LAPORAN KEMAJUAN PKM MANDIRI 2022 (YUSUF DKK) - Upload [PDF]

  • Author / Uploaded
  • henny
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PkM MANDIRI)



PEMBUATAN MOL BERBAHAN DASAR JAMUR JAKABA



OLEH : MUHAMMAD YUSUF, S.P.,M .P. (NIDN.0027067006) JUNYAH LELI ISNAINI, S.P.,M.P. (NIDN.0001067003) NURHALISYAH,Phd (NIDN 0020107308) HENNY POERWANTI, S.TP.,M.Si. (NIDN 009049301)



JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP 07-2022



LEMBAR PENGESAHAN Judul Penerapan Ipteks



: Pembuatan MOL Berbahan Dasar Jamur JAKABA



Ketua Tim Pengusul a. b. c. d. e. f. g. h. i.



Nama NIP NIDN Jabatan Fungsional/Golongan Jabatan Struktural Jurusan/Prodi Pusat Penelitian Alamat Institusi Telpon/Faks/E-mail



Lokasi Kegiatan Lama Pengabdian Sumber biaya



: Muhammad Yusuf, S.P., M.P. : 197006271998031006 : 0027067006 : Pembina Tingkat 1/Vb :: Teknologi Produksi anamanPerkebunan/TPTK : PPPM Politani Negeri Pangkep : Jl. Poros Makassar-Parepare Km 83 Pangkep : 0410-2312704/[email protected] : Kelompok Tani Macolli LoloE Kelurahan Tanete, Kecamatan Tanete, Kab.Barru : Dua bulan : Mandiri Pangkep, 29-7- 2022 Ketua Tim Pengusul



Mengetahui, Ketua PPPM



Muhammad Yusuf, S.P.,M.P. NIP. 197006271998031006



Dr. Ir. Dahlia, M.P NIP.196612311993032001



Menyetujui Direktur



Dr. Ir. Darmawan, M.P. NIP 196702021998031002



I. PENDAHULUAN Kabupaten Barru, merupakan salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Pangkep di bagian Utara, dengan luas wilayah tercatat 4.559 km 2 dengan jarak ke Ibukota Propinsi hanya sejauh 30 km. Oleh karena itu, hampir semua komoditas pertanian yang tak mampu terserap pasar Lokal kabupaten Barru dan sekitarnya, akan mudah saja menembus pasar Propinsi di Makassar. Kecamatan



Tanete



adalah



salah



satu



kecamatan yang



ada



di Kabupaten Barru, selain dikenal dengan hasil pertaniannya juga dikenal dengan pusat penjualan tanaman hortikultura. Para ibu-ibu tani mempunyai kesibukan memelihara sayuran untuk dikomersilkan. Penjualan tanaman sayuran di masa pandemi ini sangat prospek untuk dikembangkan. ultu ra



in i



tanaman



h o r tik



sangat berpeluang untuk dikembangkan karena hasilnya sangat



menjajikan. Para penjual tanaman sebelum



Bisnis



pandemi



pandemi (adanya



h o rtik u l t u r a



di



Namun



kabupaten pada



Ta n ete



sangat



lesu penjualannya.



saat terjadi



covid



19), tanaman hortikultura banyak dilirik oleh



masyarakat mulai dari kalangan menengah ke atas hingga kalangan bawah. Masyarakat kalangan atas tidak tanggung- tanggung untuk membeli tanaman hortikultura utamanya sayur dan buah organic meskipun harganya sangat mahal. Namun konsumen mempunyai kriteria untuk membeli dengan harga mahal yaitu tanamannya mempunyai penampilan yang bagus, daunnya segar serta memiliki warna yang cerah. Selera konsumen dapat diwujudkan dengan pemeliharaan yang



intensif



dengan memberikan



pemeliharaannya. Namun



perlakuan



berupa



pemupukan



dalam



saat ini,pupuk juga semakin meningkat harganya.



Olehnya itu, para pelaku bisnis tanaman hias perlu mencari cara untuk memenuhi kebutuhan pupuk tanaman hiasnya tanpa mengeluarkan banyak biaya dalam hal pemenuhan pupuk untuk tanaman hias tersebut. Mengantisipasi kelangkaan dan tingginya harga pupuk kimia, yang cenderung naik dan seringnya terjadi kelangkaan,maka perlu dicari alternatif pengganti yang ramah hara



lingkungan



dan



mampu



mensubtitusi



kebutuhan



tanaman. Mikroorganisme local adalah solusi untuk permasalahan tersebut.



