Kumpulan Soal Latihan Ukom Gizi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOAL LATIHAN UJI KOMPETENSI GIZI 1. An. Zaky, usia 20 bulan, tidak dapat diukur panjang badan sehingga diukur dengan dengan metode pengukuran tinggi badan, dengan hasil TB = 85,5 cm. Berikut adalah data yang sebaiknya dimasukkan ke dalam software WHO Anthro dan hasilnya a. Data yang dimasukkan: TB=85.5 cm, pengukuran standing. WHO anthro akan mengkonversi data menjadi data TB senilai 85.5 m b. Data yang dimasukkan: PB=86.2 cm, pengukuran recumbent. WHO anthro akan mengkonversi data menjadi data PB senilai 84.8 cm c. Data yang dimasukkan: TB=85.5 cm, pengukuran standing. WHO anhro akan mengkonversi data menjadi data PB senilai 86.2 cm d. Data yang dimasukkan: PB=86.2 cm, pengukuran recumbent. WHO anthro akan mengkonversi data menjadi data TB senilai 84.8 cm e. Data yang dimasukkan: PB=86.2 cm, pengukuran recumbent. WHO anthro akan mengkonversi data menjadi data TB senilai 86.2 cm 2. Masalah kekurangan gizi kurang di wilayah Puskesmas A sangat tinggi pada tahun. Diduga penyebab langsung dari masalah tersebut adalah kurangnya intake rata-rata konsumsi energi dan protein balita. Apakah metode yang paling tepat digunakan untuk mengkaji masalah utama di atas? a. Single 24 h recall/record b. FFQ c. SQ-FFQ d. Pengulangan recall/record f. Dietary history 3. Prevalensi hipertensi pada WUS di wilayah Kecamatan Kedungkandang cukup tinggi. Diduga karena kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi natrium. Metode dietary assessment apakah yang sebaiknya digunakan untuk mengidentifikasi masalah di atas? a. Single WFR / single EFR b. Single food record / single 24-h recall c. Pengulangan WFR/EFR pada sub sampel d. FFQ/SQ-FFQ e. Pengulangan food record / food recall pada sub sampel 4. Suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak pertama laki-laki usia 11 tahun, anak kedua perempuan usia 7 tahun, anak ketiga laki-laki usia 3 tahun. Pada hari pertama pengambilan data, dalam rumah tersebut terdapat 0,2 kg telur. Pada hari ke-3 pengambilan data, keluarga tersebut membeli 1 kg telur. Dan pada hari ke-7 pengambilan data, tersisa 0,4 kg telur. Berapakah rata-rata berat telur (g) /kap/hari? a. 22.86 b. 28.93 c. 34.29 d. 36.28 e. 37.47 5. Balita AN, usia 29 bulan, berat badan 14 kg, tinggi badan 89 cm. data antropometri dimasukkan ke dalam software WHO anthro dengan hasil sebagai berikut:



Apakah interpretasi status gizi balita AN yang paling tepat dari grafik di atas? a. Status gizi kurang b. status gizi ideal c. status gizi normal tapi beresiko gizi kurang d. status gizi normal tapi beresiko gizi lebih e. status gizi lebih



6. Ny. LN, usia 27 tahun, TB 160 cm, BB 45 kg. Sudah menikah 3 tahun tetapi belum memiliki keturunan. Seorang karyawati. Tidak suka sarapan pagi, dan jarang memasak karena kesibukan di kantornya. Makan siang yang sering dengan pangsit dan bakso, karena itu yang paling dekat dijual dari ruangan kantornya. Untuk mendapatkan berat badan ideal, Ny. LN harus meningkatkan berat badannya berapa kg? a. 7 kg b. 8 kg c. 9 kg d. 10 kg e. 11 kg 7. Ny. AR, 21 tahun, saat ini mengandung dengan umur kehamilan 20 minggu. Status gizi sebelum kehamilan adalah gizi kurang. Penambahan BB yang ideal untuk Ny. AR saat ini adalah: a. 12 kg b. 10 kg c. 8 kg d. 6 kg e. 15 kg 8. Ny NN, sedang hamil 8 minggu dan sering mengalami rasa panas pada ulu hati. Berikut merupakan pengaturan makan yang sesuai untuk Ny. NN a. Makan makanan berprotein rendah dan tinggi lemak dalam porsi kecil b. Minum bersamaan dengan makan c. Hindari makan dengan bumbu tajam, pedas, makanan yg menimbulkan gas d. Makanan dengan tinggi serat dan banyak cairan e. Pilih makanan dalam bentuk kering (biscuit,roti) 9. Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa nilai median Ekskresi Iodium dalam Urin (EIU) pada anak usia sekolah di Indonesia sebesar 215 mcg/L. Termasuk kategori apakah masalah gizi di atas? a. Bukan masalah kesehatan masyarakat (none) b. Masalah kesehatan masyarakat ringan (low) c. Masalah kesehatan masyarakat menengah (intermediate) d. Masalah kesehatan masyarakat berat (high) e. Masalah kesehatan masyarakat sangat berat (very high) 10. Seorang ahli gizi bertugas di ruang penyimpanan bahan makanan sebuah rumah sakit. Suatu hari dia mengecek persediaan buah Apel di refrigerator. Dia menemukan bahwa ada beberapa buah apel yang menjadi keriput, tidak segar, dan berat buah apel tersebut menjadi berkurang. Apakah penyebab kerusakan yang terjadi pada buah apel tersebut? a. Proses pelayuan b. Proses pembusukan c. Proses penguapan air d. Proses respirasi e. Proses transpirasi 11. Seorang ahli gizi mendapatkan pasien yang kekurangan protein kronis. Dari hasil FFQ. Asupan pasien tersebut mempunyai asam amino pembatas valin, sehingga mutu proteinnya rendah. Apakah sumber pangan protein yang dapat mengatasi masalah diatas? a. Ayam b. Daging c. Ikan d. Kacang-kacangan e. Serelia 12. Seorang ibu mengantar anaknya yang berusia 5 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mual, muntah, diare. Hasil anamnesa didapatkan data bahwa 3 jam yang lalu, anak baru mengkonsumsi rawon sisa acara selamatan semalam. Diagnosa sementara anak menderita keracunan makanan yang berasal dari rawon. Apakah jenis bakteri yang mungkin ada di dalam rawon tersebut? a. Escheria coli b. Lactobacillus bulgarius c. Saccharomyces cerevisiae d. Salmonela thypii e e. Staphylococcus aureus 13. Seorang ahli gizi pada saat membersihkan lemari pendingin menemukan ada buah jeruk yang mengalami perubahan warna, terdapat bintik merah,dan tampak ada jaringan yang keropos (pitting). Pada saat di cek suhu lemari pendingin menunjukkan angka 80C. Apakah kerusakan yang terjadi pada buah jeruk tersebut? a. Chilling injury b. Cold injury c. Cooling injury d. Frezer injury



e. Freezing injury 14. Seorang ibu X mengeluh mata sering berkunang-kunang dan cepat lelah selama 1 bulan terakhir, ibu X mempunyai kebiasaan minun teh setelah makan (tiga kali sehari) dan tidak suka mengkonsumsi lauk hewani. Apa penyebab gejala yang dirasakan ibu X? a. Asupan zat besi rendah dan penghambatan absorbs zat besi oleh asam fitata b. Asupan protein rendah dan asupan zat besi yang tidak adekuat c. Asupan protein rendah dan penghambatan absorbs zat besi oleh tannin d. Asupan zat besi rendah dan penghambatan absorbs zat besi oleh tannin e. Asupan protein rendah dan penghambatan absorbs zat besi oleh asam fitat 15. Berdasarkan kasus nomor 14. Kekurangan zat gizi mikro apa yang dialami ibu X? a. Zn b. Fe c. Mg d. Ca e. Mn 16. Di daerah pesisir pantai ditemukan prevalensi gondok yang cukup tinggi padahal dari segi asupan yodium dari garam sudah terpenuhi. Namun, didapatkan fakta bahwa masyarakat pesisir pantai mempunyai kebiasaan mengkonsumsi singkong dan kubis dalam jumlah tinggi. Menurut Saudara apakah ada kaitan hal tersebut dengan kejadian gondok pada masyarakat pesisir? a. Singkong dan kubis merupakan sumber vitamin yang dapat membantu penyerapan yodium b. Singkong dan kubis merupakan sumber mineral yang dapat membantu penyerapan yodium c. Singkong dan kubis merupakan zat yang menyebabkan flautulensi yang tidak berhubungan dengan metabolism yodium d. Singkong dan kubis merupakan zat goitrogen yang dapat menghambat penyerapan yodium e. Singkong dan kubis merupakan sumber antioksidan yang baik sehingga dapat mencegah oksidasi pada yodium 17. Seorang mahasiswa melakukan praktikum food microbiology, dia akan melakukan pengawaten bahan pangan dengan cara dikalengkan dan penambahan cairan asam. Menurut saudara, prinsip apakan yang dia terapkan pada percobaannya guna mencegah pertumbuhan mikroba? a. Pengendalian suhu dan pH b. Pengendalian pH dan kadar oksigen c. Pengendalian kadar air (Aw) dan pH d. Pengendalian komposisi substrat dan pH e. Pengendaliah suhu dan kadar air (Aw) 18. Seorang wanita dengan Diabetes Mellitus umur 70 tahun datang ke Poliklinik RS SH dengan keluhan ulkus pada kaki kanannya. Setelah diobati ulkusnya mulai membaik dan terbentuk jaringan kemerahan. Pada pemeriksaan miroskopik jaringan kemerahan tersebut ditentukan gambaran proliferasi fibroblast dan pembentukan pembuluh darah kapiler baru (angiogenesis). Disebut apakah jaringan kemerahan tersebut? a. Jaringan ikat b. Jaringan kolagen c. Jaringan elastin d. Jaringan granulasi e. Jaringan koloid 19. Sebuah industri pangan A membuat suatu terobosan produk baru yaitu membuat kaldu dari ceker ayam sebagai sumber glukosamin dan kondroitin. Namun ada beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian terkait keamanan pangan yaitu adanya Salmonella sp pada ceker ayam. Tindakan apa yang sebaiknya dilakukan indutri kaldu untuk mencegah atau menghilangkan kontaminasi Salmonella sp pada produk kaldu ceker? a. Penerapan teknologi iradiasi pada bahan baku ceker b. Melakukan hot water blanching pada bahan baku ceker c. Melakukan steam blanching pada bahan baku ceker d. Pemanasan bahan baku ceker pada suhu minimal 45.5oC e. Merendam bahan baku ceker dalam cairan garam 70%



20. Selama ini terdapat mitos di masyarakat terkait konsumsi bahan makanan sumber protein pasca melahirkan, dimana berdasarkan kepercayaan masyarakat seorang ibu pasca melahirkan dilarang mengkonsumsi lauk hewani agar lukanya cepat sembuh. Apakah benar hal tersebut? Jelaskan alasannya a. Salah, karena protein berperan membentuk jaringan baru, memperbaiki serta mengganti jaringan yang rusak sehingga luka cepat sembuh b. Salah, karena protein berperan memberikan energy dimana energy digunakan untuk proses penyembuhan c. Benar, karena jika mengkonsumsi protein luka ibu pasca melahirkan tidak akan kering d. Salah, karena protein berperan memproduksi ASI sehingga pertumbuhan bayi optimal e. Salah, karena protein tidak berkaitan dengan proses penyembuhan luka dan regenerasi jaringan yang rusak 21. Seorang remaja usia 18 tahun melakukan pemeriksaan darah lengkap dan diketahui dia mengalami hiperkolesterolemia. Berdasarkan riwayat makannya, dia tidak suka bahan pangan sumber kolesterol namun sangat gemar sekali mengkonsumsi mie, singkong, ubi, dan talas. Setiap kali makan, dia dapat menghasbiskan 2-3 porsi nasi. Berdasarkan kebiasaan makan remaja tersebut, sekiranya kenapa hal tersebut bisa terjadi? a. Kolesterol dapat dibentuk dari asetil coA yang berlebih yang berasal dari karbohidrat b. Kolesterol dapat dibentuk dari asam piruvat yang berasal dari bahan pangan sumber kolesterol c. Kolesterol dirubah dari asam mevalonat menjadi asetil coA yang berasal dari karbohidrat d. Kolesterol dibentuk dari karbohidrat saat konsumsi bahan pangan sumber kolesterol rendah e. Kolesterol dibentuk dalam jumlah tinggi pada remaja yang memang dalam masa pertumbuhan 22. Seorang ahli Gizi ingin membuat bahan pangan intermediet dari kacang komak sebagai sumber protein, dimana kacang komak diolah menjadi konsentrat protein. Ada satu kelemahan dari konsentrat protein kacang komak tersebut, yaitu beraroma langu. Senyawa apa yang dapat menyebabkan aroma langu dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan aroma langu tersebut? a. Enzim lipoksigenase, perlu dilakukan hot water blanching b. Enzim polifenolase, perlu dilakukan steam blanching c. Enzim galakturonase, perlu dilakukan hot water blanching d. Senyawa quinon, perlu dilakukan perebusan pada suhu tinggi e. Senyawa aldehid, perlu dilakukan hot water blanching 23. Beberapa tahun terakhir marak sekali iklan susu formula yang menggemborkan adanya kandungan DHA pada produk mereka. Berkaitan dengan hubungan DHA sebagai komponen membrane sel. Bagaimana hubungan DHA dengan tingkat kecerdasan balita? a. DHA merupakan asam lemak jenuh yang dapat meningkatkan regiditas membrane sel b. DHA merupakan asam lemak jenis omega 6 yang dapat meningkatkan fluiditas membrane sel c. DHA merupakan asam lemak jenis omega 3 yang dapat meningkatkan rigiditas membrane sel d. DHA merupakan asam lemak tak jenuh yang dapat mengurangi kadar asam lemak trans e. DHA merupakan asam lemak tak jenuh yang dapat meningkatkan fluiditas membrane sel 24. Seorang ibu mengeluh persendian kaku dan nyeri setelah mengkonsumsi sea food dan bayam. Berkaitan dengan kandungan atau senyawa yang terdapat dalam sea food dan bayam. Senyawa apa yang dapat menimbulkan keluhan tersebut? a. Protein b. Purin c. Logam berat d. Kolesterol e. Lemak 25. Seorang remaja yang menderita anemia disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi. Remaja tersebut mendatangi ahli gizi. Saran apa yang bisa diberikan ahli gizi? a. Konsumsi sumber zat besi terutama dari sumber makanan nabati



b. c. d. e.



Konsumsi the bersama makanan untuk membantu penyerapan zat besi Konsumsi sumber zat besi terutama dari sumber makanan hewani Konsumsi tablet zat besi dan vitamin C setiap mengalami menstruasi Konsumsi susu untuk memenuhi kebutuhan protein dan zat besi



26. Dahulu orang beranggapan bahwa penyakit malaria disebabkan oleh udara buruk, berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran/kesehatan penyakit ini dapat dibasmi dan diupayakan penyembuhannya. Bagaimana cara efektif pencegahan malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles sp. ? a. Mencari predator nyamuk Anopheles sp. b. Memutus perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp. c. Mengobati penderita malaria sampai tuntas d. Mengisolasi penderita malaria di ruang khusus e. Memproduksi obat kimia sebanyak mungkin 27. Seorang Nona bernama Alfi usia 20 tahun datang ke ahli gizi untuk konsultasi gizi pra hamil. Dia ingin mempersiapkan kehamilannya dengan baik. Alfi mempunyai berat badan 45 kg dengan tinggi badan 150 cm. Berapa Indeks Masa Tubuh Alfi? a. 17 b. 20 c. 25 d. 27 e. 30 28. Kita sering mendengar iklan susu tinggi kalsium, dimana iklan tersebut mengklaim bahwa produk susu tinggi kalsium mampu mencegah osteroporosis. Hal penting apa yang berkaitan dengan kalsium dan osteoporosis? a. Asupan kalsium yang cukup sejak dini memampukan seseorang mencapai masa tulang puncak yang maksimal sehingga dapat menunda terjadinya osteoporosis b. Asupan kalsium yang cukup sejak dini memampukan seseorang mencapai tinggi badan yang maksimal sehingga dapat menunda terjadinya osteoporosis c. Asupan kalsium yang cukup sejak dini dapat meningkatkan aktivitas sel osteoklas sehingga dapat menunda terjadinya osteoporosis d. Asupan kalsium yang cukup sejak dini dapat meningkatkan aktivitas sel osteoblas sehingga dapat menunda terjadinya osteoporosis e. Asupan kalsium yang cukup sejak dini dapat menggantikan kalsium yang hilang dari tubuh 29. Seorang pasien dengan ciri-ciri sulit bernafas mendadak dan perasaan tercekik, kukusianosis, warna kulit pucat, denyut nadi melemah dan cepat, serta vena leher menegang,datang ke laboratorium dengan lembar permintaan pemeriksaan analisa gas darah.Setelah di lakukan pemeriksaan didapatkan hasil pemeriksaan: pH = 7.48 pCO2 = 30 mmHg HCO3- = 28 mmHg Dengan Nilai normal sebagai berikut pCO2 = 35-45 mmHg HCO3- = 22-26 mmHg Bagaimana status asam-basa pasien pasien tersebut? a. Alkalosis respiratoril tanpa kompensasi b. Alkalosis metabolic dengan kompensasi asidosis respiratorik c. Asidosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis metabolic d. Asidosis metabolic dengan kompensasi alkalosis respiratorik e. Asidosis metabolic tanpa kompensasi 30. Ny.D, umur 40 tahun, dating ke rumah sakit dengan keluhan kejang, denyut nadi cepat namun lemah, hipotensi dan pusing, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar natrium dalam serum 165 mEq/L dan kadar natrium dalam urin 225 mEq/L/24 jam, dan diketahui pasien memiliki riwayat penyakit diabetes



dan banyak melakukan aktivitas olahraga yang berlebihan untuk menurunkan berat badan. Masalah gizi apa yang terjadi pada pasien Ny.D ? a. Hipernatremia b. Hiponatremia c. Hiperkalemia d. Hipokalemia e. Hiperkalsemia 31. Ny. Y umur 47 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan lemah, dan haus. pada pemeriksaan fisik di dapat tekanan darah 70/65 mmhg, nadi 120 x/m lemah dan dalam mukosa mulut kering. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar: kalium: 2,9 mEq/liter , natrium : 127 mEq/ liter. Bagaimana keadaan pasien tersebut? a. Rehidrasi b. Overhidrasi c. Dehidrasi d. Gangguan pernapasan e. Shock 32. Jenis beras yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia adalah beras padi dan beras ketan. Beras mengandung banyak pati, dimana pati tersusun dari rangkaian unit glukosa yang terdiri dari amilopektin dan amilosa. Seperti yang kita tahu bahwa beras ketan memiliki sifat yang lebih pulen dibandingkan dengan beras padi. Jenis pati apa yang menyusun dua jenis beras tersebut? a. Beras ketan memiliki kandungan amilopektin yang lebih tinggi b. Beras padi memiliki kandungan amilopektin yang lebih tinggi c. Kandungan amilosa dan amilopektin dalam beras ketan seimbang d. Beras ketan memiliki kandungan amilosa yang lebih tinggi e. Beras padi memiliki kandungan amilosa yang lebih tinggi 33. Berkaitan dengan adanya kandungan protein dan karbohidrat dalam susu ternyata dapat berpotensi terjadinya reaksi Maillard yang dapat menghasilkan senyawa acrilamid yang bersifat karsinogen. Sebagai ahli gizi yang bekerja di suatu food industry, saran apa yang akan saudara berikan untuk mencegah hal tersebut? a. Suhu pemanasan yang digunakan dalam proses pembuatan susu tidak terlampau tinggi b. Penambahan suatu senyawa antioksidan yang dapat mencegah proses oksidasi c. Pemanasan dalam suhu tinggi namun dengan waktu pemanasan yang singkat (HTST) d. Penambahan bahan pengisi seperti dekstrin untuk mencegah reaksi dua komponen tersebut e. Penghilangan laktosa terlebih dahulu untuk mencegah proses reaksi dengan protein susu 34. Seorang wanita berusia 28 tahun datang ke ahli gizi, memiliki tinggi badan 160 cm dan berat badan 80 kg. Dari hasil wawancara kebiasaan makan didapatkan data sebagai berikut: Minum teh 2 kali sehari, suka cemilan kripik dan gorengan. Pola makan 3 kali sehari dan 2 kali selingan. Wanita ini hanya tinggal sendiri dengan seorang pembantunya.Wanita ini bermaksud ingin menurunkan berat badannya dengan cara mengatur pola makannya. Memperhatikan kondisi wanita tersebut, berapakah pengurangan kalori sehari yang sebaiknya diterapkan? a. 250 kkal b. 500 kkal c. 750 kkal d. 1000 kkal e. 1500 kkal 35. Seorang wanita menyusui berusia 27 tahun, saat ini bayinya berusia 8 bulan, memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan 48 kg. Dari hasil wawancara kebiasaan makan didapatkan data sebagai berikut: Pola makan 3 kali sehari dan 2 kali selingan. Memperhatikan status gizi wanita tersebut, berapakah penambahan kalori sehari yang sebaiknya diterapkan? a. 100 kkal b. 250 kkal c. 300 kkal d. 500 kkal e. 550 kkal 36. Laki-laki berusia 50 tahun datang ke ahli gizi di puskesmas, mengeluh kakinya sering linu dan bengkak terutama jika malam hari. Tekanan darah 130/90 mmHg. Pola makan 3 x sehari, suka sekali mengkonsumsi jeroan dan cemilan keripik mlinjo. Berat badan 55 kg dengan tinggi badan 160 cm. Berdasarkan gejala klinis di atas, bagaimana diagnosa gizi yang tepat? a. Penurunan kebutuhan natrium b. Penurunan kebutuhan protein



