Laporan Akhir PMW [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA UNESA 2019 MIE KENKONA TSURAI “MIE SEHAT DAN PEDAS”



Oleh:



MARINA NUR CAHYANINGRUM 17080554013 PUPUT AGUSTININGTYAS



17080554006



KHIKMATUL AINI



18080554038



PRODI S1 PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2019



1



LEMBAR PENGESAHAN



1. Judul Kegiatan Wirausaha



: Mie Kenkona Tsurai “Mie Sehat dan Pedas”



2. 3. 4. 5.



: Barang : kelompok : Rp 4.500.000,-



Jenis Kegiatan Wirausaha Kegiatan Wirausaha Jumlah Dana Pengusul a. Nama b. Jenis Kelamin c. Tempat, Tanggal Lahir d. NIM/Semester e. SKS yang Telah Ditempuh f.Fakultas/Jurusan/Program Studi g. Alamat Rumah Asal h. Alamat Tinggal Saat Ini i. Nomor Telepon dan HP j. Alamat Email



: : : : :



Marina Nur Cahyaningrum Perempuan Tuban, 05 Maret 1999 5 (lima) 90



: Fak. Ekonomi/Pendidikan Ekonomi/S1 Pend. Ekonomi : Jl. Patimura Gg. Lapangan No. 121 Tuban : Ketintang Timur PTT 3 No. 20 Surabaya : 085227796098 : [email protected]



Surabaya, 5 November2019 Mengetahui, Dosen Pembimbing



Riza Yonisa Kurniawan, S.Pd., M.Pd. NIP. 198601312010121006



Ketua PMW,



Marina Nur Cahyaningrum NIM. 17080554013



2



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah berkenan melimpahkan rahmatnya, sehingga penulis dapat menjalankan Program Mahasiswa Wirausaha dengan judul Mie Kenkona Tsurai “Mie Sehat dan Pedas”. Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Riza Yonisa Kurniawan, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing Program Mahasiswa Wirauasha yang telah memberi pengarahan dalam menjalankan program usaha. Terimakasih juga kepada kedua orang tua Kami dan segenap sahabat-sahabat yang tidak dapat dituliskan namanya. Terimakasih atas doa, motivasi, dukungan, bantuan dan kesabaranya dalam menemani Kami menjalankan Program Mahasiswa Wirausaha. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun terhadap program usaha kami ini demi perbaikan dan kesuksesan di masa depan. Demikian kata pengantar dari penulis, penulis menyampaikan terima kasih atas perhatian dan koreksi dari berbagai pihak.



Surabaya, 5 November 2019



Tim



3i



DAFTAR ISI Sampul Laporan Akhir Usaha Lembar Pengesahan Laporan Akhir Kata Pengantar ................................................................................................. Daftar Isi........................................................................................................... Daftar Lampiran ............................................................................................... Ringkasan Usaha .............................................................................................. A. Judul Kegiatan Usaha ............................................................................. B. Jenis Usaha dan Lokasi Usaha ................................................................ C. Deskripsi Usaha ...................................................................................... D. Konsep Pelaksanaan Usaha .................................................................... BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Usaha............................................................................. B. Deskripsi Bidang Usaha ......................................................................... C. Orientasi Pasar ........................................................................................ BAB II Pelaksanaan Usaha A. Orientasi Pasar dan Target Pasar ............................................................ B. Pembagian Tugas .................................................................................... C. Belanja Peralatan dan Perlengkapan ....................................................... D. Besaran Usaha (omset) ........................................................................... BAB III Perkembangan Usaha A. Neraca Keuangan.................................................................................... B. Capaian Hasil Usaha ............................................................................... C. Rencana Usaha Selanjutnya .................................................................... BAB IV Kendala Usaha A. Kendala Eksternal ................................................................................... B. Kendala Internal...................................................................................... C. Solusi ...................................................................................................... BAB V Penutup A. Kesimpulan ............................................................................................. B. Saran ....................................................................................................... Lampiran



i ii iii 1 1 1 1 2 5 8 9 11 12 14 16 17 18 19 21 22 22 24 24



4ii



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1. Foto kegiatan produksi dan testimoni Lampiran 2. Foto kegiatan magang Lampiran 3. Foto kegiatan bazar



5 iii



RINGKASAN USAHA



A.



Judul Kegiatan Usaha MIE KENKONA TSURAI “Mie Sehat dan Pedas”



B.



Jenis Usaha dan Lokasi Usaha Tentukan identitas usaha dengan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Nama Usaha



: MIE KENKONA TSURAI “Mie Sehat dan Pedas”



Jenis Usaha



: Makanan



Alamat Usaha



: Ketintang Timur PTT III No. 20 Gayungan, Surabaya



Penanggung Jawab : Marina Nur Cahyaningrum Email/No Telepon



: [email protected]/ 085227796098



C.



Diskripsi Usaha MIE KENKONA TSURAI “Mie Sehat dan Pedas” merupakan produk makanan yang terbuat dari sayuran wortel dan sawi yang diambil sarinya untuk diolah menjadi sebuah mie dengan penambahan bumbu dapur yang memiliki kekhasan rasa dan membuat ketagihan dengan dilengkapi taburan ikan sebagai garnish. Penamaan MIE KENKONA TSURAI “Mie Sehat dan Pedas” ini termotivasi dari tingginya euphoria masyarakat terhadap mie yang saat ini lagi marak dikalangan pecinta mie. Berdasarkan data yang dihimpun World Instant Noodles Association (WINA), total konsumsi mi instan di Indonesia diperkirakan mencapai 16 miliar bungkus pada tahun 2017.



