Laporan Mata Kuliah Praktek Pengawatan Dan PCB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL PRAKTEK PENGAWATAN DAN TEKNOLOGI PCB I



DISUSUN OLEH: ANDHIKA PRADANA PUTRA (061730330247) THEO FILUS MULYA (061730330262) KELAS 1 TA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2018



LEMBAR PENGESAHAN



JURNAL PENGAWATAN DAN TEKNOLOGI PCB I DISETUJUI UNTUK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Oleh:



DOSEN PEMBIMBING



(Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.)



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



i



KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, ridho, dan segala karunia-Nya lah kami mampu menyelesaikan Laporan Kerja Pengawatan dan Teknologi PCB ini tepat pada waktunya. Laporan Kerja Pengawatan dan Teknologi PCB ini bertujuan untuk melaporkan segala hasil praktek atas usaha mempelajari ketrampilan dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan selama Praktrik Pengawatan selama satu semester. Dalam penyusunannya, ada banyak pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan maupun pelaksanaannya. Untuk itu, sebanyak-banyaknya terima kasih kami ucapkan kepada para dosen dan rekan-rekan yang sudah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu menyelesaikan laporan ini. Selain itu pula, kami sadar dengan sepenuhnya bahwa tiada hal bisa manusia lakukan dengan sempurna, begitu pula dengan laporan ini. Kami paham betul bahwa masih ada banyak kekurangan pada laporan ini. Oleh sebab itu, kami mengharap saran dan kritik yang membangun dari yang membaca, agar bisa jadi lebih baik lagi di pekerjaan berikutnya. Akhir kata, mudah-mudahan Laporan Kerja Pengawatan dan Teknologi PCB ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita.



Palembang, Januari 2018



Penulis



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



ii



DAFTAR ISI 1. Lembar Pengesahan..................................................................................... i 2. Kata Pengantar............................................................................................ ii 3. Daftar Isi.................................................................................................... iii 4. BAB I : Organisasi Bengkel Elektronika................................................ 1 5. BAB II: Menyolder dan Mempertin Kawat Email................................ 11 6. BAB III: Membuat Kubus...................................................................... 19 7. BAB IV: Menyolder pada PCB Matriks................................................. 30 8. BABV : Menyolder Merakit Rangkaian Pada Paku Payung................. 40 9. BAB VI: Membuat Layout Rangkaian Gabungan PSR & Flip-Flop...... 47 10. BAB VII: Merancang Rangkaian Gabungan PSR & Flip-Flop............... 54 11. BAB VIII: Kesimpulan dan Saran.......................................................... 64 12. Daftar Pustaka.......................................................................................... 67 13. Lembar Konsultasi.................................................................................... 68



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



iii



BAB I ORGANISASI BENGKEL ELEKTRONIKA I. 1. TUJUAN Setelah topik ini dibahas mahasiswa dapat: 1. Melakukan praktek sesuai peraturan dan tata tertib di bengkel elektronika. 2. Merangkai sendiri bentuk dan kegunaan dari sebuah rangkaian. 3. Mendemostrasikan keterampilan skill. 4. Menunjukkan sikap disiplin, menerapkan ketelitian dan kesabaran selama praktek. 5. Memperlihatkan sikap profesionalisme di bidang elektronika. I. 2. DASAR TEORI I. 2. i. Pengawatan dan Teknologi PCB 1 Pengawatan adalah proses perancangan dan perakitan komponenkomponen elektronika sehingga menghasilkan suatu rangkaian elektronika. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1 merupakan praktek dasar tentang cara membuat rancangan (desain) rangkaian elektronika dasar dan perakitannya pada papan PCB (printed cicuit board). I. 2. ii. Keselamatan Umum Hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan di bengkel Pengawatan dan Teknologi PCB adalah keselamatan umum. Keselamatan umum meliputi keselamatan diri sendiri, orang lain, dan peralatan kerja. Keselamatan umum merupakan tanggungjawab bersama antara mahasiswa sebagai praktikan dan instruktur sebagai pengajar. Setiap mahasiswa yang melakukan praktek dituntut untuk selalu berhatihati dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Mahasiswa yang praktek Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



1



harus dalam kondisi yang siap, tidak sakit, ataupun mengantuk. Mahasiswa juga harus menggunakan pakaian khusus selama praktek. Hal-hal tersebut harus diperhatikan untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan. Kecelakaan yang sering terjadi antara lain: 1. Terkena ujung sisi benda yang tejam. 2. Terkena panas solder. 3. Terkena benda yang berputar seperti bor. 4. Tersengat aliran listrik. I. 2. iii. Penanggung Jawab Praktek a. Instruktur Instruktur adalah orang yang bertugas memberikan petunjuk dan penjelasan tentang langkah-langkah praktek yang benar, tepat, dan aman. Instruktur juga mengontrol kegiatan mahasiswa saat praktek, menyelidiki terjadinya kerusakan pada alat atau mesin dan mencatat semua peristiwa tersebut serta meminta pertanggungjawaban dari mahasiswa atas terjadinya hal tersebut. b. Storeman Storeman adalah orang yang bertugas memberikan pinjaman peralatanperalatan yang dibon oleh mahasiswa dan bertanggung jawab penuh terhadap peralatan yang dipinjam (bon) oleh mahasiswa tersebut. Apabila terjadi kerusakan maupun kehilangan dari peralatan tersebut, maka storeman wajib melaporkan hal itu kepada instruktur agar dapat ditindaklanjuti. c. Praktikan Praktikan adalah mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktek di bengkel Pengawatan dan Teknologi PCB. Praktikan dituntut untuk mengikuti dan menjelaskan semua tugas yang diberikan oleh instruktur dengan baik dan mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku selama praktek.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



2



Praktikan juga wajib menjaga peralatan yang dipinjam agar tidak mengalami kerusakan dan kehilangan. I. 2. iv. Kebersihan Kebersihan di bengkel Pengawatan dan Teknologi PCB harus senantiasa dijaga dan diperhatikan, karena bila ruangan bengkel selalu bersih maka akan menambah kenyamanan pada saat melakukan praktek di dalam bengkel. Yang berkewajiban menjaga kebersihan ruangan bengkel adalah seluruh mahasiswa yang melakukan praktek. Untuk itulah setiap selesai melakukan praktek, mahasiswa harus membersihkan peralatan yang telah dipinjam dan membersihkan ruangan tempat melakukan praktek. Selain itu mahasiswa harus membersihkan diri apabila selesai melakukan praktek. I. 3. PENGENALAN PERALATAN BENGKEL PENGAWATAN DAN TEKNOLOGI PCB Peralatan-peralatan yang digunakan selama praktek antara lain: a. Mistar Baja Alat ini digunakan untuk mengukur dengan menunjukkan perbandingan langsung benda kerja dengan skala asli. sifat alat ini adalah keras, tipis, dan lentur serta memiliki ketelitian di bawah jangka sorong.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



3



b. Obeng Obeng berfungsi untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng memiliki dua macam jenis, yaitu: Obeng plus dan Obeng Minus.



c. Tang Tang memiliki beberapa bentuk dan kegunaan yang berbeda, antara lain: 1. Tang jepit berfungsi untuk menjepit atau membengkokkan elemen kawat.



2. Tang potong berfungsi untuk memotong kawat atau kabel.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



4



3. Tang kombinasi berfungsi untuk menjepit, membengkokkan, dan memotong elemen kawat atau kabel.



d. Pinset Pinset digunakan untuk menjepit komponen-komponen elektronika. Dapat juga digunakan untuk mengambil baut yang jatuh di tempat yang sangat sempit.



e. Solder Solder digunakan untuk mempertin dan menyolder komponen-komponen elektronika dengan bantuan timah.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



5



f. Landasan Solder Digunakan untuk landasan/sandaran solder yang digunakan saat solder dalam keadaan panas.



g. Penyedot Timah Alat ini digunakan untuk mengambil timah yang berlebihan di PCB.



h. Multimeter Multimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. Alat ini disebut AVO-meter.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



6



I.4. Pertanyaan 1. Jelaskan tujuan Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1! Jawab: 1. Tujuan praktek pengawatan dan teknologi PCB-1: 1) Melakukan praktek sesuai peraturan dan tata tertib di bengkel elektronika. 2) Merangkai sendiri bentuk dan kegunaan dari sebuah rangkaian. 3) Mendemostrasikan keterampilan. 4) Menunjukkan sikap disiplin, menerapkan ketelitian dan kesabaran selama praktek. 5) Memperlihatkan sikap profesionalisme di bidang elektronika. I.5. Evaluasi 1. Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng minus! 2. Jelaskan langkah-langkah pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik menggunakan multimeter! Jawab: 1. Perbedaan tang jepit dan tang potong: 



Tang jepit digunakan untuk menjepit dan memelintir kawat, sedangkan;







Tang potong digunakan untuk memotong kawat.



Perbedaan obeng plus dan obeng minus: 



Obeng plus memiliki mata yang berbentuk seperti tanda silang/tambah, dan digunakan untuk memutar baut yang memiliki kepala plus.







