengenai komplikasi neuralgia post herpetic yang sering terjadi pada pasien herpes zoster. 32. Tn. Y; 34th; 165cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 1 minggu yang lalu. Batuk disertai dahak berwarna putih kehijauan yang kental. Pasien merupakan pasien konfirmasi (+) Covid-19 dan sudah melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari. Selama isolasi mandiri pasien mengeluh adanya demam, sesak, sakit tenggorokan, hilang penciuman, hilang pengecapan, maupun saat ini keluhan tersebut sudah hilang dan membaik. Pada saat isolasi mandiri pasien juga mengeluhkan adanya batuk kering namun sejak 1 minggu terakhir ini batuknya menjadi berdahak. Pasien tidak mengeluhkan keringat malam, penurunan berat badan, nyeri dada, atau mudah lelah saat akivitas. Riwayat hipertensi (-), diabetes (-), penyakit ginjal (-), paru (-). Riwayat keluhan yang sama di keluarga (-). RPD : Positif Covid-19 Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 120/80 HR : 90 x/menit RR : 22 x/menit Temp : 36,8 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : ronki basah kasar +/+ Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Hasil rongten : Gambaran pneumonia bilateral Dx: Community Aqcuaired Pneumonia



Terapi farmakologi : - Doxycicline 2 x 100 mg selama 5-7 hari - Vitamin C 1 x 500 mg - Vitamin D 1 x 1000 IU - Acetyl cysteine 3 x 200 mg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa pneumonia adalah penyakit yang menular melalui droplet udara.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk melakukan pengobatan secara tuntas selama 1 minggu.  Memberikan penjelasan komplikasi pneumonia berupa gagal napas (ARDS) jika infeksi berkembang dengan cepat. 33. Ny. R; 50th; 150cm; 60kg Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 1 minggu yang lalu. Batuk disertai dahak berwarna putih kehijauan yang kental. Pasien juga mengeluh adanya sesak dan demam. Pasen tidak mengeluh sakit tenggorokan, hilang penciuman, hilang pengecapan, keringat malam, penurunan berat badan, nyeri dada, atau mudah lelah saat akivitas. Riwayat hipertensi (-), diabetes (-), penyakit ginjal (-), paru (-). Riwayat keluhan yang sama di keluarga (-). RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 130/80 HR : 100 x/menit RR : 25 x/menit Temp : 37,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : ronki basah kasar +/+ Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Hasil laboratorium : Leukositosis Hasil rongten : Gambaran pneumonia bilateral Dx: Community Aqcuaired Pneumonia Terapi farmakologi : - Levofloxacin 1 x 750 mg selama 7 hari - Vitamin C 1 x 500 mg



- Vitamin B Complex 1 x 1 tablet - Paracetamol 3 x 500 mg jika demam - Acetyl cysteine 3 x 200 mg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa pneumonia adalah penyakit yang menular melalui droplet udara.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk melakukan pengobatan secara tuntas selama 1 minggu.  Memberikan penjelasan komplikasi pneumonia berupa gagal napas (ARDS) jika infeksi berkembang dengan cepat.



34. Tn. S; 38th; 155cm; 70kg Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 2 hari yang lalu. Sesak dirasakan saat beraktivitas seperti jalan kaki jauh lebih dari 100 meter dan membaik jika istirahat. Keluhan disertai dengan batuk kering yang sering terjadi di malam hari saat pasien tertidur. Pasien juga mengeluh adanya kedua kaki yang bengkak. Pasien tidak mengeluh demam, hilang penciuman, nyeri tenggorokan, penurunan berat badan, dan keringat malam. BAK dalam batas normal. Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 170/90 HR : 100 x/menit RR : 22 x/menit Temp : 36,7 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : ronki basah halus +/+ Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) normal, Nyeri tekan right hipocondriac (+) Ekstremitas : edema pitting +/+ Hasil Rongten : Gambaran edema paru + cardiomegali Diagnosis : Acute Congestive Heart Failure Terapi farmakologi : - O2 4 liter/menit - Furosemide 1 x 40 mg



