Laporan Awal Penentuan Density Dalam Produk Migas Dengan Hidrometer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AWAL PENGANTAR PENGENDALIAN MUTU PRODUK MIGAS PENENTUAN DENSITY DALAM PRODUK MIGAS DENGAN HIDROMETER Dr. Oksil Venriza, S.Si., M.Eng.



Disusun Oleh : Yuni Angriani NIM



:



211450030



Kelompok



:



I (Satu)



Kelas



:



Logistik 1B



Asisten Laboratorium



:



Arida Nesa Aryandini



Program Studi



:



Logistik Minyak dan Gas



KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL POLIKTEKNIK ENERGI DAN MINERAL PEM AKAMIGAS



Cepu, Maret 2022



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI..........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 1.1



Latar Belakang..........................................................................................1



1.2



Tujuan Praktikum......................................................................................1



1.3



Manfaat Praktikum....................................................................................1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................2 2.1 Hidrometer......................................................................................................2 2.2 Prinsip kerja hidrometer.................................................................................2 2.3 Densitas..........................................................................................................3 2.4 Specific Gravity dan API Gravity..................................................................4 2.5 Gasoline..........................................................................................................5 2.6 Solar................................................................................................................6 2.7 Dexlite............................................................................................................7 2.8 Tabel 51 dan 53..............................................................................................7 2.8.1 Tabel 51...................................................................................................7 2.8.2 Tabel 53...................................................................................................9 BAB III METODOLOGI....................................................................................12 3.1



Waktu dan Tempat..................................................................................12



3.2



Alat dan Bahan........................................................................................12



3.3



Cara Kerja................................................................................................12



DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14



LOGISTIK MINYAK DAN GAS ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk minyak dan gas bumi merupakan produk penting bagi kebutuhan industri maupun non indsutri bagi suatu negara. Produk minyak dan gas bumi dihasilkan dari proses distilasi pada kilang sehingga produk seperti gasoline dan bahan bakar diesel bisa digunakan sebagai bahan bakar. Produk minyak dan gas bumi ini harus dilakukan pengecekan mutu demi kepuasan pelanggan dan performa yang baik. Maka dari itu densitas merupakan metode pengujian yang wajib dilakukan sebagai pengujian mutu produk minyak dan gas bumi. Dengan mengukur densitas kita bisa tahu bagaimana kualitas yang sesuai dengan spesifikasi pada suatu produk. Uji densitas juga digunakan untuk mendeteksinya apakah adanya kontaminasi dalam produk. 1.2 Tujuan Praktikum Maka tujuan dari pelaksanaan praktikum dengan judul “Penentuan Density Dalam Produk Migas Dengan Hidrometer” adalah sebagai berikut : 1. Dapat menentukan Specific Gravity API Gravity pada produk migas. 2. Dapat menentukan densitas produk migas menggunakan alat hidrometer. 3. Dapat mengetahui bagaimana cara kerja alat hidrometer. 4. Dapat mengetahui fungsi alat hidrometer. 1.3 Manfaat Praktikum Sehingga manfaat dari pelaksanaan praktikum dengan judul “ Penentuan Density Dalam Produk Migas Dengan Hidrometer” adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa/i diharapkan mampu mengimplementasikan cara perhitungan densitas. 2. Mahasiswa/i bisa menggunakan alat dan bahan pada proses penentuan densitas dengan terampil. 3. Mahasiswa/i mendapat pengetahuan tentang pengujian densitas pada sampel yang diuji.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hidrometer Hidrometer merupakan alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis dari suatu cairan. Dengan alat hidrometer ini nilai massa jenis dapat ditentukan dengan membaca skala yang ada pada alatnya. Hidrometer terbuat dari tabung kaca, pada alat ini memiliki skala yang langsung dapat menunjukkan berat jenis dari suatu cairan atau yang biasa disebut dengan densimeter. Agar tabung kaca hidrometer dapat mengapung secara tegak, pada ujung tabung kaca diberi dengan beban butiran timbal. Serta diameter pada ujung tabung dibuat lebih besar agar ketika hidrometer ditenggelamkan dalam cairan zat cair dapat mengapung. 2.2 Prinsip kerja hidrometer Pada pengoperasian hidrometer didasarkan pada prinsip Archimedes bahwa saat tersuspensi didalam fluida akan didukung dengan kekuatan yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Sehingga menyebabkan semakin rendah kerapatan zat pada suatu cairan maka akan jauh lebih dalam tenggelamnya alat hidrometer tersebut. Saat hidrometer dimasukkan kedalam cairan, maka cairan itu akan memberikan gaya ke atas yang besarnya itu sama dengan gaya berat yang diberikan oleh hidrometer. Gaya yang terjadi itu dikonversikan menjadi massa jenis terhadap zat cair yang diukur. Cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan hidrometer adalah membaca skala yang ada pada tabung kaca ditunjuk dengan zat cair yang naik dalam hidrometer. Satuan yang digunakan dalam pengukuran ini adalah −3 g/cm , skala yang terbaca merupakan massa jenis relatif. Sehingga prinsip



