Laporan Indikator Mutu Unit Farmasi TW III [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04



LAPORAN INDIKATOR MUTU UNIT UNIT FARMASI TW III 2019



Bandar Lampung , 15 Oktober 2019



DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04



LAPORAN INDIKATOR MUTU UNIT UNIT FARMASI TRIWULAN III – 2019 1. PENDAHULUAN a. Umum Rumah sakit merupakan suatu organisasi sosial-ekonomi nonprofit terintegrasi yang berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang lengkap bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan di rumah sakit lebih menekankann pada pelayanan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Dimana obat dan alat kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting sebagai penunjang dalam penyembuhan penderita. Sehingga dibutuhkan pelayanan yang berupaya dalam bidang pelayanan kesehatan antara lain meningkatkan mutu pelayanan melalui peningkatan ketepatan rasionalisasi dan efisiensi dalam penggunaan obat. Pelayanan Farmasi Rumkit TK IV 02.07.04 Bandar Lampung adalah pelayanan Rumkit TK IV 02.07.04 bagi pasien rawat jalan dan rawat inap yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Unit Farmasi Rumkit TK IV 02.07.04 adalah wadah yang mengelola pelayanan Farmasi dan Pengelolaan Perbekalan farmasi



secara professional, bermutu serta terjangkau oleh pasien, yang meliputi



seluruh jenis-jenis pelayanan farmasi klinik dan pengelolaan perbekalan farmasi yang diperlukan dalam menunjang pelayanan kesehatan pasien yang paripurna sesuai kemampuan Rumkit TK IV 02.07.04 Bandar Lampung



b. Maksud dan Tujuan 1) Tujuan Umum Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dalam pelayanan farmasi di Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04. 2) Tujuan Khusus a) Terlaksananya kegiatan evaluasi pelayanan farmasi.



b) Terlaksananya pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan farmasi.



c. Ruang Lingkup dan Tata Urut Ruang lingkup laporan memuat data hasil Indikator Mutu Triwulan III 2019. Tata urutan laporan Indikator Mutu, yaitu: 1) Indikator Mutu Area Klinik a) Penulisan Resep Sesuai Formularium b) Tidak Adanya Kesalahan Dispensing Obat 2) Indikator Mutu Area Manajemen a) Kekosongan Obat Essensial 3) Indikator Mutu Unit a) Ketepatan Waktu Pemberian Injeksi Antibiotik



2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN Dalam pelaksanaan peningkatan program mutu pelayanan farmasi di Unit Farmasi dengan menggunaan metode siklus PDSA, yaitu: a. Plan



: Membuat rencana program dan rencana kerja serta form pengumpulan



data/sensus harian, b. Do



: Melaksanakan pengumpulan data dan palaksanaan program PMKP unit kerja.



c. Study : Melakukan analisa data dan validasi data atas data yang dikumpulkan d. Action : Melakukan tindak lanjut atas hasil yang didapatkan pelaksanaan kegiatan melalui pertemuan rutin tiap bulan, audit kepatuhan pelaksanaan indikator dan evaluasi dari penanggung jawab ruangan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam pelaksanaan indicator mutu, yaitu: a. Pengumpulan data oleh PIC yang diisi dalam formulir yang telah ada setiap hari b. Pelaporan dan evaluasi tiap triwulan.



3. HASIL DAN EVALUASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL UNIT FARMASI a. Indikator Mutu Area Klinik 1) Penulisan Resep Sesuai Formularium