Obeng minus memiliki mata yang berbentuk seperti tanda garis/kurang, dan digunakan untuk memutar baut yang memiliki kepala minus.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



7



2. Langkah pengukuran arus: 



Atur posisi saklar selektor ke DCA.







Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika arus yang diukur melebihi skala, sekering dalam multimeter bisa putus.







Putuskan jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.







Hubungkan probe multimeter ke jalur yang kita putuskan. Probe merah ke output tegangan positif dan probe hitam ke input tegangan beban atau rangkaian yang akan kita ukur.







Baca hasil pengukuran di display multimeter.



Langkah pengukuran tegangan:  Atur posisi saklar ke DCV/ACV sesuai kebutuhan. DCV digunakan untuk mengukur tegangan bertipe DC (searah), sedangkan ACV digunakan untuk mengukur tegangan bertipe AC (bolak-balik).  Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang diukur. Bila tidak diketahui, disarankan memilih mulai dari skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter, kemudian turun perlahan sehingga sampai pada skala yang sesuai.  Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk tegangan AC, tidak ada polaritas negatif dan positif, jadi bebas untuk menentukan posisi probe.  Baca hasil pengukuran di display multimeter. Langkah pengukuran hambatan: 



Atur posisi saklar selektror ke ohm (Ω).







Pilih skala sesuai dengan perkiraan ohm yang akan diukur.







Hubungkan probe ke komponen resistor. Karena tidak ada polaritas, jadi terbalik pun tidak apa.







Baca hasil pengukuran di display multimeter.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



8



I. 6. ANALISA Dalam organisasi bengkel elektronika, ada tiga penanggungjawab praktek: instruktur yang bertugas memberi petunjuk dan penjelasan tentang langkahlangkah praktek yang benar, tepat, dan aman, storeman yang bertugas memberikan pinjaman peralatan dan bahan yang dibon oleh mahasiswa dan bertanggungjawab penuh terhadap peralatan yang dipinjam tersebut, dan mahasiswa sebagai praktikan yang bertugas untuk mengikuti kegiatan praktek di bengkel Pengawatan dan Teknologi PCB. Di dalam bengkel, kita harus selalu menjaga keselamatan umum; baik itu keselamatan diri, orang lain, dan peralatan kerja. Keselamtan umum merupakan tanggungjawab bersama antara mahasiswa sebagai praktikan dan instruktur. Dalam melakukan kegiatan praktik, ada berbagai macam alat yang akan digunakan. Di antaranya yaitu: mistar baja, obeng, tang, pinset, solder, landasan solder, penyedot timah, dan multimeter. I. 7. KESIMPULAN 1. Selama mengikuti kegiatan praktik, kita harus selalu fokus untuk menghindari setiap kemungkinan kecelakaan yang mungkin terjadi. 2. Kita harus senantiasa menjaga kebersihan dan keselamatan, baik lokasi juga peralatan. Bengkel elektronika adalah tempat kerja milik bersama dan alat yang digunakan pun digunakan bersama-sama pula, jadi ada baiknya kita jaga sebaik mungkin. 3. Ada banyak alat yang dipakai selama kegiatan praktik, dan sudah jadi tugas kita untuk bertanggungjawab atas keadaan alat-alat tersebut supaya tidak rusak apalagi hilang. 4. Mendengarkan instruksi dari instruktur adalah hal yang sangat penting. Memperhatikan setiap instruksi dan perintah instruktur dalam menjalankan langkah-langkah praktek adalah kunci dari kegiatan praktik yang bagus.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



9



I. 8. SARAN 1. Buatlah jadwal piket kebersihan untuk semua praktikan secara bergantian untuk setiap selesai praktek, sehingga kondisi bengkel praktek tetap bersih dan rapi. 2. Aturlah jadwal siapa untuk meminjam (bon) peralatan dan bahan untuk setiap minggunya. Hal ini dilakukan agar semua praktikan memiliki rasa tanggung jawab yang sama terhadap alat-alat yang dipinjam. 3. Pastikan keadaan peralatan dan bahan sebelum digunakan. Bila ada peralatan atau bahan yang rusak atau tidak bisa digunakan, segera laporkan.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



10



BAB II MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL II. 1. TUJUAN Setelah latihan mempertin pada kawat email mahasiswa dapat: 1. Berlatih untuk menggunakan alat-alat yang umum digunakan dalam praktek pengawatan. 2. Mempertin kawat email dengan benar. 3. Membandingkan hasil pertin pada berbagai jenis kawat. II. 2. DASAR TEORI Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan kedua logam yang disatukan tersebut. Adapun yang menyatukan kedua logam tersebut adalah timah yang dicampur dengan bahan lainnya. Timah akan berbentuk padat pada suhu kamar dan akan mencair pada suhu yang cukup tinggi. Persentase perbandingan timah dengan bahan lainnya, yaitu timah hitam, dapat dilihat dari RH-nya. Timah yang biasa digunakan adalah yang memiliki RH 60/40 dan RH 40/60. Timah RH 60/40 (60% timah dan 40% timah hitam) akan mencair pada suhu 188o, timah RH 40/60 akan mencair pada suhu 210o. Alat bantu yang digunakan untuk proses penyolderan disebut solder. Solder yang dihubungkan ke jala-ajal listrik akan menghasilkan panas yang cukup tinggi sehingga dapat mencairkan timah. Pada saat timah dalam keadaan cair itulah kedua logam yang ingin disatukan dapat direkatkan dengan timah. Saat ini alat solder banyak terdapat di pasaran dengan bentuk dan variasi yang bermacammacam. Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang dipanaskan dengan alat solder. Tujuan mempertin dalah agar bagian logam yang dilapisi tidak mudah berkarat.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



11



II. 3. DAFTAR ALAT



No.



NAMA ALAT



SPESIFIKASI



JUMLAH



30 watt/220 volt



1 buah



1.



Solder



2.



Tang Potong



1 buah



3.



Tang jepit



1 buah



4.



Cutter



1 buah



5.



Pinset



1 buah



6.



Mistar Baja



1 buah



7.



Landasan Solder



1 buah



II. 4. DAFTAR BAHAN No.



NAMA ALAT



1.



Kawat Email



2.



Timah



3.



Lotfet



4.



Amplas



SPESIFIKASI



JUMLAH



ɸ1 mm



Secukupnya



ɸ1 mm RH 60/40



Secukupnya Secukupnya Secukupnya



II. 5. KESELAMATAN KERJA 1. Ikuti instruksi dari instruktur. 2. Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati dan teliti. 3. Perhatikan cara menggunakan solder yang baik dan gunakan hati-hati. 4. Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



12



II. 6. LANGKAH KERJA 1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada posisi yang benar. 2. Ukuran kawat email sepanjang 80 mm menggunakan mistar baja. 3. Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga kawat menjadi dua bagian yang sama panjangnya. 4. Ukurlah masing-masing kawat menjadi tiga bagian yang sama. 5. Kupas kawat email dengan menggunakan cutter dan amplas pada bagianbagian yang telah ditentukan (sesuai gambar). 6. Pertin kawat email yang telah dikerik dan diamplas dengan menggunakan timah yang telah ditentukan. 7. Gunakan lotfet pada saat mempertin bagian tertentu. 8. Periksa hasil pekerjaan sesuai gambar. 9. Laporkan kepada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai. 10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan. 11. Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik. 12. Lakukan pembersihan bengkel. II. 7. ANALISIS 1. Periksalah semua peralatan yang digunakan sebelum praktik dimulai agar bila terdapat peralatan yang rusak dapat dilaporkan kepada instruktur sehingga dapat diganti dengan peralatan yang baik (tidak rusak). 2. Pada saat menyolder gunakanlah pasta agar didapatkan hasil solder yang matang, merata, dan rapi, sebab pasta mempercepat penjalaran panas dari solder tersebut. 3. Pakailah alat bantu untuk memegang kawat tersebut apabila saat penyolderan dirasakan kurang aman, karena biasanya kawat menjadi panas saat dilakukan penyolderan.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



13



4. Gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing agar tidak terjadi kerusakan pada saat dilakukan penyolderan. 5. Mahasiswa dapat menggunakan caranya masing-masing pada saat penyolderan tersebut tepat pada waktunya. 6. Hasil solderan harus matang dan rapi. 7. Rapikan kawat yang telah selesai disolder. II. 8. DATA PENGAMATAN Hasil Solderan ɸ 1 mm



