LAPORAN BUNGA (Revisi 1) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



LAPORAN PRAKTIKUM IV MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA (Flos) PEPAYA (Carica papaya), ANGGREK (Orchidaceae), ASOKA (Saraca asoca), KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinesis), ALAMANDA (Allamanda cathartica), TERKINI (Euphorbia), DAN RUMPUT (Poaceae)



NURUL AULIA FANI 08320210028



LABORATORIUM TEKNOLOGI PASCA PANEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2021



2



DAFTAR ISI SAMPUL



Halaman



DAFTAR ISI PENDAHULUAN .................................................................................. 2 Latar Belakang ............................................................................. 2 Tujuan Praktikum ......................................................................... 6 Kegunaan Praktikum .................................................................... 6 TINJAUN PUSTAKA ............................................................................ 7 Bunga (Flos) ................................................................................ 7 Pepaya (Carica papaya) ............................................................... 13 Anggrek (Orchidaceae) ................................................................ 15 Asoka (Saraca asoca)................................................................... 18 Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinesi) ....................................... 20 Alamanda (Allamanda catharica) ................................................. 23 Terkini (Euphorbia) ..................................................................... 26 Rumput Teki (Cyperus rotundus) ................................................. 28 METODOLOGI ..................................................................................... 32 Tempat Dan Waktu ...................................................................... 32 Alat Dan Bahan ............................................................................ 32 Prosedur Kerja.............................................................................. 32 HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 33 Hasil............................................................................................. 33 Pembahasan ................................................................................. 37 KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 40 Kesimpulan .................................................................................. 40 Saran ............................................................................................ 40 LAMPIRAN GAMBAR LAMPIRAN TP LAMPIRAN ASISTENSI



3



DAFTAR TABEL No



Teks



Halaman



1. Hasil Identifikasi Bunga Pepaya ......................................................... 33 2. Hasil Identifikasi Bunga Anggarek ..................................................... 33 3. Hasil Identifikasi Bunga Asoka .......................................................... 34 4. Hasil Identifikasi Kembang Sepatu..................................................... 34 5. Hasil Identifikasi Bunga Alamanda .................................................... 35 6. Hasil Identifikasi Bunga Terkini ......................................................... 35 7. Hasil Identifikasi Bunga Teki ............................................................. 36



2



PENDAHULUAN Latar Belakang Bunga (Flos) atau kembang adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik. Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu rangkaian. Bunga yang muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat dianggap awam sebagai bunga (tunggal), misalnya pada Anthurium dan bunga matahari. Satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret. Secara botani, bunga adalah ronde tanaman untuk menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlanjut pada bunga. Setelah pembuahan, bunga hendak mengembang semakin lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan berbunga, buah adalah struktur yang membawa dan melindungi biji. Bunga adalah bagian dari tanaman yang umumnya berpenampilan indah dan mengeluarkan aroma wangi. Bunga adalah salah satu organ tumbuhan yang mempunyai fungsi biologis. Fungsi biologis bunga adalah untuk memicu proses reproduksi pada tanaman, yaitu dengan cara mempertemukan serbuk sari dan putik (Rimba, 2019). Dalam proses penyerbukan, bunga juga mendapat bantuan dari pihak ketiga di luar tanaman, yaitu dari angin atau serangga seperti kupu-kupu dan lebah. Cara reproduksi ini tergantung dari jenis tanamannya, ada yang mampu bereproduksi secara mandiri dan ada yang membutuhkan bantuan dari luar (Rimba, 2019). Jenis bunga terbagi menjadi bunga tunggal dan majemuk. Bunga majemuk disebut sebagai inflorescence. Beberapa contoh bunga tersebut adalah bunga matahari dan Anthurium yang sebenarnya merupakan kumpulan dari beberapa bunga atau majemuk, akan tetapi nampak seperti satu kesatuan bunga tunggal (Rimba, 2019). Bunga memiliki fungsi yang sangat penting, karena di bagian bunga proses penyerbukan dan pembuahan terjadi. Setelah terjadi pembuahan, maka tanaman dapat berkembang biak dengan mengeluarkan buah. Karena bentuknya yang



3



umumnya cantik, bunga juga sering dijadikan sebagai tanaman hias agar keindahannya dapat kita nikmati (Rimba, 2019). Secara umum, bunga tanaman terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: 1. Kelopak Bunga Bagian ini juga disebut dengan calix. Kelopak bunga merupakan bagian terluar bunga dan sekaligus menjadi bagian yang paling terlihat. Fungsi kelopak bunga adalah untuk melindungi bunga saat umut bunga masih muda, yaitu saat masih berbentuk kuncup. Pada umumnya, kelopak bunga memiliki warna hijau seperti warna daun. Namun ada juga kelopak bunga yang memiliki warna lain, sehingga sekilas tampak seperti mahkota bunga. Kelopak yang berwarna selain hijau contohnya adalah tanaman bougenville. Setiap helai kelopak disebut sebagai sepal. Beberapa jenis bunga juga memiliki kelopak tambahan yang tumbuh secara bersebelahan. Kelopak tambahan ini disebut sebagai epicalyx (Rimba, 2019). 2.



Mahkota Bunga Mahkota bunga disebut juga sebagai tajuk bunga atau corolla. Mahkota bunga adalah bagian bunga yang terdapat di sebelah atau di dalam kelopak. Mahkota merupakan hiasan pada keseluruhan bagian bunga. Mahkota bunga cenderung memiliki warna yang indah dan menarik. Ukuran mahkota bunga biasanya lebih besar dari kelopak bunga. Mahkota bunga pada umumnya berbau harum, namun ada juga yang tidak berbau, bahkan beberapa bunga mengeluarkan aroma tidak sedap, seperti bunga bangkai. Warna mahkota bunga yang berwarna-warni dan bau yang harum membuat bunga terlihat menarik. Tidak hanya untuk manusia tetapi juga menarik beberapa macam serangga, seperti lebah dan kupu-kupu. Tidak hanya itu binatang lainnya seperti burung dan kelelawar juga menarik perhatian bunga. Selain sebagai hiasan yang mempercantik keseluruhan tanaman, mahkota bunga juga memiliki fungsi penting lainnya, yaitu untuk melindungi alat kelamin bunga (serbuk sari dan putik). Mahkota akan melindungi serbuk sari dan putik hingga terjadi proses penyerbukan.



4



Setiap helaian mahkota bunga disebut sebagai petala. Pada mahkota bunga terdapat pembuluh-pembuluh angkut yang berfungsi sebagai pemasok makanan pada bunga (Rimba, 2019). 3. Benang Sari Benang sari disebut juga sebagai stamen. Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada bunga. Benang sari terbentuk dari metamorfosis daun. Bentuk dan fungsi benang sari pada berbagai tanaman umumnya sama. Pada beberapa jenis bunga dengan mahkota bunga yang tidak terlalu menarik, biasanya memiliki benang sari yang menarik. Contohnya adalah bunga tasbih atau Canna indica. Secara lebih rinci, benang sari terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain: a. Tangkai Sari Tangkai sari disebut juga dengan filamentum. Bentuknya seperti benang, dengan penampang yang melintang dan biasanya berbentuk bulat (Nike Triwahyuningsih, 2017). b. Kepala Sari Nama lain kepala sari adalah antera. Kepala sari merupakan bagian dari benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari. Di dalam kepala sari terdapat 2 ruang sari, masing-masing ruangannya terbagi menjadi 2 ruangan. Di dalam ruang sari terdapat serbuk sari atau polen. Polen merupakan sel kelamin jantan. Polen berguna pada saat penyerbukan. Beberapa bunga terkadang serbuk sarinya tidak terbentuk atau tidak mampu melakukan penyerbukan, sehingga dinamakan benang sari mandul (Nike Triwahyuningsih, 2017). c. Penghubung Ruang Sari Penghubung ruang sari atau conektivum merupakan lanjutan dari tangkai sari yang menjadi penghubung 2 bagian ruang sari (Nike Triwahyuningsih, 2017)



5



4. Putik Putik memiliki sebutan lain, yakni pistilum. Fungsi putik ialah sebagai alat kelamin betina. Putik terletak pada bagian bunga yang paling dalam. Putik tersusun dari daun-daun yang telah mengalami metamorphosis. Daun-daun yang menjadi penyusun putik disebut sebagai daun buah atau karpelum. Namun secara keseluruhan daun-daun yang menyusun putik bunga disebut gynaecium. Pada tumbuhan berbiji telanjang, sangat terlihat jelas bahwa putik merupakan hasil dari metamorfosis daun. Contohnya adalah pakis haji atau Cycas rumphii. Karena merupakan alat kelamin betina pada bunga, maka terdapat sel telur pada putik. Setelah dibuahi oleh sperma yang berasal dari serbu sari, putik kemudian berkembang menjadi kandung lembaga yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Sel telur pada putik terdapat di bagian bakal biji atau ovulum. Bakal biji ini akhirnya akan menjadi biji atau semen. Putik terbagi menjadi 3 bagian, berikut ini adalah penjelasannya (Rimba, 2019). a. Bakal Buah Bakal buah disebut juga dengan ovarium, yaitu bagian putik yang umumnya akan membesar. Letak bakal buah berada di bagian dasar bunga. b. Tangkai Kepala Putik Bagian ini disebut juga sebagai stilus. Tangkai kepala putik adalah bagian putik yang sempit. Letaknya ada di atas bakal buah. Biasanya berbentuk seperti benang. Fungsi tangkai kepala putik ialah sebagai tempat melekatnya kepala putik. c. Kepala Putik Nama lain dari kepala putik adalah stigma. Kepala putik merupakan bagian putik yang berada di paling atas, tepatnya di ujung tangkai kepala putik (Rimba, 2019). Bunga tumbuh pada tunas atau sumbu yang biasanya berukuran hampir sama. Fungsi utama bunga pada tanaman sebenarnya adalah untuk proses reproduksi atau sebagai organ seksual. Bunga adalah wadah bersatunya gamet jantan atau mikrospora dan gamet betina atau makrospora. Tujuannya adalah untuk menghasilkan biji yang nantinya akan tumbuh menjadi buah.