No



1



Juli



Agustus



September



Juli



Agustus



September



Juli



Agustus



September



Nilai Standar SPM



50



50



50



45



42



44



90%



84%



88%



100%



Jumlah Resep



SPM



Penulisan Resep Sesuai Formularium



Jumlah Resep Sesuai Formlarium



Nilai



Kesesuaian Resep dan Formularium 105,00% 100,00%



100%



100%



100%



95,00% 90,00%



Pencapaian



90,00% 88%



85,00%



84%



80,00% 75,00% Juli



Agustus



September



Standar



2) Tidak Adanya Kesalahan Dispensing Obat



No



SPM



Juli



Agustus



September



Juli



Agustus



September



Juli



Agustus



September



Nilai Standar SPM



1



Tidak Adanya Kesalahan Pemberian Obat



4861



4829



3949



4859



4824



3944



99,96%



99,90%



99,87%



100%



Jumlah Resep



Jumlah Resep Memenuhi SPM



Nilai



Kesalahan Dispensing 100,05% 100,00%



100%



100%



100%



99,96%



99,95%



Kesalahan Dispensing 99,90%



Standar



99,90% 99,87%



99,85% 99,80% Juli



Agustus



September



b. Indikator Mutu Area Manajemen 1) Kekosongan Obat Essensial NO



1



JUMLAH OBAT KOSONG



INDIKATOR



Kekosongan Obat Essensial



Presentase



Juli



Agustus



September



Juli



Agustus



September



23



20



32



3,68%



3,20%



5,12%



Kekosongan Obat Esensial 6,00% 5,12%



5,00% 4,00%



3,68% 3,20%



3,00%



Pencapain Standar



2,00% 1,00% 0,00%



0 Januari



0 Februari



0 Maret



c. Indikator Mutu Unit 1) Ketepatan Waktu Pemberian Injeksi Antibiotik



No



SPM Mutu Unit



1



Ketepatan Waktu Pemberian Injeksi Antibiotik



Jumlah Pasien Post Op memakai Antibiotik Injeksi Juli



Agustus



September



322



253



289



Jumlah Pasien Post Op Tepat Waktu memakai Antibiotik Injeksi Juli Agustus September



301



244



278



Persentase Juli



93,47%



Standar



Agustus September



96,44%



96,19%



Ketepatan Waktu Pemberian Injeksi Antibiotik 102% 100%



100%



100%



100%



96,44%



96,19%



98% 96%



Target Mutu Unit



94%



93,47%



92%



90% Juli



Agustus



September



100%



4. KESIMPULAN DAN SARAN Indikator mutu di Unit Farmasi terbagi menjadi Indikator mutu area klinik, Indikator mutu area management dan indikator mutu unit. Indikator mutu di Unit Farmasi belum memenuhi standar. Indikator Mutu Area Klinik meliputi Kepatuhan pada Formularium dan Kesalahan dispensing. Kesalahan dispensing masih ditemukan seperti kesalahan dalam pengambilan jenis obat, hal ini perlu diperhatikan dan diminimalisirkan untuk meningkatkan kemananan pasien.Untuk kepatuhan pada formularium masih ditemukan beberapa resep yang tidak sesuai dengan formularium, hal ini mungkin dikarenakan kurangnya pengetahuan dokter penulis resep mengenai isi formularium. Sehingga perlu adanya sosialisasi formularium kepada dokter. Indikator Mutu Area Manajemen yaitu kekosongan obat essensial. Masih ditemukan obat essensial yang kosong dalam bulan Juli hingga September dengan rata-rata perbulan 25 obat dari 625 essensial yang ada. Indikator Mutu Unit Farmasi yaitu ketepatan waktu pemberian injeksi antibiotic. Masih ditemukannya pasien yang belum tepat waktu dalam pemberian antibiotik injeksi yang disebabkan kepatuhan petugas ruangan dalam memberikan antibiotik injeksi, sehingga perlu peningkatkan komunikasi tentang jam pemberian injeksi antara perawat dan petugas farmasi serta kelengkapan pengisian catatan pemberian obat pada list pasien.



5. PENUTUP Demikian laporan Indikator Mutu Unit Farmasi Rumah Sakit Tk IV 02.07.04 sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengendalian mutu pelayanan di lingkup Unit Farmasi.



Kepala Unit Farmasi



Deby Anggraini, S.Farm, Apt