Kurikulum Dan Perkembangan Iptek [PDF]

  • Author / Uploaded
  • FES
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KURIKULUM DAN PERKEMBANGAN IPTEK Oleh : Bahri Syahputra Rambe 35.13.3.146 A. Pengertian dari Perkembangan Kurikulum 1. Pengertian Kurikulum



Kurikulum secara etimologis berasal dari kata dalam bahasa latin “curir” yang artinya pelari, dan “curere” yang artinya “ tempat berlari”. Pengertian awal kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Dengan demikian, istilah kurikulum pada awalnya berasal dari dunia olahraga pada zaman romawi kuno di Yunani, dan kemudian diadopsi kedalam dunia pendidikan. Pengertian tersebut kemudian digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan dilembaga pendidikan. Dalam Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, definisi kurikulum dijelaskan sebagai berikut “kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Secara terminologis, istilah kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan mengandung pengertian sebagai sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang harus di tempuh atau diselesaikan siswa untuk mencapai satu tujuan pendidikan atau kompetensi yang ditetapkan. Menurut beberapa ahli pengertian kurikulum adalah sebagai berikut : 



Prof. Dr. S. Nasution, M. A. – Menjelaskan kurikulum sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses kegiatan belajar mengajar di bawah naungan, bimbingan & tanggunga jawab sekolah / lembaga pendidikan.







H. Hasan (1992) – Menurutnya kurikulum itu bersifat fleksibilitas. Yakni sebagai suatu pemikiran kependidikan bagi diklat, sehingga dalam posisi teoritik, harus dikembangkan dalam kurikulum sebagai sesuatu yang terencana dan juga dianggap sebagai kaidah pengembang kurikulum.







Grayson (1978) – Menjelaskan kurikulum sebagai suatu perencanaan dalam memperoleh pengeluaran yang diharapkan dari suatu pembelajaran yang telah







diajarkan. Crow and Crow – Kurikulum ialah suatu rancangan dalam pengajaran yang tersusun secara sistematis untuk menyelesaikan program dalam memperoleh ijazah. Dari berbagai pengertian kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa



kurikulum merupakan suatu rancangan dalam pendidikan untuk menata dan mengarahkan proses pendidikan demi terwujudnya tujuan pendidikan tersebut. 2. Pengertian Perkembangan Kurikulum



Perkembangan diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan. Perubahan tak selalu sama dengan perbaikkan, akan tetapi perbaikkan selalu mengandung perubahan. Perbaikkan berarti meningkatkan nilai atau mutu. Perubahan adalah pergeseran posisi, kedudukan atau keadaan yang mungkin membawa perbaikkan, akan tetapi dapat juga memperburuk keadaan. Namun sering diadakannya perubahan dengan maksud adanya perbaikkan. Perbaikkan selalu dikaitkan dengan penilaian. Perbaikkan diadakan untuk meningkatkan nilai dan untuk mengetahuinya digunakan kriteria tertentu. Perbedaan kriteria akan memberi perbedaan pendapat tentang baik-buruknya perubahan itu. Perubahan, sekalipun memberi perbaikkan dalam segala hal bagi semua orang. Dalam bidang kurikulum kita lihat betapa banyaknya ide dan usaha perbaikkan kurikulum yang dicetuskan oleh berbagai tokoh pendidikan yang terkenal. Macam-macam kurikulum telah diciptakan dan banyak diantaranya telah dijalankan. Apa yang mulamula diharapkan, akhirnya ternyata menimbulkan masalah lain, sehingga kurikulum itu ditinggalkan atau diubah.1 Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Hamalik (2003) bahwa dalam perubahan kurikulum dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :  Tujuan filsafat pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan institusional yang pada gilirannya menjadi landasan merumuskan tujuan kurikulum satu satuan pendidikan. 1



Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003) hlm 122



   



Sosial budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat Keadaan lingkungan (interpersonal, kultural, biokologi, geokologi) Kebutuhan pembangunan Poleksosbudhankam Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan sistem nilai dan kemanusiaan serta budaya bangsa.2



Menurut para ahli sosiologi, perubahan terjadi dalam tiga fase yaitu :  Fase Inisiasi, yaitu taraf permulaan ide perubahan itu dilancarkan, dengan menjelaskan sifatnya, tujuan, dan luas perubahan yang ingin dicapai  Fase legitimasi, yaitu ketika orang menerima ide  Fase Kongruensi, yaitu ketika orang mengadopsinya, menyamakan pendapat sehingga selaras dengan pikiran para pencetus yan pada akhirnya tidak ada perbedaan nilai lagi antara penerima dan pencetus perubahan.3 Perubahan kurikulum hendaknya menyesuaikan dengan kebudayaan masyarakat, guru dan lingkungan sekolah. Penelitian dan perkembangan ternyata tidak efektif dalam perubahan kurikulum. Perubahan harus responsif terhadap kebutuhan dan kemampuan guru.4 Sedangkan kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang disajikan oleh lembaga pendidikan guna mencapai tujuan tertentu. Kurikulum tak selalu sempurna dan senantiasa dapat diperbaikki. Bahan segera usang karena kemajuan zaman, pembelajaran harus memperhatikan perbedaan individu dan mencari relevansi dengan kebutuhan setempat dan sebagainya. Terdapat beberapa dasar-dasar pertimbangan untuk memperbaikki kurikulum sekolah, yaitu :       