6



Beberapa bunga membutuhkan bantuan dari luar untuk bereproduksi. Oleh karena itu bunga berusaha menarik hewan pembantu penyerbukan dengan beberapa macam cara, misalnya dengan warna-warni yang indah, aroma yang khas dan wangi, ataupun menghasilkan panas. Serangga seperti lebah dan kupukupu akan tertarik pada hal-hal tersebut kemudian hinggap di bunga untuk membantu penyerbukan. Namun selain sebagai alat reproduksi, bunga juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai organ untuk bertahan pada kondisi yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Ada beberapa tumbuhan yang segera membentuk bunga jika mengalami kondisi menyulitkan seperti kekurangan air atau suhu di sekitar yang terlalu rendah. Contoh tumbuhan yang melakukan perlindungan semacam ini adalah bougenville. Manfaat lain dari bunga bagi manusia adalah sebagai tanaman hias. Bunga yang berwarna-warni sangat disukai oleh manusia sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Bahkan pada beberapa kelompok masyarakat atau kepercayaan, bunga memiliki arti yang mendalam terkait dengan spiritual, kepercayaan, dan tradisi, contohnya adalah puisi bunga (Rimba, 2019). Tujuan Praktikum Tujuan Praktikum Morfologi Dan Anatomi bunga adalah untuk mengetahui jenis-jenis bunga monokotil dan dikotil serta untuk mengetahui perbedaan bunga tunggal, majemuk, lengkap dan tidak lengkap. Dan juga untuk mengetahui rumus bunga pada beberapa jenis bunga. Kegunaan Praktikum Adapun kegunaan praktikum Morfologi dan Anatomi bunga yaitu, agar kita dapat mengetahui perbedaan bunga tunggal, majemuk, lengkap dan tidak lengkap, serta untuk mengetahui rumus bunga dari beberapa jenis bunga.



7



Tinjaun Pustaka Bunga 1. Definisi Bunga Bunga ialah sebagai alat perkembangbiakan generatif tumbuhan biji tertutup. Didalam bagian-bagian bunga mempunyai macam-macam atau juga jenis-jenis bagian dalam bunga yang setiap fungsinya pada masing-masing bagian bunga tersebut berbeda-beda juga, sehingga diperlukan suatu pembahasan yang panjang dan juga luas mengenai bagian-bagian bunga (Setiawan, 2021). Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, “tumbuhan berbiji tertutup”). Fungsinya ialah untuk adalah untuk memediasi fusi sperma (gamet jantan) dan ovula (gamet betina) untuk produksi benih. Susunan bunga dalam tangkai disebut pembungaan. Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik) (Setiawan, 2021). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret (Setiawan, 2021). Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup, yaitu karena bakal biji terlindung di dalam bakal buah atau ovarium dan ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji



yang



lain



yaitu,



tumbuhan berbiji terbuka atau



Gymnospermae. Dari kedua ciri tersebut muncullah nama Anthophyta (tumbuhan bunga) dan Angiospermae (berbiji terbungkus). Nama lain yang juga dikenal adalah Magnoliophyta (tumbuhan sekerabat dengan magnolia) (Parta Setiawan, 2021). Bunga majemuk merupakan bunga yang tumbuh dalam satu batang dalam jumlah yang banyak dan bervariasi, biasanya bunga ini akan tumbuh



8



pada bagian ketiak daun dan beragam, untuk banyaknya jumlah yang tumbuh tergantung dari umur batang tersebut. Bunga majemuk di bedakan menjadi beberapa bagian yaitu a. Bagian bunga yang memiliki sifat seperti batang: 1. Ibu tangkai bunga ( Pendunculus ) Yaitu merupakan ibu tangkai bunga yang merupakan terusan cabang yang mendukung bunga majemuk tadi, yang menarik bunga ini mampu bercabang terus menerus dan ada pula jenis bunga yang tidak bercabang sama sekali. 2. Tangkai Bunga ( Pedicellus ) Kemudian ada juga bagian yang disebut dengan tangkai bunga, tangkai bunga ini merupakan cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya tadi, itulah kenapa bunga majemuk juga memiliki tangkai sama halnya dengan jenis bunga lain yang tumbuh pada tumbuhan. 3. Dasar Bunga ( receptaculum ) Merupakan ujung pada tangkai bunga yang mendukung bagianbagian bunga lainnya, biasanya untuk bagian ini akan tumbuh menjulang ketatas mengikuti arah sinar matahari. b. Bagian bunga yang memiliki sifat seperti daun: 1. Daun-daun pelindung (Bractea), biasanya untuk bagian ini akan muncul tangkai-tangkai bunga 2. Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang tumbuh pada bagian tangkai bunga, jika pada tumbuhan berbiji belah akan tumbuh dua daun pada setiap tangkai daun dan letaknya menjulang secara median, sedangkan pada jenis tumbuhan berbiji tunggal daunnya hanya satu saja. 3. Seludang daun (Spatha), biasanya merupakan jenis daun pelindung yang menyelubungi setiap daun majemuk dalam satu batang. 4. Daun-daun Pembalut (Bractea inolucralis), merupakan sejumlah daundaun pelindung yang tersusun dalam satu lingkaran.



9



5. Kelopak tambahan (Epicalyx), merupakan bagian serupa yang memiliki warna seperti daun kehijauan, biasanya tersusun atas satu lingkaran saja. Bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel), dasar bunga (receptacle), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistil). Bunga tunggal adalah bunga yang hanya memiliki satu tangkai, umumnya hanya mendukung 1 bunga (Stace, 2009). 2. Fungsi Bunga Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga adalah analog dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada abad ke-17 di Eropa. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga bertujuan memikat hewan untuk membantu penyerbukan (Parta Setiawan, 2021). Fungsi bunga ialah untuk menjadi perantara bagi penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Proses ini diistilahkan sebagai pembungaan. Banyak bunga bergantung kepada angin untuk menggerakkan benang sari antara bunga-bunga spesies yang sama. Ada juga yang bergantung kepada hewan, khususnya serangga (Parta Setiawan, 2021). Fungsi bunga yang utama adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif. Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada tumbuhan berbunga , pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik (Parta Setiawan, 2021). 3. Struktur Morfologi Bunga Bunga merupakan bagian tanaman yang terbentuk dari modifikasi daun dan batang. Perubahan ini terjadi karena adanya sejumlah enzim yang dirangsang oleh hormon tumbuhan tertentu. Pembentukan bunga dikendalikan secara genetik dan sangat tergantung dari kondisi lingkungan di sekitarnya, misalnya suhu, lama pencahayaan, dan ketersediaan air, serta kondisi tanah.



