Laporan KKL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL KULIAH KERJA LAPANGAN DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR



Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)



Oleh: NAMA : MUKHLISIN NPM :



6409500144



PROGRAM STRATA SATU FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2011



HALAMAN PENGESAHAN Telah disahkan oleh Dosen Pendamping KKL Fakultas Teknik Sebagai Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Di PT. Suzuki Indomobil Motor - Jakarta Timur – Cakung



Mengetahui :



Ketua Jurusan Teknik



Dosen Pendamping



A. Farid ST, MT



Ir. Tofik Hidayat,M.Eng



Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasakti



Mustaqim.S.T.,M.Eng NIPY.13078101



MOTO PERSEMBAHAN Moto : Hidup adalah perjuangan yang perlu kita jalani hidup walau hidup itu pahit dan banyak rintangan.jangan pernah putus asa dan jangan pernah menyerah. Dalam hidup ini jangan pernah takut akan kegagalan hidup.karna kegagalan adalah kesuksessan yang tertunda.motifasi akan memberi semangat pada kepada saya untuk maju dan pantang menyerah. Masa depan itu tidak selalu baik dari masa lalu. Tapi persiapkanlah diri anda untuk menghadapi masa depan anda agar lebih baik dari masa lalu. Persembahan : Saya persembahkan laporan KKL ini untuk : Kedua orang tua yang telah memotivasi dan mendoakan saya, dan untuk semua dosen pembimbing yang telah membantu saya selama berlangsungnya KKL sampai pembuatan laporan. Untuk teman seperjuangan khususnya TM S1 yang telah mendukung saya baik materi maupun moril. Dan tak lepas dari taufik



san



hidayah



ALLAH



SWT



yang



telah



kesempatan,kemudahan,dan kemampuan dalam menuntut ilmu.



memberikan



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja lapangan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dengan penuh rasa hormat kepada : 1. Bapak dan Ibu selaku orang tua penulis yang telah memberi dorongan baik moral maupun materil dalam menyelesaikan laporan ini. 2. Bapak Mustaqim.S.T.,M.Eng,



selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas



Pancasakti Tegal. 3. Ibu Galuh Renggani Wilis.ST.MT, selaku Dosen Wali Program Strata Satu Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal. 4. Bapak Ir. Tofik Hidayat,M.Eng. selaku Dosen Pembimbing dalam penyusunan laporan kuliah kerja lapangan, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk serta bimbingan, sehingga dapat terselesaikannya laporan kuliah kerja lapangan. 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil, secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat terselesaikannya laporan kuliah kerja lapangan ini. Dalam penyusunan laporan kuliah kerja lapangan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan atau kekeliruannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang membaca laporan kuliah kerja lapangan ini guna peningkatan yang lebih bermutu lagi. Pada akhirnya besar harapan penulis apabila laporan kuliah kerja lapangan ini akan bermanfaat nantinya bagi semua pihak, khususnya bagi penulis.



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………….... HALAMAN PENGESAHAN ......................................... MOTO DAN PERSEMBAHAN ……………………..... KATA PENGANTAR ………………………………...... DAFTAR ISI …………………………………………..... BAB I



: PENDAHULUAN ……………………... A. Latar Belakang ................................ B. Identifikasi Masalah………………. C. Rumusan Masalah………………… D. Tujuan Kerja Praktek…………….. E.



Lokasi dan Waktu Kerja Praktek…



F.



Lokasi dan Waktu Kerja Praktek…



BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......... A. Sejarah Perusahaan ………………… B. Struktur Organisasi …………………. C. Deskripsi Kerja …………………….