Alternatif penggunaan pupuk organik telah mulai dilakukan oleh petani tanaman di Kecamatan Tanete utamanya di Kelurahan Tanete, seiring dengan potensi bahan baku pupuk organik berupa limbah pertanian, kotoran ternak, sampah rumah tangga serta limbah pertanian lainnya yang cukup melimpah. Namun, karena pemahaman tentang 5 Tepat Pupuk Organik (tepat pembuatan, tepat waktu, tepat dosis, tepat cara, dan tepat jenis) yang masih rendah, sehingga efektifitas dan efisiensi penggunaan pupuk organik belum optimal nampak di pertanaman.



II. RUMUSAN MASALAH Beberapa lahan dan tanah pertanian pada saat ini mengalami kerusakan dan penurunan tingkat kesuburan tanah yang sangat memerlukan solusi penanganan secara efektif dan maksimal. Hal ini dapat mengakibatkan dampak yang besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya. Pupuk memegang peranan yang sangat penting di dalam budidaya tanaman. Tanaman membutuhkan pupuk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dan agar dapat tumbuh serta berkembang dengan baik. Penggunaan bahan-bahan alami seperti mikroorganisme local yang berasal dari limbah rumah tanggga yaitu air leri (air cucian beras) memberikan keuntungan bagi tanah, tanaman dan lingkungan. Proses pembuatan MOL air leri juga menjadi salah satu solusi masalah sampah rumah tangga yang semakin memerlukan penanganan yang bijaksana. Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada lahan pertanian sedikit demi sedikit semakin berkurang. Jika hal tersebut tidak ditambah dan segera diperbaiki oleh petani maka penurunan produksi akan terjadi pada tanaman-tanaman pertanian, seperti padi, palawija dan sayuran, serta keterampilan petani dalam masalah penggunaan pupuk kompos secara praktis di lapangan. Pemanfaatan bahan-bahan organik seperti yang dihasilkan dari limbah rumah tangga telah banyak dilakukan. Limbah organik yang dihasilkan oleh limbah rumah



tangga memiliki potensi yang cukup tinggi untuk



dikembangkan menjadi pupuk yang lebih lengkap dan mempunyai banyak manfaat dengan inovasi teknologi jamur JAKABA.



III.



TUJUAN DAN MANFAAT



Tujuan khusus dari Pengabdian Masyarakati ini adalah agar petani di Kelurahan Tanete, Kecamatan Tanete, Kabupaten Barru dapat mengetahui dan mempelajari pemanfaatan limbah rumah tangga dalam bentuk pembuatan MOL berbahan dasar jamur JAKABA



guna meningkatkan kesejahteraan petani.



Khususnya pebisnis tanaman hias. Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran masyarakat khususnya petani tanaman hias yang bermukim di Kelurahan Tanete, Kecamatan Tanete, Kabupaten Tanete, untuk memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai wujud pembinaan dalam pengabdian masyarakat. Pemahaman yang terpadu dan sasaran yang diinginkan adalah untuk : 1. Menerapkan pengetahuan praktis mengenai.tekhnik pembuatan MOL berbahan dasar jamur JAKABA 2. Memotivasi diri untuk mengembangkan pengetahuan tentang pembuatan MOL. Manfaat dari Pengabdian ini adalah terjalinnya hubungan kerjasama antara institusi pelaksana kegiatan dengan masyarakat petani sebagai wujud kepedulian untuk dijadikan sebagai wadah penerapan Tridharma perguruan tinggi dalam hal ilmu pengetahuan dengan



dan



teknologi,



serta



membantu



masyarakat



memberikan pembinaan yang lebih, sehingga dapat meningkatkan



pendapatan masyarakat tani.