c. Kelebihan intake zat aditif e. Penurunan kebutuhan purin



d. Kelebihan berat badan tanpa disadari



37. Wanita berusia 35 tahun datang ke ahli gizi, dengan berat badan 50 kg, tinggi badan 155 cm, post op sectio caesaria 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan diperoleh: TD 120/90 mmHg, nyeri pada beka luka operasi, luka belum juga kering. Pasien mengaku menghindari konsumsi lauk hewani dan kacang-kacangan karena khawatir malah memperburuk lukanya. Berdasarkan gejala klinis di atas, bagaimana diagnosa gizi yang paling tepat? a. Kelebihan intake karbohidrat b. Kekurangan intake karbohidrat c. Kepercayaan yang salah mengenai pangan dan gizi d. Kurangnya pengetahuan mengenai pangan dan gizi e. Ketidaksesuaian intake jenis karbohidrat 38. Asuhan gizi yang tepat memiliki peranan yang penting dalam menunjang keberhasilan terapi pasien. Pada pasien anak gizi buruk pemberian terapi diet harus diperhatikan sesuai dengan kondisi pasien. Terdapat beberapa jenis formula tandart bagi anak gizi buruk diantaranya adalah F75. Apa yang menjadi indikasi pemberian F75 pada pasien anak gizi buruk ? a. Pasien berada pada tahap stabilisasi b. Kondisi pasien telah stabil c. Pasien berada pada tahap rehabilitasi d. Dipersiapkan untuk pasien setelah pulang dri RS e. Diberikan pada minggu ke 2 – 6 39. Seorang pasien Congestive Heart Failure (CHF) dirawat di RST Dr. Soepraoen dengan keadaan umum lemah, sesak nafas +, berdebar-debar, odema +, nafsu makan minum (-). Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 160/100 mm/hg, hasil lab sebagai berikut : SGOT ↑, SGPT N, Na ↑. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 25. Dilakukan recall 24 jam dengan hasil asupan energi sebesar 70% AKG, dan protein 70%, lemak 50%, dan karbohidrat 55% kebutuhan. Mengapa pada pasien dengan gagal jantung harus mendapat diet rendah garam ? a. Terjadi kompensasi vasokuntruksi oleh hormone rennin angiotensin b. Terjadi mekanisme kompensasi peningkatan aktivitas saraf simpatis c. Terjadi kompensasi retensi cairan dan natrium oleh hormone aldosteron d. Terjadi mekanisme kompensasi dilatasi otot jantung e. Terjadi mekanisme kompensasi peningkatan ambilan end diastolic volume 40. Seorang ibu hamil berusia 32 tahun memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan sebelum hamil 48 kg. Berat badan ibu saat ini di usia kehamilan 36 minggu adalah 58 kg. Memperhatikan status gizi ibu sebelum hamil, berapakah berat badan yang sebaiknya dicapai ibu pada akhir kehamilan? a. 53 – 57 kg b. 55 – 60 kg c. 60 – 64 kg d. 61 – 66 kg e. > 66 kg 41. Penanganan anak gizi buruk memerlukan tindakan yang tepat dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan fisiologis anak serta perlu dipantau secara intensif. Treatment yang diberikan kepada anak gizi buruk dilakukan secara bertahap, misalnya dalam tahap stabilisasi, hal yang perlu dilakukan adalah mencegah anak mengalami hipoglikemi dan dehidrasi. Asupan gizi apakah yang dapat diberikan kepada anak dalam tahap tersebut? a. ASI dan makanan pendamping ASI b. Cukup ASI saja karena mudah dicerna c. Formula WHO dan rehidrasi malnutrisi d. Asupan protein tinggi untuk memperbaiki jaringan tubuh anak e. Makanan lengkap (makanan pokok, sayur, lauk pauk, dan buah) 42. Suatu kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah yang rawan mengalami kekurangan persediaan bahan makanan dikarenakan kondisi geografis setempat. Seorang peneliti ingin melakukan studi



tentang perbedaan keragaman jenis dan jumlah konsumsi pangan perorangan di daerah tersebut pada saat musim kemarau dan pada saat musim penghujan. Metode penilaian status gizi apakah yang sebaiknya digunakan oleh peneliti? a. Food weighing b. Dietary history c. Food frequency d. 24 hour-food recall e. Semi Quantitative Food Frequency 43. Seorang anak usia 3 tahun, dirujuk ke rumah sakit dengan gejala klinis mengalami edema pada punggung kaki, tangan, dan perut, moonface, rambut kemerahan dan mudah dicabut, apatis, anoreksia, dan mengalami pengecilan otot (hipotrofi). Berdasarkan gejala klinis di atas, apakah yang diderita oleh anak tersebut? a. gizi buruk b. kurang energi protein c. Marasmus d. Kwashiorkor e. marasmic kwashiorkor 44. Ny L. dengan diagnosa sirosis hepatis MRS dengan keluhan nyeri perut, lemas, mual, muntah darah. Tekanan darah 160/100 mmHg. Hasil anamnesa menunjukkan pasien kembung +, ascites +. Dari hasil pengukuran didapatkan IMT 25. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan data : SGOT 75 µ/ l, Hb 10 g/dl, Albumin ↓, amonia ↑. Dari hasil recall diperoleh asupan energi 50% kebutuhan, asupan KH 65% kebutuhan, asupan lemak 45% kebutuhan, asupan protein 35% kebutuhan. Menyukai makanan yang digoreng dan ditumis setiap hari, makanan favoritnya adalah nasi padang, tidak suka makan buah dan sayur, pasien mengaku jarang berolahraga. Jelaskan mengapa pada pasien penyakit hati dengan ensefalopati sangat memerlukan protein dengan proporsi BCAA:AAA sama dengan 3:1 ? a. Memperbaiki ambilan neurotransmitter pada otak b. Membersihkan amonia yang menembus sawar darah otak c. Memperbaiki koordinasi antar jaringan syaraf pada otak d. Meningkatkan ketersediaan pool asam amino esensial e. Menjaga keseimbangan nitrogen yang positif 45. Tn.X, usia 60 tahun, didiagnosa nefrotik syndrome dengan dislipidemia. Dari hasil pemeriksaan didapatkan IMT 19. Hasil pemeriksaan laboratorium : Blood Urea Nitrogen (BUN) 92 mg/dl (N= 8-20 mg/100 ml), Creatinin 6 mg/dl (N=1,0-1,7 mg/dl), Uric acid 7 mg/dl (N=3-7,5 mg/dl), Cholesterol 300 mg/dl (N=150280 mg/dl), Trigliseride 275 mg/dl (N=200 mg/dl), Total protein darah 4 mg/dl (N=6-7, mg/dl), Proteinuri +++ (positif). KU lemas, tekanan darah 120/100 mmHg. Hasil recall 24 jam menunjukkan pasien hampir selalu menghabiskan makanan yang diberikan, dahulu pasien suka mengkonsumsi soft drink. Mengapa pada pasien dengan sindroma nefrotik harus diberikan diet tinggi protein? a. Karena pasien mengalami hipoalbuminemia akibat protein loss ++ b. Karena pasien cenderung mengalami penurunan status gizi c. Karena pasien mengalami keseimbangan nitrogen positif d. Karena pasien mengalami penurunan nafsu makan akibat uremia e. Karena pasien mengalami odema dan peningkatan berat badan 46. Tn.K 60 tahun, dirawat di ruang bedah, dengan nephrolithiasis (batu ginjal) sejak 3 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan saat ini sedang dalam perencanaan operasi. BB 70 kg, TB 168 cm, tensi 150/120 mmHg, nadi 90x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 37,5oC. Berapa kebutuhan gizi sehari dari kasus tersebut? a. 2225 kkal b. 2226 kkal c. 2227 kkal d. 2228 kkal e. 2229 kkal 47. Berdasarkan kasus nomor 46. Bentuk makanan yang sebaiknya diberikan untuk pasien tersebut adalah? a. Makanan biasa b. Makanan lunak c. Makanan saring d. Makanan cair kental e. Makanan cair jernih 48. Berdasarkan kasus nomor 46. Berapa nilai IMT dan menurut standar Kemenkes 2003, termasuk dalam kategori status gizi apa pasien tersebut? a. 23.8 termasuk dalam kategori normal



b. c. d. e.



24.8 termasuk dalam kategori normal 25.8 termasuk dalam kategori gemuk tingkat ringan 26.8 termasuk dalam kategori gemuk tingkat ringan 27.8 termasuk dalam kategori gemuk tingkat berat



49. Seorang ibu 50 tahun menderita diabetes mellitus datang ke poliklinik gizi untuk konsultasi. Pasien memiliki riwayat pola makan setiap pagi selau minum teh manis 1 gelas dengan gula 2 sdm dan 3 lembar roti tawar diisi dengan 3 sdm selai, makan siang nasi putih 1 ½ piring, lauk hewani (ayam goreng) 1 ptg, sayur asem 1 mangkok dan tempe goreng 3 ptg, sore makan pisang goreng 3 ptg dan 1 cup es krim, malam makan nasi 1 piring, lauk hewani (ikan kembung goreng) 1 ekor, sayur asem 1 mangkok. Mau tidur minum susu BB 65 kg, TB 155 cm, kadar glukosa darah 250 mg/dl. Dilihat dari riwayat pola makan sehari berapa jumlah kalori pasien tersebut? a. 2075 kkal b. 2275 kkal c. 2475 kkal d. 2675 kkal e. 2875 kkal 50. Berdasarkan kasus nomor 49. Dilihat dari riwayat pola makan sehari berapa gram jumlah protein yang dimakan pasien tersebut? a. 25 gram b. 50 gram c. 75 gram d. 100 gram e. 125 gram 51. Berdasarkan kasus nomor 49. Dilihat dari riwayat pola makan sehari berapa gram jumlah karbohidrat yang dimakan pasien tersebut? a. 370 gram b. 300 gram c. 270 gram d. 200 gram e. 170 gram 52. Berdasarkan kasus nomor 49. Dilihat dari riwayat pola makan sehari berapa kalori jumlah lemak yang dihasilkan pasien tersebut? a.876 kkal b. 776 kkal c. 676 kkal d. 576 kkal e. 476 kkal 53. Seorang remaja putri datang ke klinik gizi. BB 85 kg, TB 152 cm. status gizi obesitas, mengeluh karena sulit BAB. selain itu remaja tersebut merasa tidak percaya diri sehingga ingin menurunkan BB secara drastis. Bagaimana ahli gizi memberikan saran untuk kasus tersebut? a. Diet kaya akan serat dan olahraga b. Diet gizi seimbang dan olahraga c. Diet gizi seimbang dan kaya akan serat d. Diet defisit kalori e. Diet tinggi karbohidrat dan olahraga 54. Ny. R berusia 25 tahun hamil 2 bulan, BB 39 kg, TB 155 cm, LILA 21,3 cm, masuk RS dengan keluhan utama mual, muntah lebih dari 6 kali sehari, sebelumnya tidak pernah mengalami seperti ini, diagnosa dokter hiperemesis berat. Bentuk makanan seperti apa yang disarankan untuk kasus tersebut? a. Makanan biasa porsi kecil tapi sering b. Makanan lunak porsi kecil tapi sering c. Makanan sering porsi kecil tapi sering d. Makanan cair kental porsi kecil tapi sering e. Makanan cair jernih porsi kecil tapi sering 55. Seorang pasien combustio dirawat di RSUD Kanjuruhan dengan keadaan umum lemah, luka bakar 40%, pusing, nafsu makan minum (-). Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 100 mm/hg, hasil lab sebagai berikut : albumin 2 g/dl, hb 11.5 g/dl, ht 40%. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 18. Dilakukan recall 24 jam dengan hasil asupan energi sebesar 70% AKG, dan protein 70%, lemak 50%, dan karbohidrat 55% kebutuhan. Tujuan diit apa yang pertama dilakukan kepada pasien tersebut? a. Meningkatkan asupan energy dan protein b. Mengurangi asupan garam dan lemak c. Membatasi asupan energy untuk menurunkan berat badan d. Meningkatkan asupan energy tanpa memperberat kerja jantung e. Memberikan tinggi karbohidrat untuk mencegah penggunaan protein sebagai sumber energy



56. Seorang pasien datang ke poli gizi RSUD Dr. Saiful Anwar dengan keluhan sering pusing dan berdebardebar, dari hasil pengukuran didapatkan tekanan darah 170 mmHg. Hasil lab menunjukkan GDP 110 mg/dl, kolesterol 110 mg/dl. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 26. Dari hasil wawancara pola makan diketahui bahwa pasien suka minum kopi 2 kali/hari dan cemilan crackers dan keripik hampir setiap hari. Tujuan diit apa yang pertama dilakukan kepada pasien tersebut? a. Meningkatkan asupan energy untuk mencapai status gizi normal b. Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol c. Membatasi asupan energy untuk menurunkan berat badan d. membatasi asupan bahan makanan tinggi purin e. membatasi asupan cairan dan garam 57. Penanganan gizi pada penderita sindroma nefrotik mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan terapi pasien. Perencanaan gizi yang diberikan juga harus memperhatikan kondisi dan kemampuan fisiologis serta perlu dipantau secara intensif. Tujuan terapi gizi yang utama adalah meberikan makanan sesuai kebutuhan gizi tanpa memperberat kerja ginjal. Bagaimanakah pembeian diet kepada pasien tersebut? a. Protein tinggi diberikan apabila proteinuria 4+ b. Rendah protein yaitu 0.8 g/kgBB c. pembatasan kalsium dari susu d. Asupan protein tinggi untuk memperbaiki jaringan ginjal e. Protein diberikan cukup 1 gr/kgBB 58. Penanganan gizi pada anak gizi buruk terbagi dalam tahap stabilisasi, transisi dan rehabilitasi. Pada masa stabilisasi prinsipnya memenuhi kebutuhan energi anak cukup untuk metabolisme basalnya saja, menghindari refeeding syndrome serta mencegah komplikasi yang lebih buruk. Bagaimanakah tujuan pemberian diet yang tepat pada masa stabilisasi ? a. Mencegah dehidrasi dan hipotermia b. Mencegah hiperglikemi c. Pemberian energy dan protein sesuai kebutuhan d. Peningkatan konsistensi makanan untuk adaptasi usus e. Pemberian diet untuk tumbuh kejar 59. Seorang laki-laki, usia 61 tahun, sesak nafas, nafsu makan menurun. Pasien menderita adalah perokok aktif sejak 20 tahun yang lalu. Pasien mengaku sulit untuk merubah kebiasaan makannya selama ini yaitu merokok 2 bungkus setiap hari. Pola makan pasien adalah 3 kali sehari dan 1-2 kali selingan. Pasien tidak suka makan sayur dan buah. Hasil pemeriksaan Berat badan saat ini adalah 47 kg, dan tinggi badan adalah 165 cm. Leu 12.000/ul. Terapi diet apakah yang paling tepat dianjurkan kepada pasien tersebut? a. Batasi gula sedehana, rendah protein b. Batasi gula sederhana, cukup protein c. Rendah karbohidrat, rendah protein dan lemak d. Rendah karbohidrat, cukup energy, protein dan lemak e. Rendah karbohidratm tinggi protein 60. Seorang laki-laki, usia 49 tahun, mengalami farktur visura pada femur setelah jatuh dari tangga di rumahnya seminggu yang lalu. Pasien baru saja menjalani operasi. Saat ini pasien merasa pusing, mual, nafsu makan menurun. Hasil pengukuran antropometri IMT 21, SGOT SGPT normal. Bagaimanakah anjuran diet yang paling tepat diberikan kepada pasien tersebut? a. Tinggi kalori tinggi protein, tinggi kalsium, porsi kecil sering b. Rendah kalori, rendah lemak, tinggi kalsium, porsi kecil sering c. Cukup kalori rendah karbohidrat, tinggi kalsium, porsi kecil sering d. Cukup kalori, cukup protein, cukup kalsium, porsi kecil sering e. Cukup kalori, rendah protein, cukup kalsium, porsi kecil sering