61



Pada MIE KENKONA TSURAI ini memiliki karakteristik tersendiri yaitu bahan mie yang terbuat dari olahan sari wortel dan sawi untuk mensiasati masyarakat khususnya remaja yang tidak menyukai sayur. Selain itu mie olahan dari wortel dan sawi ini mempunyai kandungan zat yang bermanfaat bagi tubuh. Menurut Cahyono (2006) mengungkapkan bahwa wortel memiliki berbagai macam manfaat. Wortel dengan kandungan vitamin A dalam bentuk beta karoten yang baik untuk mata serta biotin yang merupakan salah satu vitamin B yang berperan penting dalam metabolisme lemak dan protein. Begitu pula dengan sawi yang kaya akan vitamin A, B, C, E, dan K. Manfaat lain dari sawi yang belum diketahui oleh masyarakat diantaranya untuk menurunkan kadar kolestrol jahat penyebab stroke atau penyakit jantung dan dapat menurunkan kadar gula darah penyebab kencing manis serta dapat menghambat penyakit kanker. Produk ini dikemas dalam paper bowl berukuran 650ml yang dilengkapi dengan tutup transparan dan sumpit. Dengan kemasan paper bowl yang ringan, aman, dan mudah dibawa sehingga dapat menarik konsumen untuk berminat



membeli



produk, serta



penambahan sumpit



kayu



yang



mempermudah konsumen untuk langsung mengonsumsinya. Karena produk yang kami usulkan merupakan mie yang kaya akan manfaat, kami optimis bahwa untuk kedepannya bisnis ini dapat berjalan sukses dengan konsistensi kualitas produk.



D.



Konsep Pelaksanaan Usaha Konsep pelaksanaan usaha yang telah kami lakukan yakni dimulai dari: 1. Penentuan produk Proses yang telah kami lakukan pada tahap ini adalah kami merencanakan produk mie kenkona tsurai dengan tiga varian warna mie yaitu hijau dari sari sawi, orens dari sari wortel, dan merah dari sari buah bit. Tetapi hingga saat ini kami hanya memproduksi mie dua varian warna yaitu hijau dan orens. Produk mie kenkona tsurai memiliki taburan ikan patin yang



72



dibuat abon agar mudah dan lembut dikonsumsi dengan tidak menghilangkan rasa dari ikan patin. 2. Pembelian peralatan dan bahan baku Pembelian peralatan kami memilih peralatan yang berkualitas namun masih sederhana, peralatan produksi yang kami beli yaitu noodle maker dan blender merupakan alat inti dalam pembuatan mie. Pembelian bahan baku kami beli di pasar agar harganya lebih terjangkau tetapi tidak menurunkan tingkat kualitas dan kebersihan serta kesegaran bahan baku. Pembelian bahan baku kami tetapkan pada satu toko karena sudah berlangganan. 3. Pelaksanaan produksi Dalam pelaksanaan produksi kami lakukan dengan tim dan tambahan satu orang relawan yang membantu dalam pembuatan produk. Pembuatan produk mie kenkona tsurai kami produksi mie secara manual dengan alat noodle maker hanya sebagai alat pemipih dan pencetak mie untuk pengulenan masih menggunakan tangan yang steril. Dalam pembuatan bumbu ikan patin dan bumbu mie kami konsisten dengan banyaknya bahan yang diperlukan sehingga cita rasa masih tetap sama. Untuk level dari kepedasan terdapat empat level yaitu summer, winter, spring, dan autum. Pengemasan produk kami menggunakan bahan yang ramah lingkungan yaitu paperbowl dan sumpit sebagai alat makannya. Tetapi kami belum menyediakan paperbag untuk pembeli yang membeli produk lebih dari satu sehingga masih menggunakan kantong plastic. 4. Pelaksanaa penjualan produk Pelaksanaan penjualan kami lakukan dengan cara open order dua hari sebelum produksi sehingga kami dapat mengira-ngira bahan yang di butuhkan karena bahan dari produk kami bersifat tidak tahan lama. Pada awal penjualan kami melakukan promo yaitu pembeli 5 pertama akan mendapat diskon potongan harga. Pengumuman open order kami bagikan di



social



media



pemilik



dan



social



media



produk



yaitu



@miekenkona_tsurai. Cara kami untuk memperkenalkan produk ini



83



dengan meminta testimony dan menyebarkan melalui social media serta promosi dengan menggunakan metode word to mouth. 5. Pembukuan hasil penjualan Pembukuan ini adalah catatan keuangan hasil penjualan. Pembukuan yang kami lakukan ini dilakukan per bulan jadi pemasukan dan penjualan kami tulis per bulan. Kami lakukan perbulan agar lebih mudah, efektif dan efisien. 6. Evaluasi kegiatan Pada tahap ini kami lakukan sejauh mana usaha kami berjalan kami juga mencatat kendala yang kami hadapi. Evaluasi keseluruhan kegiatan akan kami laksanakan di akhir kegiatan PMW. Berikut ini adalah gambaran konsep usaha kami:



