Laporan Kemajuan PKMP Final [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA



ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis) sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus) BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN



Diusulkan oleh :



Ketua



: Amy Shientiarizki



H1A011007



2011



Anggota



: Anak Agung Gde Agung Adistaya



H1A011001



2011



Agvianti Wirya Puspitowati



H1A011006



2011



Arina Windri Rivarti



H1A011009



2011



I Gusti Ayu Putu Wahyu Widiantari



H1A012022



2012



UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2014 i



PENGESAHAN PKM PENELITIAN



1. Judul Kegiatan



2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah dan No Tel./HP Alamat Rumah



: ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis) sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus) : PKM-P



: Amy Shientiarizki : H1A011007 : Pendidikan Dokter Umum : Universitas Mataram : : BTN Sembada Asri VII Blok A No. 5 Kekalik Mataram No Tel./HP : 081803706806 f. Alamat email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : dr. Dewi Suryani, MInfectDis b. NIDN : 0005058101 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Alamat Rumah : Jalan Pemuda 47C Mataram No Tel./HP : (0370) 625592 / 082139223981 6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp 10.000.000 b. Sumber lain :7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan



Mataram, 27 Juni 2014 Menyetujui Pembantu Dekan III, Fakultas Kedokteran



Ketua Pelaksana Kegiatan



( dr. Ida Ayu Eka Widiastuti, M.Fis ) NIP. 19750213 200604 2 001



( Amy Shientiarizki ) NIM. H1A011007



Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan



Dosen Pendamping



( Drs. H. Nasaruddin M. Kes ) NIP. 19560808 198511 1 001



( dr. Dewi Suryani, MinfectDis ) NIP. 19810505 200501 2 001 ii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii RINGKASAN................................................................................................................... 1 I.



PENDAHULUAN .................................................................................................. 2



II.



TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 5



III.



METODE PELAKSANAAN ................................................................................. 8



IV.



HASIL YANG DICAPAI ..................................................................................... 11



V.



RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ........................................................16



DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17 LAMPIRAN ................................................................................................................... 18



DAFTAR TABEL 4.1



Hasil Pengamatan.............................................................................................14



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Penggunaan Dana....................................................................................... 19 Lampiran 2. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan ............................................................... 21



iii



RINGKASAN Antijerawat merupakan salah satu komponen yang dapat mengatasi timbulnya jerawat. Suatu komponen yang bersifat antijerawat harus mampu menghambat pertumbuhan bakteri, menghambat aktivitas lipase, dan menghambat stres oksidatif (Katzman & Logan 2007). Salah satu bakteri penyebab jerawat adalah Staphylococcus epidermidis. Bakteri tersebut akan memicu terjadinya radang pada kulit (Wasistaatmadja,2002) sehingga jerawat akan menjadi lebih parah. Pengobatan yang lazim dilakukan untuk mengobati penyakit infeksi adalah dengan menggunakan antibiotik. Namun demikian, penggunaan antibiotik yang kurang tepat dan dalam dosis yang cukup tinggi dapat menyebabkan resistensi. Timbulnya resistensi populasi bakteri terhadap berbagai jenis antibiotik menyebabkan banyak masalah dalam pengobatan penyakit infeksi. Jerawat juga dapat disebabkan oleh kondisi stres oksidatif, yaitu suatu kondisi saat antioksidan di dalam tubuh tidak mampu menetralisasi peningkatan konsentrasi radikal bebas sehingga dapat merusak komponen sel (Chen et al. 1996). Penggunaan antioksidan dapat mengatasi kondisi stress oksidatif ini. Cacing nyale (Eunice siciliensis) memiliki kandungan vitamin A yang cukup tinggi yakni 514 IU per 100 gram, dan kandungan karoten sebesar 1,350 mcg per 100 gram (Miller et al, 1959). Nyale diharapkan dapat membantu mengurangi jerawat dengan menghambat adanya infeksi Propionibacter acne dan bakteri gram positif, serta memperkecil terjadinya infeksi sekunder bakteri kokus oleh Staphylococcus epidermidis atau Staphylococcus aureus yang dapat memperparah jerawat. Dalam penelitian Soelistya dkk, 2008 terbukti bahwa beberapa bakteri gram positif, Staphylococcu aureus dapat dihambat oleh Eunice siciliensis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis pemberian ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis) dengan dosis tertentu dapat sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus). Luaran yang diharapkan adalah dihasilkannya sebuah artikel yang dapat dipublikasikan dalam jurnal yang terakreditasi secara nasional dan dapat dikembangkan untuk dijadikan sebuah produk terapi alternatif berupa krim yang digunakan oleh masyarakat luas untuk mengatasi jerawat. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan pendekatan pre test-post test only control groupdesign. Dengan menggunakan metode dilusi tabung, untuk menguji efektifitas cacing nyale (Eunice siciliensis) terhadap pertumbuhan Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus pada SD Agar dan memformulasikan dalam krim.