61. Seorang pasien post op usia 55 tahun dengan gejala pusing dan merasa letih. Hasil tes GDP 120 gr/dl, Kolesterol 175 gr/dl, Hb 14 gr/dl, TD 120/90 mmHg. Nafsu makan menurun, pasien hampir selalu menyisakan setengah dari makanannya. Pola makan 3 x sehari dengan 2 x selingan berupa makanan ringan. BB 63 kg, TB 171 cm. Data apakah yang menentukan bahwa pasien diatas berisiko malnutrisi? a. Status gizi b. Data biokimia c. Data klinis-fisik d. Riwayat makan e. Data keluarga 62. Laki-laki 65 tahun datang ke ahli gizi dengan keluhan sering kencing dan bak. Dari hasil pemeriksaan, didapatkan: GDP 120 mg/dl, GDA 190 mg/dl, Protein 4++. Berat badan 63 kg dengan tinggi badan 171 cm. Pola makan 3 x sehari dengan 2 x selingan. Tidak suka makan sayur dan buah. Data apakah yang menentukan bahwa pasien diatas berisiko mengalami keseimbangan protein negatif? a. Status gizi b. Data biokimia c. Data klinis-fisik d. Riwayat makan e. Data keluarga 63. Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan BB 61 kg dan TB 170 cm dengan gejala sering kencing dan haus. Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng dan jarang makan sayur dan buah, pasien selalu minum kopi/teh manis 2 kali/hari, jarang berolahraga. Pasien tinggal dengan anaknya dan seorang pembantu. Hasil pemeriksaan laboratorium GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl, Kolestrol 190 gr/dl, Hb 14 gr/dl. Manakah diagnosa gizi yang paling tepat disimpulkan? a. Penurunan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan sering kencing dan haus, GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl b. Peningkatan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan BB 61 kg dan TB 170 cm c. Ketidaksesuaian konsumsi jenis karbohidrat berkaitan dengan pola makan yang salah ditandai dengan minum kopi/teh manis 2x/hari, GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl d. pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang pangan dan gizi ditandai dengan jarang makan sayur dan buah e. Pola makan yang salah berkaitan dengan berat badan yang kurang ditandai dengan BB 50 kg dan TB 160 64. Pasien wanita usia 65 tahun dengan BB 45 kg dan TB 155 cm mengeluh berak darah (+), ascites (+), sering merasa lelah dan letih. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 u/L. Pola makan 3 x sehari dan 1-2 x selingan, pasien mempunyai kebiasaan merokok dan konsumsi makanan bersantan dan gorengan serta jarang makan sayur dan buah. Hasil pemeriksaan laboratorium Kolesterol >200 mg/dl. Manakah diagnosa gizi yang paling tepat disimpulkan? a. Penurunan kebutuhan energy dan penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan malnutrisi ditandai dengan BB 45 kg dan TB 155 cm, kolesterol >200 mg/dl b. Peningkatan kebutuhan protein dan penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan berak darah (+), ascite (+), Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 u/L c. Penurunan kebutuhan natrium dan peningkatan kebutuhan lemak berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 u/L d. Peningkatan kebutuhan lemak dan penurunan kebutuhan energy berkaitan dengan hiperlipidemia ditandai dengan kolesterol >200 mg.dl, suka merokok dan konsumsi makanan bersantan dan gorengan e. Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi ditandai dengan konsumsi makanan bersantan dan gorengan serta jarang makan sayur dan buah 65. Laki-laki berusia 55 tahun, pekerjaan wiraswasta, mempunyai IMT 29.Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa TG >170 mg/dl, LDL >250 mg/dl, HDL 27 mg/dl. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 18,5. Dari hasil wawancara pola makan diketahui bahwa pasien jarang minum kopi tetapi menyukai makanan gurih, kaldu serta suka cemilan kripik melinjo hampir setiap hari. Tujuan diit apa yang pertama dilakukan kepada pasien tersebut? a. Meningkatkan asupan energi untuk mencapai status gizi normal b. Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol c. Membatasi asupan energi untuk menurunkan berat badan d. Membatasi asupan bahan makanan tinggi purin e. Membatasi asupan cairan dan garam 77. Recall konsumsi makanan 2 x 24 jam dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan 8 bulan. Hasil analisis zat gizi didapatkan asupan zat besi hari I = 40 mg, hari II = 50 mg. Berapa tingkat kecukupan gizi pada kasus tersebut ? a. 66.7% b. 75% c. 83.3% d. 90% e. 150% 78. Seorang wanita usia 30 tahun, bekerja di perusahaan garment bagian jahit. Jumlah hasil jahitan tidak pernah maksimal karena sering merasa pusing, lemah, cepat lelah, dan muka pucat. Gejala tersebut berkaitan dengan kekurangan zat gizi tertentu. Manakah defisiensi zat yang paling sesuai dengan kasus tersebut? a. Energi b. protein c. vitamin C d. zat besi e. seng 79. Seorang wanita hamil usia 32 tahun dengan umur kehamilan 7 bulan. Hasil pemeriksaan laboratorium: kadar Hb 11 gr%, pengukuran LILA 21,8 cm. Bagaimana status gizi ibu hamil tersebut ? a. Gizi baik b. Gizi kurang c. Normal d. Kurang energi kronis e. Kurang energi protein 80. Seorang remaja perempuan , umur 21 tahun mempunyai ukuran tubuh berikut : berat badan 37 kg , tinggi badan 163 cm. Metode perhitungan apa yang paling sesuai untuk menentukan status gizi remaja tersebut ? a. Berat badan berdasarkan umur (BB/U) b. Berat badan berdasarkan tinggi badan (BB/TB) c. Indeks massa tubuh (IMT) d. IMT berdasarkan umur (IMT/U) e. Tinggi badan berdasarkan umur (TB/U) 81. Seorang remaja perempuan , umur 21 tahun mempunyai ukuran tubuh berikut : berat badan 37 kg , tinggi badan 163 cm. Dilakukan analisis status gizi dengan perhitungan Indeks massa tubuh. Apa kategori status gizi remaja tersebut ? a. Kekurangan berat badan tingkat berat b. Kekurangan berat badan tingkat ringan c.Normal d. Kelebihan berat badan tingkat ringan e. Kelebihan berat badan tingkat berat 82. Seorang bayi laki-laki lahir dengan berat badan 3200 g dengan panjang badan 50 cm. Hasil pengukuran berat badan dan panjang badan pada umur 2 bulan masing-masing 6500 g dan 62,3 cm. Apakah interpretasi status gizi bayi tersebut berdasarkan perhitungan indeks berat badan berdasarkan umur (BB/U)? a. Obesitas b. Gizi lebih c. Gizi baik d. Gizi kurang e. Gizi buruk



83. Seorang bayi laki-laki lahir dengan berat badan 3200 g dengan panjang badan 50 cm. Hasil pengukuran berat badan dan panjang badan pada umur 2 bulan masing-masing 6500 g dan 62,3 cm. Apakah interpretasi status gizi bayi tersebut berdasarkan perhitungan indeks panjang badan berdasarkan umur (PB/U)? a. Tinggi b. Pendek c. Normal d. Sangat tinggi e. Sangat pendek 84. Hasil pemeriksaan terhadap 60 orang anak SD di suatu desa mendapatkan bahwa kadar iodium dalam urine rendah. Sebagian besar pendidikan penduduk di daerah tersebut SD. Intervensi yang akan dilakukan petugas gizi adalah penyuluhan dengan tema penggunaan garam beriodium. Apakah media yang paling cocok digunakan untuk kelompok sasaran pada kegiatan tersebut? a. Leaflet b. Booklet c. Flipchart d. Boneka tangan e. Lembar balik 85. Hasil pemeriksaan terhadap 60 orang anak SD di suatu desa mendapatkan bahwa kadar iodium dalam urine rendah. Sebagian besar pendidikan penduduk di daerah tersebut SD. Intervensi yang akan dilakukan petugas gizi adalah penyuluhan dengan tema penggunaan garam beriodium. Siapa kelompok sasaran yang paling sesuai untuk kegiatan tersebut ? a. Kader b. Anak SD c. Guru SD d. Ibu rumahtangga e. Seluruh warga desa 86. Agar program perbaikan gizi dapat terlaksana dengan baik sehingga tujuan program tercapai, maka perlu kerjasama yang baik dengan sektor terkait. Salah satu cara yang dapat dilakukan ahli gii adalah upaya memperoleh dukungan politis dari stakeholder (bupati, ketua DPRD dll). Melalui kegiatan komunikasi apakah dukungan tersebut dapat diperoleh? a. Negosiasi b. Interpersonal komunikasi c. Lokakarya d. Advokasi e. Seminar 87. Petugas gizi ingin mengetahui kebiasaan makan ibu menyusui di salah satu desa wilayah kerja Puskesmas. Data yang ingin diperoleh antara lain adalah jenis makanan tertentu yang dikonsumsi secara periodik. Apakah metode survey konsumsi yang paling tepat digunakan untuk mendapatkan data tersebut? a. Food list b. Food recall c. Food frequency d. Dietary history e. Food account 88. Hasil analisis zat gizi berdasarkan recall konsumsi 3x24 jam terhadap balita umur 3 tahun 5 bulan didapatkan asupan Energi hari I 1100 Kalori, hari II 1150 Kalori, hari III 1050 Kalori. Berapa persen tingkat kecukupan gizi pada kasus tersebut ? a. 70.9% b. 100% c. 105% d. 110% e. 115% 89. Seorang bayi beserta ibunya datang ke Posyandu untuk menimbang dan mengukur panjang badannya. Setelah dianalisis dengan menggunakan indeks BB/PB didapatkan nilai z-score 1.3 SD sedangkan indeks PB/U menunjukkan -2.5 SD. Apa kategori status gizi bayi tersebut? a. Normal b. Normal pendek c. Normal panjang d. Gemuk pendek e. Gemuk panjang 90. Seorang ibu membawa balitanya ke Puskesmas. Berdasarkan pengukuran antropometri oleh petugas gizi, balita tersebut ternyata memiliki status gizi sekarang baik tetapi pernah kurang gizi pada masa lalunya. Bagaimanakah kombinasi indeks antropometri yang dapat menggambarkan status gizi anak tersebut? a. BB/TB rendah, BB/U rendah dan TB/U tinggi b. BB/TB normal, BB/U rendah dan TB/U rendah c. BB/TB normal, BB/U normal dan TB/U rendah d. BB/TB rendah, BB/U normal dan TB/U tinggi e. BB/TB normal, BB/U normal dan TB/U normal 91. Seorang wanita usia 54 tahun datang ke Puskesmas, kelebihan berat badan dan ingin berkonsultasi tentang pola makan untuk penurunan berat badannya. Hasil pengukuran antropometri didapatkan; Lingkar



Pinggang (Lpi) 35 cm dan Lingkar Panggul (Lpa) 32 cm. Berapakah Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) wanita tersebut ? a. 0.19 b. 0.91 c. 0.90 d. 1.00 e. 1.09 92. Seorang ahli gizi puskemas akan melakukan penyuluhan gizi kepada ibu balita di Posyandu dengan topik praktek pemberian MP-ASI. Apa langkah awal yang harus dipersiapkan? a. Menyusun rencana b. Menyiapkan media c. Menentukan metodologi d. Menyiapkan contoh MP-ASI e. Menyiapkan evaluasi 93. Ibu balita di posyandu umumnya memberikan secara dini MP-ASI berakibat banyak bayi yang menderita diare. Apakah langkah awal yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut? a. Identifikasi masalah b. Analisis penyebab c. Menentukan besar masalah d. Melakukan pendataan e. Menyusun rencana intervensi 94. Seorang balita umur 2 tahun 3 bulan, tampak lesu, apatis, selalu gelisah, dan cengeng. Kondisi tersebut lama kelamaan menyebabkan balita tampak kurus kering. Apakah istilah yang sesuai untuk defisiensi gizi tersebut ? a. Gizi kurang b. Marasmus c. Kwashiorkor d. Marasmus kwashiorkor e. Gizi buruk 95. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi kurus dan sangat kurus balita sebesar 12,1%, gizi kurang dan gizi buruk sebesar 19,6%, pendek dan sangat pendek sebesar 37,6%, kegemukan sebesar 11,9% dan anemia defisiensi besi 23%. Berdasarkan kriteria indikator masalah kesehatan masyarakat (public health indicator), masalah gizi yang paling mendesak untuk diatasi pada kasus di atas adalah a. Kurus dan sangat kurus b. Gizi kurang dan gizi buruk c. Pendek dan sangat pendek d. Kegemukan e. Anemia defisiensi gizi 96. Praktek ASI Eksklusif di Kota A masih kurang dari 11%. Sebanyak 85% dari bayi yang baru di lahirkan di wilayah Kota A langsung diberi susu formula setelah bayi dilahirkan. 65% di antaranya karena pemberian susu formula merupakan bagian dari standar pelayanan di fasilitas kesehatan tempat bayi tersebut dilahirkan, 15% karena penolong persalinan merasa pemberian susu formula yang paling praktis agar bayi tercukupi kebutuhan gizinya, 10% karena ibu menolak memberikan ASI karena melahirkan dengan operasi atau masih terlalu capek setelah melahirkan. Apakah penyebab paling dominan kegagalan ASI Eksklusif pada kasus di atas? a. Persepsi ibu yang salah tentang ASI eksklusif b. Kurangnya pengetahuan ibu tentangnya pentingnya ASI eksklusif c. Kurangnya motivasi penolong persalinan untuk menerapkan inisiasi menyusu dini d. Kurangnya kesadaran penolong persalinan tentang pentingnya ASI eksklusif e. Standar pelayanan rumah sakit yang belum menerapkan konsep baby friendly hospital 97. Praktek ASI Eksklusif di wilayah kota A masih kurang dari 11%. Sebanyak 85% dari bayi yang baru di lahirkan di wilayah Kota A langsung diberi susu formula setelah bayi dilahirkan. 65% di antaranya karena pemberian susu formula merupakan bagian dari standar pelayanan di fasilitas kesehatan tempat bayi tersebut dilahirkan, 15% karena penolong persalinan merasa pemberian susu formula yang paling praktis agar bayi tercukupi kebutuhan gizinya, 10% karena ibu menolak memberikan ASI karena melahirkan dengan operasi atau masih terlalu capek setelah melahirkan. Intervensi apa yang paling sesuai untuk mengatasi masalah atas? a. Memberikan edukasi kepada petugas kesehatan tentang pentingnya ASI eksklusif



b. c. d. e.



Memberikan edukasi kepada calon ibu untuk segera memberikan ASI setelah bayi dilahirkan Advokasi kepada fasilitas kesehatan untuk memperbaiki standart pelayanan Memberikan motifasi kepada ibu yang baru melahirkan untuk segera memberikan ASI Memberikan motivasi kepada petugas kesehatan untuk menerapkan IMD



98. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia hingga saat ini masih tergolong tinggi (sekitar 40%). Pola makan masyarakat Indonesia tergolong tinggi fitat, konsumsi pangan hewani rendah, dan bioavailabilitas mayoritas bahan makanan Indonesia rendah. Program manakah paling efektif untuk menurunkan prevalensi masalah gizi di atas? a. Suplementasi Fe + folat b. fortifikasi Fe pada bahan makanan pokok c. edukasi tentang bahan makanan tinggi Fe d. Edukasi tentang bahan makanan pendukung dan penghambat absorpsi Fe e. Pemantauan penambahan berat badan pada ibu hamil 99. Prevalensi kurus pada remaja putri di wilayah Kota C sebanyak 36%. Penyebabnya diantaranya remaja putri tidak mengetahui porsi makan yang baik untuk remaja putri 10%, remaja putri melewatkan waktu makan karena tidak sempat atau aktivitas yang terlalu banyak 15%, remaja putri sengaja mengurangi porsi atau melewatkan waktu makan karena ingin terlihat langsing 45%. Apakah penyebab masalah yang paling dominan pada kasus di atas? a. Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang porsi yang baik b. Kurangnya kesadaran remaja putri tentang pentingnya makan tepat waktu c. Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang body image yang baik d. Kurangnya motivasi remaja putri tentang perlunya memonitor berat badan e. Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang pentingnya makan tepat waktu 100. Prevalensi kurus pada remaja putri di wilayah Kota C sebanyak 36%. Penyebabnya diantaranya remaja putri tidak mengetahui porsi makan yang baik untuk remaja putri 10%, remaja putri melewatkan waktu makan karena tidak sempat atau aktivitas yang terlalu banyak 15%, remaja putri sengaja mengurangi porsi atau melewatkan waktu makan karena ingin terlihat langsing 45%. Apakah intervensi yang paling tepat untuk mengatasi masalah di atas? a. Edukasi tentang porsi makan yang baik untuk remaja putri b. Memberikan motivasi kepada remaja putri untuk meningkatkan porsi makan c. Memberikan motivasi kepada remaja putri untuk menepati jadwal makan d. Memberikan edukasi tentang body image yang baik untuk remaja putri e. Memberikan motivasi kepada remaja putri untuk meningkatkan berat badannya 101. Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester 2 di wilayah Puskesmas T adalah 41%. Sebanyak 45% Ibu mengaku tidak meminum suplemen Fe lagi karena selalu mual/muntah setelah minum suplemen Fe pada pagi/siang hari, 35% tidak meminum karena lupa dan 5% tidak meminum karena takut tidak bisa BAB atau BAB menjadi hitam. Rencana intervensi apa yang paling tepat untuk mengatasi masalah di atas? a. Edukasi tentang pentingnya tablet Fe b. Motivasi untuk meningkatkan keteraturan meminum tablet Fe c. Edukasi tentang cara dan waktu yang baik untuk minum tablet Fe d. Membuat kalender ceklist jadwal meminum tablet Fe e. Edukasi tentang efek samping tablet Fe 102. Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester 2 di wilayah Puskesmas T adalah 41%. Sebanyak 45% Ibu mengaku tidak meminum suplemen Fe lagi karena selalu mual/muntah setelah minum suplemen Fe pada pagi/siang hari, 5% mengaku minum tablet Fe bersama denga teh manis, 15% tidak



meminum karena lupa dan 5% tidak meminum karena takut tidak bisa BAB atau BAB menjadi hitam. Apakah penyebab paling dominan untuk kasus di atas? a. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet Fe untuk ibu hamil b. Kurangnya pengetahuan tentang anjuran waktu yang baik untuk meminum tablet Fe agar tidak merasakan efek samping mual/muntah c. Kurangnya motivasi untuk meminum tablet Fe secara teratur d. Mitos yang salah tentang efek samping konsumsi tablet Fe e. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang makanan/minuman yang menghambat penyerapan zat besi 103. Prevalensi wasting (kurus) pada balita di wilayah Puskesmas D termasuk kategori sangat tinggi. Diketahui 15% ibu tidak mengetahui prioritas pemilihan bahan makanan yang baik untuk balita, 40% ibu tidak mengetahui metode pendekatan yang baik ketika anak menolak makan, 25% ibu tidak mengetahui cara mengolah makanan yang sehat dan menarik untuk balita, 10% tidak tahu porsi makan yang baik untuk anak, 5% tidak tahu frekuensi makan yang baik untuk anak. Intervensi apa yang paling tepat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi di atas? a. Edukasi tentang bahan makanan yang sebaiknya diberikan kepada balita b. Edukasi tentang metode yang baik ketika anak menolak makan c. Demonstrasi pengolahan makanan yang sehat dan menarik untuk anak d. Edukasi tentang frekuensi dan porsi makan yang baik untuk anak e. Edukasi tentang pola makan yang baik untuk anak 104. Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia masih berkisar 40%. Hal ini dapat disebabkan karena intake Fe masyarakat Indonesia masih rendah, di bawah 2/3 AKG. Di sisi lain, kepatuhan minum tablet tambah darah sebanyak 90+ tablet hanya 18%. Intervensi apakah yang dinilai paling efektif untuk mengatasi masalah di atas? a. Suplementasi multivitamin mineral selama 90 hari selama kehamilan hingga 40 hari pasca melahirkan b. Suplementasi besi folat selama 90 hari selama kehamilan hingga 40 hari pasca melahirkan c. Edukasi pemilihan bahan makanan tinggi Fe d. Motivasi meningkatkan intake Fe dari makanan e. Fortifikasi Fe pada bahan makanan pokok yang sering dikonsumsi masyarakat 105. Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia masih berkisar 40%. SKDI tahun 19942007 menunjukkan bahwa suplementasi besi folat pada wanita hamil dengan cakupan 72% dapat menurunkan angka kematian balita sebesar 34% dan kematian neonatal dini. Kepatuhan minum tablet tambah darah sebanyak 90+ tablet hanya 10% dan sebanyak 19,3% wanita hamil sama sekali tidak minum tablet besi folat. Upaya apa yang paling tepat untuk mengatasi masalah di atas? a. Meningkatkan cakupan distribusi suplemen besi folat b. Perbaikan sistem perencanaan dan distribusi suplemen besi folat c. Meningkatkan integrasi distribusi suplemen besi folat dalam program ANC d. Perbaikan sistem monitoring edukasi intensif terkait kepatuhan konsumsi suplemen besi folat e. Meningkatkan frekuensi edukasi tentang manfaat suplemen besi folat 106. Masalah gizi akut di wilayah Puskesmas B pada tahun 2014 tergolong sangat tinggi. Ahli Gizi di Puskesmas B melaksanakan program intervensi utnuk mengatasi masalah tersebut. Indikator status gizi apakah yang paling tepat untuk monitoring dan evaluasi masalah gizi di atas? a. Berat badan menurut umur (BB/U) b. Tinggi badan menurut umur (TB/U) c.berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) d. Lingkar lengan atas menurut umur (LILA/U) e. Lingkar kepala menurut umur (LK/U)