Mengetahui tujuan perbaikkan Mengenal situasi sekolah Mengetahui kebutuhan siswa dan guru Mengenal masalah yang dihadapi sekolah Mengenal kompetensi guru Mengetahui gejala sosial Mengetahui perkembangan dan aliran dalam kurikulum.5



Jadi menurut penulis berdasarkan penjelasan mengenai perubahan dan perbaikan dari kurikulum maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan kurikulum adalah suatu proses sistematis yang berlangsung secara terus menerus mengenai pendidikan mulai dari pendidik, peserta didik, bahan ajar, pembelajaran, metode dan lain sebagainya menuju kearah kesempurnaan. 2



Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013) hlm 1-2 Nasution Op.,Cit. hlm 123 4 Ibid., hlm 130 5 Ibid., hlm 133 3



B. Pengertian dari Perkembangan IPTEK 1.



Pengertian IPTEK



Kata “ilmu” berasal dari bahasa Arab (‘alama) yang berarti pengetahuan. Dalam bahasa Indonesia, kata ilmu sering diidentikkan dengan sains (science) yang berarti ilmu, bahkan sering disatukan dngan kata pengetahuan, menjadi ilmu pengetahuan. Pada awalnya, manusia mencari pengetahuan berdasarkan fakta yang terlepas-lepas, tidak sistematis, dan tidak berdasarkan teori yang jelas. Sesuai dengan perkembangan kebudayaan, mulailah manusia menyusun teori tentang berbagai hal sesuai dengan fakta yang ada. Dalam perkembangannya, fakta dan teori tersebut dikembangka juga untuk memahami fenoena lain yang didukung oleh pengalaman. Akhirnya, menjadi pengetahuan logis dan sistematis. Inilah yang disebut dengan ilmu pengetahuan (science).6 Sedangkan pengetahuan adalah seperangkat objek tertentu yang diketahui individu. Pengetahuan dan pengalaman akan menjadi ilmu pengetahuan jika pengetahuan itu disusun secara sistematis, menggunakan pola berpikir logis, berlandaskan prosedur kerja hukum kausalita pada masalah yang dialami itu.7 Teknologi pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan (technology is application of science). Teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan budaya manusia. Salah satu indicator kemajuan peradaban manusia dapat diukur dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Tujuannya adalah untuk menciptakan suatu kondisi yang efektif, efisien, dan sinergis terhadap pola perilaku manusia. Produk teknologi tidak selalu berbentuk fisik, seperti komputer, televisi, radio, tape recorder, video, film dan lain sebagainya, tetapi ada juga non fisik, seperti prosedur pembelajaran, sistem evaluasi, teknik mengajar dan sebagainya. Produk teknologi tersebut banyak digunakan dalam pendidikan sehingga memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap proses dan hasil pendidikan.8 2.



Perkembangan IPTEK



Mendidik anak dengan baik hanya mungkin jika kita memahami masyarakat di tempat ia hidup. Karena itu, setiap pembina kurikulum harus senantiasa mempelajari 6



Zainal Arifin, Konsep dan Model Pembangunan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya,2011, hal. 76 Ibid, hal.76 8 Ibid, hal. 76-77 7



