Laporan Akhir KKN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR KKN “Optimalisasi Pembangunan Desa Perkebunan Marbau Selatan di Masa Pandemi ”



Oleh :



No. Nama 1. Lellyta Tripawani



NIM 2173131014



Program Studi Pendidikan Bahasa



Fakultas FBS



Prancis



Lokasi KKN: Desa Perkebunan Marbau Selatan, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Provinsi Sumatera Utara.



LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



Judul Program “OPTIMALISASI PEMBANGUNAN DESA PERKEBUNAN MARBAU SELATAN DI MASA PANDEMI”



Disusun untuk Memenuhi Syarat Telah Mengikuti Program KKN Tahun 2020



Oleh :



No . 1.



Nama Lellyta Tripawani



NIM



Program Studi



Fakultas



2173131014



Pendidikan Bahasa



FBS



Prancis



Lokasi KKN: Desa Perkebunan Marbau Selatan, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Provinsi Sumatera Utara.



LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



2



2020



3



4



KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat disusun Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa keberhasilan kegiatan KKN ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Syamsul Gultom, S.KM., M.Kes. selaku Rektor Universitas Negeri Medan atas izinnya dalam mengikuti kegiatan KKN selama masa pandemi Covid-19 ini. 2. Prof. Dr. Baharuddin, ST, M.Pd. Selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pegabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Medan atas kesempatan yang diberikan. 3. Bapak Budi Syahputra Lubis selaku Kepala Desa Perkebunan Marbau Selatan yang sudah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melaksanakan KKN di Desa Perkebunan Marbau Selatan 4. Madame Dr. Elvi Syahrin, M.Hum. selaku DPL KKN yang telah membimbing dan memberikan pengarahan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan KKN di Desa Perkebunan Marbau Selatan 5. Keluarga yang telah memberikan dukungan secara spiritual maupun materi. 6. Teman-teman mahasiswa KKN yang telah bekerja sama dalam melaksanakan program kerja yang dirancang untuk Desa Perkebunan Marbau Selatan. 7. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan KKN ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan.



Marbau Selatan, 01 September 2020



Penulis 5



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Kabupaten Labuhanbatu Utara merupakan salah satu Kabupaten dari pemekaran Kabupaten Labuhanbatu yang mekar menjadi 3 kabupaten yaitu Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten LabuhanbatuUtara. Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara didasarkan pada hal-hal berikut ini: 1. Surat Keputusan DPRD Labuhanbatu No. 63 Tahun 2005 tanggal 31 Oktober 2005 tentang Persetujuan DPRD Labuhanbatu Terhadap Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan; 2. Surat Keputusan DPRD Labuhanbatu No. 63a Tahun 2005 tanggal 31 Oktober 2005 tentang Penetapan ibukota Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan; 3. Surat Keputusan DPRD Labuhanbatu No. 63b Tahun 2005 tanggal 31 Oktober 2005 tentang Kesanggupan Dukungan Dana dari Kabupaten Labuhanbatu (induk) untuk Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan; 4. Keputusan Bupati Labuhanbatu No. 135/226/PEM/2005 tanggal 10 Maret 2005 tentang Penetapan Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan; 5. Surat Bupati Labuhanbatu No. 135/2698/Pem/2005 tanggal 1 November 2005 perihal Mohon Persetujuan Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan; 6. Keputusan DPRD Provinsi Sumatera Utara No. 1/K/2006 tanggal 12 Januari 2006 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu; 7. Surat Gubernur Sumatera Utara No. 903/035.K/2006 tanggal 26 Januari 2006 tentang Bantuan Dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah



6



provinsi Sumatera Utara Bagi calon Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan di wilayah Provinsi Sumatera Utara; 8. Keputusan DPRD Kabupaten Labuhanbatu No. 08 Tahun 2008 tanggal 5 Mei tentang Dukungan Dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Labuhanbatu (induk) Bagi calonKabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan di Kabupaten Labuhanbatu; 9. Keputusan Bupati Labuhanbatu No. 903/452/Pem/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Dukungan Dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Labuhanbatu (induk) Bagi calon Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan diKabupaten Labuhanbatu; 10. Surat Gubernur Sumatera Utara No. 135/6191 tanggal 24 Juni 2008 perihal Bantuan Dana Calon Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Berdasarkan hal-hal tersebut, pemerintah telah melakukan pengkajian secara mendalam dan menyeluruh mengenai kelayakan pembentukan daerah dan berkesimpulan bahwa pemerintah perlumembentuk Kabupaten Labuhanbatu Utara. Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara tercantum dalam UndangUndang RI No. 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara. Desa Perkebunan Marbau Selatan merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Marbau,



Kabupaten Labuhanbatu



Utara,



Utara, Indonesia. Luas



355,90 km²



Jumlah penduduk



36.532 jiwa (2001)



Kepadatan



103 jiwa/km²



Desa/kelurahan



18



1.1.1 Kondisi Klimatologi 7



provinsi Sumatera



A. Curah Hujan Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatau Utara termasuk daerah yang beiklim tropis. Daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Daerah Labuhanbatu Utara dan sekitarnya terletak pada zona iklim Indo-Australia yang bercirikan suhu, kelembaban dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Musim hujan berlangsung dari November sampai Juni, dan musim kemarau dari Juli sampai Oktober. Selama musim hujan, curah hujan bulanan rata-rata mencapai 130-301 mm, dan pada musim kemarau mencapai 0-47 mm, jumlah curah hujan tahunan rata-rata 10 mm, jumlah hari hujan terbanyak yaitu bulan Januari dan Desember antara 10-16 hari hujan perbulan. Sumber data dari penelitian curah hujan di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan & Perkebunan Kabupaten Labuhanbatu Utara . Sebagian besar daerah penyelidikan ditutupi oleh perkebunan tropis homogen, persawahan, perkampungan dan sebagian besar perkebunan kelapa sawit. B . Hari Hujan Jumlah hari hujan pada tahun 2008 di Kabupaten Labuhanbatu Utara sebesar 159 hari. Hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember yaitu 19 hari hujan, sedangkan hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Februari sebanyak 4 hari hujan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3 dan tabel II-2 di bawah ini. 1.1.2 Kondisi Topografi Salah satu faktor utama dalam pertimbangan perencanaan pemanfaatan ruang dan bersifat “given” adalah faktor topografi dan kemiringan lerengnya. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal. Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan. Pengkajian faktor ini dimaksudkan untuk mengetahui arah pemanfaatan suatu lahan. Oleh karena



8



kondisi suatu topografi akan dapat menjadi potensi dan limitasi dalam proses pemanfaatannya. A. Satuan Morfologi Dataran Morfologi ini merupakan bentuk bentang alam yang relatif datar atau hampir datar dengan kemiringan lereng 0 – 2 % serta ketinggian rata-rata berkisar dari 1 – 5 m diatas permukaan laut. Satuan morfologi ini mendominasi bentang alam di daerah kajian, laut dan daerah di sepanjang sempadan sungai. Kenampakan satuan morfologi pada peta topografi memperlihatkan garis kontur yang jarang sampai sangat jarang. Kontrol litologi sangat dominan pada satuan ini, yaitu disusun oleh endapan kwarter dari endapan aluvial dan aluvial tua. Satuan ini berada di sebelah timur yang memanjang dari barat daya hingga timur laut. Satuan ini umumnya terdapat di Kecamatan Kualuh Leidong, Kualuh Hilir, sebagian di Kecamatan Aek Kuo, Aek Natas, Kualuh Selatan, Aek Kanopan, dan Merbau. B. Satuan Morfologi Perbukitan Satuan ini mempunyai bentuk bentang alam yang memperlihatkan relif baik halus maupun kasar, membentuk bukit-bukit dengan kemiringan lereng yang bervariasi. Berkisar dari 10 – 16 %. Ketinggian dari morfologi ini berkisar dari 90 – 370 m di atas permukaan laut. Pada peta topografi satuan morfologi ini memperlihatkan kontur yang relatif agak rapat dan relatif membulat. Berdasarkan pembagian klasifikasi sudut lereng oleh Mabery (1972) maka satuan morfologi perbukitan dapat digunakan untuk beberapa aktifitas lingkungan binaan, seperti rekreasi umum, bangunan terstruktur, perkotaan umum, perumahan konvensional dan prasarana pendukungnya. 1.1.3. Kondisi Geologi A. Geologi Umum Informasi geologi merupakan salah satu aspek yang penting dilakukan pengkajian, khususnya dalam proyek perencanaan tata ruang wilayah. Secara regional atau secara tektonik daerah Labuhanbatu Utara merupakan daerah



