Laporan Hasil Praktikum - PTB C Kelompok 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM Teori dan Praktik Mekanika Tanah Yang dibina oleh Bapak Drs. Eko Suwarno, M.Ed., M.Pd



Disusun oleh kelompok 3: 1. Nughraeni Nurul Hasanah 2. Ovyta Anggraeni 3. Redy Apriyanto 4. Tasya Puspitaningrum 5. Royhan Muntadzhar



(190521648856) (190521629109) (190521648822) (190521648820) (190521648853)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN OFF C DESEMBER 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Praktikum Mekanika Tanah sesuai dengan waktu yang ditentukan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Eko Suwarno, M.Ed., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Teori dan Praktik Mekanika Tanah yang telah membimbing dan memberikan arahan serta mesukan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca. Akhir kata, di dalam laporan ini mungkin masih ada kesalahan dan kekurangan karena penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Sang pencipta, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Malang, 14 Desember 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR......................................................................................................... DAFTAR ISI........................................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... A. Latar Belakang......................................................................................................... B. Tujuan...................................................................................................................... C. Manfaat.................................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... Uji Permeabilitas Kepala Konstan pada Pasir (constant head)............................................ Uji Permeabilitas Kepala Jatuh pada Pasir (falling head)........................................... Uji Kuat Geser Langsung (DST).......................................................................................... Uji Kuat Tekan Bebas (UCT).............................................................................................. BAB III PENUTUP.............................................................................................................. A. Kesimpulan.............................................................................................................. B. Saran......................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................



i ii 1 1 1 1 2 2 5 8 12 16 16 16 17



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut (Das, 1995). Tanah adalah dasar pijakan terakhir untuk menerima pembebanan diatasnya sehingga peran tanah sangat penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan fisik infrastruktur. Mengetahui daya dukung tanah dan kestabilan lereng sebelum melakukan pembangunan sangat dibutuhkan. Hal ini nantinya akan berkaitan dengan keberhasilan bangunan berdiri dengan kokoh dan mencegah adanya keruntuhan bangunan akibat ketidakmampuan tanah dalam menyangga beban diatasnya. Upaya untuk mengetahui daya dukung tanah dan kestabilan lereng dapat dilakukan beberapa pengujian. Pengujian tersebut antara lain uji kuat geser tanah, uji kepadatan, uji permeabilitas, dan uji konsolidasi. B. Tujuan Tujuan dari Praktikum Mekanika Tanah ini yaitu untuk memberikan pemahaman dan pengalaman kepada mahasiswa tentang beberapa pengujian seperti uji permeabilitas dan rembesan, uji lateral, uji kuat geser langsung (Direct Shear Test / DST), dan uji kuat tekan bebas. C. Manfaat Manfaat pengujian ini yaitu agar mahasiswa mengetahui dan dapat menarapkan prosedur tentang beberapa pengujian seperti uji permeabilitas dan rembesan, uji lateral, uji kuat geser langsung (Direct Shear Test / DST), dan uji kuat tekan bebas.