BAB III: PROSES PRODUKSI …………………. A. Proses Welding …..…………………... B. Proses Painting …………………….... BAB IV : PENUTUP ……………………………… A. Kesimpulan ………………………….. B. Saran ………………………………… DAFTAR PUSTAKA



LAMPIRAN



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenjang Pendidikan Strata satu yang memuat konsepsi teoritis ilmu-ilmu dasar,



mengharuskan



mahasiswa



untuk



memahami,



mengetahui



dan



mengambil manfaat dari ilmu tersebut, dan hal ini tidak dapat hanya tergantung pada metode pembelajaran klasik namun cara yang lebih komprehensif dan tepat guna. Salah satu prinsip pembelajaran yang komprehensif adalah dengan observasi Lapangan tentang terjadinya fenomena-fenomena yang sebelumnya telah dikaji secara teoritis dan ilmiah. Berdasarkan argumen di atas maka dalam jenjang Strata satu dibutuhkan suatu proses pembelajaran dengan mengamati proses atau fenomena berdasarkan relasi ilmunya dengan studi langsung di lapangan. Hal ini lebih lanjut didefinisikan oleh Perguruan Tinggi sebagai Kerja Praktek, yang dibebankan pada kurikulum sebagai mata kuliah dengan bobot 2 SKS (Sistem Kredit Semester) dan kemudian dari ilmu-ilmu yang didapatkan pada waktu Magang / kerja praktek dapat dijadikan sebagai referensi tugas akhir oleh mahasiswa.



Keberadaan



mahasiswa



di



lingkungan



perusahaan



yang



menggunakan system informasi mengharuskan setiap mahasiswa untuk berinteraksi dengan teknologi yang diterapkan pada sistem informasi dan aplikasi terapan, yang tentunya didapatkan dari proses yang sudah ada atau akan berjalan pada suatu perusahan di luar ruang teoritis. Sebuah sistem informasi harus mengaplikasikan teknologi yang berarti kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara efektif dan sekaligus mengembangkan. Sistem informasi mempunyai arti sebagai sekumpulan prosedur organisasi yanga pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/ atau untuk mengendalikan organisasi.



Pembuatan receiving report merupakan hal penting dalam sebuah perusahaan manufacturing seperti PT. Suzuki Indomobil Motor karena menyangkat masalah penerimaan komponen produksi. Dengan alasan inilah maka diusulkan kerja praktek pada instansi ini dengan harapan dapat melihat lebih lanjuttentang kajian sistem informasi suatu perusahaan dan mampu melihat realita teknologi atau proses yang diterapkan di lapangan agar lebih memahami konsepsi teoritis dan mengambil manfaat dari sana. Selain itu sebagai ajang untuk mentransfer teknologi kepada mahasiswa dan penanaman sikap mental yang disiplin dan bertanggung jawab terhadap lingkungan kerjanya. B. Identifikasi Masalah Dalam prakteknya ternyata ditemukan masalah-masalah yang terdapat dalam sistem pembuatan receiving report di PT. Suzuki Indomobil Motor, masalah tersebut adalah sebagai berikut: •



Lambatnya pengolahan data akibat dari kurangnya kemampuan computer user dalam mengolah data.







Belum efektifitasnya sistem saat ini dalam memberikan peringatan apabila ada user yang salah menginputkan data.



C. Rumusan Masalah •



Bagaimana sistem pembuatan receiving report saat ini pada PT. Suzuki Indomobil Motor.



D. Tujuan Kerja Praktek Penulis mengetahui efektifitas sistem pembuatan receiving report yang sedang berjalan pada PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Cakung, serta penulis ingin menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dibangku kuliah pada dunia kerja yang sebenarnya.



E. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Pada pelaksanaan kegiatannya , penulis melakukan kerja praktek



pada



PT. Suzuki Indomobil Motor yang beralamatkan di jalan raya Penggilingan Cakung – Jakarta Timur. Yang di mana di perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor penulis di tempatkan di bagian PMC. Adapun waktu kerja praktek ini di lakukan selama kurang lebih 25 hari. Pelaksanaan kerja praktek ini di lakukan secara rutin, setiap hari kerja dan Jam kerja. No. Hari Waktu Keterangan 1. Senin - Jum'at 07.15 - 16.00 Aktivitas jam kerja 12.00 - 13.00 Istirahat 2. Sabtu - Minggu Libur Tabel 1.1 Tabel Kegiatan Kerja Praktek