Kawat email Timah



RH 60/40



RH 40/60



ɸ 0,8 mm RH 60/40



RH 40/60



Tidak dikupas Dikupas dan diamplas Dikupas Dikupas, diamplas, dan diberi lotfet



II. 9. PERTANYAAN 1. Jelaskan tujuan mempertin! 2. Jelaskan kegunaan lotfet saat penyolderan!



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



14



Jawab: 1. Mempertin bertujuan supaya bagian logam yang dilapisi dengan timah tidak mudah berkarat dan terpasang dengan kuat. Mempertin juga dapat berfungsi sebagai penghubung arus listrik. 2. Lotfet berfungsi agar timah lebih mudah menempel pada proses mempertin. II. 10. EVALUASI 1. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas, dikerik dan tidak dikupas! 2. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak diberi lotfet! 3. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH 60/40 dan RH 40/60! Jawab: 1. Solderan kawat yang dikupas dan dikerik lebih mudah dipertin daripada kawat yang cuma dikupas, dan keduanya lebih baik daripada kawat yang tidak dikupas. 2. Hasil solderan kawat yang diberi lotfet lebih rapi daripada hasil solderan yang tidak menggunakan lotfet. 3. Hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH 60/40 memiliki titik lebur timah yang lebih rendah daripada yang menggunakan timah RH 40/60. II. 11. ANALISA Dalam kegiatan mempertin kawat email, kita membutuhkan alat-alat berupa solder, tang potong, tang jepit, cutter, pinset, mistar baja, dan landasan solder. Lalu untuk bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain yaitu kawat email 1 mm, timah RH 60/40, lotfet, dan amplas yang secukupnya. Pertama-tama, ukur dan potonglah kawat email menjadi empat bagian yang sama panjang. Keempat kawat ini akan diberikan perlakuan yang berbeda



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



15



sebelum dipertin, guna meneliti pengaruh perlakuan-perlakuan tersebut pada hasil pertin. Bagi setiap kawat menjadi tiga bagian, tandai dengan garis atau goresan. Pada kawat pertama, kedua ujung kawat dikupas untuk kemudian langsung dipertin. Ujung kawat kedua selain dikupas juga dipertin. Ujung kawat ketiga, setelah dikupas dan dipertin, diolesi dengan lotfet sebelum dipertin. Sedangkan kawat terakhir langsung dipertin tanpa dikupas, diamplas, atau pun dilotfet. Keempat kawat yang dipertin ini akan menghasilkan bentuk pertin yang berbeda-beda tingkat kemudahan dan hasil akhirnya. Jangan lupa untuk mencatat setiap perbedaan tersebut. II. 12. KESIMPULAN 1. Mengupas ujung kawat membutuhkan kesabaran dan ketelitian, agar hasil kerikan rapi, tidak berantakan dan menyisakan sisa yang belum terkelupas, juga lebih mudah untuk dipertin. 2. Kawat yang dikupas, diamplas, dan kemudian diberi lotfet adalah kawat yang paling mudah untuk dipertin dan memiliki hasil pertin yang paling rapi bila dibandingkan dengan yang lainnya. 3. Kawat yang tidak diapa-apakan sebelum dipertin akan mengalami kesulitan untuk dipertin, dan bahkan saat proses mempertin timah bisa saja tidak mau menempel. 4. Dalam mengoleskan lotfet, jangan sampai terlalu banyak untuk menghindari hasil pertin yang kotor dan terlihat kehitaman. II. 13. SARAN 1. Perhatikan kebersihan dan keselamatan. Jangan sampai debu sisa kerikan bertebaran dimana-mana. Selalu letakkan solder pada landasan solder bila sedang tak terpakai. 2. Bila kawat menjadi bengkok, luruskan terlebih dahulu untuk mempermudah proses pengerjaan, juga agar setiap bagian terkena pertin dengan rapi. 3. Gunakan lotfet secukupnya saja, tidak perlu terlalu banyak.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



16



Jumlah Nama bagian



No. bagian



MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya



1:1



Diperiksa



Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



BENGKEL ELEKTRONIKA



17



Jumlah Nama bagian



No. bagian



MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya



1:1



Diperiksa



Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



BENGKEL ELEKTRONIKA



18



BAB III MEMBUAT KUBUS III. 1. TUJUAN Setelah latihan membuat kubus dari kawat email mahasiswa dapat: 1.



Menyolder kawat email dengan benar.



2.



Membuat lilitan dari kawat email.



3.



Merakit kawat email menjadi sebuah kubus sama bidang.



III. 2. DASAR TEORI Membuat liltan (membundel) adalah mengulung kawat/kabel menjadi gulungan simetris dan rapi. Dalam latihan ini gulungan kawat digunakan untuk menyatukan ujung kawat email agar membentuk sudut-sudut kubus yang rapi. Dalam bidang elektronika fungsi pengawatan sering menjadi masalah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu latihan melakukan penyolderan dan pembundelan. Penyolderan dan pembundelan sering dijumpai pada pesawat-pesawat pemancar, penerima, computer, amplifier, dan lain-lain. Fungsi dari pembundelan sendiri adalah untuk menghindari kerumitan kabel penghubung, memudahkan dalam troubleshooting, mengurangi crosstalk dan memudahkan dalam perakitan (assembling).



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



19



III. 3. DAFTAR ALAT



No.



NAMA ALAT



SPESIFIKASI



JUMLAH



1.



Solder



30 watt/220 volt



1 buah



2.



Tang potong



1 buah



3.



Tang jepit



1 buah



4.



Cutter



1 buah



5.



Pinset



1 buah



6.



Mistar baja



1 buah



7.



Landasan solder



1 buah



III. 4. DAFTAR BAHAN



No.



NAMA ALAT



SPESIFIKASI



JUMLAH



1.



Kawat email



ɸ 1 mm



1000 mm



2.



Kawat email



ɸ 0,4 mm



400 mm



3.



Koker



ɸ 3,5 mm



75 mm



4.



Timah



ɸ 1 mm RH 60/40



Secukupnya



5.



Lotfet



Secukupnya



6.



Amplas Halus



Secukupnya



III. 5. KESELAMATAN KERJA 1. Ikuti instruksi dari instruktur. 2. Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati dan teliti. 3. Perhatikan cara menggunakan solder yang baik dan gunakan hati-hati. 4. Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder. 5. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



20



III. 6. LANGKAH KERJA 1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan letakkan pada posisi yang benar. 2. Ukur masing-masing kawat email menggunakan mistar baja. 3. Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga didapat 12 potong kawat ɸ 1 mm berukuran 100 mm dan 8 potong kawat ɸ 0,4 mm berukuran 50 mm. 4. Buatlah gulungan dari kawat email ɸ 0,4 mm dengan menggunakan koker sebagai inti. 5. Usahakan liltan kawat tegak lurus terhadap inti dan rapat. 6. Kawat yang telah dililit rapi disiskan dengan baik. 7. Ambil kawat email ɸ 1 mm dan kupas ujung-ujungnya sepanjang 10 mm dengan menggunakan cutter. 8. Pertinlah kedua ujung kawat yang telah dikupas dengan menggunakan timah. 9. Tekuk ujung kawat tersebut denga sudut 45o pada arah yang sama. 10. Lakukan hal yang sama untuk semua kawat yang lain. 11. Satukan kawat pada ujung-ujungnya membentuk suatu kubus, di mana setiap sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat dengan arah X Y Z. 12. Masukkan ujung-ujung kawat tersebut ke dalam lilitan kawat yang telah dibentuk sebelumnya. 13. Satukan kawat yang telah dipertin dan lilitan tersebut dengan solder. 14. Lakukan penyolderan yang rapi dan kuat untuk setiap sudut kubus. 15. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan. 16. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan. 17. Simpan semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik. 18. Lakukan pemebersihan bengkel.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



21



III. 7. ANALISIS 1. Sudut dari suatu bidang ke bidang yang lain harus 90o 2. Lilitan kawat ɸ 0,8 mm harus tegak lurus dengan koker 3. Untuk mempermudah pengerjaan, bentuklah kawat-kawat untuk membuat kubus menjadi empat kelompok sudut yang sama. III. 8. DATA PENGAMATAN Tabel 1:



Sisi kubus



Panjang (cm)



Kondisi kawat (lurus/kurang lurus/tidak lurus)



Sudut yang dibentuk (siku/tidak siku)



A B C D E F G H I J K L



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



22



Tabel 2



Sisi kubus



Panjang (cm)



Kondisi kawat (lurus/kurang lurus/tidak lurus)



Sudut yang dibentuk (siku/tidak siku)



M N O P Q R S T



III. 9. PERTANYAAN 1.



Jelaskan tujuan menyolder!



2.



Sebutkan langkah-langkah untuk menghasilkan solderan yang baik!



Jawab: 1.



Tujuan menyolder adalah untuk menyatukan dua buah logm tanpa mencairkan kedua logam yang disatukan tersebut.



2.