10



Seperti pada tanaman lainnya, tidak semua bunga mampu hidup di semua iklim. Pada umumnya bunga akan tumbuh menjadi bentuk dan bagian-bagian yang sama dan simetris. Berdasarkan bentuknya, bunga terbagi menjadi 2, yaitu yang bentuknya seperti bintang atau simetri radial, disebut dengan aktinomorf. Kedua adalah simetri cermin atau zigomorf. Namun, bunga berbentuk aktinomorf adalah yang paling sering dijumpai. Bunga akan disebut sempurna bila memiliki alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin wanita berupa putik dalam satu organ. Bunga yang memiliki keduanya disebut sebagai hermafrodit atau bunga banci. Bunga akan disebut sebagai bunga lengkap bila memiliki bagian utama bunga yang terdiri dari 4 bagian, yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, alat kelamin jantan, dan alat kelamin betina (Rimba Kita, 2019). Berikut merupakan struktur morfologi bunga: a. Kelopak Bunga (Calix) Bagian terluar dari bunga adalah kelopak. Fungsi kelopak, yaitu untuk melindungi bunga pada waktu bunga masih muda yang berbentuk kuncup bunga. Kelopak umumnya berwarna hijau seperti daun, tetapi ada pula kelopak yang berwarna selain hijau, sehingga tampak seperti mahkota bunga. Kelopak yang berwarna ini sering kita temukan pada bunga bougenvil. Setiap helaian kelopak bunga disebut sepal. Di samping kelopak pada beberapa bunga tumbuh kelopak tambahan (epicalyx) (Anonim, 2016). b. Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (Corolla). Tajuk bunga atau mahkota bunga merupakan hiasan pada bunga yang terdapat di sebelah dalam kelopak. Umumnya mahkota ini ukurannya lebih besar daripada kelopak dan berwarna indah serta menarik, tidak jarang pula mempunyai bau yang harum atau sedap. Warna yang indah dan baunya yang harum inilah yang merupakan daya tarik bagi serangga atau binatang lain seperti burung dan kelelawar untuk mendatangi bunga. Fungsi lain tajuk bunga adalah melindungi alat-alat kelamin pada bunga sebelum terjadi proses penyerbukan. Setiap helaian tajuk bunga disebut



11



petala. Bunga sebagai salah satu organ pada tumbuhan jelas membutuhkan zat makanan untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, pada bunga juga ditemukan pembuluh-pembuluh angkut yang berfungsi untuk memasok makanan bagi bunga (Anonim, 2016). c. Benang Sari atau Stamen (Alat Kelamin Jantan). Benang sari bagi tumbuhan merupakan alat kelamin jantan. Seperti halnya dengan bagian-bagian bunga yang diuraikan terdahulu, benang sari pun merupakan hasil dari metamorfosis daun, yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan. Bukti bahwa benang sari merupakan hasil metamorfosis daun, terlihat sangat nyata pada bunga jenis tumbuhan tertentu, contohnya pada bunga tasbih (Canna indica). Pada bunga tasbih, tajuk bunganya tidak menarik, tetapi yang berwarna indah dan menarik adalah benang sarinya yang bersifat seperti tajuk bunga. Benang sari dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu tangkai sari (filamentum), kepala sari (antera),



dan penghubung ruang sari



(conektivum). Tangkai sari, yaitu bagian yang berbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat, sedangkan kepala sari, yaitu bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari. Bagian ini di dalamnya memiliki dua ruang sari (theca) dan masingmasing ruang sari terdiri atas dua ruang kecil (loculumentum). Di dalam ruang sari terdapat serbuk sari (polen), yaitu sel-sel kelamin jantan (gamet jantan) yang berguna untuk penyerbukan. Adakalanya pada beberapa bunga, serbuk sarinya tidak terbentuk atau tidak mampu mengadakan penyerbukan. Benang sari yang demikian itu dinamakan benang sari yang mandul. Penghubung ruang sari (conektivum) adalah bagian dari lanjutan tangkai sari yang menjadi penghubung kedua bagian kepala sari (ruang sari). Penghubung ruang sari terdapat di kanan kiri penghubung ini (Anonim, 2016). d. Putik atau Pistilum (Alat Kelamin Betina). Putik merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya. Putik merupakan alat kelamin betina pada bunga. Putik pun tersusun atas daundaun yang telah mengalami metamorfosis. Daun-daun penyusun putik



12



disebut daun buah (karpelum). Secara keseluruhan daun-daun buah penyusun putik dinamakan gynaecium. Putik juga merupakan hasil dari metamorfosis daun, namun sangat sukar untuk dibuktikan tetapi pada tumbuhan yang berbiji telanjang, misalnya pakis haji (Cycas rumphii) hal itu masih tampak jelas. Putik merupakan alat kelamin betina, yang salah satu bagiannya mengandung sel telur. Setelah dibuahi oleh inti sperma yang berasal dari serbuk sari, akhirnya akan berkembang menjadi kandung 12embaga yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru. Bagian putik yang mengandung sel telur dinamakan bakal biji (ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji (semen). Sementara bagian putik yang di dalamnya terdapat bakal biji tadi, yaitu bakal buahnya (ovarium), akan berbuah menjadi buah (fructus). Putik terdiri dari tiga bagian, yaitu bakal buah (ovarium), tangkai kepala putik (stilus), dan kepala putik (stigma). Bakal buah (ovarium) merupakan bagian putik yang pada umumnya kelihatan membesar dan terletak pada dasar bunga. Sedangkan tangkai kepala putik (stilus) merupakan bagian putik yang sempit dan terdapat di atas bakal buah, biasanya berbentuk benang, fungsinya untuk tempat melekatnya kepala putik. Kepala putik (stigma) ialah bagian dari putik yang paling atas, terletak pada ujung tangkai kepala putik tadi (Anonim, 2016). 4. Anatomi Bunga Struktur anatomi bunga tentunya berbeda-beda tergantung dengan jenis masing-masing bunga. Bunga merupakan bagian penting dari tumbuhan. Dari bunga inilah menghasilkan buah, bagi tumbuhan yang memang berbuah. Namun sebagian tumbuhan yang berbunga tidak menghasilkan buah (Suharyanto, 2017). 5. Rumus Bunga Rumus bunga ialah cara untuk melambangkan struktur bunga melalui huruf, angkadan simbol yang khusus. Biasanya, rumus yang digunakan untuk mewakili struktur bungauntuk suatu famili tumbuhan, dan bukan untuk suatu spesies yang khusus. Lambang yang digunakan yaitu:



13



1. K



: Kelopak (Kalix)



2. C



: Mahkota (Corolla)



3. Benang Sari



: A (Androecium)



4. Putik



: G (Gynaecium) Jika kelopak dan mahkota sama bentuk maupun warnanya maka



untuk menyatakan bagian tersebut kita gunakan huruf P singkatan perigonium. Jika bunga mempunya 5 daun kelopak, 5 daun mahkota, 10 benang sari dan putik tersusun oleh 1 daun serta bersifat simetri 1 maka rumus bunganya adalah K 5, C 5, A 10, G1. Jika bunga memimiliki 6 daun tenda bunga, 6 benang sari dan sebuah putik yang tersusun dari 3 buah serta bersifat simetri banyak maka rumus bunganya adalah P 6, A 6, G 3. 6. Diagram Bunga Diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang. Jadi pada diagram itu digambarkan penompang-penompanng melintang daun kelopak, mahkota bunga, benang sari dan putik, juga bagian-bagian bunga lainnya jika masih ada disini. Dari diagram bung aitu selanjutnya dapat diketahui juga jumlah masing-masing bagian bunga tersebut. Pepaya (Carica papaya) 1. Klasifikasi Pepaya Tanaman papaya merupakan jenis tanaman yang diklasifikasikan kedalam famili cariceae, berupa herba yang berasal dari Amerika Tengah dan papaya merupakn tumbuhan yang berbatang tegak dan basah (Khadijah Mala, 2017). Berikut adalah klasifikasi tanaman papaya. Kingdom



: Plantae



Subkingdom



: Tracheobionta



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliophyta



Sub Kelas



: Dilleniidae



14



Ordo



: Violales



Famili



: Caricaceae



Genus



: Carica



Spesie



: Carica papaya L



2. Morfologi dan Anatomi Bunga Pepaya Setelah klasifikasi, maka inilah beberapa morfologi pohon pepaya diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Morfologi Akar Jenis dari akar pepaya adalah akar tunggang atau radik primaria. Hal ini karena lembaga pada akar tumbuh akan terus tumbuh dan bercabang. Pertrumbuhan akar tanggung akan panjang dan berbetuk mendatar. Jumah dari akar-akarnya tidak terlalu banyak dan tidak kuat. Warna pada akar pepaya ini berwarna putih dan sedikit kekuningkuningan (Agrotek, 2019). 2. Morfologi Batang Batang dari pepaya ini memilik bentuk seperti bulat – bulantan dengan permukaan yang berbentuk bercak – bercak di tangkainya seperti spiral. Batang dari pepaya juga memiliki lubang seperi rongga – rongga pada inti sel yakni sel gabus. Tekstur batangnya tidak kokoh bahkan mudah lunak dengan bentuk tegak lurus (Agrotek, 2019). 3. Morfologi Daun Daun dari ppepaya memmiliki bentuk seperti daun tunggal yang besar dan cukup kokoh. Permukaan dari daun ini memiliki jari – jai yang sangat panjang dan bergerigi. Daunnnya sendirir memiliki tanggaki daun dan sedikit meruncing di bagian ujungnya. Warna daun pepaya hiaju pekat dan licin (Agrotek, 2019). Di lingkungan masyarakat daun ini umumnya di jadikan lodeh dan masakan lainya. Rasa dari daun ini cukup pahit namuan jika di olah dengan bear, maka pahit dari rasa daun ini menjadi lebih sedap. Bisa di katakan bahwa di Indonesia daun pepaya ini banyak peminatnya (Agrotek, 2019).