1



I.



PENDAHULUAN



LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara kedua setelah Brazil dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dinilai dari segi kekayaan jenis tumbuhan, hewan dan mikroba yang dimilikinya. Sebagian keanekaragaman hayati Indonesia tersebut telah dimanfaatkan, sebagian baru diketahui potensinya, dan sebagian besar lagi belum diidentifikasi. Keanekaragaman hayati tersebut dapat berfungsi sebagai penopang utama kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia karena dapat dimanfaatkan untuk keperluan farmaseutika, biofarmako, herbal, pangan, papan maupun hias ornamental (Nugrayasa, 2012). Salah satu kekayaan alam yang akhir-akhir ini mulai menarik perhatian publik adalah cacing laut yang ada di Lombok “nyale”. Pemunculan nyale ini hanya pada waktu tertentu yaitu pada bulan Februari, biasanya pada tanggal 20 bulan atas atau 5 hari setelah bulan purnama di pantai Sager Lombok Selatan yang terdapat hanya setahun sekali. Selain sebagai cagar wisata dan bahan pangan, nyale mulai diteliti sebagai biofarmako. Nyale yang termasuk dalam klas Polychaeta ini, terutama jenis Eunice siciliensis yang paling banyak ditemukan saat musim nyale memiliki natural product yang telah terbukti mampu menghambat bakteri benthos dari karang atau algae yang ada disekitar habitat nyale dan mempunyai daya hambat terhadap kuman patogen manusia seperti Pseudomonas aeroginosa, Escherichia coli, Klebsiella sp, Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pneumoniae (Soelistya dkk, 2008). Oleh karena itu, sangat penting untuk diketahui lebih lanjut mengenai Eunice siciliensis ini, khususnya sebagai antibakteri yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai alternatif obat antimikroba yang sudah banyak menimbulkan resistensi sekarang ini. Adapun masalah kesehatan yang dihubungkan dengan antibakteri nyale ini adalah jerawat (acne). Burkhart G, Burkhart N, Lehmann, 1999 menjelaskan jerawat atau Acne vulgaris adalah gangguan kulit yang paling umum dialami oleh semua orang, khususnya para remaja. Jerawat merupakan penyakit peradangan yang terjadi akibat penyumbatan pada pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, postul, nodus dan kista pada daerah wajah, leher, lengan atas, dada dan punggung. Peradangan dipicu oleh kelebihan sekresi dan hiperkeratosis pada infundibulum rambut



yang menyebabkan terakumulasinya sebum. Sebum yang terakumulasi kemudian menjadi sumber nutrisi yang baik bagi pertumbuhan Propionibacterium acne. Enzim lipase yang dihasilkan dari bakteri tersebut menguraikan trigliserida pada sebum menjadi asam lemak 2



bebas yang menyebabkan inflamasi dan akhirnya terbentuk jerawat. Sedangkan, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus ataupun bakteri lain dapat menimbulkan infeksi sekunder pada jerawat, infeksi akan bertambah parah jika jerawat sudah bernanah (Mitsui, T., 1997; Wasitaatmadja, 1997; Burkhart G, Burkhart N, Lehmann, 1999). Nyale diharapkan dapat membantu mengurangi jerawat dengan menghambat adanya infeksi Propionibacter acne dan bakteri gram positif, serta memperkecil terjadinya infeksi sekunder bakteri kokus oleh Staphylococcus epidermidis atau Staphylococcus aureus yang dapat memperparah jerawat. Dalam penelitian Soelistya dkk, 2008 terbukti bahwa beberapa bakteri gram positif, Staphylococcus aureus dapat dihambat oleh Eunice siciliensis, sehingga penulis menjadikan acuan tersebut dalam penelitiannya ini. PERUMUSAN MASALAH Apakah pemberian ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis) dengan dosis tertentu dapat sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus) ? TUJUAN Untuk mengetahui pengaruh dan dosis pemberian ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis) dengan dosis tertentu dapat sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus).



LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari program ini adalah dihasilkannya sebuah artikel yang dapat dipublikasikan dalam jurnal yang terakreditasi secara nasional.



Artikel ini akan



mengkaji mengenai adanya pengaruh pemberian ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis) dengan dosis tertentu sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus). Selain itu, untuk kedepannya, penelitian ini dapat



dikembangkan lagi untuk dijadikan sebuah produk terapi alternatif yang digunakan oleh masyarakat luas untuk mengatasi jerawat.



3



KEGUNAAN 1. Menambah pengetahuan mengenai pengaruh pemberian ES CREAM (Eunice siciliensis Cream as Acne Solution) : Formulasi Krim Cacing Nyale Lombok (Eunice siciliensis)



dengan



dosis



tertentu



sebagai



Antibakteri



Penyebab



Jerawat



(Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus). 2. Dapat dihasilkan produk terapi alternatif yang ekonomis dan mudah didapat. 3. Bahan informasi untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai berbagai manfaat cacing Nyale Eunice siciliensis.



4



II.



TINJAUAN PUSTAKA



Eunice siciliensis Nyale merupakan cacing laut yang khas, khususnya di Pulau Lombok. Cacing laut jenis Eunice siciliensis ini muncul 5 hari setelah bulan purnama dimana pada saat itu merupakan musim kawin dari cacing-cacing laut tersebut. Eunice siciliensis masuk dalam kelas Polychaeta. Bagian tubuh nyale (epitoke) cacing jenis jantan berwarna coklat dan cacing jenis betina berwarna hijau nantinya akan naik ke permukaan air sehingga memungkinkan gerakan spiral dari cacing-cacing tersebut. Gerakan ini nanti akhirnya membuat tubuh cacing tersebut putus sehingga sperma dan sel telur akan keluar dan bertemu membentuk zigot (Jekti et al. 1993). Invertebrata laut memiliki senyawa kimia (chemical defense) yang berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari serangan predator, mencegah infeksi bakteri, membantu proses reproduksi dan mencegah sengatan sinar ultraviolet (Harper et al. 2001). Hasil penelitian Jekti et al. (2008) ekstrak nyale atau cacing Eunice siciliensis ini mempunyai daya hambat terhadap kuman patogen manusia, yaitu Pseudomonas aeroginosa, Escherichia coli, Klebsiella sp, Streptococcus epidermidis, Streptococcus aureus, dan Streptococcus pneumoniae. Miller et al. (1958) dalam penelitiannya membandingkan kandungan nutrisi antara Eunice siciliensis dan daging sapi lalu diperoleh hasil sebagai berikut :



5



Propionibacter acne



Propionibacter acne termasuk dalam kelompok bakteri Corynebacteria. Bakteri ini termasuk flora normal kulit. Propionibacterium acne berperan pada patogenesis jerawat dengan menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam lemak ini dapat mengakibatkan inflamasi jaringan ketika berhubungan dengan sistem imun dan mendukung terjadinya akne. Propionibacter acne termasuk bakteri yang tumbuh relatif lambat. Bakteri ini tipikal bakteri anaerob gram positif yang toleran terhadap udara. Genome dari bakteri ini telah dirangkai dan sebuah penelitian menunjukkan beberapa gen yang dapat menghasilkan enzim untuk meluruhkan kulit dan protein, yang mungkin immunogenic (mengaktifkan sistem kekebalan tubuh). Ciri-ciri dari bakteri Propionibacter acne adalah berbentuk batang dan dapat dilihat dengan pewarnaan gram positif. Bentuk dari bakteri ini bermacam-macam, dapat berbentuk filamen bercabang atau campuran antara bentuk batang/filamen dengan bentuk kokus (Brook, G.F., 2005).



Staphylococcus epidermidis



Staphylococcus epidermidis hidup dipermukaan kulit dan membran mukosa saluran nafas, serta saluran cerna manusia maupun hewan sebagai flora normal (Brooks, 2007). Identifikasi dan Morfologi Menurut Brooks (2007), Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri gram positif, berbentuk kokus, dan berdiameter sekitar 1 μm. Staphylococcus epidermidis termasuk ke dalam ordo Bacillales berdasarkan data National Center for Biotechnology Information (NCBI) tahun 2013. Manifestasi Klinis Staphylococcus epidermidis jarang menyebabkan supurasi tetapi dapat menginfeksi protese ortopedik atau kardiovaskuler, atau menyebabkan penyakit pada orang dengan fungsi imun yang terganggu. Infeksi Staphylococcus epidermidis sulit disembuhkan karena organisme ini terdapat di alat protesis, tempat bakteri dapat memperbanyak diri di dalam biofilm. Staphylococcus epidermidis lebih resistan terhadap obat antimikroba daripada Staphylococcus aureus.