Untuk menghasilkan hasil solderan yang baik, pastikan bagian logam yang ingin disatukan sudah dikupas, dikerik, dan diamplas. Gunakan lotfet, dan pastikan solder tidak terlalu panas.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



23



III. 10. EVALUASI 1. Jelaskan perbedaan menyolder dan mempertin! 2. Jelaskan keguanaan koker dalam lilitan kawat! 3. Jelaskan kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian elektronika! Jawab: 1. Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan kedua logam yang disatukan. Sedangkan Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang dipanaskan dengan alat solder. 2. Kegunaan koker adalah untuk membuat lilitan agar kawat tembaga dapat terlilit dengan kencang satu sama lain. 3. Kegunaan pembundelan dalam rangkaian elektronika adalah untuk menyatukan dua komponen konduktor agar saling terhubung satu sama lain. III. 11. ANALISA Dalam praktik pembuatan kerangka kubus ini, alat yang dibutuhkan di antaranya yaitu solder, tang potong, tang jepit, cutter, pinset, mister baja, dan landasan solder. Lalu bahan yang digunakan antara lain: kawat email, koker, timah, lotfet, dan amplas halus. Proses pembuatannya dimulai dari mengukur dan memotong kawat email menjadi 12 bagian sama panjang. 12 bagian ini yang kemudian akan menjadi rusuk kerangka kubus. Ujung-ujung rusuk kubus ini dikerik, diamplas, dan diberi lotfet sebelum dilapisi dengan pertin. Setelah dibengkokan sebesar 45° menggunakan tang jepit, ujung-ujung rusuk disatukan satu sama lain dengan cara dililit menggunakan koker hingga membentuk kerangka kubus. Pastikan lilitan kuat dan kencang, sehingga kerangka tidak goyang sebelum diberi lapisan timah dengan solder.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



24



III. 12. KESIMPULAN 1. Untuk membuat kubus diperlukan ketelitian dalam memerhatikan ukuran rusuk-rusuknya. Jangan sampai ada rusuk yang memiliki panjang berbeda, karena akan mengacaukan bentuk kubus. 2. Kuat atau tidaknya lilitan koker sangat fundamental dalam menentukan kuat atau tidaknya kerangka kubus, karena itu harus sangat diperhatikan. 3. Lilitan koker yang rapi akan menghasilkan hasil pertin yang rapi pula. Bila lilitan koker berantakan, maka hasil akhir setelah dipertin akan terlihat seperti menggumpal. III. 13. SARAN 1. Pastikan panjang kawat yang akan digunakan sebelum dipotong. Pastikan bahwa kawat yang hendak digunakan untuk membuat kerangka tidak kurang. 2. Rapikan dan kencangkan kembali lilitan koker pada sudut-sudut kerangka kubus sebelum dipertin, pastikan tidak ada rusuk yang masih goyang. 3. Perhatikan keselamatan. Selalu letakkan solder pada landasannya bila sedang tidak digunakan. 4. Jangan gunakan terlalu banyak lotfet untuk menghindari hasil pertin yang kotor.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



25



Jumlah Nama bagian



No. bagian



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya



1:1



Diperiksa



Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



MEMBUAT KUBUS



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



BENGKEL ELEKTRONIKA



26



Jumlah Nama bagian



No. bagian



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya



1:1



Diperiksa



Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



MEMBUAT KUBUS



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



BENGKEL ELEKTRONIKA



27



Jumlah Nama bagian



No. bagian



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya



1:1



Diperiksa



Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



MEMBUAT KUBUS



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



BENGKEL ELEKTRONIKA



28



Jumlah Nama bagian



No. bagian



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya



1:1



Diperiksa



Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



MEMBUAT KUBUS



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



BENGKEL ELEKTRONIKA



29



BAB IV MENYOLDER PADA PCB MATRIKS IV. 1. TUJUAN Setelah latihan menyolder pada PCB matriks mahasiswa dapat: 1. Menyolder kabel pada PCB Matriks. 2. Menyolder dengan baik dan benar. 3. Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya. 4. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.



IV. 2. DASAR TEORI PCB (printed circuit board) adalah papan tempat memasangkan komponen-komponen elektronika. PCB terbuat dari papan pertinax, di mana salah satu sisinya dilapisi oleh tembaga sehingga kaki-kaki komponen elektronika dapat disolderkan pada tembaga tersebut. PCB Matriks adalah PCB yang tembaganya sudah tercetak dalam bentuk bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-kaki komponen dapat langsung dipasangkan/disolder pada tembaga-tembaga tersebut. Penggunaan PCB Matriks dapat kita dalam merancang suatu rangkaian elektronik, di mana kita tidak perlu melakukan proses pelarutan PCB yang biasa dilakukan untuk menghasilkan PCB yang siap digunakan.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



30



IV. 3. DAFTAR ALAT



No.



NAMA ALAT



SPESIFIKASI



JUMLAH



30 watt/220 volt



1 buah



1.



Solder



2.



Tang potong



1 buah



3.



Tang jepit



1 buah



4.



Cutter



1 buah



5.



Pinset



1 buah



6.



Mistar baja



1 buah



7.



Landasan solder



1 buah



IV. 4. DAFTAR BAHAN



No.



NAMA ALAT



SPESIFIKASI



JUMLAH



1.



PCB Matriks



18 baris x 20 kolom



1 buah



2.



Kabel merah



ɸ 0,6 mm



45 cm



3.



Kabel coklat



ɸ 0,6 mm



70 cm



4.



Kabel putih



ɸ 0,6 mm



20 cm



5.



Kabel hijau



ɸ 0,6 mm



40 cm



6.



Kabel pertin



ɸ 0,8 mm



25 cm



7.



Timah



ɸ 1 mm RH 60/40



Secukupnya



8.



Lotfet



Secukupnya



9.



Amplas halus



Secukupnya



IV. 5. KESELAMATAN KERJA 1. Ikuti instruksi dari instruktur. 2. Gunakan tang potong, mistar baja, dan cutter dengan hati-hati dan teliti. 3. Perhatikan cara menggunakan solder yang baik dan gunakan hati-hati. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



31



4. Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder. 5. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun. 6. Jangan terlalu lama menempelkan mata solder pada PCB Matriks karena dapat melepaskan tembaga.



IV. 6. LANGKAH KERJA 1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada posisi yang benar. 2. Periksa kondisi PCB Matriks. 3. Bersihkan permukaan tembaga PCB Matriks, gunakan amplas halus. 4. Ukur masing-masing kabel berwarna dan kawat menggunakan mistar baja, sesuai dengan tabel warna. 5. Potonglah sesuai ukran dengan menggunakan tang potong sehingga didapat 9 potong kabel merah, 5 potong kabel hijau, 4 potong kabel putih, 9 potong kabel coklat, dan 9 potong kabel pertin. 6. Kupas ujung-ujung kabel dari selubungnya berukuran ± 5 mm dan amplas. 7. Pertin bagian kawat, sisakan ujung-ujungnya ± 5 mm dan amplas. 8. Lakukan penyolderan masing-masing kabel dan kawat yang gelah dipertin pada PCB Matriks sesuai dengan gambar. 9. Laporkan pada instruktur bila pekerjaan telah selesai. 10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan. 11. Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik. 12. Lakukan pembersihan bengkel. IV. 7. ANALISIS 1. Periksa semua peralatan sebelum praktek dimulai. 2. Jarak selubung kabel ke solderan sama dengan diameter kabel. 3. Gunakan fasilitas peralatan sebagaimana mestinya. 4. Selubung kabel jangan sampai meleleh.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



32



IV. 8. DATA PENGAMATAN



Kabel/kawat



Panjang total setelah penyolderan (cm)



Kondisi kawat (lurus/kurang lurus/tidak lurus)



Hasil penyolderan (matang/tidak matang)



Merah Kuning Biru Pertin Hitam Kawat



IV. 9. PERTANYAAN 1.



Sebutkan perbedaan kabel dan kawat!



2.



Hitunglah panjang kabel dan kawat sebelum dan sesudah proses penyolderan!



Jawab: 1.



Kabel adalah kumpulan kawat tipis konduktor yang sudah dilapisi karet, sedangkan kawat adalah konduktor tipis yang tidak dilapisi karet, namun tembaga yang masih perlu dikupas dahulu sebelum digunakan.



IV. 10. EVALUASI 1. Jelaskan perbedaan penyolderan pada kabel dan kawat!



Jawab: 1. Pada kabel, kita perlu mengupas bagian karet yang berada di ujung kabel sebelum melakukan proses penyolderan. Sedangkan pada kawat, untuk melakukan proses penyolderan, kita perlu mengerik dan mengamplas bagian ujung kawat terlebih dahulu.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



33



IV. 11. ANALISA Pada kegiatan praktik latihan menyolder pada PCB matriks, alat-alat yang dibutuhkan antara lain yaitu solder, tang potong, tang jepit, cutter, pinset, mistar baja, dan landasan solder. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah PCB matriks, kabel merah, kabel cokelat, kabel putih, kabel hijau yang masing-masing sepanjang 0,6 mm, kabel pertin sepanjang 0,8 mm, timah, lotfet, dan amplas halus. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengupas ujung-ujung kabel yang terbungkus isolator karet menggunakan cutter. Hal yang selanjutnya dilakukan kemudian adalah mengikuti skema yang sudah disediakan, dan menaruh kabel-kabel berbeda warna pada PCB matriks sesuai dengan instruksi yang ada. Khusus untuk kabel pertin, selain dikupas juga masih perlu untuk diamplas. Langkah terakhir yaitu mempertin bagian belakang PCB, memastikan setiap kabel terpasang dengan kuat. Kita kemudian bisa memotong bagian-bagian yang berlebihan menggunakan gunting kuku. IV. 12. KESIMPULAN 1. Diperlukan konsentrasi dan fokus saat memotong dan mengupas bagian ujung kabel. Perlu diperhatikan betul agar kabel tidak terlalu pendek dari yang dibutuhkan dan kemudian akhirnya jadi tidak bisa dipasang pada PCB. 2. Saat menyolder bagian belakang PCB, harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan gunakan solder yang sudah terlalu panas. Jangan lupa untuk memotong dan merapikan bagian-bagian pertin yang berlebihan. 3. Untuk kawat pertin, dikarenakan diameternya yang agak lebih besar dari lubang yang ada pada PCB matriks, maka dibutuhkan ketekunan untuk terus mengerik bagian ujung-ujung kawat hingga akhirnya bisa muat pada lubang PCB.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



