Laporan Akhir PKL PPSDM Terbaru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.............................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii KATA PENGANTAR........................................................................................iii DAFTAR ISI........................................................................................................v DAFTAR GAMBAR..........................................................................................ix DAFTAR TABEL.............................................................................................xiii DAFTAR GRAFIK...........................................................................................xiv BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1 1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1.2 Ruang Lingkup Masalah................................................................................. 1.3 Batasan Masalah.............................................................................................. 1.4 Rumusan Masalah........................................................................................... 1.5 Tujuan Penelitian............................................................................................. BAB II GAMBARAN UMUM PPSDM MIGAS................................................ 2.1 Penjelasan Umum............................................................................................ 2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi PPSDM MIGAS.......................................... 2.1.2 Sejarah Singkat PPSDM MIGAS......................................................... 2.1.3 Stuktur Organisasi dan Kepegawaian................................................. 2.1.4 Lokasi PPSDM MIGAS......................................................................... 2.2 Orientasi Perusahaan...................................................................................... 2.2.1 Unit Keselamatan Kerja dan Pemadam Kebakaran.......................... 2.2.2 Unit Boiler............................................................................................... 2.2.3 Unit Perpustakaan.................................................................................



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



2.2.4 Laboratorium Dasar.............................................................................. BAB III METODOLOGI ..................................................................................… 3.1 Metode Penelitian............................................................................................ 3.2 Alat dan Bahan................................................................................................. 3.3 Prosedur............................................................................................................ 3.4 Skema Kerja..................................................................................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... BAB V PENUTUP................................................................................................. 5.1 Kesimpulan....................................................................................................... 5.2 Saran................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



LEMBAR PENGESAHAN EVALUASI EFISIENSI FURNACE 03 PADA KILANG 01 April - 30 April 2021



Disusun Oleh: Naufal Alfarabi



1802063



Wulan Anggraini



1802065



Liska Armayanti



1801080



Telah diperiksa dan disetujui pada : Tanggal, April 2021 Disahkan oleh : Kepala Sub Bidang Sarana Prasarana



Pembimbing Lapangan



Pengembangan SDM dan Informasi



Dr. Yoeswono, S.Si, M,Si.



Rahmanto Widiyantoro, A.Md.



NIP. 10710716 1991031 002



NIP. 19880603201402 1 002



Kepala Bidang Program dan Evaluasi



Waskito Tunggul Nusanto, S.Kom, MT. NIP. 19690124 1991031 001



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



KATA PENGANTAR



Segala puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T yang telah memberikan berkat, larunia dan anugerah-Nya, sehingga penyusunan laporan praktik kerja lapangan dengan judul …… dapat selesai dengan baik. Pelaksanaan kerja praktik ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh saat diperkuliahan dengan keadaan dunia kerja yang sebenarnya sehingga setelah lulusnkuliah diharap mampu menerapkan ilmu yang telah diperoleh. Selesainya laporan Kerja Praktik ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Allah S.W.T atas segala puji rahmat dan karunia_Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan dengan baik. 2. Kedua Orang Tua kami dan saudara-saudari yang selalu memberi dukungan baik secara moral maupun materi. 3. Bapak Ir. Wakhid Hasyim, M.T, selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas (PPSDM MIGAS). 4. Bapak Waskito Tunggul Nusanto, S.Kom.,M.T, Kepala Bidang Program dan evaluasi. 5. Bapak Dr. Toeswono, S.Si selaku Kepala Sub Bidang Sarana dan PrasaranaPusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan gas (PPSDM MIGAS). 6. Bapak Rahmanto Widiyantoro, A.Md. Selaku pembimbing Kerja Praktik di PPSDM MIGAS - Cepu yang telah bersedia membimbing dan membagi pengetahuan dalam pelaksanaan dan penyelesaian Laporan Praktik Kerja Lapangan. 7. Bapak A.Rosyid , S.Ag, selaku Pengelola Kerja LApangan Industri/Tugas Akhir Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS).



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



8. Ibu Hj. Amiliza Miarti S.T., M.Si. Selaku direktur Politeknik Akamigas Palembang. 9. Bapak Achmad Faisal F., S.T., M.Eng. Selaku Kepala Program Studi Teknik Pengolahan Migas Politeknik Akamigas Palembang. 10. Ibu Anggi Wahyuningsi, S.T., M.Eng. Selaku Pembimbing Praktik Kerja Lapangan Program Studi Teknik Pengolahan Migas. 11. Teman-teman Kerja Praktik yang senantiasa membantu dan menghibur serta memberi semangat penulis saat melaksanakan kegiatan Praktik kerja Lapangan.



