Laporan Mini-Pro Allison PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan F.7. Mini Project Upaya Penjaringan Hipertensi pada Masyarakat Beresiko Tinggi di Desa Abar Abir, Kecamatan Bungah, Gresik Diajukan dalam rangka praktek klinik internsip sekaligus sebagai bagian dari persyaratan menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas Bungah Gresik periode Juni sampai dengan Oktober 2019



Disusun oleh: dr. Allison Joseasta Marsya Permana Dokter Pendamping: dr. Puspitasari Whardani



Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Program Internsip Dokter Indonesia Puskesmas Bungah, Kabupaten Gresik 2019



Halaman Pengesahan F.7. Mini Project Upaya Penjaringan Hipertensi pada Masyarakat Beresiko Tinggi di Desa Abar Abir, Kecamatan Bungah, Gresik Topik: Hipertensi Diajukan dalam rangka praktek klinik internsip sekaligus sebagai bagian dari persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Bungah Gresik periode Juni sampai dengan Oktober 2019



Disusun Oleh : dr. Allison Joseasta Marsya Permana



Telah Diperiksa dan Disetujui Pada Hari/Tanggal:



Oleh : Dokter Pendamping Internsip Puskesmas Bungah, Kabupaten Gresik



dr. Puspitasari Whardani NIP. 19280724 200901 2 00



Kata Pengantar Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas kasih dan karuniaNya, kami dapat melaksanakan kegiatan Mini Project yaitu “Upaya Penjaringan Hipertensi pada Masyarakat Beresiko Tinggi di Desa Abar Abir, Kecamatan Bungah, Gresik” dalam rangka praktek klinik internsip sekaligus sebagai bagian dari persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Bungah, Gresik periode Juni sampai dengan Oktober 2019. Kegiatan penjaringan hipertensi ini dilaksanakan pada 12 September 2019, bertempat di Balai Desa Abar Abir, Kecamatan Bungah, Gresik. Kami berharap dengan adanya acara ini, penderita hipertensi dapat segera terdeteksi, sehingga dapat ditangani sesuai dengan penatalaksanaan yang semestinya. Hal ini juga bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat kedepannya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh petugas UPT Puskesmas Bungah, Gresik, serta kepada seluruh peserta penjaringan atas partisipasinya dalam acara kami. Akhir kata, kami mohon maaf jika ada kekurangan selama pelaksanaan acara penjaringan hipertensi ini.



Bab I Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi peningkatan tekanan darah dengan hasil pengukuran sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang menetap dalam jangka waktu lama (bersifat persisten) dapat menimbulkan komplikasi pada banyak pembuluh darah yang menyuplai berbagai organ tubuh dan bahkan menyebabkan kerusakan lebih jauh, contohnya antara lain yaitu di pembuluh darah ginjal (selanjutnya dapat menyebabkan gagal ginjal), di pembuluh darah jantung (selanjutnya dapat menyebabkan penyakit jantung koroner), di pembuluh darah otak (selanjutnya dapat menyebabkan stroke), bahka dapat juga menyebabkan kematian. Hal ini dapat terjadi terutama jika tidak dideteksi secara dini dan tidak mendapatkan pengobatan yang memadai. Jumlah kasus hipertensi di Indonesia sendiri masih terus meningkat dari waktu ke waktu. Perubahan gaya hidup (sedentary life style), serta pola makan yang cenderung bebas dan tidak dikontrol menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus hipertensi di masyarakat hari-hari ini. Pada pelayanan kesehatan primer, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan, dan berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang cukup tinggi, yaitu 25,8%. Di samping itu, pengontrolan hipertensi sampai saat ini masih belum adekuat, meskipun obat-obatan yang efektif sudah banyak tersedia. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain yaitu ketidaktahuan masyarakat bahwa dirinya menderita hipertensi (karena tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak pernah memeriksakan diri sebelumnya), kurangnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat (yang sudah mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi) mengenai pentingnya berobat seumur hidup, dan apa bahayanya apabila hipertensi tidak terkontrol. Berdasarkan data hasil MMD, yang telah dilaksanakan oleh pihak puskesmas Bungah bersama warga di berbagai desa yang ada di kecamatan Bungah, terdapat lima desa yang memilih hipertensi sebagai prioritas masalah, yakni Desa Kramat sebesar 66,3%, Desa Tanjungwidoro sebesar 51,1%, Desa Pegundan sebesar 53,62%, Desa Melirang sebesar 37,97% dan Desa Abar Abir sebesar 42,67%. Sedangkan desa



lain dengan angka yang lebih tinggi tidak memilih hipertensi sebagai prioritas masalah bagi warga. Setelah dilakukan koordinasi dengan kader-kader desa tersebut, Desa Abar Abir dipilih menjadi desa objek mini project kami. Berikut tabel prioritas masalah puskesmas Bungah: Urutan Tingkat Urgensi