kerja pada hidrometer yakni apabila semakin rendah kerapatan zat pada suatu sampel maka hidrometer akan semakin rendah.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 2



Bagian-bagian pada hidrometer : 1. Batang hydrometer berfungsi untuk pegangan awal sebelum hydrometer dimasukkan ke dalam cairan, juga sebagai tempat skala hydrometer. 2. Skala hydrometer merupakan ukuran massa jenis cairan yang akan diukur 3. Kaca bohlam sebagai tempat tertampungnya udara. 4. Beban terbuat dari timbale berfungsi untuk memposisikan hydrometer tegak lurus dengan permukaan air. 2.3 Densitas Densitas merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa dengan volume benda atau bahasa lainnya massa jenis bendanya itu bersifat tetap meskipun apabila benda tersebut mengalami perubahan namun massa jenisnya akan tetap bernilai sama. Apabila suatu benda memiliki densitas yang bersar maka kerapatan massa yang dimiliki pun semakin besar. Densitas merupakan sifat fisik yang menghubungkan antara volume dengan berat suatu zat dimana massa zat cair per satuan volume ditentukan pada rentang suhu terkhusus. Density dapat dikatakan sebagai pembilang atas ciri khas terhadap zat-zat tertentu serta juga dapat didefiniskan sebagai perbandingan berat massa jenis suatu substansi dengan volume dari unit tersebut. Densitas pada minyak merupakan persatuan volume pada suhu tertentu atau dikenal juga sebagai perbandingan massa minyak dengan volume pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu. Maka densitas minyak merupakan LOGISTIK MINYAK DAN GAS 3



perbandingan antara berat minyak terhadap volume minyak. Sehingga nilai densitas dapat digunakan untuk membedakan karakteristik pada suatu cairan, dimisalkan dengan densitas minyak solar yang berkisar pada 815-880 kg/m^3 sedangkan densitas untuk bensin berkisar pada angka 710-770 kg/m^3. Secara matematis rumus untuk menentukan densitas dapat dituliskan sebagai demikian : ρ=



m w atau ρ= v v



dimana : ρ = menyatakan massa jenis larutan



m = menyatakan massa larutan v = menyatakan volume terhadap suatu larutan w = berat larutan 2.4 Specific Gravity dan API Gravity Specific Gravity dapat diartikan sebagai rasio perbandingan antara densitas terhadap suatu fluida dengan fluida yang sudah ditentukan. Di Indonesia biasanya densitas air dinyatakan dalam bentuk fraksi. Specific diukur untuk menentukan jenis minyak itu termasuk kedalam minyak fraksi ringan atau minyak fraksi berat sehingga hal itu sangat perlu diperhatikan untuk menentukan proses treatment selanjutnya pada distilasi sesuai dengan standar ASTM (American Society for Testing and Material) D 1289-99. Dalam dunia perekonomian terutama yang dikuasai oleh perusahaan Amerika, sehingga specific gravity dinyatakan dalam bentuk API Gravity (American Petroleum Institute) sesuai dengan standar perusahaan Amerika. Sesuai dengan standar ASTM 1289-99 untuk menentukan specific gravity dibutuhkan terlebih dahulu nilai dari API Gravity nya sehingga secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : SG=



Density minyak Density air



API Gravity merupakan standar yang menunjukkan kualitas dari minyak bumi. Apabila nilai Specific Gravity nya semakin kecil maka nilai API Gravity akan bertambah tinggi, sehingga minyak bumi itu lebih bernilai berharga dikarenakan lebih banyak mengandung bensin. Begitu juga dengan



