Laporan Alelopati Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM ALELOPATI



NAMA



: ZUHLIAN MANAU MUSANDI



NIM



: RSA1C417022 : 4(EMPAT)



KELOMPOK



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2019



ALELOPATI



ZUHLIAN MANAU MUSANDI RSA1C417022



Abstrak Dalam persaingan antara individu-individu dari jenis yang sama atau jenis yang berbeda untuk memperebutkan kebutuhan-kebutuhan yang sama terhadap faktor-faktor pertumbuhan, kadang-kadang suatu jenis tumbuhan mengeluarkan senyawa kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jenis-jenis pohon lain dan juga kemungkinan dapat mempengaruhi pertumbuhan dari anakannya sendiri. Dalam persaingan makhluk hidup kadang suatu jenis tumbuhan mengeluarkan senyawa kimia yang bertujuan menghambat pertumbuhan jenis lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Alelopati merupakan peristiwa interaksi antar makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya melalui senyawa kimia (seperti: alang- alang dan akasia) ke lingkungan tempat tumbuh dan dapat menghambat atau mematikan tumbuhan lainnya. Pengaruh dari alelopati yang dapat menghambat dan mempengaruhi perbanyak dan perpanjangan sel dari aktivitas giberelin dan IAA, penyerapan sumber hara, mineral, laju fotosintesis, respirasi, pembukaan stomata, sistem protein, dan aktivitas enzim tanaman.Praktikum ini dilakukan di kebun botani FKIP Biologi UNJA. Pengamatan ini dilakukan selama 2 minggu dengan 7 perlakuan yang berbeda (Kontrol, ekstrak 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan 100%). Kata Kunci: Alelopati,persaingan,perkecambahan



PENDAHULUAN Alelopati merupakan peristiwa interaksi antar makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya melalui senyawa kimia. Tumbuhan dapat menghasilkan zat kimia yang dapat merangsang atau menghambat pertumbuhan tanaman jenis lain yang tumbuh bersaing disekitarnya. Senyawa kimia tersebut dapat ditemukan pada jaringan tumbuhan (daun, batang,



akar, rhizome, bunga, buah, dan biji). Senyawa-senyawa tersebut dapat terlepas dari jaringan tumbuhan melalui berbagai cara yaitu melalui eksudat akar. Pencucian, penguapan, dan pembusukan bagian-bagian organ yang mati. Umumnya senyawa yang dikeluarkan termasuk golongan fenol (Aini, 2008). Dalam prinsipnya Allelopati merupakan pengaruh yang bersifat merusak, menghambat, merugikan dan dalam keadaan kondisi tertentu dapat juga menguntungkan. Dimana pengaruh ini terjadi pada perkecambahan, pertumbuhan maupun pada saat metabolisme tanaman. Pengaruh ini disebabkan oleh adanya senyawa kimia yang di lepaskan oleh suatu tanaman ke tanaman yang lainnya. Secara umum allelopati selalu dikaitkan dengan masalah gangguan yang di timbulkan gulma yang tumbuh secara bersama-sama dengan tanaman pangan. Dengan keracunan yang ditimbulkan akibat penggunaan mulsa pada beberapa jenis pertanaman, dengan beberapa jenis rotasi tanaman dan pada regenerasi hutan. Kuantitas dan kualitas senyawa allelopati yang dikeluarkan oleh gulma antara lain dipengaruhi oleh kerapatan gulma, macam gulma, saat kemunculan gulma, lama keberadaan gulma, habitus gulma, kecepatan tumbuh gulma, dan jalur fotosintesis gulma (C3 atau C4) (Wirakusumah, 2003). Alelopati menguntungkan bagi spesies yang menghasilkannya, namun merugikan bagi tumbuhan sasaran. Oleh karena itu, tumbuhan-tumbuhan yang menghasilkan alelokimia umumnya mendominasi daerah-daerah tertentu. Sehingga populasi hunian umumnya adalah populasi jenis tumbuhan penghasil alelokimia. Dengan adanya proses interaksi ini, maka penyerapan nutrisi dan air dapat terkonsentrasi pada tumbuhan penghasil alelokimia dan tumbuhan tertentu yang toleran terhadap senyawa ini. (Soerianegara, 2002). Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah jenis tanaman pionir yang menyukai sinar matahari dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang yang menyebar luas di bawah permukaan tanah. Alang-alang memiliki ketahanan yang tinggi, sehingga tanaman lain harus bersaing dalam memperoleh air, unsur hara, dan cahaya matahari. Jenis tanaman tersebut memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman lain di sekitarnya, hal ini dikarenakan alang-alang merupakan tumbuhan pengganggu yang mampu melepaskan senyawa alelopati (Djunaedi, 1997).