Prioritas Masalah



Hipertensi



Diambil Menjadi Prioritas Warga



1



Kramat



66,3%



Ya



2



Tanjungwidoro



51,1%



Ya



3



Pegundan



53,62%



Ya



4



Watuagung



57,4%



Tidak



5



Mojopuro Wetan



50,6%



Tidak



6



Melirang



37,97%



7



Raci Wetan



8



Abar abir



42,67%



Ya



9



Indrodelik



54,41%



Tidak



10



Bungah



63,54



Ya Tidak



Tidak didapatkan Data MMD



Tabel 1. Tabel Prioritas Masalah Hipertensi tiap desa berdasarkan hasil MMD. Dari hasil MMD dan diskusi dengan kader, salah satu poin yang menjadi masalah adalah mengenai pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi maupun rutinitas minum obat seumur hidup, sehingga diperlukan adanya penyuluhan mengenai hipertensi dan pentingnya minum obat secara rutin seumur hidup untuk menghindari komplikasi-komplikasi dari penyakit hipertensi. Selain itu, diperlukan juga penjaringan (screening) untuk mendeteksi dini adanya kasus hipertensi pada warga dengan resiko tinggi di desa Abar Abir, sehingga dapat dimulai pemberian pengobatan sesuai standar yang ada.



Bab II Permasalahan Hipertensi masih merupakan suatu tantangan besar di Indonesia, yang tidak jarang ditemukan pada pelayanan kesehatan primer, dengan prevalensi kejadian yang cukup tinggi, yaitu 25,8% sesuai dengan data Riskesdas 2013, dan jumlah kasus ini masih terus meningkat dari waktu ke waktu. Hipertensi sendiri diketahui dapat menimbulkan berbagai komplikasi, masalah kesehatan lain, bahkan dapat menyebabkan kematian, apabila tidak terdeteksi dan tidak diobati. Namun pada kenyataannya, pengontrolan hipertensi di masyarakat pun juga belum adekuat, meskipun obat-obatan yang efektif sudah banyak tersedia. Untuk mencegah terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan dari hipertensi, maka perlu dilakukan penjaringan (screening) untuk mengetahui sejak dini, siapa saja masyarakat yang menderita hipertensi walaupun tanpa gejala yang menyertai, agar setelahnya, orang-orang tersebut dapat diedukasi, serta diobati sesuai dengan standar yang sudah ada di Indonesia. Berdasarkan data hasil MMD, yang telah dilaksanakan oleh pihak puskesmas Bungah bersama warga di berbagai desa yang ada di kecamatan Bungah, terdapat lima desa yang memilih hipertensi sebagai prioritas masalah, yaitu Desa Kramat, Desa Tanjungwidoro, Desa Pegundan, Desa Melirang dan Desa Abar Abir. Setelah dilakukan koordinasi dengan para kader desa tersebut, Desa Abar Abir dipilih menjadi desa objek mini project kami. Dari data hasil kuesioner yang dikerjakan oleh kader dan masyarakat yang hadir pada saat kegiatan ini berlangsung di desa Abar Abir, kecamatan Bungah, Gresik, dari 30 orang peserta, didapatkan 60% dari peserta yang sudah pernah di diagnosis hipertensi, sementara 40% sisanya tidak pernah di diagnosis hipertensi. Karenanya perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan, berupa pengukuran dan pencatatan tekanan darah, baik pada masyarakat yang sudah pernah di diagnosa hipertensi, maupun pada masyarakat yang tidak pernah di diagnosis hipertensi sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya kasus hipertensi yang tidak diketahui sebelumnya. Selain itu, bagi masyarakat yang sudah pernah di diagnosis hipertensi sebelumnya, dapat dilakukan pemberian edukasi dan pengobatan lanjutan.



Bab III Perencanaan dan Pemilihan Intervensi A. Rencana Pelaksanaan Intervensi •



Sasaran Sasaran dari intervensi ini adalah para kader posyandu serta masyarakat yang beresiko tinggi menderita hipertensi di desa Abar Abir, Kecamatan Bungah, Gresik.







Tujuan Tujuan dari intervensi ini adalah untuk mendeteksi dini adanya kasuskasus hipertensi di masyarakat desa Abar Abir serta melakukan tatalaksana awal yang semestinya, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat kedepannya.