Penulis menyadari bahwasannya masih banyak kekurangan dari penulisan laporan kerja lapangan ini, baik materi maupun teknik penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan.



Cepu, April 2021



Penulis



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menuntut dibutuhkannya sumber daya manusia yang berkualitas, unggul dan berprofesional di bidangnya. Hal ini dapat diperoleh dari lembaga-lembaga pendidikan formal melalui peningkatan kualitas pendidikan sesuai kurikulum yang telah ditentukan. Peran serta dari dunia indsutri dapat memberikan dukungan saran dan prasarana yang menunjang kearah tersebut. Perguruan



tinggi



sebagai



suatu



lembaga



pendidikan



bertanggungjawab penuh mempersiapkan calon tenaga kerja yang profesional sebagai tulang punggung perekonomian bangsa indonesia. Sejalan dengan hal tersebut maka kerja praktek merupakan wujud aplikasi terpadu antara sikap dan kemampuan yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah untuk dibawa kedunia kerja yang sesungguhnya. Melalui kerja praktek ini mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir, memperoleh pengetahuan, dan aplikasi praktis dalam dunia kerja. Menyadari akan pentingnya hal ini maka Program Studi Teknik Pengolahan Migas, Poltikenik Akamigas Palembang mewajibkan mahasiswanya untuk kerja praktek sebagai salah satu syarat mecapai gelar dan diharapkan dapat menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab terhadap apa yang ditugaskan kepada kita. Dengan adanya kesesuaian antara teori dan materi yang telah didapatkan selama perkuliahan dalam melakukan praktek kerja secara langsung di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi. PPSDM Migas Cepu menjadi salah satu alasan penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan . Di Unit kilang PPSDM Migas pada pengolahan minyak bumi alat penukar panas sangat lah penting seperti furnace. Furnace di sini berfungsi untuk menaikkan suhu crude oil agar sesuai dengan suhu masuk di kolom fraksinasi. Terdapat 6 furnace yang berada di kilang PPSDM Migas, namun hanya furnace



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



02 dan furnace 03 yang beroperasi,sisanya tidak beroperasi dikarenakan rusak. Rata-rata alat tersebut memiliki umur lebih dari 100 tahun sehingga perlu adanya evaluasi tentang efisiensi serta kelayakan dari alat tersebut. Mengingat fungsi dan peran furnace itu sangat penting dalam proses pengolahan dan berkaitan langsung dengan tugas penyusun sehari-hari nantinya, maka untuk menambah wawasan perlu lagi untuk mengamati, mempelajari cara pengoperasian nya dan menghitung evaluasi efisiensi pada unit furnace.



1.2Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup masalah yang akan dibahas dalam kerja praktik ini antara lain sebagai berikut: 1. Gambaran umum perusahaan 2. Proses produksi pada unit kilang 3. Peralatan - peralatan utama yang digunakan dalam proses produksi pada unit kilang 4. Laboratorium uji kualitas bahan baku dan produk 5. Keselamatan kerja dan pemadam kebakaran 6. Evaluasi efisiensi furnace 03



1.3Batasan Masalah Batasan masalah dalam kerja praktik ini yaitu evaluasi efisiensi kinerja furnace 03.



1.4 Rumusan Masalah



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



Adapun yang kami jadikan pokok permasalahan dalam Praktik Kerja Lapangan ini yaitu efisiensi furnace Plant Crude Distillation unit khususnya PPSDM MIGAS. 1.5 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui secara umum PPSDM Migas 2. Mengetahui proses pengolahan minyak mentah (crude oil) pada unit kilang PPSDM Migas 3. Menambah wawasan dan pengalaman dalam dunia indsutri migas 4. Mengaplikasikan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan realita lapangan



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



BAB II GAMBARAN UMUM PPSDM MIGAS 2.1 Penjelasan Umum 2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi PPSDM MIGAS Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2016 PPSDM MIGAS memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut: a. Tugas pokok Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi. b. Fungsi 1. Menyiapkan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber daya manusia di bidan minyak dan gas bumi. 2. Penyusunan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi serta pengolahan informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi. 3. Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi. 4. Pelaksaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang minyak dan gas bumi. 5. Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi. 6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pengembangan sumber daya manusia minyak dan gas bumi.



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



7. Pelaksanaan administrasi pusat pengembangan sumber daya manusia minyak dan gas bumi.



2.1.2 Sejarah Singkat PPSDM MIGAS Cepu adalah sentral pengeboran sumur minyak pertama yang ada di Indonesia. Peresmian tanggal 28 mei 1983 atas nama AB Vestwwgh, dia tidak mengusahakan sendiri sumber minyak tersebut tetapi mengontrakan kepada perusahaan yang kuat pada masa itu, yaitu perusahaan DPM (Dordtsche Petroleum Maatschappij) di Surabaya yang secara sah baru dimulai pada tahun ini, perjalanan sejarah perminyakan di Cepu dapat diuraikan menjadi empat periode yaitu: 1.