15



4. Morfologi Bunga Bunga dari pohon pepaya ini sering di jadikan makanan dan umumnya akan di olah dengan cara ditumis terlebih dahulu. Rasa dari bunga pepaya ini cukup pahit. Bunga pepaya ini merupakan jenis bungan majemuk yang memiliki susunan di tangkai. Terdapat tiga jenis bunga pada pohon pepayany adalah bunga jantan, betina dan sempurna. Bunga pepaya ini memiliki warana kekuningan dan berbetuk menyerupai lonceng atau terompet (Agrotek, 2019). 5. Morfologi Buah Buah pepaya merupaka jenis buah tunggal yakni dimana bunga hanya memiliki satu calon buah . getah dari buah pepaya cukup banyak, ini bisa di buktikan saat anda mengupas buah pepaya. Namun, jika sudah menua maka buah pepaya ini akan terkurangi getahnya. Pepaya memiliki biji–biji di dalamnya cukup banyak. Buah ini akan muncul di bagian ketiak tangkai daunnya yang berwarna hijau muda. Buah pepaya ini saat sudah masak akan berwarna ke jinggaan (Agrotek, 2019). 6. Morfologi Biji Biji buah pepaya memiliki bentuk yang kecil dan bulat dengan jumlahnya sangat banyak. Biji dari buah pepaya ini memiliki warna kehitaman dan dapat di tanam secara langsung (Agrotek, 2019). Anggrek (Orchidaceae) 1. Klasifikasi Anggrek Pada umumnya tanaman anggrek ini memiliki berbagai spesies, dari beberapa sumber yang sudah ditemukan bisa mencapai puluhan ribu spesies dan sudah tersebar di seluruh dunia. Tanaman anggrek ini termasuk pada famili Orchidaceae dan memiliki bentuk yang menjari-jari. Bahkan tanaman anggrek ini sudah disertai dengan klasifikasi yang unik (Agrotek, 2019).



16



Berikut ini adalah klasifikasi bunga anggrek. Kingdom : Plantae Divisi



: Spermatophyta



Sub Divisi : Magnoliophyta Kelas



: Liliopsida



Sub Kelas : Liliidae Ordo



: Orchidales



Famili



: Orchidaceae



Genus



: Dendrobium



Spesies



: Dendrobium Macrophylumm



2. Morfologi dan Anatomi Bunga Anggrek Berikut morfologi yang dimiliki oleh tanaman anggrek ini. 1. Buah Pada bentuk dari buah yang dimiliki oleh tanaman anggrek ini berbeda-beda, dalam artinya hanya tergantung dari jenis tanaman anggrek. Tanaman anggrek capsuar atau lentera mempunyai enam rusuk dan tiga diantaranya adalah rusuk sejat serta tiga lainnya terletak di bagian dua tepi daun bunga berlainan. Nah buah yang dimiliki oleh tanaman anggrek memiliki warna yang kuning hingga coklat dengan ukuran yang kecil. Bahkan tersedia biji dengan jumlah yang banyak didalamnya dan lembut serta halus. 2. Bunga Morfologi bunga dari tanaman anggrek ini yaitu tersusun pada karangan bunga. Perlu diketahui kalau jumlah kuntum disetiap karangan bunga biasanya mencapai lebih dari satu kuntum. Bunga anggrek ini terdiri atas daun kelopak, mahkota, benang sari, putik dan calon buah serta daun kelopak dari tanaman anggrek ini biasanya memiliki jumlah tiga buah. Pada umumnya warna yang dimiliki oleh bunga anggrek ini berbagai macam dan berfungsi untuk memperindah tanaman anggrek ini. Bahkan fungsi dari bunga ini juga bisa menarik perhatian bagi para serangga untuk hinggap sehingga bisa terjadinya penyerbukan. Tugu atau collum yang



17



terletak dibagian tengah bunga adalah salah satu tempat untuk alat reproduksi betina dan juga jantan. 3. Daun Pada dasarnya bentuk daun yang dimiliki oleh tanaman anggrek ini berbagai macam, ada yang berbentuk oval, ada bentuknya seperti telur yang terbalik. Maksudnya bentuk telur yang terbalik seperti daun diatas berukuran lebar sementara dibagian pangkal terdapat ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran yang ada diatas. Ketebalan daun dari tanaman anggrek ini juga beragam, ada yang terlihat tipis hingga berdaging serta kaku dengan penampilan yang rata. Anda harus tahu kalau daun anggrek ini tidak memiliki tangkai, jadi daun anggrek ini langsung terletak pada batang tanaman anggrek. Susunan dari daun tanaman anggrek ini juga berhadapan dan juga berselang-seling. Untuk soal warna dari daun anggrek ini memiliki warna yang bervariasi, biasanya warna tanaman anggrek ini hija mudah, namun seringkali hijau tua. Hal ini hanya tergantung dari jenisnya. Dibagian tepi daun tanaman anggrek ini tidak bergerigi dan ujung daunnya terlihat seperti terbelah. Tepi daun ini berbentuk yang sejajar dengan tulang daun yang berakhir pada ujung daun tanaman anggrek. Daun tanaman anggrek ini memiliki daun dan juga tulang daun berwarna yang bisa membuat tanaman anggrek menjadi lebih menarik. 4. Akar Akar anggrek berbentuk silindris yang berdaging lunak serta mudah untuk patah. Dibagian ujung akar ini cukup meruncing, sedikit lengket dan licin. Jika anggrek ini berkondisi yang kering, maka akarnya akan terlihat berwarna putih yang keperakan. Akan tetapi dibagian ujung akarnya akan tetap terlihat warna hijau yang agak keungu-unguan. Akar yang telah tua akan terlihat kering dengan warna yang coklat. Akar anggrek ini biasanya berfilamen, maksudnya lapisan luarnya terdiri atas berbagai lapisan sel berongga serta transparan. Hal ini bertujuan untuk melindungi akar, karena filamen berfungsi sebagai pelindung akar terhadap kehilangan air pada saat proses evapotranspirasi.



18



Dengan begitu hal ini akan membuat akar tanaman anggrek menjadi lebih menempel pada tempat yang ditumpanginya. 5. Batang Batang tanaman anggrek ini berbentuk dengan berbagai macam, ada yang berdaging serta gemuk dibagian seluruhnya dan ada pula berdagang pada bagian yang tertentu saja. Berdasarkan pertumbuhannya batang anggrek dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu bertipe monopodial dan juga bertipe sympodial. Batang yang bertipe monopodial ini bersifat tunggal serta mempunyai sebuah titik tumbuh. Sementara untuk batang yang bertipe sympodial memiliki sifat yang berumbi semu serta mempunyai berbagai ruas tahunan. Asoka (Saraca asoca) 1. Klasifikasi Bunga Asoka Nama ilmiah dari bunga asoka sendiri memiliki nama yang sangat cantik yaitu Ixora acuminata. Sedangkan untuk klasifikasi dari makhluk hidup yang satu ini cukup mudah, di mana tanaman hias ini masuk ke dalam tanaman berbunga (Agrotek, 2019). Berikut adalah klasifikasi bunga asoka. Kingdom : Plantae Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Gentianales



Famili



: Rubiaceae



Genus



: Ixora



Spesies



: Ixora acuminata



19



2. Morfologi dan Anatomi Bunga Asoka a. Akar Pertama morfologi yang bisa anda ketahui dari tanaman bunga soka yaitu bagian akarnya walaupun tanaman hias. Kenyataannya bunga soka ini memiliki sistem perakaran akar tunggang dan memiliki warna yang kecoklatan. Hal ini dikarenakan adanya pertumbuhan tanaman akar soka yang cukup besar dan juga kuat. Sehingga membutuhkan akar yang kokoh untuk bisa menopang tanaman tersebut. Di sisi lain bunga soka sendiri membentuk semak ataupun kerumunan dari satu tanaman. Sehingga jika tidak menggunakan akar tunggang. Maka pengambilan air dan unsur hara yang ada pada tanah kurang maksimal. b. Batang Morfologi selanjutnya yang bisa dibahas dari tanaman bunga soka yaitu morfologi batang. Tanaman bunga soka memiliki batang yang berdiri tegak dengan pohon berkayu bulat. Walaupun tidak seperti pohon yang ada di hutan yang sangat besar. Tetapi tanaman bunga soka ini memiliki sistem percabangan simpodial, dimana batang tanaman asoka memiliki warna yang gelap. Terkadang terdapat bercak di bagian cabang ranting, dan beberapa bagian lainnya. Untuk pangkal batang asoka sendiri mencapai 40 cm diameternya dan cukup besar untuk tanaman hias. c. Daun Selanjutnya tanaman bunga soka memiliki morfologi bagian daun dimana daun dari asoka sendiri memang tidak lengkap. Karena hanya memiliki tangkai daun, dan helai daun saja. Bentuk daun soka ini lonjong dan memiliki ukuran tidak terlalu besar, yaitu kurang lebih 25 cm dengan lebar 10 cm. Skala yang daunnya memiliki bentuk seperti corong untuk daunnya meruncing, dan pangkal daunnya juga meruncing .bagian tepi daun soka memiliki bentuk yang merata dan bukan bergerigi disertai dengan



