19 0 99 KB
LAMPIRAN
Klasifikasi Jalan dan Berat Tekan Gandar
Tabel 1.1:
Klasifikasi Jalan I
Berat Tekanan Gandar 7 ton
II
5 ton
III
3,5 ton
III A
2,75 ton
IV
2 ton
V Sumber : Undang-Undang No. 14 Tahun, 1992
2 ton
Koefisien Yang Diterapkan Sesuai Kondisi Medan
Tabel 1.2:
Jenis
Daerah Datar dan
Daerah
Perbukitan 1,0
Pegunungan 1,0
Pick up, bis ukuran kecil, truk ringan
2,0
2,5
Bis, truk dua as
3,0
4,0
5,0
6,0
Kendaraan Sepeda motor, sedan, jeep dan station wagon
Truk bersumbu tiga, trailer Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 1.3
Pengelompokan Jalan Raya dan Penetapan Kelas Standar
Medan
VLR
50.000
> 50.000
Fungsi JALAN
D
ARTERI
B G
Medan
VLR
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 1*
Kelas 2*
> 30.000
Fungsi JALAN
30.000
10.000
> 10.000 D
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
KOLEKTOR
B G
Medan
VLR
Kelas 2*
Kelas 3*
> 10.000
10.000
Fungsi
Kelas 4
1.000
> 1.000
JALAN
D
LOKAL
B
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
G Sumber : SSPGJLK, 1990
Tabel 2.1:
Kecepatan Rencana
Kelas
1
1&2
3
3&4
4&5
5
Kecepatan Rencana (km/jam)
80
60
50
40
30
20
Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 2.2:
Klasifikasi Medan dan Besarnya Kelerengan Melintang
Golongan medan
Lereng melintang
Datar (D)
0 sampai 9,9 %
Bukit (B)
10 sampai 24,9 %
Gunung (G)
25 % keatas
Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 2.3:
Jarak Pandangan Henti Minimum untuk Kecepatan Tertentu
kecepatan rencana (km/jam)
80
60
50
40
30
20
jarak pandangan henti minimum (m)
120
75
55
40
25
15
Sumber : SSPGJLK, 1990
Tabel 3.1: VLR (smp/hr)
Jumlah Jalur Lalu Lintas
Medan
Fungsi
Lajur
138.000
6 D, B
36.000 ≤ 138.000
4 2
< 36.000 Jalan Arteri
156.000
6
G
41.000 ≤ 156.000
4 2
< 41.000 36.000
D, B
4 2
≤ 36.000 Jalan Kolektor
41.000
4
G
≤ 41.000
2
Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 3.2:
Lebar Bahu Jalan
Kelas
1 & 1*
2& 2*
3 & 3*
4 & 4*
5 & 5*
Lebar minimum mutlak
1,25
1,00
0,75
0,75
0,75
Lebar yang diinginkan
3,00
2,50
2,50
2,50
1,50
Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 3.3: Kelas
Lebar Median Jalan 1 & 1*
2
3 & 3*
Lebar minimum mutlak median
0,5
0,5
0,5
Lebar minimum standar batas
2,0
1,5
1,0
Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 4.1: Kecepatan rencana (km/jam) Jari – jari lengkung minimum (m)
Jari-Jari Lengkung Minimum 80 210
60 115
50 80
40 50
30 30
20 15
Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 4.2: Kecepatan rencana (km/jam) Panjang lengkung minimum (m) Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 4.3:
Panjang Lengkung Minimum 80 140
60 100
50 80
40 70
Jari-jari Lengkungan ≥ 90
Pelebaran per jalur (m) 0.25
90 >
≥ 60
0.5
Kelas 2, 3, 4 ≥ 150
