Laporan Magang Tio Jerry [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIK PENGELOLAAN BIBIT TANAMAN NANAS (Ananas comosus L.) DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE LAMPUNG TENGAH



PROPOSAL MAGANG KERJA



Oleh: TIO JERRY FIRYAWAN 145040201111068



PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2018



LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL MAGANG KERJA JUDUL: PRAKTIK PENGELOLAAN BIBIT TANAMAN NANAS (Ananas comosus L.) DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE LAMPUNG TEANGAH



Disetujui oleh:



Pembimbing Lapangan



Pembimbing Utama



Prof. Dr. Ir. Zaenal Kusuma,SU. NIP. 19540501 198103 1 006



KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan proposal magang “Praktik Pengelolaan Bibit Tanaman Nanas (Ananas comosus L.) di PT GREAT GIANT PINEAPPLE Lampung Tengah”. Proposal sal ini disusun guna melengkapi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan kegiatan magang kerja bagi mahasiswa Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi, Minat Manajemen Sumberdaya Lahan. Dalam penyusunan proposal magang kerja ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya proposal magang ini tidak terlepas dari dukungan dan doa dari berbagai pihak, oleh karena-Nya, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih antara lain kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayat dan taufiknya. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Zaenal Kusuma, SU. selaku dosen pembimbing di Universitas



Brawijaya,



Fakultas



Pertanian,



Program



Strudi



Agroekoteknologi, Minat Manajemen Sumberdaya Lahan. 3. Anna Hairani, SP, MP, Ph.D selaku dosen pembibing ketika di lapang. 4. Kedua orang tua serta keluarga yang telah mengirimkan dukungan dan doa. 5. Semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penyusunan proposal magang kerja ini di susun dengan sebaik-baiknya, namum masih terdapat kekurangan didalam penyusunan proposal magang ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat dibuthkan oleh penulis. Tidak lupa pula harapan penulis semoga proposal magang kerja ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu bagi kita semua. Malang, 30 September 2018



Penulis



iii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ................................................................................................. v I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Tujuan ........................................................................................................... 2 1.2.1. Tujuan umum ........................................................................................ 2 1.2.2 Tujuan khusus magang kerja .................................................................. 3 1.3 Sasaran Kompetensi yang Ditargetkan ......................................................... 3 II. Tinjauan Pustaka ............................................................................................. 4 2.1



Pembiakan Tanaman Nanas dan Pembibitan ........................................... 4



2.2



Karakteristik Morfologi (Akar, Batang, Daun, Bunga, Buah) ................. 6



2.3



Syarat Tumbuh Nanas .............................................................................. 7



III. METODE PELAKSANAAN ......................................................................... 9 3.1. Waktu dan Tempat ....................................................................................... 9 3.2. Prosedur Pelaksanaan ................................................................................... 9 3.2.1. Observasi atau survei lapang................................................................. 9 3.2.2. Partisipasi aktif ...................................................................................... 9 3.2.3. Diskusi dan wawancara ......................................................................... 9 3.2.4. Pengumpulan data ................................................................................. 9 3.2.5. Dokumentasi ......................................................................................... 9 3.3. Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA ........................................... Error! Bookmark not defined.



iv



DAFTAR TABEL Nomor 1.



Teks



Halaman



Rincian Rencana Jadwal Kegiatan Magang Kerja .................................. 10



v



I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas (Ananas comosus (L) Merr) merupakan tanaman buah berupa semak yang berasal dari benua Amerika, tepatnya Negara Brazil. Bagian utama dari susunan tubuh tanaman nanas meliputi akar, batang, daun, bunga, buah dan tunastunas. Tanaman ini merupakan tanaman buah yang selalu tersedia sepanjang tahun (perennial) dan memiliki akar serabut yang tumbuh di sela-sela ketiak daun. Tanaman nanas berbatang semu kokoh dengan tinggi sekitar 25 cm. Daunnya tebal dan permukaannya berlapis lilin dengan panjang sekitar 130 cm. Buah tanaman nanas muncul pada ujung tanaman (Rukmana, 1996). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2012), produksi buah nanas di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 1,7 juta ton atau naik dari tahun sebelumnya (2011) 1,5 juta ton. Produksi tersebut berasal dari beberaapa daerah di Indonesia, salah satunya Provinsi Lampung yang memiliki produksi buah nanas terbesar di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 500 ribu ton. Akan tetapi, jumlah tersebut belum maksimal mengingat luas areal di Lampung masih cukup luas untuk pertanaman nanas. Agar mencapai produksi yang optimal, tanaman nanas sebaiknya ditanam pada lahan yang sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman tersebut. Penilaian kesesuaian lahan diperlukan guna mendapatkan informasi mengenai kualitas dan karakteristik lahan yang sesuai sehingga dapat menentukan tingkat pengelolaan yang diperlukan. Menurut Dinas Pertanian TPH Lampung Tengah (2010), lahan pertanaman nanas Kelompok Tani Tani Makmur Desa Astomulyo Kecamatan Punggur merupakan lahan yang produktif, dimana produksi buah nanas Varietas Queen yang digunakan mampu mencapai 38.000 buah ha-1 dalam setiap musim panen yang terdiri dari beberapa ukuran buah pada lahan seluas 15,5 ha. Agar mendapatkan hasil yang maksimum perlu adanya upaya konservasi lahan dan teknik budidaya yang tepat dan benar. Konservasi dapat dilakukan berdasarkan dari hasil survei evaluasi lahan melalui gambaran kondisi fisik lahan dan lingkungan yang memberikan gambaran faktor penghambat yang mampu memberi dampak menurunnya produksi potensial suatu tanaman, kondisi lahan ini akan memberikan tingkat kesesuaian lahan menurut faktor penghambatnya



2



sehingga dapat menyesuaikan macam dan cara penggunaan lahan serta memberikan perlakuan sesuai dengan syarat yang diperlukan (Arsyad, 2010). Evaluasi lahan adalah proses penilaian daya guna lahan berbagai penggunaannya. Dengan evaluasi lahan tersebut, potensi lahan dapat dinilai dengan tingkat pengelolaan yang dilakukan. Ciri dasar evaluasi lahan yaitu membandingkan potensi sumber daya lahan dengan kebutuhan macam penggunaan lahan (Mahi, 2013). Evaluasi lahan meliputi perubahan yang mungkin terjadi dan pengaruh dari perubahan tersebut, karena itu evaluasi lahan meliputi pertimbangan ekonomis atau tidaknya memulai suatu usaha, konsekuensi sosial bagi masyarakat didaerah bersangkutan dan bagi negara, dan konsekuensi merugikan atau menguntungkan bagi lingkungan. Peningkatan berbagai macam produk olahan yang berbahan baku nanas menyebabkan permintaan masyarakat terhadap buah nanas meningkat, untuk memenuhi permintaan tersebut harus dilakukan peningkatan produksi buah nanas yang ditunjang dengan kualitas lahan pertanaman nanas yang sesuai. Untuk mengetahui kualitas lahan perlu adanya suatu usaha dalam menilai kesesuaian lahan secara kualitatif dan kuantitatif pada lahan pertanaman nanas di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, karena pada daerah ini belum pernah dilakukan evaluasi kesesuaian lahan tanaman tersebut. 1.2 Tujuan 1.2.1. Tujuan umum Tujuan magang kerja secara umum adalah: a. Melatih mahasiswa di lapangan untuk aspek pertanian, perkebunan atau manajemen lingkungan yang tidak tercakup dalam proses perkuliahan. b. Memberi kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja sektor pertanian yang relevan dengan profesi yang akan diemban di masyarakat. c. Memberikan pengalaman bekerja mahasiswa di lingkungan profesional pertanian. d. Memberikan ketrampilan tambahan yang mungkin berguna untuk kerja di masa depan.



3



1.2.2 Tujuan khusus magang kerja a. Mengetahui kegiatan yang ada di PT Great Giant Pineapple Lampung Tengah. b. Mempelajari secara khusus mengenai teknologi budidaya tanaman pertanian PT Great Giant Pineapple Lampung Tengah. c. Mempelajari tentang pengelolaan lahan pada budidaya tanaman pertanian di PT Great Giant Pineapple Lampung Tengah. 1.3 Sasaran Kompetensi yang Ditargetkan a. Mahasiswa dapat menambah pengalaman dan juga mampu menerapkan ilmu perkuliahan pada dunia kerja. b. Mahasiswa dapat memiliki etika dalam profesi yang dijalankan dan menjadi seorang yang profesional. c. Mahasiswa mampu menghadapi tantangan dan tekanan dalam dunia kerja d. Mahasiswa mampu bersosialisasi dengan baik pada lokasi tempat magang



II. Tinjauan Pustaka 2.1



Pembiakan Tanaman Nanas dan Pembibitan



Keberhasilan penanaman nanas sangat ditentukan oleh kualitas bibit. Nanas dapat dikembangbiakan dengan cara vegetatif, yakni menggunakan tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan stek batang, dan cara generatif, dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, akan tetapi ini jarang digunakan. Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang pertumbuhannya normal sehat serta bebas dari gangguan hama dan penyakit.(AAK. 1998) 1.



Persyaratan Benih Bibit yang baik harus mempunyai daun-daun yang nampak tebal-tebal penuh



berisi, bebas hama dan penyakit, mudah diperoleh dalam jumlah banyak, pertumbuhan relatif seragam serta mudah dalam pengangkutan terutama untuk bibit stek batang.(AAK. 1998) 2.



Penyiapan Benih Benih nanas dari biji (generatif) jarang digunakan karena membutuhkan



teknik khusus dan beberapa jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan tidak menghasilkan biji. Cara perbanyakan secara vegetatif (tunas akar) mempunyai ciri khusus: tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak di dalam tanah, jumlah tunas akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih langsing, masa remaja tunas akar relatif pendek. Cara vegetatif lain (tunas batang) mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh dari batang dan jumlah tunas per rumpun relatif sedikit. Tunas buah mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh di bawah tangkai buah dan di atas tunas batang, jumlah tunas buah per tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas dan ukuran tunas yang bervariasi tergantung dari pertumbuhan tanaman. Untuk cara vegetatif dengan mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yang ditumbuhkan dari mata tunas yang non-aktif pada batang, kemudian disemaikan dalam media steril dengan perlakuan khusus serta jumlah bibit yang dihasilkan banyak, seragam, dan mudah dalam pengangkutan. (Ashari, Semeru. 1995) Penyiapan benih (bibit) untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas batang dan bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas batang: memilih tunas batang pada pohon induk yang sedang berbuah/setelah panen. Tunas batang yang baik mempunyai panjang 30-35 cm. Daun-daun dekat pangkal pohon dipotong untuk



5



mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam. Untuk penyiapan bibit nanas dari stek, langkah pertama yang dilakuakan adalah memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm, kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas. Media semai berupa pasir bersih dalam bak tanam. Bibit yang dihasilkan dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut, ditanam di kebun. Bila bibit akan diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya dibungkus dengan humus lembab. Benih yang disiapkan harus disesuaikan dengan luas areal penanaman. Kepadatan tanaman yang ideal berkisar antara 44.000-77.000 bibit tanaman per hektar, tergantung jarak tanam, jenis nanas, kesuburan tanah, sistem tanam dan jenis bibit. Penanaman dengan sistem persegi (jarak tanam 150 x 150 cm) membutuhkan sekitar 3556 bibit bila lahan yang mangkus ditanami 80%. Atau 12.698-15.875 bibit pada sistem tanam kereta api dengan jarak tanam 60 x 60 cm dan jarak antar barisan sebelah kanan/kiri dari kereta api adalah 150 cm. 3.



Teknik Penyemaian Persemaian untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam



menyiapkan media semai dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5-2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya (bening). Stek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru yang medianya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media berupa tanah halus, pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit. 4.



Pemeliharaan Pembibitan Pemeliharaan pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala



dan dijaga agar kondisi media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya bibit tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan



6



perbandingan kadar yang sudah ditentukan. Penjarangan dan pemberian pestisida dapat dilakukan jika diperlukan. 5.



Pemindahan Bibit Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm



atau berumur 3-5 bulan. 2.2



Karakteristik Morfologi (Akar, Batang, Daun, Bunga, Buah)



Tanaman nanas berbentuk semak dan termasuk golongan perennial (tahunan). Susunan tubuh terdiri dari bagian utama yang meliputi: akar, batang, daun, bunga dan buah. 1.



Akar Sistem perakaran tanaman nanas sebagian tumbuh di dalam tanah dan



sebagian lagi menyebar di permukaan tanah. Dengan demikian akar nanas dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping, dengan sistem perakaran yang dangkal dan terbatas. Kedalaman perakaran pada media tumbuh yang baik tidak lebih dari 50 cm, sedangkan di tanah jarang mencapai kedalaman 30 cm. Akar-akar melekat pada pangkal batang dan termasuk berakar serabut (monokotiledon). Akar tumbuh dari buku batang, kemudian masuk ke dalam ruang antara batang dengan daun. Bentuk akar menjadi lebih pipih dan melingkar (membelit batang) karena akar dalam keadaan terjepit. Akar-akar cabang tumbuh setelah akar adventif dapat keluar dari ruangan antara batang dan daun. 2.



Batang Batang pendek dan tertutup oleh daun-daun dan akarnya. Batang berbentuk



gada panjang berkisar antara 20-30 cm, diameter batang bagian bawah berkisar antara 2-3,5 cm, di bagian atas antara 5,5- 6,5 cm, dan bagian puncak mengecil. Batang beruas-ruas pendek yang terlihat bila daun-daun dilepas. Panjang ruas bervariasi antara 1-10 mm, ruas yang lebih panjang terletak di bagian tengah. 3.



Daun



Daun nanas tidak bertangkai, liat dan tidak mempunyai daun utama. Bentuk daun seperti talang dan memanjang seperti pedang. Ujung daun memanjang dan runcing sehingga dapat menyalurkan air embun dan gerimis lalu menampung di pangkal daun.



7



Daun tumbuh memanjang sekitar 130-150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih, pinggir daun ada yang berduri dan ada tanpa duri, permukaan daun sebelah atas halus mengkilap berwarna hijau tua atau merah tua bergaris atau cokelat kemerahmerahan. Sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna keputih-putihan atau keperak-perakan. Jumlah daun tiap batang (tanaman) bervariasi antara 70-80 helai yang letaknya seperti spiral, yakni mengelilingi batang mulai dari bawah ke atas arah kanan dan kiri. 4.



Bunga Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga



nanas tersusun dalam tangkai yang berukuran relative panjang antara 7-15 cm atau lebih.



Bunga



bersifat



hermaprodit



berjumlah



100-200,



masing-masing



berkedudukan di ketiak daun pelindung yang melekat saling berhimpitan (berdempetan). Bunga membuka setiap hari, berjumlah sekitar 5-10 kuntum. Pertumbuhan bunga dinilai dari bagian dasar menuju bagian atas memakan waktu 10-20 hari. Waktu dari tanam sampai berbentuk bunga sekitar 6-16 bulan. Sifat pembungaan nanas termasuk menyerbuk silang. Tanpa melalui penyerbukan silang, buah nanas tidak menghasilkan biji (partenocarpi). 5.



Buah Buah nanas merupakan buah majemuk yang terbentuk dari gabungan 100-



200 bunga. Buah majemuk umumnya membentuk sebuah “gada” besar bulat panjang atau bulat telur. Bekas putik buah menjadi “mata” buah nanas seperti yang dikenal selama ini. Ukuran, bentuk, rasa dan warna buah sangat beragam tergantung varietasnya. Buah dapat dipanen sekitar 5-6 bulan setelah berbunga. 2.3



Syarat Tumbuh Nanas



Tanaman nenas dapat tumbuh dan beradaptasi baik di daerah tropis yang terletak antara 25° Lintang Utara sampai 25° Lintang Selatan dengan ketinggian tempat 100 m – 800 m dari permukaan laut dan temperatur antara 21°C – 27°C. Tanaman akan berhenti tumbuh bila temperatur terletak antara 10°C –



16°C.



Bila temperatur di atas 27°C, maka tanaman akan mengalami luka-luka karena transpirasi dan respirasi yang berlebihan (Salisbury,1992). Curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman nenas adalah sebesar 1000 mm – 1500 mm per tahun dan kelembaban udara 70% - 80%. Nenas memerlukan tanah lempung berpasir sampai



8



berpasir, cukup banyak mengandung bahan organik, drainase baik, dan sebaiknya pH di antara 4,5 – 6,5. Sinar matahari merupakan faktor iklim yang menentukan pertumbuhan dan kualitas buah nenas. Apabila persentase sinar matahari sangat rendah, maka pertumbuhan akan terhambat, buah kecil, kadar asam tinggi, dan kadar gula buah rendah. Sebaliknya, apabila terlalu banyak sinar matahari akan menyebabkan luka bakar pada buah yang hampir masak (Prof. Dr. S.M. Sitompul,2009).



9 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Waktu dan Tempat Kegiatan magang dilaksanakan pada bulan 02 Juli 2018 sampai 02 September 2018 di PT Great Giant Pineapple Lampung Tengah dengan melakukan observasi dan mengikuti seluruh kegiatan yang ada di lapangan dan di ruangan. 3.2. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan magang mahasiswa yang dilaksanakan di PT Great Giant Pineapple Lampung Tengah dengan prosedur sebagai berikut : 3.2.1. Observasi atau survei lapang Kegiatan observasi langsung dengan melakukan pengamatan terhadap instansi mitra sebelum kegiatan magang dilaksanakan. Survei dilaksanakan untuk mengetahui kondisi dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan disana. 3.2.2. Partisipasi aktif Kegiatan yang akan dilaksanakan setiap harinya, yaitu dengan mengikuti seluruh kegiatan yang berada di PT Great Giant Pineapple Lampung Tengah seperti pengamatan lahan percobaan, perawatan tanaman di lahan percobaan dan melaksanakan praktek yang berkaitan dengan topik magang kerja. 3.2.3. Diskusi dan wawancara Kegiatan diskusi dan wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai dan berdiskusi dengan pembimbing lapang, karyawan dan para pekerja lapang serta berdiskusi dengan pihakpihak di PT Great Giant Pineapple Lampung Tengah mengenai hal-hal yang berhubungan dengan rencana penanaman tanaman tahunan dan kendala-kendala yang terjadi pada saat di lokasi magang, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan di PT Great Giant Pineapple Lampung Tengah. 3.2.4. Pengumpulan data Kegiatan ini dilaksanakan pada kegiatan praktek kerja langsung di lapangan untuk memperoleh data primer dan ditunjang data sekunder meliputi catatan atau dokumentasi instansi berupa laporan-laporan, pustaka maupun dari literatur yang ada serta dokumentasi kegiatan yang dilakukan.



3.2.5. Dokumentasi Kegiatan dokumentasi ini berupa foto-foto hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama magang kerja berlangsung. Dokumentasi sangat penting dilakukan karena digunakan sebagai informasi yang telah di dapatkan di lapangan.



10 3.3. Jadwal Kegiatan Tabel 1. Rincian jadwal kegiatan magang kerja di PT Great Giant Pineapple Lampung Tengah Tabel 1. Rincian Rencana Jadwal Kegiatan Magang Kerja No.



Kegiatan



Minggu ke1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



X



1



Praktek lapang :



X



X



2



Pengambilan



X



X



data 3



Penyusunan laporan



11 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Profil Perusahaan PT Great Giant Foods (GGF) pertama kali didirikan pada tanggal 14 Mei 1979 secara yuridis formal dengan Akte Notaris No. 48. PT Great Giant Pineapple (GGF) berdiri melalui beberapa tahapan. Pada awal berdirinya PT Great Giant Foods (GGF) dipelopori oleh PT Umas Jaya Farm (UJF). PT Umas Jaya Farm bergerak dalam bidang usaha perkebunan singkong dan pabrik tepung tapioka yang secara hukum telah berdiri sejak tahun 1973 dan memulai usahanya di Terbanggi Besar dengan dipelopori oleh 20 orang sebagai perintis. Tahun 1979 PT Great Giant Pineapple (GGP) memulai penanaman nanas. Nanas yang ditanam adalah jenis Smooth cayenne (nanas tanpa duri). Pada tahun 1983-1984 PT Great Giant Pineapple (GGP) memulai pembangunan pabrik dan memulai ekspor perdana nanas kalengan sebanyak 4 kontainer pada tahun 1984. Perusahaan ini layak menjadi penyuplai olahan nanas terbesar ketiga dunia karena produksinya telah memenuhi standar mutu USFDA (United State Food and Drugs Administration) dan regulasi EC (Europian Community). Penerapan standar baku Amerika dan Eropa terhadap produksi dan kwalitas ternyata membuahkan hasil,yaitu dengan memperoleh sertifikat ISO 9002 dari Liyod Register pada bulan Februari 1997, yang menyatakan perusaahaan telah memiliki sistem kualitas produksi standar Internasional. Jenis-jenis terdiri dari nanas kalengan berupa Crushed (nanas yang dihancurkan), dan Pineapple Juice Concentrate (jus nanas), Slice (nanas iris dadu cotail), Chunk (nanas irisan), Pisces (nanas potong panjang). Selain itu diversifikasi usaha yang dikembangkan oleh perusahaan adalah meliputi nanas, pisang, pepaya dan nata. Sedangkan perusahaan yang bergabung denganPT GGP terdiri dari Great Giant Livestock Coy (GGLC) yang bergerak dibidang penggemukan sapi potong, Multi Agro Coorporation (MAC) yang bergerak dalam bidang usaha penanaman kelapa dan pembuatan minyak goreng, Multi Agro Chemical Industries (MACI) yang bergerak dalam pembuatan kelapa sawit dan Nusantara Tropical Fruit (NTF) yang bergerak dalam bidang penanaman dan pengolahan pisang. Pada bulan Februari 1996 PT Great Giant Pineapple telah mendapatkan sertifikat ISO 9002 dari Lyod Register yang berarti sistem kualitas yang diterapkan



12



telah memenuhi Standar Internasional. Sertifikat sistem manajemen mutu lainnya seperti Sertifikat SMKS (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja) dari Sucofindo (1999), Sertifikat SA 8000 (Socia Accountability) dari Bureau Veritas Quality Assurance (2001), serta Sertifikat ISO 14001, versi 2004 tentang Pengelolaan Lingkungan Tahun 2006. Visi, dan Misi perusahaan adalah sebagai berikut: a. Visi Menjadikan pemimpin global dalam industri nanas dan memperluas pemasaran produk-produk yang relevan kepada pelanggan (To be the global leader in pineaple and to expand adjacency products afftering to our customer) b. Misi PT. Great Giant Pineaple berkomitmen akan pertumbuhan yang berkelanjutan (secara ekonomi dan lingkungan) dan akan terus memperkuat pengiriman produk berkualitas tinggi dan layanan yang baik kepada pelanggan (PT. Great Giant Pineaple in commited sustainable growth (economically and environment) and it will continue to strengthen good quality product deliveries and services to its cutomer). Dalam mewujudkan sikap tanggap terhadap kebutuhan dan kepuasan pelanggan, maka perusahaan menetapkan kebijakan mutu sebagai berikut: a. Menerapkan, memelihara, dan mengembangkan sistem managemen terintegrasi yang merupakan gabungan dari berbagai sistem management seperti : ISO 9001, TQM, SMK3, OHSAS 18001, ISO 22000, BRC, IFS, dan GMP. Sosial Accuntablillity : SA 8000, ISO 14001. Sistem Jaminan Halal: FSPdan ESP, serta dukungan terpadu dari seluruh perusahaan. b. Bersikap tanggap terhadap perubahan iklim dan kebutuhan pelanggan (customer Focus) melalui upaya yang strategis, inovatif, perbaikan bekelanjutan (continuous Improvment), penekanan terhadap kualitas, tanggung jawab sosial, kinerja lingkungan dan K3, keamanan dan pengamatan produk, serta mengikuti persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku.



13



c.



Mengembangkan dan mengoptimalkan sumberdaya manusia melalui program training dan system penghargaan yang efektif, serta menciptakan kondisi lingkungan kerja yang ideal bagi seluruh tenaga kerja, memotifasi semua karyawan agar dapat menghasilkan performa kerja yang baik dan selalu berupaya mencapi target yang diinginkan berdasarkan pengetahuan dan kompetensi pribadi.



d. Menjaga hubungan kerja yang harmonisan para pekerja dengan perusahaan, dan selalu “bertindak sebagai satu perusahaan (act as one company)” agar dapat mengahsilkan manfaat yang optimal dan sinergi yang baik antara perusahaan dengan seluruh tenaga kerja.



14 4.2 Struktur Organisasi PRESIDENT DIRECTOR &CEO SECRET ARY



DIRECTOR



PRODUCT ION DIRECTO R



ASC. DIR



DEPUTY PROD. DIRECTO R



FINANCE



FINANCE



SALES & MARKETING ASC. DIRECTOR



ADMINISTRATI ON



SUSTAINABIL ITY DEV. DIRECTOR



GENER AL AFF AIR



ADMINISTRA TION



SERV CE MAN GER



SUSTAINABI LITY



GA MANA



MANAGER



(JK



FARMING SERVICE LEGAL ASC.



ASC. DIRECTOR PPIS MANAGER



DIRECTOR



TREASURE Sn.



PLANTATION ASC. DIRECTOR



MARKETING PRODUCT DEV. MANAGER



ACCOUNTIN G



MANAGER INTERNAL AUDIT



QA Sn. MANAGER



US REGION SALES MANAGER EU REGION SALES MANAGER



FINAL ANALYST RESEARCH MANAGER



SU CH GOVERNMENT REL. &



FAKTORY Sn. MANAGER



COORPORA TES RELATION DEPT.



APAC REGION



LOBBIYING MGR PROJECT AUDIT & BUSINESS CASE



Sn MA



15 SALES MANAGEME NT A C C Sn. MANAGER



PIC MANAGER



Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Great Giant Pineapple



PT. Great Giant Pineapple yang dipimpin oleh Presiden Direktur dan CEO yang membawahi beberapa direktur, diantaranya Sales and Marketing Director, Production Director, CFO, Sustaibility Director dan HR & GA Director. Struktur organisasi PT. Great Giant Pineapple ditampilkan pada gambar 1. 1.Sales and Marketing Departement 2. Production Departement 3. CFO (Chief Finance Officer) 4. Sustaibility Departement 5.HR & GA Director 4.3 Progam Kerja Berikut adalah unit dan program kerja dari masing-masing departemen : 1. Sales and Marketing Departement, merupakan departemen dari PT. GGP yang bergerak dalam bidang pemasaran. Sehingga produk yang telah di produksi diperkenalkan dan dipasarkan kepada Buyer melalui divisi sales and marketing. 2. Production Departement, merupakan departemen yang berhubungan dengan hasil produk perusahaan dibawahi oleh departemen produksi, yang termasuk



16 didalamnya ialah Plantation, Faktory, Research and Development, Farming Service and Quality Assurance & New Product Development. a. Plantation dipimpin oleh seorang Asc. Director Plantation yang membawah manager Plantation Group (PG). Perusahaan PT Great Giant Pineapple mempunyai 3 manager PG yang mana juga terdapat struktur organisasi pada masing-masing PG. Plantation merupakan tempat budidaya nanas di PT GGP dan sebagian memasok kebutuhan nanas di pabrik. b. Faktory di pimpin oleh senior manager yang membawahi manager bagian cann making, manager concentrate, manager labeling & Packaging, manager quality control dan manager power plan. Faktory bertugas mengolah hasil dari plantation menjadi nanas kaleng dan jus konsentrat. Didalam faktory terdapat berbagai bagian dalam pembagian tugas didalamnya diantranya cann making, concentrate, labeling & packaging, quality control dan power plan.



17



c. Reseacrh and Development Department, departemen ini dipimpin oleh dua manager yaitu yaitu manager Research dan manager PIC (Plantation Improvement Center) yang membawahi kepala bagian dan staff peneliti dan karyawa R&D Departement. Departemen ini bertujuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan serta membuat inovasi baru dalam perbaikan kualitas dan kuantitas buah nanas. d. Farming Service di pimpin oleh Asc. Director yang memiliki fungsi sebagai penyedia alat-alat dalam hal kegiatan plantation seperti traktor, boom spraying, forklift dan peralatan lainnya. Selain itu juga sebagai perawatan dan perbaikan kendaraan e. Quality Assurance & New Product Developmenr, department ini dipimpin oleh seorang manager yang bertugas sebagai mengevaluasi kegiatan produksi baik di plantation ataupun yang berada di faktory apakah sudah sesuai SOP yang berlaku guna menjaga qualitas produk. 3. CFO (Chief Finance Officer), Merupakan departemen yang berfungsi sebagai pengatur segala keuangan di perusahaan yang merancang keuangan tahun anggaran, keuangan perusahaan dan pembelanjaan bahan baku perusahaan. Selain itu departemen ini juga melaksanakan tugas dalam hal urusan perpajakan, pembayaran gaji karyawan, pembayaran biaya produksi nanas (pupuk, pestisida, herbisida) dan juga pembayaran kendaraan rental. 4. Sustainbility Departement, merupakan departemen yang membawahi beberapa manager, diantaranya manager Sustainbility Project, manager Government Relation, manager Licenses and Formalities, dan manager Way Lunik Office. 5. HR & GA Diractor, merupakan departemen yang membawahi beberapa manager, diantaranya adalah HR Operation, manager Industrial Relation, manager People Development and Talent MGT, manager Strategic Revard MGT, manager General Affairs. Selain itu terdapat beberapa manager yang berdiri sendiri langsung berhubungan dengan Direktur dan CEO PT. Great Giant Pineapple, diantaranya adalah: a. Manager Senior Supply Chain



b. Manager Direct MTRL Purchasing c. Manager Warehouse d. Pimpinan Bromelin Bussines e. Pimpinan SKT Bussines



4.4. HASIL Varietas bibit nanas yang digunakan di PT. Great Giant Food adalah F180 atau juga sering disebut GP3, sedangkan jenis bibit nanas dibagi 3 yaitu bibit Sucker, Crown dan Nursery. Untuk bibit sucker dibagi menjadi 4 kelas yaitu : Over dengan diameter > 5,3 cm, Besar dengan diameter 4,7 – 5,3 cm, Sedang dengan diameter 3,8 – 4,2 cm, Kecil dengan diameter < 3,4 cm (PT. GGP, 2011). Bibit crown sendiri untuk pemanenannya dilakukan sebanyak 3 kali untuk panen bibit pertama dilakukan pada 3 bulan setelah penanaman bibit sedangkan untuk panen kedua dilakukan dengan interval 45 hari setelah panen pertama begitu pula dengan panen ketiga. Setelah bibit dipanen kemudian akan diangkut dengan mobil untuk didrop pada lokasi diping, pada lokasi ini bibit akan dicampur dengan fungisida dan insektisida agar bibit bebas dari hama dan penyakit sebelum ditanam bahan yang akan dicampur meliputi : Metalaxyl powder 25% (fungi) (kg), Propiconazole liquid 25% (L), Fosetil-al powder 80 wp (fungi) (kg), Bifentrin liquid 25 gl (L), chlorpyrifos : 480 gl ec (L), indostick liquid : 100/20 as (L) dicampur dengan 5000L air.



Gambar 1. Bibit sucker



Gambar 2. Proses pengangkukat bibit



Selanjutnya prosesn penanaman bibit sucker, untuk penanaman antara bibit besar, sedang dan kecil memiliki perbedaan kedalaman tetapi untuk jarak tanam semua sama. Untuk jarak tanama harus 25cm sedangkan untuk kedalaman bibit besar yaitu 14cm, bibit kecil 8cm, dan bibit sedang 10cm, semua bibit saat dilakukan penanaman harus seragam karena jika tidak maka pertumbuhan bibit tidak sama rata atau ada yang pendek/tinggi



19



Gambar 3. Prosesn penanaman ditanami



Gambar



4.



Lahan



yang



sudah



Berikutnya prosesn pengolahan lahan dari persiapan lahan hingga lahan siap untuk digunakan penanaman bibit tanaman nanas. Sebelum melakukan penanaman terdapat beberapa proses untuk mengolah lahan di PT. GGF. Proses pertama yaitu persiapan lahan yang sebelumnya digunakan untuk menanan tanaman nanas dibongkar dan dilakukan timbun saluran tersier. Proses kedua yaitu penchoperan lahan dengan menggunakan bajak traktor wj8, proses ketiga yaitu pengaplikasian dolomit atau pengkapuran dengan menggunakan traktor sprider, lalu proses keempat adalah bajak dalam dengan menggunakan buldoser dk8, proses kelima penghancuran bongkahan proses ini dikerjakan dengan alat yang bernama haru traktor atau, proses keenam adalah rijer atau pembuat alur dilahan yang untuk dilakukan penanaman nanas menggunakan alat yang bernama traktor, proses ketujuh ialah proses pembuatan jalan dan saluran menggunakan alat motor grider dan eskapatot besar dan mini.



gambar 5. Timbun saluran tersier



gambar 6. Chopper lahan



20



gambar 7. Alat pengaplikasian dolomit



gambar 8. Alat pembajak dalam



gambar 9. Alat penghancur bongkahan



gambar 10. Alat pembbuat alur atau rijer



gambar 11. Pembbuatan saluran tersie



21



V. KESIMPULAN DAN SARAN



5.1 Kesimpulan Dari magang kerja di PT. GGF dapat diketahui bahwa jenis bibit nanas di perusahaan tersebut memiliki 3 jenis yaitu sucker,crown dan nursery. Pada saat penebangan bibit nanas masih dijumpai bibit yang tidak layak untuk ditanam seperti bibit terlalu kecil dan pemotongan tidak sesuai aturan. Pada saat penanaman pun sama banyak juga yang tidak memenuhi standar kedalaman tanam, pada proses pengolahan memiliki banyak sekali kendala jika terjadi musim hujan makan alat pengolahan lahan akan sulit untuk mengelola lahan karena akan terjebak dilokasi pengolahan dan tidak berjalan 5.2 Saran Seharusnya pada saat penebangan dan pembibitan mandor harus selalu mengawasi supaya bibit yang akan diambil dan ditebang sesuai dengan prosedur.



22



DAFTAR PUSTAKA AAK, 1998. Bertanam Pohon Buah-Buahan. Kanisius. Yogyakarta Ashari, Semeru. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press (UI-Press). Jakarta Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1992. Fisiologi tumbuhan. Jilid 2. Penerbit ITB. Bandung. Hal. 184 Prof. Dr. S.M. Sitompul. 2009. Nutrisi Tanaman : Diagnosis Defisiensi Nutrisi Tanaman. Lab. Fisiologi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Malang PT. Great Giant Pineapple. 2011. Pedoman Teknis Budidaya Tanaman Nanas. Dep. Produksi. Lampung