Tegal, 28 Mei 2011



BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Sejarah Berdirinya PT. Indomobil Suzuki International PT. Indomobil Suzuki International (ISI) dirubah menjadi PT. Suzuki Indomobil Motor (SIM) merupakan sebuah perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang berdiri dengan kekuatan 5 (Lima) buah perusahaan. Perusahaan tersebut adalah sebagai berikut : 1. PT. Indohero Steel & Engineering Co. 2. PT. Indomobil Utama. 3. PT. Suzuki Indonesia Manufacturing. 4. PT. Suzuki Engine Industry. 5. PT. First Chemical Industry. Lima perusahaan tersebut bergabung (Merger) dengan persetujuan dari Presiden Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan tentang persetujuan Presiden dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPN) nomor 05 / I / PMA / 90 tertanggal 1 Januari 1990, dan diperingati sebagai berdirinya PT. Suzuki Indomobil Motor, yang bergerak dalam bidang usaha Industri Komponen dan Perakitan kendaraan bermotor Merk SUZUKI roda dua (Sepeda Motor) dan roda empat (Mobil). Lokasi kantor pusat PT. Suzuki Indomobil Motor berada di Wisma Indomobil di Jalan. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta Timur. Kantor Pusat ini didukung oleh 314 karyawan, sedangkan untuk lokasi pabriknya tersebar di beberapa tempat, antara lain di Pulogadung, Cakung, dan di Tambun. Pusat perakitan kendaraan merk SUZUKI dengan jumlah karyawan ± 4000 orang berkapasitas produksi 100.000 unit mobil dan 1.200.000 unit sepeda motor pertahunya.



Pusat perakitannya tersebar di lima penjuru kota dan terbagi menjadi (Enam) lokasi : 1. Plant cakung (Perakitan Engine) 2. Plant Pulogadung (Service & Sales) 3. Plant Tambun I (Perakitan Motor)11 4. Plant Tambun II (Perakitan Mobil) 5. Plant Spare Part (Penjualan Suku Cadang / Spare Part) 6. Kantor Pusat (Wisma Indomobil MT. Haryono). a. Plant Cakung Plant Cakung sebelumnya dikenal dengan nama PT. Suzuki Indonesia Manufacturing, PT. Suzuki Engine Industri dan PT. Firt Chemical Industri berada di jalan raya penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Berdiri diareal tanah seluas 80.540 M dan didukung oleh ± 634 karyawan. Disini di produksi berbagai macam Komponen dan Part sepeda motor dan mobil melalui proses: Shearing, Pressing, Welding, Assembling Engine Bending, buffing, Machining Die Casting, dan lain-lain dengan menggunakan Teknologi Canggih. Disini pula dirakit berbagai macam perlatan Transmisi dan Kemudi baik sepeda motor maupun mobil. b. Plant Pulogadung Plant pulogadung sebelumnya dikenal dengan nama PT. Indomobil Utama, berada di Jalan Raya. Bekasi Km.19, Jakarta Timur, berdiri diareal tanah seluas 39.555 M , didukung oleh 98 karyawan. Disini pernah dirakit berbagai macam kendaraan bermotor roda empat seperti : Carry Extra, Carry Futura, Katana, dan sedan Forsa. Saat ini di Plant Pulogadung hanya ada beberapa bagian saja, karena Assembling untuk kendaraan roda empat sebagian besar telah pindah ke Plant Tambun II.



