Laporan Individu Pengalaman Belajar Lapangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN INDIVIDU PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I DIPUSKESMAS BAMBU APUS



Dosen Pembimbing : Dadang Herdiansyah SKM, M.Epid



Disusun Oleh : Ghina Syania Zahirah 20187100679 Kelompok 12



PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2021 LEMBAR PENGESAHAN



Laporan Individu Pengalaman Belajar Lapangan II Mahasiswa/i Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta di Wilayah RW 009 Kelurahan Benda Baru, telah dibaca dan disetujui pada : Hari



:



Tanggal



:



Penyusun,



Ghina Syania Zahirah 2018710079



Menyetujui, Dosen Pembimbing kelompok 12



Dadang Herdiansyah SKM, M.Epid



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr Wb Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, alhamdulillah saya dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Individu PBL I Tahun 2021. Proposal ini saya buat untuk memenuhi syarat pelaksanaan kegiatan PBL serta menjadi acuan dalam melaksanakan rangkaian kegiatan dan rencana intervensi yang menjadi pedoman. Saya berterimakasih kepada dosen pembimbing akademik PBL kelompok 12 yakni Bapak Dadang Herdiansyah, SKM,M.Epid yang telah membimbing saya dalam penyusunan proposal yang baik dan sesuai. Tak lupa terima kasih kami kepada kedua orang tua, teman-teman angkatan 2018, UPT Puskesmas Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Ketua RW 005 dan seluruh pihak lainnya yang telah mendukung penyusunan proposal saya. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua dengan rahmat dan ampunan-Nya. Semoga dengan dibuatnya proposal ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kami, berkontribusi di dunia pendidikan terutama di bidang kesehatan, supaya bermanfaat demi kemajuan dan kesejahteraan generasi Indonesia di masa yang akan datang. Aamiin. Wassalamu’alaikum Wr Wb.



Bambu Apus, 24 Februari 2021



Penulis Ghina Syania Zahirah



BAB 1



PENDAHULUAN .1 LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dan Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak mendapat perhatian khusus (1). Kesehatan ibu dan anak merupakan upaya dibidang Kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah (Dinas Kesehatan, 2019). Di Indonesia, Kesehatan ibu dan anak (KIA) masih menjadi masalah. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang ada di Indonesia. Menurut Survei Demografi Keluarga Indonesia (SDKI) tahun 2012, Indonesia menempatkan peringkat yang tertinggi di ASEAN. AKI di Indonesia mencapai angka 359 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB mencapai angka 32 per 1.000 kelahiran hidup (3). Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia (2019) jumlah penduduk Provinsi Banten sebesar 12.927.316 jiwa (4). Kota Tangerang Selatan memiliki jumlah penduduk 1.279.052 jiwa dan memiliki 7 Kecamatan (BPS Kota Tangsel, 2020). Salah satu Kecamatan yang berada di Tangerang Selatan adalah Kecamatan Pamulang. Kecamatan Pamulang terdiri dari 8 Kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2019 sebesar 178.384 jiwa (BPS Kecamatan Pamulang Kota Tangsel, 2019). Kelurahan Bambu Apus merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Pamulang dengan jumlah penduduk tahun 2019 sebesar 87.581 jiwa (BPS Kecamatan Pamulang Kota Tangsel, 2019). Ibu hamil adalah kelompok yang rentan mengalami masalah kesehatan diantaranya kekurangan gizi. Kekurangan gizi pada ibu hamil banyak terjadi di negara-negara berkembang yang meliputi kurang energi, KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan masalah pada ibu dan janin. Risiko dan komplikasi pada ibu antara lain anemia, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, pendarahan, dan mudah terkena penyakit infeksi. Ibu hamil dengan KEK dapat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan janin serta dapat menyebabkan keguguran, bayi berat lahir rendah (BBLR), kematian neonatal, anemia pada bayi dan asfiksia intra partum. Bayi yang lahir dalam kondisi BBLR mempunyai risiko gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya serta mengalami kekurangan gizi.



Prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil tahun 2013 secara nasional yaitu sebesar 24,2% dan menurun menjadi 17,3% pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Menurut data Dinas Kesehatan, prevalensi ibu hamil yang menderita Kurang Energi Kronis (KEK) di tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) pada tahun 2015 adalah 9,11% dan meningkat pada tahun 2016 sebesar 10,39% dan kembali naik menjadi 10,70% pada tahun 2017. Berdasarkan informasi diatas, peneliti bermaksud untuk mengidentifikasi lebih dalam mengenai masalah-masalah Kesehatan Ibu dan Anak di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan beserta Alternatif Pemecahannya. .2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, Kesehatan ibu dan anak masih menjadi masalah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang ada di Indonesia. Sehingga menurut Survei Demografi Keluarga Indonesia (SDKI) tahun 2012, Indonesia menempatkan peringkat yang tertinggi di ASEAN. Kota Tangerang Selatan memiliki jumlah penduduk 1.279.052 jiwa dan memiliki 7 Kecamatan. Salah satu kecamatannya adalah Pamulang yang terdiri dari 8 Kelurahan. Kelurahan Bambu Apus merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Pamulang dengan jumlah penduduk tahun 2019 sebesar 87.581 jiwa. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mengidentifikasi lebih dalam mengenai masalah-masalah Kesehatan Ibu dan Anak di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan beserta Alternatif Pemecahannya. 1.3 Tujuan 1.4.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran masalah kesehatandi RW 02, 04, 05, 06, 08, 09 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten. 1.3.2



Tujuan Khusus -



Untuk mengetahui karakteristik masyarakat RW 02, 04, 05, 06, 08, 09 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang terutama dari segi kesehatan.



-



Untuk mengetahui kondisi wilayah RW 02, 04, 05, 06, 08, 09 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang.



-



Untuk mengindentifikasi masalah Kesehatan Ibu dan Anak yang terdapat pada masyarakat di RW 02, 04, 05, 06, 08, 09 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang.



-



Untuk menentukan prioritas masalah kesehatan yang terjadi di RW 02, 04, 05, 06, 08, 09 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang.



-



Untuk merencanakan metode atau alternatif pemecahan masalah kesehatan yang ada di RW 02, 04, 05, 06, 08, 09 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang.



.4



Manfaat 1.4.1 Bagi Masyarakat Untuk menambah pengetahuan serta informasi, terutama di bidang Kesehatan Ibu dan Anak bagi masyarakat RW 02, 04, 05, 06, 08, 09 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang sehingga masyarakat terbiasa berperilaku sehat baik bagi diri sendiri, lingkungan dan masyarakat disekitarnya. 1.4.2



Bagi Mahasiswa -



Dapat menerapkan teori-teori pendidikan yang sudah diterima di perkuliahan melalui praktek kerja nyata dalam lapangan.



-



Mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menetapkan alternatif pemecahan masalah yang terdapat di lapangan.



-



Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar serta akan menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman untuk terjun langsung ke masyarakat.



1.4.3 Bagi Universitas -



Sebagai pengenalan pendidikan program sarjana kesehatan masyarakat.



-



Memperluas informasi mengenai daerah dengan isu masalah Kesehatan Ibu dan Anak, terutama di wilayah Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan citra dan nama baik Universitas di wilayah binaan tersebut.



-



Sebagai acuan untuk melakukan penelitian atau pengambilan data selnjutnya bagi peneliti dimasa yang akan datang.



1.5 Ruang Lingkup Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 01 Februari – 25 Februari 2021 di RW 02, 04, 05, 06, 08, 09 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten. Penelitian ini bersifat deskriptif, kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional serta menggunakan data primer dan sekunder. Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan ini merupakan penelitian tentang Kesehatan Ibu dan Anak dengan teknik observasi, wawancara dan survei menggunakan kuesioner terstruktur.



BAB II METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang kami gunakan dalam PBL 1 adalah bentuk survey yang bersifat observasional dengan metode pendekatan cross-sectional. Penelitian deskriptif adalah sebuah studi yang mendeskripsikan distribusi penyakit pada populasi berdasarkan karakteristik dasar individu, seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, kelas sosial, status perkawinan, dan tempat tinggal. Epidemiologi deskriptif juga dapat digunakan untuk mempelajari riwayat alamiah penyakit, kejadian penyakit berdasarkan kurun waktu dan kecenderungan (trend) penyakit pada populasi tertentu serta berguna juga dalam perencanaan dan alokasi sumber daya untuk intervensi kesehataan. Desain studi Cross sectional adalah studi prevalensi maka status eksposur (paparan) dan status penyakit diukur pada waktu yang bersamaan pada suatu populasi. Studi prevalensi yang menitikberatkan pada etiologi biasanya dilakukan untuk mempelajari kemungkinan faktor risiko dari suatu penyakit yang onsetnya lambat dan durasinya panjang. 2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam Pengalaman Belajar Lapangan 1 ini yaitu dari RW 02, 04, 05, 08, dan 09 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Tanggerang Selatan. Pengambilan data sampel dilakukan secara Purposive Sampling. Besar sampel minimal yang diambil ditentukan dengan rumus Lemeshow. Setelah mengetahui proporsi per-RW, kami menggunakan purposiv sampling untuk mengambil data responden. Berikut tahap perhitungan responden yang kami lakukan dalam menetapkan jumlah responden: a. Populasi yang kami ambil disebut populasi finit, yaitu jumlah populasi sudah diketahui pasti, yaitu berjumlah 3.317 Wanita Usia Subur. b. Menggunakan rumus Lemeshow untuk mengetahui sampel yang digunakan Z 2α x P( 1−P) n= n=