20



pertulangan yang menyirip, atau biasa disebut sebagai tulang daun seperti sirip ikan. Sedangkan untuk daging daun berbentuk seperti kertas dan juga tipis. Apabila dilihat permukaan daun soka terasa halus mengkilat dan juga memiliki warna yang sangat menarik antara hijau muda hingga hijau tua, dan akan gugur apabila suhu lingkungannya terhadap terlalu dingin. Daun soka merupakan salah satu daun majemuk, yang mirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan. Umumnya warnanya hijau, tetapi apabila sudah mendekati waktu untuk berguguran warnanya bisa menjadi coklat. d. Bunga Selanjutnya adalah morfologi bunga yang paling dicari dan juga masuk ke dalam salah satu bagian yang sangat penting dalam tanaman hias tersebut. Tanaman bunga soka memiliki bunga yang bersifat majemuk dan berkelamin dua serta bergerombol. Di sisi lain bunga asoka juga memiliki warna yang sangat indah karena terdiri dari beragam warna. Mulai dari merah, jingga, hingga merah muda mengarah ke warna putih. Tanaman bunga soka memiliki kelopak bunga berbentuk seperti corong. Selain itu adanya kepala sari, menempel pada bagian mahkota bunga dan juga benang sari berjumlah 4. Itulah informasi lengkap mengenai tanaman bunga soka dan juga morfologinya secara jelas. Seperti yang diketahui bahwa tanaman hias yang satu ini memang masih diminati oleh banyak sekali orang. Karena tampilannya yang sangat indah dan juga berbeda. Walaupun sebenarnya tidak ditumbuhkan di sebuah pot, dan lebih kebanyakan ditanam langsung di tanah. Tetapi masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya bahwa tanaman bunga soka sendiri memiliki penampilan yang menarik.



21



Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinesi) 1. Klasifikasi Kembang Sepatu Tanaman bunga sepatu ini menjadi salah satu tanaman hias. Tanaman bunga sepatu ini akan menyebar dengan cara yang sangat luas dan memiliki sebutan nama yang bervariasi dari wilayah atau daerah-daerah tertentu (Agrotek, 2020). Berikut adalah klasifikasi tanaman bunga kembang sepatu. Kingdom



: Plantae



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Ordo



: Malvales



Famili



: Malvaceae



Genus



: Hibicus



Spesies



: Hibicus rosa-sinensis L.



2. Morfologi dan Anatomi Kembang Sepatu a. Akar Tanaman Bunga Kembang Sepatu Sistem perakaran dari tanaman bunga sepatu ini termasuk pada jenis akar yang tunggang dan disertai dengan warna akar yang sama dengan akar tanaman pada umumnya. Dalam hal ini akar tanaman bunga sepatu akan berwarna coklat kotor. Tapi, yang membuat tanaman bunga sepatu ini menjadi unik dan berbeda dengan beberapa tanaman lainnya adalah akar tanaman bunga sepatu ini bisa mencapai kedalam tanah sekitaran 40 hingga 60 cm. Bahkan, biasanya bisa lebih dari itu, hal ini hanya tergantung dari pertumbuhan dari tanaman bunga sepatu sendiri (Agrotek, 2020). b. Batang Tanaman Kembang Sepatu Tanaman bunga sepatu ini merupakan salah satu tanaman yang perdu, tahunan dan dapat bertumbuh hingga ketinggian yang mencapai 3 meter, namun biasanya bisa lebih dari itu. Batang yang dimiliki oleh tanaman bunga sepatu ini memiliki bentuk yang bulat dan keras serta berkayu dengan diameter yang berkisaran 9 cm. Batang yang dimiliki oleh tanaman bunga sepatu ini memiliki warna yang



22



bervariasi. Jika batangnya masih muda, maka warna dari batang tersebut akan terlihat warna yang ungu. Berbeda dengan batangnya yang sudah tua, dimana akan memperlihat warna batang yang putih kotor (Agrotek, 2020). c. Daun Tanaman Bunga Sepatu Morfologi yang selanjutnya anda bisa melihat dari daun yang dimilikinya agar anda bisa mengetahui tentang apa itu tanaman bunga sepatu tersebut. Daun dari tanaman bunga sepatu ini termasuk pada daun yang tunggal dan bertepi yang tidak merata serta pangkal ujung yang meruncing dengan pangkal yang tumpul. Daun yang dimilikinya akan disertai dengan ukuran panjang yang bisa mencapai 10 hingga 15 cm dengan lebar yang mencapai sekitaran 5 hingga 10 cm. Warna daunnya ini sama seperti jenis tanaman pada umumnya, dimana tanaman bunga sepatu memiliki daun yang berwarna hijau mudah dan tua (Agrotek, 2020). d. Bunga Tanaman Bunga Sepatu Bunga yang dimilikinya menjadi salah satu ciri khas tersendiri, bahkan bunganya memiliki perbedaan yang mencolok jika dibandingkan dengan beberapa jenis tanaman lainnya. Pada umumnya, bunga dari tanaman ini memiliki bentuk yang tunggal dan membentuk seperti terompet, dimana ujungnya akan terlihat meruncing. Bunganya terletak di bagian ketiak daun yang dimilkiki oleh tanaman bunga sepatu. Selain itu, tanaman bunga sepatu memiliki kelopak yang berbentuk menyerupai lonceng dan disertai dengan warna yang kuning. Bunga ini mempunyai mahkota dan terdiri atas 15 hingga 20 daun mahkota dengan warna yang merah mudah atau biasanya seringkali disebut sebagai bunga yang berwarna pink. Bunga tanaman ini memiliki benang sari berjumlah banyak serta bentuknya hampir sama dengan tabung. Secara umum, ada beberapa mahkota yang terlihat lembut dan disertai dengan tangkai putik yang melengkung keluar mahkota. Perlu diketahui oleh anda, dimana bagian ujung dari tangkai putiknya akan terlihat kelopak sari yang telah dipenuhi oleh serbuk sari, dimana ini akan



23



membuat bunganya akan menjadi siap untuk bertebar dalam proses penyerbukan tanaman bunga sepatu ini (Agrotek, 2020). e. Buah dan Biji Tanaman Bunga Sepatu Buah yang dimiliki oleh tanaman bunga sepatu ini mirip dengan tanaman kembang sepatu, steril hingga tak berbuah. Akan tetapi, anda harus tahu dalam buah-buah yang dimiliki oleh tanaman bunga sepatu ini akan memperlihat keunikan dengan bentuk yang menarik dan yang pastinya ini akan terlihat tidak sama dengan berbagai jenis tanaman lainnya. Umumnya, buah tanaman bunga sepatu ini memiliki buah yang berbentuk oval dan diameter yang mencapai 4 mm. Tanaman bunga sepatu ini terdapat biji-biji yang tersedia di dalam buah tanaman bunga sepatu. Tanaman bunga sepatu ini memiliki warna yang putih diwaktu mudah dan biasanya akan berubah hingga menjadi coklat sesudah gelap. Biasanya biji tanaman bunga sepatu ini akan digunakan untuk bahan dalam merambat generatif apabila anda memiliki keinginan untuk memperkembang biak mereka (Agrotek, 2020). Alamanda (Allamanda cathartica) 1. Klasifikasi Bunga Alamanda Alamanda merupakan tumbuhan perdu, perlu memanjat, berumur panjang (perenial), tinggi bisa mencapai 3-8m, mengandung getah. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, terkulai, warna hijau, permukaan halus, percabangan monopodial, arah cabang terkulai (MH Badrut Tamam, 2018). Berikut klasifikasi alamanda. Kingdom



: Plantae



Subkingdom



: Tracheobionta



Superdivisi



: Spermatophyta



Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Subkelas



: Asteridae



Ordo



: Gentianales



Famili



: Apocynaceae



24



Genus



: Allamanda



Spesies



: Allamanda cathartica L.