- Captopril 2 x 12,5 mg - Amlodipin 1 x 10 mg - Acetyl cysteine 3 x 200 mg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa kondisi saat ini diakibatkan oleh kondisi hipertensi yang tidak terkontrol.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan menghindari kegiatan aktivitas yang berat untuk menghindari sesak.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik. 35. Ny. S; 20th; 160 cm; 47kg Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 3 minggu yang lalu. Batuk disertai dahak kental berwarna putih kehijauan dan terkadang disertai darah. Pasien juga mengeluhkan demam yang tidak terlalu tinggi sekitar 1 minggu, nafsu makan menurun dan penurunan berat badan sekitar 4 kg dalam waktu 1 bulan. Pasien tidak mengeluh adanya keringat malam, sesak, dan nyeri dada. Riwayat keluhan yang sama di keluarga (-). RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 110/70 HR : 90 x/menit RR : 20 x/menit Temp : 36,9 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : ronki +/+ di apeks paru bilateral Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Hasil rongten : Gambaran TB Paru aktif Hasil lab : BTA pagi + dan sewaktu + Dx: TB Paru Aktif Terapi farmakologi :



- OAT Kategori 1 Fase Intensif (RHZE) 1 x 3 tablet selama 2 bulan - Isoniazid 100 mg/hari - Paracetamol 3 x 500 mg jika demam Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa TB Paru adalah penyakit yang menular melalui droplet udara.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk melakukan pengobatan secara tuntas selama 6 bulan.  Memberikan penjelasan bahwa pengobatan TB Paru memiliki efek samping yang harus diperhatikan.



36. Ny. A; 35 th; 155 cm; 58 kg Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu. Batuk disertai dahak kental berwarna putih kehijauan. Pasien juga mengeluhkan demam yang tidak terlalu tinggi sekitar 2 minggu, nafsu makan menurun dan penurunan berat badan sekitar 5 kg dalam waktu 1 bulan. Pasien tidak mengeluh adanya keringat malam, sesak, dan nyeri dada. Riwayat keluhan yang sama di keluarga (-). RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 100/70 HR : 85 x/menit RR : 20 x/menit Temp : 37,2 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : ronki +/+ di apeks paru bilateral Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Hasil rongten : Gambaran TB Paru aktif Hasil lab : BTA pagi + dan sewaktu + Dx: TB Paru Aktif Terapi farmakologi :



- OAT Kategori 1 Fase Intensif (RHZE) 1 x 4 tablet selama 2 bulan - Isoniazid 100 mg/hari - Paracetamol 3 x 500 mg jika demam Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa TB Paru adalah penyakit yang menular melalui droplet udara.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk melakukan pengobatan secara tuntas selama 6 bulan.  Memberikan penjelasan bahwa pengobatan TB Paru memiliki efek samping yang harus diperhatikan.



37. Tn. R; 35 th; 160 cm; 80 kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Demam dirasakan terus menerus. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nyeri sendi, nafsu makan turun. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, penurunan berat badan, adanya bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, badan kuning, dan mata kuning. BAB dan BAK dalam batas normal. RPD : (-) Pemeriksaan Fisik : KU : baik Kesadaran : composmentis Tensi : 110/70 Nadi : 90 RR : 18x/menit Temp : 37,3 SpO2 : 97% Status Generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (+) encer dan bening, nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Thorax : dalam batas normal Abdomen : nyeri tekan area umbilikal (+) Ekstremitas : petekie (-) Hasil laboratorium : Trombositopenia Dx : Demam Dengue Terapi farmakologis : - IVFD RL 2000 ml / 24 jam



-



Paracetamol sirup 3 x 500 mg Ondansentron 2 x 8 mg Vitamin B6 2 x 1 tablet



Terapi non farmakologis :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan pasien untuk beristirahat cukup dan diet bergizi seimbang, cukup protein dan kalori, dan banyak minum air putih.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