6



Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus ditemukan dalam hidung pada 20 – 50 % manusia (Brooks, 2007). Kemampuan patogenik Staphylococcus aureus tertentu merupakan gabungan efek faktor ekstraseluler dan toksin serta sifat invasif strain tersebut. Identifikasi dan Morfologi Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif, berbentuk kokus, berdiameter sekitar 1 μm serta tersusun dalam koloni (Brooks, 2007). Staphylococcus aureus termasuk ke dalam filum Firmicutes (National Center for Biotechnology Information, 2013). Manifestasi Klinis Supurasi fokal (abses) merupakan ciri khas infeksi Staphylococcus. Staphylococcus dengan daya invasif yang rendah dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit, seperti jerawat, pioderma, atau impetigo (Brooks, 2007). Pada keadaan infeksi biasanya terjadi reaksi radang yang berlangsung hebat, terlokalisasi, dan nyeri, yang membentuk supurasi sentral dan pus. Dinding fibrin dan sel di inti abses cenderung mencegah penyebaran organisme dan sebaiknya tidak dirusak dengan manipulasi atau trauma. Krim Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Sifat umum sediaan krim ialah mampu melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan ini dicuci atau dihilangkan (Anwar, 2012).



7



III.



METODE PENELITIAN



Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan di bagian Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan pendekatan pre test-post test only control group design. Dengan menggunakan metode dilusi tabung, untuk menguji efektifitas Eunice siciliensis terhadap pertumbuhan Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus pada SD Agar dan memformulasikan dalam krim. Populasi dan Sampel Populasi Populasi penelitian ini adalah koloni Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus biakan murni. Kriteria Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah koloni Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus biakan murni. Sampel diambil menggunakan simple random sampling. Besar sampel Penelitian ini menggunakan perlakuan 6 cacing nyale dan 2 kelompok kontrol sehingga ada 8 kelompok. Berdasarkan rumus (P - 1)(n - 1) ≥ 15 dengan p=jumlah kelompok dan n=jumlah pengulangan, maka diperoleh n ≥ 3,14. Dari hasil perhitungan tersebut, diperlukan paling sedikit tiga kali pengulangan untuk sampel (Supranto, 2007). Variabel Penelitian Variabel bebas: Ekstrak nyale Eunice siciliensis dengan berbagai macam konsentrasi: 100% (kontrol ekstrak Eunice siciliensis); 50%; 25%; 12,5%; 6,25%; 3,125%; 1,56%; 0% (kontrol bakteri). Variabel tergantung: Tingkat kekeruhan yang dihasilkan pada media SD Broth dan jumlah koloni yang dihasilkan pada SD Agar.



8



Definisi Operasional Variabel a. Cacing nyale Eunice siciliences yang diambil langsung dari pantai pada saat musim perkawinan yaitu pada pertengahan bulan Februari. Cacing ini kemudian diekstrak dan disimpan dalam kulkas agar tahan lama. b. Bakteri Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus yang digunakan adalah milik Lab Mikrobiologi Universitas Mataram yang telah dilakukan identifikasi ulang. Instrumen Penelitian Bahan penelitian Nyale (Eunice siciliences), bakteri Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureu, Nutrien soya pepton, ekstrak yeast, nutrien agar, air laut steril, Etil asetat, n-heksan, Agar Muller Hinton, Silika gel 60, KCl, TLC plates, Manitol, sukrose, glukose, maltose, dan laktose, Cat Gram. Bahan teknis untuk membuat krim antara lain kloramfenikol, nipagin, parfum, asam stearat, trietanolamin, lemak bulu domba, paraffin cair, aquadest. Alat penelitian a. Peralatan gelas dan pendukung lain (tabung reaksi, erlenmeyer, labu ukur, kaca petri, pipet ukur, pipet pastur, pipet mikro, rotatory evaporator, gelas kolom 60 cm, dll), Deep freezed-dryer (Dynavac), HPLC (Instruments) dilengkapi dengan gradien controller (Kortec K-45), pump (Kortec-25), UV-detector (Kortec K-95 variable wavelength), dan chromatopac (Shimadzu C-RGA). b. Alat pembuatan Krim: mortir dan stemper, timbangan dan anak timbangan, beaker glass, gelas ukur, batang pengaduk, sudip, etiket dan perkament, dan cawan penguap. Pengumpulan spesimen Pengumpulan nyale dilakukan pada saat musim nyale yaitu pada bulan Februari tanggal 20 bulan atas pada pagi hari sebelum terbit sinar matahari (Jekti 1993). Dengan menggunakan jaring maka terkumpul nyale yang kemudian dipisahkan antara warna hijau dan coklat. Selanjutnya dilakukan pengeringan dengan freeze dryer dan disimpan dalam tabung dalam keadaan kering dan tertutup. Ekstraksi sampel Spesimen kering 10 gr ditumbuk halus dalam mortar dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer. Selanjutnya ditambahkan 200 ml etil asetat dan dikocok selama 5 menit dan kemudian labu ditutup dengan aluminium foil dan disimpan dalam kulkas selama 10-12 jam. 9