1



BAB II PEMBAHASAN LAPORAN PRAKTIKUM UJI PERMEABILITAS DAN REMBESAN (Uji Permeabilitas Kepala Konstan pada Pasir (constant head)) A. Tinjauan Pustaka Permeabilitas didefinisikan sebagai sifat bahan berpori yang memungkinkan aliran rembesan dari cairan yang berupa air atau minyak mengalir lewat rongga pori. Pori-pori tanah saling berhubungan antara satu dengan lainnya, sehingga air dapat mengalir dari titik dengan tinggi energi ke titik dengan dengan tinggi energi yang lebih rendah. Untuk tanah, permeabilitas digambarkan sebaga sifat tanah yang mengalirkan air melalui rongga pori tanah. (Hardiyatmo, Hary Christady. 2012) Tanah adalah granul struktur yang membentuk pori-pori yang saling berhubungan. Kemampuan air untuk menembus tanah media dilambangkan sebagai koefisien permeabilitas (k). Uji permeabilitas kepala konstan (constant head) merupakan salah satu cara untuk menentukan koefisien permeabilitas. Pengujian ini hanya digunakan pada tanah yang memiliki tingkat permeabilitas yang tinggi. B. Maksud dan Tujuan Uji Permeabilitas constant head bertujuan untuk menentukan besarnya koefisien rembesan (k) dari tanah berbutir kasar (Pasir). C. Jadwal Pengujian Hari : Selasa Tanggal : 17 November 2020 Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang D. Alat dan Bahan 1. Permeameter kepala konstan 2. Silinder ukur (250 cc atau 500 cc) 3. Timbangan, ketelitian hingga 0,1 g 4. Termometer, ketelitian hingga 0,1 °C 5. Pipa karet 6. Stopwatch E. Prosedur Pengujian 1. Tentukan massa tabung spesimen plastik, batu berpori, pegas, dan kedua sumbat karet (W1). 2. Selipkan batu berpori bawah ke dalam tabung spesimen, dan kemudian kencangkan sumbat karet bawah ke tabung spesimen. 3. Kumpulkan pasir kering oven dalam sebuah wadah. Gunakan sendok, tuangkan pasir ke dalam tabung spesimen dalam lapisan kecil, dan padatkan dengan getaran dan / atau alat pemadatan lainnya. Catatan: Dengan mengubah derajat pemadatan, sejumlah spesimen uji yang memiliki rasio rongga berbeda dapat disiapkan. 4. Bila panjang tabung spesimen kira-kira dua pertiga panjang tabung, selipkan batu berpori atas ke dalam tabung untuk bertumpu kuat pada benda uji. 5. Letakkan pegas di atas batu berpori, bila perlu. 2



6. Pasang sumbat karet ke bagian atas tabung spesimen. Catatan: Pegas dalam posisi rakitan tidak akan memungkinkan ekspansi volume spesimen, dan dengan demikian rasio kekosongan, selama pengujian. 7. Tentukan massa perakitan (Langkah 6 - W2). 8. Ukur panjang (L) spesimen yang dipadatkan di dalam tabung. 9. Pasang permeameter di dekat bak cuci. 10. Alirkan air ke bagian atas corong besar yang dipasang pada dudukan melalui tabung plastik dari saluran masuk air. Air akan mengalir melalui spesimen ke ruang kepala konstan. Setelah beberapa waktu, air akan mengalir ke wastafel melalui outlet di head chamber konstan. 11. Sesuaikan suplai air ke corong agar ketinggian air di corong tetap konstan. Pada saat yang sama, biarkan aliran berlanjut selama sekitar 10 menit untuk menjenuhkan spesimen. Catatan: Beberapa gelembung udara mungkin muncul di tabung plastik yang menghubungkan corong ke tabung spesimen. Hapus gelembung udara. 12. Setelah aliran stabil dibuat (yaitu, setelah perbedaan head h konstan), kumpulkan air yang mengalir keluar dari head chamber konstan (Q) dalam silinder ukur. Catat waktu pengumpulan (t) dengan stopwatch. 13. Ulangi Langkah 12 tiga kali. Pertahankan waktu pengumpulan (t) tetap sama dan tentukan Q. Kemudian cari nilai rata-rata Q. 14. Ubah perbedaan kepala, h, dan ulangi Langkah 11, 12 dan 13 sekitar tiga kali. 15. Catat suhu, T, air ke derajat terdekat. Catatan: Nilai ini cukup akurat untuk jenis pengujian ini. F. Hasil Pengujian



No



Uraian Uji - Nomor Uji



1



2



2 3 4



Diameter sampel uji (cm) Luas sampel uji (cm) Panjang sampel uji (cm)



6.35 31.48 8.40



6.35 31.48 8.40



5 7 10 11



Volume pengaliran (Cm3) Durasi pembacaan (dt)



7 600 0.00014630 26



13 1200 0.00003939 26



12



Angka Koreksi suhu



0.869



0.869



0.00012714



0.00003423



13



o



Temperatur saat pengujian ( C)



Keterangan



3



G. Kesimpulan Dari pengujian permeabilitas menggunakan constant head didapatkan nilai koefisien permeabilitas yaitu 0,00092845 cm/ dtk Laju permeabilitas dari sampel tanah adalah sangat lambat dikarenakan berada di angka < 0,13 H. Lampiran



