Laporan Ekstraksi Kelompok 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KIMIA ANALITIK II LAPORAN RESUME VIDEO PRAKTIKUM EKSTRAKSI METODE PERKOLASI



Disusun Oleh : Kelompok 5 1. Devi Farsya



(1805113476)



2. Elsa Catrina



(1805124311)



3. Masahul Muthahira (1805113374) 4. Nelly Nurhayati



(1805111167)



Dose Pengampu : Abdullah, S.Si, M.Si Dr. Roza Linda, M.Si



JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2020



EKSTRAKSI SIMPLISIA KULIT BATANG KINA CARA DINGIN MENGGUNAKAN METODE PERKOLASI I.



Tujuan Percobaan Mengekstraksi Kulit batang kina dengan cara dingin menggunakan metode



perkolasi. II.



Teori Dasar Ekstraksi adalah penyarian komponen kimia atau zat-zat aktif dari bagian tanaman



obat, hewan dan beberapa jenis hewan termasuk biota laut. Komponen kimia yang terdapat pada tanaman, hewan dan beberapa jenis ikan pada umumnya mengandung senyawa-senyawa yang mudah larut dalam pelarut organic. Pelarut organic yang paling umum digunakan untuk mengekstraksikan komponen kimia dari sel tanaman adalah methanol, etanol, kloroform, heksan, eter, aseton, benzene dan etil asetat. Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman adalah pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organic di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel. Jadi tujuan dari ekstraksi adalah untuk menarik bahan atau zat-zat yang dapat larut dalam bahan yang tidak larut dengan menggunakan pelarut cair. Jenis ekstrasksi bahan alam yang sering dilakukan adalah : a. Secara panas seperti refluks dan destilasi uap air karena sampel langsung dipanaskan dengan pelarut; dimana umumnya digunakan untuk sampel yang mempunyai bentuk dan dinding sel yang tebal. b. Secara dingin misalnya maserasi, perkolasi, dan soxhlet. Dimana untuk maserasi dilakukan dengan cara merendam simplisia, sedangkan soxhlet dengan cara cairam penyari dipanaskan dan uap cairan penyari naik ke kondensor kemudian terjadi kondensasi dan turun menyari simplisia. (Muhammad Ichsan, 2012)



Kulit batang Kina mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol , dan tannin. Kulit kina mengandung 30 jenis alkaloid, dimana hanya empat jenis alkaloid yang saat ini sudah diketahui mempunyai nilai komersial, yaitu kinin, kinidin, sinkonin dan sinkonidin. Alkaloid ini mengandung cincin kuinolin dan cincin kuinuklidin dengan golongan vinil yang terikat menyertainya. Alkaloid dibentuk di tengah-tengah lapisan dari parenchyma jaringan dari kulit kayu. Kulit kayu



juga



mengandung beberapa senyawa glycoside. Beberapa



diantaranya berbentuk amorphous seperti quinicine dan cinchonicine. Kulit batang Kina berkhasiat sebagai antimalaria, antipiretik, antiperiodik, obat sakit perut, tonik, astringent . Selain itu,



dua alkaloid yang sangat penting yaitu



kinin untuk penyakit malaria dan kinidin untuk penyakit jantung. Manfaat lain dari kulit kina ini antara lain adalah untuk depuratif, influenza, disentri, dan diare (Tami Diyah Nurani, 2015).