PT. Indomobil Utama pada awal berdirinya menggunakan nama PT. Suzuki Indonesia yang didirikan berdasarkan Akte Notaris No.38 tertanggal 26 Maret 1973 dihadapan Notaris Khairul Bakhri dan disyahkan oleh Menteri kehakiman tanggal 9 Juni 1973, NO. YA / 5 / 1973, serta diumumkan dalam berita Negara RI tanggal 7 September 1976 No. 72. Saat ini Plant Pulogadung dipergunakan sebagai tempat Service dan Sales untuk kendaraan Suzuki R4. c. Plant Tambun I Plant Tambun I sebelumnya dikenal dengan nama PT. Indohero Steel & Engineering Co. Plant Tmabun I mampu menyerap tenaga kerja12 sebanyak ± 1128 orang. Berada di Jalan Raya. Diponegoro Km. 38,2 Bekasi. Disini diproses, diproduksi, dan dirakit berbagai komponen kendaraan roda dua (sepeda motor) merk Suzuki, dan disinilah lahir berbagai sepeda motor Suzuki Type mutakhir. d. Plant Tambun II Plant Tambun II merupakan proyek baru khusus untuk kendaraan roda empat Suzuki. Disini dilakukan pengepressan, pengelasan, pengecetan, serta perakitan kendaraan roda empat dalam jajaran Suzuki, dengan menggunakan berbagai perlatan Tekhnologi Tinggi, dan yang terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini. Plant Tambun II berdiri diarea tanah seluas 130.000 M2, dengan luas bangunan seluas 35.585 M2, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak ± 1424 orang. Plant Tambun II diresmikan pada tanggal 14 Mei 1991 oleh Menteri Perindustrian RI (pada saat itu) Bp. Ir. Hartarto. e. Plant Spare Part Guna memberikan pelayanan purna jual bagi pemilik kendaraan bermotor merk Suzuki Roda 4 maupun Roda 2, PT. Indomobil Suzuki International memindahkan tempat penyedian suku cadang dari Plant Sunter ke spare part yang berlokasi di Jl. P. Diponegoro Km. 38,2 Tambun – Bekasi (J;. Toyo Giri). Disana tersedia berbagai suku cadang asli untuk kendaraan bermotor merk Suzuki, serta menjual berbagai souvenir Suzuki. Adapun hasil



produksi yang dibuat dan dirakit oleh PT. Indomobil Suzuki International adalah sebagai berikut : a. Sepeda motor : Suzuki TRS, Suzuki A 100 – XE, Suzuki RDR 150 – TX, Suzuki Tornado GX / GS, Suzuki Shogun, Suzuki Satria, Suzuki TS 100, Suzuki Thunder GS 250, Suzuki Smash, dan sampai model terbaru sekarang ini. b. Mobil : Suzuki Carry ST – 100, Suzuki Carry Futura, Suzuki Baleno, Suzuki Katana / Jimmy, Suzuki Grand Vitara, Suzuki Side Kick, Suzuki Karimun, Suzuki Escudo 2.0, Suzuki Aerio, dan sampai model terbaru sekarang ini.13 B. Struktur Organisasi PT. Indomobil Suzuki International menganut struktur organisasi fungsional yang terpusat, dimana setiap fungsional bertanggung jawab atas 3 fungsi besar yaitu produksi, pemasaran, serta keuangan dan administrasi. Kewenangan tertinggi berada pada Executive Board yang terdiri dari wakil – wakil Share Holder dibantu oleh beberapa Managering Director. Jabatan tertinggi dalam directorat dipegang oleh Managering Director yang membawahi para Director, para Director membawahi General Manager dan seterusnya sampai ke Assistant Manager, Super Visor, Foreman Worker. Untuk mengambil sesuatu keputusan, maka managemen membentuk Executive Board ini yang terdiri dari 6 orang, dengan komposisi 5 orang pihak Jepang dan 1 orang pihak Indonesia. Executive Board ini juga menentukan arah dan tujuan organisasi dengan rencana jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang di atas (5 tahun). Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing –masing fungsi adalah sebagai berikut :