4



LAPORAN PRAKTIKUM UJI PERMEABILITAS DAN REMBESAN (Uji Permeabilitas Kepala Jatuh pada Pasir (falling head)) A. Tinjauan Pustaka Prosedur untuk melakukan uji permeabilitas head konstan di pasir telah dibahas pada bab sebelumnya. Uji permeabilitas kepala jatuh (falling head) adalah prosedur eksperimental lain untuk menentukan koefisien permeabilitas pasir. Uji permeabilitas dengan tinggi energi turun (falling head) cock digunakan untuk tanah berbutir halus. B. Maksud dan Tujuan Uji Permeabilitas falling head bertujuan untuk menentukan besarnya koefisien rembesan (k) dari tanah berbutir kasar (Pasir). C. Jadwal Pengujian Hari : Selasa Tanggal : 17 November 2020 Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang D. Alat dan Bahan 1. Permeameter kepala jatuh 2. Timbangan dengan ketelitian hingga 0,1 g 3. Termometer 4. Berhenti berjaga E. Prosedur Pengujian 1. Tentukan massa tabung spesimen plastik, batu berpori, pegas, dan kedua sumbat karet (W1). 2. Selipkan batu berpori bawah ke dalam tabung spesimen, dan kemudian kencangkan sumbat karet bawah ke tabung spesimen. 3. Kumpulkan pasir kering oven dalam sebuah wadah. Gunakan sendok, tuangkan pasir ke dalam tabung spesimen dalam lapisan kecil, dan padatkan dengan getaran dan / atau alat pemadatan lainnya. Catatan: Dengan mengubah derajat pemadatan, sejumlah spesimen uji yang memiliki rasio rongga berbeda dapat disiapkan. 4. Bila panjang tabung spesimen kira-kira dua pertiga panjang tabung, selipkan batu berpori atas ke dalam tabung untuk bertumpu kuat pada benda uji. 5. Letakkan pegas di atas batu berpori, bila perlu. 6. Pasang sumbat karet ke bagian atas tabung spesimen. Catatan: Pegas dalam posisi rakitan tidak akan memungkinkan ekspansi volume spesimen, dan dengan demikian rasio kekosongan, selama pengujian. 7. Tentukan massa perakitan (Langkah 6 - W2). 8. Ukur panjang (L) spesimen yang dipadatkan di dalam tabung. 9. Pasang permeameter di dekat bak cuci. 10. Pasokan air menggunakan tabung plastik dari saluran masuk air ke buret. Air akan 5



mengalir dari buret ke spesimen dan kemudian ke corong. Periksa apakah tidak ada kebocoran. Hapus semua gelembung udara. 11. Biarkan air mengalir selama beberapa waktu untuk menjenuhkan spesimen. Saat corong sudah penuh, air akan mengalir keluar ke bak cuci. 12. Dengan menggunakan pinch cock, tutup aliran air melalui spesimen. Pinch cock terletak di pipa plastik yang menghubungkan bagian bawah spesimen ke corong. 13. Ukur perbedaan head, h1 (cm)). Catatan: Jangan menambahkan air lagi ke buret. 14. 14. Buka ayam penjepit. Air akan mengalir melalui buret ke spesimen dan kemudian keluar dari corong. Catat waktu (t) dengan stopwatch sampai perbedaan head sama dengan h2 (cm). Tutup aliran air melalui spesimen dengan menggunakan pinch cock. 15. Tentukan volume (Vw) air yang dialirkan dari buret dalam 3 cm. 16. Tambahkan lebih banyak air ke buret untuk menjalankan lagi. Ulangi Langkah 13, 14 , dan 15. Namun, h1 dan h2 harus diubah untuk setiap proses. 17. Catat suhu, T, air ke derajat terdekat (˚C). F. Hasil Pengujian



No



Uraian Uji - Nomor Uji



1



2



1 2 3 4



Diameter buret (cm) Diameter sampel uji (cm) Luas sampel uji (cm) Panjang sampel uji (cm)