38. An. A; 10th; 110cm; 30kg Pasien datang dengan keluhan luka keropeng di mata kaki sebelah kiri sejak 1 minggu yang lalu. Keropeng awalnya hanya sebuah luka kecil yang kering dan terasa gatal kemudian digaruk sehingga luka menjadi membesar dan basah. Keropeng disertai adanya nanah dan darah, terasa nyeri jika ditekan. Keluhan disertai adanya demam. Keluhan tidak disertai adanya kemerahan dan pengerasan pada kulit di sekitar area luka. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : HR : 115 x/menit RR : 24 x/menit Temp : 37,2 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : Terdapat lesi ukuran dimeter 2 cm berbatas tegas dengan tepi rata, permukaan basah, dan dasar subkutis Dx: Ektima Terapi farmakologi :



-



Paracetamol 3 x 500 mg selama demam Vit C 2 x 50 mg Vit B complex 1x1 tablet Cetirizine 1 x 10 mg Salep Gentamisin 2 x 1



Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat dan memakai salep secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk menjaga kebersihan dengan cara mengkompres dengan kasa dan air hangat agar terhindar dari infeksi yang lebih luas.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk mengindari menggaruk area luka.



39. Tn. D; 37th; 160cm; 60kg Pasien datang dengan keluhan luka keropeng di lutut kaki sebelah kiri sejak 1 minggu yang lalu. Keropeng awalnya hanya sebuah luka kecil yang kering dan luka menjadi membesar dan basah. Keropeng disertai adanya nanah, terasa nyeri jika ditekan. Keluhan disertai adanya demam. Keluhan tidak disertai adanya kemerahan dan pengerasan pada kulit di sekitar area luka. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 110/70 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,9 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : Terdapat lesi ukuran dimeter 3 cm berbatas tegas dengan tepi rata, permukaan basah, dan dasar subkutis Dx: Ektima Terapi farmakologi :



-



Paracetamol 3 x 500 mg selama demam Vit C 1 x 500 mg Vit B complex 1x1 tablet Salep Gentamisin 2 x 1



Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat dan memakai salep secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menjaga kebersihan dengan cara mengkompres dengan kasa dan air hangat agar terhindar dari infeksi yang lebih luas.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk mengindari menggaruk area luka.



40. Tn. F, 45 th, 75kg, 155cm Pasien datang dengan keluhan nyeri punggung bawah sejak 2 tahun yang lalu dan memberat sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri terasa seperti punggung terikat, terasa saat pasien beraktivitas seperti membungkuk dan berjalan jauh namun membaik saat istirahat duduk. Nyeri juga terasa menjalar ke paha sebelah kiri hingga telapak kaki kiri dan terasa seperti kesemutan. Pasien memiliki riwayat sering mengangkat beban berat saat bekerja. Keluhan tidak disertai dengan sulit BAK dan tidak ada kelemahan anggota gerak. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : tampak sakit ringan Kesadaran : Composmentis TD : 110/70 HR : 80x/menit RR : 18x/menit Temp : 36,8 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : dalam batas normal Ekstremitas : dalam batas normal Nyeri ketok costovertebral : (-) Dx : Low Back Pain + Radiculopathy



Tatalaksana farmakologi : - Natrium diklofenak 2 x 50 mg - Mecobalamin 2 x 500 mcg - Eperison 2 x 50 mg - Gabapentin 1 x 100 mg Tatatalaksana non-farmakologi : - Menjelaskan kepada pasien diagnosis dan tatalaksana yang diberikan - Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari mengangkat beban yang terlalu berat - Memberikan penjelasan kepada pasien untuk pentingnya mengatur posisi tubuh tegak lurus saat berpindah posisi tubuh terutama dari duduk ke berdiri ataupun saat mengangkat beban berat - Menjelaskan kepada pasien untuk hidup sehat dan menjaga pola makan yang sehat



