18 0 206 KB
1
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. K DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI DI RUANG ANYELIR RSUD AMBARAWA
Disusun oleh : Devi Novitasari P.1337420615046
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN SEMARANG 2016
2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. K DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI DI RUANG ANYELIR RSUD AMBARAWA
I.
PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian Jam Ruang
: 6 November 2016 : 10.00 WIB : Anyelir
Praktikan NIM
: Devi Novitasari : P.1337420615046
A. BIODATA 1.) Biodata pasien Nama pasien
: Ny. K
Umur
: 70 Tahun
Alamat
: Rejosari Rt 3 Rw 5 Wonoyoso Pringapus
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk
: 4 November 2016
Jam masuk RS
: 15.30 WIB
Jam masuk Ruang
: 16.04 WIB
Diagnosa Medis
: Dyspnea
Nomor register
: 113794-2016
2.) Biodata Penanggung jawab Nama
: Tn. S
Umur
: 45 tahun
Alamat
: Rejosari Rt 3 Rw 5 Wonoyoso Pringapus
Pendidikan
:-
Pekerjaan
:-
Hubungan dengan pasien
: Anak
B. KELUHAN UTAMA Keluhan utama yang dirasakan pasien adalah sesak nafas.
3 C. RIWAYAT KESEHATAN 1.) Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien datang ke rumah sakit pada 4 November 2016 pukul 16.04 WIB dengan keluhan sesak nafas. Tekanan darah pasien 120/86 mmHg. Pada tanggal 4 November 2016 pasien mengeluh sesak nafas. Tekanan darah pasien 120/80 mmHg, nadi 100 kali/menit, dan RR 30 kali/menit. Pasien merasa sesak nafas. 2.) Riwayat Kesehatan Dahulu Pasien belum pernah mengalami sakit seperti sekarang ini. Pasien sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit dan belum pernah di operasi. Jika pasien merasa pusing, hanya membeli obat di warung atau toko. Bila belum sembuh, pasien berobat ke dokter umum ataupun puskesmas terdekat. 3.) Riwayat kesehatan keluarga Pasien mengatakan, tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit seperti yang dialami pasien, dan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis atau menular.
D. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR 1.) Manajemen Kesehatan Pasien atau anggota keluarga tidak melakukan program pemeriksaan kesehatan secara teratur. Jika pasien atau anggota keluarga mengalami masalah kesehatan, fasilitas pelayanan yang digunakan adalah puskesmas, jika tidak sembuh di bawa ke RSUD. Pasien mengatakan tidak ada masalah budaya yang berpengaruh terhadap manajemen kesehatan.
2.) Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami kesulitan dalam bernafas, pola nafasnya teratur dan tidak ada tanda-tanda kekurangan oksigen. Saat sakit
: Pasien mengalami kesulitan bernafas dan pola nafasnya tidak teratur. Pasien merasa sesak nafas. Pasien diberi bantuan oksigen melalui nassal kanul, dengan aliran 3 liter/menit.
4 3.) Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan Sebelum sakit : Pasien makan secara teratur 3x sehari dengan porsi 1 piring terdiri dari nasi, lauk dan sayur. Dalam sehari pasien minum air putih kurang lebih 2 liter atau sekitar 8 gelas. Pasien juga tidak mempunyai alergi terhadap makanan. Saat sakit
: Saat dirawat di rumah sakit, nafsu makan pasien menurun karena merasa mual. Pasien makan 3x sehari dengan porsi setengah mangkuk dari menu yang disediakan rumah sakit, yaitu bubur kasar. Pasien minum air putih kurang lebih 5 gelas per hari.
4.) Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Sebelum sakit : Pasien BAB 1x sehari, konsistensi lembek, warna kuning, tidak ada lendir, dan tidak ada darah. BAB pada pagi hari, dan tidak ada hambatan ketika BAB. Pasien BAK 5 kali sehari warna urine kuning jernih, bau khas amoniak, jumlah urine ± 1000 ml, dan tidak ada hambatan saat BAK. Saat sakit
: Pasien mengalami masalah dalam BAB. Sejak dirawat di rumah sakit tanggal 4 November 2016 , pasien bisa dengan konsistensi lembek, warna kuning, tidak ada lendir, tidak ada darah, tidak merasa nyeri saat BAB. Namun tidak ada masalah dalam BAK, pasien BAK 5 kali sehari . Warna kuning pekat, bau obat, jumlah urine ± 1000 ml, dan pasien tidak merasa nyeri saat BAK.