Penentuan Produk



Pembelian peralatan dan bahan baku



Pelaksanaan penjualan produk



Pelaksanaa Produksi



Pelaksanaan pembukuan



Evaluasi Kegiatan



94



BAB I PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang Usaha Kewirausahaan



adalah



bidang



perencanaan,



pengolahan,



pengoprasian, dan pengambilan keputusan yang berisiko cukup tinggi dari suatu usaha bisnis. Seseorang yang ikut dalam bidang kewirausahaan dapat disebabkan oleh banyak faktor dan dorongan. Dalam berwirausaha seseorang dituntut untuk melihat peluang sekecil apapun pada lingkungan di sekitarnya untuk mengelolah ide atau gagasan apa yang akan di gunakan dalam membuat usaha. Banyak sekali program yang di berikan pemerintah untuk menghasilkan tenaga kewirausahaan supaya bisa membuat lapangan kerja seluas mungkin. Hal ini bisa di lihat dari banyaknya sekolah maupun perguruan tinggi yang mengadakan program kewirausahaan Kewirausahaan ini dapat dilakukan oleh siapa saja dengan ruang lingkup yang tak terbatas artinya kewirausahaan ini bisa dilakukan mulai dari usia remaja hingga lanjut usia. Orang yang dapat melakukan wirausaha ini tidak hanya orang yang terjun di dunia perkulihan saja, akan tetapi dapat pula dilakukan pada orangorang yang pendidikannya masih rendah. Orang dalam berwirausaha tentunya harus memiliki tekad yang kuat dalam menyosong masa depan usaha yang ditekuni tersebut. Tekad yang kuat tersebut akan mengantarkan orang meraih kesuksesan dimasa yang akan datang. Secara umum, orang yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi pasti memiliki hal-hal sebagai berikut : 1. Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat Maksud dari hal ini yakni seorang wirausaha sukses harus memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Jiwa kepemimpinan ini dimaksud agar wirausahawan tersebut dapat mengetahui arahan usaha yang akan dijalankan tersebut sudah sesuai atau belum. Hal ini meruapakan langkah awal seorang wirausaha dalam mengembangkan bisnis dan usahanya



10 5



2. Berani melangkah Maksud dari hal ini yakni seorang wirausaha tidak takut menghadapi resiko yang ada. Seorang wirausaha yang sukses pasti berani melangkah dan berani untuk menanggung resiko yang akan dihadapi ke depannya. Seorang wirausaha dalam hal ini harus bermodal tekat yang kuat untuk melangkah. Ia harus memantapkan tekat tersebut agar ketika berjalan ke depan, seorang wirausaha tersebut tidak setengah-setengah. Hal ini pula merupakan salah satu langkah keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan bisnisnya 3. Memiliki tanggung jawab yang kuat Maksud dari hal ini yakni seorang wirausaha harus memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaaan yang sedang dilakukan. Tanggung jawab ini merupakan wujud nyata seorang wirausaha dalam melaksanakan usahanya. Wirausaha yang memiliki tanggung jawab yang tinggi sudah pasti ia memiliki komitmen yang tinggi untuk maju tertutama untuk mengembangkan bisnisnya. 4. Berpandangan fokus ke depan Maksud dari hal ini yakni seorang wirausahawan harus memikirkan masa depan usaha yang dilakukan tersebut. Hal yang dimaksud ini dapat pula dilakukan dengan cara para pelaku wirausaha ini memikirkan jangka panjang usahanya. Ia harus melakukan perencanaan yang matang mengenai usaha yang dijalankan. Perencanaan ini pula dapat dilakukan mulai dari pembuatan konsep usaha, perencanaan pengelolaan keuangan, perencanaan kegiatan yang akan dilakukan hingga perencanaan pengevaluasian akhir usaha atau kegiatan produksi. Perencanaan ini juga harus dipikirkan untuk masa depannya, jadi pelaku wirausaha harus mengetahui secara detail mengenai pangsa pasar masa depan itu seperti apa (gambaran pangsa pasarnya). Hal ini diharapkan dapat meningkatkan konsumen atau pelanggan usaha yang dijalankan tersebut karena para pelaku wirausaha ini sudah membuat produk sesuai dengan kebutuhan konsumen atau pelanggan 5. Komitmen untuk maju sudah matang Dalam hal ini maksudnya yakni seorang wirausaha harus memiliki komitmen untuk maju. Komitmen ini harus ditanam sejak dini. Dengan adanya komitmen yang tinggi dapat dipastikan



6 11



usaha yang sedang dijalankan tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan dan dapat pula berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini dapat mengembangkan usaha yang dijalani tersebut sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin maju dan berkambang 6. Kreatif dan inovatif Dalam hal ini maksudnya adalah seorang wirausahawan harus memiliki jiwa kreatif dan inovatif yang tinggi. Hal ini dilakukan agar usaha yang dijalankan itu tidak monoton sehingga produk yang dihasilkan tersebut dan dapat menarik pelanggan yang banyak dari hari ke harinya. Kreatif dan inovatif dalam hal ini dapat berupa kreatif dalam mendesain dan memproduksi produk yang terbaru, inovatif dan kreatif dalam mendesain kemasan produk agar tidak monoton, hingga kreatif dan inovatif dalam memasarkan produk. Di jaman persaingan perdagangan saat ini, para wirausahawan berlomba-lomba untuk menciptakan suatu produk yang diharapkan akan disukai dan diminati oleh konsumen. Dari berbagai macam produk yang ada, produk makanan/kuliner merupakan salah satu produk yang paling diminati konsumen. Dari hasil pengamatan didukung oleh data dari World Instant Noodles Association (WINA) menyatakan bahwa total konsumsi mie instan di Indonesia diperkirakan mencapai 16 miliar bungkus pada tahun 2017. Dengan



pangsa pasar kalangan baik pelajar dan mahasiswa, maka saya memiliki ide pendirian usaha kuliner yaitu Mie Kenkona Tsurai. Sesuai dengan gaya hidup anak muda yang senang dalam mencoba hal baru, inovasi mie pedas ini bisa menjadi pertimbangan. Dengan dilengkapi dengan rasa yang pedas, cocok untuk kepribadian anak muda yang bersemangat dan pastinya akan disukai oleh mereka. Dengan tidak mengabaikan gizi yang terkandung, mie produk kami terbuat dari sari sawi dan wortel, dari taburannya kami menggunakan ikan patin sebagai pengganti ayam. Kandungan dari ikan patin, baik untuk kesehatan jantung. Berdasarkan Latar belakang diatas, maka saya membuat proposal pendirian usaha mie sehat dan pedas yang bernama “MIE KENKONA TSURAI”.