1. Produksi



Bertugas membuat perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi dari semua kegiatan produksi serta standar mutu yang telah di terapkan dari bahan baku sampai kebahan jadi, baik bahan yang diimpor maupun yang dibeli lokal. 2. Pemasaran Bertugas membuat perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pengembangan produk yang akan dipasarkan serta mempersiapkan pelayanan purna jual kepada pelanggan berupa promosi, discount, service, spare part, dan menghitung adanya ancaman dan peluang dari pesaing. 3. Keuangan dan Administrasi Bertugas melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pencatatan, pengendalian dan pengawasan arus masuk dan keluar keuangan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pengaturan sumber daya manusia mulai perencanaan, penarikan, penempatan, pengembangan,14 kompensasi serta pemutusan hubungan kerja. Disamping hal tersebut di atas juga mengelola dan mengawasi semua aset perusahaan. Untuk menunjang tugas – tugas PT. Indomobil Suzuki Internasional, saat ini mempunyai karyawan ± 6.021 orang yang menyebar di 6 (enam) lokasi kerja dan untuk lokasi Plant Cakung mempunyai ± 634 karyawan tetap. Dari hasil pengamatan penulis, PT. Indomobil Suzuki Internasional dapat digambarkan sebagai berikut :15 C. Deskripsi Kerja 1. Exboard yaitu pemilik atau pemegang saham tertinggi sekaligus sebagai kepemimpinan pada PT. Indomobil Suzuki Internasional. 2. President, yaitu yang menjabat sebagai wakil darri pemilik dari perusahan tersebut atau beliau yang di tugaskan untuk menjalankan lajunya perusahaan tersebut. President ini membawahi beberapa bagian sebagai berikut :



a. Finance & Administration, yaitu bagian yang berhubungan dengan keuangan



dan



administrasi



perusahaan



serta



mengkoordinir



dan



mengarahkan semua kegiatan pada bagian tersebut dan membawahi empat bagian sebagai berikut : • HRD & GA, Human Research Development and General Affair yang mengatur tentang perkembangan keadaan karyawan – karyawannya. • Accounting bagian yang membuat pembukuan keuangan pada PT. Indomobil Susuki Internasional. • Finance CCD & CBU, bagian yang mengatur keuangan untuk pembelian komponen dari luar dan kedalam negeri. • IT System, yang mengatur sistem informasi pada PT. Indomobil Suzuki Internasional. b. Marketing 2W & 4W, yaitu bagian yang mengatur tentang pemasaran kendaraan roda dua dan roda empat. • Marketing 4W, yaitu bagian pemasaran untuk kendaraan roda empat. • Marketing 2W, yaitu bagian pemasaran untuk kendaraan roda dua. • Spare part, yaitu bagian yang membuat atau merancang dan mengatur komponen – komponen mobil dan motor. • Service and Quality Assurance, yaitu bagian yang mengawasi kualitas dari produk yang dibuat dan lolos dari Inspection kemudian diperiksa kembali atau di audit untuk jaminan apakah barang tersebut layak jalan untuk konsumen.17 c. Production and Engineering •



Production 2W, yaitu yang mengatur dan membuat suatu perencanaan produksi, bagian kendaraan roda dua.







Production 4W, yaitu yang mengatur dan membuat suatu perencanaan produksi, bagian kendaraan roda empat.







Production Engine and Transmission, yaitu bagian yang membuat layout, membuat perencanaan dan sistem kerja.







Production Engineering 2W, bagian yang berhubungan dengan mesin – mesin untuk produksi (Jig and Dies) kendaraan roda dua yang digunakan perusahaan.







Production Engineering 4W, bagian yang berhubungan dengan mesin – mesin untuk produksi (Jig and Dies) kendaraan roda empat yang digunakan perusahaan.







Production



Engineering



Engine



and



Transmission,



bagian



yang



berhubungan dengan mesin – mesin produksi Engine dan Transmisi yang digunakan perusahaan. •



PDL







PPC & PMC, Production Planning Control and Production Material Control bagian – bagian yang mengawasi atau mengontrol jalannya produksi dan mengontrol setiap pergantian material.







Procurment, bagian yang bertugas untuk membeli material – material produksi.







Inspection, bagian yang bertugas untuk mengawasi atau mengontrol kualitas produksi roda dua dan roda empat.







Vave / Kaizen / Safety, bagian yang mengawasi atau mengontrol keselamatan kerja karyawan.



