Laporan Iht Code Blue [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN IN HOUSE TRAINING CODE BLUE RSUD Dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR TANGGAL 28 s/d 29 APRIL 2018



RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2018



LAPORAN KEGIATAN IN HOUSE TRAINING CODE BLUE RSUD Dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Suatu kondisi henti jantung dapat terjadi dimana saja dan kapan saja dan terhadap siapa saja di lingkungan rumah sakit, kejadian ini dapat menimpa pasien, keluarga pasien, maupun petugas rumah sakit itu sendiri. Henti jantung apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan menyebabkan terjadinya kematian. Diharapkan dengan pertolongan pertama yang cepat dan tepat yang disebut dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD) maka setidaknya dapat mengembalikan fungsi jantung untuk mampu berdenyut kembali dan mencegah kerusakan organ-organ penting dalam tubuh korban. Pertolongan pertama ini harus dapat dilakukan oleh seluruh komponen rumah sakit, baik tenaga medis (dokter dan perawat) dan tenaga non medis. Diperlukan sebuah system atau strategi pencegahan kejadian henti jantung di rumah sakit dan memastikan bahwa tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. System ini melibatkan sumber daya manusia yang terlatih, peralatan dan obat-obatan yang lengkap dengan standar operasional prosedur yang baku, dan system ini sering disebut dengan Code Blue Sistem. Respon terhadap kondisi kritis pasien atau berisiko kritis biasanya diberikan oleh suatu tim yang disebut dengan Code Blue Tim, Medical Emergency Team (MET) atau Rapid Response Team (RRT). Tim ini terdiri dari dokter dan perawat terlatih bantuan hidup lanjut yang berespon terhadap panggilan atau ativasi dari kriteria kondisi spesifik dari pasien yang dilakukan oleh petugas kesehatan atau orang awam yang pertama kali menemukan kondisi kegawatan tersebut. 2. Filosofi Pelatihan In house training code blue diselenggarakan dengan memperhatikan: a) Prinsip andaragogi, yaitu selama pelatihan peserta berhak untuk: 1) Didengarkan dan dihargai pengalamannya



mengenai manajemen



bangsal rawat inap. 2) Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan. 3) Diberikan apresiasi atas pendapat yang baik dan positif yang diutarakan oleh peserta.



b) Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak: 1) Mendapatkan paket bahan belajar. 2) Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi yang disampaikan. 3) Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki individu, baik secara visual, auditorial maupun kinestetik (gerak). 4) Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka. 5) Melakukan evaluasi terhadap pelatihan, penyelenggara dan dievaluasi tingkat pemahaman peserta in house training code blue. c) Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk: 1) Mengembangkan



keterampilan



langkah



demi



langkah



dalam



memperoleh kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan. 2) Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan. d) Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk: 1) Berkesempatan melakukan eksperimen dari materi pelatihan dengan menggunakan metode pembelajaran antara lain ceramah tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok, latihan-latihan, baik secara individu maupun kelompok. 2) Melakukan pengulangan atau pun perbaikan yang dirasa perlu. 3. Pendekatan Pelatihan Bertolak dari filosofi long live learning, manusia senantisa melakukan pembelajaran sepanjang hidupnya, maka demikian pula dengan adanya “anggota organisasi“. Dalam organisasi pembelajaran, peran yang dimainkan oleh anggotanya yang disebut dengan “anggota organisasi” tersebut lebih ditekankan sebagai subyek pembelajaran. Dalam penerapan prinsip-prinsip pembelajaran dipilih Pelatihan yang berorientasi kepada pembelajar. Kurikulum dan Pelatihan ini dikembangkan dengan pendekatan belajar (learning approach) yaitu dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pembelajar untuk aktif mempelajari materi pelajaran terkait dengan mengurangi dominasi fasilitator. Dalam proses pembelajaran, setiap orang yang terlibat didalamnya diharapkan mencari dan menggali secara aktif. Peran fasilitator dalam proses pembelajaran ini hanya memfasilitasi agar proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan tujuan. Mengacu pada pendapat Maslow bahwa manusia cenderung mengendalikan proses kehidupannya sendiri dan memiliki kebutuhan yang berbeda, demikian halnya dengan pembelajaran. Mereka memiliki harapan dan kebutuhan pada