keadaan, perkembangan, kegiatan, dan aspirasi masyarakat. Salah satu ciri masyarakat ialah perubahannya yang cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam teknologi, yang sering tidak dapat kita ramalkan akibatnya. 9 Tidak setiap kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi membawa keuntungan dan kebahagiaan bagi umat manusia, bahkan sering justru membawa masalah-masalah yang lebih pelik lagi. Demikian pula, tidak setiap perubahan atau pembaharuan berarti kemajuan. Hanya saja, kita sering terlambat mengenal akibatakibat perkembangan itu.10 Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi cukup luas, meliputi semua aspek kehidupan, politik, ekonomi, sosial, budaya, keagamaan, etika dan estetika, bahkan keamanan dan ilmu pengetahuan itu sendiri.11 Pendidikan, juga mendapat pengaruh yang cukup besar dari ilmu dan teknologi. Pendidikan sangat erat hubungannya dengan kehidupan sosial, sebab pendidikan merupakan salah satu aspek sosial. Pendidikan tidak terbatas pada pendidikan formal saja, melainkan juga pendidikan nonformal, sebab pendidikan meliputi segala usaha sendiri atau usaha pihak luar untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan, memperoleh keterampilan dan membentuk sikap-sikap tertentu. Kemajuan di bidang komunikasi massa juga sangat berpengaruh terhadap pendidikan. Sebab media massa juga merupakan media pendidikan. Dengan kata lain, melalui media massa, dapat berlangsung proses pendidikan. Baik tayangan-tayangan yang berbentuk informasi ataupun tayangan yang bersifat hiburan juga mempunyai nilai-nilai pendidikan.12 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menimbulkan banyak perubahan dalam nilai-nilai, baik nilai sosial, budaya, spiritual, intelektual, maupun material. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menimbulkan kebutuhan baru, aspirasi baru, dan sikap hidup baru. Hal-hal tersebut menuntut perubahan pada sistem dan isi pendidikan pendidikan bukan hanya mewariskan nilainilai dan hasil kebudayaan lama, tetapi juga mempersiapkan generasi muda agar mampu hidup pada masa kini dan yang akan datang. Dengan



demikian,



perkembangan



ilmu



pengetahuan



dan



teknologi



menyebabkan perkembangan pula pada dunia pendidikan. Pengaruh perkembangan 9



S. Nasution, Asas-Asas Kurikulum, PT Bumi Aksara, 2008, hal. 153 Ibid, hal. 156 11 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, PT Remaja Rosdakarya, 2012, hal. 72 12 Ibid, hal. 75-76 10



ilmu pengetahuan dan teknologi bukan hanya dalam bentuk hardware tetapi juga softwaredan hubungan antar manusia. Sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya, merupakan tempat pemindahan teknologi yang bersifat software dan hubungan antar manusia. Di sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya, dipelajari konsep-konsep, prinsip-prinsip, kaidah-kaidah, cara-cara, dan pendekatan-pendekatan baru, untuk memahami dan memecahkan berbagai persoalan dalam kehidupan di rumah dan masyarakat, dalam pekerjaan serta dalam hubunganhubungan yang lebih luas. Hal-hal tersebut juga menuntut selalu adanya perkembangan dari pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung maupun tidak langsung menuntut perkembangan pendidikan. Pengaruh langsung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah memberikan isi, materi, atau bahan yang akan disampaikan dalam pendidikan. Pengaruh tak langsung adalah perkembangan ilmu pengetahuan



dan



teknologi,



menyebabkan



perkembangan



masyarakat,



dan



perkembangan masyarakat menimbulkan problema-problema baru yang menuntut pemecahan masalah dengan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan baru yang dikembangkan dalam pendidikan.13 C. Implikasi Perkembangan IPTEK Terhadap Kurikulum Pembangunan didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mempercepat terwujudnya ketangguhan dan keunggulan bangsa. Dukungan IPTEK terhadap pembangunan dimaksudkan untuk memacu pembangunan menuju terwujudnya masyarakat yang mandiri, maju, dan sejahtera. Di sisi lain, perkembangan IPTEK itu sendiri berlangsung semakin cepat, bersamaan dengan persaingan antar bangsa semakin meluas, sehingga diperlukan penguasaan, pemanfaatan, dan pengembangan IPTEK, yang pada gilirannya mengandung implikasi tertentu terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM), supaya memiliki kemampuan dalam penguasaan dan pemanfaatan serta pengembangan dalam bidang IPTEK.14 Dalam hal ini, implikasi IPTEK dalam pengembangan kurikulum, antara lain: 1. Pengembangan kurikulum harus dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik untuk lebih banyak menghasilkan teknologi 13 14



Ibid, hal. 78 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, PT Bumi Aksara, 2007, hal. 22-23



baru sesuai dengan perkembangan zaman dan karakteristik masyarakat Indonesia. 2. Pengembangan kurikulum harus difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk mengenali dan merevitalisasi produk teknologi yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri.15 3. Perkembangan IPTEK berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang di dalamnya mencakup pengembangan isi atau materi pendidikan, penggunaan strategi dan media pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi. Ini secara tidak langsung menuntut dunia pendidikan untuk dapat membekali peserta didik agar memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan untuk memecahkan masalah pendidikan.



15



Zainal Arifin, Op.Cit, hal. 78



DAFTAR PUSTAKA



Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarata: PT Bumi Aksara. Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Nasution, S. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: PT Bumi Aksara. Nasution. 2003. Asas-asas Kurikulum. Jakarta : PT Bumi Aksara Sukmadinata,



Nana



Syaodih. 2012. Pengembangan



Praktik.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.



Kurikulum



Teori



dan