BAB III PROSES PRODUKSI 2.1 Flow Process Industri Perakitan Mobil Dalam industri otomotif, khususnya pembuatan mobil, umumnya melakukan produksi pembuatan komponen mesin (casting danengine) dan pembuatan serta perakitan body mobil. Yang akan dibahas dalam makalah ini hanyalah pembuatan dan perakitan body mobil. Di bawah ini adalah bagan flow process perakitan body mobil yang dilakukan industri otomotif pada umumnya.



2.1.1 Pressing/Stamping



Proses ini dimulai dengan penerimaan material-material body mobil dari berbagai supplier dengan design yang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga tepat guna dan berlaku secara komersial. Pada prosesstamping terjadi proses pengepresan pembuatan body mobil, seperti tangki bahan bakar, kerangka mobil, dan komponen-komponen subassembly seperti kabin, dek, dan rangka chasis. Proses utama daristamping adalah memproduksi body mobil dengan proses pencetakkan dari plat baja dengan menggunakan mesin press bertenaga ribuan ton yang kemudian akan dikirim ke bagianweld ing untuk disatukan menjadi body kendaraan utuh. Untuk menghasilkan komponen body mobil yang berkualitas tinggi diperlukan presisi yang tinggi dan bahan dasar berkualitas tinggi. Untuk memproduksi suatu cetakan yang berkualitas baik, dapat digunakan teknologi komputer terbaru serta peralatan tercanggih dan juga harus dioperasikan oleh para profesional di dalam sistem managemen kerja yang modern. Bahan baja dan biji besi terpilih yang berkualitas tinggi juga harus digunakan agar produk yang dihasilkan dapat bersaing secara internasional.



Gambar 2.3 Proses Welding 2.1.2 Welding Pada bagian ini, part-part mobil yang sudah dipres digabung menjadi sebuah kerangka mobil melalui suatu pengelasan yang menggunakan alat spot welder. Pros welding merupakan proses pembuatan body kendaraan melalui beberapa tahapan proses seperti body welding, metal finishing, dan frame welding. 1. Proses Body Welding a. Pembuatan body kendaraan dimulai dengan pembentukan beberapa jenis sub assy panel sampai menjadi panel utuh. Pembentukkan dilakukan dengan menggunakan peralatan welding gun dengan metode las titik (spot welding), lasbrazing (oxy-acetilene), las argon dan las CO2, selain itu terdapat pula proseshamming (pelipatan sisi plat untuk jenis pintu). b. Setelah panel terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah menggabungkan beberapa panel yang telah menjadi utuh. Proses yang dilakukan sebagai berikut: Proses persiapan sub assy: font floor, reat floor, panel dash, engine comportment, under body, frontat au reat door RH/LH dan body side RH/LH.



Proses main



body: penggabungan beberapa panel mulai dari under body assy, body assy,dan roof menjadi sebagian body. Prosesf itting: pemasangan beberapa panel seperti, engine door, back door, font/rear doorda n fender sehingga terbentuklah body kendaraan secara utuh. Setelah body kendaraan terbentuk maka body diteruskan ke proses metal finish. Pada proses ini dikerjakan penggerindaan, pengamplasan, dan perbaikan panel body kendaraan ex proses body welding. 2. Proses Metal Finishing a. Pengamplasan di metal finish terdiri dari 3 tahap,yaitu:



1. Gerinda batu kasar, untuk memperbaiki bekas las CO2, las kuningan dan spot tajam. 2.



Gerinda



sandisc,



untuk



menghaluskan



ex



gerinda



batu.



3. Amplas, untuk menghaluskan bekas gerinda. b. Setelah mengalami proses ini, maka proses selanjutnya adalah persiapan prosespaint ing. 3. Proses Frame Welding Dalam proses ini dikerjakan pemasangan kerangka/chassis kendaraan. Proses ini menggunakan peralatan las CO2. Setelah frame terbentuk, maka proses selanjutnya adalah persiapan Black Dipping Chassis (pencelupan cat hitam). Dampak lingkungan yang ada sama dengan proses bodywel ding. Tahapan prosesweldi ng antara lain, pos sub jig, pos main jig, posroll ing, pos inspeksi (pengecekan), proses pencucian, oven, pendinginan, black dipping, penirisan, dll. 2.1.3 Painting 1. Pre treatment chamber, terdiri dari 8 bak a. Pre degreasing, tujuannya untuk membersihkan oli agar cat yang dihasilkan bagus. b.Degreasing, tujuannya untuk membuang seluruh lemak yang menempel di badan mobil. c. Rinsse I, bak ini berisi air pam. Tujuannya untuk pembilasan dan menghilangkan senyawaridhol in yang melekat pada badan mobil. d. A ctivation, bak ini berisif ixodin + demin water. Tujuannya untuk menghaluskan lapisan metal. e. Phospating, tujuannya untuk memasang lapisanzi nc (anti karat) dengan cara melapisi badan mobil denganphospat. Air pada bak ini berwarna hijau.



f. Rinse II, bak ini berisi demin water, tujuannya untuk pembilasan. Demin water (demineralized water) adalah air pam yang kandungan mineralnya sedikit karena telah melalui proses ionisasi. g. Passi vation, bak ini berisidioxilite (chemical) berbentuk gel. Tujuannya untuk menyempurnakan lapisanphospat. h. Rinse III, bak ini berisi air demin water yang tujuannya untuk pembilasan. 2. Walting Elektrodyalisis Deck Pada bagian ini dilakukan penirisan, tujuannya agar air yang tersisa pada pencucian bak 8 (Rinse III) tidak banyak yang masuk ke proses selanjutnya, yaitu tahapelektrodyali si s, untuk mencegah banyaknya kontaminan yang masuk. Walt ing Elektodyalisis deck dilakukan dengan cara mobil digantung menggunakan hanger. 3. Elekrodyalisis/ Elaktrodipping a. Elekrodyalisis main tank, pada bagian ini dilakukan pelapisan cat. b. UF (Ultra Filtrate) Rinse I, pada bagian ini dilakukan pembilasan menggunakan demin water. c. UF (Ultra Filtrate) Rinse II, pada bagian ini proses yang dilakukan sama dengan UF Rinse I. d.Final, pada bagian ini juga dilakukan pembilasan untuk ketiga kalinya dengan menggunakan demin water. 4. Oven Sebelum dimasukkan ke oven, mobil dikeringkan terlebih dahulu dengan cara diblow. Tujuannya untuk meletakkan base coat ED. 5. Sealer Pada proses ini dilakukan penutupan sambungan plat-plat metal body dengan menggunakan karet sintetik, yaitu terolan dengan tujuan agar tidak terjadi



kebocoran pada mobil saat hujan. Pengoperasianseale r dengan menggunakan metode gun, yaitu dengan cara ditembak. Ada cara pengetesanseale r, yaitu orisinil, spatula, dan kuas. 6. Under Body Spray (UBS) Proses yag dilakukan di UBS ntinya sama saja dengan proses yang dilakukan di sealer, namun bedanya adalah UBS dilakukan untuk menahan kebocoran pada bagian bawah mobil dan juga untuk mencegah terjadinya pengkaratan. 7. Oven Dilakukan pemanasan selama beberapa menit dengan temperatur di atas oC. Tujuannya untuk mengeringkan dan melekatkan sealer body mobil dari proses sebelumnya. 8. Wet Sanding Pada proses ini body mobil dilakukan pengamplasan dengan cara dilap untuk menghilangkan kotoran dan agar daya lekat cat bagus. 9. Pre Sanding Pada proses ini terdiri dari beberapa pos, body mobil dilakukan pencucian, pengamplasan menggunakan amplas. Tujuannya menghaluskan body mobil dan melihat ada/tidaknya defect. 10. Oven Dilakukan pemanasan dengan menggunakan temperatur di atas 100oC. Tujuannya untuk mengeringkan dan menghilangkan sisa pengamplasan. oleh conveyor, injury pada tangan saat merakit mesin, asesoris mobil, dan lain- lain. *Ergonomik •



Melakukan



*Psikososial



pekerjaan mengangkat (lifting) berulang-ulang.