Periode Zaman Hindia Belanda (1886-1942) Zaman ini telah ditemukan rembesan minyak di daerah pulau Jawa



yaitu Kuwu, Merapen, Watukadon, Mojokerto serta penemuan minyak dan gas di Sumatera. Eksplorasi minyak bumi di Indonesia dimulai pada tahun 1870 oleh seorang insinyur dari Belanda bernama P. Vandijk, di daerah



Purwodadi



Seamarang dengan mulai pengamatan rembesan-rembesan minyak di permukaan. Kecamatan Cepu Provinsi Jawa tengah terdapat konsesi minyak, dalam kota kecil di tepi Bengawan Solo, perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur yang bernama Panolan, diresmikan pada tangal 28 Mei 1893 atas nama AB. Versteegh. Kemudian beliau mengontrakannya ke perusahaan DPM (Dordtsche Petroleum Maarschappiji) di Surabaya dengan membayar ganti rugi sebesar F. 10000 dan F. 0.1 untuk tiap peti (37,5 liter minyak tanah dari hasil pengilangan). penemuan sumur minyak bumi bermula di desa Ledok oleh Mr. Andrian Stoop. Januari 1893, ia mneyusuri Bengawan Solo dengan rakit dari Ngawi menuju Ngareng Cepu dan akhirnya memilih Ngareng sebagai tempat pabrik penyulingan minyak dan sumurnya dibor pada juli 1893. Daerah tersebut kemeudian dikenal dengan nama Kilang Cepu. Selanjutnya, berdasarkan akta No.



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



56 tanggal 17 Maret 1923 DPM diambil alih oleh BPM (Bataafsche Petroleum Maarschappij) yaitu perusahaan minyak milik Belanda. 2.



Periode Zaman Jepang (1942-1945) Periode zaman Jepang, dilukiskan tentang peristiwa penyerbuan



tentara Jepang ke Indonesia pada perang Asia Timur yaitu keinginan Jepang untuk menguasai daerah-daerah yang kaya akan sumber minyak, untuk keperluan perang dan kebutuhan minyak dalam negeri Jepang. Terjadi perebutan kekuasaan Jepang terhadap Belanda, para pegawai perusahaan minyak Belanda ditugaskan untuk menangani taktik bumi hangus instalasi penting. Terutama Kilang minyak yang ditunjukkan untuk menghambat laju serangan Jepang. Namun akhirnya, Jepang menyadari bahwa pemboman atas daerah minyak akan merugikan pemerintah Jepang sendiri. Sumber-sumber minyak segera dibangun bersama oleh tenaga sipil Jepang,tukang-tukang bor sumur tawanan perang dan tenaga rakyat Indonesia yang berpengalaman dan ahli dalam bidangan perminyakan, serta tenaga kasar diambil dari penduduk Cepu dan daerah lainnya dalam jumlah besar. Lapangan minyak Cepu masih dapat beroperasi seacara maksimal seperti biasa dan pada saat itu Jepang pernah melakukan poengeboran baru di lapangan minyak Kawengan, Ledok, Nglobo, dan Semanggi. 3.



Periode zaman kemerdekaan (1945) Zaman kemerdekaan, Kilang minyak di Cepu mengalami beberapa



perkembangan sebagai berikut: a. Periode 1945-1950 (Perusahaan Tambang Minyak Nasional) Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan di Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan sehingga mendirikan



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) berdasarkan Maklumat Menteru Kemakmuran No. 05 Desember 1949 dan