waktu mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, perlu ditekankan bahwa dalam upaya pencapaian tujuan proses pembelajaran, pembelajar dan fasilitator harus bekerja sama secara efektif dengan berorientasi pada pencapaian harapan dan kebutuhan pembelajaran (leaners centered/oriented). Dalam lingkaran mutu, agar dihasilkan produk luaran Pelatihan yang bermutu maka fasilitator dituntut memiliki kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan baik



penguasaan



atas



substansi



maupun



metode



dan



teknologi



pembelajarannya. Selain itu agar proses pembelajaran berlangsung interaktif dan dinamis, juga untuk menghindari cara penyampaian materi pembelajaran yang didominasi oleh fasilitator. B.



TUJUAN PELATIHAN 1. Peserta baik tenaga medis maupun non medis mampu mencegah kejadian henti jantung di rumah sakit 2. Peserta kelompok tenaga medis sebagai team sekunder dapat memberikan tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut dilakukan secara cepat dan efektif pada korban henti jantung 3. Peserta kelompok tenaga medis dapat melaksanakan perawatan paska henti jantung (pasca resusitasi) yang optimal 4. Rumah sakit dapat membangun code blue system di lingkungan rumah sakit



C.



WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN waktu pelaksanaan in house training code blue yaitu pada tanggal 28 s/d 29 April 2018 (dua hari ) bertempat di Aula Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Andi Abdurrahman Noor kabupaten Tanah Bumbu.



D.



MATERI PELATIHAN DAN FASILITATOR Secara umum materi pelatihan terdiri dari 1. Pre dan post test 2. Simulasi code blue system 3. Review bantuan Hidup Dasar (BHD) dan lanjut 4. Manajement jalan nafas, ventilasi dan terapi oksigen 5. Peri arrest aritmia (bradi/takiaritmia) 6. Sesi pemutaran video simulasi BHD dan code blue 7. Skill station masing-masing keterampilan BHD, manajement airway dan bantuan hidup lanjutan 8. Praktik simulasi code blue system di rumah sakit 9. Membangun system Code Blue di Rumah sakit



E.



KEPESERTAAN 1. Kriteria Peserta Peserta pelatihan Code Blue adalah: a. Medis b. Non Medis 2. Jumlah Pembelajar Jumlah pembelajar sebanyak 80 orang terdiri dari 50 orang tenaga medis dan 30 orang tenaga non medis Rumah sakit yang telah ditunjuk oleh pihak Rumah Sakit.



F.



STRUKTUR PROGRAM Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan maka disusun materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel struktur program sbb:



G.



No



Materi



A



MATERI DASAR System Code Blue (Aktivasi system emergency strategi pencegahan, resusitasi kegawatandan henti jantung di rumah sakit)



B 1 2 3 4 5 6 7



MATERI TEKNIS MEDIS STANDAR Pengenalan dan pengelolaan awal pasien dengan kegawatan dan henti jantung Aktivasi system emergency di Rumah Sakit Bantuan hidup dasar dan penggunaan defibrillator eksternal Bantuan hidup lanjut Defibrilator Farmakologi obat-obatan henti jantung Manajement jalan nafas



C 1 2 3 4 5 6 7



KETERAMPILAN Skenario code blue Pengenalan kegawatan dan henti jantung Aktivasi system code blue di rumah sakit Kompresi dada yang efektif Pengelolaan jalan nafas lanjut (face mask, laryngeal, mask airway dan intubasi Defibrilator Pelatihan TOT Code Blue