Stess akibat pekerjaan



yang monoton, terutama pada pekerja muda.



berupa tergores benda-benda tajam dari mesin, assesoris, dan lain-lain yang akan dipasang ke dalam mobil. •



Me n imb u lk a n



penyakit musculoskleletal disordersat au low back



pain pada pekerja. •



Produtivitas



Kerja



menjadi menurun, meningkatnya absen kerja dan



lain-lain. •



Mengurangi aktivitas ini dengan







Memberlakukan rotasi kerja pada job



memberlakukan rotasi kerja. desk masing-masing pekerja di



bagian assembling. Rotasi dapat dilakukan minimal 6 bulan sekali agar pekerja dapat menyesuaikan diri dengan job desk barunya.



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berbagai macam bahaya dapat dijumpai dalam industri perakitan mobil, mulai dari prosespr essing,weldi ng,painting, sampaia ssembly. Bahaya-bahaya yang ditimbulkan berupa bahaya kimia, fisik, mekanik, bahkan psikologi. Terkadang perusahaan tidak memperhatikan aspek K3 dalam pelaksanaan proses-proses produksinya, sehingga berisiko kehilangan aset-aset perusahaan dan pekerja yang terampil bahkan lingkungan sekitar pabrik akan tercemar oleh limbah yang kurang penanganannya. Perusahaan bukan semata-mata objek yang dapat disalahkan, kurangnya informasi pada pekerja mengenai potensi bahaya



yang ada



pada pekerjaannya



juga merupakan



faktor yang



mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, mengadakan training pada pekerja baru dapat dilakukan untuk menanamkan prinsip K3 dalam benak para pekerja tersebut. B. Saran Upaya pengendalian dapat dilaksanakan melalui pengendalian engineering, pengendalian secara administratif, dan pengendalian melalui penggunaan APD. Ketiganya harus dilakukan agar tidak menimbulkan loss pada perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan sebaiknya menyediakan kebutuhan APD yang memadai, memberlakukan shift kerja dan rotasi job desk kerja pada setiap pekerja dan lain-lain. Selain dapat mengurangi kerugian ekonomi akibat kecelakaan kerja dan penyakit pada para pekerja, perusahaan akan mendapatkanimage yang baik sehingga memudahkan kerjasama nasional dan internasional.



DAFTAR PUSTAKA Asfahl,C. Ray. 1990. Industrial Safety and Health Management. New Jersey: Prentice Hall. Deroche, A.G. 1996. The Principles of Auto Body Repairing and Repainting. New Jersey: Prentice Hall. ILO. 1983. Encyclopaedia of Occupational Health and Safety. ILO: Geneva. Sumamur. 1991. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Gunung Agung. Widiasari, Dian. 2002. Tinjauan Upaya Minimisasi Limbah Cair pada Industri Perakitan Kendaraan Bermotor (Studi Kasus pada PT ‘X’). FKM UI: Depok. Yunita Sari, Irna. 2003. Identifikasi Potensi Bahaya pada Proses Perakitan Body (Welding) Isuzu Panther di PT Gaya Motor. FKM UI: Depok. http://www.aseanenergy.org http://www.deming.ch http://www.nipc.mporg.ir http://www.toyota.astra.co.id http://www.toyot



Lampiran Susunan Kepanitiaan Kuliah Kerja Lapangan Fakultas Teknik Universitas Pancasakti



Pelindung



: Dekan FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASAKTI



Penasehat



: Ketua Jurusan teknik



Pembimbing



: 1. Ir. Taufik Hidayat,M.Eng. 2. Slamet Subejo,ST.



Ketua Panitia



: Suswanto



Sekertaris



: Ratiman



Bendahara



: M.Zaenudin



Sie Acara



: Reza Yuliardi W.



Sie Dokumentasi



: Ratiman



Sie Kesehatan



: Sutopo



Sie Humas



: M.Zaenudin



Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini, telah disetujui dan disahkan pada : Hari



:



Tanggal



:



Mengetahui ;



Dosen Pembimbing



Galuh R Wilis,ST,MT. NIPY.