Laporan Mini Research Busana Tailoring [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MINI RESEARCH BUSANA TAILORING Dosen Pengampu: Dra. Surniati Chalid, M.Pd Halimul Bahri, M.Pd



DISUSUN OLEH:      



Alisa Lamtiur Gultom (5191143002) Ayu Febriana (5193143023) Clarita Damayanti Sihaloho (5192443001) Enjeli Rahmadani Putri (5193343010) Nurul Hanifah Lubis (5192443005) Teresia Galingging (5192143002)



PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TATA BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil Mini Riset ke usaha tailoring. Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Tailoring. Dalam Penulisan laporan ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.



Medan, Agustus 2021



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 4 B. Tujuan Dan Manfaat ....................................................................................................... 4 BAB II GAMBARAN UMUM ................................................................................................. 5 A. Pengertian Busana Tailoring ........................................................................................... 5 B. Syarat – Syarat Busana Tailoring ................................................................................... 6 C. Membuat Pola Jas ........................................................................................................... 7 D. Teknik Menjahit Jas ...................................................................................................... 13 BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................................... 15 A. Lokasi Dan waktu Observasi ........................................................................................ 15 B. Analsis Data .................................................................................................................. 15 C. Teknik Mengumpulkan Data ........................................................................................ 15 BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................ 16 A. Cara Mengambil Ukuran............................................................................................... 16 B. Membuat Pola ............................................................................................................... 17 BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 18 A. Kesimpulan ................................................................................................................... 18 B. Saran ............................................................................................................................. 18 LAMPIRAN ............................................................................................................................. 19



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia busana memang banyak digemari oleh orang, yakni didalamnya terdapat kreativitas dan kemampuan dalam memilih maupun menciptakan desain. Dari hal tersebut maka program pendidikan tata busana diciptakan untuk mencetak peserta didik yang mampu bekerja dengan profesional didunia busana. Mengingat busana merupakan kebutuhan primer, dari busana yang sederhana hingga yang mewah. Dalam hal ini dikaitkan dengan berbagai macam teknik menjahit busana, pembahasan ini akan menerangkan mengenai busana Tailoring. Teknik menjahit tailoring merupakan teknik menjahit yang tergolong tingkat tinggi, karena dilihat dari hasilnya sudah berbeda dengan busana yang lain, hasil dari busana tailoring lebih rapi dan halus. Pengerjaannya banyak menggunakan keterampilan tangan. Bahan yang digunakan juga bahan yang bagus serta berkualitas baik, sebagian besar menggunakan kain wol. Dalam pembuatannya diperlukan kecakapan khusus seperti keterampilan tangan, ketelitian, kesabaran, dan ketekunan dalam bekerja.



B. Tujuan Dan Manfaat Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Mengetahui cara membuat pakaian kerja dengan menggunakan system tailoring 2. Dapat memahami konsep-konsep dalam membuat pakaian kerja dengan system tailoring 3. Mengetahui langkah-langkah dalam membuat pakaian kerja dengan system tailoring 4. Dapat mengetahui teknik dalam pembuatan busana kerja dengan system tailoring, baik dalam teknik menjahit, membuat pola maupun mengambil ukuran.