menjelang 1950 setelah adanya penyerahan



kedaulatan, Kilang Minyak Cepu dan lapangan Kawenagan diserahkan dan diusahakan kembali oleh BPM perusahaan milik Belanda. b. Periode 1950-1951 Selepas kegiatan PTMN dibekukan pada akhir tahun 1949, pengelolaan lapangan Ledok, Nglobo dan emanggi yang pada saat itu dikenal sebagai Cepu Barat berpindah tangan kepada ASM (administrasi Sumber Minyak) yang dikuasai oleh Komando Rayon Militer Blora. c. Periode 1951-1957 (Perusahaan Tambang Minyak Rakyat Indonesia) Pada tahun 1951 perusahaan minyak lapanganLadok, Nglobo , Semanggi oleh ASM diserahkan kepada pemerintah sipil. Untuk kepentingan tersebut dibentuk panitia kerja kerja yaitu Badan Penyelenggaraan perusahaan Tambang Minyak republik indonesia (PTMRI). d. Periode 1957-1961 (Tambang Minyak Nglobo CA) Pada tahun 1957, PTMRI diganti menjadi Tambang Minyak Nglobo CA (Combie Anexis). e. Periode 1961-1966 (PN perusahaan Minyak dan Gas Nasional) Tahun 1961, Tambang minyak Nglobo CA diganti PN PERMIGAN (Perusahaan Minyak dan Gas Nasional) dan pemurnian minyak dan Nglobo dihentikan. Pada tahun 1962, kilang Cepu dan lapangan minyak Kawengan dibeli oleh pemerintah RI dari Shell dan diserahkan ke PN PERMIGAN. f. Periode 1966-1978 (Pusdiklap Migas) Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan minyak dan Gas Bumi No. 5/M/Migas/1966 tanggal 04 Januari 1966, yamg menerangkan bahwa seluruh



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



fasilitas/instalasi PN Permigan Daerah



Administrasi Cepu dialihkan menjadi



pusat Pendidikan dan latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAP MIGAS). yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lemabga Minyak dan Gas BUmi (Lemigas) Jakarta. Kemudian pada tanggal 07 Februari 1967 diresmikan Akademi Minyak dan Gas Bumi (Akamigas) Cepu Angkatan I (Pertama). g. Periode 1978-1984 (PPTMGB LEMIGAS) Berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 646 tanggal 26 Desember 1977 PUSDIKLAP MIGAS yang merupakan bagian dari LEMIGAS (Lembaga Minyak dan Gas Bumi) diubah menjadi pusat pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Lembaga Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB LEMIGAS) dan berdasarkan SK Presiden No. 15 tanggal 15 Maret 1984 pasal 107, LEMIGAS Cepu ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah dengan nama Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT MIGAS). h. Periode 1984-2001 (PPT MIGAS) Berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 0177/1987 tanggal 05 Desember 1987, dimana wilayah PPT Migas yang dimanfaatkan Diklat Operasional/Laboratorium Lapangan Produksi diserahkan ke PERTAMINA EP ASSET 4 Field Cepu, sehingga Kilang Cepu mengoperasikan pengolahan crude oil milik PERTAMINA. Kedudukan PPT Migas dibawah Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi, Departemen Pertambangan dan Energi yang merupakan pelaksana teknis migas di bidang pengembangan tenaga perminyakan dan gas bumi. Keberadaan PPT Migas ditetapkan berdasarkan Kepres No. 15/1984 tanggan 18 Maret 1984, dan stuktur organisasinya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1092 tanggal 05 November 1984. i. Periode 2001-2016 (Pusdiklat Migas)



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



Tahun 2001 PPT Migas diubah menjadi Pusdiklat Migas (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi) sesuai SK Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) nomor 150 Tahun 2001 dan telah diubah Peraturan Menteri ESDM nomor 0030 Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2015. kemudian dipebarui Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2010 tanggal 22 November 2010. j. Periode 2016-Sekarang (PPSDM Migas) Sesuai Peraturan Menteri No. 13 Tahun 2016 Tentang organisasi dan tata kerja kementrian energi dan sumber daya mineral, Pusdiklat Migas Cepu berubah nama menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM).



2.1.3



Struktur Organisasi dan Kepegawaian Struktur organisasi yang ada di PPSDM Migas terdiri dari pimpinan



tertinggi sebagai kepala PPSDM Migas. Pemimpin tertinggi membawahi kepala bagian dan kepala bidang yang bertugas memimpin unit-unit di PPSDM Migas. Kepala bagian dan kepala bidang membawahi sub. bagian dan sub. bidang dari unit-unit yang terkait. Di setiap unit terdapat pengawas unit dan pengelola unit yang dipimpin oleh sub bagian masing-masing unit. Selain itu, dalam kegiatan operasional PPSDM Migas setiap unit memiliki masing-masing karyawan atau baawahan yang handal dalam setiap masing-masing bidang yang dijalankan.



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



2.1.4



Lokasi PPSDM Migas Cepu PPSDM Migas berlokasi di Jalan Sorogo N0. 1 Kecamatan Cepu,



Kabupaten Blora, Desa Karang Boyo, Provinsi Jawa Tengah dan menempati area ± 1.410.304 m2. PPSDM Migas terletak dikawasan hutan jati, berjarak ± 34km dari kota Blora Barat, dan ± 35km dari kota Bojonegoro di Timur. Dengan kotakota besar di Jawa berjarak 160km (Semarang), 125km (Surabaya), 125km (Solo) dan 750km (Jakarta). Peta lokasi PPSDM dapat dilihat pada gambar 2.1.4



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



2.2



Orientasi Perusahaan



2.2.1



Unit Keselamatan Kerja dan Pemadam Kebakaran Unit K3LL (Keselamatan Kesehatan dan Lindungan Lingkungan)



dibentuk dengan tujuan untuk mencegah dan menanggulangi segala sesuatu yang menyebabkan kecelakaan kerja yang mempengaruhi terhadap proses produksi, sehingga sumber-sumber produksi dapat digunakan secara efisiensi dan produksi dapat berjalan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti. Unit ini mempunyai tugas yang meliputi: 1.