Qinidin



Sinkonidin



Qinin



Sinkonin (Wikipedia.org, Diakses tanggal 11Juni 2020)



Jenis-jenis metode ekstraksi : 1) Maserasi Maserasi merupakan metode sederhana yang paling banyak digunakan. Cara ini sesuai, baik untuk skala kecil maupun skala industri. Metode ini dilakukan dengan memasukkan serbuk tanaman dan pelarut yang sesuai ke dalam wadah inert yang tertutup rapat pada suhu kamar. Proses ekstraksi dihentikan ketika tercapai kesetimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi dalam sel tanaman. Setelah proses ekstraksi, pelarut dipisahkan dari sampel dengan penyaringan. Kerugian utama dari metode maserasi ini adalah memakan banyak waktu, pelarut yang digunakan cukup banyak, dan besar kemungkinan beberapa senyawa hilang. Selain itu, beberapa senyawa mungkin saja sulit diekstraksi pada suhu kamar. Namun di sisi lain, metode maserasi dapat menghindari rusaknya senyawa-senyawa yang bersifat termolabil. 2) Ultrasound - Assisted Solvent Extraction Merupakan metode maserasi yang dimodifikasi dengan menggunakan bantuan ultrasound (sinyal dengan frekuensi tinggi, 20 kHz). Wadah yang berisi serbuk sampel ditempatkan dalam wadah ultrasonic dan ultrasound. Hal ini dilakukan untuk memberikan tekanan mekanik pada sel hingga menghasilkan rongga pada sampel. Kerusakan sel dapat menyebabkan peningkatan kelarutan senyawa dalam pelarut dan meningkatkan hasil ekstraksi. 3) Perkolasi Pada metode perkolasi, serbuk sampel dibasahi secara perlahan dalam sebuah perkolator (wadah silinder yang dilengkapi dengan kran pada bagian bawahnya). Pelarut ditambahkan pada bagian atas serbuk sampel dan dibiarkan menetes perlahan pada bagian bawah. Kelebihan dari metode ini adalah sampel senantiasa dialiri oleh pelarut baru. Sedangkan kerugiannya adalah jika sampel dalam perkolator tidak homogen maka pelarut akan sulit menjangkau seluruh area. Selain itu, metode ini juga membutuhkan banyak pelarut dan memakan banyak waktu.



4) Soxhlet Metode ini dilakukan dengan menempatkan serbuk sampel dalam sarung selulosa (dapat digunakan kertas saring) dalam klonsong yang ditempatkan di atas labu dan di bawah kondensor. Pelarut yang sesuai dimasukkan ke dalam labu dan suhu penangas diatur di bawah suhu reflux. Keuntungan dari metode ini adalah proses ektraksi yang kontinyu, sampel terekstraksi oleh pelarut murni hasil kondensasi sehingga tidak membutuhkan banyak pelarut dan tidak memakan banyak waktu. Kerugiannya adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat terdegradasi karena ekstrak yang diperoleh terus-menerus berada pada titik didih. 5) Reflux dan Destilasi Uap Pada metode reflux, sampel dimasukkan bersama pelarut ke dalam labu yang dihubungkan dengan kondensor. Pelarut dipanaskan hingga mencapai titik didih. Uap terkondensasi dan kembali ke da- lam labu. Destilasi uap memiliki proses yang sama dan biasanya digunakan untuk mengekstraksi minyak esensial (campuran berbagai senyawa menguap). Selama pemanasan, uap terkondensasi dan destilat (terpisah sebagai 2 bagian yang tidak sal- ing bercampur) ditampung dalam wadah yang terhubung dengan kondensor. Keru- gian dari kedua metode ini adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat terdegradasi (Mukhriani. 2014)



III.



Alat dan Bahan a. Alat 1) Perkolator



1 Unit



2) Erlenmeyer



1 Unit



3) Klem 4) Statif 5) Gelas beker 500 ml



1 Unit



6) Gelas beker 250 ml



1 Unit



7) Corong pisah



1 Unit



8) Batang pengaduk



1 Unit



a. Bahan 1) Simplisia kulit batang kina



100 gr



2) Etanol 96% 3) Kertas saring



Secukupnya



4) Aluminium foil



Secukupnya



IV.