150 >
≥ 100
20 40
Pelebaran Pada Tikungan
Kelas 1 280 >
30 50
160 >
100 >
≥ 70
60 >
≥ 45
0.75
70 >
≥ 50
45 >
≥ 32
1.00
32 >
≥ 26
1.25
26 >
≥ 21
1.50
21 >
≥ 19
1.75
19 >
≥ 16
2.00
16 >
≥ 15
2.25
Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 4.4:
Jari-Jari Minimum untuk
Kecepatan rencana (km / jam) Jari-jari minimum Rc (m) Sumber: SSPGJLK, 1990
80 3500
kemiringan melintang normal ; Rc 60 2000
50 1300
40 1800
30 500
20 200
Superelevasi
Tabel 4.5:
J
80 230
Kecepatan Rencana (km/jam) 60 50 40 30 120 80 50
A R
280 280
150 150
100 100
65 65
-
-
10
I J
330 330
190 190
130 130
80 80
30
15
9
A R
380 380
230 230
160 160
100 100
40 40
20 20
8
I
450 450
270 270
200 200
130 130
60 60
30 30
7
L E
540 540
330 330
240 240
160 160
80 80
40 30
6
N G
670 670
420 420
310 310
210 210
110 110
50 50
5
K U
870 870
560 560
410 410
280 280
150 150
70 70
4
N
1240 1240
800 800
590 590
400 400
220 220
100 100
3
2000 (m) 3500 Sumber: SSPGJLK, 1990
1300
800
500
200
2
G
Tabel 4.6:
Superelevasi (%) 20 -
Kemiringan Maksimum untuk Pencapaian Kemiringan
Kecepatan rencana (km/jam) Kemiringan tepi jalur lalu lintas Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 4.7:
80 1/150
50 1/115
40 1/100
30 1/75
20 1/50
Panjang Lengkung Minimum Peralihan
Kecepatan rencana (km/jam) Panjang (m) Sumber: SSPGJLK, 1990
80 70
Tabel 4.8: Kecepatan rencana (km/jam) Jari-jari lengkung (m) Sumber: SSPGJLK, 1990
60 1/125
60 50
50 45
40 35
30 25
20 20
40 250
30 130
20 60
Jari-jari Lengkung
80 900
60 500
50 350
Tabel 5.1: Kecepatan rencana (km/jam) Kelandaian maks. standar (%) Kelandaian maks. mutlak (%) Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 5.2:
Kelandaian Maksimum 80 4 8
60 5 9
50 6 10
40 7 11
30 8 12
20 9 13
Panjang Kritis untuk Kelandaian-kelandaian yang Melebihi Maksimum Standar Kecepatan rencana (km/jam) 50 40 7% 500 m 8% 420 m 8% 420 m 9% 340 m 9% 340 m 10% 250m 10% 250m 11% 250m
80 60 5% 500 m 6% 500 m 6% 500 m 7% 500 m 7% 500 m 8% 420 m 8% 420 m 9% 340 m Sumber: SSPGJLK, 1990
Tabel 5.3:
30 9% 340 m 10% 250m 11% 250m 12% 250m
20 10% 250m 11% 250m 12% 250m 13% 250m
Batas terendah panjang minimum lengkung vertikal (LL)
Kecepatan Rencana(km/jam) LL (m)
80 70
60 50
50 40
40 35
30 25
20 20
Sumber: SSPGJLK, 1990 Tabel 6.1: Mutu
Klasifikasi Lereng Melintang Klasifikasi Lereng Melintang Dengan Kerb Tanpa Kerb
Pengerasan Tinggi
min 1 - 5
1-2
Menengah
min 2
1,5 - 3
Rendah
-
2-4
Tabel 7.1:
Perhitungan Galian dan Timbunan
LUAS PENAMPANG (m2) G
T
Ĝ rata-rata
Ť rata-rata
d (m)
1
2
3
4
5
3x5
4x5
Sta. 1
Fg1
Ft1
Sta. 2
Fg2
Ft2
(Fg1+Fg2)/2
(Ft1+Ft2)/2
100
100 Ĝ
100 Ť
Sta. 2
Fg2
Ft2
Sta. 3
Fg3
Ft3
(Fg2+Fg3)/2
(Ft2+Ft3)/2
100
100 Ĝ
100 Ť
Antar Sta.
Volume ( m³ ) VG
VT