34



IV. 13. SARAN 1. Saat mengupas kabel menggunakan cutter, hati-hati jangan sampai bagian tembaganya ikut terputus. Atau supaya lebih mudah, bakar bagian ujung kabel dengan korek api hingga bisa ditarik. 2. Pada kegiatan mempertin, jangan gunakan terlalu banyak timah karena akan menghasilkan hasil pertin yang terlihat terlalu tebal dan tidak rapi. 3. Jangan gunakan solder yang terlalu panas karena bisa membuat kabel meleleh dan akhirnya sulit untuk digunakan. Selalu hati-hati dalam menggunakan solder. Letakkan solder pada landasannya bila tidak sedang digunakan.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



35



Jumlah Nama bagian



No. bagian



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



1:1



Diperiksa



PCB MATRIKS



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



BENGKEL ELEKTRONIKA



36



Jumlah Nama bagian



No. bagian



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



1:1



Diperiksa



PCB MATRIKS



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



BENGKEL ELEKTRONIKA



37



Jumlah Nama bagian



No. bagian



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



1:1



Diperiksa



PCB MATRIKS



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



BENGKEL ELEKTRONIKA



38



Jumlah Nama bagian



No. bagian



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



1:1



Diperiksa



PCB MATRIKS



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



BENGKEL ELEKTRONIKA



39



BAB V MENYOLDER DAN MERAKIT RANGKAIAN PADA PAKU PAYUNG V. 1. TUJUAN Setelah latihan menyolder dan merakit rangkaian pada paku payung, mahasiswa dapat: 1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar. 2. Menggambar rangkaian elektronika pada kertas milimeter. 3. Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya. 4. Memasang komponen rangkaian elektronika dengan benar. 5. Menyolder komponen pada paku payung. 6. Merakit rangkaian elektronika dengan baik dan benar. V. 2. DASAR TEORI Pada rangkaian-rangkaian sederhana, penggunaan paku payung sebagai terminal amatlah besar manfaatnya. Selain mudah merancangnya, biayanya pun jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya pemakaian dan pembuatan PCB. Paku payung mudah didapatkan dan sangat mudah dipasangkan sebagai pengganti terminal penyolderan kaki-kaki komponen. Dalam latihan ini, rangkaian yang akan dirancang adalah rangkaian power supply regulator (pembangkit sinyal). Rangkaian power supply regulator merupakan rangkaian pembangkit sinyal searah (DC). Rangakaian ini banyak dipakai sebagai sumber penyearah pada rangkaian-rangkaian elektronika sederhana. Sebelum merangkai rangkaian sebenarnya, terlebih dahulu dibuat rancangannya pada kertas milimeter. Fungsi kertas milimeter adalah untuk memudahkan pengukuran objek gambar sehingga menjadi lebih teliti dalam memperhitungkan posisi dan tata letak komponen-komponen elektronika.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



40



V. 3. DAFTAR ALAT No.



NAMA ALAT



SPESIFIKASI



JUMLAH



30 watt/220 volt



1 buah



1.



Solder



2.



Tang potong



1 buah



3.



Tang lancip



1 buah



4.



Cutter



1 buah



5.



Pinset



1 buah



6.



Mistar baja



1buah



7.



Landasan Solder



1 buah



V. 4. DAFTAR BAHAN No.



NAMA ALAT



SPESIFIKASI



JUMLAH



200 x 150 x 18 cm



1 buah



1.



Papan multipleks



2.



Paku payung



3.



Resistor 1



270 Ω



1 buah



4.



Resistor 2



1,2 K Ω



1 buah



5.



Elco



2200 μF/16 V



1 buah



6.



Transistor



BC 107



1 buah



7.



Dioda bridge



8.



Dioda ziener



9.



LED



10.



Kabel penghubung



11.



Timah



12.



Lotfet



Secukupnya



13.



Amplas halus



Secukupnya



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



17 buah



1 buah 9,1 V/400 mA



1 buah 1 buah Secukupnya



RH 60/40



Secukupnya



41



V. 5. GAMBAR RANGKAIAN



V. 6. KESELAMATAN KERJA 1. Ikuti instruksi dari instruktur. 2. Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati dan teliti. 3. Selalu letakkan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder. 4. Jangan menghisap asap yang dilekuarkan solder karena mengandung racun. 5. Jangan terlalu lama menempelkan mata solder pada kaki komponenkomponen yang sensitif terhadap panas. 6. Gunakan pinset untuk mengurangi panas pada kaki komponen saat penyolderan. V. 7. LANGKAH KERJA 1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada posisi yang benar. 2. Salinlah gambar rangkaian pada kertas milimeter. 3. Tempatkan gambar rangkaian di atas papan multipleks dan rekatkan.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



42



4. Pasanglah paku payung pada terminal-terminal seperti gambar di atas. 5. Ukurlah panjang kabel penghubung sesuai dengan kebutuhan dan kupas ujung-ujungnya. 6. Bersihkan kaki-kaki komponen yang akan disolder, gunakan amplas. 7. Solder semua komponen dia tas paku payung sesuai dengan gambar. 8. Perhatikan posisi kaki-kaki komponen yang memiliki dua kutub berbeda. 9. Laporkan pada insturtur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan. 10. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input rangkaian. 11. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan. 12. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik. 13. Lakukan pembersihan bengkel. V. 8. DATA PENGAMATAN TITIK UJI



TEGANGAN (VOLT)



Input Output Zener LED (menyala atau tidak)



V. 9. PERTANYAAN 1. Sebutkan kegunaan paku payung dalam rangkaian elektronika. 2. Sebutkan fungsi kertas milimeter dalam rancangan gambaran elektronika. 3. Sebutkan keuntungan penggunaan paku payung dibandingkan PCB. Jawab: 1. Paku payung dalam rangkaian elektronika berfungsi sebagai pengganti terminal tempat penyolderan komponen dalam rangkaian.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



43



2. Fungsi kertas milimeter adalah untuk memudahkan pengukuran objek gambar sehingga menjadi lebih teliti dalam memperhitungkan posisi dan tata letak komponen-komponen elektronika. 3. Keuntungan penggunaan paku payung dibandingkan PCB antara lain biayanya jauh lebih murah dibanding PCB biasa, juga lebih mudah untuk didapat dan dipasang. V. 10. EVALUASI 1. Jelaskan fungsi rangkaian regulator power supply! 2. Jelaskan fungsi dioda zeiner! 3. Jelaskan fungsi dioda bridge! 4. Jelaskan fungsi LED! Jawab: 1. Fungsi



rangkaian



regulator



power



supply



adalah



sebagai



pembangkit/penyearah sumber sinyal listrik searah (DC) pada rangkaianrangkaian elektronika sederhana. 2. Fungsi dioda zeiner adalah untuk menstabilkan tegangan. 3. Fungsi dioda bridge adalah untuk merubah arus bolak-balik (AC) dari catu daya menjadi arus searah (DC). 4. Fungsi LED adalah sebagai indikator terhubung atau tidaknya rangkaian. V. 11. ANALISA Dalam membuat rangkaian PSR menggunakan paku payung, alat-alat yang dibutuhkan antara lain yaitu solder, tang potong, tang lancip, cutter, pinset, mistar baja, dan landasan solder. Lalu untuk bahan, yang dibutuhkan ialah sebagai berikut: papan multipleks, paku payung, dua buah resistor, elco, transistor, dioda bridge, dioda zener, LED, kabel penghubung, timah, lotfet, dan amplas halus. Langkah pertama yang harus dilakukan ialah menggambar skema rangkaian power supply regulator di atas kertas milimeter. Kertas yang sudah digambari itu kemudian ditempel ke atas papan multipleks. Paku payung Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



44



kemudian ditancapkan di tempat yang sudah disediakan. Paku payung ini yang akan menjadi tempat menyolder kaki komponen. Sesuai dengan gambar skema, letakkan tiap komponen sesuai dengan tempatnya untuk kemudian disolder. V. 12. KESIMPULAN 1. Untuk memukul paku payung menggunakan palu harus dilakukan dengan hati-hati, karena jika bagian bawah paku payung menjadi bengkok, paku tidak akan menancap dengan sempurna dan akan membuatnya mudah bergerak saat dijadikan terminal solder. 2. Susunan komponen, terutama yang memiliki polaritas, harus diperhatikan dengan betul-betul. Bila ada komponen yang positif dan negatifnya terbalik, bukan cuma rangkaian bisa jadi tak bisa menyala, bahkan bisa terjadi kecelakaan. 3. Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk menyolder kaki komponen di atas paku payung, karena kadang timah pertin akan mengalami kesulitan untuk menempel. 4. Kertas milimeter sangat membantu dalam mengukur jarak antara komponen pada rangkaian. Jarak antar kaki



komponen harus diamati



dengan cermat, jangan sampai terlalu lebar karena akan jadi sulit dipasang. V. 13. SARAN 1. Sebelum mempertin, pastikan permukaan paku payung berada dalam keadaan yang bersih. Bila perlu, gunakan amplas untuk menghaluskan permukaan paku payung. 2. Selalu pastikan keadaan komponen sebelum dipasang, apakah ada dalam kondisi yang bagus atau tidak. 3. Berhati-hatilah dalam menggunakan solder. Jangan gunakan solder yang terlalu panas karena bisa merusak komponen. Selalu taruh solder pada tempatnya bila sedang tidak digunakan