107. Prevalensi campak dan ISPA di wilayah A cukup tinggi. Prevalensi rabun senja pada balita 0,01%. Sebagian besar sumber bahan makanan yang tersedia di wilayah tersebut memiliki bioavailabilitas vitamin A yang rendah. Sebelum dilakukan intervensi, dilakukan penggalian masalah gizi dan faktorfaktor yang mempengaruhi. Instrumen kuesioner pengkajian gizi (dietary assessment) apakah yang paling tepat digunakan untuk menggali data masalah gizi di atas? a. Kuesioner 24-h recall b. Kuesioner SQ-FFQ spesifik vitamin A c.Kuesioner Weight food record (WFR) d. Kuesioner estimated food record (EFR) e. Kuesioner Dietary history 108. Data Global Report menunjukkan bahwa prevalensi anak pra sekolah di Indonesia yang mengalami kekurangan vitamin A sub klinis (kandungan serum retinol 30% responden yang mengalami pembesaran kelenjar gondok grade I, dan hampir separuh dari total responden mengkonsumsi garam dengan kandungan yodium < 30 ppm. Upaya apa yang segera dapat dilakukan untuk menurunkan prevalensi tersebut? a. penyuluhan tentang bahan makanan goitrogenik pada masyarakat setempat b. menggalakkan penggunaan garam beryodium pada setiap rumah tangga c. pemberian suplementasi kapsul yodium kepada anak-anak SD yang mengalami pembesaran kelenjar gondok d. pemberian edukasi tentang bahan-bahan makanan sumber yodium yang mudah diperoleh masyarakat setempat e. memberikan usulan agar materi tentang bahaya GAKY masuk ke dalam kurikulum muatan lokal sekolah dasar di daerah tersebut 115. Seorang anak penderita gizi kurang, umur 7 tahun 2 bulan, berat badan 13 kg. Microtoise sudah terpasang dengan benar. Langkah apa yang harus dilakukan pertama kali oleh petugas untuk mengukur tinggi badan ? a. Mengkalibrasi / standarisasi alat b. Mengecek kelengkapan pakaian anak c. Membuka topi dan atau sepatu anak d. Menyuruh anak berdiri tegak e. Mengukur tinggi badan anak 116. Seorang ahli gizi rumah sakit melakukan taksiran kebutuhan bahan makanan untuk susunan menu makan pagi yang terdiri terdiri dari nasi tim, telur bumbu kecap, tumis wortel buncis. Rata –rata jumlah pasien perhari sebanyak 50 orang. Secara berurutan berapa banyak beras, telur, wortel dan buncis yang dibutuhkan perhari? a. 6.5 kg, 50 btr, 6.5 kg dan 6.5 kg b. 5.5 kg, 50 btr, 5.5 kg dan 5.5 kg



c. 4.5 kg, 50 btr, 4.5 kg dan 4.5 kg e. 2.5 kg, 50 btr, 2.5 kg dan 2.5 kg



d. 3.5 kg, 50 btr, 3.5 kg dan 3.5 kg



117. Untuk melaksanakan program higiene sanitasi, Kepala instalasi gizi menjalankan suatu program dengan mempersiapkan dokumen-dokumen penting, diantaranya dokumen spesifikasi pembeli, spesifikasi produk makanan, jadwal training pegawai, manual prosedur, resep/instruksi pengolahan bahan makanan, prosedur FIFO, sertifikat rekanan, dan daftar alat yang dipunyai. Apakah nama program yang dimaksud di atas? a. Good hygine practice b. Good manufacturing practice c. hazard analysis of critical control point d. Pre-requisite program e. standart operating procedure 118. Untuk melaksanakan program higiene sanitasi, Kepala instalasi gizi menjalankan suatu program dengan mempersiapkan dokumen-dokumen penting, diantaranya dokumen spesifikasi pembelian, spesifikasi produk makanan, jadwal training pegawai, manual prosedur, resep/instruksi pengolahan bahan makanan, prosedur FIFO, sertifikat rekanan, dan daftar alat yang dipunyai. Program tersebut digunakan sebagai syarat program apa? a. Good hygine practice b. Good manufacturing practice c. hazard analysis of critical control point d. Pre-requisite program e. standart operating procedure 119. Ahli gizi rumah sakit menemukan bahwa saat penerimaan bahan makanan tidak dilakukan penimbangan ulang oleh petugas dikarenakan petugas mengaku sudah biasa memperkirakan berat bahan makanan, selain itu, petugas tidak memeriksakesesuaian bahan makanan yang telah diterima dengan spesifikasi bahan makanan. Padahal SOP tentang penerimaan sudah tersedia. Apa yang harus dilakukan ahli gizi untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali? a. Melakukan perubahan SOP penerimaan b. Melakukan sosialisasi ulang tentang prosedur penerimaan c. Menegur petugas penerimaan tersebut d. Mengedukiasi petugas tentang pentingnya menimbang bahan makanan e. Mengevaluasi ketersediaan alat penimbangan 120. Seorang pasien CKR (Cedera Kepala Ringan) mengeluh pusing, muntah, nafsu makan kurang. Dari hasil monev diketahui bahwa asupan makan pasien hanya 20% kebutuhan. Padahal pasien tersebut dianjurkan untuk mematuhi anjuran diet untuk menunjang kesembuhan pasien serta perbaikan status gizinya. Hal apa yang seharusnya dilakukan oleh ahli gizi? a. Mengganti standart bumbu b. Modifikasi resep c. Mengubah standart porsi d. Menyesuakan dengan menu kesukaan pasien e. Pengembangan menu baru 121. Sebuah perusahaan bidang teknologi mempunyai 1000 karyawan yang lebih banyak bekerja di depan komputer, rata-rata IMT 22,5, sebagian besar pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, perilaku hidup kurang makan sayur dan buah pada sebesar 89% karyawan. Ahli Gizi perusahaan ingin meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai pentingnya sayur dan buah bagi kesehatan. Intervensi spesifik apa yang paling tepat dilakukan? a. Memberikan subsidi buah tiap jam makan selingan b. Memberikan menu sayur dan buah pada makan siang karyawan c. Memberikan konseling motivasi agar kebiasaan makan karyawan berubah d. Memberikan penyuluhan terkait pentingnya sayur dan buah dengan pre-post test e. Memberikan leaflet gizi mengenai pentingnya sayur dan buah untuk dibawa pulang



122. Instalasi gizi Rumah Sakit tipe D di kepulauan mengalami keterbatasan dalam variasi bahan makanan karena akses dengan pasar/produsen yang sulit. Kegiatan apa yang dilakukan ahli gizi? a. Menetapkan bahan makanan alternative b. Mencari supplier dari pusat kota c. Menyusun anggaran yang lebih besar d. Menaikan harga menu e. Mengubah siklus menu 123. Sebagian besar pasien di RS X memiliki kebiasaan mengkonsumsi ubi dan daun singkong padahal pasien tersebut diharuskan untuk menghindari makanan yang bergas dan berserat tinggi. Apa yang harus dilakukan oleh ahli gizi? a. Modifikasi menu b. Modifikasi standar bumbu c. Mengubah peraturan pemberian makanan RS d. Menyesuaikan dengan menu yang biasa dikonsumsi pasien e. Pengembangan menu baru 124. Instalasi gizi rumah sakit X dalam pengadaan bahan makanan menggunakan system rekanan, namun instalasi gizi X sering mengalami kekurangan bahan makanan kerena bahan yang diterima dari sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan terutama kelompok daging dan unggas apa yang sebaiknya dilakukan oleh ahli gizi? a. Mengganti system pembelian bahan makanan dengan system pembelian langsung ke pasar b. Menetapkan spesifikasi bahan makanan dan perjanjian pengembalian bahan jika tidak sesuai dengan spesifikasi c. Mengganti dengan supplier/rekanan lain yang lebih besar dan yang menjual bahan dengan harga tinggi d. Mengganti menu yang sudah ada dengan menu baru yang tidak terbuat dari daging dan unggas e. Menambah jumlah tenaga bagian pemesanan dan penerimaan sehingga mempermudah proses controllingnya 125. Dalam proses produksi makanan instalasi gizi rumah sakit Salsabilla Husada masih sering mengalami underproduction sehingga ada beberapa pasien yang mendapatkan diet yang tidak sesuai dengan diet yang seharusnya dia terima. Jika anda sebagai ahli gizi di rumah sakit Salsabilla Husada apa yang akan anda lakukan untuk mencegah hal tersebut? a. Menambah jumlah tenaga produksi b. Menggunakan jasa catering c. Membuat analisis forcasting yang tepat d. Menerapkan system produksi ready prepared e. Mendata jumlah rata-rata pasien setiap harinya 126. Rumah sakit salsabilla husada merupakan rumah sakit pendidikan STIKes Widya Cipta Husada Malang yang baru didirikan dan akan dibuka awal tahun 2015. Seorang ahli gizi yang ditunjuk sebagai kepala instalasi gizi ingin menerapkan system produksi ready prepared untuk mengurangi beban kerja dan agar tidak perlu menerapkan shift kerja. Sebagai ahli gizi hal kritis apa yang perlu diperhatikan sebelum menerapkan system produksi tersebut? a. Ketidaktepatan porsi penyajian menu yang lebih tinggi b. Membutuhkan evaluasi yang konstan terkait quality and safety c. Kebutuhan peralatan dan energy yang lebih banyak d. Keterbatasan pilihan menu dan bahan makanan yang bisa digunakan 127. Berdasarkan hasil plate waste study, makanan yang disajikan di Rumah Sakit A mempunyai rata-rata plate waste sekitar 21%. Apa yang sebaiknya ahli gizi lakukan untuk menindaklanjuti hasil plate waste study tersebut? a. Mengevaluasi menu dan mengganti beberapa menu



b. c. d. e.



Membuat diversifikasi bahan makanan yang digunakan Merekrut ahli tata boga sebagai tenaga produksi Melaporkan hasil tersebut kepada Kepala Rumah Sakit Memperbaiki standar resep yang digunakan



128. Ahli gizi A sering menemukan ayam goreng dengan konsidi bagian dalam yang masih merah dan berair, jika dikaitkan dengan keamanan pangan tentu hal tersebut tidak aman untuk dikonsumsi oleh pasien. Apa yang sebaiknya anda lakukan terkait hal tersebut? a. Menyediakan termometer sebagai controlling saat menggoreng b. Memberikan teguran dan punishment kepada tenaga pemasak c. Menetapkan dan sosialisasi SOP cara menggoreng bahan d.Selalu mengawasi secara langsung proses penggorengan ayam e. Menerapkan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) 129. Rumah sakit X merupakan rumah sakit yang baru berdiri sejak 6 bulan yang lalu. Tingkat produksi makanan di instalasi gizi cenderung lambat sehingga waktu distribusi makan pasien sering mengalami kemunduran waktu. Oleh karena itu, ahli gizi berusaha melakukan analisis penyebab hal tersebut. Jika dilihat dari jumlah tenaga kerja sudah memenuhi, namun arus kerja perlu diperbaiki. Sebagai seorang ahli gizi arus kerja apa yang akan kalian rekomendasikan? a. Arus kerja yang tidak searah b. Arus kerja yang mempunyai jarak rendah c. Arus kerja searah dan tidak bolak-balik d. Arus kerja yang tidak searah dengan arus sampah e. Arus kerja yang searah dengan arus makanan 130. Instalasi gizi Rumah sakit D di kota Malang akan menerapkan management keamanan pangan dengan menerapkan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sebagai seorang ahli gizi tentunya anda harus tahu apa saja yang harus anda penuhi sebelum menerapkan HACCP. Oleh karena itu, apa yang harus anda pastikan agar instalasi gizi anda bisa menerapkan HACCP? a. Instalasi gizi telah mempunyai sertifikat uji kelaikan fisik hygiene sanitasi makanan untuk jasa boga b. Instalasi gizi mempunyai dan menerapkan SOP dan SSOP pada semua rantai kegiatan produksi makanan c. Instalasi gizi telah menerapkan good manufacturing practices (GMP) dan mempunyai SOP dan SSOP pada semua rantai kegiatan produksi makanan d. Instalasi gizi mempunyai tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi sebagai anggota tim HACCP e. Instalasi gizi mempunyai system pendokumentasian untuk memdokumentasikan semua langkah dalam HACCP 131. Dalam proses penyajian makanan di rumah sakit Y, keluarga pasien sering mengeluh karena porsi makanan yang disajikan kadang terlalu sedikit dan terlalu banyak. Sebagai seorang ahli gizi apa yang akan anda lakukan? a. Melakukan training karyawan mengenai food weighing b. Melakukan standarisasi alat pemorsian makanan c. Mengawasi proses pemorsian makanan setiap saat d. Menimbang semua makanan yang akan disajikan e. Memberikan teguran dan punishment kepada tenaga pemorsi 132. Di kota Malang direncanakan akan dibangun rumah sakit tipe A dengan kapasitas pasien 1000 pasien dengan area yang sangat luas, jika anda direkrut sebagai ahli gizi disana system distribusi apa yang anda gunakan pada instalasi gizi dengan memperhatikan hal tersebut? a. System distribusi desentralisasi b. System distribusi kombinasi



c. Menerapkan pelayanan room service d. Sistem distribusi desentralisasi hanya untuk minuman e. System distribusi sentralisasi 133. Dalam proses distribusi makanan di rumah sakit B, makanan yang sampai pada pasien sering telah terjadi penurunan suhu sehingga hal tersebut menurunkan daya terima pasien. Apa yang seharusnya dilakukan? a. Memprioritaskan pedistribusian makanan yang lokasinya jauh b. Menggunakan alat yang dilengkapi dengan system pemanas c. Menerapkan system time holding yang tepat d. Menambah jumlah tenaga distribusi sehingga lebih cepat e. Menghangatkan kembali makanan sebelum di porsi 134. Dalam proses produksi makanan instalasi gizi B di kota Malang sering mengalami kelebihan makanan, namun jika dilihat dari taksiran jumlah produksi sudah tepat. Sebagai ahli gizi apa yang perlu anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut? a. Evaluasi dan kontrol personil serta peralatan b. Evaluasi dan mengubah standar porsi c. Evaluasi dan mengubah standar resep d. Kontrol penggunaaan bahan makanan e. Evaluasi dan mengubah standar menu 135. Satu bulan yang lalu instalasi gizi rumah sakit A melakukan pemeriksaan laboratorium cemaran makanan sebagai tahap pemeriksaan uji kelaikan fisik hygiene sanitasi, hasil dari pemeriksaan tersebut didapatkan residu detergen pada alat produksi. System pencucian diinstalasi gizi menggunakan 1 bak pencuci. Apa yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut hasil pengujian tersebut? a. Menggunakan air hangat dalam proses pencucian b. Menggunakan air yang ditambah chlorine c. Menambah bak pencucian alat menjadi 3 bak d. Merendam alat dalam air panas setelah dicuci e. Membersihkan alat dengan kain setelah pencucian 136. Dalam system penyimpanan bahan makanan basah instalasi gizi sering membuang bahan makanan, karena masa simpan yang cenderung lebih singkat dari yang sudah diperkirakan sehingga harus melakukan pengadaan bahan makanan secara mendadak, apa yang harus ahli gizi lakukan? a. Melakukan system first in first out b. Menerapkan system controlling suhu c. Menerapkan system first expired first out d. Membeli bahan makanan secukupnya e. Pembelian bahan makanan dilakukan setiap hari 137. Rumah sakit X menerapkan siklus menu 7 hari dan rata-rata masa rawat inap pasien di rumah sakit tersebut lebih dari 7 hari, untuk menghindari kebosanan akibat pengulangan menu apa yang sebaiknya dilakukan ahli gizi? a. Mengganti siklus menu menjadi siklus menu 10 hari b. Mengganti menu setiap 6 bulan sekali c. Menyebarkan kuesioner untuk mengetahui daya terima pasien d. Menggunakan bahan makan yang bervariasi e. Menggunakan carapengolahan yang bervariasi 138. Sebuah instalasi gizi di rumah sakit D mempunyai luas dapur 4 x 4 meter (dengan peralatan dapur), jumlah karyawan yang bekerja di dapur adalah 8 orang tiap shift. Jika dilihat dari persyaratan teknis hygiene sanitasi apa yang perlu anda koreksi?



a. b. c. d. e.



Luas lantai dapur untuk setiap orang pekerja sudah memenuhi syarat Memberikan rekomendasi kepada atasan untuk menambah luas dapur Menambah jumlah karyawan menjadi 10 orang untuk efisiensi produksi Memindahkan sebagian peralatan sehingga dapur menjadi lebih luas Mengubah lay out dapur dan arus kerja karyawan



139. Di dalam dapur instalasi gizi rumah sakit sering ditemukan adanya lalat. Hal tersebut tentu saja akan menyebabkan kontaminasi makanan. Apa yang sebaiknya dilakukan? a. Menggunakan insektisida b. Memasang blower yang berfungsi baik c. Menggunakan pintu yang berlapis kasa d. Menggunakan ventilasi yang cukup e. Menggunakan kipas angin pada area dapur 140. Tiga bulan yang lalu ahli gizi di instalasi gizi A melakukan pergantian siklus menu 10 hari, namun selama tiga bulan berturut-turut menu ke 3 hari ke 2 tidak bisa terealisasi karena kesulitan mendapatkan bahan makanannya sehingga menu diganti dengan menu lain. Melihat hal tersebut apa yang seharusnya perlu diperhatikan ahli gizi sebelum perencanaan menu? a. Memperhatikan macam dan jumlah konsumen yang akan dilayani b. Memperhatikan peralatan dan perlengkapan dapur yang tersedia c. Menyesuaikan dengan macam dan jumlah tenaga d. Menyesuaikan dengan kebiasaan makan daerah setempat e. Menyesuaikan dengan, musim, iklim, dan pasar 141. Dalam proses produksi makanan di instalasi gizi X masih sering dijumpai karyawan yang berbicara dan tidak menggunakan pakaian kerja yang terstandart. Sebagai ahli gizi apa yang harus anda lakukan? a. Menetapkan food hygiene dan sanitation practices yang benar b. Menetapkan dan sosialisasi food hygiene practices yang benar c. Menegur dan memberikan punishment pada karyawan tersebut d. Memberikan penyuluhan terkait management keamanan pangan e. Menetapkan SOP produksi mulai dari persiapan hingga penyajian 142. Ahli gizi rumah sakit X mendapatkan complaint dari pasien bahwa terdapat ulat dalam sayuran yang disajikan, untuk menindaklanjuti hal tersebut apa yang pertama akan anda lakukan? a. Mengevaluasi pengecekan spesifikasi sayuran pada saat penerimaan b. Menetapkan titik kritis pada setiap langkah dalam alur produksi sayur c. Menyusun dan implementasi HACCP pada pembuatan sayur d. Mengevaluasi penerapan SOP pada setiap proses produksi sayur e. Menetapkan kemungkinan bahaya dan sumber bahaya pada produksi sayur 143. Seorang pasien Congestive Heart Failure (CHF) dirawat di RST Dr. Soepraoen dengan keadaan umum lemah, sesak nafas +, berdebar-debar, odema +, nafsu makan minum (-). Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 160/100 mm/hg, hasil lab sebagai berikut : SGOT ↑, SGPT N, Na ↑. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 25. Dilakukan recall 24 jam dengan hasil asupan energi sebesar 70% AKG, dan protein 70%, lemak 50%, dan karbohidrat 55% kebutuhan. Mengapa pada pasien dengan gagal jantung harus mendapat diet rendah garam ? a. Terjadi mekanisme kompensasi vasokontruksi oleh hormone rennin angiotensis b. Terjadi mekanisme kompensasi peningkatan aktifitas saraf simpatis c. Terjadi mekanisme kompensasi retensi cairan dan natrium oleh hormone aldosteron d. Terjadi mekanisme kompensasi dilatasi otot jantung e. Terjadi mekanisme kompensasi peningkatan ambilan end diastolic volume