9



belakang busur (back arc bsin) sehingga mambentuk kondisi geologi yang relatif seragam di sebelah timurnya dan daerah penyangga di sebelah baratnya. Secara fisiografi, dimana fisiografi mengandung makna bentuk permukaan bumi dipandang dari faktor dan proses pembentukannya. Proses pembentukan permukaan bumi dipandang sebagai penciri suatu satuan fisiografi regional. Fisiografi daerah kajian didominasi oleh dataran aluvial (aluvial plain) yang umumnya disusun oleh endapan aluvial serta terdapat di sebelah timur. Kondisi yang demikian aktifitas kegempaan relatif kecil sekali sehingga lebih stabil akan faktor tersebut. Daerah kajian termasuk dalam fisiografi dataran aluvial yang terbentang di sebelah timur daerah penelitian dan sebagian kecil termasuk dalam Pegunungan Asahan Kualu di bagian barat daerah kajian. Wilayah Perencanaan juga merupakan daerah yang terletak dalam zona transisi antara Cekungan Tengah dan Sumatera Utara, dan berada di pinggiran cekungan tersebut. Daerah penyelidikan termasuk dalam dataran pantai Sumatera bagian timur. Dataran rendah tersebut terbentang dari muara sungai Asahan di Sumatera Utara sampai bagian selatan muara Sungai Musi. Batuannya terdiri dari endapan aluvial dan gambut. Endapan aluvial diendapkan batuan sedimen berumur tersier. Batuan sedimen ini merupakan hasil pengendapan yang berasal dari daratan Sumatera bagian tengah. Dasar cekungan terdiri dari batuan pra-tersier yang tersingkap di sebelah barat, selatan (Pulau Sumatera) dan di Selat Malaka. Pengisian cekungan dimulai sejak zaman Eosen sampai Plistosen dengan diselingi oleh pelipatan, pengangkatan dan erosi. Lapisan batuan tersier dibagi menjadi beberapa formasi berdasarkan lingkungan pengendapan. B. Geologi Wilayah Kajian Perkembangan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh karakteristik fisiknya, khususnya kondisi geologi. Faktor tersebut akan memberi pengaruh terhadap daya dukung wilayah, khususnya untuk penggunaan lahan yang dapat dimanfaatkan dan berkembang di atasnya. Litologi daerah kajian tersusun oleh beberapa kelompok dan formasi batuan dari berbagai jenis sebagaimana dikemukakan di bawah ini, secara berurutan dari tua ke muda :



10



1. Kelompok dari Tapanuli tak terpisahkan (Put) : Kelompok batuan ini relatif hampir sama dengan Formasi Bahorok yang berumur Paleozoikum (Permokarbon), namun lebih dominan tersusun oleh wake (batu pasir) dengan klastika-klastika, berurutan lebih kecil dari 2 mm. Selain dalam Kelompok ini dijumpai juga batuan Greenskis (malihan), yang terdapat secara setempat, serta dekat dengan sentuhan intrusi. Sebaran batuan ini pada daerah kajian terdapat di bagian selatan. 2. Intrusi granit minor (Mpih). Batuan ini menerobos batuan yang telah ada termasuk batuan dari Kelompok Tapanuli yang menghasilkan Greenskis malihan. Batuan ini berumur Perm Akhir - Trias Awal. 3. Formasi Kualu (Mtk) dari Kelompok Peusangan yang berumur Trias. Formasi Kulau terdiri dari batupasir berlapis, batulanau dan batulumpur, umumnya berkarbon, batugampig dengan sisipan chert. Kelompok Kampar, disusun oleh Formasi Peutu Anggota Parapat (Tmppt) dan Formasi Sihapas (Tms). Formasi Peutu Anggota Parapat disusun batuan-batuan konglomerat alat, batupasir kadang-kadang mengandung glaukonitan dan batulanau. Formasi Sihapas disusun oleh lapisan tebal dan diendapkan pada lingkungan fluviallakustrin dan paludal. Batuanya terdiri dari batupasir serpih kapuran, konglomerat-breksi dan batupasir berlapis dengan sisipan lempung, batulanau dan lapisan tipis serpih dan batubara dan ketebalannya 1200 meter. Kelompok batuan ini berumur Oligosen - Miosen. 4. Formasi Gunungapi Surungan (Tuvs) terdiri dari lava andesit dengan fenokris plagioklas, hornblende, aglomerat, tufa beberapa bersifat asam yang berumur Miosen Tengah – Pliosen Akhir. 5. Formasi Petani (Tup) terletak diatas Formasi Telisa dalam lingkungan laut terbuka sampai sublitoral dan fluvial. Batuannya terdiri dari serpih kelabu kehijauan, batupasir, lanau dengan sisipan batubara, batupasir gampingan dan lempung. kadangkadang dengan struktur bioturbasi. Formasi ini diendapkan pada zaman Miosen Tengah sampai permulaan Pliosen Awal.dengan ketebalan antara 300-1000 meter.



11



6. Tufa Toba (Qvt) disusun oleh batuan polimik bersusunan riolit-dasit, aliran tufa kristal, gelas, debu dengan sedikit tufa eksplosif pada bagian atas endapan ini. Batuan ini hadir akibat menigkatnya kegiatan gunung api pada zaman plistosen akhir sampai holosen sehingga sebagian besar daerah penyelidikan tertutup abu gunung api dari Toba. 7. Aluvial tua (Qp) merupakan endapan dari material-material batuan sebelumnya terusun oleh kerikil, pasir dan lempug yang berumur Plistosen Akhir. 8. Aluvial muda (Qh) sama dengan aluvial tua yang terusun dari pasir, kerikil, rawa bakau, yang diendapkan di daerah fluviatil dan lakustrin yang berumur Holosen. Pengendapan alluvial meluas ke arah laut, sehingga lingkungan pengendapan berubah dari lingkungan laut sampai fluvial. Endapan ini sebagian berada di sekitar sungai-sungai dari Sungai Kuala, Sungai Kuo dan Sungai Bilah. Kondisi stuktur geologi di daerah Labuhanbatu Utara memperlihatkan adanya kelurusan-kelurusan sebagai indikasi adanya rekahan-rekahan atau sebagai bidang lemah di permukaan atau di bawah permukaan bumi. Kelurusan ini di terjemahkan sebagai struktur sesar. Kelurusan-kelurusan tersebut umumnya berada di bagian barat daerah Labuhanbatu arah sistem sesar Sumatera (Sumatera Fault Sistem). Sebagian kecil lainnya yang berarah timur laut - barat daya. Dengan adanya kompresi berarah timur laut diperkirakan sesar tersebut dapat saja aktif. Selain struktur sesar tersebut, terindikasi kehadiran struktur lipatan yang poros lipatan relatif berarah sama dengan arah kelurusan struktur sesar. 1.1.4 Kondisi Hidrologi Informasi hidrologi dalam proses perencanaan tata ruang suatu wilayah adalah salah satu faktor penting. Manusia hidup memerlukan air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Khususnya untuk kebutuhan akan air bersih. Pemenuhan kebutuhan akan air dapat dipenuhi melalui pengambilan dan pengolahan dari air permukaan maupun air tanah. Air tanah, air permukaan, air hujan dan mata air merupakan salah satu sumber daya alam yang penting dan memupnyai nilai strategis mengingat penggunaannyasudah sangat luas, baik untuk keperluan rumah tangga, industri, irigasi maupun untuk kebutuhan lain. Walaupun demikian