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



45



Jumlah Nama bagian



No. bagian



RANGKAIAN PSR



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



Theo Filus Mulya



MENGGUNAKAN PAKU PAYUNG



Andhika P. Putra



1:1



Diperiksa



Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



BENGKEL ELEKTRONIKA



46



BAB VI MEMBUAT LAYOIT RANGKAIAN GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR DAN FLIP-FLOP VI. 1. TUJUAN Setelah latihan membuat layout rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop, mahasiswa dapat: 1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar. 2. Menggambar rangkaian elektronika tersebut pada kertas milimeter. 3. Mengetahui tata aturan yang diperbolehkan dalam membuat layout. 4. Membuat layout dan tata letak rangkaian elektronika dengan baik. 5. Mentransfer gambar layout tersebut ke dalam bentuk sebenarnya. VI. 2. DASAR TEORI Prinsip dasar dari suatu perancangan rangkaian elektronika adalah mengetahui tata letak dari komponen-komponen elektronika yang akan dirancang. Untuk menghasilkan tata letak suatu komponen yang baik, suatu rangkaian



elektronika



sebaiknya



memiliki



gambar



layout



yang



dapat



memudahkan dalam pemasangan komponen maupun pengecekan rangkaian tersebut. Layout suatu rangkaian elektronika terdiri atas layout komponen dan layout jalur PCB, di mana kedua layout harus saling bersesuaian. Desain layout sebaiknya dilakukan di kertas kalkir dengan terlebih dahulu digambarkan pada tertas milimeter. Dalam membuat tata letak komponen maupun jalur harus memperhatikan aturan-aturan yang diperbolehkan, antara lain: 1. Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen yang akan dipasang. 2. Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin. 3. Pembelokan jalur minimal 45°. 4. Jarak antara jalur minimal 1 mm. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



47



VI. 3. DAFTAR ALAT No.



NAMA ALAT



1.



Pensil



2.



Pena rapido



3.



Pena rapido



4.



Mistar sablon



SPESIFIKASI



JUMLAH 1 buah



ɸ 0,3 mm ɸ 0,5 mm



1 buah 1 buah 1 buah



3 mm 5.



Mistar sablon



1 buah 5 mm



6.



Penggaris



1 buah



7.



Penghapus



1 buah



VI. 4. DAFTAR BAHAN No.



NAMA ALAT



SPESIFIKASI



JUMLAH



1.



Kertas milimeter



Secukupnya



2.



Kertas alkir



Secukupnya



3.



Skema rangkaian



Regulator Power Supply



1 lembar



VI. 5. KESELAMATAN KERJA 1. Ikutilah instruksi yang diberikan oleh instuktur. 2. Gunakanlah pensil untuk menggambar pada kertas milimeter. 3. Gunakanlah juga pena rapido untuk menggambar pada kertas kalkir. VI. 6. LANGKAH KERJA 1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang dipergunakan dan letakkan pada posisi yang benar. 2. Buatlah skema rangkaian pada kertas milimeter.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



48



3. Ukurlah jarak lubang kaki-kaki komponen sesuai dengan ukuran komponen aslinya. 4. Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen. 5. Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar. 6. Pindahkan gambar tata letak jalur (layout jalur) pada kertas kalkir dengan cara meletakkan kertas kalkir di atas layout milimeter. 7. Warnai jalur sehitam mungkin dengan pena rapido, tidak boleh ada celah pada jalur. 8. Pindahkan juga gambar tata letak komponen (layout komponen) pada kertas kalkir dengan posisi berkebalikan dengan tata letak jalur. 9. Laporkan pada instruktur bila semua pekearjaan telah selesai dikerjakan. 10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan. 11. Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan dalam kondisi baik. 12. Lakukan pembersihkan bengkel. VI. 7. ANALISIS Sewaktu membuat kotak berukuran 5 x 10 cm, usahakanlah agar garisgarisnya bertemu bila kertas tersebut dilipat. VI. 8. PERTANYAAN 1. Sebutkan keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika! 2. Sebutkan aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout) rangkaian! Jawab: 1. Keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika yaitu dapat memudahkan dalam mengetahui tata letak jalur dan komponen, proses pemasangan komponen, juga saat melakukan pengecekan rangkaian.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



49



2. Aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak: a. Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen yang akan dipasang. b. Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin. c. Pembelokan jalur minimal 45°. d. Jarak antara jalur minimal 1 mm. VI. 9. EVALUASI 1. Buatlah layout komponen dan layout jalur dari rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop dengan ukuran PCB 5x10 cm pada kertas kalkir. VI. 10. ANALISA Dalam merancang layout rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop, alat-alat yang dibutuhkan di antaranya yakni: pensil, pena rapido, mistar sablon, penggaris, dan penghapus. Sementara untuk bahan, yang akan dipakai adalah sebagai berikut: kertas milimeter, kertas kalkir, dan skema rangkaian rgulator power supply. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur ukuran kaki komponen. Saat merancang layout, pastikan ukurannya sesuai; tidak terlalu panjang juga tidak terlalu pendek. Dikarenakan luas PCB yang terbatas, manfaatkan setiap milimeter dengan sebaik-baiknya. Pastikan pula setiap jalur memiliki jarak yang tidak terlalu dekat, dan tidak melanggar aturan yang diizinkan. Setelah rangkaian selesai digambar, hitamkan garis jalur dengan setebaltebalnya, tanpa menyisakan celah. Hal ini untuk memastikan agar tidak ada jalur yang terputus pada saat dipindahkan pada PCB.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



50



VI. 11. KESIMPULAN 1. Dalam merancang tata letak komponen dan jalur, kita harus selalu memastikan bahwa semuanya sesuai



dengan aturan-aturan



yang



diperbolehkan. Yang di antaranya: jarak lubang kaki komponen sesuai dengan ukuran komponen, jalur dibuat rata dan sehitam mungkin, pembelokan minimal 45°, dan jarak antara jalur minimal 1 mm. 2. Kertas kalkir sangat membantu dalam pembuatan layout, karena memiliki bahan tembus pandang. Hal ini membantu kita untuk bisa lebih teliti saat menggambar tata letak komponen di satu sisi kertas dan tata letak jalur di sisi sebaliknya. 3. Dalam merancang, fokus dan konsenterasi sangat dibutuhkan. Selalu perhatikan posisi komponen yang memiliki polaritas, jangan sampai terbalik karena bisa merusak rangkaian. Selalu pastikan pula bahwa setiap komponen terhubung ke arah yang seharusnya. VI. 12. SARAN 1. Perhatikan kebersihan. Bila salah dalam menggambar rancangan, hapus dengan sebersih mungkin agar bekas hapusan tidak mengganggu saat membaca skema rangkaian. Pastikan bahwa rancangan sudah benar sebelum dihitamkan. 2. Selalu perhatikan arah komponen yang memiliki polaritas. Pelajari ciri bagian mana dari komponen yang merupakan sisi positif atau negatif untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan. 3. Bila kita salah dalam membuat rancangan, jangan menyerah. Caritahu bagian mana yang salah, lalu perbaiki. Bila dirasa rangkaian sudah terlalu kacau, coba untuk ulang dari awal. Lebih baik mengulang dariawal daripada berhenti sama sekali.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



51



Keterangan: R1



= 270 Ω



T1 ,T2, T3



= BC 107



R2



= 1,2 KΩ



LED



= 3 buah



R3, R6



= 560 KΩ



Capasitor



= 2200 µF



R4, R5



= 1,2 KΩ



C2, C3



= 220 µF



D1



= Dioda Bridge



D2, D3



= IN 4001



Jumlah



Kalkir



A4



1 TA



No. bagian



Bahan



Ukuran



Keterangan



LAYOUT GABUNGAN



Skala



Digambar



1:1



Diperiksa



Nama bagian



POWER SUPPLY & FLIP FLOP



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



BENGKEL ELEKTRONIKA



52



Jumlah



Kalkir



A4



1 TA



No. bagian



Bahan



Ukuran



Keterangan



LAYOUT GABUNGAN



Skala



Digambar



Nama bagian



Theo Filus Mulya



POWER SUPPLY & FLIP FLOP



Andhika P. Putra



1:1



Diperiksa



Hj. Adewasti, S.T. M.Kom.