144. Seorang pasien dirawat di RSUD Kanjuruhan didiagnosa Chronic Kidney Disease (CKD) dengan keluhan mual muntah +, nafsu makan -, lelah, odema +, oligouria, dari hasil pengukuran didapatkan tekanan darah 140/100 mmHg. Hasil lab menunjukkan ureum ↑, kreatinin ↑, Hb ↓. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 21. Dari hasil wawancara pola makan diketahui bahwa pasien suka minum kopi 2 kali/hari dan minuman energi hampir tiap hari. Mengapa pada pasien dengan gangguan ginjal memiliki tanda-tanda anemia ? a. Ginjal tidak mampu memproduksi hormone eritropoitin b. Ginjal kehilangan fungsinya dalam reabsorpsi Fe c. Perfusi jaringan ginjal menurun akibat anemia d. Ginjal tidak mampu menyaring sisa metabolit tubuh e. Pemupukan metabolit di darah menyebabkan penurunan Hb 145. Zat besi (Fe) merupakan trace element yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit namun memiliki peranan yang penting bagi tubuh. Salah satu fungsinya adalah membantu proses pembentukan eritrosit di sumsum tulang. Kekurangan mineral ini menyebabkan eritrosit yang dihasilkan berbentuk kecil dan kandungan Hb dalam sel tersebut kurang (hipokromik mikrositik). Bahan makanan sumber Fe diantaranya daging, ikan, hati, susu dan sayuran hijau. Mengapa sumber Fe yang berasal dari sumber hewani lebih baik daripada Fe dari sumber nabati? a. Fe hewani merupakan besi heme yang lebih mudah proses penyerapannya b. Fe hewani berupa besi heme yang proses penyerapannya membutuhkan vitamin C c. Fe nabati berupa besi non heme yang lebih mudah proses penyerapannya d. Fe nabati berupa besi heme yang proses penyerapannya membutuhkan vitamin C e. Fe hewani berupa besi non heme yang lebih mudah proses penyerapannya 146. Seorang pasien dirawat di RST Dr. Soepraoen didiagnosa Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) dengan keluhan sesak nafas +, nafsu makan -, sputum +, batuk +, dari hasil pengukuran didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 38 ⁰C. Hasil lab menunjukkan leukosit ↑, Na normal, Hb normal. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 18. Dari hasil wawancara pola makan diketahui bahwa pasien suka minum kopi 2 kali/hari dan merokok 1 bungkus/hari. Pasien mengaku sering begadang hingga tengah malam di luar rumah dan tiap hari pergi bekerja dengan mengendarai sepeda motor. Mengapa pada pasien dengan infeksi paru hanya diberikan cukup karbohidrat? a. Karbohidrat merupakan sumber energy utama bagi eritrosit b. Proses penyerapan karbohidrat lebih mudah c. Metabolism karbohidrat membutuhkan lebih banyak O2 d. Metabolism karbohidrat menghasilkan lebih banyak O2 e. Karbohidrat dapat dirubah menjadi bentuk lain di dalam sel 147. Seorang wanita menyusui berusia 25 tahun, saat ini bayinya berusia 5 bulan, memiliki tinggi badan 165 cm dan berat badan 58 kg. Dari hasil wawancara kebiasaan makan didapatkan data sebagai berikut: Pola makan 3 kali sehari dan 2 kali selingan. Memperhatikan kondisi wanita tersebut, berapakah penambahan kalori sehari yang sebaiknya diterapkan? a. 550 kkal b. 500 kkal c. 750 kkal d. 700 kkal e. 1000 kkal 148. Seorang wanita berusia 22 tahun hamil 5 bulan, BB 59 kg, TB 163 cm, BB sebelum hamil 55 kg. Data hasil pengukuran laboratorium menunjukkan Hb 10 gr/dl, bengkak -, lelah, nafsu makan +. Dari hasil wawancara kebiasaan makan didapatkan data sebagai berikut: Pola makan 3 kali sehari dan 2 kali selingan. Suka mengkonsumsi susu hamil dan buah-buahan. Indikator antropmetri yang manakah yang tepat digunakan untuk mengukur status gizinya ? a. Penambahan berat badan berdasarkan usia kehamilan b. Penambahan LILA berdasarkan usia kehamilan



c. Penambahan berat badan berdasarkan tinggi badan d. Penambahan lingkar perut berdasarkan usia kehamilan e. Penambahan IMT berdasarkan usia kehamilan 149. Diabetes Mellitus merupakan sekumpulan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia, poliuria, polidipsi dan polifagi. 4 pilar penatalaksanaan diabetes mellitus meliputi edukasi, asuhan diet, aktivitas fisik dan obat. Mengapa aktivitas fisik mutlak diperlukan bagi diabetisi? a. Aktivitas fisik membantu penyerapan glukosa di usus halus b. Aktivitas fisik aktivitas enzim pencerna glukosa c. Aktivitas fisik membantu pemecahan gula otot d. Aktivitas fisik membantu pengambilan glukosa oleh jaringan e. Aktifitas fisik menghambat transporter glukosa di usus halus 150. Diabetes Mellitus merupakan sekumpulan penyakit metabolik yang disebabkan oleh defisiensi insulin absolut/relatif maupun resistensi insulin di jaringan perifer. Gejala klasik Diabetes Mellitus diantaranya hiperglikemia, poliuri, polidipsi dan polifagi. Pada penderita terjadi gangguan metabolisme karbohidrat seperti glikolisis ↓, glikogenesis ↓, glikogenolisis ↑, glukoneogenesis ↑. Mengapa pada penderita diabetes terjadi penurunan berat badan yang tidak disadari ? a. Terjadi pemecahan simpanan lemak dan glikogen di jaringan b. Terjadi penumpukan simpanan lemak dan glikogen di jaringan lemak c. Terjadi peningkatan pemecahan glukosa menjadi energy d. Terjadi peningkatan penyerapan glukosa oleh usus e. Terjadi peningkatan aktivitas enzim pencerna karbohidrat 151. Yodium merupakan trace element yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit namun memiliki fungsi yang penting bagi tubuh. Salah satu fungsi yodium adalah mengatur tingkat metabolisme tubuh di hati. Yodium diskeresikan ke hati oleh kelenjar tiroid (kelenjar gondok) yang dirangsang oleh TSH dan TRH di hipotalamus dan hipofise anterior. Bagaimana mekanisme kekurangan yodium terhadap terjadinya pembesaran kelenjar gondok? a. Kekurangan yodium menyebabkan peningkatan aktivitas dan pembesaran kelenjar tiroid b. Kekurangan yodium menyebabkan peningkatan aktifitas TSH dan TRH c. Kekurangan yodium menyebabkan peningkatan aktivitas metabolism tubuh d. Kekurangan yodium menyebabkan penurunan aktivitas dan pembesaran kelenjar tiroid e. Kekurangan yodium menyebabkan penurunan aktivitas TSH dan TRH 152. Seorang pasien dirawat di RSUD Kanjuruhan dengan diagnosa Chronic Kidney Disease (CKD) dengan keluhan mual muntah +, nafsu makan -, lelah, odema +, oligouria, dari hasil pengukuran didapatkan tekanan darah 140/100 mmHg. Hasil lab menunjukkan ureum ↑, kreatinin ↑, Hb ↓. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 21. Dari hasil wawancara pola makan diketahui bahwa pasien suka minum kopi 2 kali/hari dan minuman energi hampir tiap hari. Intervensi diet yang diberikan dengan prinsip rendah protein, kalium natrium dan magnesium. Bagaimana cara mengurangi kandungan kalium dalam bahan makanan ? a. Bahan makanan sumber kalium dipotong kecil-kecil dan dicuci bersih sebelum diolah b. Proses pengolahan bahan makanan sumber kalium dengan direbus lebih lama c. Bahan makanan sumber kalium sebelum diolah direndam dalam air garam terlebih dahulu d. Bahan makanan sumber kalium sebelum diolah tidak perlu dicuci e. Bahan makanan sumber kalium diolah dengan cara direbus dengan air garam



153. Suatu program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) terpadu sedang diselenggarakan oleh LSM di Desa Petungsewu. Di desa ini angka kematian ibu masih tergolong tinggi, capaian ASI eksklusif juga sangat rendah. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat desa yang lebih mempercayai dukun bayi saat melahirkan. Kurangnya higiene sanitasi serta praktek MP-ASI dini sering terjadi. Sebenarnya sudah sering dilakukan edukasi oleh tenaga kesehatan setempat sehingga pengetahuan masyarakat sebenarnya sudah baik namun masih saja mempercayakan dukun bayi saat melahirkan. Metode edukasi apa yang tepat digunakan pada masyarakat ini ? a. Ceramah b. Konsultasi c. Demonstrasi d. Role play e. Focus group discussion 154. Suatu program “Gerakan Mencuci Tangan” sedang dilakukan oleh LSM di SDN Tegalweru 01. Sasaran program adalah anak SD kelas 1-6. Hal ini didasarkan pada kasus penyakit infeksi seperti cacingan dan diare yang masih tinggi. Metode edukasi apa yang tepat digunakan dalam kasus ini ? a. Ceramah b. Konsultasi c. Demonstrasi d. Role play e. Focus group discussion 155. Suatu program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) terpadu sedang diselenggarakan oleh LSM di Desa Petungsewu. Di desa ini angka kematian ibu masih tergolong tinggi, capaian ASI eksklusif juga sangat rendah. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat desa yang lebih mempercayai dukun bayi saat melahirkan. Kurangnya higiene sanitasi serta praktek MP-ASI dini sering terjadi. Sebenarnya sudah sering dilakukan edukasi oleh tenaga kesehatan setempat sehingga pengetahuan masyarakat sebenarnya sudah baik namun masih saja mempercayakan dukun bayi saat melahirkan. Pendekatan –pendekatan apa yang dapat digunakan dalam rangka promosi gizi pada kelompok masyarakat tersebut ? a. Kegiatan promosi dilakukan door to door b. Memberikan hadiah lebih banyak kepada warga c. Melibatkan tokoh masyarakat dalam kegiatan warga d. Penyuluhan yang rutin dan terjadual e. Masyarakat sasaran sebagai objek kegiatan bukan subjek 156. Ahli gizi akan memberikan penyuluhan gizi kepada penjamah makanan di instalasi gizi tentang higiene sanitasi. Hal ini dikarenakan masih rendahnya pengetahuan para penjamah makanan tentang higiene sanitasi dan kurang tertibnya penggunaan APD. Media apakah yang tepat digunakan dalam rangka promosi gizi pada kasus tersebut ? a. Leaflet b. Booklet c. Poster/lembar balik d. Spanduk e. Roll banner 157. Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan BB 61 kg dan TB 170 cm dengan gejala sering kencing dan haus. Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng dan jarang makan sayur dan buah, pasien selalu minum kopi/teh manis 2 kali/hari, jarang berolahraga. Pasien tinggal dengan anaknya dan seorang pembantu. Hasil pemeriksaan laboratorium GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl, Kolestrol 190 gr/dl, Hb 14 gr/dl. Media apakah yang tepat digunakan dalam rangka konseling gizi pada kasus tersebut ? a. Leaflet diabetes mellitus b. Leaflet diet rendah garam c. Leaflet dislipidemia d. Leaflet diet lambung e. leaflet diet rendah protein 158. Beberapa waktu ini sedang marak aksi untuk melarang pemberian susu formula bagi bayi sebelum 6 bulan di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan susu formula pada bayi baru lahir serta mudahnya akses mendapatkan susu formula di bawah 6 bulan. Hal ini dirasa perlu ada Perda yang mengatur penjualan susu formula bagi pihak produsen dan penjual. Apa yang seharusnya dilakukan ahli gizi dalam kasus tersebut ? a. Ikut serta dalam advokasi kepada pemerintah terkait perda susu formula b. Penyuluhan kepada tenaga kesehatan di pusat-pusat pelayanan kesehatan c. Melakukan aksi demonstrasi ke pabrik/produsen susu formula d. Melakukan pemboikotan produk susu formula di bawah 6 tahun



e. Aksi sweeping door to door di rumah yang masih menggunakan susu formula 159. Di rumah sakit X penentuan diet pasien seringkali masih dilakukan oleh peawat ruangan, hal ini dikarenakan masih terbatasnya tenaga ahli gizi di rumah sakit tersebut. Suatu ketika terjadi pemberian diet yang kurang tepat dilakukan oleh perawat ruangan, namun hal tersebut diketahui oleh ahli gizi sehingga dapat segera diperbaiki. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh ahli gizi pada kasus tersebut ? a. Melakukan penyesuaian diet dengan tetap berkolaborasi dengan perawat dan dokter b. Melakukan penyesuaian diet tanpa berkolaborasi dengan perawat dan dokter c. Tidak mau bekerjasama dengan alas an kekhawatiran timbulnya kesalahan lagi d. Berkompetisi dengan perawat dalam hal penentuan diet pasien e. Memperingatkan perawat agar tidak campur tangan dalam penentuan diet 160. Isu mengenai sertifikasi, registrasi dan legislasi profesi sedang marak di kalangan ahli gizi. Saat ini sertifikasi, registrasi dan legislasi profesi gizi telah menjadi keharusan dan sebagai persyaratan tempat bekerja. Bagaimana pentingnya dilakukan sertifikasi, registrasi dan legislasi ahli gizi? a. Menunjukkan pencapaian kompetensi yang terstandart dan layak untuk bekerja di masyarakat b. Sebagai wujud eksistensi profesi gizi di masyarakat c. Sebagai filter bagi pencari kerja untuk mendapatkan tenga gizi yang professional d. Menimbulkan rasa aman dan kepercayaan antara ahli gizi dank lien e. Dilakukan ahli gizi sebagai formalitas dan wujud taat prosedur 161. Kode etik profesi gizi mengatur tanggung jawab ahli gizi terhadap dirinya sendiri, hubungan ahli gizi dengan klien, tanggung jawab ahli gizi terhadap bangsa dan negara, hubungan dengan sesama ahli gizi maupun hubungan antara ahli gizi dengan tenaga kesehatan yang lain. Bagaimanakah pola hubungan ahli gizi dengan tenaga kesehatan yang lain ? a. Kompetitif b. Persuasif c. Kolaboratif d. Promotif e. Evaluatif 162. Di puskesmas Y penanggung jawab program gizi ternyata bukan seorang ahli gizi, hal ini dikarenakan masih terbatasnya tenaga ahli gizi di daerah tersebut. Dengan demikian dikhawatirkan program gizi kurang dapat dijalankan dengan baik sesuai bidangnya. Apa yang sebaiknya dilakukan ahli gizi mengetahui hal tersebut ? a. Advokasi pada pemerintah terkait penambahan tenaga gizi di daerah/puskesmas/desa b. Memperingatkan PJ program tersebut untuk berkonsultasi dengan ahli gizi terlebih dahulu c. Membantu PJ program tersebut menyusun perencanaan program gizi d. Melaporkan hal tersebut kepada asosiasi profesi gizi, dalam hal ini PERSAGI e. Ikut mengawasi pelaksanaan dan ikut memonitoring keberhasilan program 163. Indonesia kaya akan suku bangsa beserta kebudayaan dan kepercayaan setempat. Menurut ilmu kesehatan, beberapa di antara kebudayaan dan kepercayaan tersebut diketahui berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, misalnya perlakuan khusus pada ibu dan bayi. Sebagai seorang ahli gizi bagaimanakah sikap dan perilaku Anda jika Anda adalah ahli gizi di daerah tersebut? a. Budaya merupakan hal yang harus dihormati dan dilestarikan, maka tidak perlu diubah b. Melakukan “gerilya” dengan menganjurkan kepada ibu dan bayi untuk tidak mengikuti budaya dan kepercayaan daerah setempat c. Mengadvokasi kepada pemerintahan tertinggi untuk mendapatkan ijin tidak mematuhi budaya setempat agar kesehatan ibu dan anak lebih baik d. Melakukan kampanye terbuka kesehatan ibu dan anak di daerah tersebut untuk mengajak masyarakat berubah dari budaya dan kepercayaannya



e. Melakukan pendekatan kepada ketua adat dengan membawa data-data kesehatan dan menawarkan solusi dari masalah kesehatan tersebut, salah satunya dengan merubah budaya dan kepercayaan setempat 164. Nn. Y, seorang lulusan sarjana gizi yang baru lulus ingin bekerja di bidang food product & technology. Setelah melalui tahapan seleksi akhirnya ia diterima bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi susu formula skala nasional. Dalam pekerjaannya ternyata ia ditempatkan di divisi penjualan yang mana bertanggungjawab untuk memasarkan produk yang didalamnya termasuk susu formula untuk usia 0-6 bulan. Sebagai seorang ahli gizi yang profesional, apa yang dapat dilakukan oleh Nn. Y? a. Meemutuskan untuk segera mengundurkan diri dari pekerjaannya b. Memohon agar dipindahkan ke bidang lain yang sesuai dengan keahliannya c. Menolak dengan tegas deskripsi job yang diberikan kepadanya d. Menjelaskan pada pimpinannya bahwa hal itu bertentangan dengan kode etik profesinya e. Menerima saja dengan harapan dapat melakukan perbaikan di kemudian hari 165. Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan dan tinggal bersama mertua dan suaminya. Ibu D sudah mulai kembali bekerja 1 bulan yang lalu. Selama ini Ibu D mempumping ASInya di tempat kerja. Ibu D mendatangi ahli gizi karena ASI yang keluar berkurang. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk memulai konseling? a. Ahli gizi melakukan evaluasi diri mengenai kemampuan yang dimiliki b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien c. Menggali informasi dan memberikan terapi gizi d. Menyepakati langkah yang akan diambil e. Mengevaluasi pemahaman klien terhadap hasil 166. Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan dan tinggal bersama mertua dan suaminya. Ibu D sudah mulai kembali bekerja 1 bulan yang lalu. Selama ini Ibu D mempumping ASInya di tempat kerja. Ibu D mendatangi ahli gizi sambil menangis karena ASI yang keluar berkurang. Komunikasi nonverbal apa yang bias dilakukan ahli gizi kepada ibu D? a. Menganggukkan kepala untuk jawaban ibu D b. Mengatakan kembali apa yang ibu D katakana c. Memberi sentuhan secara wajar kepada ibu D d. Menyepakati langkah yang akan diambil e. Menghindari kata-kata yang menghakimi 167. Ibu D mendatangi ahli gizi sambil menangis karena ASI yang keluar berkurang. Berdasar konseling yang dilakukan ahli gizi diperoleh informasi bahwa Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan. Mulai bekerja 1 bulan yang lalu dan tinggal bersama mertua dan suami. Langkah konseling apa yang dilakukan ahli gizi kepada ibu D? a. Membangun dasar-dasar konseling b. menggali permasalahan c. Memilih solusi dengan menegakkan diagnosis d. Memilih rencana e. Memperoleh komitmen 168. Ibu D mendatangi ahli gizi sambil menangis karena ASI yang keluar berkurang. Berdasar konseling yang dilakukan ahli gizi diperoleh informasi bahwa Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan. Mulai bekerja 1 bulan yang lalu dan tinggal bersama mertua dan suami. Apa yang dapat disampaikan ahli gizi kepada ibu D untuk memberikan solusi ? a. Mertua ibu seharusnya bisa membantu ibu memberikan ASI pumping saat ibu bekerja b. Ibu seharusnya bisa mempumping ASI saat istirahat di kantor c. Ibu akan lebih baik berhenti bekerja untuk dapat menyusui



d. Sebaiknya mertua ibu dapat memberikan susu formula saat ibu bekerja e. Sebaiknya ibu pumping ASI saat istirahat di kantor dan tetap menyusui saat dirumah 169. Telah diketahui bahwa prevalensi obesitas pada anaks sekolah dasar semakin meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan edukasi mengenai pola makan dan aktivitas yang sehat, agar dapat terhindar dari obesitas. Seorang ahli gizi berencana untuk memberikan edukasi kepada anak-anak SD, agar mereka memahami cara mencegah dan mengatasinya, serta bahaya yang dapat ditimbulkan dari obesitas. Program ini dilaksanakan dengan sumber daya yang terbatas. Media promosi apa yang paling tepat digunakan oleh ahli gizi tersebut? a. leaflet b. Poster c. leaflet dan poster d. film animasi e. games/permainan edukatif 170. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat. Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa tujuan edukasi yang akan dilakukan ahli gizi? a. Menambah pengetahuan siswa b. Merubah sikap siswa c. Mengurangi beban perasaan siswa d. Merubah praktik makan siswa e. Membantu mempengaruhi sikap siswa 171. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat. Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk menentukan metode pencapaian tujuan? a. Menentukan tujuan, sasaran, biaya, sarana, dan situasi b. Menentukan tujuan, sasaran, waktu, sarana, dan situasi c. Menentukan tujuan, sasaran, lokasi, sarana, dan situasi d. Menentukan tujuan, sasaran, lokasi, sarana, dan waktu e. Menentukan kegiatan, sasaran, lokasi, sarana, dan situasi 172. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat. Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk mengkaji penerima sebelum menentukan metode edukasi? a. Jumlah sasaran, ruangan dan waktu yang tersedia b. Bahasa yang dimengerti sasaran, waktu yang tersedia dan pengalaman sasaran c. Pengalaman sasaran, ruangan dan waktu yang tersedia d. Ruangan yang tersedia, jumlah dan bahasa yang dimengerti sasaran e. Bahasa yang dimengerti, jumlah dan pengalaman sasaran 173. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat. Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk mengkaji situasi sebelum menentukan metode edukasi? a. Ruangan dan waktu yang tersedia b. Bahasa yang dimengerti dan waktu yang tersedia c. Ketersediaan listrik dan waktu yang tersedia d. Ruangan dan listrik yang tersedia e. Bahasa yang dimengerti dan ketersediaan listrik 174. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat.



Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Metode edukasi gizi apa yang bisa dilakukan ahli gizi berdasar kasus tersebut? a. Ceramah b. Diskusi kelompok c. Diskusi panel d. Curah pendapat e. Permainan 175. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat. Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Media gizi apa yang bisa digunakan ahli gizi berdasar kasus tersebut? a. Ceramah b. Permainan c. Baliho d. Diskusi e. Audio Visual 176. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Bentuk perilaku apa yang dilakukan pasien Y sesuai prinsip komunikasi bersifat irreversible? a. Ibu Y tidak makan daging sapi karena berasal dari suku Tengger b. Ibu Y tidak makan daging sapi karena berasal dari beragama Hindu c. Ibu Y tidak makan daging ayam karena berasal dari suku Tengger d. Ibu Y tidak makan daging ikan karena trauma saat kecil e. Ibu Y tidak makan daging sapi karena trauma saat kecil 177. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Prinsip komunikasi apa yang dapat dilakukan ahli gizi? a. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasib. Komunikasi Bersifat Nonsekuensial c. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional d. Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah e. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya Semakin Efektif Komunikasi 178. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Hal apa saja yang perlu diperhatikan ahli gizi untuk memberikan solusi saat konseling? a. Monitoring perkembangan, mengukur dan mengevaluasi hasil b. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, ide dan potensi pasien c. Monitoring perkembangan, mengukur ide dan potensi pasien d. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, mengukur dan mengevaluasi hasil e. Mempertimbangkan potensi pasien, mengukur perkembangan dan hasil 179. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Hal apa saja yang perlu dilakukan ahli gizi untuk monitoring evaluasi konseling ? a. Monitoring perkembangan, mengukur dan mengevaluasi hasil b. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, ide dan potensi pasien c. Monitoring perkembangan, mengukur ide dan potensi pasien d. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, mengukur dan mengevaluasi hasil e. Mempertimbangkan potensi pasien, mengukur perkembangan dan hasil



180. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk menyampaikan empati? a. “Menurut saya Ibu ini aneh ikan dan daging ayamkan enak” b. “Saya paham, Ibu harus mencoba dulu ikan dan daging ayam agar sehat” c. “Saya mengerti, tidak nyaman bagi Ibu, jika mengkonsumsi ikan” d. “Saya mengerti, Ibu tidak boleh pilih – pilih makanan kalau mau sehat” e. “Tidak enak ya Bu beragama Hindu, tidak bisa konsumsi daging sapi” 181. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Informasi apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling? a. “Ibu harus mengkonsumsi tablet besi secara rutin agar tidak anemia” b. “Ibu harus mengkonsumsi sayur bayam karena tinggi kandungan zat besi” c. “Ibu harus mengkonsumsi sayur bayam dan tablet besi” d. “Ibu lebih baik mengkonsumsi zat besi saat malam hari, sehingga tidak mual” e. “Ibu lebih baik minum teh setelah konsumsi tablet besi agar tidak mual” 182. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk klarifikasi diet Ibu Y? a. “Jadi Ibu beragama Hindu dan berasal dari Tengger?” b. “Ibu menderita Kurang energi kronis, ini membahayakan kandungan ibu” c. “Selama ini ibu selalu minum tablet besi saat pagi hari saja” d. “Selama hidup Ibu tidak pernah makan ikan ataupun daging ayam” e. “Ibu tidak pernah minum tablet besi karena tidak enak” 183. Pasien Y ibu hamil Hipertensi beresiko preeklamsia. Mempunyai riwayat keluarga hipertensi. Suka mengkonsumsi makanan instant karena kesibukannya. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk rencana tindak lanjut diet Ibu Y? a. “Ibu pasti bisa melakukannya, silahkan menghubungi saya bila ada kesulitan” b. “Ibu harus bisa, tekanan darah ibu pasti turun saat kontrol selanjutnya” c. “Ibu harus yakin, tekanan darah ibu pasti turun saat kontrol selanjutnya” d. “Ibu tidak boleh konsumsi makanan instant lagi, sampai jumpa minggu depan” e. “Ibu tidak boleh konsumsi makanan instant lagi, sampai jumpa lain waktu” 184. Bapak E mendatangi ahli gizi untuk konseling diet karena permintaan dokter. Data biokimia menunjukkan kadar kolesterol Bapak E tinggi. Bapak E cenderung pendiam dan menjawab seperlunya. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling ketika menemui pasien tidak mau berbicara seperti Bapak E? a. ”Bapak tidak perlu takut, ceritakan saja apa yang dirasakan oleh Bapak? ” b. ”Bapak tidak perlu cemas, ceritakan saja masalah Bapak akan kami rahasiakan ” c. ”Saya mengerti Bapak cemas dan sulit untuk membicarakan masalah Bapak ” d. ”Saya mengerti Bapak cemas , tapi Bapak harus menyampaikan masalah Bapak ” e. “Saya mengerti Bapak takut , tapi Bapak harus menyampaikan apa yang dirasakan ”



185. Bapak E mendatangi ahli gizi untuk konseling diet karena permintaan dokter. Data biokimia menunjukkan kadar kolesterol Bapak E tinggi. Bapak E cenderung pendiam dan menjawab seperlunya. Apa yang bisa ditanyakan ahli gizi saat konseling untuk memperoleh informasi spesifik dari Bapak E? a. ”Bagaimana kebiasaan makan Bapak,tolong diceritakan?” b. ”Bagaimana kebiasaan tidur Bapak,tolong diceritakan?” c. ”Mengapa kolesterol Bapak tinggi ,tolong diceritakan?” d. ”Mengapa Bapak datang untuk konseling gizi? ” e. “Apakah bapak suka makan makanan yang digoreng? ” 186. Bapak E mendatangi ahli gizi untuk konseling diet karena permintaan dokter. Data biokimia menunjukkan kadar kolesterol Bapak E tinggi. Bapak E cenderung pendiam dan menjawab seperlunya. Bagaimana setting ruang konseling yang baik untuk konseling ke klien seperti Bapak E? a. Luas ruang konseling disesuaikan jumlah konselor b. Waktu konseling tidak terlalu lama c. Terdapat almari untuk tempat food model d. Ruang tersendiri, sehingga klien merasa nyaman e. Waktu konseling tidak perlu dibatasi 187. Seorang ahli gizi di puskesmas X berkeinginan memberikan edukasi gizi kepada masyarakat di wilayah kerjanya mengenai pemanfaatan sumber daya lokal dalam menuntaskan masalah kurang gizi di daerah tersebut. Di wilayah tersebut masih dijumpai balita kurang gizi dan di bawah garis merah, serta bayi lahir dengan BBLR. Berdasarkan pengakajian, salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya pendapatan dan daya beli masyarakat terhadap pangan. Selain itu, daerah tersebut merupakan penghasil terbanyak tanaman kedelai. Ia ingin mengajarkan pembuatan produk pangan berbahan dasar kedelai yang dapat digunakan sebagai PMT maupun dijadikan usaha kecil menengah sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kekurangan gizi sekaligus meningkatkan perekonomian dan daya beli masyarakat. Metode apa yang tepat digunakan dalam memberikan edukasi kepada masayrakat di daerah tersebut? a. Ceramah b. role play c. focus group discussion d. demonstrasi e. diskusi panel 188. Seorang ahli gizi ingin mengetahui apakah ibu hamil yang menderita KEK pada trimester III melahirkan bayi BBLR. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data LILA ibu hamil di suatu wilayah Puskesmas dan diikuti sampai melahirkan. Rancangan penelitian apa yang paling sesuai? a. Cross sectional b. clinical trial c. eksperimen d. kasus control e. kohort 189. Seorang peneliti akan melakukan penelitian tentang hubungan asupan vitamin dan mineral dengan kejadian Pre Menstrual Syndrome(PMS) . Data asupan vitamin dan mineral serta kejadian PMS diukur dalam skala numerik. Analisis statistic apa yang paling sesuai? a. ANOVA b. chi square test c. regresi d. korelasi rank spearman e. student T-test 190. Seorang peneliti ingin melakukan riset tentang hubungan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian KEP pada balita. Pengambilan sampel dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan, dasar, menengah dan tinggi. Metode penentuan sampel apa yang paling tepat ? a. Cluster random sampling b. simple random sampling c. stratified random sampling d. proportional sampling e. purposive sampling 191. Prevalensi balita pendek (stunting) di wilayah suatu Puskesmas tergolong sangat tinggi. Ahli Gizi Puskesmas ingin mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya pendek (stuting)



pada balita, dengan cara mengumpulkan data rata-rata intake energi dan protein, pola konsumsi vitamin A, Iodium, Zinc; kejadian penyakit ISPA dan diare dalam 2 bulan terakhir, pola pemberian ASI dan MP ASI, serta pemberian kapsul vitamin A. Diketahui distribusi data tidak normal. Uji statistik apakah yang sebaiknya digunakan? a. Mann Whitney b. Kruskall Wallis c. Chi Square d. Friedmann e. Korelasi Spearman dan Regard Logistik 192. Sebuah penelitian eksperimental dilakukan untuk mengetahui efek edukasi terhadap tekanan darah pasien penyakit jantung di RS Salsabila Husada Status Perlakuan TD >140 TD 120 – 140 TD 126 GDP 126 GDP 126 GDP 90 cm b. 80 cm d. < 90 cm e. 80 cm 257. Berdasarkan kasus nomor 256. Apa upaya pengendalian obesitas untuk petugas puskesmas? a. Pengobatan medikamentosa b. Psikoterapi c. Akupuntur serta tindakan operatif untuk obesitas. d. Menerima rujukan medic yang meliputi konseling pasien untuk keperluan diagnostic e. Memberikan edukasi tentang obesitas, memberikan konseling tentang pola hidup sehat 258. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Uji statistik apa yang bisa digunakan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi masalah gizi pada balita? a. Uji Observasi b. Uji hubungan c. Uji Regresi d. Uji Beda 2 kelompok e. Uji Beda 3 kelompok 259. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Desain penelitian apa yang bisa digunakan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya ibu hamil beresiko KEK saat ini? a. Cross Sectional b. Case Control c. Eksperimen Semu d. Quasi Eksperimen e. True Eksperimen 260. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Program pemerintah apa yang diberikan untuk mengatasi ibu hami beresiko KEK? a. Pemberian tablet Fe b. Pemberian Makanan Tambahan c. Pemberian vitamin A d. Pemberian uang tunai e. Pemberian bantuan melahirkan



261. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Masalah gizi apa yang dialami balita? a. Sangat pendek b. Pendek c. Kurang d. Tinggi e. Sangat tinggi 262. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Masalah gizi apa yang terjadi di Puskesmas Turen? a. Balita Pendek b. Balita Stunting c. Balita miskin d. Ibu Hamil miskin e. Ibu hamil anemia 263. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Faktor langsung apa yang dapat mengakibatkan balita stunting? a. Kemiskinan b. Pendidikan c. Ibu hamil KEK d. Asupan balita e. Asupan keluarga 264. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan asupan energi. Program gizi apa yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah gizi stunting pada balita? a. Penyuluhan gizi b. Pendampingan Ibu hamil c. Pemberian obat cacing d. Pemberian bantuan uang e. PMT balita 265. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat 10% ibu hamil beresiko KEK. Capaian pemberian tablet Fe pada ibu hamil yaitu Fe1 sebesar 92,8% dan Fe3 sebesar 89,1%. Asupan protein ibu hamil yang kurang sebanyak 84%. Program gizi apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya ibu hamil beresiko KEK? a. Peningkatan pemberian tablet Fe1 b. Peningkatan pemberian tablet Fe3 c. Peningkatan pemberian vitamin A d. Pemantauan ukuran Lila Ibu hamil e. Pemantauan jumlah ibu hamil KEK 266. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat 10% ibu hamil beresiko KEK. Capaian pemberian tablet Fe pada ibu hamil yaitu Fe1 sebesar 92,8% dan Fe3 sebesar 89,1%. Asupan protein ibu hamil yang kurang sebanyak 84% dan 20%nya kurang variasi pada lauk hewani. Program gizi apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi ibu hamil beresiko KEK? a. Peningkatan pemberian tablet Fe1 b. Peningkatan pemberian tablet Fe3 c. Peningkatan pemberian vitamin A d. Pemberian bantuan uang tunai e. Pemberian PMT tinggi protein 267. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih kurang sebanyak 16%. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk mengkaji penerima sebelum menentukan metode edukasi?



a. b. c. d. e.



Jumlah sasaran, ruangan dan waktu yang tersedia Bahasa yang dimengerti sasaran, waktu yang tersedia dan pengalaman sasaran Pengalaman sasaran, ruangan dan waktu yang tersedia Ruangan yang tersedia, jumlah dan bahasa yang dimengerti sasaran Bahasa yang dimengerti, jumlah dan pengalaman sasaran



268. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih kurang sebanyak 16%. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk mengkaji situasi sebelum menentukan metode edukasi? a. Ruangan dan waktu yang tersedia b. Bahasa yang dimengerti dan waktu yang tersedia c. Ketersediaan listrik dan waktu yang tersedia d. Ruangan dan listrik yang tersedia e. Bahasa yang dimengerti dan ketersediaan listrik 269. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih kurang sebanyak 16%. Metode edukasi gizi apa yang bisa dilakukan ahli gizi berdasar kasus tersebut? a. Ceramah b. Diskusi kelompok c. Diskusi panel d. Curah pendapat e. Permainan 270. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih kurang sebanyak 16%. Media gizi apa yang bisa digunakan ahli gizi berdasar kasus tersebut? a. Ceramah b. Permainan c. Baliho d. Diskusi e. Audio Visual 271. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih kurang sebanyak 16%. Faktor predisposisi apa yang mempengaruhi anak tidak sarapan? a. Waktu b. Sarana dan prasarana c. Budaya d. Sosial e. Agama 272. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih kurang sebanyak 16%. Kerjasama lintas sektor dengan siapa saja yang perlu dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah gizi? a. Dinas Pendidikan b. Dinas Perikanan c. Dinas Pertanian d. Dinas Kelautan e. Dinas Sosial 273. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih kurang sebanyak 16%. Etika dan moral apa yang perlu dimiliki edukator gizi untuk mengatasi masalah gizi tersebut? a. Loyalitas dan Visioner b. Publik Speaking dan Kerjasama c. Sabar dan Public Speaking d. Sabar dan Kerjasama e. Visioner dan Sabar 274. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih kurang sebanyak 16%. Kerjasama lintas program dengan siapa saja yang perlu dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah gizi?



a. Kesehatan Ibu dan Anak d. Unit Kesehatan Sekolah



b. Bidan Koordinator e. Posyandu Lansia



c. Karang Taruna



275. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Bagaimana penyelenggaraan makanan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi tersebut? a. Penjualan jajan sehat di kantin sekolah b. Penjualan jajan sehat di luar sekolah c. Pemberian jajan gratis untuk siswa d. Pemberian jajan terpusat di Puskesmas e. Pemberian jajan bekerjasama dengan penjual 276. Data gizi Puskesmas G pada tahun 2016 menunjukkan bahwa prevalensi Cakupan vitamin A 91%, sebanyak 84,19% ibu hamil sudah mendapatkan tablet tambah darah FE-1, dan Cakupan ASI eksklusif 2 minggu, sering berkeringat, demam dan sesak nafas. Gejala ini semakin berat pada malam hari. Dari hasil pemeriksaan sputum didapatkan Mycobacterium tuberculosis (+).Data gizi apa yang perlu dikaji lebih lanjut untuk dapat menegakkan diagnosa gizi berdasar kasus diatas? a. Asupan makronutrient b. Aktivitas fisik c. Riwayat penyakit d. Higyne sanitasi e. Lingkungan rumah 414. Anak Radit berusia 4 tahun, mempunyai berat badan 10kg. Perut buncit dan rambut merah. Pemeriksaan fisik menunjukkan ada odema berat di perutnya. Masalah gizi apa yang diderita Radit? a. Overweight b. Obesitas c. Marasmus d. Marasmus Kwasiorkor e. Kwasiorkor 415. Anak Radit berusia 4 tahun, mempunyai berat badan 10kg. Perut buncit dan rambut merah. Pemeriksaan fisik menunjukkan ada odema berat di perutnya. Berapa kebutuhan cairan Radit? a. 50- 150ml/ KgBB/ hari b. 100ml/ KgBB/ hari c. 130- 200ml/ KgBB/ hari d. 200ml/ KgBB/ hari e. 250ml/ KgBB/ hari 416. Toni remaja usia 16 tahun. Toni masuk rumah sakit karena pingsan pada saat upacara di sekolahnya dan dokter mendiagnosa Anemia. Setelah melalui pemeriksaan darah, diketahui : Hb 10gr%, MCV 98femtoliter (↑), MCH 45picograms/ sel (↑), dan MCHC 35 gr/ desiliter (N). Jenis anemia apa yang diderita Toni? a. Anemia karena pendarahan b. Anemia Defisiensi Folat/ B12 c. Anemia Defisiensi Fe d. Anemia karena penyakit kronis e. Anemia karena penyakit akut



417. Toni remaja usia 16 tahun. Toni masuk rumah sakit karena pingsan pada saat upacara di sekolahnya dan dokter mendiagnosa Anemia. Setelah melalui pemeriksaan darah, diketahui : Hb 10gr%, MCV 98femtoliter (↑), MCH 45picograms/ sel (↑), dan MCHC 35 gr/ desiliter (N). Bentuk diet seperti apa yang bisa diberikan kepada Toni? a. Memberikan bahan makanan yang kaya akan asam amino sistein dan asam sitrat b. Memberikan bahan makanan mengandung fitat dan polipenol c. Memberikan energy sesuai dengan kebutuhannya d. Memberikan bahan makanan yang difortifikasi oleh Fe, B12 dan folat e. Memberikan bahan makanan yang kaya akan asam amino sistein dan asam fitat 418. Selama Bulan Juni – Agustus tahun 2014 kasus BGM/BBSK di desa Tirtoyudo mengalami peningkatan sebesar 0.55%. BGM/BBSK diketahui akan menurunkan kualitas SDM. Apa upaya yang paling tepat yang harus dilakukan untuk menurunkan prosentasi BGM/BBSK di Desa Tirtoyudo? a. Edukasi agar ibu dapat memberikan makanan bergizi bagi anak b. Pemerataan distribusi MP-ASI melalui Posyandu c. Evaluasi dan penyuluhan terkait pemberian MP-ASI d. Pemberian makanan tambahan sumber protein dan karbohidrat e. Promosi pemberian MP-ASI yang melibatkan ibu 419. Masalah Bumil KEK di desa Sukodono di Puskesmas Dampit dari bulan Juni – Agustus mengalami kenaikan sebesar 5,88%. Apa resiko yang akan terjadi pada Bumil KEK? a. Kematian b. Anemia c. BBLR d. SDM menurun e. Keguguran 420. Prevalensi Bumil KEK di wilayah kerja Puskesmas Dampit dari bulan Juni – Agustus mengalami kenaikan sebesar 5,88% di Desa Sukodono Puskesmas Dampit. Apa upaya untuk menurunkan prevalensi bumil KEK di desa sukodono? a. Meningkatkan distribusi tablet fe b. Meningkatkan akses pasar c. Melakukan penyuluhan tentang gizi seimbang pada bumil d. Melakukan revitalisasi posyandu e. Memberikan buku tentang gizi 421. Cakupan ASI Non Ekslusif pada Wilayah Kerja Puskesmas Dampit, tergolong tinggi pada semua Desa karena cakupan pada 6 Desa tersebut lebih dari 15%. Mengapa sampai cakupan ASI non Eksklusif meningkat? a. Pengetahuan yang kurang b. Kesalahan presepsi c. Mengikuti kehidupan modern d. Saran dari orang lain e. ASI non eksklusif lebih mudah didapat 422. Status gizi WUS yang mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronik) sebanyak12%. Menurut indikator yang digunakan lebih dari 5% (Adisty,2012) merupakan masalah yang harus diselesaikan. Apa intervensi yang tepat untuk WUS dengan KEK? a. Pemberian suplementasi tablet Fe b. Pemberian penyuluhan agar WUS mengkonsumsi makanan yang bergizi c. Pendampingan untuk WUS d. Pembentukan Posyandu Remaja e. Pemberian konseling tentang jenis-jenis makanan yang dapat meningkatkan berat badan 423. Cakupan balita yang datang timbang ke posyandu (71%) dari 6049 balita (rendah) karena < 80% menurut D/S. Tujuan cakupan D/S adalah untuk mengukur apa? a. Data balita yang ada diposyandu b. Tingkat keberhasilan posyandu c. Tingkat liputan program d. Partisipasi masyakarat dalam kegiatan posyandu e. Balita yang mempunyai KMS 424. Konsumsi garam tidak beryodium didesa sukodono puskesmas dampit mengalami peningkatan sebesar 19,23 % pada tahun 2013. Langkah pertama apa yang paling tepat dilakukan pada intervensi tersebut? a. Memberikan penyuluhan tentang garam beryodium b. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya garam beryodium bagi kesehatan. c. Memberikan bantuan berupa dana d. Meningkatkan pendapatan masyarakat



e. Melakukan distribusi garam yodium kepada masyarakat 425. Dari hasil kuesioner 40 balita di kecamatan Jabung menurut BB/U didapatkan status gizi sangat kurus sebanyak 12 %. Intervensi spesifik apa yang paling tepat dilakukan? a. Memberikan makanan bergizi b. Melakukan penyuluhan c. Memberikan MP-ASI dan pendampingan d. Memberikan dana dan pendampingan e. Melakukan penimbangan ulang 426. Data terakhir puskesmas Tumpang, lansia dengan berat badan lebih adalah 36 %. Intervensi sensitif apa yang bisa dilakukan untuk menurunkan resiko penyakit degenerative? a. Mengurangi konsumsi lemak b. Memberikan diet rendah lemak c. Meningkat konsumsi buah dan sayuran d. Memberikan intervensi e. Meningkatkan konsumsi lemak 427. Asupan karbohidrat baduta pada puskesmas Tumpang dikatakan masih kurang. Z.Gizi