2



d2



x deff



1,96 x 0,48(1−0,48) x2 0,12



n=192



Keterangan: n = Jumlah sampel Zα/2 = Nilai Distribusi Normal Standar pada α/2 = 1,96 P = Perkiraan Proporsi = 48% (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, 2014) d = Presisi = 10% deff = 2 Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan jumlah sampel sebanyak 192 orang. Untuk menghindari data yang kurang lengkap, sampel yang dibutuhkan ditambah 10% sehingga menjadi 211 responden, namun kemudian dibulatkan menjadi 220 responden sebagai jumlah ideal sampel untuk setiap wilayah Puskesmas. Adapun masing-masing RW mendapatkan jumlah: RW 02 RW 04 RW 05 RW 08 RW 09 3. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Sumber Data Data-data yang diperoleh dalam kegiatan PBL 1 adalah sebagai berikut: a. Data primer Sumber data yang didapati secara langsung dari pemberi data kepada



pengumpul



data



melalui



wawancara



secara



terstruktur



menggunakan kuesioner yang telah ditetapkan, dikenal dengan tahap Survei Mawas Diri (SMD), observasi, telaah dokumen serta dokumentasi hasil kegiatan. b. Data sekunder Sumber data yang didapati secara tidak langsung dengan mengambil data dari pengumpul data, melalui data Puskesmas Bambu Apus.



2. Cara Pengumpulan Data a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan, kami terlebih dahulu berkoordinasi dengan Kader, ketua RW 02, 04, 05, 06, 08, 09 kelurahan Bambu Apus tentang tujuan atau prosedur pelaksanaan PBL, melakukan wawancara serta berdiskusi secara online bersama para kader dan ketua RW dengan meminta izin kepada kader untuk membantu dan mendampingi kami dalam melakukan pendataan Kesehatan Ibu dan Anak dari rumah ke rumah serta berkoordinasi dengan Ketua RT di masing-masing RT. Selain itu, kami meminta rekapan data sekunder kepada puskesmas kelurahan bambu apus meliputi profil, data wilayah kerja, indikator pelayanan yang tersedia, serta derajat kesehatan masyarakat di kelurahan bambu apus. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kami berkoordinasi dengan kader tentang rencana pelaksanaan pengambilan data di RW 02, 04, 05, 06, 08, 09 kelurahan Bambu Apus agar berjalan lancar lalu melakukan penyebaran kuesioner kepada masyarakat melalui kunjungan ke rumah responden untuk pengisian lembar kuesioner melalui Google Form. c. Tahap Pasca Pengambilan Data Pada tahap pasca pengambilan data, setelah semua data yang dibutuhkan sudah terkumpul maka kami mencatat dan mengoreksi ulang hasil pengambilan data serta melakukan pengolahan dan analisis data. 4. Pegolahan Data Pada proses pengolahan data, kami menggunakan komputer agar lebih mudah dalam melakukan mengolah data yang sebelumnya sudah dikumpulkan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a.



Pemberian Kode (coding) Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan (memberi kode). Kegiatan ini



bertujuan untuk mempermudah dalam pengolahan



data serta sebagai



identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis. b. Pemeriksaan Data (editing) Editing adalah kegiatan pengecekkan atau meneliti kembali setiap daftar pertanyaan yang telah diisi serta kadang kala belum memenuhi harapan peneliti. Editing meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, dan konsistensi dari setiap jawaban. c.



Processing atau Data Entry Entry data adalah proses memasukkan data ke dalam komputer, setelah dilakukan coding data untuk setiap variabel dalam kuesioner dan setelah data terkumpul. Entry data dilakukan oleh peneliti sendiri.



d. Cleaning Data Cleaning data yaitu melakukan pengecekan data yang telah dimasukkan ke dalam komputer apakah terdapat kesalahan atau tidak dengan cara mengetahui data yang hilang, tidak terbaca, variasi data dan konsistensi data. 5. Analisis Data Analisis data dilakukan untuk mengolah data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan serta untuk menguji secara statistik kebenaran hipotesis yang telah ditetapkan. Pada tahap analisis ini lebih banyak digunakan perangkat lunak komputer melalui tahapan Analisis Univariat dengan melakukan Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan diinput melalui google form yang digunakan untuk menggambarkan data distribusi frekuensi kesehatan ibu dan anak yang ada di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten. 6. Metode Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dilakukan dengan menganalisis survei data KIA disetiap rumah RW 02,04,05,08,09 Kelurahan Bambu Apus. Dari hasil survei tersebut diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS Data umum dan khusus diolah dengan mengikuti kaidahkaidah pengolahan data.