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



BENGKEL ELEKTRONIKA



53



BAB VII MERANCANG RANGKAIAN GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR DAN FLIP-FLOP VII. 1. TUJUAN Setelah latihan merancang rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop mahasiswa dapat: 1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar. 2. Mentransfer gambar layout ke PCB menggunakan decondalo atau rugos. 3. Melakukan proses pembuatan layout PCB dengan larutan FeCl3. 4. Memasang komponen-kompenen elektronika dengan benar. 5. Menyolder komponen-komponen tersebut pada jalur PCB. 6. Merancang rangkaian gabungan power supply regulator & flip-flop dengan benar. 7. Memahami fungsi dan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator & Flip-Flop.



VII. 2. DASAR TEORI Penggunaan PCB dalam perakitan rangkaian elektronika memiliki keuntungan dibandingkan pengawatan langsung, yaitu dapat mengatasi pengawatan yang rumit, memperkecil daya yang hilang pada pengawatan, serta lebih praktis. PCB dibuat dari bahan pertinax atau epoxi yang satu sisinya dilapisi tembaga. Tembaga tersebut berfungsi sebagai kawat penghubung antara komponen satu dengan yang lainnya. Tebal atau lebarnya lapisan tembaga menentukan besarnya daya yang boleh melaluinya. Semakin tebal atau lebar lapisan tembaga maka semakin besar pula daya yang dapat melalui jalur tembaga tersebut. Pembuatan PCB dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan proses langsung. Jalur PCB tersebut dapat dicetak dengan cara menempelkan decondalo (permanent ink) atau rugos pada PCB, lalu dilarutkan



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



54



dalam campuran FeCl3 dan air. Jalur PCB yang telah tercetak dapat dipasangi komponen dan disolder sesuai dengan tata letak komponennya. Rangkaian yang telah tersusun pada PCB memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian pada diagram skematik. VII.3. DAFTAR ALAT NAMA ALAT



No.



1.



SPESIFIKASI



Gambar layout komponen



Rang. Gabungan



dan jalur pada kertas kalkir



Power Supply



JUMLAH 1 buah



Regulator & Flip-Flop 2.



Rugos Elektro/permanent ink



Jalur dan bulatan



1 set



3.



Solder



30 watt/220 volt



1 buah



4.



Penyedot timah



1 buah



5.



Tang potong



1 buah



6.



Tang jepit



1 buah



7.



Cutter



1 buah



8.



Pinset



1 buah



9.



Mistar baja



1 buah



10.



Landasan solder



1 buah



VII.4. DAFTAR BAHAN No.



NAMA ALAT



SPESIFIKASI



1.



PCB



2.



FeCl3



Secukupnya



3.



Air bersih



Secukupnya



4.



Thinner



Secukupnya



5.



Sabun / vim



Secukupnya



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



10 x 5 cm



JUMLAH



1 buah



55



6.



Timah



Secukupnya



7.



Lotfet



Secukupnya



8.



Amplas halus



Secukupnya



9.



Resistor 1



330 Ω



1 buah



10.



Resistor 2



1,5 kΩ



1 buah



11.



Resistor 3,4



560 Ω



2 buah



12.



Resistor 5,6



10 kΩ



2 buah



13.



Dioda bridge



2A



1 buah



14.



Transistor 1,2,3



BC 109



3 buah



15.



LED 1,2,3



16.



Capasitor 1



2200 µF/35 volt



1 buah



17.



Capasitor 2,3



220 µF/16 volt



2 buah



18.



Dioda 1,2



IN 4001



2 buah



19.



Transformator



12 V/600 mA



1 buah



3 buah



VII.5. KESELAMATAN KERJA 1. Ikuti instruksi dari instruktur. 2. Gunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl3 dan air. 3. Lakukan proses pelarutan PCB di ruangan khusus. 4. Hati-hati saat proses pelarutan PCB, karena larutan FeCl3 cukup berbahaya jika mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu gunakan sarung tangan karet. 5. Pada saat pengeboran PCB, lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak melukai badan dan merusak jalur PCB yang telah dibuat. 6. Gunakan tang potong, cutter, dan solder dengan hati-hati dan teliti. 7. Selalu letakkan solder yang dalam kedaan panas pada landasan solder. 8. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



56



VII. 6. LANGKAH KERJA 1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada posisi yang benar. 2. Siapkan layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada kertas kalkir. 3. Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemak. 4. Pindahkan gambar layout jalur dari kertas kalkir ke papan PCB. 5. Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen aslinya. 6. Warnai jalur sehitam mungkin. 7. Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya. 8. Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang dicampur air bersih dengan perbandingan 1:3. 9. Aduk rata campuran FeCl3 dengan air. 10. Rendam PCB yang telah dilayout selama ± 20 menit, tergantung pada kepekatan larutan dan temperatur. 11. Setelah tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas dan bersih. 12. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan sabun/vim. 13. Bersihkan decondalo/permanent ink, gunakan thinner. 14. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor dengan mata bor yang sesuai (1 mm). 15. Bersihkan PCB dengan lap bersih. 16. Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen. 17. Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti. 18. Ujilah rangakaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input rangkaian, amati nyala indikator LED. 19. Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh. 20. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan. 21. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan. 22. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik. 23. Lakukan pembersihan bengkel.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



57



VII. 7. ANALISIS 1. Periksa semua peralatan sebelum praktek dimulai dan setelah selesai. 2. Gunakan fasilitas sebagaimana fungsinya. 3. Hasil solderan harus matang dan rata. 4. Letak kaki komponen harus benar.



VII. 8. PERTANYAAN 1. Sebutkan keuntungan dengan pengawatan dengan PCB dibandingkan dengan pengawatan langsung! 2. Sebutkan fungsi Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB! Jawab: 1. Keuntungan pengawatan dengan PCB dibanding dengan pengawatan langsung yaitu dapat mengatasi pengawatan yang rumit, memperkecil daya yang hilang pada pengawatan, serta lebih praktis. 2. Fungsi ferrit chloride dalam proses pembuatan PCB adalah untuk melarutkan tembaga yang tidak ditutupi oleh rugos/decondalo pada papan PCB. VII. 9. EVALUASI 1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian Power Supply Regulator dan Flip-Flop! Jawab: 1. Rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop terdiri atas dua rangkaian utama. Rangkaian power supply berfungsi untuk me-supply ke seluruh rangkaian sekaligus menyearahkan tegangan AC dari trafo menjadi tegangan DC. Sedangkan untuk rangkaian flip-flop merupakan rangkaian yang bekerja secara otomatis dengan memanfaatkan sistem switching atau penyeklaran transistor dan frekuensi hidup mati LED dikendalikan oleh perbandingan nilai resistansi dan kapasitansi.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



58



VII. 10. ANALISA Dalam membuat rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop, alat-alat yang dibutuhkan di antaranya: gambar layout komponen dan jalur pada kertas kalkir, rugos elektro/permanent ink, solder, penyedot timah, tang potong, tang jepit, cutter, pinset, mistar baja, dan landasan solder. Sedangkan untuk bahan, kita membutuhkan PCB, larutan FeCl3, air bersih, thinner, sabun/vim, timah, lotfet, amplas halus, enam buah resistor, dioda bridge, tiga buah transistor, tiga buah LED, tiga buah kapasitor, dua buah dioda, dan sebuah transformator. Hal pertama yang harus kita lakukan yakni membersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemak. Bila telah bersih, baru kita bisa pindahkan gambar layout jalur yang sudah kita buat ke atas papan PCB. Buatlah bulatanbulatan sesuai ukuran dan lokasi kaki komponen. Hitamkan jalur dengan sehitamhitamnya. Langkah selanjutnya adalah merendam PCB yang sudah digambari jalur dan diberi bulatan lokasi kaki komponen itu ke dalam larutan FeCl3 yang telah dicampur dengan air bersih sesuai perbandingan yang diinstruksikan guna melarutkan tembaga untuk menghasilkan jalur yang sesuai dengan gambar yang sudah kita buat. Setelah selesai dilarutkan dan jalur terlihat dengan jelas, bersihkan papan menggunakan



air



bersih



dan



sabun



bila



perlu.