1.45 6.35 31.48 8.40



1.6 6.35 31.48 8.40



5



Tinggi bacaan awal (h1 cm)



70



60



6 7 8 9



Tinggi bacaan akhir (h2 cm) Durasi pembacaan (dt) Volume air (V cc) Log h1/h2



65 9000 8.260 0.032



58 300 2.000 0.015



0.00000363



0.00003016



26



26



0.889



0.889



0.00000323



0.00002681



10 o



11



Temperatur saat pengujian ( C)



12



Angka Koreksi suhu



13



Keterangan



G. Kesimpulan 6



Dari pengujian permeabilitas menggunakan falling head didapatkan nilai koefisien rembesan yaitu 0,000016895 cm/ dtk Laju permeabilitas dari sampel tanah adalah sangat lambat dikarenakan berada di angka < 0,13



H. Lampiran



7



LAPORAN PRAKTIKUM UJI GESER LANGSUNG PADA PASIR A. Tinjauan Pustaka Kekuatan geser (shear strength) tanah merupakan gaya tahan internal yang bekerja per satuan luas massa tanah untuk menahan keruntuhan atau kegagalan sepanjang bidang runtuh dalam massa tanah tersebut. Nilai kekuatan geser tanah berubah-ubah sesuai dengan jenis dan kondisi tanah. Uji geser langsung (Direct shear test/ DST) merupakan cara pengujian parameter kuat geser tanah secara sederhana. Bentuk benda pengujian ini berupa lingkaran (ring) atau persegi (square). Kekuatan geser, s, tanah dapat diekspresikan dengan persamaan ' s=σ tan ɸ Dimana σ ' = tegangan normal efektif ɸ = sudut gesekan tanah Sudut gesekan, ɸ, adalah fungsi dari kerapatan relatif dari pemadatan pasir, ukuran butir, bentuk dan distribusi dalam massa tanah tertentu. Untuk pasir yang diberikan, peningkatan rasio rongga (yaitu penurunan kepadatan relatif pemadatan) akan mengakibatkan penurunan besarnya ɸ. B. Maksud dan Tujuan Pengujian Maksud pengujian geser langsung (Direct shear test/ DST) adalah untuk memperoleh besarnya tahanan geser tanah pada tegangan normal tertentu. Pengujian geser langsung (Direct shear test/ DST) bertujuan untuk mendapatkan kuat geser tanah. C. Jadwal Pengujian Hari : Selasa Tanggal : 01 Desember 2020 Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang D. Alat dan Bahan 1. Mesin uji geser langsung (terkontrol regangan) 2. Proving ring 3. Dial untuk mengukur deformasi vertikal dan horizontal 4. Ring (cincin) untuk mengambil atau mencetak contoh tanah dari tabung sampel 5. Timbangan dengan ketelitian hingga 0,1 g 6. Piring evaporasi porselen besar 7. Tamper (untuk memadatkan pasir di kotak geser langsung) 8. Stopwatch 9. Pisau dan palet 10. Sendok E. Prosedur Pengujian 1. Lepaskan perakitan kotak geser. Mundur dari tiga sekrup vertikal dan dua horizontal. Lepaskan kepala pemuatan. Sisipkan dua pin vertikal untuk menyatukan dua bagian kotak geser. 2. Timbang beberapa pasir kering dalam hidangan porselen besar, W1. Isi kotak geser dengan pasir dalam lapisan kecil. Perusak dapat digunakan untuk 8



