Laporan Holistik Tour [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Eka
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN



TINDAKAN KOMPLEMENTER PADA PASIEN LANJUT USIA DI RUMAH SAKIT HOLISTIK PURWAKARTA



MATA KULIAH HOLISTIK 2 Dosen pembimbing: SUHARTINI S.Kp., MNS., PDH



Disusun oleh: Yeyen Veronika, AMK NIM : 22020118183001



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2019



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pengobatan Holistik adalah pengobatan yang didasarkan kepada hukum alam yang utuh yang terdiri dari bagian-bagian yang saling tergantung satu sama lain. Di alam terdiri dari air, udara, tanaman, binatang panas, dingin dan lain-lain yang semuanya saling berkaitan satu sama lain. Gangguan pada satu bagian akan berpengaruh terhadap bagian yang lain sehingga terjadi suatu ketidak seimbangan. Dalam keperawatan holistik, manusia dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh, biologis, psikologis, sosial dan spritual. Proses keperawatan tidak hanya diberikan pada usia anak, remaja, dan dewasa tetapi juga pada usia lanjut. Menurut World health organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik karena faktor alamiah maupun karena penyakit. Sehingga lansia seringkali memerlukan perawatan dan pengobatan terkait dengan penurunan fungsi organ. Selain pengobatan secara konvensional, ada alternatif pilihan pengobatan yang menggabungkan teknik pengobatan konvensional dengan pengobatan tradisional, yang dikenal dengan terapi komplementer. Terapi komplementer dapat berupa promosi kesehatan, pencegahan penyakit, ataupun rehabilitasi. Rumah Sakit Holistik Purwakarta merupakan rumah sakit pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menggunakan terapi komplementer untuk merawat pasiennya. Kunjungan mahasiswa keperawatan UNDIP diharapkan dapat



memberikan



gambaran



dan



pengetahuan



mengenai



terapi



komplementer, khususnya terapi dan tindakan keperawatan komplementer yang diberikan pada usia lanjut.



B. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui perawatan dan pengobatan secara holistik 2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis terapi komplementer yang terdapat di Rumah Sakit Holistik Purwakarta 3. Mahasiswa dapat mengetahui tindakan keperawatan komplementer yang dilakukan pada lansia.



BAB II ISI KEGIATAN



Nama Kegiatan



: Holistic tour



Tempat Kegiatan



: RS Holistik Purwakarta



Waktu/ Tanggal



: 27 Pebruari 2019



“Tubuh Anda Adalah Dokter Yang Terbaik”



Mahasiswa program studi ilmu keperawatan Universitas Diponegoro Semarang, yang terdiri dari mahasiswa reguler dan lintas jalur mengadakan kunjungan ke Rumah Sakit holistik di Purwakarta, Jawa barat. Perjalanan diawali doa bersama dosen pembimbing, bapak Madya Sulisna,S.Kp.M.Kes. Dengan menggunakan tiga buah bus, peserta tour menempuh perjalanan yang cukup panjang, kurang lebih tujuh jam. Rumah sakit holistik Purwakarta berawal dari sebuah klinik kecil yang semula didirikan di desa Legok Barong, Wanayasa pada tahun 1994 oleh Bapak Husen Ahmad,MD, Ph.D. kemudian pada tahun 1997 pindah ke desa Salamulya kecamatan Pondoksalam sampai saat ini dengan nama Holistic Medical Centre. Pada tahun 2003 klinik berubah menjadi rumah sakit dengan nama RS. Holistic. Rumah sakit ditetapkan sesuai dengan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purwakarta Nomor 445.9/IORS.04142BPMPTSP/X/2016 sebagai rumah sakit umum tipe D.



Karena penyakit tidak selalu disembuhkan dengan obat kimia sintesis, di Rumah Sakit holistik juga mengembangkan metode penyembuhan penyakit dengan berbagai macam terapi yang menggabungkan pengobatan tradisional dengan terapi konvensional, yang dikenal dengan terapi komplementer. Beberapa diantaranya adalah : 1.



Fisiotherapy Yaitu sejenis exercise yang ditujukan untuk para penderita sroke.



2.



Homoepathy atau LHT (laser homo therapy) Therapy ini berfungsi untuk menghancurkan plak-plak yang ada dalam darah.



3.



Body electronik Therapy



4.



Electro Therapy



5.



Accupunture Menggunakan koryo sooji chim yaitu pengobatan akupuntur dari korea



6.



Hypno Therapy



7.



Bio Stimulation Adalah sejenis therapy pijat akupuntur, acupressure, dan massage.



8.



Holistic Diet Therapy



9.



Podo Rekidian Therapy



10.