12



disadari bahwa tidak setiap daerah sama kondisinya dan atas dasar kenyataan ini maka dalam setiap keperluan akan sumber air (air permukaan, air tanah, air hujan, dan mata air) perlu kajian terhadap ketersedian sumber air tersebut. A. Air Permukaan Air permukaan merupakan air yang berada atau mengalir di permukaan bumi (surface run off), sebagai hasil dari curah hujan yang tidak meresap ke dalam tanah. Air permukaan dapat berupa air sungai, danau, rawa-rawa, laut, maupun mata air. Namun pada daerah kajian, air permukaan yang ada berupa air sungai. Oleh karena itu secara hidrologi Kabupaten Labuhanbatu Utara mempunyai 2 sungai besar yaitu Sungai Bilah dan Sungai Kualuh dengan Daerah Aliran Sungai (DAS)-nya sebagai berikut : DAS Bilah meliputi : Kecamatan Bilah Barat, Rantau Utara, Rantau Selatan, Bilah Hulu, Pangkatan, Bilah Hilir, Panai Hulu dan Kecamatan Panai Hilir. DAS Kualuh meliputi : Kecamatan Kualuh Hulu, Kualuh Selatan, Aek Natas, Aek Kuo, Marbau, Na.IX-X, Kualuh Hilir dan Kecamatan Kualuh Leidong. Sungai-sungai besar tersebut dengan beberapa anak sungainya yang cenderung mengalir dari arah barat daya ke timur laut atau menuju Selat Malaka. Secara umum sungai-sungai yang ada membentuk pola aliran dendritik, di sebelah timur, yang berada pada daerah dataran atau hampir datar. Sebagian lain di sebelah barat membentuk pola aliran sub dendritik, oleh karena telah sebagian pola alirannya diubah oleh adanya sesar dan variasi litoogi. Kerapatan sungai berkisar dari 0,15 sampai dengan 2,15. Stadia sungai bervariasi dari stadia sungai yang masih muda maka erosinya bersifat vertikal, jenis stadia ini berada di sebelah barat pada morfologi perbukitan. Kemudian beralih sedikit ke arah timur stadia sungai menjadi dewasa, dimana erosi vertikal menjadi relatif hampir sama antara erosi vertikal dan horizontal. Selanjutnya berubah menjadi stadia tua dimana erosi horizontal dominan yang membelah daerah dataran di sebelah timur. Sebagian besar sungai-sungai itu merupakan sumber air irigasi bagi persawahan di



13



sekitarnya. Sebagai wilayah yang mempunyai potensi pertanian tentunya dilengkapi dengan prasarana pengairan, namun pada saat ini prasarana pengairan yang ada masih belum memadai. B. Air Tanah Keadaan air tanah di daerah kajian secara hidrogeologi atas dasar cara air mengalir di dalam tubuh batuan (akifer) tersebut adalah : 1. Akifer kurang produktif, penyebarannya cukup luas yaitu sepanjang pantai atau sebelah timur daerah kajian. Akifernya dangkal dan tidak menerus, tipis dengan transimisivitas rendah sampai sedang. Debit umumnya kurang dari 5 liter per detik. Terdapat dalam batuan endapan sungai dan pantai berupa brangkal, kerakal, pasir dan lanau. Keterdapatan air tanahnya bervariasi¸ air tanah dangkal mempunyai kualitas asin, pada kedalaman lebih air tanahnya terdapat setempat dan terbatas serta kualitasnya asin. 2. Akifer produktif sedang, penyebarannya cukup luas berada di bagian tengah daerah kajian. Transimisivitas beragam, kedalaman air tanah sedikit tertekan hingga bebas umumnya, debitumumnya kurang dari 5 liter perdetik. Sebagian terdapat dalam batuan aluvial sungai, dan rawa, dan berupa berangkal, kerakal, kerikil, pasir sedang. Terdapat pada kedalaman bervariasi dan setempat atau terbatas, kualitas aitanah baik akan djumpai pada akifer dalam. 3. Akifer produktif tinggi, penyebarannya cukup luas berada diantara akifer kurang produktif – produktif sedang, dengan arah baratlaut – tenggara. Akifer ini transmisifitasnya beragam, kedalaman muka air tanah juga beragam dengan debit umumnya lebih dari 5 liter perdetik. Terdapat pada di daerah transisi antara perbukitan dan pedataran. Pada akifer dangkal terdapat secara terbatas, airtanah baik akan dijumpai pada kedalaman sedang hingga dalam. 4. Air tanah Langka tersebar pada daerah disepanjang perbukitan di sebelah barat, dijumpai pada batuan metamorf dan batuan beku.



14



1.2 Tujuan Adapun tujuan KKN terhadap mahasiswa Universitas Negeri Medan yaitu: 1.



Meningkatkan interaksi, pemahaman dan kepedulian mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat.



2.



Menerapkan beragam keterampilan memecahkan masalah, terpadu, dan interdisipliner yang menekankan pada pemberdayaan masyarakat.



3.



Mendorong mahasiswa peserta KKN untuk berperan menjadi fasilitator, motivator, problem solver, dan konsultan yang professional berlandaskan kesadaran pengabdian kepada masyarakat.



4.



Memberikan edukasi tentang pentingnya pencegahan dini terhadap pendemi COVID-19



1.3Manfaat 1. Bagi Mahasiswa



Memperdalam







penghayatan



dan



pengalaman



mahasiswa



tentang: 1.



Cara berfikir dan bekerja interdisipliner;



2.



Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pada khususnya.



3.



Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah. Terbentuk sikap rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung







jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat. Terbentuk beragam keterampilan yang dimiliki mahasiswa







untuk



melaksanakan



program-program



pemberdayaan



dan



pembangunan. 



Memberi pengalaman kepada mahasiswa agar menjadi seorang fasilitator, innovator, motivator, dan problem solver.



15







Mendewasakan pola pikir mahasiswa dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.







Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader pemberdayaan dan pembangunan. 2. Mayarakat dan Pemerintah







Memperoleh



bantuan



pemikiran



dan



tenaga



untuk



merencanakan serta melaksanakan pengembangan masyarakat. 



Meningkatnya kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak dalam menyelesaikan permasalahan.







Memperoleh



pembaharuan-pembaharuan



yang



diperlukan



dalam pemberdayaan daerah. 