AKG Rata-Rata 50 Baduta



Presentasi Asupan Zat gizi Cakupan



Energy 1125



914.4



kkal



81.28



%



Asupan Baik >80 %



Protein 26



28.72



gr



110



%



Asupan Baik >80 %



Lemak



29.01



gr



65.94



%



Asupan Rendah 200 mg/dl. Manakah diagnosa gizi yang paling tepat disimpulkan? a. Penurunan kebutuhan energy dan penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan malnutrisi ditandai dengan BB 45 kg dan TB 155 cm, kolesterol >200 mg/dl b. Peningkatan kebutuhan protein dan penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan berak darah (+), ascite (+), Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 u/L c. Penurunan kebutuhan natrium dan peningkatan kebutuhan lemak berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 u/L d. Peningkatan kebutuhan lemak dan penurunan kebutuhan energy berkaitan dengan hiperlipidemia ditandai dengan kolesterol >200 mg.dl, suka merokok dan konsumsi makanan bersantan dan gorengan e. Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi ditandai dengan konsumsi makanan bersantan dan gorengan serta jarang makan sayur dan buah



Komunikasi Efektif 1. Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan BB 61 kg dan TB 170 cm dengan gejala sering kencing dan haus. Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng dan jarang makan sayur dan buah, pasien selalu minum kopi/teh manis 2 kali/hari, jarang berolahraga. Pasien tinggal dengan anaknya dan seorang pembantu. Hasil pemeriksaan laboratorium GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl, Kolestrol 190 gr/dl, Hb 14 gr/dl. Media apakah yang tepat digunakan dalam rangka konseling gizi pada kasus tersebut ? a Leaflet diabetes mellitus tipe 1



b. Leaflet diabetes mellitus tipe 2 c. Leaflet diabetes ketoasidosis d. Leaflet rendah gula dan rendah lemak e. Leaflet dislipidemia . Jawaban :b. Leaflet diabetes mellitus tipe 2 Referensi



:



2. Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan dan tinggal bersama mertua dan suaminya. Ibu D sudah mulai kembali bekerja 1 bulan yang lalu. Selama ini Ibu D mempumping ASInya di tempat kerja. Ibu D mendatangi ahli gizi karena ASI yang keluar berkurang. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk memulai konseling? a. Ahli gizi melakukan evaluasi diri mengenai kemampuan yang dimiliki b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien c. Menggali informasi dan memberikan terapi gizi d. Menyepakati langkah yang akan diambil e. Mengevaluasi pemahaman klien terhadap hasil Jawaban : b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien Referensi



: Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian



Kesehatan RI; 2018



3. Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan dan tinggal bersama mertua dan suaminya. Ibu D sudah mulai kembali bekerja 1 bulan yang lalu. Selama ini Ibu D mempumping ASInya di tempat kerja. Ibu D mendatangi ahli gizi sambil menangis karena ASI yang keluar berkurang. Komunikasi nonverbal apa yang bias dilakukan ahli gizi kepada ibu D? a. Menganggukkan kepala untuk jawaban ibu D b. Mengatakan kembali apa yang ibu D katakan c. Memberi sentuhan secara wajar kepada ibu D d. Menyepakati langkah yang akan diambil e. Menghindari kata-kata yang menghakimi Jawaban : c. Memberi sentuhan secara wajar kepada ibu D Referensi RI; 2018



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



4. Ibu D mendatangi ahli gizi sambil menangis karena ASI yang keluar berkurang. Berdasar konseling yang dilakukan ahli gizi diperoleh informasi bahwa Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan. Mulai bekerja 1 bulan yang lalu dan tinggal bersama mertua dan suami. Langkah konseling apa yang dilakukan ahli gizi kepada ibu D? a. Membangun dasar-dasar konseling b. Menggali permasalahan c. Memilih solusi dengan menegakkan diagnosis d. Memilih rencana e. Memperoleh komitmen Jawaban : c. Memilih solusi dengan menegakkan diagnosis Referensi



: Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian



Kesehatan RI; 2018



5. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Bentuk perilaku apa yang dilakukan pasien Y sesuai prinsip komunikasi bersifat irreversible? a. Ibu Y tidak makan daging sapi karena berasal dari suku Tengger b. Ibu Y tidak makan daging sapi karena beragama Hindu c. Ibu Y tidak makan daging ayam karena berasal dari suku Tengger d. Ibu Y tidak makan daging ikan karena trauma saat kecil e. Ibu Y tidak makan daging sapi karena trauma saat kecil Jawaban : b. Ibu Y tidak makan daging sapi karena berasal dari beragama Hindu Referensi



:Kemenkes. Pedoman Strategi Komunikasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



6. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk menyampaikan empati? a. “Saya mengerti, baiknya ibu mencoba terlebih dahulu ” b. “Saya paham, Ibu harus mencoba dulu ikan dan daging ayam agar sehat” c. “Saya mengerti, tidak nyaman bagi Ibu, jika mengkonsumsi ikan” d. “Saya mengerti, Tetapi Ibu tidak boleh pilih – pilih makanan kalau mau sehat” e. “Saya paham, saya pun tidak suka ikan”



Jawaban :c. “Saya mengerti, tidak nyaman bagi Ibu, jika mengkonsumsi ikan” Referensi



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



7. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku Tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk klarifikasi diet Ibu Y? a. “Jadi apakah benar Ibu beragama Hindu dan berasal dari Tengger?” b. “Jadi dalam agama dan suku ibu apakah benar ada pembatasan dalam pemilihan makanan?” c. “Apakah ibu benar-benar tidak dapat mengonsumsi ikan dan daging ayam?” d. “Apakah selama hidup Ibu tidak pernah makan ikan ataupun daging ayam?” e. “Apakah ibu pernah mengonsumsi tablet tambah darah?” Jawaban : b. “Jadi dalam agama dan suku ibu apakah benar ada pembatasan dalam pemilihan makanan?”



Referensi



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



8. Pasien Y ibu hamil Hipertensi beresiko preeklamsia. Mempunyai riwayat keluarga hipertensi. Suka mengkonsumsi makanan instant karena kesibukannya. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk rencana tindak lanjut diet Ibu Y? a. “Ibu bisa melakukannya, silahkan menghubungi saya bila ada kesulitan” b. “Yakinlah ibu bisa melakukannya, mulailah pelan-pelan merubah gaya hidup ibu” c. “Ibu harus yakin dapat melakukannya, yakinlah tekanan darah ibu pasti turun saat kontrol selanjutnya” d. “Ibu sebaiknya kurangi konsumsi makanan instant, sampai jumpa minggu depan” e. “Ibu sebaiknya mulai membiasakan diri memasak dirumah, silahkan menghubungi saya bila ada kesulitan” Jawaban :a. “Ibu bisa melakukannya, silahkan menghubungi saya bila ada kesulitan”



Referensi RI; 2018



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



9. Bapak E mendatangi ahli gizi untuk konseling diet karena permintaan dokter. Data biokimia menunjukkan kadar kolesterol Bapak E tinggi. Bapak E cenderung pendiam dan menjawab seperlunya. Bagaimana setting ruang konseling yang baik untuk konseling ke klien seperti Bapak E? a. Luas ruang konseling luas, sehingga klien tidak merasa terkurung b. Waktu konseling tidak terlalu lama, sehingga permasalahan dapat segera terselesaikan c. Terdapat almari untuk tempat food model, sehingga klien dapat menginterpretasikan makanan secara langsung d. Ruang tersendiri, sehingga klien merasa nyaman e. Waktu konseling tidak perlu dibatasi sehingga klien merasa leluasa Jawaban :d. Ruang tersendiri, sehingga klien merasa nyaman Referensi



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



10. Seorang ahli gizi di puskesmas X berkeinginan memberikan edukasi gizi kepada masyarakat di wilayah kerjanya mengenai pemanfaatan sumber daya lokal dalam menuntaskan masalah kurang gizi di daerah tersebut. Di wilayah tersebut masih dijumpai balita kurang gizi dan di bawah garis merah, serta bayi lahir dengan BBLR. Berdasarkan pengakajian, salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya pendapatan dan daya beli masyarakat terhadap pangan. Selain itu, daerah tersebut merupakan penghasil terbanyak tanaman kedelai. Ia ingin mengajarkan pembuatan produk pangan berbahan dasar kedelai yang dapat digunakan sebagai PMT maupun dijadikan usaha kecil menengah sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kekurangan gizi sekaligus meningkatkan perekonomian dan daya beli masyarakat. Metode apa yang tepat digunakan dalam memberikan edukasi kepada masayrakat di daerah tersebut? a. Ceramah d. Demonstrasi



b. Role play



c. Simulasi



e. Diskusi panel



Jawaban : d. demonstrasi Referensi



: Aswan Yulinda. (2014, 03 Oktober). LATIHAN SOAL UJI KOMPETENSI.



Diperoleh 28 Oktober 2019 dari https://www.scribd.com/doc/241750416/LATIHAN-SOALUJI-KOMPETENSI-docx



11. Laki-laki berusia 55 tahun, pekerjaan wiraswasta, mempunyai IMT 27. Hasil pemeriksaan lab menunjukan TG 190 mg/dl, LDL 280 mg/dl, HDL 15 mg/dl, Kreatinin 0,8, Albumin 4,2. Cepat lelah, pusing, tekanan darah 150/100 mmHg. Pola makan 3 x sehari dan 2 x selingan, sering mengonsumsi kopi setiap hari serta selalu menambahkan penyedap rasa dalam setiap masakannya karena dirasa tidak sedap jika tidak ditambahkan. Pasien dianjurkan untuk melakukan diet yang tepat. Media konseling apa yang sebaiknya dipakai dalam memberikan konseling pada klien tersebut ? a. Leaflet Diet Rendah Garam dan Tinggi Protein b. Leaflet Diet Rendah Lemak dan Seimbang c. Leaflet Diet Rendah Garam dan Rendah Protein d. Leaflet Diet Rendah Garam dan Rendah Lemak e. Leaflet Diet Dislipidemia Jawaban :d. Leaflet Diet Rendah Garam dan Rendah Lemak Referensi



:Almatsier, S. 2006. Penuntun Diet Edisi Baru. PT Gramedia Pustaka Utama.



Jakarta



12. Ibu A mempunyai bayi pertama usia 20 hari dan tinggal bersama mertua serta suaminya. Ibu A akan kembali bekerja minggu depan. Selama ini Ibu A hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja ke bayinya. Ibu A mendatangi ahli gizi untuk meminta saran agar dapat tetap memberikan ASI walaupun bekerja, karena tahu bahwa ASI baik untuk bayi. Apa yang perlu respon ahli gizi terhadap hal tersebut? a. Ahli gizi melakukan evaluasi diri mengenai kemampuan yang dimiliki b. Menggali informasi kebiasaan makan klien c. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien d. Menyepakati langkah yang akan diambil e. Mengevaluasi pemahaman klien terhadap hasil Jawaban :d. Menyepakati langkah yang akan diambil Referensi



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



13. Ibu A mempunyai bayi pertama usia 20 hari dan tinggal bersama mertua serta suaminya. Ibu A akan kembali bekerja minggu depan. Selama ini Ibu A hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja ke bayinya. Ibu A mendatangi ahli gizi untuk meminta saran agar dapat tetap memberikan ASI walaupun bekerja, karena tahu bahwa ASI baik untuk bayi.



Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk memulai konseling? a. Mengajak bicara hingga mengenali karakter klien b. Menanyakan identitas dan kebiasaan makan klien c. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien d. Melakukan perjanjian sebelum konseling e. Memberikan pretest sebelum konseling sebagai acuan pemahaman klien Jawaban :c. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien Referensi



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



Etika Moral Profesi Gizi 1. Beberapa waktu ini sedang marak aksi untuk melarang pemberian susu formula bagi bayi sebelum 6 bulan di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan susu formula pada bayi baru lahir serta mudahnya akses mendapatkan susu formula di bawah 6 bulan. Hal ini dirasa perlu ada Perda yang mengatur penjualan susu formula bagi pihak produsen dan penjual. Apa yang seharusnya dilakukan ahli gizi dalam kasus tersebut ? a. Ikut serta dalam advokasi kepada pemerintah terkait perda susu formula b. Penyuluhan kepada tenaga kesehatan di pusat-pusat pelayanan kesehatan c. Melakukan aksi demonstrasi ke pabrik/produsen susu formula d. Melakukan pemboikotan produk susu formula di bawah 6 tahun e. Aksi sweeping door to door di rumah yang masih menggunakan susu formula Jawaban :a. Ikut serta dalam advokasi kepada pemerintah terkait perda susu formula Referensi



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



2. Di rumah sakit X penentuan diet pasien seringkali masih dilakukan oleh peawat ruangan, hal ini dikarenakan masih terbatasnya tenaga ahli gizi di rumah sakit tersebut. Suatu ketika terjadi pemberian diet yang kurang tepat dilakukan oleh perawat ruangan, namun hal tersebut diketahui oleh ahli gizi sehingga dapat segera diperbaiki. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh ahli gizi pada kasus tersebut ? a. Membuat SOP terstandar yang dapat diakses oleh seluruh tenaga kesehatan di rumah sakit b. Memberikan informasi dan edukasi diet yang tepat kepada perawat



c. Meminimalisir kesalahan dengan tidak mengalihkan tugas yang berhubungan dengan diet kepada perawat maupun tenaga kesehatan lain d. Melakukan penyesuaian diet dengan tetap berkolaborasi dengan perawat dan dokter e. Menambah jumlah ahli gizi di rumah sakit Jawaban :d Melakukan penyesuaian diet dengan tetap berkolaborasi dengan perawat dan dokter Referensi



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



3. Isu mengenai sertifikasi, registrasi dan legislasi profesi sedang marak di kalangan ahli gizi. Saat ini sertifikasi, registrasi dan legislasi profesi gizi telah menjadi keharusan dan sebagai persyaratan tempat bekerja sebagai simbol diakuinya ahli gizi tersebut. Bagaimana pentingnya dilakukan sertifikasi, registrasi dan legislasi ahli gizi? a. Sebagai wujud eksistensi profesi gizi di masyarakat b. Sebagai filter bagi pencari kerja untuk mendapatkan tenga gizi yang professional c. Menimbulkan rasa aman dan kepercayaan antara ahli gizi dan klien d. Menunjukkan pencapaian kompetensi yang terstandart dan layak untuk bekerja e. Dilakukan ahli gizi sebagai formalitas dan wujud taat prosedur Jawaban :d. Menunjukkan pencapaian kompetensi yang terstandart dan layak untuk bekerja Referensi



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



4. Di puskesmas Y penanggung jawab program gizi ternyata bukan seorang ahli gizi, hal ini dikarenakan masih terbatasnya tenaga ahli gizi di daerah tersebut. Dengan demikian dikhawatirkan program gizi kurang dapat dijalankan dengan baik sesuai bidangnya. Apa yang sebaiknya dilakukan ahli gizi mengetahui hal tersebut ? a. Advokasi pada pemerintah terkait penambahan tenaga gizi di daerah/puskesmas/desa b. Memperingatkan PJ program tersebut untuk berkonsultasi dengan ahli gizi terlebih dahulu c. Membantu PJ program tersebut menyusun perencanaan program gizi d. Melaporkan hal tersebut kepada asosiasi profesi gizi, dalam hal ini PERSAGI e. Ikut mengawasi pelaksanaan dan ikut memonitoring keberhasilan program Jawaban :a.



Advokasi



pada



pemerintah



terkait



penambahan



tenaga



gizi



di



daerah/puskesmas/desa Referensi



:Pradipta, Young ki. (2018, 18 Maret). Soal Uji Kompetensi. Diperoleh 28



Oktober 2019 dari https://www.scribd.com/document/374161285/Soal-Uji-Kompetensi



5. Indonesia kaya akan suku bangsa beserta kebudayaan dan kepercayaan setempat. Menurut ilmu kesehatan, beberapa di antara kebudayaan dan kepercayaan tersebut diketahui berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, misalnya perlakuan khusus pada ibu dan bayi. Sebagai seorang ahli gizi bagaimanakah sikap dan perilaku Anda jika Anda adalah ahli gizi di daerah tersebut? a. Tidak perlu mengubah budaya yang telah ada karena budaya merupakan hal yang harus dihormati dan dilestarikan b. Melakukan gerakan yang masif terkait dampak dari budaya yang salah dan menganjurkan kepada ibu dan bayi untuk tidak mengikuti budaya dan kepercayaan daerah setempat c. Mengadvokasi kepada pemerintahan tertinggi untuk mendapatkan izin tidak mematuhi budaya setempat agar dapat mengingkatkan kesehatan ibu dan anak d. Melakukan kampanye terbuka kesehatan ibu dan anak di daerah tersebut untuk mengajak masyarakat berubah dari budaya dan kepercayaannya e. Melakukan pendekatan kepada ketua adat dengan membawa data-data kesehatan dan menawarkan solusi dari masalah kesehatan tersebut, salah satunya dengan merubah budaya dan kepercayaan setempat Jawaban :d. Melakukan kampanye terbuka kesehatan ibu dan anak di daerah tersebut untuk mengajak masyarakat berubah dari budaya dan kepercayaannya Referensi



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



6. Nn. Y, seorang lulusan sarjana gizi yang baru lulus ingin bekerja di bidang food product & technology. Setelah melalui tahapan seleksi akhirnya ia diterima bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi susu formula skala nasional. Dalam pekerjaannya ternyata ia ditempatkan di divisi penjualan yang mana bertanggungjawab untuk memasarkan produk yang didalamnya termasuk susu formula untuk usia 0-6 bulan. Sebagai seorang ahli gizi yang profesional, apa yang dapat dilakukan oleh Nn. Y? a. Memutuskan untuk segera mengundurkan diri dari pekerjaannya karena dirasa pekerjaannya tidak sesuai dan bertentangan dengan ilmu yang dimilikinya b. Memohon agar dipindahkan ke bidang lain yang sesuai dengan keahliannya c. Menolak dengan tegas deskripsi job yang diberikan kepadanya dan bersedia mundur dari jabatan tersebut d. Menjelaskan pada pimpinannya bahwa hal itu bertentangan dengan kode etik profesinya



e. Menerima tugas dan menjalankannya sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan dengan harapan dapat melakukan perbaikan di kemudian hari Jawaban :d. Menjelaskan pada pimpinannya bahwa hal itu bertentangan dengan kode etik profesinya Referensi



:Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



7. Pelaksanaan pelayanan Gizi Rumah Sakit memerlukan sebuah pedoman sebagai acuan untuk pelayanan bermutu yang dapat mempercepat proses penyembuhan pasien, memperpendek lama hari rawat dan menghemat biaya perawatan. Pelayananan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang ahli Gizi di rumah sakit? a. Dalam melakukan pelaksanaan pelayanan makanan dirumah sakit ahli gizi harus profesional dan harus menjadi mitra kerja dengan tenaga palaksanan lainnya di rumah sakit b. Pelayanan gizi rawat jalan, rawat inap, penyelenggaraan makanan dan penelitian dan pengembangan gizi c. Melakukan asuhan gizi terstandart pada setiap tahapan pelayanan d. Untuk melayani pasien diperlukan tenaga S-1 Gizi e. Melakukan semua pelayanan sesuai dengan kebijakan rumah sakit serta menjalankannya sesuai SOP yang berlaku Jawaban : b. Pelayanan gizi rawat jalan, rawat inap, penyelenggaraan makanan dan penelitian dan pengembangan gizi Referensi



: Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan



RI; 2018



8. Perusahaan A mempunyai tenaga kerja Wanita lebih banyak dari pada Pria. Perbandingan nya adalah 20 persen laki dan 80 wanita. Pada general cek up yang dilakukan sebulan yang lalu di dapati data sebagai berikut untuk tenaga kerja wanita 80 % HB 9.5 mg/dl. Perusahaan berkonsultasi dengan Seorang ahli gizi untuk menilai pemerisaan tersebut. Ahli gizi mendapatkan data sebagai berikut: - Ada beberapa ibu yang masih menyusui - Kebanyakan jarak tempuh antara perusahan dan tempat tingal pekerja kurang lebih 1 jam perjalanan - Perusahaan tidak menyiapkan makan siang hanya diberikan gaji dan uang makan Sebagai seorang ahli gizi hal apa saja yang harus di komunikasikan dengan perusahaan? a. Meminta perusahaan untuk menyiapkan klinik dan tenaga dokter



b. Memberikan masukan untuk menaikan gaji atau menyiapkan mess perusahaan sehingga tenaga kerja yang jauh tempat tinggalnya di mess kan c. Mengusulkan untuk tenaga kerja wanita yang menyusui dibuatkan ruang menyusui dan untuk tenaga kerja semua disiapkan makan siang gratis agar supaya tenaga kerja bisa bekerja dengan baik d. Jam kerja diatur sesuai dengan kebijakan pemerintah dan tidak di adakan lembur dahulu sampai semua tenaga kerja wanita yang kurang Hb nya bisa normal lagi e. Meminta perusahaan lebih memperhatikan lagi tenaga kerjanya dalam hal jam istirahat karena karyawan sangat berperan penting dalam perusahaan Jawaban :e. Meminta perusahaan lebih memperhatikan lagi tenaga kerjanya dalam hal jam istirahat karena karyawan sangat berperan penting dalam perusahaan Referensi



: Pradipta, Young ki. (2018, 18 Maret). Soal Uji Kompetensi. Diperoleh 28



Oktober 2019 dari https://www.scribd.com/document/374161285/Soal-Uji-Kompetensi



9. Instalasi Gizi menerima keluhan dari pasien tentang keterlambatan makanan. Keluhan ini disampaikan oleh petugas distribusi kepada Kepala Instalasi Gizi. Sebagai pimpinan, beliau harus segera bertindak untuk menangani masalah tersebut. Apakah peran pemimpin pada kasus diatas? a. Disseminator d. Negotiator



b. Disturbance handler



c. Entrepreneur



e. Spokesperson



Jawaban : b. Disturbance handler Referensi



: Pradipta, Young ki. (2018, 18 Maret). Soal Uji Kompetensi. Diperoleh 28



Oktober 2019 dari https://www.scribd.com/document/374161285/Soal-Uji-Kompetensi



Penelitian terapan 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola makan dan status gizi anak usia sekolah dasar. Dipilh 2 sekolah dasar di Kota Pare-pare Propinsi Sulawesi Selatan, yaitu murid SDN 63 yang berjumlah 135 orang, dan murid SD Muhammadiyah 3 yang berjumlah 140 orang. Data diperoleh dengan observasi langsung yaitu pola makan siswa diukur berdasarkan beda jenis konsumsi (BJK) dan status gizi berdasarkan antropometri yaitu ukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kualitas pola makan murid SDN 63 Pare-pare dikategorikan sedang (BJK 5-7), sedangkan di SD Muhammadiyah 3 dikategorikan baik (BJK < 11), lalu secara umum status gizi pada kedua SD tersebut dalam kategori baik



(lebih dari 55%). Namun demikian, masih ada murid yang berstatus gizi sedang (sekitar 40%), bahkan ada yang berstatus gizi kurang (lebih dari 1%). Apa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut? a. Pola makan yang beragam dapat dilihat dari beda jenis konsumsi dan hasil antropometri b. Status gizi baik atau buruk dapat dilihat dari hasil IMT setelah pengukuran antropometri c. Kategori pola makan yang baik dilihat apabila skor menunjukan >10 d. Masih ada murid yang memiliki status gizi kurang di kedua sekolah yang diteliti e. Secara umum pola makan di SDN 63 Pare-pare lebih baik jika dibandingkan dengan SD Muhammadiyah 3 Jawaban : b. Status gizi baik atau buruk dapat dilihat dari hasil IMT setelah pengukuran antropometri Referensi



: Aswan Yulinda. (2014, 03 Oktober). LATIHAN SOAL UJI KOMPETENSI.



Diperoleh 28 Oktober 2019 dari https://www.scribd.com/doc/241750416/LATIHAN-SOALUJI-KOMPETENSI-docx



Soal Penelitian Terapan 21. Praktek ASI Eksklusif di Kota A masih kurang dari 11%. Sebanyak 85% dari bayi yang baru di lahirkan di wilayah Kota A langsung diberi susu formula setelah bayi dilahirkan. 65% di antaranya karena pemberian susu formula merupakan bagian dari standar pelayanan di fasilitas kesehatan tempat bayi tersebut dilahirkan, 15% karena penolong persalinan merasa pemberian susu formula yang paling praktis agar bayi tercukupi kebutuhan gizinya. Apakah penyebab paling dominan kegagalan ASI Eksklusif pada kasus di atas? a. Persepsi ibu yang salah tentang ASI eksklusif b. Kurangnya pengetahuan ibu tentangnya pentingnya ASI eksklusif c. Kurangnya motivasi penolong persalinan untuk menerapkan inisiasi menyusu dini d. Kurangnya kesadaran penolong persalinan tentang pentingnya ASI eksklusif e. Standar pelayanan rumah sakit yang belum menerapkan konsep baby friendly hospital 22. Sebuah penelitian dilakukan terhadap anak sekolah dasar di daerah endemik GAKY. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat > 30% responden yang mengalami pembesaran kelenjar gondok grade I, dan hampir separuh dari total responden mengkonsumsi garam dengan kandungan yodium < 30 ppm. Upaya apa yang segera dapat dilakukan untuk menurunkan prevalensi tersebut? a. penyuluhan tentang bahan makanan goitrogenik pada masyarakat setempat b. menggalakkan penggunaan garam beryodium pada setiap rumah tangga c. pemberian suplementasi kapsul yodium kepada anak-anak SD yang mengalami pembesaran kelenjar gondok



d. pemberian edukasi tentang bahan-bahan makanan sumber yodium yang mudah diperoleh masyarakat setempat e. memberikan subsidi garam beryodium 23. Jarak terjauh antara posyandu A dengan rumah warga di Kecamatan Amanuban Barat Nusa Tenggara Timur adalah 5 km, warga datang ke posyandu dengan berjalan kaki selama 1 jam karena sangat jarang yang mempunyai kendaraan bermotor, kontur jalanan sangat buruk, berkelok-kelok, belum beraspal, dan becek. D/S di posyandu tersebut sebesar 61%. Intervensi sensitif apa yang bisa dilakukan atau diadvokasikan untuk meningkatkan D/S di wilayah tersebut? a. Perbaikan jalan menuju posyandu A b. Penambahan tenaga kader di posyandu A c. Kunjungan tenaga gizi di posyandu A secara rutin d. Pengembangan posyandu baru di lokasi yang mendekati rumah warga e. Pemberian motivasi pada warga akan pentingnya pemantauan status gizi anak di posyandu 1. Untuk melaksanakan program higiene sanitasi, Kepala instalasi gizi menjalankan suatu program dengan mempersiapkan dokumen-dokumen penting, diantaranya dokumen spesifikasi pembeli, spesifikasi produk makanan, jadwal training pegawai, manual prosedur, resep/instruksi pengolahan bahan makanan, prosedur FIFO, sertifikat rekanan, dan daftar alat yang dipunyai. Apakah nama program yang dimaksud di atas? a. Good hygine practice b. Good manufacturing practice c. hazard analysis of critical control point d. Pre-requisite program e. standart operating procedure 2. Untuk melaksanakan program higiene sanitasi, Kepala instalasi gizi menjalankan suatu program dengan mempersiapkan dokumen-dokumen penting, diantaranya dokumen spesifikasi pembelian, spesifikasi produk makanan, jadwal training pegawai, manual prosedur, resep/instruksi pengolahan bahan makanan, prosedur FIFO, sertifikat rekanan, dan daftar alat yang dipunyai. Program tersebut digunakan sebagai syarat program apa? a. Good hygine practice b. Good manufacturing practice c. hazard analysis of critical control point d. d. Pre-requisite program e. standart operating procedure 3. Ahli gizi rumah sakit menemukan bahwa saat penerimaan bahan makanan tidak dilakukan penimbangan ulang oleh petugas dikarenakan petugas mengaku sudah biasa memperkirakan berat bahan makanan, selain itu, petugas tidak memeriksakesesuaian bahan makanan yang telah diterima dengan spesifikasi bahan makanan. Padahal SOP tentang penerimaan sudah tersedia. Apa yang harus dilakukan ahli gizi untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali? f. Melakukan perubahan SOP penerimaan g. Melakukan sosialisasi ulang tentang prosedur penerimaan h. Menegur petugas penerimaan tersebut i. Mengedukiasi petugas tentang pentingnya menimbang bahan makanan j. Mengevaluasi ketersediaan alat penimbangan 4. Instalasi gizi Rumah Sakit tipe D di kepulauan mengalami keterbatasan dalam variasi bahan makanan karena akses dengan pasar/produsen yang sulit. Kegiatan apa yang dilakukan ahli gizi? a. Menetapkan bahan makanan alternative b. Mencari supplier dari pusat kota



c. Menyusun anggaran yang lebih besar d. Menaikan harga menu e. Mengubah siklus menu 5. Sebagian besar pasien di RS X memiliki kebiasaan mengkonsumsi ubi dan daun singkong padahal pasien tersebut diharuskan untuk menghindari makanan yang bergas dan berserat tinggi. Apa yang harus dilakukan oleh ahli gizi? a. Modifikasi menu b. Modifikasi standar bumbu c. Mengubah peraturan pemberian makanan RS d. Menyesuaikan dengan menu yang biasa dikonsumsi pasien e. Pengembangan menu baru 6. Dalam proses produksi makanan instalasi gizi rumah sakit Salsabilla Husada masih sering mengalami underproduction sehingga ada beberapa pasien yang mendapatkan diet yang tidak sesuai dengan diet yang seharusnya dia terima. Jika anda sebagai ahli gizi di rumah sakit Salsabilla Husada apa yang akan anda lakukan untuk mencegah hal tersebut? a. Menambah jumlah tenaga produksi b. Menggunakan jasa catering c. Membuat analisis forcasting yang tepat d. Menerapkan system produksi ready prepared e. Mendata jumlah rata-rata pasien setiap harinya 7. Ahli gizi A sering menemukan ayam goreng dengan konsidi bagian dalam yang masih merah dan berair, jika dikaitkan dengan keamanan pangan tentu hal tersebut tidak aman untuk dikonsumsi oleh pasien. Apa yang sebaiknya anda lakukan terkait hal tersebut? a. Menyediakan termometer sebagai controlling saat menggoreng b. Memberikan teguran dan punishment kepada tenaga pemasak c. Menetapkan dan sosialisasi SOP cara menggoreng bahan d. Selalu mengawasi secara langsung proses penggorengan ayam e. Menerapkan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP



Manajemen Program dan Pelayanan Pangan dan Gizi 1. Seorang petugas gizi melakukan penyuluhan mengenai jenis bahan makanan yang mengandung kolesterol seperti yang terdapat dalam bahan makanan hewani (telur, ikan, daging). Manakah yang kandungan kolesterolnya paling rendah ? a. Ikan bawal b. Telur bebek c. Daging sapi d. Udang lobster e. Ayam kampong 2.



Seorang Ahli Gizi Puskesmas sedang menyusun program Pemberian Makanan Tambahan bagi ibu hamil yang menderita kurang gizi. Tahap awal adalah melakukan screening dalam menentukan sasaran kegiatan. Indikator antropometri apakah yang dapat digunakan dalam kegiatan tersebut a. Umur b. Berat badan c. Tinggi Badan d. Lingkar Lengan Atas



e. Penambahan berat badan 3. Berdasarkan hasil recall konsumsi makanan 2 x 24 jam , diketahui asupan energi pada hari I 1800 Kalori dan hari II 2200 Kalori . Kecukupan energi sehari 2400 Kalori Berapa tingkat kecukupan energi orang tersebut ? a. 75 % b. 83,33 % c. 91,67 % d. 95,83 % e. 100 % 4. Berdasarkan Pengambilan Data Dasar di Kab” D” ditemukan bahwa 10,3 % Balita menderita Kurang Energi Protein (KEP) yang berkaitan dengan kurangnya ketersediaan makanan di tingkat rumah tangga. Dinas Kesehatan setempat memiliki stok Blended Food untuk program perbaikan gizi. Di setiap desa memiliki kader posyandu yang aktif dan kooperatif. Intervensi apa yang tepat digunakan untuk mengatasi masalah gizi tersebut di atas? a. Konseling Gizi b. Pemberian PMT c. Penyuluhan Gizi d. Pemberian Vitamin A e. Demonstrasi Pembuatan PMT 5. Kemenkes melaksanakan program suplementasi vitamin A kepada kelompok rawan gizi yaitu kepada bayi, anak balita dan ibu nifas. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara berkala dengan dosis dan frekuensi yang telah ditetapkan Kapan sebaiknya kapsul vitamin diberikan pada bayi ? a. Saat bayi lahir b. Setiap datang ke posyandu c. Setiap berobat ke dokter d. 1 kali pada bulan Februari atau Agustus e. 2 kali pada bulan Februari dan Agustus 6.



Angka persentase penggunaan garam beryodium pada suatu daerah yaitu masih 60 % sehingga Dinas Kesehatan daerah tersebut membuat usulan kegiatan promosi gizi untuk meningkatkan persentase keluarga yang menggunakan garam beryodium dalam memasak. Apakah langkah awal yang dilakukan untuk merencanakan program promosi gizi pada kasus tersebut? a. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga b. Melakukan advokasi ke tingkat provinsi c. Menetapkan tujuan, metode dan media d. Merencanakan pencetakan leaflet e. Monitoring penggunaan garam ber-yodium



Soal Gizi Pangan – Perencanaan anggaran belanja 1) Komponen dalam biaya produksi terdiri dari 3 bagian yaitu biaya bahan makanan, biaya overhead, dan biaya tenaga kerja. Persentase ideal untuk biaya bahan makanan yaitu? A. 35% B. 40%



C. 50% D. 60%



2) Penentuan tarif dalam pelayanan makanan perlu memperhatikan komponen material cost, labor cost, overhead cost, margin, dan jasa layanan. Persentase ideal dalam penentuan jasa layanan sebesar? A. 20% B. 30% C. 40% D. 50%



3) Langkah-langkah dalam penyusunan biaya overhead salah satunya yaitu mengelompokkan macam overhead berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel. Contoh salah satu biaya variabel adalah? A. Biaya bahan makanan B. Biaya depresiasi mesin C. Biaya depresiasi gedung D. Biaya kitchen utensil 4) Diketahui unit cost di Rumah Sakit A pada kelas rawat II sebesar 44.700. Perencanaan margin yaitu 10% dan jasa layanan 20%. Maka usulan tarif untuk pelayanan makan di RS Amanah sebesar? A. 54.110 – 54.200 B. 55.110 – 55.200 C. 56.110 – 56.200 D. 58.110 – 58.200



5) Diketahui unit cost di Rumah Sakit B pada kelas rawat VIP sebesar 85.500. Perencanaan margin yaitu 15% dan jasa layanan 20%. Berapa usulan tarif untuk pelayanan makan di RS tersebut? A. 115.425 – 116.000 B. 117.425 – 118.000 C. 118.425 – 119.000



D. 119.425 – 120.000



6) Untuk kegiatan penyelenggaraan makanan pasien di rumah sakit, biaya yang dikeluarkan untuk masing komponen juga tidak sama. Komponen apa yang mempunyai pengeluaran terbesar pada kegiatan tersebut? A. Biaya tenaga kerja B. Biaya overhead C. Biaya bahan baku D. Biaya pembelian alat E. Biaya listrik dan air



7) Dalam menentukan tarif biaya makan atau biaya asuhan gizi di rumah sakit banyak metode yang bisa digunakan. Metode apa yang paling tepat digunakan untuk memperhitungkan biaya tersebut? A. Berdasarkan standar makanan B. Berdasarkan biaya aktual dalam produksi C. Berdasarkan biaya satuan normatif D. Berdasarkan biaya pedoman menu



Sumber: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. 2018. Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Jakarta: Kemenkes RI.



Soal Gizi Masyarakat



1. Berikut pernyataan yang benar mengenai SKDN, kecuali… a. Hasil analisis SKDN digambarkan dalam suatu balok SKDN b. SKDN merupakan hasil penimbangan balita yang dilakukan tiga bulan sekali c. Sistem pencatatan dan pelaporan hasil penimbangan balita di posyandu d. SKDN diperoleh dari hasil posyandu dan dimuat dalam KMS 2. Arti kata D pada singkatan SKDN adalah…



a. Jumlah Balita yang datang di posyandu dan menimbang berat badan badannya b. Jumlah seluruh balita yang ada dlam wilayah kerja posyandu c. Jumlah balita yang ditimbang berat badannya mengalami peningkatan berat badan disbanding dengan bulan sebelumnya dengan garis pertumbuhan d. Jumlah anak yang ditimbang bulan lalu



3. Memberikan gambaran tentang tingkat keberhasilan program di posyandu. Indikator ini menunjukkan balita yang ditimbang dan naik berat badannya., merupakan definisi… a. Indikator K/S b. Indikator D/S c. Indikator N/S d. Indikator N/D



4. indikator yang menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan di posyandu, merupakan definisi… a. Indikator K/S b. Indikator D/S c. Indikator N/S d. Indikator N/D



5. Jarak terjauh posyandu 3 dengan rumah warga di Kecamatan Pesawahan adalah 2,5 km, warga datang ke posyandu dengan kendaraan umum atau pribadi dan jalan menuju posyandu 3 sangat mudah di akses oleh kendaraan. Posyandu rutin dilakukan sebulan sekali dan terdapat tenaga kerja yang cukup. Namun pesentase D/S di posyandu tersebut adalah 65 % maka intervensi apa yang bisa dilakukan untuk warga agar datang ke posyandu? a. Perbaikan jalan menuju posyandu 3 b. Kunjungan tenaga gizi ke posyandu 3 secara rutin c. Pengembangan posyandu baru yang mendekati rumah warga d. Pemberian motivasi dan edukasi pada warga akan pentingnya pemantauan status gizi anak di posyandu



Untuk soal No. 6 dan 7 Pada bulan November 2018 di posyandu B Kecamatan Wanayasa didapatkan data bahwa terdapat 50 balita yang mendapatkan KMS (Kartu Menuju Sehat) di wilayah posyandu B, 45 balita yang menimbang berat badannya di Posyandu B pada bulan November, dari 45 balita



yang menimbang berat badannya hanya 25 balita yang megalami kenaikan berat badan pada bulan November, dan jumlah seluruh balita di wilayah posyandu B kecamatan wanayasa ada 70 balita. 6. Berapakah presentase K/S di posyandu B Kecamatan Wanayasa pada bulan November ? a. 64,2 % b. 71.4 % c. 35,7 % d. 55,5



7. Dibawah ini, manakah balok SKDN yang benar sesuai hasil analisis SKDN di posyandu B Kecamatan Wanayasa pada bulan November?



a.



80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%



b. N/S N/D D/S



K/S



K/S



D/S



N/D



80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%



N/S N/D D/S K/S K/S



N/S



D/S



N/D



N/S



b



c.



80,00%



80,00%



d. 70,00%



70,00%



60,00% 50,00%



N/S



40,00%



N/D



30,00%



D/S



20,00%



K/S



10,00% 0,00%



K/S



D/S



N/D



N/S



60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%



N/S N/D D/S K/S K/S



D/S



N/D



N/S