7. Metode Prioritas Masalah Identifikasi prioritas masalah dilakukan dengan menganalisis situasi di wilayah kerja puskesmas bambu apus seperti gambaran umum profil puskesmas, analisis SWOT daerah yang ingin diintervensi, data survei KIA. Selain itu, dengan melakukan observasi, telaah dokumen, mengolah data dengan mencari masalah kesehatan teratas di wilayah kerja RW 02,04,05,08,09 serta melakukan diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion) melalui Musyawarah Masyarakat Desa. Profil kesehatan puskesmas bambu apus ini merupakan salah satu sarana untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di puskesmas bambu apus serta salah satu sarana untuk mengevaluasi hasil pengelenggaraan pembangunan kesehatan selain itu juga sebagai salah satu ujung tombak dalam upaya pembangunan kesehatan khususnya puskesmas bambu apus yang berada diwilayah kecamatan pamulang, bergerak pada bidang promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Adapun uraian pada profil puskesmas bambu apus ialah data geografi, data demografi, data pendidikan, sosioekonomi, upaya kesehatan masyarakat, peta wilayah kerja Puskesmas, serta data demografi. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi. Analisis tersebut didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Wekness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan misi, tujuan, strategi dan kebijakan. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi. Analisis tersebut didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Wekness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan misi, tujuan, strategi dan kebijakan. Adapun 4 komponen dalam analisis SWOT yaitu : a. Kekuatan (Strengths) merupakan suatu kekuatan yang terdapat dalam suatu masalah.



b. Kelemahan (Wekness) merupakan kelemahan dari suatu masalah yang terkandung didalamnya, bisa berupa resiko atau akibat yang terjadi. c. Peluang (Opportunities) merupakan suatu peluang yang muncul dari masalah tersebut. d. Ancaman (Threats) merupakan suatu hambatan dan ancaman dari pihak lain atau lawan yang akan terjadi bila suatu keputusan diambil (Maskan, Mohammad dkk. 2018; Rangkuti, Freddy. 2006). Dalam Menentukan Prioritas Masalah dilakukan dengan menggunakan metode USG, nilai masing-masing indikator dari range 1-5 dimana semakin besar semakin bermasalah dilihat berdasarkan kriteria penilaian sebagai berikut : a. Urgency merupakan waktu yang mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. b. Seriousness merupakan dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak. c. Growth merupakan kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk. 8. Metode Analisis Penyebab Masalah Beberapa teknik berikut dapat digunakan dalam menganalisis penyebab masalah yaitu diagram ishikawa (Fish Bone Analysis), pohon masalah (Root Cause Analysis) dan menentukan prioritas masalah dengan Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode penilaian USG dari suatu masalah (issue utama) : a. Urgency merupakan waktu yang mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. b. Seriousness merupakan dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak. c. Growth merupakan kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk. 9. Alternatif Pemecahan Masalah



Dalam



menentukan



alternatif



pemecahan



masalah,



ditentukan



dengan



menggunakan metode Ekonometrik. Kriteria yang dipakai adalah : 1) Magnitude (M), yakni kriteria yang menunjukan besarnya masalah. 2) Importance (I), yakni ditentukan oleh jenis kelompok penduduk yang terkena masalah. 3) Vulnerability (V), yaitu ada tidaknya metode atau cara penanggulangan yang efektif. 4) Cost (C), yaitu biaya yang diperlukan untuk penanggulangan masalah tersebut. Hubungan keempat kriteria dalam menentukan prioritas alternatif pemecah masalah (P) atau rumus ekonometrik adalah sebagai berikut : P=M.I.V /C Penilaian dengan memberikan angka yaitu range 1-5.



BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PBL 1.1. Peta dan Gambaran Topografi



Gambar 3.1 Peta Kelurahan Bambu Apus 1.2. Karakteristik Sosioekonomi dan Demografi 1.2.1. Sosioekonomi 1.2.1.1.



Tingkat Pendidikan Tabel 3.2.1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2020



N



Kelur



o



ahan



.