memadatkan lapisan pasir. Bagian atas spesimen yang dipadatkan harus sekitar 1/4 inci (6,4 mm) di bawah bagian atas kotak geser. 3. Tentukan dimensi spesimen tanah (yaitu, panjang L, lebar B, dan tinggi H dari spesimen). 4. Selipkan kepala pemuatan ke bawah dari atas kotak geser untuk beristirahat pada spesimen tanah 5. Tempatkan perakitan kotak geser di mesin geser langsung. 6. Terapkan beban normal yang diinginkan, N, pada spesimen. Ini dapat dilakukan dengan menggantung bobot mati ke kuk beban vertikal. Palang atas akan bertumpu pada kepala pemuatan spesimen yang, pada gilirannya, bersandar pada spesimen tanah. 7. Lepaskan dua pin vertikal (yang dimasukkan dalam Langkah 1 untuk menjaga dua bagian kotak geser bersama-sama). 8. Majukan tiga sekrup vertikal yang terletak di dinding samping bagian atas kotak geser. Ini dilakukan untuk memisahkan dua bagian kotak. Ruang antara dua bagian kotak harus sedikit lebih besar dari ukuran biji-bijian terbesar dari spesimen tanah (dengan pengamatan visual). 9. Atur kepala pemuatan dengan mengencangkan dua sekrup horizontal yang terletak di bagian atas kotak geser. Sekarang mundur dari tiga sekrup vertikal. Setelah melakukan ini, tidak akan ada hubungan antara dua bagian kotak geser kecuali tanah. 10. Pasang pengukur dial horizontal dan vertikal (0,001 in / divisi kecil) ke kotak geser untuk mengukur perpindahan selama pengujian. 11. Terapkan beban horizontal, S, ke bagian atas kotak geser. Tingkat perpindahan geser harus antara 0, 1 hingga 0,02 in./ min (2,54 hingga 0, 51 mm / menit). Untuk setiap perpindahan divisi kecil kesepuluh dalam pengukur dial horizontal, rekam pembacaan pengukur dial vertikal dan pengukur cincin pembuktian (yang mengukur beban horizontal, 8). Lanjutkan ini sampai setelah a. pembacaan pengukur putar cincin pembuktian mencapai maksimum dan kemudian jatuh, atau b. pembacaan pengukur dial cincin pembuktian mencapai maksimum dan kemudian tetap konstan.



9



F. Hasil Pengujian



0.50



0.40



y = 0.6096x + 0.1122



0.30



0.20



0.10



0.00 0.00



0.10



0.20



0.30



0.40



0.50



G. Kesimpulan Dari pengujian kuat geser langsung didapatkan nilai : 1. Sudut geser (ɸ) = 41.78 ̊ 2. Kohesi (c) = 0.111 kg/cm2 Untuk beban sebesar 4 kg tegangan geser maksimumnya 0.181 kg/cm2 Untuk beban sebesar 8 kg tegangan geser maksimumnya 0.207 kg/cm2 Untuk beban sebesar 12 kg tegangan geser maksimumnya 0.409 kg/cm2 H. Lampiran



10



11



LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESION TEST) A. Tinjauan Pustaka Uji kuat tekan bebas (Unconfined Compresion Test) merupakan cara yang dilakukan di laboratorium untuk menghitung kekuatan geser tanah. Uji kuat ini mengukur seberapa kuat tanah menerima kuat tekan yang diberikan sampai tanah tersebut terpisah dari butiran-butirannya juga mengukur regangan tanah akibat tekanan tersebut. Uji kuat tekan bebas merupakan metode cepat untuk menentukan nilai cu untuk tanah liat. Kekuatan tak terbatas diberikan oleh relasi. cu q u= 2 Kuat tekan bebas (qu) adalah harga aksial tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh benda uji silindris (dalam hal ini sampel tanah) sebelum mengalami keruntuhan geser. Kuat tekan bebas ditentukan dengan menerapkan tegangan aksial ke spesimen tanah silinder tanpa tekanan pembatas dan mengamati regangan aksial yang sesuai dengan berbagai tingkat tegangan. Tegangan di mana terjadi kegagalan pada spesimen tanah disebut sebagai kekuatan tekan bebas. B. Maksud dan Tujuan Maksud uji kuat tekan bebas (Unconfined Compresion Test) adalah untuk memperoleh kuat geser dari tanah kohesif. Pengujian kuat tekan bebas (Unconfined Compresion Test) bertujuan untuk mendapatkan kuat geser tanah. C. Jadwal Pengujian Hari : Selasa Tanggal : 01 Desember 2020 Tempat : Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang D. Alat dan Bahan 1. Perangkat pengujian kompresi bebas 2. Pemangkas dan aksesori spesimen (jika digunakan spesimen lapangan yang tidak terganggu) 3. Aksesori dan perangkat pemadatan miniatur Harvard (jika spesimen akan dicetak untuk pekerjaan kelas) 4. Skala 5. Timbangan dengan ketelitian hingga 0,01 g 6. Oven 7. Piring penguapan porselen E. Prosedur Pengujian 1. Dapatkan spesimen tanah untuk pengujian. Jika merupakan spesimen yang asli (undisturbed), spesimen tersebut harus dipangkas ke ukuran yang tepat dengan menggunakan alat pemangkas spesimen. Spesimen tanah silinder harus memiliki rasio tinggi-ke-diameter (LID) antara 2 dan 3. Dalam banyak kasus, spesimen dengan diameter 1,4 inci (35,56 mm) dan tinggi 3,5 inci (88,9 mm) digunakan. 2. Ukur diameter (D) dan panjang (L) spesimen dan tentukan massa spesimen. 12