Tugas Rutin a. Menyusun rencana pencegahan terhadap kecelakaan kerja b. Melakukan inspeksi sescara berkala atau khusus c. Melakukan pemeriksaan alat-alat pemadam kebakaran d. Mengadakan safety training, baik kepada personil pemadam api maupun pegawai biasa



2.



Tugas non rutin a. Memberikan pertolongan dan penanggulangan terhadap tejadinya kecelakaan kerja b. Memadamkan api jika terjadi kebakaran, baik dilingkungan PPSDM MIGAS maupun disekitar Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh unit pemadam api dan keselamatan kerja sebagai berikut: a. Mobil pemadam kebakaran b. Jaringan hydrant di semua lingkungan PPSDM MIGAS (60 buah) c. 3 unit fasilitas jaringan pompa hydrant (2 listrik, 1 diesel)



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



d. Mesin pompa merk Godiva sebanyak 3 buah e. Mesin compressor pengisi tabung Breathing Aperatus f. Mobil penambah busa g. APAR yang berjumlah ±500 buah



2.2.2 Unit Boiler Boiler Plant adalah unit yang bertugas memproduksi steam dan pembakaran bahan bakar. Pada boiler plant memiliki beberapa tugas sebagai berikut: 1)



Penyedia Steam (uap bertekanan) Proses penyediaan steam dilakukan dengan menggunakan air umpan



masuk yang dimasukkan kedalam boiler melalui drum diameter fire tube dan keluar dari boiler sudah berubah menjadi steam (uap bertekanan) yang ada pada keadan superheated steam dan mempunyai tekanan ± 6 kg/cm2 2)



Penyedia Udara Bertekanan Untuk mendpatkan udara bertekanan yang berfungsi sebagai tenaga



pneumatik untuk instrumentasi, udara dilewatkan ke filter kemudian dimasukkan ke dalam kompresor. Keluar dari kompressor udara dilewatkan pada Heat Exvhanger untuk didinginkan dengan media pendingin air sehingga suhunya berubah. Setelah itu masuk ke separator untuk membuang kondensatnya yang selanjutnya dimasukkan ke dalam air dryer untuk mengeringkan udara. 3)



Penyedia Air Lunak Air lunak digunakan untuk umpan boiler dan air pendingin mesin. Air



indusri yang berasal dari unit pengolahan air dimasukkan kedalam softener sehingga kesadahan air menurun. Air yang digunakan untuk umpan boiler harus



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



memenuhi persyaratan yaitu dengan kesadahan mendekati nol dan pH air sekitar 8,5-9,5. Hal ini berguna untuk mencegah cepatnya terbentuk kerak dan korosi pada boiler sehingga menurunkan efisiensi boiler karena perpindahan panas ke boiler berkurang dan kerusakan pipa boiler. 2.2.3



Unit Perpustakaan Perpustakaan PPSDM Migas mempunyai sistem pelayanan terbuka yaitu



Pelayanan regular (Mahasiswa, Pegawai, dan Dosen) Pelayanan non regular (peserta kursus,praktikan). koleksi perpustakaan antar lain: buku-buku diklat, laporan penilitian, skripsi, laporan kerja Praktik dan bahan audio visual. Adapun tuags-tugas perpustakanan PPSDM Migas yaitu: 1. Melakukan perencanaan, pengembangan koleksi, yang mencakup buku, majalah ilmiah, laporan penelitian, skripsi, laporan kerja Praktik, diklat/ hand out serta bahan audio visual. 2. Melakukan pengolahan dan proses pengolahan bahan pustaka meliputi refrigrasi/investaris, katalogisasi, klasifikasi, shelfing dan filing. 3. Laporan penggunaan laboratorium bahasa untuk mahasiswa Akamigas, pegawai, dosen, instruksi, peserta khusus dan lain-lain. 4. Layanan audio visual pemutaran film dan kaset video ilmiah untuk mahasiswa Akamigas, pegawai, dosen, instruksi, peserta khusus dan lain-lain. 5. Layanan kerjasama antara perpustakaan dan jaringan informasi nasional. 2.2.4