2. Morfologi dan Anatomi Bunga Alamanda Morfologi yang dimiliki oleh tanaman bunga alamanda ini terdiri dari akar serta batang, daun dan bunga, buah dan biji. Untuk penjelasan yang lebih lengkap dari morfologinya, maka anda dapat menyimak pada ulasan yang sudah tersedia seperti yang ada dibawah ini. a. Akar Tanaman Bunga Alamanda Dapat dikatakan akar dari tanaman bunga alamanda ini terlihat cukup unik, dimana akar yang dimiliki oleh tanaman bunga alamanda bisa mencapai ketinggian 3 hingga sampai dengan 8 meter. Akarnya pun termasuk pada salah satu tanaman yang memiliki sistem perakaran yang tunggang. Selain itu, tamanan bunga alamanda ini juga memiliki akar yang bertumbuh secara perdu. Akar alamanda sendiri memiliki getah, inilah yang membuat tanaman bunga alamanda memiliki keunikan yang tersendiri dan berbeda dengan beberapa jenis tanaman yang lainnya. Meskipun begitu, tetap saja akar dari tanaman alamanda ini akan menampilkan warna yang berupa coklat kotor dan sama dengan jenis tanaman pada umumnya. b. Batang Tanaman Bunga Alamanda Tanaman bunga alamanda merupakan suatu tanaman yang berbentuk silindris dan disertai dengan batang yang berkayu. Batang yang dimiliki oleh tanaman bunga alamanda ini sangat berbeda dengan jenis batang dari tanaman yang lainnya. Dalam hal ini, batang dari tanaman bunga alamanda tersedia percabangan yang monodial dan permukaan yang terlihat seperti berbukubuku, disetiap buku yang berada di bagian daun yang melingkar terdiri atas 4 hingga sampai dengan 5 helai daun. Pada umumnya, batang yang dimiliki oleh tanaman bunga alamanda ini terdapat berbagai macam varian warna yang berbeda. Warnawarnanya terdiri dari warna hijau, ungu dan adapun warna seperti putih yang agak kehijauan. Batang tanaman bunga alamanda ini juga bergetah.



25



c. Daun Tanaman Bunga Alamanda Daun yang dimiliki oleh tanaman bunga alamanda merupakan daun yang tunggal dan terlihat seperti bulat telur atau lonjong bentuknya. Berkarang dan berbilangan yang sekitaran 3 hingga sampai dengan 4 serta tersusun secara berhadapan atau Folia Oposita. Tentu saja daun yang dimiliki oleh tanaman bunga alamanda ini memiliki morfologi yang cukup berbeda dengan beberapa tanaman lainnya. Di tanaman bunga alamanda ini teradapat daun yang memiliki diameter dengan ukuran panjang yang bisa mencapai 5 hingga sampai dengan 15 cm. Untuk lebar daun yang dimiliki oleh tanaman bunga alamanda ini biasanya kisaran 2,5 sampai 5 cm. Tepi daunnya terlihat rata dan melipat kebawah serta dibagian pangkal ataupun ujungnya seperti daun yang meruncing. Warna daunnya, yakni warna hijau seperti daun pada umumnya. d. Bunga Tanaman Bunga Alamanda Untuk bunganya berbentuk tandan dan termasuk pada bunga yang majemuk. Selain itu, dibagian bunga tanaman ini berkelamin dua dan terdapat di bagian ujung ketiak daun. Tangkainya akan membentuk seperti silindris dan pendek dengan warna yang hijau. Terlihat unik dan menarik tanaman bunga alamanda ini, bahkan berbeda bunganya dengan yang lainnya. Kelopak bunga berbentuk seperti lanset dan permukaan yang terlihat halus dengan warna yang hijau. Sedangkan, benang sari yang tertancap



dibagian



mahkotanya



berwarnang



kuning.



Mahkotanya



berbentuk seperti corong yang berupa terompet. Mahkota yang berselangseling di lekukan dengan bentuk tangkai putik yang bersilindris dan kepala putik yang bercangap dua. e. Buah dan Biji Tanaman Alamanda Morfologi yang terakhit dari tanaman bunga alamanda ini bisa dilihat dari segi buah dan biji yang dimilikinya. Umumnya, pada tanaman bunga alamanda terdapat bentuk buah yang cukup unik dan menarik.



26



Hal ini dikarenakan buah yang dimilikinya berbentuk kotak atau bisa diartikan sebagai buah dengan bentuk capsula serta berkatup dua, dan bentuk bulat seperti telur. Yang membuat tanaman bunga alamanda ini menjadi buah yang unik adalah buahnya memiliki rambut pada bagian kulit permukaannya. Dimana buahnya juga berdiameter yang berkisaran 1,5 cm. Buah yang dimiliki oleh tanaman bunga alamanda ini terdapat biji yang berbentuk segitiga. Untuk warnanya seperti hijau apabila masih mudah, dan jika sudah tua akan terlihat warna yang hitam. Terkini (Euphorbia) 1. Klasifikasi Bunga Terkini Tanaman terkini adalah kategori tanaman hias yang termasuk ke dalam golongan keluarga euphorbiaceae. Menurut para ahli, tanaman ini memiliki spesies yang cukup banyak sehingga mencapai 2000 varian. Biasanya tanaman terkini tumbuh di daerah tropis. Uniknya tanaman ini bisa ditanam di mana pun tempat seperti di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman terkini merupakan jenis sekulen dan tergolong ke dalam variasi kaktus-kaktusan. Maka dari itu di dalam penanamannya membutuhkan banyak sinar matahari. Salah satu fungsi dari sinar matahari yang banyak adalah untuk mempercepat proses pertumbuhan bunga. Bunga terkini akan lebih banyak dan cantik jika penanamannya di lahan dengan temperatur berkisar antara 35-40 Celcius. Tanaman terkini bukan asli Indonesia. Tetapi bunga Madagaskar yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia termasuk ke Asia Tenggara. Berikut adalah klasifikasi tanaman terkini. Kingdom : Plantae Divisi



: Spematophyta



Kelas



: Dicotyledonae



Ordo



: Archi clamydeadeae



Genus



: Euphorbous



Spesies



: Euphorbia mili



27



2. Morfologi dan Anatomi Bunga Terkini a. Morfologi Akar Tanaman terkini memiliki akar jenis tunggang. Namun ini biasanya didapatkan pada tanaman yang dikembangbiakkan secara normal. Sedangkan akar tanaman terkini yang ditanam dengan sistem stek biasanya yang muncul adalah akar jenis serabut. Sebagian besar akar tanaman terkini tumbuh di daerah pangkal batang. Dengan warna dominan untuk akar muda adalah putih kecoklatan. Sedangkan jika tanaman sudah menua akarnya menjadi berwarna coklat. b. Morfologi Batang Tanaman terkini adalah tanaman hias yang memiliki batang terbagi menjadi dua variasi. Yang mana batang yang satu berbentuk bulat sedangkan yang satunya agak bersudut. Sekalipun ada spesies tanaman terkini yang memiliki batang melengkung tetapi sebagian besar bertekstur tegak menjulang ke atas. Namun apapun jenis bentuk batangnya semuanya memiliki ciri-ciri tidak berkayu. Cuma jika batang sudah semakin tua maka teksturnya semakin keras dan kokoh. c. Morfologi Daun Tanaman hias terkini memiliki daun dengan berbagai macam variasi bentuk. Seperti oval atau bulat telur dan lonjong. Bahkan ada sebagian spesies yang bentuk daunnya menjorong. Macam-macam bentuk daun tanaman euphorbia memiliki perbedaan di sisi ketebalan. Sedangkan persamaannya adalah semua daun tidak bertangkai duduk atau tidak menempel pada batang. Tekstur daun selanjutnya ialah tepiannya tidak bergerigi dengan ujung daun yang lebih bervariasi. Diantaranya adalah ujung daun runcing, tumpul serta ada beberapa spesies yang ujung daunnya terbelah. Untuk susunan daunnya berselang-seling. Bahkan mudah ditemukan daun tanaman euphorbia dengan bentuk saling berhadapan sekalipun tidak duduk pada batang tetapi pada ruas batang.



28



d. Morfologi Bunga Bunga terkini adalah bunga sejati yang memiliki tekstur sempurna. Di dalam bunga itu sudah terdapat dua organ seksual baik jantan maupun betina. Ternyata juga ada bunga tanaman euphorbia yang tidak sempurna yang mana sifat organ seksual-nya lebih steril. Spesies ini yang sering dijadikan sebagai sarana perkembangbiakan tanaman dengan sistem generatif. Ciri-ciri bunga tanaman terkini selanjutnya adalah memiliki dompolan-dompolan yang cukup banyak. Bahkan di setiap dompolan masih ada beberapa kuntum. Jumlahnya antara 4-32 kuntum. Sedangkan struktur pembentuk bunga ada empat. Yaitu benang sari, mahkota semu, putik serta bakal buah. Nah mahkota semu inilah yang sangat indah karena memiliki ciri-ciri penuh warna. e. Morfologi Buah Buah tanaman terkini terlihat unik. Karena bentuknya seperti kapsul yang tersusun dari beberapa dompolan yang berjumlah 34 buah. Buah tanaman ini menempel pada ujung tangkai bunga. Sedangkan jika masih muda biasanya buah berwarna hijau dan jika sudah tua buah berwarna coklat. Biasanya buah tanaman terkini ini akan pecah dengan sendirinya kecuali si pemilik melakukan pemetikan sebelum biji mengering. Maka dari itu jika ingin melakukannya pastikan dilakukan pagi hari ketika sinar matahari masih belum terlalu terik. f. Morfologi Biji Tanaman hias terkini memiliki ciri-ciri biji berwarna coklat tua dengan bentuk bulat sempurna. Diameternya tidak terlalu besar dan bertipe anatar dengan ukuran 0,3-0,5 cm saja. Biasanya biji akan terbentuk saat proses penyerbukan telah terjadi selama 36 hari. Sekalipun demikian si pemilik masih bisa menyemainya pasca melakukan pemetikan. Yang penting biji buah tidak pecah.



