Laporan Hiv 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PROGRAM KERJA PELAYANAN HIV-AIDS APRIL – JUNI 2019 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN



RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN JALAN SYEH NAWAWI AL BANTANI SERANG – BANTEN TAHUN 2019 0



LAPORAN PROGRAM KERJA PELAYANAN HIV-AIDS APRIL – JUNI 2019 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN A. PENDAHUALUAN Masalah HIV-AIDS bukan lagi masalah kesehatan semata akan tetapi telah menjadi masalah sosial yang sangat kompleks. Upaya pencegahan dan penanggulangannya memerlukan pendekatan dan diselenggarakan oleh berbagai pihak. Pemerintah berperan sebagai pemimpin upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS baik di pusat maupun di daerah. Menyelenggarakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIVAIDS ini, mengharuskannya adanya koordinasi yang baik sejak perencanaan sampai evaluasinya. Memperhatikan kecenderungan epedemi HIV-AIDS dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, upaya pencegahan dan penanggulangan di Indonesia akan memakan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu upaya pencegahan dan penanggulangan HIVAIDS harus dapat dijamin kesinambungannya sangat ditentukan oleh komitmen politik, kepemimpinan yang kuat dan tersedianya dana yang terus-menerus, perawatan sarana dan prasarana yang digunakan. manajemen secara terarah dan terorganisir, guna kelancaran tugas dan optimalisasi kerja dalam upaya meningkatan mutu pelayanan rumah sakit terutama setiap unit pelayanan maka diperlukan suatu program kerja atau kerangka acuan program kerja penanggungjawab program. Di mana suatu kegiatan yang terprogram, terinci dan berstrategi dalam setiap kegiatan yang dipimpin dapat mencapai tujuan umum dan khusus sesuai dengan program kerja tersebut. B. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagai tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, oleh karena itu rumah sakit dituntun untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan



1



standar yang ditetapkan. Dengan memberikan pelayanan VCT, PMTCT dan penunjang di rumah sakit. Tenaga yang profesional mempunyai kedudukan yang penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan. Memberikan pelayanan berdasarkan pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual merupakan pelayanan yang dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan. Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun, implementasi kinerja dilakukan dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan pentingan. Penurunan kinerja pelaksanaakan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan. Di dalam organisasi rumah sakit pengelola program adalah pimpinan yang langsung membawahi pelaksana, yang merupakan suatu unsur proses dalam manajemen rumah sakit. Pimpinan program sebagai manajerial harus dapat menjamin mutu pelayanan yang diberikan oleh pelaksana dalam memberikan pelayanan dan mementingkan kenyamanan pasien. Kemampuan manajerial yang harus dimiliki oleh pimpinan program antara lain: Perencanaan, pengorganisasian, pengerakan dan pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dan evaluasi. Dari beberapa fungsi manajerial pimpinan program yang harus dijalankan adalah bagaimana melakukan suatu perencanaan yang dituangkan ke dalam program kerja pimpinan program dalam usaha meningkatkan kwalitas dan mutu pelayanan dalam pencapaian target program. C. TUJUAN Tujuan umum: Tercapainya usaha pencegahan dan mengurangi resiko penularan HIV dan AIDS, meningkatkan kualitas hidup ODHA, dengan memberikan pelayanan VCT , PMTCT, penunjang dan rujukan. Tujuan khusus: 1. Memberikan konseling dan testing secara rahasia 2. Melaksanakan pemeriksaan laboraturium 3. Membuat pencatatan dan pelaporan 4. Mengevaluasi program



2



D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN a. Kegiatan pokok 1. Menyusun program kerja tahunan 2. Mengadakan pertemuan rutin 3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM 4. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga sarana dan prasarana 5. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha penanggulangan HIV-AIDS b. Rincian kegiatan 1. Menyusun program kerja a. Membuatan anggaran dan pembiayaan b. Membuat laporan setiap bulan c. Membuat jadwal kegiatan konselor 2. Mengadakan pertemuan rutin dua bulanan a. Mengadakan rapat bersama Tim guna membahas masalah yang ada terkait dengan pelaksanaan tugas b. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa serta tindak lanjut dari masalah yang ditemukan 3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM a. Membuat rekapitulasi tenaga berdasarkan teknis pelatihan yang pernah diikuti serta tahun terakhir mengikuti. b. Membuat daftar pengajuan calon-calonnama yang akan mengikuti pendidikan atau pelatihan berdasarkan tugas masing-masing. 4. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana a. Membuat kebutuhan tenaga tiap tahun b. Membuat kebutuhan sarana dan prasarana setiap tahun 5. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS



3



a. Mengontrol dan melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan tugas masing-masing tim tiap 6 bulan. b. Mengadakan evaluasi Program



E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Membuat TIM Penangulangan HIV-AIDS 2. Rapat TIM  Menyusun kegiatan yang direncanakan  Melaksanakan kegiatan dan evaluasi 3. Melakukan audit



F. SASARAN 1. Menyusun Program kerja 100% pencatatan dan pelaporan pada bulan Desember 2019 2. Mengadakan pertemuan Rutin bulanan 75% pencatatan dan pelaporan pada bulan Desember 2019 3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk SDM 50% pencatatan dan pelaporan pada bulan Desember 2019 4. Mengusulkan dan merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana 100% pencatatan dan pelaporan bulan Desember 2019 G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN N o 1



2



Jenis Kegiatan 1 2 3 dan x standar



Melaksanakan menerapkan pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS Konsodilasi Organisasi :  Penyusunan rencana RS untuk melaksanakan program Penanggulangan



x



4 5



2019 6 7 8 9 10



11



12



x



4



HIV/AIDS  Pembentukan tim  MOU Rujukan dengan RS perujuk Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan standar Pelayanan VCT



3



4. 5. 6.



G.



x



x



x x x x x



x



x



Pelayanan PMTCT



x x x x x



x



x



Pelayanan ART



x x x x x



x



x



Pelayanan laboratorium pemeriksaan HIV Pelayanan Infeksi Oportunitik (IO) Peningkatan mutu SDM dengan pelatihan Pengusulan sarana dan prasarana Rapat tim



x x x x x



x



x



x x x x x



x



x



x x x



x



x



X



x



x



EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN



A. Pola Ketenagaan I. SDM No JABATAN . PONEK FORMAL



KUALIFIKIKASI PENDIDIKAN



PELATIHA N



KEBUTUHAN



1



Ketua



Ketua Tim HIV



Pendidikan Dokter Spesialis



Pelatihan HIV / AIDS



1



2



Sekretaris



Sekertaris TIM HIV



Pendidikan Dokter Spesialis



Pelatihan HIV / AIDS



1



3



Konselor



Koordinator



Dokter Umum /



Pelatihan



2 5



4



Pencatatan & Pelaporan



dan Pelaksana program HIV



Ners / D4 Kebidanan



HIV



Pencatat dan pelapor program HIV



Ners / DIII Rekam Medik



Pelatihan HIV



1



Analisis : 1. Kondisi SDM : Jumlah Tim HIV secara keseluruhan adalah berjumlah 6 orang. Yang diketuai oleh dokter spesialis penyakit dalam. Masingmasing anggota memegang jabatan yang berbeda. 2. Pembentukan Tim : Tim HIV/AIDS dibentuk pada tanggal 01 oktober 2018. Terdiri dari :1 Orang ketua, , 1 penyelenggara pelayanan medik, 2 orang konselor, 3. Program rotasi: Program rotasi tim HIV/AIDS berlaku bila kinerja anggota tidak memenuhi standar tim HIV dan bila anggota resign. 4. Pelatihan Terdapat 2 jenis pelatihan, yaitu Eksternal dan Internal. a. Pelatihan Eksternal HIV / AIDS telah diikuti oleh Tim HIV/AIDS 1. Pada tanggal 25-27 September 2017 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten 2. pada tanggal 26 April s/d 28 April 2018 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten b. Pelatihan Internal HIV/AIDS diselenggarakan di RSUD Banten pada tanggal 03 Agustus 2018 5. SIP , SIB DAN SIK Tim HIV secara keseluruhan sudah memiliki SIP, STR maupun SIK yang masih berlaku. 6. Rencana tindak lanjut : Koordinasi dengan Manajenem RS dan Dinas Kesehatan untuk melakukan pelatihan-pelatihan lanjutan yang berkaitan dengan HIV.