5.) Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman dan Aman Sebelum sakit : Pasien merasa nyaman dengan aktivitas sehari – hari, yaitu bekerja dan mengurus keluarga. Pasien juga merasa nyaman dan aman di tempat kerja maupun dirumah sendiri. Saat sakit
: Pasien merasa kurang nyaman karena kondisinya saat ini. Pasien tidak nyaman karena sepanjang hari hanya berbaring di tempat tidur tanpa melakukan aktivitas apapun.
6.) Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
5 Sebelum sakit : Aktivitas sehari-hari pasien sebelum sakit adalah mengurus rumah serta bekerja . Pasien bisa melakukan semua aktivitas secara mandiri. Saat sakit
: Pasien tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri karena sesak nafas, dan pasien sulit bernafas. Untuk makan, minum, BAK, BAB, dan aktivitas lain, pasien dibantu keluarga atau perawat.
7.) Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur Sebelum sakit : Pasien mampu beristirahat dan tidur dengan baik. Pasien tidur malam sekitar pukul 23.00 WIB, dan bangun pagi pukul 04.00 WIB. Pasien jarang tidur siang karena bekerja. Tidak ada kebiasaan khusus sebelum tidur dan pasien merasa nyenyak saat tidur. Saat sakit
: Pasien susah beristirahat dan tidur dengan baik karena terganggu oleh pasien lain. Selain itu suasana rumah sakit yang banyak pengunjung membuat pasien terbangun saat akan tidur.
8.) Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas Sebelum sakit : Pasien sudah tidak melakukan hubungan seksual sehingga tidak ada gangguan dalam kebutuhan seksualitasnya. Saat sakit
: Pasien sudah tidak melakukan hubungan seksual sehingga tidak ada gangguan dalam kebutuhan seksualitasnya.
9.) Kognitif, Persepsi dan Sensori Sebelum sakit : Pasien selalu berpikir positif, mampu berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Pasien masih dapat merasakan nyeri. Saat sakit
: Pasien mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan perawat. Pasien mampu menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.
10.) Stres dan Adaptasi Sebelum sakit :Pasien mampu menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah. Pasien mampu beradaptasi dengan baik di lingkungannya. Saat sakit
: Pasien merasa sedikit stress dengan kondisinya sekarang, namun pasien terlihat tetap tenang menghadapi kondisinya sekarang. Pasien hanya mengeluh jika merasa pusing.
6 11.) Konsep diri a. Body image
: Pasien merasa kurang percaya diri dengan kondisinya sekarang yang tidak bisa berakativitas, selain itu pasien merasa kondisinya sekarang merepotkan keluarganya.
b. Identitas diri
:. Pasien mengatakan bahwa di dalam keluarga dan lingkungan masyarakatnya ia memiliki identitas layaknya orang pada umumnya dan dihargai layaknya orang sehat.
c. Harga diri
: Pasien mengatakan bahwa ia kurang percaya diri dengan keadaannya saat ini namun keluarga dan lingkungannya sangat menghargai pasien walaupun saat ini dirinya sedang sakit.
d. Peran diri
: Pasien mengatakan bahwa perannya sebagai ibu dari anak – anaknya dan sebagai istri terganggu akibat ia sakit.
e. Ideal diri
: Pasien mengatakan bahwa ia ingin kondisinya cepat membaik dan kembali dapat berkumpul dengan keluarga dirumah
12.) Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Sebelum sakit : Pasien beragama islam. Pasien menjalankan ibadah sholat lima waktu sesuai aturan yang diyakini. Saat sakit
: Pasien tidak melakukan solat karena keterbatasan aktivitas.
E. PEMERIKSAAN FISIK 1.) Kesadaran
: kompos mentis
2.) Tanda – tanda vital : -
Tekanan darah : 120/80 mmHg -
-
nadi
: 100 kali/menit
-
suhu
: 36°C
7 -
RR
3.) Rambut
: 18 kali/menit : bersih, tidak berketombe, tidak terdapat kutu, tidak rontok, tidak berbau, warna hitam dan terdapat uban.