Membentuk kader-kader pemberdayaan masyarakat. 3. Perguruan Tinggi







Universitas Negeri Medan dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau lembaga lainnya dalam pengembangan ipteks yang ada di desa Marbau, Labuhan Batu Utara







Universitas Negeri Medan dapat mengembangkan ipteks yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah di masyarakat dan memperoleh umpan balik berdasarkan hasil pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum UNIMED akan relevan dengan dinamika masyarakat;



16



BAB II HASIL SITUASI ANALISIS DESA



3.1 Penduduk Marbau adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, Indonesia dengan :



Luas



355,90 km²



Jumlah penduduk



36.532 jiwa (2001)



Kepadatan



103 jiwa/km²



Desa/kelurahan



18



3.2 Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara merupakan salah satu daerah yang berada di Kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis, Kabupaten Labuhanbatu Utaraterletak pada koordinat, 1 0 58’00’’-2 0 50’00 Lintang Utara, 990 25’00’’-1000 05’00’’ Bujur Timur. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara, maka secara administrasi, wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara memiliki batas wilayah yaitu: - Sebelah Utaraberbatasan dengan Kabupaten Asahan dan Selat 17



Malaka; - Sebelah Selatanberbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Padang LawasUtara, dan Kabupaten Tapanuli Selatan; - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir; dan - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu. Karakteristik Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah : 1. Pola ruang eksisiting wilayah perencanaan dapat dikelompokkan menjadi 3 karakteristik spesifik, yaitu : o Kawasan pesisir dengan potensi sumber daya laut, pertanian pangan, dan hutan produksi. o Kawasan lahan perkebunan dengan dominasi pemanfaatan ruang untuk perkebunan, pertanian holtikultura dan sebagaian kecil tanaman pangan. o Kawasan pegunungan yang sebagian mempunyai fungsi lindung yang terdapat di bagian barat pada wilayah perbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Padang Lawas Utara. 2. Struktur ruang Kabupaten Labuhanbatu Utara terdiri dari ; o Pusat Kegiatan Lokal terdiri dari 1 PKL yaitu Aek Kanopan yang berfungsi sebagai pusat pengembangan Kabupaten, perikanan dan pertanian pangan. Ada dua PKLp yaitu “Tanjung Leidong” dikembangkan sebagai kawasan pelabuhan laut, dan “Aek Korsik” diarahkan untuk pusat pengembangan agro industry untuk komoditas unggulan Kabupaten Labuhanbatu Utara. o Sistem jaringan transportasi utama terdiri dari jalan nasional (Jalan Lintas Sumatera) yang membujur dari selatan (Kecamatan Marbau dan Na IX-X) ke arah Utara (Kecamatan Kualuh Hulu).



3.3 Struktur Organisasi Masyarakat PEMERINTAHAN KABUPATEN LABUHANBATU JUGA TELAH MENERAPKAN KABUPATEN



STRUKTUR LABUHANBATU



ORGANISASI SESUAI



PEMERINTAHAN



DENGAN



PERATURAN



PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 2007 PADA TAHUN 2008 YANG TERDIRI DARI : 



9 KECAMATAN







98 DESA/KELURAHAN ( 75 DESA DAN 23 KELURAHAN)



18







14 DINAS







8 BADAN







5 KANTOR







1 SETDAKAB (3 ASISTEN DAN 11 BAGIAN)







1 SETWAN



2.3.1 Struktur Organisasi Labuhan Batu Utara



3.4 Strategi Penataan Ruang Wilayah 1. Pengembangan pusat-pusat pengembangan wilayah melalui program-program pembangunan yang bersifat strategis sehingga memberikan pengaruh terhadap kawasan di sekitarnya dengan cara : a. Memperkuat fungsi kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan sesuai potensi wilayah, dan hierarki kawasan. b. Meningkatkan aksesibilitas yang seimbang menuju pusat-pusat kegiatan, baik dari arah utara-selatan maupun barat-timur;



19



2. Pengembangan keterkaitan antara kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan dengan cara : a. Pembangunan jalan penghubung antara perkotaan dengan perdesaan; b. Meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan jalan baru terutama pada daerah-daerah yang terpencil dan pemeliharaan terhadap jalan yang sudah ada; c. Pembangunan



dan



peningkatan



prasarana



perhubungan



yang



menghubungkan antar Desa dengan Pusat-pusat Kegiatan. 3. Pengembangan kawasan perkebunan dan kawasan pertanian dengan cara : a. Menetapkan kawasan perkebunan di daerah dataran tinggi meliputi Kecamatan Kualuh Hulu, Kecamatan Kualuh Selatan, Kecamatan Aek Natas, Kecamatan Na IX-X, Kecamatan Aekkuo, serta sebagian Kecamatan Kualuh Hilir dan Kecamatan Kualuh Leidong; b. Menetapkan kawasan pertanian di daerah dataran rendah meliputi Kecamatan Kualuh Hilir dan Kecamatan Kualuh Leidong; 4. Pembangunan kawasan agroindustri dengan cara : a. menetapkan kawasan Aekkuo sebagai kawasan agroindustri; b. Pembangunan infrastruktur yang terkait terhadap pengembangan kawasan agro industri, meliputi: Pembangunan pelabuhan pengumpan di Tanjung Leidong; Pembangunan pergudangan dan terminal di Aekkanopan; dan Pembangunan sarana dan prasarana lainnya yang mendukung kawasan agro industri di Aek Korsik. 5. Pengembangan sistem prasarana wilayah yang akan mendukung struktur ruang wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara secara terpadu, dengan dibangunnya infrastruktur wilayah dengan cara : a. Melengkapi kebutuhan fasilitas umum dan fasilitasi sosial sesuai dengan hirarki pelayanannya, serta mengembangkan dan meningkatkan utilitas; b. Meningkatkan pelayanan sistem angkutan umum dan fasilitas terminal ; c. Meningkatkan keterpaduan antar moda transportasi darat dan laut serta prasarana



penunjangnya



seperti



pelabuhan/dermaga;



20



terminal



angkutan



dan



d. Membangun Instalasi Pengelolaan Air minum dan jaringan distribusinya hingga kedaerah yang sulit penyediaannya; e. Mengatur penyebaran fasilitas agar pelayanan fasilitas semakin merata; f. Pembangunan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Kecamatan Kualuh Selatan seluas 20 ha dan Tempat Pembuangan Sampah sementara (TPS) di tiap Kecamatan. 6. Peningkatan



fungsi



dan



daya



dukung



lingkungan



hidup



untuk



mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman



hayati,



mempertahankan



dan



meningkatkan



fungsi



perlindungan kawasan dengan cara Pemulihan fungsi kawasan lindung yang meliputi hutan lindung, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, kawasan rawan bencana, dan kawasan lindung lainnya; 7. Pengembangan pemanfaatan sumber daya alam guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara : a. Pengkajian terhadap prospek pengembangan sumberdaya alam batu bara di Kecamatan Kualuh Selatan, Granit di Kecamatan Na IX-X, dan minyak bumi di Kecamatan Merbau; b. Peningkatan keterlibatan masyarakat di dalam pengelolaan sumberdaya alam yang memberikan nilai tambah terhadap perekonomian rakyat. 8. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara dengan cara : a. Mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan; b. Mengembangkan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan; c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara sebagai zona penyangga; dan Turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan dan keamanan.



21



BAB III RUANG LINGKUP POTENSI



3.1 Perkebunan Daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Daerah Labuhanbatu Utara dan sekitarnya terletak pada zona iklim Indo-Australia yang bercirikan suhu, kelembaban dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Musim hujan berlangsung dari November sampai Juni, dan musim kemarau dari Juli sampai Oktober. Selama musim hujan, curah hujan bulanan rata-rata mencapai 130-301 mm, dan pada musim kemarau mencapai 0-47 mm, jumlah curah hujan tahunan rata-rata 10 mm, jumlah hari hujan terbanyak yaitu bulan Januari dan Desember antara 10-16 hari hujan perbulan. Sumber data dari penelitian curah hujan di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan & Perkebunan Kabupaten Labuhanbatu Utara . Sebagian besar daerah penyelidikan ditutupi oleh perkebunan tropis homogen, persawahan, perkampungan dan sebagian besar perkebunan kelapa sawit.