3. Tempatkan spesimen secara terpusat di antara dua pelat pemuatan dari mesin uji kompresi yang tidak dibatasi. Pindahkan pelat pemuatan atas dengan sangat hatihati hanya untuk menyentuh bagian atas spesimen. Setel pengukur panggilan cincin pembuktian ke nol. 4. Hidupkan mesin. Catat beban (yaitu, membuktikan pembacaan ring dial gauge) dan deformasi spesimen yang sesuai. Selama aplikasi pembebanan, laju regangan vertikal harus disesuaikan menjadi 1/2% sampai 2% per menit. Pada tahap awal pengujian, pembacaan biasanya dilakukan setiap 0,01 inci (0,254 mm) deformasi spesimen. Namun, ini dapat bervariasi untuk setiap 0,02 inci (0,508 mm) deformasi spesimen pada tahap pengujian selanjutnya ketika kurva bebandeformasi mulai mendatar. 5. Lanjutkan membaca sampai a. Beban mencapai puncaknya dan kemudian menurun; atau b. Beban mencapai nilai maksimum dan tetap konstan setelahnya (lakukan sekitar 5 pembacaan setelah mencapai nilai puncak); atau c. Deformasi spesimen melewati regangan 20% sebelum mencapai puncak. Ini mungkin terjadi dalam kasus lempung lunak. 6. Bongkar spesimen dengan menurunkan pelat pemuatan bawah. 7. Lepaskan spesimen dari antara dua pelat pemuatan. 8. Gambarlah sketsa spesimen dengan tangan setelah kegagalan. Tunjukkan sifat kegagalan. 9. Letakkan spesimen di dalam piring evaporasi porselen dan tentukan kadar air (setelah dikeringkan dalam oven dengan berat konstan). F. Hasil Pengujian



0 50 100 150 200 250 300 350 400 450



0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45



0.00 0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04 0.04 0.05



0.00 26.00 33.00 35.00 34.00 30.00 25.00 20.00 15.00 15.00



0.000 13.104 16.632 17.640 17.136 15.120 12.600 10.080 7.560 7.560



17.952 17.952 18.053 18.154 18.257 18.360 18.465 18.571 18.679 18.787



0.000 0.730 0.921 0.972 0.939 0.824 0.682 0.543 0.405 0.402







13



G. Kesimpulan Dari pengujian kuat tekan bebas didapatkan nilai : 1. Kuat tekan bebas (qu) = 0.972 kg/cm2 Dari puncak tekanan maksimum dan pada regangan sebesar 0.02 % dan daya dukung tanahnya sedang H. Lampiran



14



15



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pengujian harus tertib, terstruktur, dan berdasarkan prosedur pengujian agar diperoleh data dan yang akurat. B. Saran Disarankan mahasiswa melakukan pengujian lebih dari satu kali agar diperoleh hasil yang memiliki tingkat keakurasian yang tinggi.



16



DAFTAR PUSTAKA ASTM D2166-06 (Unconfined Compression Test (UCT)) ASTM D3080-04 (Direct Shear Test (DST)) Das, Braja M., 2002, Soil Mech Laboratory Manual 6th Edition, Oxford University Press, New York. Das, Braja M., 2011, Principles of Geotechnical Engineering 7th Edition, Cengage Learning, Stamford.



17