41. Ny. S, 50 th, 80kg, 155cm Pasien datang dengan keluhan nyeri punggung bawah sejak 2 minggu yang lalu dan memberat sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri terasa seperti punggung terikat, terasa saat pasien beraktivitas seperti membungkuk dan berjalan jauh namun membaik saat istirahat duduk. Nyeri tidak menjalar ke kedua paha dan kaki. Pasien tidak memiliki riwayat sering mengangkat beban berat saat bekerja. Keluhan tidak disertai dengan sulit BAK dan tidak ada kelemahan anggota gerak. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : tampak sakit ringan Kesadaran : Composmentis TD : 110/70 HR : 80x/menit RR : 18x/menit Temp : 36,8 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : dalam batas normal Ekstremitas : dalam batas normal Nyeri ketok costovertebral : (-)



Dx : Low Back Pain Tatalaksana farmakologi : - Natrium diklofenak 2 x 50 mg - Mecobalamin 2 x 500 mcg Tatatalaksana non-farmakologi : - Menjelaskan kepada pasien diagnosis dan tatalaksana yang diberikan - Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari posisi membungkuk jika gejala masih terasa - Memberikan penjelasan kepada pasien untuk pentingnya mengatur posisi tubuh tegak lurus saat berpindah posisi tubuh terutama dari duduk ke berdiri ataupun saat mengangkat beban berat - Menjelaskan kepada pasien untuk hidup sehat dan menjaga pola makan yang sehat dan melakukan kompres hangat pada area punggung bawah yang nyeri



42. Ny. L; 39 th; 160 cm; 70 kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Demam dirasakan terus menerus pagi hingga malam. Pasien juga mengeluh lemas, mual, nyeri sendi, nafsu makan turun, dan muncul bintik-bintik kemerahan di kulit. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, penurunan berat badan, gusi berdarah, mimisan, badan kuning, dan mata kuning. BAB dan BAK dalam batas normal. RPD : (-) Pemeriksaan Fisik : KU : baik Kesadaran : composmentis Tensi : 110/70 Nadi : 90 RR : 20x/menit Temp : 38,0 SpO2 : 99% Status Generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (+) encer dan bening, nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Thorax : dalam batas normal Abdomen : nyeri tekan area umbilikal (+) Ekstremitas : pethecie (+), edema (-), CRT < 2detik Laboratorium : Trombosit 122.000, Leukosit 4000 Dx : Suspek Demam Dengue



Terapi farmakologis : - Paracetamol sirup 3 x 500 mg - Domperidon 2 x 10 mg - Ranitidine 2 x 150 mg - B complex 1 x 1 tab Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup dan diet bergizi seimbang, cukup protein dan kalori, dan banyak minum air putih.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



43. Ny. K; 43 th; 155 cm; 55 kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam naik turun dan lebih dirasakan pada malam hari. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nyeri perut, nafsu makan turun, dan sulit BAB sejak 2 hari yang lalu. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, penurunan berat badan, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, dan nyeri sendi. BAK dalam batas normal. RPD : (-) Pemeriksaan Fisik : KU : baik Kesadaran : composmentis Nadi : 90 RR : 22x/menit Temp : 38,0 SpO2 : 99% Status Generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (+) encer dan bening, nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Thorax : dalam batas normal Abdomen : nyeri tekan area umbilikal (+), bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Laboratorium : Leukosit 11.000, Widal Antigen Tiphy H 320, Antigen Tiphy O 160 Dx : Suspek Tifoid



Terapi farmakologis : - Paracetamol 3 x 500 mg - Ciprofloxacin 2 x 500 mg - Domperidon sirup 2 x 10 mg - Zinc 1 x 20 mg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk beristirahat cukup dan diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup protein dan kalori, serta rendah serat.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