3.2 Pendidikan Dari sektor Pendidikan di desa Marbau, sangat terbatasnya fasilitas yang tersedia. Tingkat Pendidikan di desa ini juga tidak memadai seperti di tempat lainnya. Beberapa sekolah yang ada di Marbau, diantaranya: 1. MAS AL WASHLIYAH MARBAU (SWASTA) 2. MTSS MINHAJUS SUNNAH (SWASTA) 3. SD ISLAM TERPADU AL-ADZKIYA (SWASTA) 4. SD NEGERI 112310 MARBAU (NEGERI)



22



5. SD NEGERI 112311 MARBAU (NEGERI) 6. SD NEGERI 112315 MARBAU SELATAN (NEGERI) 7. SD NEGERI 112330 TUBIRAN (NEGERI) 8. SD NEGERI 115481 PERK. MARBAU SELATAN (NEGERI) 9. SMKS AL WASHLIYAH 1 MERBAU (SWASTA) 10. SMKS AL WASHLIYAH 2 MERBAU (SWASTA) 11. SMP NEGERI 1 MARBAU (NEGERI) 12. SMP NEGERI 2 MARBAU (NEGERI) 13. SMP NEGERI 3 MARBAU (NEGERI) 14. SMA NEGERI 1 MAARBAU (NEGERI)



Berdasarkan hasil observasi, pendidikan di Desa Perkebunan Marbau Selatan, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhan Batu Utara, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan di desa ini dinilai rendah, karena: 1. Fasilitas sekolah yang kurang memadai, serta kebersihan lingkungan yang tidak terjaga sehingga potensi untuk terkena penyakit sangat tinggi. 2. Koneksi



internet



yang



sulit



dijangkau



sehingga



sangat



sulit



untuk



mengaplikasikan pembelajaran secara online bagi pelajar di semua kalangan. 3. Minimnya pengetahuan teknologi (Gaptek) di daerah tersebut. 4. Jenjang pendidikan yang terbatas, sehingga banyak orang tua yang mengirimkan anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan di luar daerah/ kota 5. Tenaga Pendidik yang jumlahnya minim di daerah tersebut. 6. Tingkat kelulusan masyarakat pada umunya di desa tersebut hanya pada taraf SMA/SMK. Hanya beberapa persen diantaranya yang mampu mengecam pendidikan tinggi.



23



BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA 4.1 Tempat dan Waktu Kegiatan Program kerja dilakukan di Desa Perkebunan Marbau Selatan, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhan Batu Utara, pada bulan Juli hingga bulan Agustus 2020. 4.2 Program Kerja 4.2.1



Program Kerja I Tema kegiatan pada program kerja ini adalah Pendidikan dengan judul



“Ruang Belajar Siswa/i Di Masa Pandemi Covid-19”. Program kerja ini dibuat bertujuan untuk membuka ruang untuk siswa/i yang sulit mendapatkan pengajaran selama pandemi Covid-19 yang mengharuskan mereka belajar dari rumah secara online (daring). Sistem belajar online kurang efektif diterapkan kepada mereka karena faktanya kebanyakan guru hanya membebankan tugas yang banyak kepada siswa tanpa memikirkan ilmu pengetahuan yang seharusnya mereka dapatkan. Sasaran yang dituju dalam kegiatan ini adalah Pelajar (SD, SMP, SMA). Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok selama sebulan dengan dua kali pertemuan seminggu yaitu pada hari selasa dan jum’at dengan durasi 90 menit setiap pertemuan. Jadwal Pelaksanaan :



Hari



Tanggal



Jum’at



07 Agustus



Jam 07.30-09.00 09.00-10.30 10.30-12.00 14.00-15.30



24



Kelas 1, 2, 3 SD 4, 5, 6 SD SMP SMA



Selasa



11 Agustus



Jum’at



14 Agustus



Selasa



18 Agustus



Jum’at



21 Agustus



07.30-09.00 09.00-10.30 10.30-12.00 14.00-15.30 07.30-09.00 09.00-10.30 10.30-12.00 14.00-15.30 07.30-09.00 09.00-10.30 10.30-12.00 14.00-15.30 07.30-09.00 09.00-10.30 10.30-12.00 14.00-15.30



1, 2, 3 SD 4, 5, 6 SD SMP SMA 1, 2, 3 SD 4, 5, 6 SD SMP SMA 1, 2, 3 SD 4, 5, 6 SD SMP SMA 1, 2, 3 SD 4, 5, 6 SD SMP SMA



Tabel 4. 1 Jadwal Pelaksanaan Ruang Belajar Siswa



4.2.2



Program Kerja II Tema kegiatan pada program kerja ini masih berkaitan dengan pendidikan



dengan



judul



Masyarakat”.



“Memperkenalkan



Bahasa



Dan



Budaya



Prancis



Kepada



Program ini dibuat bertujuan untuk menambah wawasan



masyarakat desa bahwa ada bahasa asing lain yang harus dipelajari juga selain bahasa inggris yaitu bahasa prancis dan bahasa lainnya. Kegiatan ini hanya dilakukan 2 kali dengan durasi 60 menit. Jadwal Pelaksanaan :



Hari/tanggal Sabtu, 08 Agustus 2020 Sabtu, 15 Agustus 2020



Jam 09.00-10.00 09.00-10.00



Lokasi Ruangan belajar siswa Ruangan belajar siswa



Tabel 4. 2 Jadwal Pelaksanaan Pengenalan Bahasa dan Budaya Prancis 4.2.3



Program Kerja III



25



Tema kegiatan pada program kerja ini adalah sosial dengan judul “Sosialisasi Cara Mencuci Tangan Dengan Baik dan Benar”. Program ini dibuat bertujuan untuk mengedukasi masyarakat desa khususnya anak-anak agar mereka memahami



cara



mencuci



tangan



dengan



baik



dan



benar



kemudian



mengaplikasikannya di aktivitas sehari-hari. Kegiatan ini dilakukan dengan durasi 60 menit. Jadwal Pelaksanaan : Hari/tanggal Jam Senin, 10 Agustus 2020 09.00-10.00



Lokasi Lapangan kantor afd IV Desa Perkebunan Marbau Selatan



Tabel 4. 3 Jadwal Pelaksanaan Sosialisasi 4.2.4



Program Kerja IV Tema kegiatan pada program kerja ini adalah pemanfaatan barang bekas



dengan judul “Pembuatan Tempat Mencuci Tangan Dengan Menggunakan Bahan Bekas Layak Pakai”. Program ini dibuat bertujuan untuk memaksimalkan tempat mencuci tangan di tempat-tempat umum, berhubung minimnya tempat mencuci tangan di tempat umum sekitar Desa Perkebunan Marbau Selatan. Kegiatan ini dilakukan dengan durasi 2 x 120 menit. Jadwal Pelaksanaan :



Hari/tanggal Jam Senin, 24 Agustus 2020 08.00-12.00



Lokasi Kantor



Desa



Perkebunan Marbau Selatan



Tabel 4. 3 Jadwal Pelaksanaaan Program Pembuatan Tempat Mencuci Tangan 4.2.5



Program Kerja V



26



Tema kegiatan pada program kerja ini adalah pencegahan penyebaran Covid-19 dengan judul “Pembuatan Bilik Desinfektan Guna Mencegah pencegahan Covid-19”. Program ini dibuat bertujuan untuk meminimalisir terjadinya penularan Covid-19 di Desa Perkebunan Marbau Selatan, melihat banyaknya tamu dari luar daerah atau luar kota yang datang ke kantor desa untuk urusan pekerjaan. kegiatan ini dilakukan selama 2 hari. Jadwal Pelaksanaan :