/Des a



Tida



SD



SMP/



k



/M



MTS



me



I



milik i



Tingkat Pendidikan SMA/ S MA



M K



D



D



2



3



S1



S2 /S 3



ijaza 1



Bamb



h SD 4,61



.



u



5



12, 57



Apus



8,665



24,85



1,



1,



3,



14,



96



7



0



6



7



22



9



5



3



4



4



7



3



0



8



Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Bambu Apus, 2020 1.2.1.2.



Agama Tabel 3.2.1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2019



No.



Kelurahan



Agama Islam



/Desa 1.



Bambu



21.73



Apus



4



Katolik



Protesta



Hindu



Budha



Konghucu



404



n 924



48



116



2



Sumber: Kecamatan Pamulang dalam Angka Tahun 2019 1.2.1.3.



Jenis Pekerjaan



Tabel 3.2.1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2020 N o



Keluraha n /Desa



Jenis Pekerjaan PNS



AB



Pensi



P



Buru



Pe



P



Pe



P



Pe



Pe



Bel



RI



unan



et



h



ng



e



da



e



te



ng



um



an



ra



n



ga



n



rn



an



Bek



i



jin



g



ng



g



ak



gg



erja



u



a



ur



s



n



an



a



g



h



u



a



k



s



t



e



a



d



n



a n g / b e s a 1.



Bambu



5986



15



Apus



876



98



1



9588



0



49



r 7



28



9



24



16



188



2



0



69



6



42



33



00



8



2



5



9



8



6



Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Bambu Apus, 2020 1.2.1.4.



Fertilitas Tabel Tabel 3.2.1.4 Cakupan Kunjungan Neonatus dan Bayi yang di tangani di Puskesmas Bambu Apus Tahun 2020



No



Keluraha



.



n /Desa



Neonatus Jumla Kn h



3



Jumla



Bayi Kunjunga



Jumla



h Bayi



n



h Lahir



1.



Bambu



2



Apus Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Bambu Apus, 2020 1.2.2. Keadaan Geografis



Hidup 1.591



UPTD Puskesmas Bambu Apus merupakan Puskesmas yang berada Jl. Kana Mas, Komplek Vila Pamulang Mas I, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. UPTD Puskesmas Bambu Apus terletak di wilayah Kecamatan Pamulang dan mempunyai luas wilayah 5 Km2 dengan batas wilayah sebagai berikut: -



Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Serua Indah dan Kedaung



-



Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Benda Baru



-



Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Pamulang Barat



-



Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Ciputat dan Pamulang Barat Puskesmas ini membawahi 2 kelurahan, yaitu kelurahan Bambu Apus dan



kelurahan Kedaung, dengan masing-masing luas wilayah kelurahan Bambu Apus yaitu 2,2 Km2, dan luas wilayah kelurahan Kedaung yaitu 2,6 Km2. 1.2.3. Demografis Jumlah penduduk berdasarkan data dari kecamatan sebesar 87.581 jiwa. Jumlah Posyandu yang ada di wilayah binaan UPT Puskesmas Bambu Apus sebanyak 40 Posyandu dan 20 Posbindu yang tersebar di dua kelurahan. Tabel 3.2.3 Jumlah Penduduk Berdasarakan Jenis Kelamin di Wilayah Puskesmas Bambu Apus Tahun 2019 No.



Nama Kelurahan/Desa



1.



Laki-laki 44368



Bambu Apus



Penduduk Perempuan 43213



Rasio 103



Sumber: Kecamatan Pamulang dalam Angka Tahun 2019 Tabel 3.2.3 Luas Wilayah, Jumlah Pendidikan, Jumlah Penduduk Miskin, Jumlah RW, Jumlah RT, & Jumlah KK Menurut Desa di Wilayah Puskesmas Bambu Apus Tahun 2020 N o.



Kelura han



Luas



Jumlah



Jumlah



Wilay



Pendidi



Pendu



ah



kan



duk



(Km2)



(Jiwa)



Miskin



Jumlah



Juml



R



R



W



T



ah KK



1.



Bambu



5



(Jiwa) 1.110



67.723



Apus



2



1



21.9



9



7



33



0 Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Bambu Apus, 2020 Tabel 3.2.3 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Wilayah Puskesmas Bambu Apus Tahun 2020 Jumlah Laki-laki Perempuan 3895 2717



No



Kelompok Umur (Tahun)



1.



0–4



2.



5–9



3779



3852



7.631



3.



10 – 14



3223



3303



6.526



4.



15 – 19



3161



3073



6.234



5.



20 – 24



3300



3400



6.700



6.



25 – 29



3845



3961



7.806



7.



30 – 34



4135



4127



8.262



8.



35 – 39



4063



4166



8.229



9.



40 – 44



3779



5174



7.435



10.



45 – 49



3426



3302



6.728



11.