Tanaman akasia mengandung alelopati karena biasanya ditemukan tumbuhan lain yang tumbuh pada lingkungan sekitarnya. Tumbuhan menghasilkan alelopati sebagai cara untuk mempertahankan hidup dengan cara mengurangi pesaing dalam perebutan mendapatkan unsuru hara. Sehingga tanaman mengeluarkan suatu yang menganggu metabolism tumbuhan pesaing disekitarnya (Rahmani, 2019).



METODE Praktikum yang berjudul Alelopati ini dilakukan pada Kamis, 31 Oktober 2019 pukul 13.00 WIB dikebun botani FKIP Biologi Universitas Jambi. Metode yang digunakan pada praktikum ini dengan melakukan penyiraman ekstrak setiap 2 hari. Alat dan bahan yang digunakan yaitu bagian akar dan daun alang-alang (Imperata cylindrica) dan akasia (Acacia mangium), benih tomat, tanah hitam, polibag, gelas ukur, blender, pisau, timbangan. Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah ditanam benih tomat yang telah disiapkan di dalam polibag dan biarkan sampai tumbuh, kemudian masing-masing polibag terdiri atas satu bibit tomat yang berumur satu minggu. Dibuat ekstrak alang-alang dan akasia dengan cara: haluskan bagian tumbuhan jenis tumbuhan tersebut dipotong-potong dengan gunting, kemudian dibuat ekstrak atau hasil rendaman bagian tumbuhan tersebut dengan air (aquades) dengan perbandingan 1 liter air untuk 1 kg tumbuhan dan dibiarkan selama 24 jam (larutan ini sebagai larutan stock). Setelah 24 jam saringlah ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan alat penyaring. Diencerkan larutan stok dengan air aquades menjadi larutan dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 100% sehingga kita mempunyai larutan-larutan allelopati yang dijadikan perlakuan: Perlakuan kontrol, tanpa larutan allelopati, Perlakuan B larutan konsentrasi 5% dari larutan biang, Perlakuan C larutan konsentrasi 10% dari larutan biang, Perlakuan D larutan konsentrasi 15% dari larutan biang, Perlakuan E larutan konsentrasi 20% dari larutan biang, Perlakuan F larutan konsentrasi 25% dari larutan biang. Perlakuan G larutan konsentrasi 100% larutan biang. Dilakukan penyiraman dengan air aquades secukupnya, terhadap tanaman di dalam polibag setiap dua hari sekali, kemudian tiap selang sehari dilakukan penyiraman dengan larutan allelopati sebgai perlakuan, masing-masing tanman disiram sebanyak 100 ml (jadi hari ini disiram air, besok disiram ekstrak allelopati dan lusa disiram air, begitu seterusnya).



Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap tanaman: morfologi daun, pertulangan daun, pertumbuhan batang dll yang dilakukan setiap hari. Setelah 2 minggu percobaan, dilakukan pengukuran dan pengamatan terhadap: a. tinggi tanaman mulai dari atas permukaan tanah b. Bobot basah dan kering c. Kelainan-kelainan morfologi yang terjadi pada akar, batang dan daun (gambar jika ada kelainan).



HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil yaitu, PERLAKUAN



KONSENTRASI SAMPEL BERAT



BERAT



KELAINAN



BASAH KERING AKASIA



KONTROL



A1



0,25



0,19



Daun segar



5%



A2



0,19



0,16



Daun berlubang-lubang



10%



A3



0,20



0,15



Daun berlubang-lubang



15%



A4



0,16



0,12



Daun berlubang



20%



A5



0,30



0,25



Daun berlubang



25%



A6



0,32



0,26



Daun berlubang



100%



A6



0,36



0,30



Daun berlubang



Pembahasan Praktikum kali ini mengenai alelopati,alelopati merupakan peristiwa interaksi antar makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya melalui senyawa kimia. Tumbuhan dapat menghasilkan zat kimia yang dapat merangsang atau menghambat pertumbuhan tanaman jenis lain yang tumbuh bersaing disekitarnya. Senyawa kimia tersebut dapat ditemukan pada jaringan tumbuhan (daun, batang, akar, rhizome, bunga, buah, dan biji). Senyawa-senyawa tersebut dapat terlepas dari jaringan tumbuhan melalui berbagai cara yaitu melalui eksudat akar. Pencucian, penguapan, dan



pembusukan bagian-bagian organ yang mati. Umumnya senyawa yang dikeluarkan termasuk golongan fenol (Aini, 2008). Dari hasil yang telah didapatkan



tidak sesuai dengan teori karena ada faktor-faktor yang



mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat. Seharusnya semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang diberikan maka persentase pertumbuhan tanaman akan semakin rendah karena adanya senyawa alelokimia yang dapat menggangu keseimbangan hormon pada tumbuhan (Alfiatus, 2013: 66). Pemberian zat alelopati berpengaruh terhadap persentase pertambahan tinggi, jumlah daun dan persentase hidup tanaman tomat. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman seperti kondisi benih, unsur hara dalam tanah, air, dan intensitas cahaya (Indriyanto, 2006: 210). Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah jenis tanaman pionir yang menyukai sinar matahari dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang yang menyebar luas di bawah permukaan tanah. Alang-alang memiliki ketahanan yang tinggi, sehingga tanaman lain harus bersaing dalam memperoleh air, unsur hara, dan cahaya matahari. Jenis tanaman tersebut memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman lain di sekitarnya, hal ini dikarenakan alang-alang merupakan tumbuhan pengganggu yang mampu melepaskan senyawa alelopati (Djunaedi, 1997). Tanaman akasia mengandung alelopati karena biasanya ditemukan tumbuhan lain yang tumbuh pada lingkungan sekitarnya. Tumbuhan menghasilkan alelopati sebagai cara untuk mempertahankan hidup dengan cara mengurangi pesaing dalam perebutan mendapatkan unsur hara. Sehingga tanaman mengeluarkan suatu yang menganggu metabolism tumbuhan pesaing disekitarnya (Rahmani, 2019).



KESIMPULAN Berdasarkan pengamata yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Alelopati merupakan peristiwa interaksi antar makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya melalui senyawa kimia. Tumbuhan dapat menghasilkan zat kimia yang dapat merangsang atau menghambat pertumbuhan tanaman jenis lain yang tumbuh bersaing disekitarnya. Allelopati juga berfungsi sebagai penghambat dari tanaman dan laju pertumbuhan sel dan dapat menyebabkan kematian terhadap tanaman lain.



DAFTAR PUSTAKA Aini, B. 2008. Pengaruh Ekstrak Alang-alang (Imperata cylindrical) Bandotan(Ageratum conyzoides) terhadap Perkecambahan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L). Jurnal Agroteknologi. (3) : 64-78. Djunaedi, D. 1997. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian. Buku. Pusat Rahmani, R. 2012. Pengaruh allelopathy akasia (acacia mangium) terhadap perkecambahan biji jagung (zea mays). Yogyakarta : Makalah seminar Umum. Universitas Gadjah Mada. Soerianegara. 2002. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Wirakusumah, S., 2003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. Jakarta: UI-Press.



LAMPIRAN Refleksi 1. Pengetahuan dan pengamatan apa yang didapat pada praktikum… Jawab : Dapat lebih tahu mengenai fungsi dari masing-masing ekstrak yang digunakan di dalam kegiatan praktikum 2. Kendala dan kesulitan apa yang ditemui saat praktikum… Jawab : Membagi waktu yang pas dalam penyiraman dan pengamatan serta kurangnya alat jadi membuat lama kegiatan praktikum 3. Saran maupun perbaikan apa untuk praktikum kedepannya… Jawab : Diharapkan dalam kelompok untuk melakukan kerja sama yang baik dalam pengamatan berlangsung. Dan juga keseriusan dalam praktikum ini agar praktikum berjalan dengan baik



Foto Berat basah tomat.



Berat kering tomat



Cek plagiat