7 12



B.



Deskripsi Bidang Usaha Wirausaha adalah bidang perencanaan, pengolahan, pengoprasian, dan pengambilan keputusan yang berisiko cukup tinggi dari suatu usaha bisnis. Seseorang yang ikut dalam bidang kewirausahaan dapat disebabkan oleh banyak faktor dan dorongan. Dalam berwirausaha seseorang dituntut untuk melihat peluang sekecil apapun pada lingkungan di sekitarnya untuk mengelolah ide atau gagasan apa yang akan di gunakan dalam membuat usaha. Banyak sekali program yang di berikan pemerintah untuk menghasilkan tenaga kewirausahaan supaya bisa membuat lapangan kerja seluas mungkin. Hal ini bisa di lihat dari banyaknya sekolah maupun perguruan tinggi yang mengadakan program kewirausahaan Ruang lingkup dalam melaksanakan kewirausahaan itu sangat luas sekali. Akan tetapi walaupun ruang lingkupnya berbeda, secara umum ruang lingkp kewirausahaan itu sama yakni bergerak dalam bisnis. Adapun berikut ini ruang lingkup kewirausahaan antara lain : 1. Bergerak di bidang agraris Maksud dari hal ini yakni wirausaha dapat bergerak dibidang agraris. Adapun wirausaha yang bergerak dibidang agraris yakni pertanian, perkebunan dan kehutanan 2. Bergerak di bidang perikanan Maksud dari hal ini yakni wirausaha dapat bergerak dibidang perikanan. Adapun wirausaha yang bergerak dibidang perikanan yakni pemeliharaan ikan, penetasan ikan, penjualan makanan ikan, dan pengangkutan ikan MIE KENKONA TSURAI “Mie Sehat dan Pedas” merupakan produk kuliner yang terbuat dari sayuran wortel dan sawi yang diambil sarinya untuk diolah menjadi sebuah mie dengan penambahan bumbu dapur yang memiliki kekhasan rasa dan membuat ketagihan dengan dilengkapi taburan ikan sebagai garnish. Penamaan MIE KENKONA TSURAI “Mie Sehat dan Pedas” ini termotivasi dari tingginya euphoria masyarakat terhadap mie yang saat ini lagi marak dikalangan pecinta mie. Berdasarkan data yang dihimpun World Instant Noodles Association (WINA), total konsumsi mi instan di Indonesia diperkirakan mencapai 16 miliar bungkus pada tahun 2017. Pada MIE



KENKONA TSURAI ini memiliki karakteristik tersendiri yaitu bahan mie 8 13



yang terbuat dari olahan sari wortel dan sawi untuk mensiasati masyarakat khususnya remaja yang tidak menyukai sayur. Selain itu mie olahan dari wortel dan sawi ini mempunyai kandungan zat yang bermanfaat bagi tubuh. Menurut Cahyono (2006) mengungkapkan bahwa wortel memiliki berbagai macam manfaat. Wortel dengan kandungan vitamin A dalam bentuk beta karoten yang baik untuk mata serta biotin yang merupakan salah satu vitamin B yang berperan penting dalam metabolisme lemak dan protein. Begitu pula dengan sawi yang kaya akan vitamin A, B, C, E, dan K. Manfaat lain dari sawi yang belum diketahui oleh masyarakat diantaranya untuk menurunkan kadar kolestrol jahat penyebab stroke atau penyakit jantung dan dapat menurunkan kadar gula darah penyebab kencing manis serta dapat menghambat penyakit kanker. Produk ini dikemas dalam paper bowl berukuran 650ml yang dilengkapi dengan tutup transparan dan sumpit. Dengan kemasan paper bowl yang ringan, aman, dan mudah dibawa sehingga dapat menarik konsumen untuk berminat



membeli



produk, serta



penambahan sumpit



kayu



yang



mempermudah konsumen untuk langsung mengonsumsinya. Karena produk yang kami usulkan merupakan mie yang kaya akan manfaat, kami optimis bahwa untuk kedepannya bisnis ini dapat berjalan sukses dengan konsistensi kualitas produk.



C.



Orientasi Pasar Orientasi pasar adalah bagian dari pemasaran produk yang sudah di buat dalam PMW (Program Mahasiswa Wirausaha). Tujuan orientasi pasar adalah untuk mengetahui jenis konsumen terhadap produk yang kita jual dengan cara mempromosikannya. Mie Kenkona Tsurai dijual dengan harga yang relative murah tetapi dengan rasa dan gizi yang tinggi. Konsumen produk kami adalah mahasiswa dan dosen di dalam kampus ketintang. Orientasi pasar produk kami yaitu di kampus Unesa, Ketintang. Khususnya mahasiswa fakultas ekonomi. Namun ada juga konsumen yang berasal dari