Laboratorium Dasar PPSDM



MIGAS



mempunyai



tugas



utama



untuk



menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi, meliputi bidang hulu, hilir dan penunjang migas. Untuk menunjang proses pelatihan dan sertifikasi,



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



PPSDM MIGAS melengkapi sarana prasarana meliputi kantor, wisma, ruang kelas, perpustakaan, bengkel dan laboratorium. Laporan merupakan sarana yang sangat penting dalam sebuah industri termasuk juga industri perminyakan. Begitu pula dengan laboratorium yang ada di PPSDM Migas. Laboratorium PPSDM MIGAS didedikasikan untuk memenuhi kebutuhan industri Migas yaitu: 1. Laboratorium Geologi dan Eksplorasi 2. Laboratorium Pemboran 3. Laboratorium Produksi 4. Laboratorium Proses dan Pengolahan 5. Laboratorium Pengujian 6. Laboratorium Listrik 7. Laboratorium Mekanik 8. Laboratorium instrumentasi PPSDM Migas memiliki laboratorium dasar yang biasa disebut dengan laboratorium pengujian. Laboratorium ini bertugas untuk memeriksa kualitas produk dari minyak bumi agar sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh Drijen Migas. Laboratorium yang tersedia diantaranya: 1. Laboratorium Kimia Minyak dan Bumi 2. Laboratorium Migas 3. Laboratorium Sipil 4. Laboratorium Geologi 5. Laboratorium Lindungan dan Lingkungan



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang kami lakukan pada penelitian kali ini yaitu mengambil data dan mengolahnya. Adapun data yang kami butuhkan yaitu 3.1.1 Data Lapangan Data ini diperoleh dengan pengukuran dan pengamatan langsung pada Furnace 03 di lapangan selama 3 hari dari Selasa, 6 April 2021 hingga Kamis, 8 April 2021. 3.1.1.1 Flow rate fluida a. Flow rate crud (L/hari) b. Flow rate fuel oil (L/hari) 3.1.1.2 Suhu mier dan outlet fluida a. Suhu crude oil inlet ("C) b. Suhu crude oil outlet (°C) c. Suhu fuel oil inlet (°C) d. Suhu fuel gasinler ("C) 3.1.1.3 Spesifik gravity a. Spesifik gravity crude oil (60/60°F) b. Spesifik gravity residu (60/60°F) 3.1.2 Data literatur Data ini didapatkan dari literatur-literatur yang ada di perpustakaan PPSDM MIGAS Cepu.



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Adapun alat yang digunakan adalah Furnace 02. 3.2.2 Bahan Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam Furnace 03 yaitu : 3.2.2.1 Bahan Baku Minyak mentah (crude oil) merupakan campuran yang sangat komplek dari senyawa-senyawa hidrokarbon sebagai penyusun utamanya dan sedikit unsur belerang, nitrogen, logamlogam dan garam garam mineral. Sebelum diproses di kilang bahan atau material pengotor harus dipisahkan lebih dulu agar tidak mengganggu proses dan mengurangi mutu produk yang dihasilkan. Minyak mentah (crude oil) dikelompokkan menjadi beberapa jenis: a. Crude Oil Parafinis Adalah crude oil yang susunan hidrokarbonnya sebagian besar terdiri dari senyawa hidrokarbon dengan struktur yang sederhana dengan rantai atom-atom karbon yang tersusun dalam rantai jenuh dan terbuka Sifat fisik crude oil ini antara lain : 



Fraksi beratnya banyak mengandung lilin (paraffin)







Sedikit kandungan aspal







Mutu gasoline ON nya rendah







Mutu kerosene dan solar baik



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



b. Crude Oil Naphtenis Adalah crude oil yang susunan hidrokarbonnya sebagian besar terdiri dari senyawa hidrokarbon tertutup/eyelis dan tidak ada ikatan rangkap pada atom karbonnya. Sifat fisik crude oil ini antara lain 



Mutu gasoline ON nya lebih tinggi disbanding paratinis







Mutu kerosene titik asp lebih rendah







Residunya bersifat asphaltis cocok dibuat asphalt







Tidak mengandung lilin



c. Crude Oil Campuran (Mixed) Crude oil ini adalah campuran dari crude oil paraffinis dan naphtenis dengan perbandingan 70% paraffinis dan 30% naphtenis. Jenis crude oil yang diolah campuran Unit Distilasi PPSDM MIGAS Cepu adalah crude oil Sumber bahan baku (yakni campuran crude oil) berasal dari lapangan Kawengan dan Ledok yang diambil dari sumur milik PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Adapun karakteristik crude oil dari sumur-sumur minyak tersebut yaitu: a. Lapangan Kawengan Crude oil dari lapangan Kawengan merupakan minyak HPPO (High Pour Point Oil) bersifat parafinis, yaitu mengandung lilin, alkana rantai lurus dan nilai oktan rendah.