Prosedur Kerja Simplisia Kulit Batang Kina 



Haluskan







Timbang sebanyak 100 gr







Masukkan ke dalam gelas beker ukuran 500ml



untuk melakukan



perendaman 



Tambahkan



Etanol 96% 



Sedikit



demi



simplisia



sedikit



sampai



terbasahkan



sambil



sesekali diaduk 



Diamkan selama ±1 jam



Rendaman Simplisia Kulit Batang Kina + Etanol 96% 



Masukkan ke dalam perkulator sedikit demi sdikit







Tambahkan



Etanol 96% 



Secukupnya



apabila



ujung



perkulator kotor karena simplisia 



Penambahan



dilakukan



sampai



ujung perkulator tidak kotor lagi 



Tunggu



hingga



simplisia



mengendap di bagian bawah 



Keluarkan sari atau ekstrak sedikit demi



sedikit



melalui



kran



perkulator ke dalam Erlenmeyer 



Ketika pelarut sudah tidak terlihat, masukkan



Kertas Saring  



Dari atas ke dalam tabung perculator Tutup kran dan tambahkan kembali pelarut baru



Etanol 96% 



Sambil menghilangkan sisa-sisa simplisia pada dinding perkulator







Funsi pelarut agar simplisia saaa terkena pelarut tidak naik.







Diamkan selama 24 jam







Lakukan



ekstraksi



dari



awal



kembali hingga hasil ekstrak yang keluar berwarna jenih Hasil pengamatan



*



Nb: Penggunaan pelarut (Etanol 96%) memang tidak ada aturan jumlahnya, tetapi



pelarut akan selalu diganti dengan pelarut yang baru sampai ekstrak yang keluar itu jernih, artinya sudah tidak ada metabolik sekunder yang diekstraksi atau di larutkan oleh pelarut.



V.



Simpulan dan Saran a. Simpulan Ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan



menggunakan pelarut yang sesuai. Proses ekstraksi dihentikan ketika tercapai kesetim- bangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi dalam sel tanaman. Setelah proses ekstraksi, pelarut dipisahkan dari sampel dengan penyaringan. Ekstrak awal sulit dipisahkan melalui teknik pemisahan tunggal untuk mengisolasi senyawa tunggal. Oleh karena itu, ekstrak awal perlu dipisahkan ke dalam fraksi yang memiliki polaritas dan uku- ran molekul yang sama. Jenis ekstrasksi bahan alam yang sering dilakukan adalah : 1) Secara panas seperti refluks dan destilasi uap air karena sampel langsung dipanaskan dengan pelarut; dimana umumnya digunakan untuk sampel yang mempunyai bentuk dan dinding sel yang tebal. 2) Secara dingin misalnya maserasi, perkolasi, dan soxhlet. b. Saran 1) Karena sedang dalam kondisi sistem perkulahan daring sehingga percobaaan hanya dapat dibayangkan dan dilihat dari youtube saja, mungkin ada baiknya nanti jika kondisi sudah membaik diberi kesempatan untuk melakukan percobaan-percoaan di analitik II ini. 2) Lebih selektif lagi dalam memilih video yang akan dijadikan referensi dalam pembuatan laporan praktikum.



VI.



Daftar Pustaka Muhammad, Ichsan. 2012. Fitokimia. Universitas Hasanuddin Fakultas Farmasi. Makassar. Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal Kesehatan Vol.VII (2). Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar. Saifudiin, dkk. 2017. Ekstraksi Resin dari Buah Jernang (Dragon Blood) Metode Under Kritis Pelarut untuk Peningkatan Kualitas Mutu Resin Jernang Sesuai SNI 1671:2010. Jurnal 6(1). Universitas Malikussaleh. Tami, Diyah Nurani. 2015. Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Batang Kina (Cinchonasuccirubra Pavon et Klot) Sebagai anti Obesitas Terhadap Tikus Tereduksi Diet Tinggi Lemak. Proposal Penelitian. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. Jawa Barat. Wikipedia. Cinchona, https://id.wikipedia.org/wiki/Cinchona, Diakses 11Juni 2020.