4.) Kepala
: bentuk simetris, tidak ada lesi, kulit kepala bersih.
5.) Mata
: letak mata simetris, tidak ada lesi , sclera putih,konjungtiva tidak anemis, refleks pupil isokor, dan tidak memakai alat bantu penglihatan.
6.) Telinga
: simetris,tidak ada peradangan telinga,sistem pendengaran baik, tidak ada penumpukan serumen, tidak memakai alat bantu pendengaran.
7.) Hidung
: simetris, tidak ada kotoran ,tidak terdapat polip, ada secret, terpasang nassal kanul.
8.) Mulut dan rongga mulut : bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah kotor, gigi bersih, tidak ada karies gigi, tidak ada pembesaran tonsil, bibir simetris, permukaan bibir kering. 9.) Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.
10.) Thorak : a. Paru -
Inspeksi : dada simetris, tidak terdapat kelainan pada dada.
-
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
-
Perkusi
: resonasi terdengar di seluruh permukaan paru.
-
Auskultasi : vesikuler
b. Jantung -
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
8 - Palpasi
: ictus cordis teraba
- Perkusi
: terdengar bunyi redup
- Auskultasi : terdengar S1 dan S2 reguler 11.) Abdomen - Inspeksi
: bentuk datar, simentris, tidak ada luka
- Palpasi
: tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi
: timpani
- Auskultasi
: bising usus12x menit
12.) Ekstermitas Superior Tidak ada lesi,infus RL 20 tpm terpasang di punggung tangan kiri 13.) Ekstremitas inferior Tidak ada edema,tidak ada cacat,tidak ada lesi pada kaki.
F. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Hasil Pemeriksaan C I T O Dikeluarkan tanggal : 6 November 2016
Parameter
Jam : 10.00 WIB
Hasil
Harga Normal
Hematologi Leukosit
8,8 x 103 / µL
4,5 – 10
Eritrosit
3,97 x 106 / µL
L : 4,5 – 5,5 P : 4 – 5
Hemoglobin
11,8 g/dL
L : 14 – 18 P : 12 – 16
Hematokrit
36,1 %
L : 40 – 54 P : 38 – 47
MCV
80,9 FL
85 – 100
9 MCH
29,7 Pg
28 – 31
MCHC
32,7 g/dL
30 – 35
24 mg / dL
10 – 50
Kimia Klinik Ureum
2. EKG 3. Obat- obatan : NO
NAMA
DOSIS
KET
OBAT 1
ISDN
3 x1
PO
2
Aspilin
1x1
PO
3
Autocid
3x1
PO
4. TTV NO TTV
4-11-2016
5-11-2014
6-11-2016
1
TD
140/80 mmHg
120/80 mmHg
130/70 mmHg
2
Nadi
120 x/menit
120 x/menit
90 x/menit
3
RR
30 x/menit
30 x/menit
20 x/menit
4
Suhu 36,7 ̊C
36,9 ̊C
36 ̊C
10 II.
ANALISA DATA No Tanggal/jam Data Fokus
Etiologi
Masalah
1.
Nyeri
Ketidakefektifan
4
Data Subyektif:
November
Pasien
Tn.
2016
mengatakan
S
pola nafas
sesak nafas.
Data Obyektif : - Tekanan darah 140/80 mmHg - Nadi : 120 x/menit - RR : 30 x/menit - Pasien bernafas dengan alat bantu kanul oksigen
III.
DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan nyeri.
TTD
11
IV. No
1.
RENCANA KEPERAWATAN Tanggal/
Diagnosa
jam
Keperawatan
Tujuan
Rencana
5 November Ketidakefektifan Setelah 2016
TTD
1. Pantau tanda-
pola nafas yang dilakukan
tanda vital dan
berhubungan
tindakan
keadaan
nyeri
keperawatan
umum
2x24
jam
pasien
, 2.Anjurkan klien
tidak
untuk rileks
sesak nafas
atau tidak
kriteria hasil:
cemas
1.TTV
stabil
3.Posisikan
2.Pasien
pasien dengan
berkomunikasi
posisi
dan
fowler
berorientasi dengan baik
semi
4. Pantau tingkat kesadaran 5. Berikan terapi O2
yang
adekuat 6.Monitor terapi Oksigen
12 V.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal
Kode
Tindakan Keperawatan
Respon
Diagnosa 4 November Ketidake 2016
fektifan
1. Selalu mengobservasi
1. S : Pasien
pola
TTV, keluhan, dan
mengatakan
nafas
keadaan umum.