149



fakultas lain. Mie kenkona tsurai dipromosikan dan diperkenalkan secara online melalui instagram



yang bernama @miekenkona_tsurai dan



dipromosikan dengan metode word to mouth. Mie kenkona tsurai juga tidak terlepas dari banyaknya masukan dari testimony konsumen sehingga dapat berkembang dan dapat memperbaiki kualitas produk. Produk kami diperjualbelikan dengan cara open order 2 hari sebelum produksi karena untuk meminimalisir kerugian yang terjadi. Dalam usaha ini kami tidak bermitra atau bekerjasama dengan pihak lain karena segala proses produksi kami lakukan sendiri dari pembuatan mie hingga bumbu pelengkap mie. Produksi kami sangat relative diminati oleh konsumen karena setiap kami membuka open order tidak pernah sepi pelanggan. Orientasi pangsa pasar yang dimaksud disi yakni Mie Kenkoa Tsurai memiliki sasaran atau target penjualan. Target ini antara lain : 1. Mahasiswa Mahasiswa yang dimaksud disini kami lebih mengarah pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Hal ini kami lakukan karena kami percaya bahwa produk kami diminati dan digemari oleh mahasiswa setempat. Selain dari mahasiswa dosen fakultas ekonomi juga kerap membeli serta kami juga akan mengarah ke luar kampus Unesa Ketintang. 2. Masyarakat sekitar kampus Yang dimaksudkan disini sasaran mengarah pada remaja disekitar kampus namun diluar fakultas ekonomi, pembeli dari teman dekat, dan juga tetangga kamar kos.



15 10



BAB II PELAKSANAAN USAHA



A. Orientasi Pasar dan Target Pasar Orientasi pasar adalah bagian dari pemasaran produk yang sudah di buat dalam PMW (Program Mahasiswa Wirausaha). Tujuan orientasi pasar adalah untuk mengetahui jenis konsumen terhadap produk yang kita jual dengan cara mempromosikannya. Mie Kenkona Tsurai dijual dengan harga yang relative murah tetapi dengan rasa dan gizi yang tinggi. Konsumen produk kami adalah mahasiswa dan dosen di dalam kampus ketintang. Orientasi pasar produk kami yaitu di kampus Unesa, Ketintang. Khususnya mahasiswa fakultas ekonomi. Namun ada juga konsumen yang berasal dari fakultas lain. Mie kenkona tsurai dipromosikan dan diperkenalkan secara online melalui instagram yang bernama @miekenkona_tsurai dan dipromosikan dengan metode word to mouth. Orientasi pasar produk kami sementara masih di lingkungan kampus Unesa, ketintang. Dengan fokus mahasiswa fakultas ekonomi. Namun juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan promosi di mahasiswa fakultas lain. Target pasar kami yaitu mahasiswa dan dosen yang berada di fakultas ekonomi dan luar fakultas ekonomi namun masih dareah Ketintang. Kemudian kami kami mempunyai system pemasaran yang kami gunakan dengan cara open order. Kami produksi satu bulan relative 2-4 kali karena keterbatsan waktu dan alat yang masih sederhana dalam produksi. Dalam pemasaran produk ini kami menggunakan juga sistem promosi melalui media yang kami gunakan adalah dengan mulut ke mulut atau secara langsung, kemudian media sosial seperti instagram. Kami memiliki tujuan sasaran konsumen produk kami adalah seluruh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dan kalangan remaja masyarakat umum.



11 16



B. Pembagian Tugas Gambaran personil usaha dan dinamika usaha. Anggota Marina Nur



Pembagian Tugas -



Cahyaningrum



Melengkapi



Dinamika



bagian



-



Jadwal kegiatan



Administrasi. Contohnya



produksi yang



pembuatan proposal, dan



berbenturan dengan



dokumen lain yang terkait



jadwal organisasi



pemenuhan



laporan



kagiatan PMW -



Bertanggung jawab atas pembuatan mie.



-



Belanja bahan baku produksi



Puput



-



Melakukan Promosi



-



Bertanggung jawab atas



Agustiningtyas



-



-



Pembuatan bumbu



catatan keuangan



yang masih belum



produksi.



terstandarisasi



Bertanggung jawab atas



sehingga rasa mudah



pembuatan sambal pedas



berubah



dan bumbu pembuatan mie -



Belanja bahan baku



-



Membuat pamflet produksi



Khikmatul



-



Aini -



Bertanggung jawab



-



Hanya mengikuti



pembuatan label



proses produksi



Belanja bahan baku



sebanyak 2x



produksi



17 12



Tugas dari seorang marketing itu sendiri penjabarannya adalah sebagai berikut : 1. Mengampanyekan dan mempromosikan produk Mengampanyekan dan mempromosikan produk disini artinya yakni seorang marketing harus dapat mempromosikan produk ke setiap pembeli atau pelanggan yang akan membeli produk kami. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui media sosial atau menawarkan secara langsung ke pelanggan 2. Merencanakan strategi penjualan Merencanakan strategi penjualan dalam hal ini maksudnya yakni seorang marketing harus mengetahui terlebih dahulu target penjualan produk. Perencanaan strategi ini disesuaikan dengan kebutuhan konsumen mengenai produk kami. Selain itu, perencanaan strategi penjualan ini dapat berupa strategi penjualan mengenai pembuatan akun resmi media sosial, pembuatan promo tertentu untuk pelanggan 3. Mengatur pembuatan konten dalam akun media sosial resmi usaha Maksud dari mengatur pembuatan konten dalam akun media sosial ini maksudnya adalah seorang marketing harus dapat berinovasi untuk mengelola konten dalam akun media sosial resmi usaha. Pengaturan dalam hal ini yakni harus dapat membuat sekreatif mungkin tampilan konten dalam media sosial tersebut agar dapat menarik minat pembeli untuk melihat media sosial usaha tersebut sehingga pembeli dapat pula tertarik untuk membeli produk yang dipasarkan tersebut Penjualan hasil produksi Penjualan hasil produksi ini merupakan tugas seluruh anggota tim. Sebelum melakukan penjualan pasti menentukan strategi penjualan produksi. Strategi ini sudah harus dibuat oleh marketing sebelum akan menjualkan hasil produksi tersebut. Setelah strategi tersebut disusun secara sistematis dan terstruktur, maka seluruh anggota tim dapat menjualkan hasil produksinya tersebut Penjualan hasil produksi ini dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsungnya yakni bisa menawarkan kepada orang atau pelanggan sekitar anggota tim Sedangkan jika penjualan tidak secara langsung ini dapat pula promosi melalui akun media sosial pribadi setiap anggota tim yakni dapat melalui akun media sosial seperti facebook, twitter, intagram, line, whatsapp, dan lain-lain yang dimiliki oleh setiap anggota tim.