Kemudian



bersihkan



decondalo/rugos menggunakan thinner. Pastikan bila ada jalur yang terputus sebelum melubangi tempat masuknya kaki komponen mengunakan bor. Pasang komponen-komponen sesuai dengan gambar rangkaian, kemudian solder. Terakhir, uji rangkaian dengan cara memberi sumber tegangan yang sesuai dengan input rangkaian. Lihat apakah rangkaian mengalir atau tidak dengan cara mengamati nyala LED.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



59



VII. 11. KESIMPULAN 1. Dalam membuat rangkaian PCB, selalu perhatikan posisi komponenkomponen yang memiliki polaritas, karena dapat berakibat fatal bila terdapat kesalahan. 2. Saat merendam PCB di dalam FeCl3, larutan akan menimbulkan aroma tak sedap yang menyengat. Aktivitas ini sebaiknya dilakukan di luar ruangan agar tidak mengganggu. Lakukan pula dengan penuh kehati-hatian, karena larutan FeCl3 bisa menimbulkan rasa gatal bila terkena kulit. 3. Memeriksa keadaan komponen sebelum dipasang pada PCB sangatlah penting, karena bila sudah disolder, komponen akan jadi lebih sulit untuk dilepas. 4. Kegiatan membuat lubang menggunakan bor harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Perhatikan keselamatan, dan pastikan jalur yang sudah kita buat tidak rusak karena terjadi kesalahan. VII. 12. SARAN 1. Saat membuat jalur di atas PCB menggunakan permanent ink, pastikan untuk membuat garis yang tebal dan tidak menyisakan celah agar jalur tembaganya tidak ikut terlarut. 2. Pada proses pelarutan menggunakan FeCl3 dengan cara merendam PCB, kita bisa menggoyang-goyangkan PCB dengan menggunakan benda panjang semacam mistar untuk mempercepat proses pelarutan. 3. Usahakan untuk fokus dan konsentrasi pada saat proses perendaman menggunakan larutan, jangan sampai larutan terkena kulit karena bisa menimbulkan rasa gatal. 4. Bila tidak memiliki larutan FeCl3, bisa dibuat gantinya dengan mencampur deterjen Vanish dan Vixal dengan perbandingan yang harus sesuai dengan instruksi. 5. Saat membuat lubang dengan bor, gunakan kacamata untuk menghindari debu sisa bor yang mungkin terbang ke wajah dan mengenai mata.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



60



Keterangan: R1



= 270 Ω



T1,T2,T3



= BC 107



R2



= 1,2 KΩ



LED



= 3 buah



R3,R6 = 560 KΩ



Capasitor



= 2200 µF



R4,R5 = 1,2 KΩ



C2,C3



= 220 µF



D1



D2,D3



= IN 4001



= Dioda Bridge



Jumlah



Kalkir



A4



1 TA



No. bagian



Bahan



Ukuran



Keterangan



LAYOUT GABUNGAN



Skala



Digambar



Nama bagian



Andhika P. Putra Theo Filus Mulya



POWER SUPPLY & FLIP FLOP



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



1:1



Diperiksa



Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



BENGKEL ELEKTRONIKA



61



Jumlah



Kalkir



A4



1 TA



No. bagian



Bahan



Ukuran



Keterangan



LAYOUT GABUNGAN



Skala



Digambar



Nama bagian



Theo Filus Mulya



POWER SUPPLY & FLIP FLOP



Andhika P. Putra



1:1



Diperiksa



Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



BENGKEL ELEKTRONIKA



62



Jumlah Nama bagian



No. bagian



RANGKAIAN



Kalkir



A4



1 TA



Bahan



Ukuran



Keterangan



Skala



Digambar



Theo Filus Mulya



GABUNGAN POWER SUPPLY & FLIP-FLOP



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



Andhika P. Putra



1:1



Diperiksa



Hj. Adewasti, S.T., M.Kom.



BENGKEL ELEKTRONIKA



63



BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN VIII. 1. KESIMPULAN 1. Selama mengikuti kegiata n praktik, kita harus selalu fokus untuk menghindari setiap kemungkinan kecelakaan yang mungkin terjadi. 2. Kita harus senantiasa menjaga kebersihan dan keselamatan, baik lokasi juga peralatan. Bengkel elektronika adalah tempat kerja milik bersama dan alat yang digunakan pun digunakan bersama-sama pula, jadi ada baiknya kita jaga sebaik mungkin. 3. Mengupas ujung kawat membutuhkan kesabaran dan ketelitian, agar hasil kerikan rapi, tidak berantakan dan menyisakan sisa yang belum terkelupas, juga lebih mudah untuk dipertin. 4. Kawat yang dikupas, diamplas, dan kemudian diberi lotfet adalah kawat yang paling mudah untuk dipertin dan memiliki hasil pertin yang paling rapi bila dibandingkan dengan yang lainnya. 5. Untuk membuat kubus diperlukan ketelitian dalam memerhatikan ukuran rusuk-rusuknya. Jangan sampai ada rusuk yang memiliki panjang berbeda, karena akan mengacaukan bentuk kubus. 6. Kuat atau tidaknya lilitan koker sangat fundamental dalam menentukan kuat atau tidaknya kerangka kubus, karena itu harus sangat diperhatikan. 7. Diperlukan konsentrasi dan fokus saat memotong dan mengupas bagian ujung kabel. Perlu diperhatikan betul agar kabel tidak terlalu pendek dari yang dibutuhkan dan kemudian akhirnya jadi tidak bisa dipasang pada PCB. 8. Saat menyolder bagian belakang PCB, harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan gunakan solder yang sudah terlalu panas. Jangan lupa untuk memotong dan merapikan bagian-bagian pertin yang berlebihan. 9. Untuk memukul paku payung menggunakan palu harus dilakukan dengan hati-hati, karena jika bagian bawah paku payung menjadi bengkok, paku tidak akan menancap dengan sempurna dan akan membuatnya mudah bergerak saat dijadikan terminal solder. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



64



10. Susunan komponen, terutama yang memiliki polaritas, harus diperhatikan dengan betul-betul. Bila ada komponen yang positif dan negatifnya terbalik, bukan cuma rangkaian bisa jadi tak bisa menyala, bahkan bisa terjadi kecelakaan. 11. Dalam merancang tata letak komponen dan jalur, kita harus selalu memastikan



bahwa



semuanya



sesuai



dengan



aturan-aturan



yang



diperbolehkan. Yang di antaranya: jarak lubang kaki komponen sesuai dengan ukuran komponen, jalur dibuat rata dan sehitam mungkin, pembelokan minimal 45°, dan jarak antara jalur minimal 1 mm. 12. Kertas kalkir sangat membantu dalam pembuatan layout, karena memiliki bahan tembus pandang. Hal ini membantu kita untuk bisa lebih teliti saat menggambar tata letak komponen di satu sisi kertas dan tata letak jalur di sisi sebaliknya. 13. Selalu perhatikan dan cermati posisi positif dan negatif komponen yang memiliki rangkaian, sesuaikan dengan skema yang ada, guna menghindari kecelakaan atau tidak bisa berfungsinya rangkaian. 14. Saat merendam PCB di dalam FeCl3, larutan akan menimbulkan aroma tak sedap yang menyengat. Aktivitas ini sebaiknya dilakukan di luar ruangan agar tidak mengganggu. Lakukan pula dengan penuh kehati-hatian, karena larutan FeCl3 bisa menimbulkan rasa gatal bila terkena kulit. VIII. 2. SARAN 1. Buatlah jadwal piket kebersihan untuk semua praktikan secara bergantian untuk setiap selesai praktek, sehingga kondisi bengkel praktek tetap bersih dan rapi. 2. Aturlah jadwal siapa untuk meminjam (bon) peralatan dan bahan untuk setiap minggunya. Hal ini dilakukan agar semua praktikan memiliki rasa tanggung jawab yang sama terhadap alat-alat yang dipinjam. 3. Perhatikan kebersihan dan keselamatan. Jangan sampai debu sisa kerikan bertebaran dimana-mana. Selalu letakkan solder pada landasan solder bila sedang tak terpakai.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



65



4. Bila kawat menjadi bengkok, luruskan terlebih dahulu untuk mempermudah proses pengerjaan, juga agar setiap bagian terkena pertin dengan rapi. 5. Pastikan panjang kawat yang akan digunakan sebelum dipotong. Pastikan bahwa kawat yang hendak digunakan untuk membuat kerangka tidak kurang. 6. Rapikan dan kencangkan kembali lilitan koker pada sudut-sudut kerangka kubus sebelum dipertin, pastikan tidak ada rusuk yang masih goyang. 7. Saat mengupas kabel menggunakan cutter, hati-hati jangan sampai bagian tembaganya ikut terputus. Atau supaya lebih mudah, bakar bagian ujung kabel dengan korek api hingga bisa ditarik. 8. Pada kegiatan mempertin, jangan gunakan terlalu banyak timah karena akan menghasilkan hasil pertin yang terlihat terlalu tebal dan tidak rapi. 9. Sebelum mempertin, pastikan permukaan paku payung berada dalam keadaan yang bersih. Bila perlu, gunakan amplas untuk menghaluskan permukaan paku payung. 10. Selalu pastikan keadaan komponen sebelum dipasang, apakah ada dalam kondisi yang bagus atau tidak. Bila komponen sudah rusak, sebaiknya segera diganti. 11. Perhatikan kebersihan. Bila salah dalam menggambar rancangan, hapus dengan sebersih mungkin agar bekas hapusan tidak mengganggu saat membaca skema rangkaian. Pastikan bahwa rancangan sudah benar sebelum dihitamkan. 12. Selalu perhatikan arah komponen yang memiliki polaritas. Pelajari ciri bagian mana dari komponen yang merupakan sisi positif atau negatif untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan. 13. Saat membuat jalur di atas PCB menggunakan permanent ink, pastikan untuk membuat garis yang tebal dan tidak menyisakan celah agar jalur tembaganya tidak ikut terlarut. 14. Pada proses pelarutan menggunakan FeCl3 dengan cara merendam PCB, kita bisa menggoyang-goyangkan PCB dengan menggunakan benda panjang semacam mistar untuk mempercepat proses pelarutan.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



66



DAFTAR PUSTAKA 1. Adewasti, dkk. 2014. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



67



LEMBAR KONSULTASI No. TANGGAL



URAIAN KONSULTASI



Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I



KETERANGAN



PARAF



68