50 – 54



2785



2692



5.377



12.



55 – 59



2180



1862



4.042



13.



60 – 64



1266



910



2.176



14.



65 – 69



891



614



1.505



15.



70-74



298



312



710



17.



75+



242



366



608



JUMLAH



44368



43213



Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Bambu Apus, 2020 1.3. Prasarana dan Sarana Kesehatan dan Kesejahteraan 1.3.1. Jumlah Sarana dan Prasarana Kesejahteraan



Total 7.612



87.581



Tabel 3.3.1 Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2019 Jenis Sarana dan Prasarana Kesehatan Rumah Puskesmas Pustu



Rumah No.



Sakit



Kelurahan



Bersalin



Public



Secondary



Health



PHC



Poliklinik



Centre 1.



Bambu Apus



0



0



0



1



5



Jenis Sarana dan Prasarana Kesehatan Praktek Posyandu Apotek



Praktek No.



Kelurahan



Dokter



Bidan



1.



Bambu Apus



4



6



Toko Obat



14



0



4



Sumber : Kecamatan Pamulang dalam Angka Tahun 2019 3.1.1.3.2.



Jumlah Tenaga Kesehatan



Tabel 3.3.2 Jumlah Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2020 Jumlah Tenaga Kesehatan



No.



Kelurahan



Dokter



Dokter



Umum



Gigi



Bidan



Perawa



Tenaga



Tenaga



Sarjana



Tenaga



t



Farmasi



Gizi



Kesehatan



Sanitasi



Masyaraka 1.



Bambu



2



1



7



8



2



2



Apus Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Bambu Apus, 2020 3.1.1.3.3.



Jumlah Sarana Pendidikan



t 2



1



Tabel 3.3.3 Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Puskesmas Bambu Apus Tahun 2019 Jenis Sarana Pendidikan Kelurahan



TK Negeri



SD Swasta



Negeri



SMP Swasta



Negeri



Swasta



SMA/SMK Negeri Swast



Universitas Negeri



a Bambu Apus



-



11



3



3



-



1



-



a



-



-



-



Sumber : Kecamatan Pamulang dalam Angka Tahun 2019 3.1.1.3.4.



Jumlah Sarana Ibadah



Tabel 3.3.4 Jumlah Tempat-Tempat Ibadah di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2019 No.



Kelurahan



1.



Bambu Apus



Masjid 13



Jenis Sarana Ibadah Mushola Gereja Kelenteng 18 0 0



Vihara 0



Sumber : Kecamatan Pamulang dalam Angka Tahun 2019 3.1.1.3.5.



Fasilitas Olahraga



Tabel 3.3.5 Fasilitas Olahraga Yang Tersedia di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2019



No. 1.



Kelurahan



Fasilitas, Lapangan Olahraga Bola Bulutangkis Basket Tenis



Kolam



a



Voli



Renang











Sepakbol



Bambu Apus √











-



Sumber : Kecamatan Pamulang dalam Angka Tahun 2019 3.1.1.3.6.



Jumlah Bank, Koperasi, dan Hotel



Tabel 3.3.6 Jumlah Bank, Koperasi dan Hotel di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2019 No.



Kelurahan



Jumlah Bank, Koperasi dan Hotel



Swast



Hotel



Bank



BPR



Penginapa 1.



Bambu Apus



n 0



0



Koperasi



Koperasi



Unit Desa



Non



(KUD) 0



KUD 0



0



Sumber : Kecamatan Pamulang dalam Angka Tahun 2019 3.1.1.3.7.



Jumlah Sarana Perdagangan



Tabel 3.3.7 Jumlah Sarana Perdagangan di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2019 Jenis Sarana Perdagangan No.



1.



Kelurahan



Bambu Apus



Pasar



Pasar Tanpa



Permanen/Semi



Bangunan



Permanen 0



0



Pertokoan/Ruko



450



Sumber : Kecamatan Pamulang dalam Angka Tahun 2019 3.1.1.3.8.



Jumlah Sarana Kegiatan Ekonomi Lainnya



Tabel 3.3.8 Jumlah Sarana Kegiatan Ekonomi Lainnya di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2019 Jenis Sarana Kegiatan Ekonomi Lainnya No. 1.



Kelurahan



Bengkel



Bengkel



Usaha



Agen Perjalanan



Bambu Apus



Kendaraan 7



Elektronik 2



Fotokopi 8



Wisata 0



Jenis Sarana Kegiatan Ekonomi Lainnya No. 1.



Kelurahan



Pangkas



Salon



Bengkel Las



Sewa Alat Pesta



Bambu Apus



Rambut 4



Kecantikan 5



5



1



Sumber : Kecamatan Pamulang dalam Angka Tahun 2019 3.1.1.3.9.