18 13



Promosi ini harus dilakukan secara berkelanjutan agar dapat menarik minat masyarakat untuk membeli produk ini.



C. Belanja Peralatan & Perlengkapan Peralatan Usaha No



Nama Peralatan



1



Pasta Maker



2



Blender



3



Kompor 2 Tungku



4



Tabung gas



5



6



Spesifikasi



Jumlah



Harga



1



Rp 802.900



Maspion



1



Rp 458.000



Rinnai 302S



1



Rp 478.400



1



Rp 151.800



1



Rp 120.000



1



Rp 80.000



2



Rp 150.000



Alat Penggilingan Mie



Regulator dan Selang Electronic Kitchen Scale



Alat Timbangan bahan Kue



7



Panci 24cm



8



Baskom



3



Rp 36.000



9



Nampan



1



Rp 20.000



1 set



Rp 299.590



10



Toples dan tempat makan



Maspion



Tupperware



11



Gelas ukur



1



Rp 20.000



12



Ayakan



1



Rp



3



Rp 45.000



1 set



Rp 20.000



13



Mangkok melamin



7.500



14



Garpu dan sendok



15



Pisau



2



Rp 36.000



16



Serbet



3



Rp 24.000



17



Telenan



1



Rp 17.000



18



Gunting



1



Rp 25.000



19



Teflon



1



Rp 180.000



14 19



20



Sudip



1



Rp 20.000



21



Serok



1



Rp 20.000



Perlengkapan No Nama Bahan Baku 1



Tepung



2



Telur Ayam



3



Margarin



4



Wortel



5



Cabe



Spesifikasi



Jumlah



Cakra



15,5 kg



Rp 124.000



1,5 kg



Rp 36.000



2 pcs (250g)



Rp 16.000



¾ kg



Rp 24.000



9 0ns



Rp 117.000



Blueband



Rawit dan



Harga



Plompong 6



Raja rasa



3 pcs



Rp 18.000



7



Jeruk Nipis



9 buah



Rp



8



Bawang Merah



1 ¼ kg



Rp 35.000



9



Bawang Putih



¾ kg



Rp 22.500



10



Pon-pon



10 pcs



Rp 20.000



11



Kecap asin



3 pcs



Rp 24.000



12



Garam



1 pcs



Rp 3.000



13



Tepung tapioka



1 pcs



Rp



14



Ikan patin



15



9.000



4.000



3,25 kg



Rp 81.250



Sawi



5 ikat



Rp 10.000



16



Kulit Lumpia



6 pcs



Rp 48.000



17



Slada



9 ikat



Rp 18.000



18



Bawang Goreng



4 pcs



Rp 32.000



19



Minyak goreng



2,5 liter



Rp 37.500



20 15



D. Besaran Usaha (Omset) Dalam pelaksanaan usaha ini besarnya omset yang diperoleh usaha dari tanggal awal usaha dimulai 25 Mei 2019 hingga tanggal 7 November 2019 yaitu Rp 1.860.000,- dengan kapasitas produksi 186 paper bowl.



16 21



BAB III PERKEMBANGAN USAHA



A. Neraca Keuangan Cash Flow



Bulan 1



Bulan 2



Bulan 3



Bulan 4



Bulan 5



(Mei)



(Agustus)



(September)



(Oktober)



(November)



(Rp 147.500)



Rp 194.500



Rp 280.900



Rp 394 .900



OPENING BALANCE CASH INCOME Mie Kenkona Tsurai



Rp 200.000



Rp 630.000



Rp 550.000



Rp 250.000



Rp 230.000



TOTAL INCOME



Rp 200.000



Rp 630.000



Rp 550.000



Rp 250.000



Rp 230.000



Biaya Produksi



Rp 137.500



Rp 288.000



Rp 283.000



Rp 136.000



-



Biaya Pembelian Kemasan



Rp 110.000



-



Rp 94.600



-



-



Cetak Label Kemasan



Rp 100.000



-



Rp 86.000



-



-



TOTAL OUTGOING



Rp 347.500



Rp 288.000



Rp 463.600



Rp 136.000



Monthly Cash Balance



(Rp 147.500)



Rp 342.000



Rp 86.400



Rp 114 .000



Rp 230.000



CLOSING BALANCE



(Rp 147.500)



