Laporan Menghitung Populasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI DASAR MENGHITUNG POPULASI DENGAN METODE TANGKAP-TANDAI-LEPAS DAN TANGKAP KEMBALI PADA POPULASI TERTUTUP



Oleh : Dewi Hariyanti T20188009



PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER 2020



A. TUJUAN Menghitung populasi spesies tertentu (khayalan) dengan menggunakan model biji saga merah/ biji kacang hijau/ biji jagung. B. DASAR TEORI Populasi yang besar umumnya masih dapat dibagi lagi menjadi beberapa “Demes” atau “populasi lokal” yang merupakan sekelompok kecil individu populasi yang saling berkembang biak, tanpa adanya faktor pembatas yang agak ekstrim membatasinya dalam berinteraksi. Meskipun satuan utama suatu populasi adalah individu dari makhluk hidup tetapi studi yang mendalam mengenai individu dalam populasi tidak akan banyak membantu seseorang untuk memahami seperti apakah sebenarnya populasi itu.  Setiap populasi memiliki suatu kekhasan yang tidak dimiliki oleh individu yang membangun populasi. Kekhasan dasar dari suatu populasi yang menarik bagi para ilmuwan atau peneliti (ekologiawan) adalah ukuran dan kerapatannya. Jumlah individu dalam suatu populasi mencirikan ukurannya sedangkan  jumlah individu dalam satuan area atau dalam satuan volume tertentu mencirikan kepadatannya (Umar, 2014). Tidak mungkin bagi kita untuk menghitung setiap individu yang terdapat di alam suatu populasi ataupun di dalam suatu komunitas. Dalam mempelajari populasi ataupun komunitas biasanya dilakukan dengan cara mengambil sampel (contoh) atau sebagian kecil individu dari populasi atau komunitas tersebut barulah dapat ditarik suatu kesimpulan tentang populasi atau tentang komunitas yang sedang dipelajari.  Dalam penarikan contoh (sampling) harus menggunakan metode sampling yang tepat sebab bila tidak,  hasil yang akan diperoleh akan bias (Umar, 2014).  Dalam menduga populasi hewan bergerak terdapat dua metode dasar yaitu metode capture-recapture dan metode removal sampling. Metode capture-recapture merupakan metode dengan sistematika pelaksanaan tangkap serangga – tandai – lepas – tangkap kembali – identifikasi – lepas sedangkan pada metode removal sampling penangkapan serangga dilakukan tanpa pengembalian, sistematikanya adalah tangkap serangga – tidak lepas – tangkap – tidak lepas (Umar, 2014).  Capture Mark Release Recapture (CMMR) yaitu menandai, melepaskan dan menangkap kembali sampel sebagai metode pengamatan populasi. Merupakan metode yang



umumnya



dipakai



untuk



menghitung



perkiraan



besarnya



populasi.



Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Hal yang pertama dilakukan adalah dengan menentukan tempat yang akan dilakukan estimasi, lalu menghitung dan mengidentifikasinya, dan hasil dapat dibuat dalam sistem daftar. Suatu populasi dapat pula ditafsirkan sebagai suatu kolompok makhuk yang sama spesiesnya dan mendiami suatu ruang khusus pada waktu yang khusus. Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau kerapatan. Pengukuran kerapatan mutlak ialah dengan cara penghitungan menyeluruh yaitu cara yang paling langsung untuk mengerti berapakah makhluk yang di pertanyakan di sutau daerah adalah menghitung makhluk tersebut semuanya dan metode cuplikan yaitu dengan menghitung proporsi kecil populasi pada rumus Paterson. Untuk metode sampling biotik hewan bergerak biasanya digunakan metode capture-recapture. Merupakan metode yang sederhna untuk menduga ukuran populasi dari suatu spesies hewan yang bergerak cepat seperti ikan, burung dan mamalia kecil. Metode CMMR ini dilakukan dengan mengambil dan melepaskan sejumlah kancing yang dianggap sebagai besarnya populasi yang ada menggunakan kancing hitam dan putih yang danggap sebagai populasi yang tersebar di alam (Resosoedarmo, 1990). Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikuti dua pola. Beberapa populasi mempertahankan ukuran poulasi mempertahankan ukuran populasi, yang relatif konstan sedangkan pupolasi lain berfluktasi cukup besar. Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatu eksperimen yang dirangsang untuk meningkatkan populasi grouse itu. Penyelidikan tentang dinamika populasi, pada hakikatnya dengan keseimbangan antara kelahiran dan kematian dalam populasi dalam upaya untuk memahami pada tersebut di alam (Heddy, 1986). Tingkat pertumbuhan populasi yaitu sebagai hasil akhir dari kelahiran dan kematian, juga mempengaruhi struktur umur dan populasi Suatu populasi dapat juga ditafsirkan sabagai suatu kelompok yang sama. Suatu populasi dapat pula ditafsirkan sebagai suatu kolompok makhuk yang sama spesiesnya dan mendiami suatu ruang khusus pada waktu yang khusus. Populasi dapat dibagi menjadi deme, atau populasi setempat, kelompokkelompok yang dapat saling membuahi, satuan kolektif terkecil populasi hewan atau tumbuhan. Populasi memiliki beberapa karakteristik berupa pengukuran statistik yang tidak dapat diterapkan pada individu anggota populasi. Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau kerapatan (Tarumingkeng, 1994).



Bila jumlah unsur populasi itu terlalu banyak, padahal kita ingin menghemat biaya dan waktu, kita harus puas dengan sampel.  Karakteristik sampel disebut statistik. Kita sebetulnya tidak tertarik pada statistik. Kita ingin menduga secara cermat parameter dart statistik. Metode pendugaan inilah yang dikenal sebagai teori sampling. Ini berarti sampel harus mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional. Sampel seperti itu dikatakan sampel tak bias (unibased sample) atau sampel yang representatif. Sebaliknya sampel bias adalah sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih. Memang, sampel mungkin menunjukkan karakteristik yang menyimpang dari karakteristik populasi. Penyimpangan dari karakteristik populasi disebut galat sampling (sampling error). Jadi, galat sampling adalah perbedaan antara hasil yang diperoleh dari sampel dengan hasil yang didapat dari sensus (Soegianto, 1994).



DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil A, dkk., 2003, Biologi, Penerbit Erlangga, Jakarta. Naughton, 1973, Ekologi Umum edisi ke-2, Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta. Odum, Eugene, 1993,  Dasar-Dasar Ekologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Resosoedarmo, Soedjiran, 1990, Pengantar Ekologi, PT Remaja Rosdakarya, Jakarta. Soegianto, Agoes, 1994,  Ekologi Kuantitatif,  Penerbit Usaha Nasional, Surabaya. Umar, M. R., 2013, Penuntun Praktikum Ekologi Umum, Universitas Hasanuddin, Makassar. Heddy, Suwasono, 1986, Pengantar Ekologi, CV Rajawali, Jakarta. Resosoedarmo, Soedjiran, 1990, Pengantar Ekologi, PT Remaja Rosdakarya, Jakarta.



Soegianto, Agoes, 1994, Ekologi Kuantitatif, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.



Tarumingkeng, R. C. 1994, Dinamika Populasi Kajian Ekologi Kuantitatif, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.



Umar, M. Ruslan, 2012, Ekologi Umum Dalam Praktikum, Universitas Hasanuddin, Makassar.