B. Lokasi dan Waktu Intervensi Intervensi dilakukan pada hari Kamis tanggal 12 September 2019 mulai pukul 08.00 dan bertempat di Balai Desa Abar Abir, Kecamatan Bungah. C. Metode Metode yang digunakan adalah: 1. Pengisian kuisioner untuk menentukan apakah kader dan masyarakat desa yang diundang memang beresiko tinggi menderita hipertensi. 2. Penjaringan (screening) dengan cara mengukur tekanan darah seluruh kader dan masyarakat desa yang diundang, melakukan pencatatan hasil pengukuran tekanan darah, serta pemberian obat sementara untuk kader dan masyarakat yang tekanan darahnya terukur tinggi. D. Penanggung Jawab Penanggung jawab kegiatan ini adalah dokter internsip yang bekerjasama dengan Puskesmas Bungah, Kepala Desa, dan Bidan Desa Abar Abir.



Bab IV Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 September 2019 bertempat di Balai Desa Abar Abir, Kecamatan Bungah dengan rangkaian acara sebagai berikut: Waktu



Kegiatan



08.00 – 08.30



Persiapan



08.30 – 09.00



Presensi peserta



09.00 – 09.30



Pembukaan acara oleh kader dan kepala desa



09.30 – 09.45



Pelaksanaan senam hipertensi



09.45 – 10.00



Pengisian kuisioner dan pelaksanaan pre-test



10.00 – 11.00



Penyuluhan hipertensi pada masyarakat dan pelatihan pada kader desa



11.00 – 11.30



Sesi diskusi dan tanya jawab



11.30 – 11.45



Pelaksanaan post-test



11.45 – 12.15 12.15 – 12.30



Screening hipertensi pada kader dan masyarakat serta pemberian obat bagi masyarakat yang ditemukan hipertensi Penutupan serta dokumentasi



Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari kader dan masyarakat desa Abar Abir yang beresiko tinggi menderita hipertensi.



Bab V Monitoring dan Evaluasi Monitoring terhadap kegiatan intervensi ini didapatkan dari hasil kuisioner yang dikerjakan oleh seluruh kader dan masyarakat desa Abar Abir, dengan hasil sebagai berikut:



Jenis  Kelamin  



17%   Laki-­‐Laki   Perempuan  



83%  



Usia  



23%  



34%  



<  40  tahun   40  -­‐  49  tahun   50  -­‐  59  tahun  



33%  



>  60  tahun  



10%  



Tingkat  Pendidikan   5%   SD  



23%  



38%  



SMP   SMA   Perguruan  Tinggi  



34%  



Pekerjaan  



17%  



10%   13%  



Wirausaha   Petani   Ibu  Rumah  Tangga  



60%  



Lain-­‐lain  



Faktor  Resiko  Hipertensi   30   25   20   15  



Ya  



10  



Tidak  



5   0   Riwayat  HT   Riwayat   Merokok   Keluarga  HT  



Sering   AktiNitas   Pola  Makan   Terpapar   Fisik   Bebas   Asap  Rokok  



Sementara, evaluasi terhadap kegiatan intervensi ini dilakukan dengan cara pengukuran tekanan darah seluruh kader dan masyarakat desa yang diundang dan dilanjutkan dengan melakukan pencatatan dengan hasil sebagai berikut: No.



Nama



Tekanan Darah



1



Sutihah



190/110 mmHg



2



Aspiatun



181/97 mmHg



3



Siti Mailukah



180/100 mmHg



4



Hj. Latifah



170/90 mmHg



5



Supiati



163/105 mmHg



6



Yatimah



160/90 mmHg



7



Sunarni



160/90 mmHg



8



Sumtin



133/70 mmHg



9



Siti Aliyah



180/100 mmHg



10



Ana



150/90 mmHg



11



Muhatik



-



12



Farijah



-



13



Bayem



160/100 mmHg



14



Muazah



160/80 mmHg



15



Arumi



191/117 mmHg



16



Supani



190/100 mmHg



17



Alimah



170/100 mmHg



18



M. Irsyadin



19



Irnawati



130/90 mmHg



20



Maisaroh



135/95 mmHg



21



Fifin Rahmawati



120/80 mmHg



22



Husnul Aliyah



122/90 mmHg



23



Ainur Rohim



130/80 mmHg



24



Abdul Mudjib



135/90 mmHg



25



Mu’an



150/100 mmHg



26



Syarifah



120/70 mmHg



27



Istifianah



110/80 mmHg



28



Zahro Maulidah



120/80 mmHg



29



Nofa Silfiana



120/80 mmHg



30



Qomariyah



130/80 mmHg



-



Lampiran Daftar Hadir Peserta Kegiatan



Dokumentasi Selama Kegiatan Screening Berlangsung