DESKRIPSI TUGAS DARI TIM TRAINER DAN RUMAH SAKIT YANG MENGIKUTI PELATIHAN 1. Sudah disediakan oleh tim trainer : a) Manekin Pelatihan b) Pre test dan post test c) Honor instruktur dan asisten instruktur d) Sertifikat pelatihan e) Materi pembelajaran (power point/video dll) 2. Yang disediakan oleh RSUD dr.H.Andi Abdurrahman Noor a). Copy materi pelatihan untuk masing-masing peserta



b). Fee kegiatan pelatihan sebesar Rp. 25 juta c). Transport dan penginapan selama selama kegiatan berlangsung d). Ruangan kuliah yang memuat 80 orang peserta (untuk pembukaan, simulasi awal dan materi code blue peserta medis dan non medis dijadikan dalam 1 ruangan). Beserta sound system dan LCD Proyektor dan pointer e). Untuk selanjutnya (mulai pukul 09.00) peserta dibagi menjadi 2 ruangan masing-masing memuat peserta (medis dan non medis) lengkap dengan LCD proyektor f). Untuk skill station, disiapkan 3 ruangan kecil untuk dapat memuat 20-25 peserta g). Konsumsi untuk peserta, panitia dan istruktur selama pelatihan h). Peserta pelatihan sebanyak 50 peserta medis (dokter, perawat dan bidan) dan 30 peserta non medis i). Dari 50 peserta non medis, diharapkan sebelumnya dipilih kurang lebih 10-15 peserta, yang mempunyai minat kemampuan dan pengetahuan tentang keilmuan emergency yang cukup untuk disiapkan sebagai trainer internal rumah sakit (disarankan dokter/perawat ICU dan IGD) j). Peserta workshop dan teknis pelaksanaan in house training adalah10-15 orang yang telah dipilih sebagai trainer rumah sakit dan personal (medis/non medis) yang disiapkan dalam struktur organisasi code blue rumah sakit, ditambah pihak manajement rumah sakit. k). Defibrillator 1 buah (DC Shock) H.



TIM TRAINER 1. dr. Gusti Rifansyah, Sp.JP (FIHA) 2. Ns. Irfan Maulana, M.Kep., Sp.Kep.MB 3. dr. Hj. Sumirati 4. dr. Normawati 5. Abdul Latip, A.Md.Kep 6. Fitria Agustina, S.Kep.,Ns 7. Fitriati Salmiah, A.Md.Kep



I.



EVALUASI Evaluasi yang digunakan dalam pelatihan ini mencakup beberapa hal yakni evaluasi terhadap Pembelajar dalam bentuk pre dan post tes.



J.



SERTIFIKASI Peserta Pelatihan Code Blue RSUD Dr. H. Andi Abdurrahman Noor yang telah menyelesaikan seluruh program Pelatihan dengan baik dan 100% diberikan Sertifikat



K. KEPANITIAAN Pengorganisasian dalam bentuk panitia pelaksana ditetapkan oleh Direktur RSUD Dr. H. Andi Abdurrahman Noor L. PEMBIAYAAN Pembiayaan Pelatihan ini dibebankan pada anggaran BLUD 2018, dengan biaya keseluruhan sebesar Rp. 43.880.000,- (Empat puluh tiga juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah) M. PENUTUP Proposal pelatihan ini disusun untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya. Hal-hal yang bersifat operasional, baik teknis akademis maupun administratif yang belum tercantum dalam kerangka acuan ini akan diatur dan ditetapkan kemudian oleh



panitia



pelaksana



sesuai



kebutuhan



dan



situasi



setempat



dengan



memperhatikan tujuan Pelatihan dan sejauh tidak menyimpang dari ketentuan yang ada. Sepunggur, 15 Mei 2018 Kasi Diklat



Ketua Panitia



Ahmad Riyadi 19651103 198703 1 014



dr. Tetty Nidiawaty, Sp.A Nip. 19800929 200904 2 003



Mengetahui, DIREKTUR RSUD Dr. H. Andi Abdurrahman Noor



Dr. Arman Jaya Rikki NIP. 19750609 200604 1 017