Cairan kuning jernih yang terbentuk diambil, secara hati-hati dan dipekatkan dengan rotary evaporator sehingga volumenya tinggal 4 – 5 ml. Teknik Pengumpulan Data Daerah terang atau zona radikal dari suspensi bakteri yang telah diberi kertas cakram kemudian diukur, dan data dikumpulkan untuk dimasukkan ke dalam tabel. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa dan diinterpretasikan. Analisis Data Data dari hasil percobaan tersebut dianalisis secara deskriptif. Dimana analisis data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 for windows. Uji hipotesis menggunakan uji parametrik One Way Anova. Ditetapkan true confidences uji ini adalah 95%, dan jika p [Accessed 23th October 2013]. Prabandari. 2012. Aktivitas Antijerawat Formula Campuran Temu Lawak Dan Meniran Serta Penentuan



Sidik



Jari



Kromatografinya



[online].



Available



at:



[Accessed 24th October 2013]. Wasistaatmadja, S.M. 2002. Masalah jerawat pada remaja. Di dalam: Tjokronegoro A, Utama A. Pengobatan Mutakhir Dermatologi pada Anak Remaja. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.



18



Wasitaatmadja, S.M. 2007. Akne, Erupsi Akneformis, Rosasea, Rinofima. Dalam: Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S (ed). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.5th ed. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Woodworth, W. McM. 1907. The palolo worm, Eunice viridis (Gray). Bull. Mus. Compo Zool. Harv. 51: 3-21. Zaenglein, A.L., et al. Acne vulgaris and acneiform eruptions. Dalam : Freedberg IM, Elisen AZ, Wolff K (ed). Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York : McGraw-Hill; 2008.



19



LAMPIRAN



20



Lampiran I. Penggunaan Dana 1. Peralatan Penunjang



2. Bahan Habis Pakai



3. Perjalanan



21



4. Lain-lain



22



Lampiran II. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan



Gambar 1. Bakteri S. epidermidis dan S. aureus



Gambar 2. Campuran Eunice siciliensis dan ethanol



Gambar 3. Biakan murni “Kuman Klinik”



Gambar



4.



Menghaluskan



Eunice



siciliensis betina dengan mortar dan stemper



Gambar 6. Menghaluskan Eunice siciliensis betina dengan mortar dan stemper Gambar 5. Ethanol Absolut



Gambar 7. Ekstrak Eunice siciliensis 23



Gambar 8. Tampakan zona hambatan di biakan Kuman Klinik Zona terang berukuran sekitar 3-4 mm (di volume ekstrak Eunice siciliensis 75%)



Gambar 9. Tampakan zona hambatan di biakan Staphylococcus Epidermidis Zona terang berukuran sekitar 1-2 mm (di volume ekstrak Eunice siciliensis 75%)



Gambar 10. Tampakan zona hambatan di biakan Staphylococcus Aureus Zona terang berukuran sekitar 0-1 mm (di volume ekstrak Eunice siciliensis 75%)



24



Gambar 11. Menghaluskan Eunice siciliensis dengan mortal dan stemper



Gambar 12. Mencampurkan Eunice siciliensis yang telah dihaluskan dengan Ethanol



Gambar 13. Melubangkan media agar dengan ukuran 0,5 cm



Gambar 14. Mengoleskan bakteri pada permukaan media agar



25



Gambar 15. Sediaan di dalam Incubator dengan suhu 36,90 C



26