44. An. L; 4 th; 90 cm; 15 kg Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 4 hari yang lalu. Batuk terasa berdahak, disertai pilek dan terasa sedikit sesak. Keluhan disertai demam, lemas, dan nafsu makan turun. Keluhan tidak disertai penurunan berat badan, pembesaran kelenjar, dan pembengkakan sendi. Riwayat batuk > 2 minggu di anggota keluarga (-), riwayat kejang (-) RPD : (-) Pemeriksaan Fisik : KU : baik Kesadaran : composmentis TB : 90 cm BB : 15 kg Nadi : 100 RR : 35x/menit Temp : 38,1 SpO2 : 99% Status Generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (+) encer dan bening, nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Thorax : Crakles +/+, Wheezing -/-, retraksi intercostal (-/-) Abdomen : retraksi epigastrium (-) Ekstremitas : dalam batas normal Laboratorium : Leukosit 11.000 Rongten : Gambaran Bronkopneumonia



Dx : Bronkopneumonia Terapi farmakologi : - Paracetamol 3 x 1,5 cth - Ambroxol sirup 3 x 1 cth - Amoxicillin sirup 3 x 1,5 cth - Multivitamin sirup 1 x 1 cth Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk beristirahat cukup, makan makanan yang sehat, hindari makan makanan yang bisa merangsang batuk.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien ketika bersin atau batuk untuk menutup dengan tisu/tangan agar mencegah penularan penyakit kepada pasien.  Memberikan penjelasan untuk kontrol rutin jika keluhan belum membaik.



45. Ny. A; 30th; 155cm; 70kg Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telapak kaki kanan sejak 1 hari yang lalu. Nyeri terasa berdenyut dan dirasakan hampir setiap saat. Pasien juga mengeluh demam, nyeri kepala. Pasien tidak mengeluh adanya mulut kaku, sesak napas, kejang, dan penurunan kesadaran. Riwayat trauma (+) tertusuk paku seperti berkarat kecil ukuran 2 cm di telapak kaki kiri. Setelah kejadian pasien langsung mencabut paku tersebut. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 120/80 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 37,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-), rigiditas (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Status lokasi at regio plantar sinistra :



Edema (+), hiperemis (+), nyeri tekan (+), pus (-), luka terbuka kotor ukuran diameter 0,3 cm dasar subkutis. Dx: Suspek Tetanus Terapi farmakologi : - Injeksi ATS 50.000 IU IM - Injeksi HTIG 3000 IU IM - Ibuprofen 2 x 400 mg - Vit B12 2 x 500 mcg - Metronidazole 3 x 500 mg selama 10 hari - Eritromisin 4 x 500 mg selama 10 hari Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk tentang perjalanan penyakit tetanus.  Memberikan penjelasan bahwa pengobatan harus tuntas dan memerlukan waktu minimal 2 minggu.  Memberikan penjelasan mengenai komplikasi tetanus yang sering terjadi seperti distress napas, kejang, dan kaku otot badan. 46. Tn. A; 52th; 160cm; 65kg Pasien datang dengan keluhan sering terbangun saat tidur untuk BAK sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan sedikit penurunan berat badan dan telapak kaki terasa kesemutan. Keluhan tidak disertai demam, batuk lama, dan keringat malam hari. Pasien memiliki riwayat diabetes di keluarganya. Riwayat hipertensi (-), paru (-), ginjal (-). RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 130/80 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) menurun, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal Laboratorium : GDP 184 mg/dl, G2PP 230 mg/dl



Dx: Diabetes Mellitus Tipe 2 Terapi farmakologi : - Metformin 2 x 500 mg - Mecobalamin 2 x 500 mcg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk olahraga secara teratur minimal berjalan kaki 30 menit sehari.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk tentang perjalanan penyakit diabetes yang akan menimbulkan komplikasi jika tidak rutin minum obat.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk mengikuti proglam prolanis di puskesmas.