Hari/tanggal Rabu, 19 Agustus 2020



Jam 09.00-12.00



Lokasi Kantor



Desa



Perkebunan Kamis, 20 Agustus 2020



09.00-11.00



Marbau Selatan Kantor Desa Perkebunan Marbau Selatan



Tabel 4. 2 Jadwal Pelaksanaan Pembuatan Bilik Desinfektan 4.2.6



Program Kerja VI Tema kegiatan pada program kerja ini adalah sosial dan keehatan dengan



judul “Pembagian Masker Kepada Masyarakat”. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memaksimalkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19 dapat dihindari. Kegiatan ini dilakukan selama 1 hari. Jadwal Pelaksanaan :



Hari/tanggal Sabtu, 22 Agustus 2020



Jam 09.00-10.00



Lokasi Ruang



Belajar



Siswa Tabel 4. 2 Jadwal Pelaksanaan Pembagian Masker



4.2.7



Program Kerja VII Tema kegiatan pada program ini adalah Memberikan edukasi kepada



masyarakat tentang pencegahan Covid-19 dengan judul “Pemasangan Poster



27



Percegahan Covid-19 di Tempat-Tempat Umum”. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Desa Perkebunan Marbau Selatan yang mayoritasnya masih kurang peduli dengan pencegahan Covid-19. Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari. Jadwal Pelaksanaan :



Hari/tanggal Rabu, 12 Agustus 2020 Kamis, 13 Agustus 2020



Jam 09.00-10.00 09.00-10.00



Lokasi Tempat Umum Tempat Umum



Tabel 4. 2 Jadwal Pelaksanaan Pemasangan poster pencegahan Covid-19



BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM Adapun program kerja yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN di Desa Perkebunan Marbau Selatan, yaitu:



28



No



Nama Kegiatan



1 2



Ruang Belajar Siswa/i Di Masa Pandemi Covid-19 Memperkenalkan Bahasa Dan Budaya Prancis



3.



Kepada Masyarakat Sosialisasi Cara Mencuci Tangan Dengan Baik dan



4.



Benar Pembuatan Tempat Mencuci Tangan Dengan



5.



Menggunakan Bahan Bekas Layak Pakai Pembuatan Bilik Desinfektan Guna Mencegah



6. 7.



pencegahan Covid-19 Pembagian Masker Kepada Masyarakat Pemasangan Poster Percegahan Covid-19 di Tempat-



Evaluasi Keberhasilan 100%



Tempat Umum



100% 100% 100% 100% 100% 100%



Tabel 5.1 Daftar Program Kerja Mahasiswa



Berdasarkan tabel di atas dapar diuraikan sebagai berikut : 1. Ruang belajar siswa/i selama pandemi Covid-19 a. Hasil Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 07 Agustus– 21 Agustus 2020. Kegiatan ini diikuti oleh siswa/i SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ini sudah berhasil dilakukan. Siswa/i yang ada di Desa Perkebunan Marbau Selatan sangat antusias mengikuti kegiatan ini. b. Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ruang kepada siswa/i untuk mempermudah mereka memahami pelajaran yang seharusnya mereka dapatkan dari guru di sekolah mereka masing-masing. Namun mereka harus belajar dari rumah secara online dikarenakan pandemi Covid-19. c. Manfaat



29



Siswa/i yang terdampak Covid-19 bisa melaksanakan pembelajaran dari rumah secara langsung (tatap muka). Hal ini dapat mempemudah mereka menerima pelajaran. d. Kendala dan Solusi Kendala dalam kegiatan ini adalah kurangnya fasilitas yang tersedia dan jaringan internet yang sulit dijangkau namun kami menyediakan bahan ajar dan media pembelajaran sebagai solusinya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. e. Keberlanjutan Program Keberlanjutan Program yaitu diharapkan ruang belajar untuk siswa/i ini tetap berlanjut terutama pada masa pandemi Covid-19. 2. Memperkenalkan Bahasa dan Budaya Prancis Kepada Siswa/i a. Hasil Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 08 Agustus– 15 Agustus 2020. Pelajar yang mengikuti kegiatan ini mulai dari siswa/i SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ini sudah berhasil dilakukan. Siswa/i yang ada di Desa Perkebunan Marbau Selatan sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena menurut mereka kegiatan ini adalah hal baru yang ingin mereka ketahui.



b. Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan dan memberikan pengetahuan yang lebih kepada siswa/i di Desa Perkebunan Marbau Slatan tentang bahasa asing, terutama bahasa prancis. c. Manfaat Siswa/i yang mengetahui bahasa yang terdengar baru di Desa tersebut.



30



d. Kendala dan Solusi Kendala dalam kegiatan ini adalah pada awalnya mereka merasa kesberatan dalam mengikuti kegiatan ini karena mereka merasa kesulitan. Namun kami mulai dengan mendengarkan lagu-lagu prancis dan mereka tertarik hingga ingin mempelajari bahasa prancis dan mingin mengetahui budaya prancis. e. Keberlanjutan Program Keberlanjutan Program yaitu diharapkan ruang belajar untuk siswa/i ini tetap berlanjut terutama pada masa pandemi Covid-19. 3. Sosialisasi Cara Mencuci Tangan Dengan Baik dan Benar a. Hasil pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2020. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak di Desa Perkebunan Marbau Selatan Kegiatan ini sudah berhasil dilakukan. Anak-anak semangat mengikuti kegiatan ini karena pada dasarnya mereka suka bermain air. b. Tujuan Kegiatan



ini



bertujuan



untuk



memberikan



edukasi



kepada



masyarakat setempat terutama anak-anak tentang cara mencuci tangan dengan baik dan benar, serta membiasakan diri mereka untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas c. Manfaat Manfaat dari kegiatan ini yaitu anak-anak dapat mengetahui cara mencuci tangan dengan baik dan benar dan mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari d. Kendala dan Solusi Kendala dalam kegiatan ini adalah terbatasnya tempat mencuci tangan yang tersedia. Solusinya yaitu pelaksanaannya dilakukan secara bergantian. f. Keberlanjutan Program



31



Keberlanjutan Program yaitu diharapkan anak-anak mulai terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas utnuk menjaga kesehatan.



4. Pembuatan Tempat Mencuci Tangan Dengan Menggunakan Barang Bekas Layak Pakai a. Hasil pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2020. Kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa KKN. Kegiatan ini sudah berhasil dilakukan namun hanya dibuat untuk diletakkan di Kantor Desa Perkebunan Marbau Selatan. b. Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk memaksimalkan fasilitas tempat mencuci tangan di tempat umum khususnya di Kantor Desa Perkebunan Marbau Selatan, berhubung banyak tamu dari luar daerah yang datang ke kantor. Jadi harus tersedia tempat mencuci tangan agar semua tamu yang akan masuk diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu. c. Manfaat Manfaat dari kegiatan ini yaitu untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 bagi penduduk sekitar. d. Kendala dan Solusi Kendala dalam kegiatan ini adalah tidak ada kendala yang dialami selama melakukan kegiatan ini. e. Keberlanjutan Program Keberlanjutan Program yaitu diharapkan semakin bertambahnya tempat mencuci tangan di tempat-tempat umum lainnya. 5. Pembuatan Bilik Desinfektan Guna Mencegah Penyebaran Covid-19 a. Hasil pelaksanaan