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



b. Lapangan Ledok Crude oil bersifat aspaltis, yaitu mengandung Aspal, struktur rantai tertutup, nilai oktan tinggi. Crude oil Ledok sering disebut minyak LPPO (Light Pour Point Oil). Seiring dengan meningkatnya produksi umur minyak maka untuk bahan baku crude oil yang digunakan adalah merupakan crude oil campuran antara Kawengan dan Ledok. Oleh karena itu untuk spesifikasi dari crude oil ini dapat kita lakukan uji density, pour point dan uji distilasi ASTM D - 86, untuk mengetahui sifat volatility dari crude oil 3.2.2.2 Bahan Baku Pembantu Bahan baku pembantu diperlukan dalam proses treating yang berfungsi untuk menghilangkan kotoran kotoran dalam minyak bumi yang dapat menurunkan mutu produksi dan dapat merusak peralatan pada proses pengolahan. Bahan tambahan yang biasa digunakan untuk menghilangkan kotoran-kotoran tersebut adalah sebagai berikut



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



a. Amonia (NH3) Berfungsi untuk mencegah dan mengurangi korosi produk, karena dapat mengikat gas H2S dalam minyak dan menetralkan senyawa-senyawa asam yang dapat menyebabkan korosi klorida misalnya senyawa HCl yang terbentuk akibat hidrolisa garam klorida. Spesifikasinya adalah sebagai berikut : - Wujud



: Gas



- Spesifik Gravity



: 0,690



- Minimal Ammonia Konten, %wt



:99,95%



- Boiling Point



: -33,4°C



- Freezing Point



: -77,7°C



- Critical Temperature



: 133



- Critical Pressure



: 1657



- Max. Water Content, ppm by weight



: 5000



- Max. Oil Content, ppm by wt



:5



b. Kaustik Soda (NaOH) Pemberian NaOH bertujuan untuk menetralisir dari senyawa senyawa belerang dan menghilangkan mercaptan (RSH) yang dapat mengakibatkan korosi terhadap alat dengan cara mencuci hasil pemisah crude oil dan dapat juga digunakan untuk proses treating yang bertujuan untuk memisahkan hydrogen dan sulfur dalam fraksi gasoline. Spesifikasinya adalah sebagai berikut: 



Kenampakan



:Tidak berwarna







Wujud



:Cair







Densitas (20°C)



: 1,2541



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



3.3 Prosedur 1. Memakai APD Lengkap (safety helmet, sepatu safety dan wearpack coverall) 2. Mengambil data kapasitas produksi crude oil dan fuel oil, spesifikasi Furnace 02 dan spesifik gravity yang berada di control room. 3. Mengambil data suhu inlet dan outlet yang berada pada alat Furnace 03. 4. Mengambil data densitas crude oil dan fuel oil. 5. Mengolah data yang telah didapatkan 6. Mengevaluasi kinerja Furnace 03 berdasarkan data yang telah diperoleh.



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



3.4 Skema Kerja Pengambilan data operasi dari unit kilang PPSDM MIGAS Cepu



Data Furnace 02 yang di ambil 



Suhu masuk dan suhu keluar







crude oil dan fuel oil ("C)







Densitas (kg/m)







Kapasitas Produksi







Spesifikasi Alat



Pengolahan data



Evaluasi efisiensi kinerja Furnace 02



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Furnace Furnace atau heater adalah peralatan proses yang digunakan untuk menaikkan temperatur suatu fluida dengan menggunakan panas hasil pembakaran dari bahan bakar cairan maupun balian bakar gas yang menyala di dalam burner. Proses pembakaran di dalam Furnace dilakukan dengan prinsip fire triangle (segitga api) yang menggunakan bahan bakar, sumber panas dan udara. Udara akan disuplai dari luar, kemudian akan keluar bersamaan dengan gas hasil pembakaran pada cerobong asap 4.1.1 Cara Kerja Furnace Dalam Furnace terdapat susunan tube yang berfungi sebagai tempat mengalirnya fluida yang akan dipanaskan, api yang menyala akan memanasakan sisi luar tube selanjutnya panas tersebut akan menyerap kedalam, sehingga panasnya akan ditransferkan ke fluida yang mengalir di dalamnya. Proses penyerapan panas oleh fluida terjadi dengan tiga cara, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi, berikut penjelasannya: 1. Perpindahan Panas Secara Konduksi Perpindahan panas yang terjadi antara tube yang telah menerima panas kemudian diserap oleh fluida yang ada didalamnya dan kemudian panas akan menyebar ke seluruh aliran fluida, 2. Perpindahan panas secara Konveksi Perpindahan panas dari gas hasil pembakaran, gas tersebut sebelum keluar dari cerobong akan bersinggungan terlebih dahulu dengan sisi tube sehingga pipa akan mendapatkan transfer panas.