IV. LUARAN Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Laporan hasil pengabdian dan draf jurnal.



V. TINJAUAN PUSTAKA Pupuk Organik Pemupukan adalah pemberian unsur hara kepada tanaman ataupun kepada tanah atau substrat lainnya. Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk organik maupun pupuk anorganik yang masing-masing memilik kelebihan dan kekurangan. Pemberian pupuk organik ke dalam tanah dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, menyuburkan tanah dan menambah unsur hara, menambah humus,



mempengaruhi kehidupan jazad renik yang hidup dalam tanah, disamping dapat meningkatkan kapasitas mengikat air tanah. Menurut Eghball et all., (2004), pupuk organik juga memiliki kelemahan sekaligus keunggulan yaitu ketersedian hara terjadi secara lambat, sehingga mempunyai dampak residu bagi pertanaman berikutnya. residu pupuk organik ternyata



dapat meningkatkan



produktivitas serta kesuburan tanah. Pengaruh residu dari kompos yang diberikan dapat terlihat setelah beberapa tahun pemberian. Penambahan bahan organik sangat



membantu



dalam



memperbaiki



tanah



yang terdegradasi, karena



pemakaian pupuk organik dapat mengikat unsur hara yang mudah hilang



serta



membantu dalam penyediaan unsur hara tanah sehingga efisiensi pemupukan menjadi lebih tinggi. Pupuk organik menyediakan nutrisi bagi mikroorganisme (jamur dan bakteri) dan organisme lainnya (misalnya cacing tanah, serangga, arthropoda), mempengaruhi ketersediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman dengan pengurai bahan organik tanah. Aktivitas biologis meningkatkan agregasi tanah yang



dapat meningkatkan infiltrasi air dan kemudahan penetrasi akar



tanaman. Pupuk organik memainkan peran penting dalam mengurangi kepadatan tanah dalam jumlah besar dan mencegah limpasan serta erosi. Secara umum, pupuk organik yang diberikan ke tanah dapat meningkatkan sifat fisik tanah (laju infiltrasi, kapasitas menahan air, dan bulk density) dan meningkatkan aktivitas biologis (laju respirasi mikroba) dibandingkan dengan pupuk kimia (Louisa, 2013). Mikroorganisme Lokal (MOL)



Mikroorganisme lokal (MOL) adalah



mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Bahan dasar untuk fermentasi larutan MOL dapat berasal dari hasil pertanian, perkebunan, maupun limbah organik rumah tangga. Karbohidrat sebagai sumber nutrisi untuk mikroorganisme dapat diperoleh dari limbah organik seperti air cucian beras, singkong, gandum, rumput gajah, dan daun gamal. Sumber glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir, sebagai sumber energi, air kelapa dan urin sapi sebagai sumber mikroorganisme. Larutan MOL yang telah mengalami proses fermentasi dapat digunakan sebagai dekomposer dan pupuk



cair untuk meningkatkan kesuburan tanah dan sumber unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil, mikroorganisme digolongkan ke dalam golongan protista yang terdiri dari bakteri, fungi, protozoa, dan algae (Darwis, 1992). Menurut Fardiaz (1989) semua mikroorganisme yang tumbuh pada bahan- bahan tertentu membutuhkan bahan organik untuk pertumbuhan



dan proses metabolisme. Mikroorganisme



yang tumbuh dan berkembang pada suatu bahan dapat menyebabkan berbagai perubahan pada fisik maupun komposisi kimia, seperti adanya perubahan warna, kekeruhan, dan bau asam.



Air Leri Fermentasi (JAKABA) Air cucian beras (air leri) mengandung vitamin dan gizi yang diperlukan dalam metabolisme sel mikrobia (Hidayatullah, 2012). Hasil analisis unsur hara air limbah cucian beras mengandung hara NH4 14,09 ppm, NO3 194,18 ppm, P 114,6 ppm, K 60 ppm, Ca 13,4 ppm, Mg 40,9 ppm, Fe 0,07 ppm, Al 0,27 ppm, dan Mn 0,23 ppm (Elfarisna dkk., 2014). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air cucian beras yang disimpan 2 minggu pada beberapa jenis tanaman dapat menggantikan pupuk kimia/organik. Tanaman-tanaman tersebut antara lain anggrek Dendrobium sp. pada fasae vegetatif maupun generatif, Anggrek Bulan, Selada, Bayam, Kedelai Edamame, dan Bawang daun (Elfarisna dkk., 2014). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Leonardo (2009), air leri dapat meningkatkan pertumbuhan



tanaman karena mengandung fosfor.