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 4



sebaliknya apabila nilai specific gravity semakin tinggi maka nilai API Gravity akan semakin rendah, dikarenakan mutu dari minyak bumi tersebut menjadi kurang baik karena lebih banyak mengandung lilin serta residu. API Gravity (American Petroluem Institute) sangat menyerupai dengan Baume Gravity. Baume Gravity merupakan suatu besaran yang menyatakan funsgi dari berat jenis dan dapat dinyatakan secara matematis dengan persamaan berikut : ° API =



SG=



141.5 −131.5 SG



141.5 131.5+ API



2.5 Gasoline Gasoline atau petrol merupakan cairan campuran yang berasal dari minyak bumi dan sebagian besar strukturnya tersusun oleh senyawa hidrokarbon. Gasoline sering dipakai sebagai produk bahan bakar minyak di mesin pembakaran dengan pengapian. Kadangkala gasoline biasa disebut dengan mogas atau motor gasoline. Produk gasoline dihasilkan dari proses distilasi bertingkat dengan cara pemecahan ataupun bisa juga dengan proses polimerisasi/alkilasi fraksi ringan minyak bumi. Gasoline memegang peranan penting dalam dunia bahan bakar minyak, sehingga komposisi kimia yang ada dalam gasoline merupakan hal yang harus diperhatikan lebih baik dari segi nilai API Gravity, viskositas dan lainlain. Dalam produk gasoline berikut point-point yang menyatakan pilihan jenis bahan bakar yang sering dikomnsumsi sebagai bahan bakar motor bensin : a. Premium



Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Adanya tampilan warna kuning dikarenakan penambahan zat pewarna. Premium merupakan bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor yang dipasarkan oleh Pertamina dengan harga yang relatif murah karena mendapatkan subsidi APBN. Premium merupakan bahan bakar minyak dengan Bilangan Oktana Riset 88 dan digunakan untuk



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 5



kendaraan motor maupun mobil. Untuk produk Premium berat jenis (pada suhu 15° c) adalah sebesar 715-770 kg/m3 berdasarkan dengan standar ASTM D 1298. b. Pertalite Pertalite merupakan bahan bakar minyak dari Pertamina dengan nilai Bilangan Oktana Riset sebesar 90. Cairan pertalite berwarna hijau jernih dikarenakan adanya penambahan zat pewarna. Pertalite dihasilkan dari penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang minyak. Pertalite membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini sehingga sangat cocok untuk dipakai untuk kendaraan bermotor dan kendaraan serbaguna ukuran kelas menengah. Untuk produk pertalite memili berat jenis (pada suhu 15° c) sebesar 715-770 kg/m3 berdasarkan dengan standar ASTM D 1298. c. Pertamax Pertamax merupakan bahan bakar minyak yang menjadi andalan Pertamina, pertamax merupakan hasil dari pengolahan minyak bumi untuk golongan produk mogas. Pertama memiliki nilai Bilangan Oktana Riset sebesar 92. Cairan pertamax berwarna biru jernih terang dikarenakan adanya penambahan zat warna. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahan sehingga mendapatkan hasil mutakhir. Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 dikarenakan adanya unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan. Untuk produk pertamax memiliki nilai berat jenis (pada suhu 15° c) sebesar 715-770 kg/m3 berdasarkan dengan standar ASTM D 1298. 2.6 Solar Solar merupakan hasil pengolahan dari minyak bumi yang digunakan untuk kendaraan bermesin diesel. Solar merupakan hasil dari destilasi minyak bumi dengan suhu antara 250-340 derajat celcius. Angka setana merupakan angka tolak ukur terbakarnya suatu bahan bakar didalam mesin diesel. Angka setana produk solar yang menyebar di pasaran adalah 48 dengan kandungan belerang maksimumnya mencapai 5000 ppm. Untuk berat jenis pada produk



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 6



solar pada suhu 15° c sebesar 815-870 kg/m3 berdasarkan dengan standar ASTM D 1298.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 7