4



BAB II GAMBARAN UMUM A. Pengertian Busana Tailoring Busana tailoring adalah busana yang dijahit dengan jahitan yang halus dan dengan penyelesaian menggunakan jahitan tangan,dibuat dari bahan yang berkualitas baik, seperti wol atau sejenisnya. Pada proses pembuatannya memperhatikan kehalusan, kerapian, kekuatan jahitan,dengan penggunaan lapisan serta banyak menggunakan keterampilan tangan. Pembuatan busana tailoring memerlukan kecakapan khusus seperti keterampilan tangan, ketelitian, keuletan, kesabaran dan ketekunan dalam bekerja untuk menghasilkan busana yang rapih dan bagus. Tailoring dibagi menjadi beberapa tipe yaitu : 1. The Hard Tailoring Busana Tailoring yang dibuat dari bahan yang memiliki konstruksi tetap dan bersifat agak kaku, sehingga bentuk busananya terkesan kuat, dan bersifat maskulin. 2. The Soft Tailoring Busana tailoring yang dibuat dari bahan yang memiliki konstruksi kain tetap dan bersifat lembut , tidak kaku, sehingga bentuk busananya terkesan kuat, busananya dapat mengikuti bentuk tubuh, dan bersifat feminin Konsep dari busana tailoring yaitu : 3. Kompabilitas Yaitu cara menggabungkan antara bahan desain dan teknik yang digunakan. 4. Fitting Yaitu kesesuaian bentuk alami dari badan pemakai 5. Shaping Memberikan bentuk pada busana ditentukan oleh pemilihan bahan dan teknik pengerjaan 6. Kestabilan Menjaga bahan dari perubahan bentuk,dengan mengadakan penyusutan bahan. 7. Reducing Pengurangan bagian kampuh Busana tailoring dapat dilihhat dari jenis, model, teknik menjahit dan penyelesaiannya. 1) Jas Sport Jas merupakan busana dengan model kerah yang mempunyai kelepak atau rever, berlengan panjang dengan jahitan pada bagian depan dan belakang (lengan jas), dikenakan dengan pantalon yang pada umumnya terbuat dari kain yang sama terutama busana kesempatan pesta atau acara resmi dan 5



kadang berbeda kain antara pantaloon dan jas terutama untuk pemakaian busana kerja atau acara lain, seperti acara reuni atau sering dipakai para artis sebagai pelengkap busana. Penggunaan jas secara lengkap terdiri dari pantalon, kemeja lengan panjang dengan kerah bord, vest dan jas dilengkapi dengan dasi yang serasi. 2) Vest merupakan pelengkap pemakaian jas, yang dikenakan sebelum jas atau setelah pemakaina kemeja. Bentuk vest hampir sama dengan rompi, vest panjangnya sampai pinggang dengan belahan pada bagian muka yang dikuatkan oleh kancing dan garis lehernya rendah agar dasi dapat terlihat dari luar. Pada bagian belakang bisa dipasang ban, gesper atau tali B. Syarat – Syarat Busana Tailoring 1. Tampak Luar a. Terdapat kerah b. Terdapat saku vest atas c. Saku pada bagian depan ( kanan dan kiri ) 



Saku vest berklep







Saku paspoille berklep



d. Kup depan atau garis hias e. Lengan jas f. Lubang kancing tangan / paspoille g. Belahan belakang 2. Tampak Dalam a. Bagian dalam tertutup dengan lining ( furing ) b. Terdapat saku pada bagian lining depan c. Menggunakan bahan pelapis d. Terdapat bantalan pada bagian bahu



6



C. Membuat Pola Jas



https://fitinline.com/article/read/membuat-pola-jas-almamater/ Alat yang digunakan 



Skala kertas







Penggaris panjang







Penggaris pola







Pensil mekanik







Penghapus







Pulpen warna hitam







Pulpen warna merah







Pulpen warna biru



Ukuran standar jas (ukuran standar M) 