6



II. Fasilitas Pelayanan HIV/AIDS No



Jenis



Ruangan



Jumlah



Kondisi



1



Reagen Pemeriksaan antiHIV



Laboratorium



3 Set



Baik



2



Formulir persetujuan dan penolakan pemeriksaan HIV/AIDS



RekamMedis



1 Set



Baik



RuangPoli VCT



Poli Spesialis Penyakit Dalam



1 ruang



Baik



3



KET



Poli VCT



Analisis : 1.



Secara umum kondisi fasilitas dan perlatan untuk HIV masih belum lengkap, secarabertahapakandilakukankelengkapaninventariskebutuhanpe layanan HIV/AIDS. 2. Untuk ARV masih belum tersedia maka pasien dengan HIV reaktif harus di rujuk. 3. Jumlah Formulir persetujuan dan penolakan pemeriksaan HIV/AIDS terbatas sehingga formulir disedia di rekam medis dan poli VCT saja. Rencana Tindak Lanjut 1. Koordinasi dengan bagian pengadaan terkait cetak formulir persetujuan dan penolakan pemeriksaan HIV/AIDS. 2. Koordinasi dengan dinas kesehatan kab. Malang terkait ketersediaan dan stock reagen HIV/AIDS dengan melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan HIV/AIDS.



No 1



III. PENGEMBANGAN PELAYANAN Kegiatan Pokok Melakukanskrining pasien dengan HIV atau AIDS



Rincian Kegiatan  Melakukan inisiatif petugas untuk memeriksakan pasien terduga HIV  Melakukan observasi  Melakukan Monitoring  Menganalisa hasil monitoring 7



 Membuat rencana tindak lanjut  Melakukan Evaluasi



2



3



4



5



6



Mengurangi dan mencegah menyebaran HIV/AIDS



Meningkatkan fungsi pelayananVoluntary Counseling and Testing (VCT)



Meningkatkan fungsi pelayanan Prevention Mother to Child Transmision (PMTCT)



Meningkatkan fungsi pelayanan Anti Retro Viral Therapy (ART) atau bekerjasama dengan RS yang ditunjuk



MeningkatkanfungsipelayananInfeksiOp ortinistik (IO)



 Melakukan edukasi kepada pasien  Melakukan tes HIV  Melakukan observasi  Melakukan monitoring  Menganalisa hasil monitoring  Membuat rencana tindak lanjut  Melakukan evaluasi  Melakukan Edukasi  Melakukanobservasi  Melakukan Monitoring  Menganalisa hasil monitoring  Membuat rencana tindak lanjut  Melakukan Evaluasi  Melakukan edukasi kepada pasien  Melakukan tes HIV  Melakukanobservasi  Melakukan Monitoring  Menganalisa hasil monitoring  Membuat rencana tindak lanjut  Melakukan Evaluasi  Melakukan edukasi kepada pasien  Melakukan Monitoring  Menganalisahasil monitoring  Membuatrencanatindaklanjut  MelakukanEvaluasi  Kolaborasidenganrumahsakitrujukan     



Melakukan edukasi kepada pasien Melakukan tes HIV Melakukanobservasi Melakukan Monitoring Menganalisahasil monitoring 8



 Membuatrencanatindaklanjut  MelakukanEvaluasi  Kolaborasidengan DPJP politerkait



7



8



Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan faktor resiko Injection Drug Use (IDU)



Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang, yang meliputi : pelayanan gizi, laboratorium, dan radiologi, pencatatan dan pelaporan.



 Melakukan edukasi kepada pasien  Melakukan tes HIV  Melakukan observasi  Melakukan Monitoring  Menganalisa hasil monitoring  Membuat rencana tindak lanjut  Melakukan evaluasi  Melakukan kolaborasi dengan terkait.  Melakukan monitoring  Menganalisa hasil monitoring  Membuat rencana tindak lanjut  Melakukan evaluasi



Analisis dalam hal Pengembangan Pelayanan: 1.