2.7 Dexlite Dexlite merupakan bahan bakar diesel yang menghasilkan emisi yang ramah lingkungan serta pemakaian yang irit. Dexlite adalah bahan bakar diesel yang memiliki angka cetane minimal sebesar 51 dan mengandung unsur belerang maksimal sebesar 1200 ppm. Produk bahan bakar diesel ini merupakan salah satu varian bahan bakar untuk mobil-mobil low SUV dan mobil niaga dengan teknik commonrail. Berat jenis pada suhu 15° c sebesar 815-880 berdasarkan dengan standar ASTM D 1298. 2.8 Tabel 51 dan 53 2.8.1 Tabel 51



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 8



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 9



2.8.2 Tabel 53



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 10



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 11



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 12



BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Waktu



: Sabtu, 12 Maret 2022



Tempat



: Laboratorium Quality Quantity Logistik Minyak dan Gas PEM Akamigas



3.2 Alat dan Bahan Alat : 1. Gelas Silinder 2. Tabung Reaksi 5ml;10ml 3. Pencapit 4. Corong 5. Termometer 6. Hidrometer 7. Tissue Wajah 8. Tissue Handuk 9. Tissue Basah 10. Botol Produk Bahan : 1. Gasoline 2. Solar B-30 3. Dexlite 4. Sample-X 3.3 Cara Kerja Langkah-langkah pengukuran densitas dari beberapa produk BBM : 1. Sediakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum. 2. Lakukan pengaturan suhu pada sample sesuai dengan jenis sample yang akan diuji. 3. Kocok produk lalu sample dituang ke dalam gelas silinder, gelembung udara pada sample dihilangkan menggunakan termometer dengan cara diaduk.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 13



4. Gelas silinder yang sudah berisi sample diletakkan di meja atau tempat yang datar,tidak ada goncangan dan pengaruh udara luar. 5. Cek temperature sample menggunakan thermometer skala oC dan catat suhu sample tersebut. 6. Celupkan hidrometer density kedalam gelas silinder yang berisi sample. 7. Saat hidrometer sudah terapung bebas,perhatikan skala pada hidrometer tersebut, dan di catat sebagai density pengamatan. 8. Hidrometer dikeluarkan kemudian ukur temperature sample, dan catat suhu sample tersebut. 9. Gunakan tabel 53 A dan 53 B dari Petroleum Measurement Tables ASTM D-1250-80 sebagai acuan koreksi untuk merubah density pengamatan ke density 15 oC. 10. Gunakan cara yang sama pada produk BBM lainnya.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 14



DAFTAR PUSTAKA 1. Aditya Mukti Nugroho, Muhammad.



2019. “Pengukuran Densitas



Menggunakan Hidrometer”. Jakarta : Universitas Pertamina. 2. Rini, Eka. 2013. “Kesiapan Dan Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Dengan Media Berbasis Blog Serta Tingkat Keberhasilan Dalam Pembelajaran Fluida Statisdi Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Sintang Kalimantan Barat”. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. 3. Heru, Setijono dkk. 2013. “Rancang Bangun Sensor Specific Gravity Pada Crude Oil Menggunakan Serat Optik Plastik”. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 4. Sulistianto, Junivan. 2016. “Rancang Bangun Sensor Specific Gravity Minyak Bumi Berbasis Serat Optik Plastik Dengan Cacat Struktur”. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 5. Istajarul Alim, Mohammad dkk.2017.“Densitas dan Porositas Batuan”. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 6. Subhiyah, Hana dkk. 2015. Gasoline, Universitas Indonesia. Jakarta. Diakses pada tanggal : 01 Maret 2022. 7. Wahjudi, Sadar. 2017. Analisis Pencampuran Bahan Bakar PremiumPertamax Terhadap Kinerja Mesin Konvensional, Politeknik Negeri Malang. Malang. Diakses pada tanggal : 01 Maret 2022. 8. Megawati, Eka dkk. 2020. Optimasi Blending Pertalite Dengan Komponen Reformate di PT. XYZ Balikpapan, Sekolah Tinggi Teknologi Migas. Kalimantan Timur. Diakses pada tanggal : 01 Maret 2022. 9. Adi Nursalim, Agus dkk. 2014. Pengaruh Bahan Bakar Pertalite dan Pertamax Menggunakan Eco Racing Terhadap Daya Sepeda Motor Honda Beat Tahun 2014, Universitas Islam Al-Ihya Kuningan. Jawa Barat. Diakses pada tanggal : 01 Maret 2022.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 15



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 16



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 17