47. Tn. A; 55th; 158cm; 55kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Demam diraskan terusmenerus hampir sepanjang hari dan tidak membaik setelah minum parasetamol. Pasien juga mengeluh mual, muntah, BAB mencret > 3x, lemas, nafsu makan turun. Pasien tidak mengeluh, sesak, hilang penciuman, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 100/70 HR : 90 x/menit RR : 20 x/menit Temp : 37,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (+/+), Sklera Ikterik (-), mata cekung Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-), mulut kering Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus meningkat, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : normal



Hasil Lab : Limfositopenia, leukosit 4000, Swab antigen (+) Dx: Konfirmasi Covid-19 Terapi farmakologi : - Vitamin C 1 x 500 mg - Vitamin D 1 x 1000 IU - Zinc 1 x 20 mg - Domperidon 2 x 10 mg - Parasetamol 3 x 500 mg jika demam Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk isolasi mandiri selama 10-14 hari sejak munculnya gejala.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk beristirahat cukup, menghindari stress, berjemur 30 menit sehari pukul 9 s.d. 11 pagi.



48. Ny.A; 65 th; 155cm; 60kg Pasien datang dengan keluhan pusing sejak 1 minggu yang lalu. Pusing dirasakan hampir setiap saat dan disertai badan pegal-pegal. Pasien tidak mengeluh adanya sensasi berputar, mual, muntah, dan nyeri kepala. Pasien sempat diberi obat penurun tekanan darah amlodipin 5 mg namun hanya diminum saat muncul gejala saja. Riwayat penyakit diabetes (-), paru (-), ginjal (-) RPD : Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 170/100 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,8 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-), rigiditas (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Dx: Hipertensi Grade 2



Terapi farmakologi : - Captopril 2 x 12,5 mg - Amlodipin 1 x 10 mg - Vitamin B complex 1 x 1 tab Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk olahraga secara teratur minimal berjalan kaki 30 menit sehari.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk tentang perjalanan penyakit hipertensi yang akan menimbulkan komplikasi jika tidak rutin minum obat.  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk mengikuti proglam prolanis di puskesmas.



An. H; 10th; 115cm; 25kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam naik turun dan lebih dirasaka pada malam hari. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nyeri perut, nafsu makan turun, dan sulit BAB sejak 3 hari. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, hilang penciuman, nyeri tenggorokan, penurunan berat badan, keringat malam, tanda bercak kemerahan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, kulit kuning, dan mata kuning. BAK dalam batas normal. RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 100/70 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 37,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) normal, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal



Laboratorium : Leukosit 13.000 Dx: Suspek Demam Tifoid Terapi farmakologi : - Amoxicillin 3 x 250 mg - Parasetamol 3 x 250 mg - Domperidon 3 x 10 mg - Zinc 1 x 20 mg - Vitamin B kompleks 1 x 1 tab Terapi non farmakologi : - Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter. - Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup protein dan kalori, serta rendah serat. - Memberikan penjelasan untuk rawat inap.



49. An. N; 2 th; 70 cm; 11 kg Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Demam dirasakan terus menerus. Pasien juga mengeluh lemas, mual, muntah, nafsu makan turun, dan ada bercak bintik kemerahan di tangan dan kaki. Pasien tidak mengeluh batuk, sesak, penurunan berat badan, gusi berdarah, mimisan, nyeri sendi, badan kuning, dan mata kuning. BAB dan BAK dalam batas normal. RPD : (-) Pemeriksaan Fisik : KU : baik Kesadaran : composmentis Tensi : 90/60 Nadi : 110 RR : 20x/menit Temp : 38,3 SpO2 : 99% Status Generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (+) encer dan bening, nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Thorax : dalam batas normal Abdomen : nyeri tekan area umbilikal (+) Ekstremitas : petekie (+) Hasil laboratorium : trombositopenia, leukopenia



Dx : Suspek Demam Dengue Terapi farmakologis : - Loading dose RL 150 ml - Paracetamol sirup 3 x 1 cth - Domperidon sirup 3 x 1/2 cth - Vitamin sirup 1 x 1 cth Terapi non farmako :  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.  Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk beristirahat cukup dan diet bergizi seimbang, cukup protein dan kalori, dan banyak minum air putih.  Memberikan penjelasan kepada orang tua untuk rawat inap pasien.