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



3. Perpindahan panas secara radiasi Yaitu perpindahan panas dari cahaya api atau pancaran api yang mengenai tube, tube yang menerima nyala api ini disebut dengan radiation tube. Sebagian besar panas fluida dihasilkan dari proses radiasi ini yaitu berkisar 60%-70% 4.1.2 Efisiensi Furnace Tujuan utama Furnace yaitu memanaskan fluida sesuai dengan temperatur yang ditentukan, agar dapat diolah pada proses selanjutnya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka terdapat beberapa hal-hal penting yang perlu diperhatikan pada proses kerja Furnace, berikut hal-hal yang mempengaruhi efesiensi Furnace 1. Penyesuaian sistem nyala api pada burner, 2. Reaksi proses pembakaran yang berlangsung sempurna 3. Panas dari hasil pembakaran dari fuel oil dan fuel gas dapat tersalur dan terserap dengan baik oleh zat yang dipanaskan. 4. Permukaan tube yang bersih agar proses penerimaan panas dapat berlangsung dengan maksimal. 5. Memperkecil panas yang hilang baik melalui cerobong maupun dinding Furnace



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



4.1.3 Komponen utama Furnace 1. Instrumentasi Fungsi dari instrumentasi ialah untuk mengatur proses yang sedang terjadi di dalam Furnace seperti mengetahui temperatur minyak yang sedang dipanaskan. berikut alat instrumentasi pada Furnace a. Deteksi Temperatur Alat ini biasanya dipasang pada Furnace untuk memperlihatkan jumlah suhu di dalam ruang pembakaran serta area konveksi dan jalur gas hasil dari pembakaran b Draft Berfungsi untuk mengetahui beda tekanan yang terjadi di dalam ruang pembakaran dengan tekanan yang berada diluar, hal ini untuk mencegah masuknya udara kedalam ruang bakar c. Sampling connection Berfungsi untuk mengetahui kesempurnaan proses pembakaran dengan cara menganalisa kandungan oksigen, karbon dioksida dan karbon monoksida. Setelah hasil dari sampel telah diketahui maka kita akan lebih mudah mengetahui kesempurnaan proses pembakaran di dalam ruang bakar apakah telah sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan 2. Cerobong (stack) Berfungsi sebagai tempat pembuangan gas hasil pembakaran. Biasanya tinggi cerobong ditentukan berdasarkan dengan pengitungan draft di dalam ruang pembakaran sehingga gas hasil pembuangan tidak mencemari udara sekitar. Bahan yang digunakan untuk struktur cerobong bisanya terbuat dari pelat baja karbon dan bagian dalamnya dilapisi dengan insulation refractory dari jenis fire brick atau castable.



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU



3. Soot Blower Alat ini berfungsi untuk meniup dan mengeluarkan jelaga atau senyawa logam serta kotoran lainnya yang menempel pada permukaan pipa, dikarenakan kotoran ini dapat menghambat proses perpindahan panas. Dengan melakukan cara ini, jelaga akan terbuang melalui cerobong berasama dengan gas hasil pembakaran 4. Dinding Furnace dan Insulation Umumnya dinding pada Furnace dibuat dari berbagai macam lapisan, pada lapisan luar terbuat dari pelat baja dan lapisan dalam dilapisi dengan insulation yang tahan panas dan tahan terhadap api. Fungsi dari insulation adalah untuk meminimalisir adanya kehilangan panas melalui dinding Furnace. 5. Tubes Perangkat ini merupakan bagian yang paling penting dalam struktur Furnace karena komponen ini berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluida yang akan dipanaskan Tube disusun sedemikian rupa dan dihubungkan satu sama lain dengan sambungan U. Fluida yang akan dipanaskan dialirkan di dalam tube selanjutnya menuju area panas konveksi dan turunke area radiasi kemudian akan keluar sebagai fluida yang panas. 6. Burner Sesuai



dengan



namanya,



burner



berfungsi



untuk



melaksanakan



pembakaran pada bahan bakar yang terdiri dari campuran gas dan udara. Gas dan udara harus bercampur dengan baik pada jumlah tertentu sehingga proses pembakaran dapat terjadi dengan baik. Apabila bahan bakar berbentuk cair (fuel oil) maka terlebih dahulu dipanaskan agar uapnya dapat mengalami kontak dengan udara sehingga akan lebih mudah terbakar.



PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU