Laporan Makalah Pengkajian 5M Analisis Swot [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PENGKAJIAN 5M dan ANALISIS SWOT



Untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Kepemimpinan, Manajemen dan Kewirausahaan dalam Keperawatan



Disusun oleh : Arum Sekarini C



(155070200111015)



Intan Larasati



(155070200111017)



Yurike Olivia Sella



(155070200111019)



Melati Cahyani Indri



(155070200111021)



Sony Apriliawan



(155070200111023)



Lailatul Mukaroma



(155070200111025)



Eritia Ekky W



(155070201111001)



Tita Sefti Sudartya



(155070201111003)



Merita Sari



(155070207111005)



KELOMPOK 3 - REGULER 1 PSIK 2015



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2019



1. PENGKAJIAN SESUAI PRINSIP FUNGSI MANAJEMEN



1.1. Perencanaan 1. Visi Misi Organisasi a. Visi dan Misi Rumah Sakit Visi Rumah Sakit “Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat” Misi Rumah Sakit 1) Mewujudkan pelayanan kesehatan aman, ramah dan berkualitas 2) Mewujudkan pelayanan, keunggulan respirasi paripurna 3) Mengembangkan



manajemen



dan



sumberdaya



berbasis



teknologi,



informasi/IPTEK berwawasan wisata (hospital tourism) 4) Menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan 5) Meningkatkan kesejahteraan karyawan berdasar profesionalisme dan kepuasan pelanggan Motto Rumah Sakit Dengan salam, sapa, senyum mengupayakan kesembuhan penderita secara optimal, prosedural dan bertanggungjawab b. Visi dan Misi Ruang A Visi Ruang A “Ruangan A unggul dalam pelayanan, terjangkau oleh semua, hangat dan bersahabat” Misi Ruang A 1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau 2) Mengoptimalkan sarana prasarana untuk menunjang pelayanan kesehatan 3) Meningkatkan kapasitas SDM yang professional pada bidang tugasnya 4) Meningkatkan kinerja administrasi dan keuangan yang efektif dan efisien Motto Ruang A With smile, care and cure we are ready to give the best



2. Filosofi Organisasi Rumah Sakit B dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus dipegang teguh agar arah organisasi tidak dikacaukan oleh anggota organisasi yang berbeda nilai. Oleh sebab itu, dalam rangka mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit B memiliki nilai nilai dasar dan keyakinan yang merupakan budaya kerja dan pegangan serta pedoman bagi kepala RS dan seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Nilai nilai yang diyakini oleh RS B sebagai berikut: “Kami insan Rumah Sakit, dalam memberikan pelayanan selalu mengutamakan nilai nilai kejujuran, keberanian, profesionalisme dan kebersamaan.” Dengan makna sebagai berikut: a. Kejujuran



: Proses administrasi dan keuangan dilaksanakan secara tertib dan



transparan b. Keberanian



: Berani dalam mengambil keputusan atau tindakan dengan selalu



mengikuti peraturan peraturan dan ketentuan yang berlaku c. Professional



: Keyakinan terhadap tatanan dalam memberikan pelayanan yang



berlandaskan pada kaidah ilmiah dan profesi serta tidak bertentangan dengan norma norma yang berlaku di masyarakat d. Kebersamaan : ikatan komitmen seluuh insan RS B dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi 3. Tujuan Organisasi Tujuan Umum Rumah Sakit Mengembangkan Rumah Sakit B menjadi Rumah Sakit Umum dengan unggulan penyakit paru Tujuan Khusus Rumah Sakit a. Menyediakan pelayanan kesehatan yang ramah, manusiawi dan terjangkau b. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar mutu dan kebutuhan serta kepuasan pelanggan c. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana serta teknologi kesehatan dengan kebutuhan dan kemampuan d. Mengembangan profesionalitas sumber daya manusia



e. Meningkatkan



kesejahteraan



seluruh



karyawan



secara



berkeadilan



dan



bertanggungjawab 4. Kebijakan, Prosedur dan Peraturan Organisasi Kebijakan, prosedur dan peraturan terkait dengan keperawatan saat ini masih mengikuti kebijakan, prosedur dan peraturan terkait dengan keperawatan Rumah Sakit 5. Perencanaan Strategis a. Rencana Strategis Rumah Sakit Program Rumah Sakit B yang dijalankan oleh instalasi rawat inap yaitu: 1) Identifikasi pasien Identifikasi pasien dilakukan dengan cara pemberian warna gelang yang berbeda berdasarkan gender. Pemberian gelang sudah dilaksanakan selama 3 bulan terakhir. 2) Cuci tangan Program ini merupakan program penting yang dijalankan oleh instalasi rawat inap guna megurangi risiko infeksi pada pasien. 3) Komunikasi, situation, background, assessment, recommendation (SBAR) Program ini meliputi pemberian komunikasi efektif antar perawat dan tenaga kesehatan lain 4) Identifikasi pasien risiko jatuh, risiko decubitus dan alergi Program ini sudah disosialisasikan dengan pemberian gelang khusus. Gelang sudah diproduksi, namun implementasi belum dilakukan. Pemberian tanda untuk pasien dengan risiko tinggi decubitus, masih belum dilakukan. Paviliun mawar telah memiliki metode untuk skrining pasien risiko tinggi ulkus decubitus namun masih perlu dibiasakan. b. Keterlibatan Staff Keperawatan dalam Perencanaan Staff keperawatan terlibat dalam pemberian keperawtan secara langsung sesuai program yang telah direncanakan.



1.2. Pengorganisasian Struktur



organisasi,



uraian



tugas,



metode



penugasan,



klasifikasi



pasien,



pendokumentasian 1. Struktur Organisasi Ruang A Kepala Ruangan Ns. S., S.Kep



Administrasi E



Perawat Pelaksana



Perawat Pelaksana



Perawat Pelaksana



Perawat Pelaksana



Perawat Pelaksana



Perawat Pelaksana



Perawat Pelaksana



Perawat Pelaksana



Perawat Pelaksana



Perawat Pelaksana



2. Uraian Tugas a. Kepala Ruangan 1) Melaksanakan fungi perencanaa (p1) meliputi: -



Menyusun rencana kerja harian, mingguan, bulanan dan tahunan



-



Menunjuk perawat primer dan tugasnya masing-masing



-



Mengidentifikasi tingkat etergantungan klien dibantu perawat primer



-



Mengdentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer



-



Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan



-



Mengikuti vsite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan terhadap klien



-



Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit



-



Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun kualifikasi untuk ruang rawat, koordinasi dengan kepala perawatan atau kepala instalasi



-



Menyusun rencana kebutuhan fasilitas, alat dan dana keperawatan



-



Menyusun jadwal dinas



-



Menyusun jadwal cuti



-



Menyusun rencana pengembangan staf



-



Menyusun rencana kegiatan pengendalian mutu



2) Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan (p2) meliputi: -



Merumuskan metode penugasan yang digunakan



-



Merumuskan tujuan metode penugasan



-



Membuat rincian tugas ketua tim dan perawat pelaksana secara jelas



-



Membuat rentang kendali



-



Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan



-



Mengatur dan mengendalikan sistem ruangan



-



Menyelenggarakan konferen



-



Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan diruang rawat, melalui kerjasama dengan petugas lain yang bertugas diruang rawatnya



-



Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/tenaga lain yang akan kerja diruang rawat



-



Memberikan orientasi kepada siswa atau mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang rawatnya sebagai bahan praktik



-



Memberi orientasi kepada pasien atau keluarganya meliputi: penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari



-



Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan



-



Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf keperawatan dan petugas lain yang bertugas diruang rawatanya



-



Memberi kesempatan/ijin kepada staf keperawtan untuk mengikuti kegiatan ilmiah/penataran dengan koordinasi kepala instalasi/kasi perawatan



-



Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah sakit



-



Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam keadaan siap pakai



-



Megelompokkan pasien dan mengatur penempatannya diruang rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi, untuk kelancaran pemberian asuhan keperawatan



-



Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien diruang rawat



-



Meneliti atau memeriksa ulang pada saat penyajian makana pasien sesuai dengan program dietnya



-



Menyimpan berkas catatan pasien dalam masa perawatan diruang rawatnya dan selanjutnya mengembalikan berkas tersebut kebagian medical record bila pasien keluar/pulang dari rumah sakit tersebut



-



Membimbing mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan praktik



-



Memberikan penyuluhan kesehatan pada pasien atau keluarga sesuai kebutuhan dasar dlaam batas wewenangnya



-



Melakukan serah terima pasien pergantian dinas



-



Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat daftar dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari dari dan lain-lain



-



Mengatur dan mengendalikan sistem ruanagn



3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (p3), meliputi: -



Mengawasi dan menilai mahasiswa keperawatan untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang telah ditentukan



-



Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya dan mutu pelayanan



-



Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim dan perawat pelaksana



-



Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik



-



Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampialan dan sikap



-



Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubunga dengan askep klien



-



Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya



-



Meningkatkan kolaborasi



-



Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawatan primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien



-



Mengobservasi



pasien



baru



dan



mengaudit



dokumentasi



asuhan



keperawatan -



Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan memandingkan dengan rencana keperawatan ang telah disusun bersama



b. Ketua Tim 1) Bersama penaggung jawab ruangan/kepala ruangan/peraat associate/anggota tim mengadakan serah terima tugas setiap penggantian dinas 2) Melakukan



pembagian



tugas



kepada



perawat



associate



dengan



mempertimbangkan kemampuan masing-masing anggota 3) Menyusun rencana asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi 4) Mengikuti visite dokter 5) Menciptakan suasana harmonis 6) Membuat laporan pasien 7) Mengorientasikan pasien baru 8) Membina hubungan saling percaya antara perawat, pasien dan keluarga 9) Memberikan pertolongan segera pada pasien dengan kedaruratan 10) Membuat laporan pasien dan mencatat kasus dari pasien, kajadian diluar dugaan yang tidak diinginkan 11) Mengatur waktu istirahat 12) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruang dan melaporkan tentang kondisi pasien, asuhan keperawatan yang dilakukan, kesulitan yang dialami



13) Bersama perawat pagi, sore dan malam melakasanakan, mengawasi, dan mengevaluasi pelayanan keperawatan pasien yang sudah diprogramkan dan membuat pembaharuan sesuai dengan kebutuhan pasien 14) Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota tim 15) Membuat perincian tugas anggota tim 16) Menerima konsultasi dari anggota tim dan memberikan instruksi keperawatan 17) Memimpin pertemuan tim keperawatan untuk menerima laporan, sistem pengarahan tentang tugas anggota tim, pelaksanaan asuhan keperawatan, serta masalah yang dihadapi 18) Memelihara komunikasi efektif baik secara vertikal maupun horizontal 19) Melakukan penyuluhan kepada pasien/keluarga atau kepada anggota tim 20) Memberikan teguran dan pujian 21) Melengkapi catatan yang telah dibuat oleh anggota tim 22) Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat pelaksana 23) Mengawasi proses asuhan keperawatan yang dilakukan anggota tim 24) Membantu kepala ruangan membimbing peserta didik c. Perawat Pelaksana 1) Memberikan pelayana keperawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan sentuhan kasih yaitu: -



Menyususn rencana perawatan sesuai dengan masalah klien



-



Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan rencana



-



Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan



-



Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan dan respon klien pada catatan perawatan



2) Melaksanakan program berikut dengan penh tangguang jawab -



Pemberian obat



-



Pemeriksaan laboratorium



-



Persiapan klien yang akan dioperasi



3) Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial dan spiritual klien -



Memelihara kebersihan klien dan lingkungan



-



Mengurangi penderitaan klien dengan memberikan rasa aman, nyaman



-



Pendekatan dan komunikasi terapeutik



4) Mempersiapakan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan atau diagnosis 5) Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya 6) Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau sakarotul maut 7) Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksanaan ruang secara efektif -



Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal



-



Rujukan dan penyuluhan PKMRS



8) Mengatur dan menyiapakan alat-alat diruangan menurut fungsinya supaya siap pakai 9) Menciptakan dan memelihara keberishan, keamanan, kenyamanan dan keindahan ruangan 10) Melaksanakan tugas dinas pagi/sore/malam atau hari libur secara bergantian sesuai dengan jadwal dinas 11) Memberikan penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya 12) Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik secara lisan maupun tulisan 13) Membuat laporan harian klien 14) Operan dengan dinas berikutnya 15) Menerima bantuan bimbingan katim/ka shift dan melaksanakan pendelegasian



1.3. Ketenagaan 1. Sistem Perhitungan Tenaga Keperawatan Sistem perhitungan tenaga kerja dilakukan oleh kepala ruang dengan menggunakan metode Gillies. 2. Jadwal Shift/Dinas Pembuatan jadwal shift/dinas dilakukan bersama sama dengan diskusi yang melibatkan kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana. 3. Ketenagaan a. Rencana Kebutuhan Tenaga



Menggunakan metode perhitungan Gillies, dijelaskan lebih lanjut pada kebutuhan perawat. b. Penerimaaan Pegawai Baru Kepala ruangan A menyerahkan sepenuhnya penerimaan pegawai baru baik itu medis maupun non medis kepada pihak Rumah Sakit, penerimaan pegawai baru dilakukan oleh tim yang sudah dibentuk oleh pihak Rumah Sakit. c. Sistem Seleksi Ruang A memiliki persyaratan untuk pegawai (perawat) sama dengan ruang ruang lainnya yang ada di RS B sesuai dengan syarat Rumah Sakit yaitu melalui tes wawancara, tes tulis dan skill. Setelah itu pegawai baru harus mengikuti orientasi setelah menjalani perekrutan. Tidak ada pelatihan khusus untuk seleksi diruang pavilion A, namun jika mempunyai sertifikat atau pernah mengikuti pelatihan menjadi pertimbangan khusus. d. Penempatan Untuk penempatan diruang A diserahkan kepada tim yang sudah menyeleksi, pegawai baru di orientasi terlebih dahulu selama 2 bulan baru ditempatkan sesuai dengan kebutuhan ruangan dan skill yang dimiliki pegawai baru tersebut. System penempatan ini juga dipakai dalam penempatan pegawai baru di ruang A. e. Orientasi Ruangan Kepala ruangan dan perawat perawat yang bertugas diruang pavilion A selalu mengorientasikan setiap karyawan baru yang telah dipilih oleh tim penyeleksi. Orientasi diantaranya pengenalan anggota tenaga kerja yang ada diruangan, orientasi ruangan, peralatan, peraturan peraturan yang berlaku diruangan, dll. f. Pengembangan Staff : Pendidikan dan Pelatihan Masih ada kesulitan dalam izin untuk melanjutkan pendidikan bagi perawat perawat yang bekerja di ruang pavilion A karena keterbatasan tenaga kerja. Ruangan tidak membantu masalah finansial. Namun ruangan tidak akan mempersulit kepada perawat yang akan melanjutkan pendidikan. Sedangkan untuk pengembangan staff berupa pelatihan, pendelegasian perawat sebagai peserta dilakukan ditentukan oleh pihak Rumah Sakit. Selain itu, perawat bisa



mengikuti pelatihan atau seminar diluar pendelegasian oleh instalasi jika diperlukan. g. Jenjang Karir Peningkatan jenjang karir diruang pavilion A berdasarkan golongan bagi perawat yang sudah PNS berdasarkan angka kredit. Jenjang karir mengalami peningkatan setiap masa kerja mencapai 4 tahun sekali. Sementara itu untuk pegawai swasta tidak ada peningkatan jenjang karir.



1.4. Pengarahan 1.



Komunikasi a. Jenis komunikasi yang di digunakan di dalam ruangan ini Komunikasi



terbuka,



dan



menggunakan



komunikasi



satu



arah



ketika



berkomunikasi, sehingga tidak ada batasan jabatan pada saat berkomunikasi antara tenaga kesehatan. b. Komunikasi antar perawat Komunikasi yang dijalin antar perawat dijalin terbuka, saling membahas masalah kesehatan pasien mulai perkembangna pasien mauoun penurunan kondisi pasien, semua dibahas bersama untuk meningktkan kesehatan pasien. c. Komunikasi perawat dengan dokter Komunikasi



yang digunakan komunikasi



terbuka, bersama-sama



dalam



membahaas masalah pasien serta menerima saran dari berbagai tenaga medis untuk meningkatkan kesehatan pasien. d. Komunikasi perawat dengan tenaga kesehatan lain Tidak terkaji e. Komunikasi perawat dengan pasien Komunikasi yang digunakan perawat pada pasien sudah bagus, yaitu menggunakan komunikasi terapeutik namun masih belum semua perawat menerapkannya. f. Sistem komunikasi tertulis di ruangan Tidak terkaji



g. Sistem komunikasi memlalui telepon di ruangan Tidak terkaji h. Jadwal pertemuan/ rapat diruangan Jadwal pertemuan dilakukan satu bulan sekali, kegiatan pertemuan ini pun dilakukan jika terdapat masalah pada pasien, atau sharing ilmu jika dokter atau perawat mendapatkan ilmu baru yang didapatkan dari seminar. i. Faktor penghambat komunikasi di ruangan Tidak ada faktor penghambat dalam komunikasi karena kurang bertemu antar tenaga kesehatan 2.



Motivasi a. Penilaian motivasi perawat di ruangan Tidak terkaji b. Cara yang digunakan untuk meningkatkan motivasi perawat di ruangan Cara memotivasi individu atau kelompok dengan cara secara langsung ataupun mengguanakan alat komunikasi lewat alat komunikasi elektronik dalam pemberian motivasi c. Sistem reward dan punishment di ruangan Tidak ada pemberian reward dalam ruangan ini, namun terdapat punishment dalam teguran secara langsung jika terjadi keselahan ataupun keterlambatan.



3.



Supervisi a. Mekanisme supervise terhadap staff di ruangan Pelaksanaan dilakukan di akhir shift yang dilakukan oleh kepala ruangan dengan menanyakan kegiatan yang dilakukan hari ini. b. Mekanisme superveisi terhadap asuhan keperawatan di ruangan Tidak terkaji c. Faktor pengahambat kegiatan supervise Dalam pelaksanaan terdapat pengahamtan seperti keterbatasan waktu sehingga tidak dapat dilaksanaan secara maksimakl serta dalam pelaksanaannya tidak terdokumentasi



4.



Pendelegasian a. Uraian tugas dan kewenangan dalam pendelegasian



Dalam proses pendelgasian tugas, wewenang dan tanggung jawab apabila ada perawat yang tidak masuk maupun cuti sepenuhnya ditentukan oleh kepala ruangan



dengan



mempertimbangkan



kebuthan



dan



ketersediaan



tenaga



keperawatan b. Mekanisme pendelegasian di ruangan Tidak terkaji 5.



Mekanisme penyelesaian masalah a. Strategi manajemen konflik yang dilakukan di ruangan Konflik yang terjadi di ruang A diselesaikan bersifat accidental dan secara kekeluargaan. Apabila ada kasus dan masalah dielesaikan secara internal, namun jika masalah tidak dapat diselesaikan sapat berkonsultasi dengan kepala ruangan untuk diselesaikan bersama



1.5. Pengendalian Kinerja perawat dinilai secara langsung oleh karu setiap 1 tahun sekali, namun ketika ada kenaikan pangkat dokumen langsung diberikan pada komite. Jika komite sewaktu waktu membutuhkan data tentang penilaian perawat maka ditanyakan pada karu. Pengembangan standar yang berlaku di ruangan : 1. Standar askep Ruang A sudah memiliki standar asuhan keperawatan (SAK) 2. Standar kinerja Standar kinerja perawat ruang A mengikuti standar yang diberlakukan oleh RS



2. PENGKAJIAN SESUAI PRINSIP 5M



2.1 Man (M1) 1. Kuantitas Sumber Daya Manusia a. Tenaga Keperawatan Tenaga keperawatan di Rumah Sakit ini didapatkan melalui hasil rekapitulasi tenaga perawat di Ruang A Rumah Sakit tingkat II B seperti yang dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 2.1Jumlah Tenaga Keperawatan berdasarkan Tingkat Pendidikan No.



Pendidikan



Jumlah



Prosentase



1.



S1 Keperawatan



2



14.3%



2.



DIII Keperawatan



12



85.7%



Jumlah Total



14



100%



Berasarkan tabel diatas diinterpretasikan bahwa perawat di Ruang A yang berpendidikan S1 keperawatan sebesar 14.3% dan yang berpendidikan DIII Keperawatan sebesar 85.7%. b. Tenaga Non Keperawatan Tenaga Non Keperawatan di Ruang A digambarkan berdasarkan tabel: Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Non Keperawatan No.



Kualifikasi



Jumlah



4.



Tenaga Administrasi



1



Total



1



Berdasarkan tabel diatas diinterpretasikan bahwa tenaga non keperawatan di Ruang A hanya ada 1 tenaga administrasi. 2. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Kualifikasi sumber daya manusia dilihat dari tingkat pendidikan, status kepergawaian, dan pelatihan yang diikuti.



Tabel 2.3 Kualifikasi Sumber Daya Manusia No.



Nama



Pendidikan



1.



Ns. S, S.Kep



SI



Status Kepegawaian PNS



Keperawatan



2.



Y



DIII



PNS



Keperawatan 3.



A



DIII



S



DIII



Keterangan



BLS, Pelatihan



Sedang



perawat ahli,



menempuh



Manajemen



pendidikan S2



bangsal



Keperawatan



PPI, BLS, BLTS, DM



HR



Keperawatan 4.



Pelatihan



Managemen Asma dan TBC



PNS



BTLS



HR



BTLS



HR



Instrumen, BLS,



Keperawatan 5.



A



DIII Keperawatan



6.



G



DIII Keperawatan



7.



M



DIII



BTLS PNS



BLS, BTLS



HR



BTLS



HR



BTLS



HR



BLS, wound



Keperawatan 8.



L



DIII Keperawatan



9.



R



DIII Keperawatan



10.



E



DIII Keperawatan



11.



Z



S1



care HR



BLS, BTLS



HR



BLS, BTLS,



Keperawatan 12.



F



DIII Keperawatan



13.



Y



DIII



instrumental HR



PPGD, BLS,



Keperawatan 14.



L



BTLS



DIII



PNS



-



PNS



-



Cuti



Keperawatan 15.



E



Administrasi



Berdasarkan tabel diatas sebanyak 100% perawat yang bekerja di Ruang A pernah mengikuti pelatihan atau kegiatan untuk meningkatkan skill dan kemampuan didalam bidang medis. 3. Kebutuhan Tenaga Perawat sesuai Tingkat Ketergantungan Pasien a. Tingkat Ketergantungan Pasien Jumlah Pasien dan tingkat ketergantungan pasien di Ruang A Rumah Sakit tingkat II B, pada tahap pengkajian adalah sebagai berikut: Tabel 2.4 Kebutuhan Tenaga Perawat sesuai Tingkat Ketergantungan Pasien No.



Hari/Tanggal



1.



Tingkat Ketergantungan Pasien Total Care



Partial Care



Minimal Care



4



6



3



27 Juli 2015



Berdasarkan tabel diatas diinterpretasikan pada tanggal 27 Juli 2015 terdapat 13 pasien dengan rincian 4 pasien total care, 6 pasien partial care, dan 3 minimal care. b. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat 1) Menurut Gillies dan Depkes 



Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan metode Gillies sebesar 13 perawat







Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan metode Depkes sebesar 14 perawat



2) Menurut Perhitungan Rumah Sakit 



Jumlah perawat yang ada di Ruang A sebanyak 14 perawat



2.2 Material dan Machine (M2) 1. Lokasi dan Penataan Gedung/Ruangan (tidak terkaji) 2. Sarana/Fasilitas a. Fasilitas untuk Tenaga Kesehatan: (tidak terkaji)



b. Fasilitas untuk Pasien: (tidak terkaji) 3. Prasarana/Peralatan a. Peralatan Medis Tabel 2.5 Daftar Prasarana dan Peralatan Ketersediaan No.



Nama Alat



(Inventaris bulan/tahun)



Kondisi Baik



1.



Almari obat



3



3



2.



Almari locker



1



1



3.



Kursi roda



3



3



4



Korentang



1



1



1



1



+



Rusak



tempat 5.



Resusitasi dewasa



6.



Bedpan



5



5



7.



Suction



1



1



8.



Infusion pump



1



1



9.



Defibrillator



1



1



10.



Syringe pump



1



1



11.



Bak instrument



1



1



12.



Trolley obat



1



1



13.



EKG



1



1



14.



Stetoscope



4



4



15.



Lampu senter



1



1



16.



Pinset anatomi



5



5



17.



Standar



infus



5



5



18.



Sterilisasi kering



1



1



19.



Tabung O2



8



8



20.



Tensimeter



4



3



beroda



1



dewasa 21.



Thermometer



3



3



axilla 22.



Timbangan BB



1



1



23.



Tongspatel



1



1



stenlis 24.



Torniquet



3



3



25.



Troli tindakan



2



2



26.



Tromol kecil



1



1



27.



Urinal plastic



10



10



28.



Pinset chirugi



2



2



29.



Meja ECG



1



1



Sesuai dengan tabel yang diatas didapatkan bahwa beberapa alat medis yang digunakan seperti APD dan peralatan rawat luka belum memenuhi standard dan fungsi (keadaan).



2.3 Method (M3) 1. Penerapan MAKP Data hasil wawancara bahwa metode yang digunakan Ruang A untuk pemberian asuhan keperawatan pada pasien adalah metode tim dengan pembagian sebagai berikut: Kepala Ruang



Kepala Ruang



Katim 1 (Ruang A)



Katim 2 (Ruang Mawar)



Perawat Associate



Perawat Associate



Perawat Associate



Perawat Associate



Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi MAKP di Ruang A dan Ruang Mawar Sesuai dengan bagan diatas, tim dibagi menjadi 2 yaitu Tim 1 pada Ruang A dan Tim 2 pada Ruang Mawar. Dalam kedua ruang tersebut terdapat 1 karu dan 1 ketua tim.



Ketua tim tersebut dibantu oleh perawat associate yang jumlahnya sesuai dengan tenaga keperawatan pada shift pagi. 2. Operan Operan merupakan suatu timbang terima tugas dari shift 1 ke shift lain dengan waktu, isi, dan strategi yang telah ditentukan. Data hasil wawancara didapatkan sesuai dengan tabel sebagai berikut: Tabel 2.6 Aspek penilaian operan Ruang A Hari 1 No



Aspek yang dinilai



(pengkajian awal)



1



Kelengkapan operan



85%



Pada saat pengkajian hari pertama didapatkan bahwa operan dilakukan sebesar 85% 3. Pre- dan postconference Pada saat pengkajian tidak dilakukan pre dan post conference di Ruang A. 4. Ronde Keperawatan Pada saat dilakukan wawancara kepada perawat di Ruang A, ronde hanya dilakukan pada saat mahasiswa yang seminar tentang kasus pasien. Pada tanggal 27-28 Juli 2015 tidak dilakukan ronde keperawatan. 5. Penerimaan Pasien Baru Pada saat penerimaan pasien dilakukan orientasi terlebih dahulu Tabel 2.7 Pelaksanaan Orientasi Pasien



No



1



Aspek yang dinilai Orientasi



Tanggal 27 Juli 2015 Dilaksanakan √



Tidak Dilaksanakan



Tanggal 28 Juli 2015 Dilaksanakan



Tidak Dilaksanakan







pasien Pada tanggal 27-28 Juli 2015 pasien baru sudah diorientasi. Saat dilakukan wawancara kepada perawat, dulu ada form tentang orientasi pasien baru namun untuk sekarang tidak ada. 6. Discharge Planning Tidak terkaji



7. Supervisi dan Delegasi Tidak terkaji 8. Pendidikan Kesehatan Sesuai dengan hasil wawancara, pasien dan keluarga tidak pernah mendapatkan media informasi seperti leaflet terkait dengan penyakitnya. Pemberian informasi pada pasien diberikan sesuai dengan asuhan keperawatan dan kebutuhan pasien.



2.4 Money (M4) 1. Sistem Gaji dan Remunerasi SDM Di Rumah Sakit ini, sumber dana gaji pegawai golongan PNS berasal dari pemerintah., sedangkan pegawai non-PNS (honorer) berasal dari Rumah Sakit beserta insentif perbulan berasal dari instansi rawat inap masing-masing dan dalam satu tahun terakhir sumber dana dapat dari BLUD. Remunerisasi disesuaikan dengan BOR dan kelas perawatan, 2. Sumber Pendapatan Ruangan Sumber pendapatan berasal dari pemerintah yang diatur oleh Rumah Sakit untuk dibagikan ke Ruang A sesuai dengan kebutuhan yang tersentralisasi dari instalasi rawat inap. 3. Rencana Anggaran Biaya (RAB): Tidak terkaji



2.5 Market dan Mutu (M5) 1. Pasien ditinjau dari sistem pembiayaan Tabel 2.8 Prosentase pembiayaan Bulan



Jenis Pembiayaan



Mei



Juni



Juli



BPJS



73%



56%



55%



Swasta



27%



44%



45%



Berdasarkan tabel diatas didapatkan yang memakai pembiayaan dengan BPJS pada bulan Mei terhitung sebanyak 73%, bulan Juni 56%, dan bulan Juli 55%. Sedangkan



yang memakai pembiayaan swasta pada bulan Mei 27%, bulan Juni 44%, dan bulan Juli 45%. 2. Asal daerah pasien Pasien yang dirawat di Ruang A mayoritas kabupaten X, Kota X, Kota X dan daerah Jawa Timur, bukan lintas provinsi



3. KOMENTAR TERHADAP KASUS YANG ADA SESUAI DENGAN PRINSIP PENGKAJIAN FUNGSI MANAJEMEN DAN 5M



Perencanaan dalam kasus ini sudah cukup jelas karena sesuai dengan SOP dari perencanaan itu sendiri, mulai dari visi misi dan kegiatan yang sesuai dengan visi misi. Pengorganisasian dari masing-masing tugas masih ada yang belum dikerjakan, misalnya tugas kepala ruangan sekitar 35% tidak dilakukan seharusnya bisa lebih kecil dari itu. Staffing penempatan pegawai sudah sesuai, dan orientasi ruang serta pengembangan staff sudah sesuai dengan SOP. Actuating untuk masalah reward dalam kasus ini belum ada seharusnya ketika ada punishment seharusnya ada reward. Controlling penilaian kinerja perawat sangat kurang sekali dan controlling belum terkaji secara lengkap Man: sumber daya manusia tenaga keperawatan jenjang pendidikan S1 masih kurang karena idelanya terdapat 3 tenaga keperawatan dengan pendidikan S1 untuk dijadikan ketua tim padas setiap shift. Material and Machine: belum terkaji secara lengkap tentang sarana atau fasilitas yang diperuntukkan pada tenaga kesehatan dan pasien. Method: pada saat pengkajian tidak ditemukan pre dan post conference padahal hal tersebut penting karena untuk mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan dalam setiap shift. Money: belum terkaji masalah kegiatan pelayanan yang diberikan (operasional). Market dan Mutu: tidak terdapat masalah.