50. Ny. A; 27th; 160cm; 70kg Pasien datang dengan keluhan luka terbuka pada betis kanan. Riwayat terjatuh dari sepeda sejak 1 jam yang lalu. Keluhan disertai nyeri terasa berdenyut dan keluar darah yang tidak memancar sesaat setelah kejadian. Keluhan tidak disertai sesak, nyeri dada, kelamahan anggota gerak, dan penurunan kesadaran. Lokasi trauma di tempat lain (-). RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : 120/90 HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,6 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-), rigiditas (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Nyeri tekan epigastrik (-), Bising usus (+) normal Ekstremitas : dalam batas normal Status lokasi at regio fibula dextra : Luka terbuka kotor ukuran 3cm x 0,5 cm dasar subkutis,



Dx: Vulnus Laceratum Terapi farmakologi : - Ibuprofen 2 x 400 mg - Vit B complex 2 x 500 mcg - Vit C 2 x 50 mg - Amoksisilin 3 x 500 mg Terapi non farmakologi :  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menjaga luka jahitan untuk tidak terkena air  Memberikan penjelasan kepada pasien untuk kontrol rutin 3 hari sekali



An. A; 3th; 70cm; 10kg Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari yang lalu. BAB cair sebanyak > 3x/hari, disertai sedikit ampas. Keluhan disertai nyeri perut dan muntah sebanyak >3x/hari berupa makanan dan cairan. Keluhan tidak disertai demam, kulit kemerahan, BAB lendir maupun darah. Riwayat alegi makanan tidak diketahui, riwayat penggunaan susu formula (+). RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : HR : 100 x/menit RR : 22 x/menit Temp : 36,5 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) meningkat, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal Anal : Perianal rash (-)



Tanda dehidrasi : Anak gelisah, mata cekung (+), masih mau minum, cubitan kulit perut melambat Laboratorium : Leukosit normal Dx: Diare Akut Non-Disentri Dehidrasi Ringan-Sedang Terapi farmakologi : - IVFD RL 750 cc habis dalam 3 jam pertama - Maintenance IVFD RL 30 tpm mikro - Domperidon 3 x 5 mg - Zinc 1 x 20 mg - Oralit sachet diseduh dalam gelas 100-200 cc Terapi non farmakologi : - Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter. - Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk banyak memberikan minum setelah bab cair minimal 100-200 cc. - Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk mengganti susu formula dengan susu rendah laktosa. - Memberikan penjelasan untuk rawat inap. An. A; 3th; 70cm; 10kg Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 4 hari yang lalu. BAB cair sebanyak > 3x/hari, disertai ampas dan lendir namun tidak ada darah. Keluhan disertai demam, nyeri perut melilit dan muntah sebanyak >3x/hari berupa makanan dan cairan. Keluhan tidak disertai kulit kemerahan pada area wajah. Riwayat alegi makanan tidak diketahui, riwayat penggunaan susu formula (-). RPD : Pemeriksaan fisik : KU : baik Kesadaran : Composmentis TD : HR : 100 x/menit RR : 22 x/menit Temp : 37,8 derajat celcius Status generalis : Kepala : Mesosefal Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-) Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-), nafas cuping (-), epistaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) Paru : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : Bising usus (+) meningkat, Nyeri tekan area umbilikus (+) Ekstremitas : dalam batas normal Anal : Perianal rash (-)



Tanda dehidrasi : Anak gelisah, mata cekung (+), masih mau minum, cubitan kulit perut melambat Laboratorium : Leukosit 13.000 Dx: Diare Akut Disentri Dehidrasi Ringan-Sedang Terapi farmakologi : - IVFD RL 750 cc habis dalam 3 jam pertama - Maintenance IVFD RL 30 tpm mikro - Parasetamol 3 x 1 cth - Cotrimoksazol 2 x 1 cth - Domperidon 3 x 1 cth - Zinc 1 x 1 cth - Oralit sachet diseduh dalam gelas 100-200 cc Terapi non farmakologi : - Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter. - Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk banyak memberikan minum setelah bab cair minimal 100-200 cc. - Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien untuk mengganti susu formula dengan susu rendah laktosa. - Memberikan penjelasan untuk rawat inap.