Rp 194.500



Rp 280.900



Rp 394 .900



Rp 624.900



CASH OUTGOING



22 17



B. Capaian Hasil Usaha Dalam membuat suatu usaha baik di skala kecil maupun besar memiliki tujuan untuk mencapai suatu hasil yang di inginkan. Pencapaian tersebut di dorong oleh beberapa faktor yang ada di diri pengusaha maupun lingkungan disekitar usaha tersebut. Pencapaian hasil usaha sendiri dibuat untuk mengukur seberapa konsisten nya usaha tersebut dalam menjalankan kegiatan produksi, pemasaran, dan pendistribusian. Semakin tinggi pencapaian nya semakin banyak resiko yang akan di terima oleh pemilik usaha. Capaian hasil usaha yang dimaksud dalam bab ini yakni berisikan mengenai capaian yang sudah ditempuh oleh pemilik usaha. Capaian hasil usaha dapat berupa sebagai berikut : 1. Produk yang telah di produksi sesuai dengan target yang direncanakan sebelumnya 2. Produk yang telah diproduksi dapat terjual habis dipasaran 3. Banyaknya testimoni dari masyarakat mengenai produk yang dijualkan 4. Respon positif yang baik dari masyarakat atau pelanggan mengenai produk yang dipasarkan tersebut 5. Pelanggan merasa puas dengan pelayanan dan produk yang telah dijualkan sebelumnya Pencapaian hasil usaha hingga saat ini yaitu adanya penambahan omset disetiap bulannya, sudah menjualkan produk sebanyak 186 pcs dengan laba perbulan sebesar 156.000,- selain itu usaha kami sudah melakukan promosi ke dosen serta teman-teman diluar fakultas ekonomi tetapi masih dilingkungan Unesa Ketintang. Dalam setiap open ordernya produk kami tidak pernah sepi permintaan. Adapun kendala yang kami dapatkan yaitu penjualan tidak sesuai dengan proposal karena kesibukan antar tim. Memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempromosikan setiap barang dan juga menawarkan kepada teman maupun orang di sekeliling lingkungan kami supaya produk yang dibuat dapat dikenal. Selain itu, untuk mengembangkan usaha ini, pemilik usaha Mie Kenkona Tsurai terbuka



18 23



dalam pemberian saran maupun kritikan dari konsumen untuk lebih mengembangkan produk yang akan dibuat ke depannya.



C.



Rencana Usaha selanjutnya Rencana usaha selanjutnya adalah suatu proses penentuan langkah selanjutnya yang harus ditempuh oleh sebuah perusahaan atau pelaku usaha atau pelaku bisnis. Rencana usaha selanjutnya ini biasanya berisikan mengenai proses pemantapan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan hingga program yang akan dilakukan selanjutnya. Rencana usaha selanjutnya ini memiliki maksud secara khusus yang digunakan untuk hal-hal sebagai berikut : 1. Meningkatkan peluang keberhasilan suatu usaha kedepannya Maksud dari hal ini yakni para pelaku usaha merencanakan sebuah rencana yang berorientasi ke masa depan agar usaha yang dilakukan kedepannya dapat berjalan dengan baik sehingga peluang keberhasilan usaha tersebut dapat meningkat dan dapat terealisasi secara maksimal 2. Menentukan kegiatan bisnis kedepan yang berorientasi pada kesuksesan atau kemajuan usaha tersebut Maksud dari hal ini yakni para pelaku usaha harus menentukan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya. Kegiatan ini pula harus berorientasi kepada kesuksesan atau kemajuan usaha tersebut sehingga usaha yang dijalankan itu dapat berkembang dengan baik dan maksimal 3. Untuk dapat mengidentifikasi standar kinerja yang harus ditempuh dan dilaksanakan serta dipatuhi oleh setiap anggota tim Maksud dari hal ini yakni para pelaku usaha juga harus dapat membuat dan mengidentifikasi standar kinerja yang harus ditempuh, dilaksanakan dan dipatuhi oleh setiap anggota tim. Kegiatan ini nantinya digunakan untuk menentukan tolak ukur keberhasilan suatu usaha. Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat menjalankan standar kinerja yang ditentukan secara baik dan maksimal. Jadi, rencana usaha ini harus dapat membuat standar kinerja yang



24 19



nantinya standar kinerja ini dapat dilaksanakan oleh setiap anggota tim yang pembuatan standar ini disesuaikan dengan tujuan usaha tersebut dibentuk. Rencana usaha selanjutnya setelah mengikuti program ini yang akan dilakukan adalah dengan menambah kapasitas penjualan per bulannya dan memperluas pasar serta target pasar. Selain itu juga kami akan menambah varian mie kering agar produk lebih tahan lama. Rencana usaha selanjutnya yaitu menambah varian taburan dan warna mie agar menarik minat konsumen, menahan eksistensi pasaran produk yang sudah diraih, dan meningkatkan kualitas, serta menambah kemasan paper bag untuk konsumen yang membeli lebih dari satu produk. Dengan melakukan hal tersebut diharapkan kami dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, dan ketika konsumen membeli produk kami mereka dapat memilih dengan banyak pilihan yang sesuai. Selanjutnya, kami akan melakukan strategi pemasaran (marketing) dalam pengenalan produk yang lebih luas lagi, agar banyak orang yang mengenal Mie Kenkona Tsurai sehingga kita dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Karena dengan adanya jangkauan pasar yang luas kami akan memiliki permintaan pasar yang banyak sehingga penjualan Mie Kenkona Tsurai akan meningkat dan dapat dikenal oleh masyarakat secara luas. Maka diharapkan Mie Kenkona Tsurai dapat terus memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.