Colema Enema (Colon Cleansing) Yaitu therapy untuk membersihkan colon. Colon dicuci dengan air/cairan (kopi,yogurt dan air jeruk) yang dimasukkan lewat saluran pembuangan (anus). Therapy ini untuk menolong penderita konstipasi.



11.



Bio Cellular Treatment Therapy yang menggunakan kerja computer. Jadi cara kerjanya adalah computer akan memancarkan gelombang ke tubuh untuk mengidentifikasi organ-organ yang lemah. Lewat therapy ini keakuratan adanya suatu penyakit di organ tubuh bisa diidentifikasi dengan baik.



12.



Magneto Therapy Therapy ini memanfaatkan kerja magnet. Digunakan untuk menstimulasi akupuntur untuk pasien kanker.



13.



Ozone Therapy Therapy ini menggunakan ozone untuk mesin cuci darah. Therapy ini banyak digunakan oleh penderita diabetes. Selain itu bisa juga digunakan untuk oksigenasi darah. Terapi ini merupakan satu-satunya terapi yang aman digunakan untuk ibu hamil dengan masalah kehamilan seperti hiperemsis, penggunaannya tentunya dibawah pengawasan dari dr. SPOG.



14.



LNT (Laser Nose Therapy) Menggunakan fungsi laser yang digunakan untuk memperbaiki sirkulasi pernafasan, biasanya digunakan untuk pasien dengan sinusitis.



15.



Bio ceramic Panas yang dihantarkan melalui ceramic dapat mengurangi nyeri dianggota tubuh, kecuali kepala. Terapi komplementer tersebut diberikan kepada pasien yang sebelumnya



dilakuan scanning terlebih dahulu. Untuk pasien yang belum stabil atau emergency akan diterima di IGD dan ditangani secara konvensional, sedangkan pasien yang stabil dapat diberikan terapi komplementer sesuai dengan instruksi dokter atau atas permintaan pasien. Pasien lansia yang berkunjung ke Rumah Sakit Holistik Purwakarta datang dengan berbagai penyakit. Penyakit terbanyak adalah hipertensi, stroke, insomnia dan diabetes mellitus. Menurut penuturan ibu Anggun selaku hospital tour guide, jumlah kunjungan pasien lansia tidak terlalu banyak, salah satu terapi komplementer yang paling sering diberikan adalah terapi ozone.



Alat terapi ozone eboo



Terapi ozone bertujuan untuk melancarkan sirkulasi peredaran darah, menambah kadar oksigen dalam darah. Terapi ozon ini dibagi 3: a)



Ozon Eboo,



terapi cuci darah yang disertai dengan ozonisasi, sebelum



melakukan ozone eboo pasien terlebih dahulu dianjurkan untuk melakukan ozone AHT 3x.Terapi ozone eboo memerlukan waktu 2-3 jam. b) Ozon AHT. Prinsipnya sama dengan Eboo namun hanya menggunakan 1 kantung darah pasien sendiri dengan cara mengeluarkan darah pasien lalu dimasukkan Ozon (O3)/ozonisasi, karena saat bercampur dengan darah, O3 berubah menjadi 02 yang dapat diikat oleh darah. Setelah itu dimasukkan kembali dalam tubuh pasien, memerlukan waktu 1-1,5jam c) Ozon salin. Terapi ini dengan menggunakan cairan NaCl yang diberikan ozon , tindakan dilakukan selama 20 menit. Terapi ozone sangat dianjurkan untuk diberikan pada lansia yang umumnya mengalami penurunan fungsi organ, terapi komplementer menggunakan alat juga dibarengi dengan pemberian obat-obatan herbal serta nutrisi dan jus yang berasal dari tanaman organik, yang sebagian besar diproduksi langsung oleh RS holistik Purwakarta. Peran perawat sangatlah penting, dalam memberikan edukasi, motivasi, perawatan holistik pada pasien lansia di RS Purwakarta. Terapi komplementer di RS Holistik Purwakarta masih belum dapat di klaim dengan BPJS, terkait dengan cost dari setiap terapi komplementer yang cukup tinggi. Hal ini membuat tidak semua pasien, dapat mengakses/ menggunakan layanan tersebut.



BAB III KESIMPULAN



Setelah melakukan observasi di Rumah Sakit Holistik Purwakarta, yang mengintegrasikan pengobatan tradisional dengan terapi konvensional, secara keseluruhan dapat diberikan apresiasi. Sarana dan prasarana serta fasilitas yang sedikit banyak memang berbeda dengan rumah sakit pada umumnya, memberikan kesan bahwa RS Holistik Purwakarta ingin memberikan alternatif dalam pengobatan dan perawatan. Ada banyak alat-alat dan tindakan terapi komplementer yang diggunakan, namun ada beberapa alat yang masih sulit untuk dirasionalisasikan.