Lingkar badan







Lingkar pinggang







Lingkar panggul







Lebar punggung atas



: 110 : 106 : 110 : 48 7







Lebar muka







Panjang belakang







Lingkar leher







Panjang punggung







Lingkar kerung lengan







½ Lingkar siku



: 19







Panjang lengan



: 61,5







½ Lingkar pergelangan tangan : 15







Panjang siku



: 45 : 70 : 48 : 46 : 54



: 28



Pola Badan Depan dan Belakang Pola Jas Buat garis pola persegi ABCD A–B=C–D



: lingkar panggul dibagi 2



A–C=B–D



: panjang belakang dikurangi 2cm



A–B=C–D



: dibagi 2, kemudian hubungkan dengan menggunakan garis



bantu titik-titik



Membuat pola badan belakang B–E



: naik 4 cm, buat garis bantu titik-titik



E1



: B – E dibagi 2, buat garis bantu titik-titik



E–F



: lingkar leher dibagi 6cm ditambah 2 cm



Hubungkan F – E1 untuk kerung leher belakang dengan membuat garis lengkung B–G



: lebar punggung atas dibagi 2



Hubungkan F – G E1 – H



: panjang punggung



B–I



: lingkar kerung lengan dibagi 2 8



J



: E1 – I dibagi 2



J – J1



: B – G dikurangi 1cm



I – I1



: lingkar badan dibagi 4



H – H1



: lingkar pinggang dibagi 4



D – D1



: lingkar panggul dibagi 4



Hubungkan G – J1 – I1 untuk membuat kerung lengan bagian belakang Hubungkan I1 – H1 – D1 untuk membuat garis sisi badan belakang Membuat belahan belakang D – D2 = D3 – D4



: 4cm



D – D3 = D2 – D4



: 18cm



Membuat pola badan depan A–K



: lingkar leher dibagi 6 ditambah 2 cm



A–L



: lingkar leher dibagi 6 ditambah 1cm



Hubungkan K – L untuk membuat kerung leher depan dengan membuat garis lengkung A – K1



: lebar punggung atas dibagi 2



K1 – M



: turun 4 cm, buat garis bantu titik-titik



Hubungkan K – M A–N



: B – I (lingkar kerung lengan dibagi 2)



N–O



:I–H



O–C



:H–D



A–P



: A – N dibagi 3



P – P1



: lebar muka dibagi 2



N – N1



: lingkar badan dibagi 4



9



O – O1



: lingkar pinggang dibagi 4



C – C1



: lingkar panggul dibagi 4



Hubungkan M – P1 – N1 untuk membuat kerung lengan bagian depan Hubungkan N – O1 – C1 untuk membuat garis sisi pada bagian depan Untuk membuat temat kancing buat garis bantu C – Q = A – R = 2,5cm, kemudian hubungkan R – Q dengan garis bantu titik-titik



Membuat pola saku atas Dari titik P masuk 5cm, kemudian buat saku vest U – U1= U2 – U3



: 10cm



U – U2 = U1 – U3



: 2cm



Membuat pola saku bawah Dari titik O masuk 6 cm,kemudian buat pola saku klep V – V1 = V2 – V3



: 12cm



V – V2 = V2 – V3



: 5cm



Kemudian pada titik V2 dan V3, bentuklah klep agak melengkung



Membuat pola krah Ukur terlebih dahulu kerung leher belakang K – K1



: buat garis bantu titik-titik



K1 – K2



: 2cm



Hubungkan K – K2, panjangnya sesuai dengan kerung leher belakang K2 – S



: buat garis siku (8cm)



M–T



: dari titik M tarik garis bantu titik-titik sampai batas terluar



tempat kancing 10



T – T1



: 4cm



T1 – T2



: naik 3 cm



T – T2



: 4cm



Hubungkan S – R – T2 Dari T1 buat garis bantu titik-titik sampai pada batang pinggang, kemudian dari T1 buat garis lengkung untuk membentuk krah. Pola Lengan



Membuat pola lengan A–B=C–D



: ¼ lingkar badan dikurangi 2



A–C=B–D



: panjang lengan



A – A1



: A – B dibagi 2



11



C – C1



: C – D dibagi 2



Hubungkan A1 – C1 dengan garis bantu titik-titik



Membuat pola lengan atas B – B1



: 4cm (tetap)