29



Rumput Teki (Cyperus Rotundus) 1. Klasifikasi Teki 1 Berikut ini adalah klasifikasi rumput teki. Kingdom



: Plantae (Tumbuhan)



Subkingdom



: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)



Super Divisi



: Spermatophyta (Menghasilkan biji)



Divisi



: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)



Kelas



: Liliopsida (berkeping satu/monokotil)



Sub Kelas



: Commelinidae



Ordo



: Cyperales



Famili



: Cyperaceae



Genus



: Cyperus



Spesies



: Cyperus rotundus L.



2. Morfologi dan Anatomi Bunga Teki Tanaman memiliki banyak sekali jenis dan juga spesifikasi, termasuk salah satunya adalah tanaman yang berguna untuk menutupi lahan seperti halnya rumput di indonesia. Penggunaan rumput memang sangat beragam, salah satunya adalah rumput teki. Berikut ini adalah morfologi rumput teki (Agrotek, 2020). a. Batang Rumput Teki Morfologi pertama datang dari bagian batang rumput teki apabila anda melihat batangnya mungkin tidak langsung terlihat secara kasat mata. Dimana rumput teki ini biasa disebut sebagai tanaman mota rumput teki rumput hutan dan lain sebagainya. Batang ini memiliki rumput palsu yang dapat hidup sepanjang tahun dengan ketinggian kurang lebih 10 hingga 75 mm. Tentunya sangat sulit untuk dibasmi. Kecuali anda memotongnya secara rutin rumput teki memiliki batang dengan berbentuk seperti segitiga, yang mendekati bentuk bulat. b. Daun Rumput Teki Selanjutnya adalah morfologi tanaman atau rumput teki dibagian daun khusus, untuk daun rumput teki sendiri terletak pada pangkal batang



30



dengan membentuk roset. Akar dengan pelepah daun yang tertutup tanah umumnya daun nya berjumlah maksimal 10 helaian saja. Daunnya berbentuk seperti bangun pita dengan pertulangan daun sejajar, disertai bagian tepi daun rata dan tidak lupa permukaan atas. Daun rumput teki tersebut memiliki warna hijau mengkilap dengan panjang kurang lebih maksimal 60 cm dan lebar maksimal 6 cm. Berdasarkan morfologinya apabila dilihat klasifikasi, dari daun rumput teki ini masuk kedalam perbungaan rumput teki dimana bunga majemuk yang berbentuk bulir. Selain memiliki jumlah bunga kurang lebih 8 hingga 25 bunga yang terkumpul dan memiliki bentuk seperti paying. Warnanya adalah kuning hingga kecoklatan dan beragam sesuai dengan sinar matahari yang diterima. c. Umbi Rumput Teki Selanjutnya klasifikasi ataupun morfologi yang bisa dilihat dari rumput teki adalah umbinya apabila dilihat umbi rumput teki menjalar berbentuk kerucut dan besar, serta berada pada pangkal tanaman. Selain itu umbinya juga berbentuk melekuk berwarna coklat berambut halus kecoklatan, dan juga wangi memang uminya jarang diketahui oleh banyak orang. Karena beberapa mengatakan bahwa rumput teki merupakan tanaman yang mengganggu sehingga jarang sekali dibudidayakan. Sehingga mereka juga tidak pernah memanfaatkan umbi yang di dapatkan dari rumput teki untuk panjangnya sendiri sekitar maksimal 4 setengah cm, dengan diameter 10 cm kubik ini biasanya berkumpul seperti rumpun. d. Bunga Rumput teki juga mempunyai bunga yang termasuk kelompok bunga majemuk. Dalam satu pokok tanaman terdapat setidaknya 8 sampai 25 kuntum bunga yang tumbuh secara berumpun sehingga bentuknya seperti payung. Letak bunga ini berada dibagian paling atas dari batang rumput teki yang membentuk percabangan. Percabangan yang terbentuk di ujung batang berjumlah tiga sampai sembilan. Pada bagian inilah bunga rumput teki tumbuh. Meski bunganya



31



terlihat rapuh, tetapi bunga tersebut tidak mudah rontok. Bunga rumput teki mempunyai warna antara kuning hingga agak kecokelatan dengan bentuk bulir dan berjumlah setidaknya 40 kuntum pada satu pokok. e. Buah Selain bunga, rumput teki juga menghasilkan buah yang berbentuk seperti oval telur. Buah ini tumbuh secara berselang-seling dan tumpang tindih satu sama lain. Lokasi tumbuhnya adalah merapat ke bagian sumbu. Buah ini berukuran sekitar 1,5 mm dengan warna cokelat kehitaman. Dalam satu pokok rumput teki mengahsilkan sekitar tiga buah. f. Biji Rumput teki juga memiliki biji yang tumbuh secara berselang seling dan merapat pada bagian sumbu. Bentuk biji ini mirip oval telur dengan panjang sekitar 3 mm. Warnanya antara cokelat hingga kemerahan dan mempunyai benang sari serta putik. Jumlah biji dalam satu pokok yaitu sepuluh sampai empat puluh bulir.



32



METODOLOGI Tempat Dan Waktu Praktikum Morfologi Dan Anatomi Bunga dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, fakultas pertanian, universitas muslim Indonesia, makassar pada hari selasa, tanggal 2 November, pukul 11.00 WITA sampai selesai. Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum ini yaitu pulpen, penghapus, penggaris, pewarna, dan pensil dan adapun bahan yang digunakan yaitu papaya (Carica papaya), anggrek (Orchidaceae), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinesis), alamanda (Allamanda cathartica) dan terkini (Euphorbia). Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja dari praktikum kerja ini yaitu: 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada kegiatan praktikum. 2. Mengamati bentuk bagian dan setiap jenis daun tanaman yang akan di praktikumkan. 3. Menggambar bentuk bunga dan mewarnai bagian batang yang telah di gambar dengan menggunakan pensil warna sesuai dengan warna bunga yang telah diamati pada buku lembar kerja mahasiswa (LKM) pada kolom gambar tumbuhan, kemudian menuliskan keterangan berupa klasifikasi dari bunga tersebut pada kolom keterangan bagian-bagian. 4. Menuliskan deskripsi dari bunga dan mengisinya pada kolom deskripsi tumbuhan.



33



HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 1. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Bunga Pepaya Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian 1. Kepala putik 2. Mahkota bunga 3. Benang sari 4. Tangkai putik 5. Bakal biji 6. Kelopak bunga 7. Benang sari



Sumber Data Primer 2021 Tabel 2. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Bunga Anggrek Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian 1. Putik 2. Mahkota 3. Tugu bunga 4. Kelopak bunga 5. Tangkai bunga



Sumber Data Primer 2021



34



Tabel 3. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Bunga Asoka Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian 1. Mahkota bunga 2. Kepala putik 3. Tabung penghitung antara bakal ke putik



Sumber Data Primer 2021 Tabel 4. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Kembang Sepatu Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian 1. Mahkota 2. Kepala putik 3. Benang sari 4. Bakal biji 5. Tangkai bunga 6. Kelopak bunga 7. Dasar bunga



35



Sumber Data Primer 2021 Tabel 5. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Bunga Alamanda Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian 1. Tangkai bunga 2. Kelopak bunga 3. Bakal biji 4. Kepala putik 5. Tangkai putik 6. Tangkai sari 7. Kepala sari 8. Mahkota



Sumber Data Primer 2021 Tabel 6. Morfologi Dan Anatomi Bunga Terkini Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian 1. Mahkota 2. Kepala putik 3. Sari bunga 4. Bakal buah 5. Dasar bunga 6. Bakal biji 7. P’tai



Sumber Data Primer



36



Table 7. Morfologi Dan Anatomi Bunga Teki 1 Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian 1. Kuntum bunga 2. Batang/tangkai kuntum 3. Daun bunga/kelopak bunga