Mela kukan edukasi mendalam terkait dilakukanya test HIV kepada pasien dengan cara melakukan pendekatan kepada pasien dengan HIV 2. Mem berikan kondom kepada pasien atau pasangan pasien dengan HIV guna untuk mengurangi resiko penyebaran HIV 3. Mela kukan layanan poli VCT di RSUD Banten yang ditujukan kepada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dengan sukarela melakukan pemeriksaan / tes HIV.



9



unit



IV. KINERJA PRODUKTIVITAS 1. Jumlah permintaan Tes HIV



No . 1



BULAN URAIAN



APRIL 2019



MEI 2019



JUNI 2019



0



5



6



Permintaan Test HIV



GRAFIK 1 JUMLAH PERMINTAAN TEST HIV DI RSUD BANTEN BULAN APRIL-MEI-JUNI 2019



7 6 5 4 3



6 5



2 1 0



Jumlah permintaan tes HIV Apr-19



Mei 2019



Juni-19



Analisis Jumlah Permintaan Test Hiv Pada bulan Mei terdapat 5 permintaan pemeriksaan hiv , pada bulan Juni terdapat 12 permintaan pemeriksaan hiv



2. ASAL PERMINTAAN TES HIV 10



BULAN



N o



URAIAN



APRIL 2019



MEI 2019



JUNI 2019



1



Poli Penyakit Dalam



0



4



5



2



Poli Paru



0



0



0



3



Poli Obgyn



0



0



1



4



IGD



0



1



1



5



Instalasi Rawat Inap



0



0



0



GRAFIK 2 JUMLAH ASAL PERMINTAAN TEST HIV DI RSUD BANTEN BULAN APRIL-MEI-JUNII 2019 6 5 4 3 2 1 0 Poli IPD



Poli Paru



Poli Obgyn Jul-19



Agst 2019



IGD



IRNA



Sep-19



Analisis Asal Permintaan Tes Hiv Pada bulan April tidak ada permintaan pemeriksaan hiv, pada bulan mei terdapat 5 permintaan pemeriksaan hiv terbanyaj dari poli penyakit dalam , pada bulan juni terdapat 6 permintaan pemeriksaan hiv 3. STATUS HIV 11



N o



BULAN URAIAN



APRIL 2019



MEI 2019



JUNI 2019



1



Non Reaktif



0



4



6



2



Reaktif



0



1



0



GRAFIK 3 STATUS HIV DI RSUD BANTEN 7 6 5 4 3 2 1 0 Non Reaktif



Reaktif Apr-19



Mei 2019



Juni 2019



BULAN APRIL-MEI-JUNI 2019



12



Analisis Status HIV Pada bulan April terdapat 0 non reaktif hiv dan 0 pasien reaktif hiv, pada bulan mei dari 5 pemeriksaan HIV didapatkan 1 reaktif dan 4 pasien non reaktif, pada bulan Juni terdapat 6 pasien non reaktif hiv.



4. JUMLAH PEMAKAIAN REAGEN



N o



BULAN URAIAN



APRIL 2019



MEI 2019



JUNI 2019



1



Reagen 1



0



5



6



2



Reagen 2



0



0



0



3



Reagen 3



0



0



0



GRAFIK 4 JUMLAH PEMAKAIAN REAGEN DI RSUD BANTEN BULAN APRIL-MEI-JUNI 2019



13



7 6



6



5



5



4 3 2 1 0



0



0 Reagen 1



0



0



0



Reagen 2 Apr-19



Mei 2019



0



0



Reagen 3 Jun-19



Analisis jumlah pemakaian reagen Pada bulan April terdapat 0 pasien yang menggunakan reagen 1, pada bulan agustus terdapat 5 pasien yang mengunakan reagen 1, 0 pasien menggunakan reagen 2 dan 0 pasien mengunakan reagen 3, pada bulan juni terdapat 6 pasien yang mengunakan reagen 1, 0 pasien yang menggunakan reagen 2 dan 0 pasien yang menggunakan reagen 3



5.