Hubungkan A1 – B1 dengan garis bantu titik-titik B–E



: panjang siku



B–F



: A – A1 ditambah 2,5cm



A–G



:B–F



Hubungkan G – A1 dengan garis bantu titi- titik G–H



: G – A1 dibagi 2



Hubungkan A – H dengan menggunakan garis bantu titik-titik H – H1



: naik 0,5cm



Hubungkan G – H1 – A1 – B1 untuk membuat kerung lengan atas E–I



: ½ lingkar siku ditambah 2cm



D – D1



: 2cm



D – D2



: turun 1cm



Hubungkan E – D2 D2 – J



: ½ lingkar pergelangan tangan ditambah 2cm



Hubungkan I – J Hubungkan J – D2



Membuat lengan bawah B1 – B2



: 2cm



12



G – G1



: masuk 5cm



Buat kerung lengan bawah dengan menghubungkan B2 – G1 E – I1



: ½ lingkar siku dikurangi 2cm



Hubungkan G1 – I1 D2 – J1



: ½ lingkar pergelangan tangan dikurangi 2cm



Hubungkan I1 – J2 Hubungkan B2 – E D. Teknik Menjahit Jas Teknik menjahit busana tailoring menggunakan kampuh terbuka dengan penyelesaian zigzag. Pada busana tailoring, pelapis yang digunakan untuk kelepak atau rever dan kerah bawah merupakan pelapis yang terbuat dari rambut kuda (bulu kuda). Penyelesaian bagian dalam busana tailoring umumnya menggunakan furing tertutup. Bahan dasar bagian muka dilapisi kain gula dan kufner, sementara pada bagian belakang kira-kira setengah badan dilapisi kain gula. Kufner merupakan bahan pelapis yang penggunaannya sama seperti viselin, tapi kufner ini cenderung lebih lebih tebal dan mempunyai tekstur yang lebih kasar. Selain itu kufner juga memiliki ketebalan bertingkat dari tepi kain satu ke tepi kain lainnya. Kufner banyak digunakan pada busana tailoring khususnya jas dan mantel. Dengan adanya bahan pelapis dan pembentuk yang ditempatkan pada bagian tertentu dari jas maka tampilan busana yang dihasilkan pasti juga akan kelihatan lebih baik. Selain itu busana tersebut juga akan tahan lebih lama jika dibandingkan busana yang tidak dilengkapi dengan bahan pembentuk sama sekali. Dalam proses pembuatan jas pria dengan teknik tailoring penyelesaian akhirnya selalu diikuti dengan: Membuat lubang kancing dan memasang kancing. Menyeterika jahitan pada pakaian untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus dan rapi.



13



Untuk memastikan bahwa busana tailoring yang anda buat memiliki kualitas yang benar-benar baik perhatikan beberapa hal berikut: Pastikan letak kancing pertama dan saku dari busana yang anda buat sudah tepat dan sesuai model. Bentuk krah sesuai model dan tepat letak maupun bentuknya. Jatuhnya badan, pinggang, panggul, krah sesuai dengan model. Pas badan si pemakai (pemakai dapat bergerak secara leluasa dan bebas).



14



BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan waktu Observasi Observasi ini kami laksanakan pada sebuah usaha tailoring yang bernama Ridwan Taylor, Jl. Anwar Idris, Tanjung Balai. Adapun waktu observasi kami lakukan pada tanggal 24 Agustus pukul 15.30 WIB.



B. Analsis Data Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, analisis data kualitatif merupakan data yang bukan dalam bentuk angka atau bilangan dan biasanya berupa data informasi yang berbentuk teks, kalimat verbal maupun narasi. Metode analisis data ini merupakan metode dengan menggunakan wawancara dan observasi dengan menjawab pertanyaan.



C. Teknik Mengumpulkan Data Nazir (1999:145) mendefinisikan pengumpulan data aebagai prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam observasi ini adalah metode wawancara.



15



BAB IV PEMBAHASAN A. Cara Mengambil Ukuran Dari hasil miniriset yang kami lakukan,cara mengambil ukuran sama halnya dengan mengambil ukuran pada umunya seperti: 1. Lingkar Leher (LL) Caranya adalah dengan mengukur sekeliling pada batas leher, dengan meletakkan jari telunjuk di lekuk leher. 2. Lingkar Badan (LB) Diukur pada sekeliling badan atas yang terbesar , melalui puncak dada, ketiak, dan punggung. Posisi pita ukur atau meteran pada badan belakang atau punggung harus datar dari ketiak sampai ketiak. Diukur pas dahulu, kemudian ditambah 4 cm, atau diselakan 4 jari. 3. Lingkar Pinggang (LP) Diukur pas mengelilingi pinggang, kemudian ditambah 1 cm, atau diselakan 1 jari. Untuk pinggang ban rok dan slack biasanya dikurangi 1 cm. 4. Lingkar Panggul (LPG) Diukur mengelilingi badan bawah terbesar , ditambah 2 cm sebelah atas puncak pantat/ bokong dengan posisi meteran datar. Diukur pas dahulu, kemudian ditambah 4 cm atau diselakan 4 jari. 5. Tinggi Panggul (TPG) Diukur dari batas garis pinggang, sampai di bawah ban sentimeter di panggul. 6. Panjang Punggung Diukur dari tulang leher yang menonjol di tengah belakang lurus kebawah sampai di bawah batas garis pada pinggang 7. Lebar Punggung Diukur 8-7 cm di bawah tulang leher yang menonjol atau pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari batas lengan kiri sampai lengan kanan. 8. Panjang sisi (PS). Diukur dari batas ketiak ke bawah ban petar pinggang dikurangi 2 s/d 3 cm. 9. Lebar muka (LM).