Selanjutnya Kaisu et al (2010) dalam Rahmayani (2018) juga menyebutkan bahwa air leri mengandung vitamin B1 (tiamin) dan vitamin B12, serta mengandung



unsur P, C, K, N dan unsur hara lainnya. Hasil analisis



tehadap kandungan vitamin dan unsur hara, air leri mengandung vitamin B1 dan unsur nitrogen, fosfor, kalium, calcium, magnesium, dan sulfur (Wulandari et al.,2011). JAKABA mengandung 90% karbohidrat yang berupa pati, vitamin, dan mineral serta berbagai protein. Karbohidrat dalam jumlah yang tinggi akan membantu proses terbentuknya hormone tumbuh berupa auksin, giberelin dan alanin. Ke tiga jenis hormon tersebut dapat merangsang pertumbuhan pucuk



daun, mengangkut makanan ke sel-sel terpenting daun dan batang. Jamur yang dikandung JAKABA ini sangat bermanfaat pada pertumbuhan tanaman, yaitu; dapat mempercepat pertumbuhan tanaman yang kerdil, memperpanjang umur tanaman, dan mengatasi fusarium penyebab penyakit hawar pada tanaman (https://www.nutani.com/jamur-jakaba-sebagai-pupuk-organik-cair.html.



VI. METODOLOGI Pengabdian pada masyarakat



dilaksanakan dengan cara tatap



muka



langsung berupa penyuluhan, demonstrasi langsung dan pelatihan oleh wakilwakil kelompok sasaran. Untuk kelancaran dan keefektifan kegaiatan ini disediakan brosur atau leaflet yang berisi petunjuk teknik pembuatan MOL Jamur JAKABA Cara pembuatan JAKABA dapat di lihat pada Gambar berikut.



(a) Air Leri



(b) Biang Jakaba



(c) Jakaba yang sudah berkembang Gambar 1. Pembuatan Jamur Jakaba



Cara pembuatan JAKABA sebagai beikut: 1. Air leri dimasukkan ke dalam wadah kemudian ditutup dan didiamkan selama 14 hari (2 hari sekali ditambahkan air leri bila air leri tersebut sudah jernih) (a) 2. 14 hari kemudian muncul jamur yang dapat dijadikan biang untuk memperbanyak JAKABA tesebut (b) 3. JAKABA tersebut dapat dipindahkan ke wadah lain untuk perkembangbiakannya (c) VII. HASIL YANG DICAPAI Dari kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang telah dilaksanakan, maka hasil yang telah dicapai hingga saat ini adalah Mitra terampil dalam hal pembuatan JAKABA.



VIII. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Rencana kegiatan berikutnya adalah: 1) Pembimbingan lanjutan yang terkait dengan pemanfaatan JAKABA di pertanaman 2) Evaluasi yang terkait tingkat keterampilan mitra dalam hal aplikasi JAKABA di pertanaman



IX. DAFTAR PUSTAKA Dimyati, 2017. Pengelolaan Limbah Pertanian Terpadu. Cv. Aksara Utama. Bandung Eko Widiarto, 2015. Potensi, Tantangan, dan Peluang Limbah Pertanian di Indonesia. Makalah di sampaikan pada Seminar Perhimpunan Masyarakat Peduli Lingkungan Indonesia. Gianyar, 20-21 Agustus 2015. Elfarisna., Puspitasari, R. T., Suryanti, Y. dan Pradana, N. T. 2014. Isolasi mikroba yang dapat menghilangkan bau pada pupuk organik air limbah cucian beras. Junrnal Matematika, Sains, dan Teknologi 15 (2): 91-96 http: // cybex. pertanian.go.id/ mobile/artikel/79773/Manfaat-Dan-Cara-membuat- TrichoKompos. Diakses tanggal 20-3-2022. Lingga, P. dan Marsono. 2003. Petunjuk penggunaan pupuk. Penerbit Swadaya.Jakarta. 150 hal. Rachmawati, 2015. Prospek Limbah Perkebunan di Kabupaten Konawe Utara. Prosiding Hasil Hasil Penelitian BPTP Kendari 2013-2014. Rahmayani,P. 2018. Pemanfaatan Air Cucian Beras dan Bekatul Sebagai bahan Biofertilizer dengan inokulan Bakteri Azospirillum sp.terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Panjang. Sripsi Prodi Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Rauf Sery. 2015. Pemanfaatan Limbah Pertanian Mendukung Surplus Pangan di Kabupaten Unaaha. Prosiding Hasil Hasil Penelitian BPTP Kendari 2013-2014.