4. ANALISIS SWOT



No



Faktor Eksternal



Bobot



Rating



Skor



PELUANG 1



Perawat dapat mengikuti pelatihan atau



0.4



3



1.2



seminar diluar pendelegasian oleh instansi jika diperlukan Total Nilai Peluang



1.2



ANCAMAN 1.



Rekruitmen pegawai dan kriteria masuk



0.4



4



1.6



0.2



2



0.4



RS B tidak ada spesifikasi khusus 2.



Perawat masih ada kesulitan dalam ijin untuk melanjutkan pendidikan karena keterbatasan tenaga kerja



Total Nilai Ancaman Total Nilai Peluang + Nilai Ancaman



2 1



Selisih Total Peluang – Total Ancaman (1.2 - 2)



No



Faktor Internal



- 0.8 (Y)



Bobot



Rating



Skor



KEKUATAN 1



100% perawat yang bekerja di ruang A



0.09



4



0.36



0.03



3



0.09



0.02



2



0.04



pernah mengikuti pelatihan atau kegiatan untuk meningkatkan skill dan kemampuan dalam bidang medis 2



Perawat sudah memberikan informasi kesehatan sesuai askep dan kebutuhan pasien



3



Jumlah perawat sudah sesuai dengan perhitungan menggunakan rumus Depkes (14) dan Gillies (13)



4



Ketua tim sudah melaksanakan fungsi



0.08



4



0.32



0.08



4



0.32



0.02



2



0.04



0.04



3



0.12



managemen keperawatan dengan baik (83%) 5



Perawat pelaksana telah melaksanakan fungsi management keperawatan dengan sangat baik (92%)



6



Konflik yang terjadi diselesaikan dengan cara kekeluargaan



7



Proses komunikasi antar professional dan antar structural baik



Total Nilai Kekuatan



1.29



KELEMAHAN 1



Tenaga perawat S1 hanya berjumlah 2



0.04



3



0.12



1 perawat S1 di ruang A tengah menempuh 0.04



2



0.08



orang 2



pendidikan S2 3



Ada 1 perawat D3 tengah mengambil cuti



0.04



2



0.08



4



Alat pelindung diri dan alat perawatan



0.09



4



0.36



0.04



3



0.12



0.08



4



0.32



0.03



2



0.06



0.05



3



0.15



rawat luka belum memenuhi standard dan fungsi (keadaan) 5



Pada saat pengkajian tidak dilakukan pre dan post conference di ruang A



6



Tidak terdapat form tentang orientasi pasien baru



7



Ronde hanya dilakukan saat ada seminar mahasiswa tentang kasus pasien di ruang tersebut, selebihnya tidak dilakukan ronde keperawatan



8



Gelang untuk pasien yang resiko jatuh dan resiko decubitus sudah diproduksi tetapi



belum diimplementasikan 9



Struktur organisasi dalam ruangan tidak



0.05



4



0.2



0.09



4



0.36



0.09



4



0.36



jelas 10



Kepala ruangan tidak optimal dalam melaksanakan uraian tugasnya (hanya dikerjakan 65%)



11



Keterbatasan waktu dalam supervisi sehingga pelaksanaannya tidak terdokumentasi



Total Nilai Kelemahan



2.21



Total Nilai Kekuatan + Nilai Kelemahan



1



Selisih Total Kekuatan – Total Kelemahan (1.29 – 2.21)



- 0.92 (X)



Diagram Analisis SWOT Opportunity (O)



Weakness (W)



Strength (S)



(-0.92 , -0.8)



Threath (T)



Kesimpulan Diagram Analisis SWOT : Di ruangan A analisis diagram SWOT berada di kuadran IV (negatif, negatif). Dalam hal ini ruangan dihadapi oleh tantangan yang besar karena ruangan harus menghadapi banyak kelemahan. Rekomendasi yang dapat dilakukan oleh ruangan A adalah dengan menggunakan strategi bertahan yang artinya kondisi internal ruangan berada pada posisi dilematis. Sehingga



ruangan A disarankan untuk mengontrol kinerja pegawai di ruangan tersebut agar tidak semakin berada di titik terendah serta diikuti perbaikan dari kinerja pegawai yang kurang baik