32



Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus – 20 Agustus 2020. Kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa KKN di bantu oleh staff Kantor Desa. Kegiatan ini sudah berhasil dilakukan. Pembuatan bilik desinfektan ini menggunakan bahan yang aman dan tidak berbahaya yaitu Detol Antiseptik jadi pengunjung yang datang ke kantor tidak perlu khawatir akan iritasi jika ingin mensterilkan diri di dalam bilik desinfektan ini. b. Tujuan Program ini dibuat bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dilihat dari banyaknya tamu dari luar daerah yang datang ke Kantor Desa yang berpotensi menyebarkan virus kepada orang lain. c. Manfaat Manfaat dari kegiatan ini yaitu untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 bagi penduduk sekitar. d. Kendala dan Solusi Kendala dalam kegiatan ini adalah kegiatan ini membutuhkan tenaga lebih karena pembuatannya yang sulit. Namun Staff di Kantor Desa ikut membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini sehingga kegiatan dapar terlaksana dengan baik dan maksimal. e. Keberlanjutan Program Keberlanjutan Program yaitu diharapkan produk ini dapat digunakan terus menerus selama pandemi Covid-19. 6. Pembagian Masker Kepada Masyarakat a. Hasil Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2020. Kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa KKN. Kegiatan ini sudah berhasil dilakukan. Program ini dibuat karena dilihat dari situasi di daerah tersebut, masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker ketika



33



keluar rumah. Mereka juga kurang peduli terhaadap kesehatan dan kebersihan. b. Tujuan Kegiatan ini dibuat bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker ketika keluar rumah. c. Manfaat Manfaat dari kegiatan ini yaitu masyarakat lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan. d. Kendala dan Solusi Kendala yang dialami yaitu terbatasnya persediaan masker sehingga diutamakan pembagian kepada anak-anak. e. Keberlanjutan Program Keberlanjutan program yaitu diharapkan masyarakat setempat dapat mematuhi protokol kesehatan yaitu dengan menggunakan masker ketika keluar rumah. 7. Pemasangan Poster Pencegahan Covid-19 di Tempat Umum a. Hasil Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus – 13 Agustus 2020. Kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa KKN. Kegiatan ini sudah berhasil dilakukan. Penempelan poster ini dilakukan secara menyebar ke seluruh tempat umum yang berpotensi dilihat oleh orang banyak. b. Tujuan Kegiatan ini dibuat bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat setempat secara visual tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan agar terhindar dari penyebaran Covid-19. c. Manfaat Manfaat dari kegiatan ini yaitu masyarakat yang membacanya akan terbuka pemikirannya tentang pentingnya mencegah penyebaran Covid-19 dengan menjaga kesehatan dan kebersihan.



34



d. Kendala dan Solusi Tidak ada kendala yang dialami dalam kegiatan ini e. Keberlanjutan Program Keberlanjutan program yaitu diharapkan masyarakat setempat dapat menjaga kesehatan dan kebersihan agar terhindar dari Covid-19.



35



36



BAB VI SIMPULAN DAN SARAN



6.1 Simpulan Kegiatan KKN di desa Perkebunan Marbau Selatan, Kecamatan Ma, Kabupaten Labuhan Batu Utara yang merupakan salah satu kegiatan/bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat dan memiliki sistematika yang terstruktur dalam setiap kegiatannya. Pengabdian yang dilakukan dimulai dari 28 Juli-28 Agustus 2020 (selama 1 bulan). Melalui kegiatan ini, mahasiswa dituntut untuk mampu bersosialisasi langsung terhadap masyarakat desa guna menciptakan suasana yang baik dengan mereka. Maka, kesimpulan yang kami dapatkan dari kegiatan KKN adalah sebagai berikut: a) Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilaksanakan di desa Perkebunan Marbau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara dimulai pada 28 Juli 2020 – 28 Agustus 2020. KKN ini dilaksanakan selama 1 bulan penuh. b) Respon masyarakat terhadap mahasiswa/i KKN yang ada di desa itu cukup baik. Namun, karena adanya pendemi COVID-19 tidak memungkinkan untuk mahasiswa/i KKN untuk berkontak secara langsung terhadap warga terlalu lama. c) Program kerja yang dapat dilaksanakan di desa tersebut juga tebatas akibat dari pendemi COVID-19. Program yang dilaksanakan antara lain; Melaksanakan Bimbingan Belajar, Bergotong Royong membersihkan lokasi sekitaran kantor Kepala Desa, Membersihkan Mesjid dan sekitarannya, Memberikan pengarahan tentang bagaimana penggunaan masker yang tepat, Memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara mencuci tangan yang benar, Memasang poster tentang Pencegahan COVID-19, Membuat bilik disinfektan di Kantor Kepala Desa, Membantu dalam pemberian imunisasi terhadap anak, Memasang bendera untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus), Membersihkan sekolah, Memberikan pengetahuan dasar tentang Bahasa Prancis.



37



d) Secara keseluruhan, kegiatan KKN Universitas Negeri Medan berlangsung dengan baik. Program-program yang direncanakan dapat terealisasi dengan baik walaupun mendapatkan sedikit kendala. e) Keterbatasan pengetahuan teknologi sangat mempengaruhi Pendidikan di desa tersebut. f) KKN yang kami lakukan tentunya memiliki kesan tersendiri bagi masyarakat sekitar. Dari setiap aktivitas/kegiatan yang kami lakukan, boleh menjadi motivasi/contoh bagi masyarakat bahwasahnya mahasiswa/i Universitas Negeri Medan dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat setempat. g) Dari pengabdian yang diberikan mahasiswa/i KKN Universitas Negeri Medan juga dapat dinyatakan bahwa akibat dari pendemi COVID-19 ini terbatasnya komunikasi dan aktivitas/kegiatan yang dapat kami berikan terhadap masyarakat. 6.2 Saran Pelaksanaan KKN yang sudah dilakukan di Desa Perkebunan Marbau Selatan, Kecamatan Marbau kabupaten Labuhan Batu Utara pada 28 Juli 2020 – 28 Agustus 2020 sudah terlaksana dengan baik baik. Maka dari itu, ada beberapa saran yang bisa diberikan: a) Terhadap Pihak Universitas Negeri Medan 



Para peserta KKN Unimed yang melakukan pengabdian masyarakat di daerah sendiri sangat kurang dibekali akan pemahaman/pengetahuan dasar yang mampu menunjang keberhasilan KKN







Karena pendemi COVID-19, seharusnya pihak UNIMED memberikan bantuan dana kepada mahasiswa/i yang melaksanakan KKN di desa sendiri. Melaksanakan KKN di desa sendiri lebih membutuhkan banyak biaya dibandingkan KKN berkelompok.



b) Terhadap Pihak Desa 



Sebaiknya saran dan pra-sarana yang ada di setiap sekolah di perbaharui guna menciptakan kondisi yang kondusif terhadap proses belajar dan mengajar.



38







Penguasaan



masyarakat



akan



teknologi



sangat



minim,



dan



keterjangkauan akan jaringan/sinyal sangat sulit dikarenakan lokasi KKN yang



berada



di



daerah



Perkebunan.



Seharusnya



pihak



desa



mengefektifkan kegiatan belajar mengajar namun menggunakan prosedur yang diterapkan oleh WHO. 



Dari apa yang mahasiswa/i tinjau di lokasi KKN, tidak seharunya guruguru memberikan bimbingan belajar secara langsung dirumah mereka. Hal ini akan memudahkan penyebaran virus COVID-19. Sehingga seharusnya kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring.



c) Terhadap Pihak Mahasiswa/i KKN 



Seringnya terjadi perseteruan diantara mahasiswa/i KKN, sehingga kurang terjalinnya komunikasi yang baik.