sesak nafas dan
yang
pusing skala 3.
berhubun
O : TTV
gan nyeri
TD : 140/80 HR : 120 kali per menit RR : 20 kali per menit T : 36,70 c A : masalah pola nafas belum teratasi P : Lanjutkan intervensi -monitor TTV -Kolaborasi dalam pemberian terapi 2.
Menganjurkan
klien 2. O : Pasien masih
untuk
terlihat gelisah
rileks atau tidak cemas
3.
Memposisikan dengan fowler
posisi
pasien 3. S : Pasien mengatakan semi
sudah merasa nyaman
13
4. Memantau
tingkat
kesadaran
4. O : Pasien terlihat sadar dan mampu merespon
5. Memberikan terapi O2 yang adekuat
5. S : Pasien mengatakan merasa lebih segar O : Pasien diberi bantuan oksigen 3 liter / menit
6. Memonitor terapi oksigen 6. O : Flow meter pada tabung oksigen menunjukkan aliran oksigen yang diberikan sebanyak 3 liter / menit 5 November Ketidake 2016
fektifan
1. Selalu mengobservasi
1. S : Pasien
pola
TTV, keluhan, dan
mengatakan
nafas
keadaan umum.
sesak nafas dan
yang berhubun gan nyeri
pusing skala 3. O : TTV TD : 120/80 HR : 120 kali per menit RR : 20 kali per menit T : 36,90 c A : masalah pola nafas belum teratasi
14 P : Lanjutkan intervensi -monitor TTV -Kolaborasi dalam pemberian terapi 2.
Menganjurkan
klien 2. O : Pasien masih
untuk
terlihat gelisah
rileks atau tidak cemas
3.
Memposisikan dengan
posisi
pasien 3. S : Pasien mengatakan semi
fowler
4. Memantau
sudah merasa nyaman
tingkat
kesadaran
4. O : Pasien terlihat sadar dan mampu merespon
5. Memberikan terapi O2 yang adekuat
5. S : Pasien mengatakan merasa lebih segar O : Pasien diberi bantuan oksigen 3 liter / menit
6. Memonitor terapi oksigen 6. O : Flow meter pada tabung
oksigen
menunjukkan oksigen
yang
aliran diberikan
sebanyak 3 liter / menit
15 6 November Ketidake 2016
1. Selalu mengobservasi
1. S : Pasien
fektifan
TTV, keluhan, dan
mengatakan
pola
keadaan umum.
sesak nafas dan
nafas
pusing skala 3.
yang
O : TTV
berhubun
TD : 130/70
gan nyeri
HR : 90 kali per menit RR : 20 kali per menit T : 360 c A : masalah pola nafas belum teratasi P : Lanjutkan intervensi -monitor TTV -Kolaborasi dalam pemberian terapi 2.
Menganjurkan
klien 2. O : Pasien masih
untuk
terlihat gelisah
rileks atau tidak cemas
3.
Memposisikan dengan
posisi
pasien 3. S : Pasien mengatakan semi
fowler
5. Memantau kesadaran
sudah merasa nyaman
tingkat
4. O : Pasien terlihat sadar dan mampu merespon
16 5. Memberikan terapi O2 5. S : Pasien mengatakan yang adekuat
merasa lebih segar O : Pasien diberi bantuan oksigen 3 liter / menit
6. Memonitor terapi oksigen
6. O : Flow meter pada tabung menunjukkan oksigen
oksigen aliran yang
diberikan sebanyak 3 liter / menit
VI.
EVALUASI
Hari/tanggal
No. DP
Minggu, 6
1
November
Evaluasi S : Pasien Ny. K merasa sesak nafas dan nyeri skala 3
2016 O: -
Pasien terlihat lemah
-
TD : 130/70
-
Nadi : 90 kali / menit
-
RR : 20 kali / menit
A : Masalah pola nafas dan nyeri belum teratasi P : Lanjutkan intervensi.
TTD