N o 1



PELAYANAN POLI VCT ( VoluntaryCounseling And Testing )



BULAN URAIAN



Pelayanan Poli VCT



APRIL 2019



MEI 2019



0



0



JUNI 2019 0



GRAFIK 5 PELAYANAN POLI VCT DI RSUD BANTEN BULAN APRIL-MEI-JUNI 2019 14



1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0



Pelayanan Poli VCT Apr-19



Mei 2019



Juni-19



Analisis pelayanan Poli VCT Pada bulan April hingga bulan juni 2019, belum ada pelayanan di ruangan VCT, karena sarana dan prasana belum tersedia



6.



N o 1



PELAYANAN RUJUKAN PASIEN DENGAN HIV/AIDS



BULAN URAIAN



Pelayanan Rujukan



APRIL 2019



MEI 2019



0



1



JUNI 2019 0



GRAFIK 6 PELAYANAN RUJUKAN PASIEN DENGAN HIV/AIDS DI RSUD BANTEN BULAN APRIL-MEI-JUNI 2019



15



1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0



Pelayanan Rujukan Apr-19



Mei-19



juni-19



Analisis Pelayanan rujukan pasien dengan HIV/AIDS Pada bulan April tidak ada pasien yang dirujuk untuk pengobatan arv, pada bulan mei t ada 1 pasien yang dirujuk untuk pengobatan arv dan pada bulan september tidak ada pasien yang dirujuk untuk pengobatan arv



V. No



1



KUNCI INDIKATOR MUTU HIV/AIDS INDIKATOR MUTU PONEK



Angka kesakitan HIV/AIDS



STANDART



APRIL 2019



0%



0%



MEI 2019



JUNI 2019



0%



0%



GRAFIK 6 KUNCI INDIKATOR MUTU HIV/AIDS DI RSUD BANTEN BULAN APRIL-MEI-JUNI 2019



16



1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0



Angka Kesakitan HIV/AIDS Apr-19



Mei-19



Juni-19



Analisis kunci indikator mutu HIV/AIDS Pada bulan juli tidak ada angka kesakitan hiv, pada bulan agustus tidak ada angka kesakitan hiv pada bulan september tidak ada angka kesakitan hiv VI. No . 1



KESELAMATAN KERJA Kejadian



Petugas tertusuk jarum



Risiko



Upaya mencegah risiko



Terinfek si



Menggunaka n one hand untuk menutup spuit



Bulan APRIL 2019



MEI 2019



JUNI 2019



0



0



0



GRAFIK 7 KESELAMATAN KERJA HIV/AIDS DI RSUD BANTEN BULAN APRIL-MEI-JUNI 2019



17



1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0



Petugas Tertusuk Jarum Apr-19



Mei-19



Jun-19



. Analisis Keselamatan kerja Pada bulan juli tidak ada petugas yang tertusuk jarum, pada bulan agustus tidak ada petugas yang tertusuk jarum, pada bulan september tidak ada petugas yang tertusuk jarum



VII. EVALUASI JADWAL KEGIATAN INSTALASI Jadwal kegiatan Tim HIV/AIDS adalah: No 1



Kegiatan Pendidikan dan pelatihanHIV



Pemenuhan* Sesuai jadwal



VIII. ANALISIS KESELURUHAN DAN SARAN 1. Pada Bulan April sampai juni 2019 tidak dilakukan perubahan SDM pada Tim HIV. 2. Mengevaluasi tiap bulan peningkatan jumlah Kunci indikator mutu HIV



3. Kordinasi dengan Tim untuk melakukan pelaporan dan evaluasi setiap bulan, yang nantinya akan ditembusi oleh Direktur Rumah Sakit. .



18



4. Tidak terjadinya kecelakaan kerja, seperti tertusuk jarum oleh tenaga kesehatan. Dengan lebih aman menggunakan one hand saat melakukan tindakan, dan melakukan 5 moment mencuci tangan.



KETUA POKJA PELAYANAN HIV-AIDS



dr. ABDUL RAHMAN, SpPD



19