Jumlah Fasilitas Komunikasi



Tabel 3.3.9 Jumlah Fasilitas Komunikasi di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2019 Jumlah Fasilitas Komunikasi No. 1.



Kelurahan Bambu Apus



Kantor Pos



Telepon



Wartel



0



Umum 0



0



Sumber : Kecamatan Pamulang dalam Angka Tahun 2019 3.1.10. Jumlah Prasarana Angkatan Umum Tabel 3.3.10 Jumlah Prasarana Angkutan Umum di Wilayah Kerja Puskesmas Bambu Apus Tahun 2019 Jumlah Prasarana Angkutan Umum No.



1.



Kelurahan



Bambu Apus



Terminal



Stasiun



Dermaga/



Lapangan



Angkutan



Kereta Api



Pelabuhan



Terbang



Bus 0



0



0



0



Sumber : Kecamatan Pamulang dalam Angka Tahun 2019 1.4. Kelembagaan Masyarakat Terkait Kesehatan 1.4.1. UKBM 



Struktur Posyandu Bayam RW 02 Ketua Posyandu Sekretaris Posyandu



Bendahara Posyandu



Anggota



Anggota



Anggota



Posyandu



Posyandu



Posyandu







Struktur Posyandu Saledri II RW 04 Ketua Posyandu



Sekretaris







Posyandu



Bendahara



Emah Wardani



Posyandu



Anggota



Anggota



Anggota



Posyandu



Posyandu



Posyandu



Struktur Posyandu Wortel RW 05 Ketua Posyandu



Sekretaris Posyandu



Bendahara



Renita



Posyandu



Anggota



Anggota



Posyandu



Posyandu







Struktur Posyandu Edaname RW 06 Ketua Posyandu Endah Nawang Palupi Sekretaris Posyandu



Bendahara



Tulus Roos



Posyandu



Anggota



Anggota Posyandu



Posyandu



Maria Wiwid Wahyuningsih







Struktur Posyandu Petersely Ba RW 08 Ketua Posyandu



Sekretaris Posyandu



Bendahara



Lin Sin Mok



Posyandu



Anggota



Anggota



Anggota



Posyandu



Posyandu



Posyandu







Struktur Posyandu Brokoli RW 09 Ketua Posyandu Dra. Rachmawati Sekretaris Posyandu



Bendahara



Nurhayati



Posyandu



Anggota



Anggota



Posyandu



Posyandu



1.5. Identifikasi Kelembagaan dan Kepemimpinan Setempat yang Mendukung Program Kesehatan Masyarakat 1.5.1. Struktur Pengurus Kelurahan Bambu Apus Kepala Kelurahan Bambu Apus Subur, S.Sos NIP. 19701207 200801 1 Sekretaris Kelurahan Darwis Sopyan, S.Sos NIP. 19690119 200701 1 012



Kasie Pemerintahan Cecep Suhendi, SE, M.Si



Kasie Ekonomi dan



Sosial



Pembangunan



Syaroni



Susi Indawati, SE



Staff / Pelaksana :



Staff / Pelaksana : 1. 2. 3.



Kasie Kesejahteraan dan



Edy Tolib Ujang Jaelani Marian Susanto, SE



2. 3. 4. 5. 6.



Keamanan 1. Didit Riyanto 2. Mudi



Staff / Pelaksana :



Hasan Basri Dina Rismawati Abdul Rohman Wahyu Wibowo Ishak



1. 2. 3. 4. 5.



Kebersihan 1. Hendrik 2. Muadih



Fahmi Rizal Nur Fadililah Channa Putri Cahaya Muslimatu Saodah Dadi Romlih



BAB IV HASIL 4.1 Identifikasi Masalah No



Indikator



1.



Pemberian Tablet Tambah Darah



Target Tahunan 98%



Cakupan 80%



Masalah Terdapat 18%



yang



tidak mendapatka n



Tablet



Tambah 2.



Pemberian Tambahan Makanan Ibu Hamil



95%



50%



3.



Pemberian Makanan Tambahan pada Balita



90%



54%



4.



Imunisasi Campak



95,14%



53%



5.



Imunisasi DPT-HB Combo Lanjutan



75,95%



25,7%



6.



Pemberian Vitamin A



94%



37,7%



Darah Terdapat 45% ibu hamil yang belum mendapatka n PMT Terdapat 36% anak yang belum mendapatka n PMT Terdapat 42,14% yang belum mendapatka n Imunisasi Campak Terdapat 50,25% yang belum mendapatka n Imunisasi DPT-HB Combo Terdapat 56,3% yang



7.