25 20



BAB IV KENDALA USAHA



A. Kendala Internal Berikut ini adalah kendala internal yang kami hadapi saat melaksanakan usaha yakni : 1. Proses pembuatan yang mungkin sedikit terlambat karena berbenturan dengan perkuliahan dan kegiatan kemahasiswaan lainnya yang menyita banyak waktu Dalam hal ini yang dimaksud yakni proses pembuatan sedikit terlambat karena jadwal perkulihan yang terkadang bersamaan dengan jadwal produksi serta banyaknya kegiatan kemahasiswaan yang diikuti oleh setiap anggota. 2. Kurangnya rasa saling memiliki, dan tanggung jawab dari salah satu anggota tim. Sehingga dalam proses produksi sedikit terhambat karena kekurangan sumber daya manusia untuk memproduksi produk. 3. Sulitnya untuk bertemu dengan semua tim PMW untuk membahas desain yang menyebabkan sering terjadi kesalah pahaman terhadap desain yang dibuat. 4. Sedikit kesulitan dalam mengelola pengeluaran dan pendapatan dalam pembukuan. Dalam hal ini maksudnya adalah kami memiliki kendala dalam mengelola pengeluaran dan pendapatan dalam pembukuan di laporan keuangan. Hal ini dikarenakan pengetahuan kami masih kurang dalam menyusun sebuah laporan pengeluaran dan pendapatan. 5. Terkadang masih kurang percaya diri dalam melaksanakan bisnis ini Dalam hal ini maksudnya adalah kami sering kurang percaya diri dalam melaksanakan bisnis ini. Kurang percaya yang dimaksud disini adalah seperti kami sering sekali kurang percaya diri mengenai produk yang telah kami produksi, kurang percaya ini terkadang membuat kami tidak ingin mendistribusikan barang kami karena takut tidak diterima oleh masyarakat luas. Akan tetapi hal ini tidak menghalangi kami untuk melanjutkan usaha ini hingga semua produk laku terjual. 21 26



B. Kendala Eksternal Berikut ini adalah kendala eksternal yang kami hadapi saat melaksanakan usaha yakni : 1. Adanya pesaing di wilayah pasar, tidak adanya mesin pembuat mie yang menggunakan listrik sehingga masih menggunakan tenaga manual dan mengakibatkan pembuatan mie sangat lama dengan hasil yang tidak banyak. 2. Masih sulit untuk berjualan dengan melayani ditempat langsung karena meminimalisir kerugian sehingga masih banyak menggunakan open order. 3. Kesulitan dalam menyebarluaskan produk Mie Kenkona Tsurai karena kami masih menawarkan produk hanya melalui social media Dalam hal ini maksudnya adalah kami sering mengalami kesulitan untuk menyebarluaskan produk Mie Kenkona Tsurai ke konsumen kami. Dalam hal ini dapat berupa seperti kami kesulitan untuk menjual langsung melalui booth atau stand.



C. Solusi Dalam mengatasi permasalahan diatas, kami melakukan beberapa alternatif penyelesaiannya. Adapun alternatif penyelesaian masalahnya antara lain : 1. Menjaga komonikasi, saling memotivasi antar anggota, pengadaan mesin penggiling dan pengulenan mie agar mie yang dihasilkan lebih banyak, mempromosikan keluar fakultas ekonomi agar pangsa pasar semakin luas. 2. Melakukan manajamen waktu yang baik agar dapat lebih menyesuaikan waktu dan mengatur jadwal dari setiap anggota agar tetap dapat produksi dengan lancar. 3. Mulai belajar membuat pembukuan dengan beberapa teman kami yang pintar mengenai pembukuan dalam keuangan sehingga kami paham mengenai pembukuan keuangan ini Maksud dari ini adalah kami mulai belajar mengenai cara pembuatan pembukuan yang dilakukan setiap bulannya. Proses belajar kami mengenai pembukuan dalam keuangan, kami belajar dengan ahlinya yakni teman kami yang sudah lolos PMW di tahun sebelumnya. Selain itu kami juga belajar mengenai pembukuan ini secara



22 27



berkelanjutan jadi kami selalu konsultasi mengenai pembukuan ini dari teman kami, dosen pembimbing kami, dan pihak PMW. Jadi pembuatan pembukuan ini sudah kami laksanakan dan lakukan semaksimal mungkin. 4. Melatih kepercayaan diri sendiri karena tanpa adanya kepercayaan diri untuk memulai usaha tentu usaha tersebut tidak akan berkembang dan hanya akan berjalan ditempat Dalam hal ini maksudnya adalah kami selalu melatih kepercayaan diri kami. Pelatihan kepercayaan diri ini memiliki maksud agar kami dapat meningkatkan rasa percaya diri kami untuk terus berkembang dan mengembangkan usaha kami menjadi lebih baik lagi ke depannya. Selain itu, cara yang kami tempuh untuk melatih kepercayaan diri ini yakni sebagai berikut : a. Kami memantapkan dan menguatkan komitmen kami untuk mengembangkan usaha kami b. Kami melakukan terjun ke lapangan dalam proses penjualan produk seperti kami melakukan penjualan secara langsung ke pelanggan dengan menawarkan produk kami ke pelanggan tersebut.



28 23



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) adalah salah satu contoh dari program yang dilaksanakan perguruan tinggi untuk mencetak para wirausahawan muda dibidang mereka masing masing. Banyak bidang yang dapat di pilih saat berwirausaha salah satunya seperti bidang industri kreatif. Dalam bidang tersebut para mahasiswa membuat gagasan yang baru dan inovatif untuk bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ide maupun gagasan yang dimiliki mahasiswa bisa digunakan dalam pembuatan lapangan kerja baru apabila usaha yang dibuat bisa berkembang dengan semestinya. Mahasiswa yang lolos PMW nantinya akan diberikan dana sesuai proposal yang sudah di setujui oleh juri untuk bisa mengelolah wirausaha yang mereka buat. Pelaksanaan kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha dengan judul Mie Kenkona Tsurai “Mie Sehat dan Pedas” masih kurang baik, banyak hal yang perlu diperbaiki baik dari manajemen maupun pengolahan dalam penjualan.



B. Saran Sebaiknya memilih tim yang mampu bekerjasama dengan baik agar manajemen dalam menjalankan program ini baik. Serta dalam pembuatan mie menggunakan mesin yang sudah memerlukan bantuan listrik agar dapat menghasilkan lebih banyak mie dan dapat produksi lebih banyak lagi.



29 24



Lampiran A. Hasil penjualan dan testimoni



30



B. Kegiatan magang



31



C. Kegiatan bazar



32