Sumber Data Primer 2021



37



Pembahasan 1. Morfologi dan Anatomi Bunga Pepaya Bunga papaya adalah tanaman dikotil yang merupakan anggota famili Caricaceae. Bunga papaya memiliki 2 jenis yaitu ada yang jantan dan ada yang betina, bunga papaya memiliki tangkai pendek dengan mahkota berwarna hijau kekuningan yang melekat pada bagian dasar bunga. Bunga papaya adalah jenis bunga majemuk yang memiliki susunan di tangkai. Pada pohon papaya terdapat tiga jenis bunga yaitu bunga jantan, betina dan sempurna. Bunga papaya ini mempunyai warna kekuningan dan mempunyai bentuk menyerupai lonceng atau terompet seperti yang terlihat pada umumnya (Agrotek, 2020). 2. Morfologi dan Anatomi Bunga Anggrek Morfologi bunga dari tanaman anggrek ini yaitu tersusun pada karangan bunga. Perlu diketahui kalau jumlah kuntum disetiap karangan bunga biasanya mencapai lebih dari satu kuntum. Bunga anggrek ini terdiri atas daun kelopak, mahkota, benang sari, putik dan calon buah serta daun kelopak dari tanaman anggrek ini biasanya memiliki jumlah tiga buah. Pada umumnya warna yang dimiliki oleh bunga anggrek ini berbagai macam dan berfungsi untuk memperindah tanaman anggrek ini. Bahkan fungsi dari bunga ini juga bisa menarik perhatian bagi para serangga untuk hinggap sehingga bisa terjadinya penyerbukan. Tugu atau collum yang terletak dibagian tengah bunga adalah salah satu tempat untuk alat reproduksi betina dan juga jantan. 3. Morfologi dan Anatomi Bunga Asoka Tanaman bunga soka memiliki bunga yang bersifat majemuk dan berkelamin dua serta bergerombol. Di sisi lain bunga asoka juga memiliki warna yang sangat indah karena terdiri dari beragam warna. Mulai dari merah, jingga, hingga merah muda mengarah ke warna putih. Tanaman bunga soka memiliki kelopak bunga berbentuk seperti corong. Selain itu adanya kepala sari, menempel pada bagian mahkota bunga dan juga benang sari berjumlah 4. Itulah informasi lengkap mengenai tanaman bunga asoka dan juga



38



morfologinya secara jelas. Seperti yang diketahui bahwa tanaman hias yang satu ini memang masih diminati oleh banyak sekali orang. Karena tampilannya yang sangat indah dan juga berbeda (Agrotek, 2020). 4. Morfologi dan Anatomi Kembang Sepatu Bunga yang dimilikinya menjadi salah satu ciri khas tersendiri, bahkan bunganya memiliki perbedaan yang mencolok jika dibandingkan dengan beberapa jenis tanaman lainnya. Pada umumnya, bunga dari tanaman ini memiliki bentuk yang tunggal dan membentuk seperti terompet, dimana ujungnya akan terlihat meruncing. Bunganya terletak di bagian ketiak daun yang dimilkiki oleh tanaman bunga sepatu. Selain itu, tanaman bunga sepatu memiliki kelopak yang berbentuk menyerupai lonceng dan disertai dengan warna yang kuning. Bunga ini mempunyai mahkota dan terdiri atas 15 hingga 20 daun mahkota dengan warna yang merah mudah atau biasanya seringkali disebut sebagai bunga yang berwarna pink. Bunga tanaman ini memiliki benang sari berjumlah banyak serta bentuknya hampir sama dengan tabung. Secara umum, ada beberapa mahkota yang terlihat lembut dan disertai dengan tangkai putik yang melengkung keluar mahkota. Perlu diketahui oleh anda, dimana bagian ujung dari tangkai putiknya akan terlihat kelopak sari yang telah dipenuhi oleh serbuk sari, dimana ini akan membuat bunganya akan menjadi siap untuk bertebar dalam proses penyerbukan tanaman bunga sepatu ini (Agrotek, 2020). 5. Morfologi dan Anatomi Bunga Alamanda Untuk bunganya berbentuk tandan dan termasuk pada bunga yang majemuk. Selain itu, dibagian bunga tanaman ini berkelamin dua dan terdapat di bagian ujung ketiak daun. Tangkainya akan membentuk seperti silindris dan pendek dengan warna yang hijau. Terlihat unik dan menarik tanaman bunga alamanda ini, bahkan berbeda bunganya dengan yang lainnya. Kelopak bunga berbentuk seperti lanset dan permukaan yang terlihat halus dengan warna yang hijau. Sedangkan, benang sari yang tertancap dibagian mahkotanya berwarnang kuning. Mahkotanya berbentuk seperti corong yang berupa terompet. Mahkota yang berselang-seling di lekukan



39



dengan bentuk tangkai putik yang bersilindris dan kepala putik



yang



bercangap dua (Agrotek, 2020). 6. Morfologi dan Anatomi Bunga Terkini Bunga terkini adalah bunga sejati yang memiliki tekstur sempurna. Di dalam bunga itu sudah terdapat dua organ seksual baik jantan maupun betina. Ternyata juga ada bunga tanaman euphorbia yang tidak sempurna yang mana sifat organ seksual-nya lebih steril. Spesies ini yang sering dijadikan sebagai sarana perkembangbiakan tanaman dengan sistem generatif. Ciri-ciri bunga tanaman terkini selanjutnya adalah memiliki dompolandompolan yang cukup banyak. Bahkan di setiap dompolan masih ada beberapa kuntum. Jumlahnya antara 4-32 kuntum. Sedangkan struktur pembentuk bunga ada empat. Yaitu benang sari, mahkota semu, putik serta bakal buah. Nah mahkota semu inilah yang sangat indah karena memiliki ciriciri penuh warna (Agrotek, 2020). 7. Morfologi dan Anatomi Bunga Rumput Teki 1 Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dilihat bahwa rumput teki mempunyai bunga dan bunganya masuk ke dalam kelompok bunga majemuk. Dalam suatu pokok tanaman terdapat setidaknya 8-25 kuntum bunga yang tumbuh secara berumpun sehingga bentuknya seperti paying. Bunga ini terletak pada bagian paling atas dari batang rumput teki yang membentuk percabangan.



Percabangan yang berbentuk di ujung batang



berjumlah 3-9. Pada bagian inilah bunga rumput teki tumbuh (Parta Setiawan, 2019).



40



KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Bunga ialah sebagai alat perkembangbiakan generatif tumbuhan biji tertutup. Didalam bagian-bagian bunga mempunyai macam-macam atau juga jenis-jenis bagian dalam bunga yang setiap fungsinya pada masing-masing bagian bunga tersebut berbeda-beda juga, sehingga diperlukan suatu pembahasan yang panjang dan juga luas mengenai bagian-bagian bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup, yaitu karena bakal biji terlindung di dalam bakal buah atau ovarium dan ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae. Dari kedua ciri tersebut muncullah nama Anthophyta (tumbuhan bunga) dan Angiospermae (berbiji terbungkus). Nama lain yang juga dikenakan kepadanya adalah Magnoliophyta (tumbuhan sekerabat dengan magnolia). Saran 1. Diharapkan kepada seluruh peserta praktikum agar dapat memahami materi tujuan pendahuluan (TP) sebelum mengikuti prakktikum. 2. Diharapkan agar peserta asistensi dan asisten hadir tepat waktu waktu agar dapat memanfaatkan sebaik mungkin 3. Diharapkan agar peserta praktikum membawa bahan praktikum yang bagus dan segar agar dapat diteliti dengan baik dan benar. 4. Diharapkan agar lebih memperhatikan waktu sholat dan jam makan siang. 5. Sebaiknya sebelum dan sesudah praktikum diadakan doa Bersama.



41



DAFTAR PUSTAKA Abriyanto. 2012. Fungsi Ekstrak Bunga. Jakarta. Institu Pertanian Bogor. Diakses pada 27 Oktober 2021. Agrotek. 2020. Morfologi Alamanda. Jakarta. Agrotek.id. Diakses pada 20 Maret 2021 Darjanto dan Siti Satifah. 2018. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik. Insititu Pertanian Bogor. Penyerbukan Silang Buatan. 2017. Buku koleksi Tanaman. Gramedia, Jakarta. Diakses pada 2 Oktober 2019. Hardjoridomo, Soekirno. 2018. Bertanam Jagung. Bandung. Bina Cipta. Diakses pada 21 Juli 2019. Hardjoridomo. 2008. Bertanam Padi. Bandung.



Bina Cipta. Diakses pada 9



Desember 2018. Mulyani Sri, 2004. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. Rukmana, Rahmat. 2004. Morfologi Asoka . Kanisius. Yogyakarta. Rimba Kita. 2019. Ekstrak Tumbuhan. Yogyakarta. FMIPA ITB. Diakses pada 27 Oktober 2021. Soedarjatmo, 2011. Biologi II. Klaten. PT Intan Pariwara. Diakses pada 7 November 2016. Sunarto. 2017. Pemuliaan Tanaman. Semarang. IKIP Semarang Press. Diakses pada 18 Januari 2018. Sutiyoso. 2012. Anggrek Potong Dendrohium. Jakarta. Penebar swadaya. Warisno. 2013. Budi Daya Pepaya.Yogyakarta. Kanisius.