Imunisasi TT



80%



75%



8.



Pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan



100%



91,3%



9.



Persalinan Fasyankes



di



100%



97,7%



10 .



Persalinan oleh Tenaga Kesehatan



100%



98,3%



11 .



Pemberian Tablet FE



99,56%



56,7%



belum mendapatka n Vitamin A Terdapat 5% yang belum mendapatka n imunisasi TT Terdapat 8,7% yang tidak melakukan Pemeriksaan Kehamilan ke Tenaga Kesehatan Terdapat 2,3% ibu yang tidak melakukan Persalinan di Fasyankes Terdapat 1,7% ibu yang tidak melakukan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terdapat 42,86% yang belum mendapatka n Tablet FE



4.2 Penetapan Prioritas Masalah Tabel 4.2 Penetapan Prioritas Masalah dengan Metode USG No .



U Indikator



(Urgency )



S



G



(Seriousness) (Growth)



Total (U+S+G



Ranking



)



Imunisasi 1.



DPT-HB Combo



2



2



3



7



4



4



4



4



12



1



3



4



3



10



2



3



3



3



9



3



Lanjutan Pemberian 2.



3. 4.



Tambahan Makanan Ibu Hamil Pemberian Vitamin A Imunisasi Campak



Berdasarkan hasil diskusi untuk prioritas masalah individu, didapatkan bahwa permasalahan pemberian tambahan makanan pada ibu hamil mendapat nilai USG tertinggi. Factor penyebab terjadinya permasalahan tambahan pada ibu hamil adalah ibu kurang gizi/KEK.



4.3 Analisis Penyebab Masalah 4.3.1 Pohon Masalah Kesakitan



Kematian



Gizi Kurang/KEK



Pemberian PMT IBU Kunjungan Ke Puskesmas



Sibuk



Malas



Dukungan



Pengetahuan Ibu



ke puskesmas



Keluarga



Pendidikan



Perilaku



Sosial Ekonomi



Terbatasnya ibu kunjungan



Pandemi Covid-19



Lingkungan



4.3.2 Diagram Ishikawa



method



Man



Kurangnya pengetahuan ibu



Kurangnya penyuluhan tentang pmt ibu hamil



Ibu malas dan sibuk kepuskesmas Kurangnya pmt pada ibu hamil



Akibatn pandemic kurangnya ibu ke kunjungan puskesmas



Material



Rendahnya ekonomi keluarga



Kurangnya dukungan keluarga



Environment Money



4.4 Penyebab Masalah Tabel 4.3 Prioritas Penyebab Masalah dengan Metode USG S



N



Masalah Pokok



U



G



Total



o



(Bahasa Negatif)



(Urgency)



(Growth)



U+S+G



1.



Kurangnya



4



) 4



4



12



1



2.



pengetahuan Ibu Kurangnya media



3



4



4



11



2



3.



informasi Asupan makan ibu



3



3



3



9



3



(Seriousness



Ranking



yang kurang baik



4.5 Alternatif Pemecahan Masalah 4.5.1 Alternatif Pemecahan Masalah Terdapat beberapa alternatif pemecahan masalah yang dilakukan untuk menyelesaikan penyebab masalah utama yang terpilih, yaitu: Tabel 4.4 Alternatif Pemecahan Masalah No



Prioritas



1



Masalah Kurangnya



Masalah Kurangnya



penyuluhan



pengetahuan



tentang pmt ibu hamil



Penyebab



ibu



Alternatif Pemecahan -



Masalah Penyuluhan mengenai masalah gizi pada ibu hamil



-



Memberikan poster kepada ibu hamil



Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Tabel 4.6 Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upay N a Kegiatan o Keseh atan UKM ESSENSIAL 1. Meberikan penyuluhan pada warga RW 02, 04,05,08,09 tentang pemberian makanan pada balita



Tujuan



Sasaran



Targe t



Maningkatk 10 an pengetahua n dan kesadaran Warga rw ibu tentang 05 pentingnya memberikan makanan tambahan pada balita



Penanggu ng Jawab Anggota Kelompok



Kebutuha n Sumber Daya Sarana : door to dooer Metode : penyuluha n SDM : warga RW 05



Waktu Pelaksanaa n



Kebutuha n Anggaran



Kader, Sabtu, 3 RW, RT, April 2021 Tokoh Masyarak at dan Puskesma s



Kegiatan : cetak poster Jumlah : 150



Mitra Kerja



Indikator Kinerja



Sumber dana



Surplus 80% sumber Masyar dana akat kampus berparti sipasi dalam perenca naan progra m