16



Diukur pada 5 cm di bawah lekuk leher atau pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari batas lengan yang kanan sampai batas lengan yang kiri. 10. Panjang muka (PM). Diukur dari lekuk leher di tengah muka ke bawah sampai di bawah ban pinggang. 11. Tinggi dada (TD). Diukur dari bawah ban pinggang tegak lurus ke atas sampai di puncak buah dada. 12. Panjang bahu (PB). Diukur pada jurusan di belakang daun telinga dari batas leher ke puncak lengan, atau bahu yang terendah. 13. Lingkar kerung lengan . Diukur sekeliling lubang lengan, pas dahulu ditambah 2 cm untuk lubang lengan tanpa lengan, dan ditambah 4 cm untuk lubang lengan yang akan dipasangkan lengan. 14. Panjang lengan Diukur dari puncak lengan terus ke bawah lengan sampai batas lengan yang diinginkan. 15. Lebar dada (LD). Diukur jarak dari kedua puncak buah dada.



B. Membuat Pola Dari hasil miniriset ini,pemilik Taylor mengatakan bahwasanya Pola jas wanita nya itu harus lebih besar bagian pola depan dari belakang .cara membuat pola sama dengan membuat pola jas umumnya,hanya saja pada tempat ini menggunakan pola diatas kain.Pola diatas kain adalah teknik pembuatan pola secara langsung di atas bahan kain yang akan dibuat busana sesuai dengan model yang diinginkan. Biasanya untuk model yang sederhana seperti kemeja, celana pendek atau panjang dan lain-lain.Di tempat ini juga mengunakan ukuran inci bukan ukuran cm seperti biasanya, dan juga untuk model dan bahan jas sesuai keinginan pelanggan.Lalu untuk kampuh ,kampuh bersih pada jas yaitu 1 inci. Pada bagian kerah jas interfacing yang digunakan yaitu kain fislin,dan untuk kantongnya dingunakan kain keras atau straplex.Untuk lobang kancing , dapat dingunakan kancing bobok maupun lubang kancing manual yg dijahit pake tangan sendiri Biasanya kancingnya ada 2 dengan posisi melintang.Kancing yang biasa dingunakan pada tempat Taylor ini yaitu kancing bungkus atau kancing jas. 17



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Busana tailoring adalah busana yang dijahit dengan jahitan yang halus dan dengan penyelesaian menggunakan jahitan tangan,dibuat dari bahan yang berkualitas baik, seperti wol atau sejenisnya. Pada proses pembuatannya memperhatikan kehalusan, kerapian, kekuatan jahitan,dengan penggunaan lapisan serta banyak menggunakan keterampilan tangan. Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya pembuatan jas dengan teknik tailoring pada umumnya sama dengan teknik yang digunakan oleh usaha Ridwan Tailoring hanya saja terdapat perbedaan pada pembuatan pola usaha ridwan Tailoring langsung membuat pola pada kain dan cara pengukurannya menggukan ukuran inchi.



B. Saran Demikianlah makalah ini kami buat , kami menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, kami akan terus memperbaiki



makalah



dengan



mengacu



kepada



sumber



yang



bisa



dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, kritik dan saran dati pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan penulisan makalah kedepannya



18



LAMPIRAN



19



20



21



22



23



24



25



26