Keterbatasn setiap orang dalam menjalin komunikasi yang baik terhadap masyarakat desa akibat dari pendemi COVID-19



39



DAFTAR PUSTAKA Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unimed. 2020. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unimed. Medan: Unimed Press.



40



LAMPIRAN-LAMPIRAN



BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA



Bagan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara



41



42



LAMPIRAN 3. FORMAT PROGRAM KERJA MAHASISWA KKN (INDIVIDU)



PROGRAM KERJA MAHASISWA KKN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2020 Kabupaten



: Labuhan Batu Utara



Kecamatan



: Marbau



Desa



: Perkebunan Marbau Selatan



Nama Dosen



: Dr. Elvi Syahrin, M.Hum



Nama



: Lellyta Tripawani



NIM



: 2173131014



Prodi



: Pendidikan Bahasa Prancis



Fakultas



: Bahasa dan Seni



PROGRAM 1 1. Tema



: Pendidikan



2. Judul



: Ruang Belajar Siswa/i di Masa Pandemi Covid-19



3. Analisis Situasi



:



Saat ini, negara Indonesia sedang dilanda virus covid-19, hal ini membuat aktivitas Pendidikan dilaksanakan dirumah (daring) agar rantai penyebaran virus tersebut tidak menyebar luas ke oranglain, program ini dirancang untuk mempermudah siswa/i dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pada program ini, mahasiswa KKN membuka tempat belajar untuk beberapa siswa namun tetap menggunakan protokol



43



kesehatan yaitu dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah belajar, menggunakan masker dan menjaga jarak. Bimbingan belajar secara langsung ini sangat efektif di aplikasikan secara langsung, agar para siswa dapat memahami pembelajran lebih jelas dan lebih leluasa untuk melakukan sesi tanya jawab. Disini juga kita sebagai pendidik membatasi kapasitas murid yang akan di bimbing. Dengan maksimal: 10 siswa. 4. Jenis Program



: Baru



5. Alokasi Waktu



: 8 x 90 menit



6. Sasaran



: Pelajar (SD, SMP, SMA)



7. Metode Pelaksanaan : Langsung (tatap muka) 8. Jadwal Kegiatan



: Selasa dan Jum’at



9. Luaran Kegiatan



:-



10. Kendala



: 1. Kurangnya fasilitas belajar sehingga proses pembelajaran tidak terlaksana dengan baik 2. Jaringan internet yang sulit dijangkau sehingga sulit mengaplikasikan sistem pembelajaran secara online



PROGRAM II 1.



Tema



: Pendidikan



2. Judul



: Memperkenalkan bahasa dan budaya prancis kepada masyarakat



3. Analisis Situasi



:



Banyak masyarakat yang belum berpikiran maju, tidak peduli dengan bahasa asing terutama bahasa prancis. Maka program ini dibuat untuk menambah wawasan masyarakat mengenai bahasa dan budaya prancis. 4. Jenis Program



: Baru



5. Alokasi Waktu



: 2 x 60 menit



6. Sasaran



: Anak-anak



7. Metode Pelaksanaan : Secara langsung (tatap muka)



44



8. Jadwal Kegiatan



: 8 Agustus dan 15 Agustus2020



9. Luaran Kegiatan



:-



10. Kendala



: Anak-anak masih sulit memahami bahasa prancis karena masih sangat asing didengar



PROGRAM III 1.



Tema



: Sosial



2. Judul



: Sosialisasi cara mencuci tangan dengan baik dan benar



3. Analisis Situasi



:



Di masa pandemi covid-19 ini, kita semua dituntut untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara mencuci tangan dengan baik dan benar. Namun di desa perkebunan marbau selatan masih banyak masyarakat khususnya anakanak yang belum memahami pentingnya mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas. Mereka juga belum mengerti cara mencuci tangan yang baik dan benar. Berdasarkan masalah tersebut, terciptalah program ini. 4. Jenis Program



: Baru



5. Alokasi Waktu



: 60 mennit



6. Sasaran



: Anak-anak



7. Metode Pelaksanaan : Sosialisasi secara langsung 8. Jadwal Kegiatan



: 10 Agustus 2020



9. Luaran Kegiatan



:-



10. Kendala



: Jumlah tempat mencuci tangan yang terbatas Sehingga pelaksanaan dilakukan secara bergantian.



PROGRAM IV 1.



Tema



2. Judul



: Pemanfaatan barang bekas : Pembuatan tempat mencuci tangan dengan menggunakan bahan bekas layak pakai



3. Analisis Situasi



:



45



Berdasarkan observasi yang dilakukan, masih banyak tempattempat umum yang tidak menyediakan tempat mencuci tangan. Maka dari itu program ini dibuat untuk memaksimalkan tempat mencuci tangan dengan memanfaatkan barang bekas layak pakai. 4. Jenis Program



: Baru



5. Alokasi Waktu



: 2 x 60 menit



6. Sasaran



: Tempat umum



7. Metode Pelaksanaan : Pembuatan secara langsung 8. Jadwal Kegiatan



: 24 Agustus 2020



9. Luaran Kegiatan



:-



10. Kendala



:-



PROGRAM V 11. Tema



: Pencegahan penyebaran covid



12. Judul



: Pembuatan bilik desinfektan guna mencegah penyebaran Covid-19



13. Analisis Situasi



:



Kantor desa merupakan tempat yang selalu dikunjungi banyak orang yang berasal dari daerah mana saja meskipun di masa pandemi Covid-19. Dan kegiatan seperti rapat pimpinan dan sebagainya juga sering dilaksanakan. Maka program ini dibuat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pembuatan bilik desinfektan ini juga menggunakan bahan yang aman dan tidak berbahaya yaitu Detol Antiseptik jadi pengunjung yang datang ke kantor tidak perlu khawatir akan iritasi jika ingin mensterilkan diri di dalam bilik desinfektan ini. 14. Jenis Program



: Baru



15. Alokasi Waktu



: 2 x 120 menit



16. Sasaran



: Kantor Desa Perkebunan Marbau Selatan



17. Metode Pelaksanaan : Pembuatan secara langsung 18. Jadwal Kegiatan



: 19-20 Agustus 2020



19. Luaran Kegiatan



:-



20. Kendala



: Kegiatan ini membutuhkan tenaga lebih karena



46



proses pembuatan yang sulit. PROGRAM VI 1.



Tema



: Memaksimalkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan



2. Judul



: Pembagian masker kepada masyarakat



3. Analisis Situasi



:



Berdasarkan hasil observasi, masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker ketika keluar rumah. Mereka juga kurang peduli terhaadap kesehatan dan keebersihan. Maka program ini dibuat untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker ketika keluar rumah. 4. Jenis Program



: Baru



5. Alokasi Waktu



: 60 menit



6. Sasaran



: Anak-anak



7. Metode Pelaksanaan : Pembagian secara langsung 8. Jadwal Kegiatan



: 22 Agustus 2020



9. Luaran Kegiatan



:-



10. Kendala



: Persediaan masker yang terbatas, sehingga diutamakan pembagian masker kepada anak-anak.



PROGRAM VII 1.



Tema



: Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan Covid-19



2. Judul



: Pemasangan poster pencegahan covid di tempat



umum. 3. Analisis Situasi



:



Program ini dibuat ntuk mengedukasi masyarakat secara visual tentang pentingnya mencegah penyebaran Covid-19. 4. Jenis Program



: Baru



5. Alokasi Waktu



: 2 x 60 menit



47



48



49



50



51



52



53



54



55



56



57



58