Laporan MSPM Siklus Menu 7 Hari Yunita Padang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) MANAGEMEN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI SIKLUS MENU 7 HARI DI RSU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA



YUNITA LESTARI PADANG P01031217098



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI SARJANA TERPAN GIZI DAN DIETETIKA 2020



PERNYATAAN PERSETUJUAN



Judul



: Perencanaan Siklus Menu 7 Hari



di Instalasi Gizi RSU



Universitas Sumatera Utara Nama Mahasiswa/i : Yunita Lestari Padang NIM



: P01031217098



Program Studi



: Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika



Jurusan



:



Gizi



Disetujui Oleh : Pembimbing Lapangan/ CI



Dosen Pembimbing



Sari Marito Pasaribu, S.Gz



Abdul H.Angkat, SKM,M.Kes



NIP.



NIP.



Mengetahui : Kepala Insatalasi Gizi RSU Universitas Sumatera Utara



Dr.Fitriyani Nasution , M.Gizi , Sp. NIP .



2



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-nya lah saya dapat menyelesaikan “Laporan Perencanaan Siklus Menu 7 Hari ” menyelesaikan



Laporan



Praktik



Kerja



Lapangan



(PKL)



untuk



Manajemen



Penyelenggaraan Makanan Institusi, di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Selaku penulis saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan penulisan, untuk kritik dan saran sangat kami harapkan untuk masukan menjadi lebih baik lagi. Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada 1. Abdul H.Angkat, SKM,M.Kes selaku dosen pembimbing Praktek Kerja Lapangan Politeknik Kesehatan Medan 2. Dr.Fitriyani Nasution , M.Gizi , Sp.GK selaku Kepala Instalasi Gizi yang memberikan izin lokasi pelaksanaan pengembangan resep ini. 3. Sri Marito Pasaribu, S.Gz selaku pembimbing Rummah Sakit Universitas Sumatera Utara Medan 4. Yusuf Satya, S.Gz selaku pembimbing Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Medan. 5. Staf/karyawan di Instalasi Gizi yang telah mendukung dalam pelaksanaan pengembangan resep ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih Medan, 10 September 2020



Yunita Lestari Padang



3



DAFTAR ISI COVER....................................................................................................... LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................



ii



KATA PENGANTAR.................................................................................



iii



DAFTAR ISI...............................................................................................



iv



BAB I PENDAHULUAN............................................................................. A. Latar Belakang................................................................................



1



B. Tujuan ............................................................................................



2



C. Manfaat ...........................................................................................



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. A. Perencanaan Menu ........................................................................



3



1. Pengertian Perencanaan Menu.................................................



3



2. Langkah langkah Perencanaan Menu.......................................



3



3. Penyusunan Siklus Menu..........................................................



5



B. Dispepsia ........................................................................................ 1. Pengertian Dispepsia.................................................................



5



2. Faktor penyebab .......................................................................



6



3. Manajemen diet ........................................................................



7



C. Kol elithiasis.................................................................................... 1. Pengertian Kolelithiasis...................................................................



9



2. Faktor Penyebab Kolelithiasis.........................................................



9



3. Manajemen Diet .............................................................................



10



BAB III PENYUSUNAN MENU ................................................................ A. Menu hari pertama .........................................................................



11



B. Menu hari ke dua............................................................................



12



C. Menu hari ke tiga ............................................................................



13



D. Menu hari ke empat .......................................................................



14



4



E. Menu hari ke lima ...........................................................................



15



F. Menu hari ke enam ........................................................................



16



G. Menu hari ke tujuh ..........................................................................



17



DAFTAR PUSTAKA



5



BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan



menu



sampai



dengan



pendistribusian



makanan



kepada



konsumen dalam rangka pencapain status yang optimal melalui pemberian makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi bertujuan untuk mencapai status kesehatan yang optimal melalui pemberian makan yang tepat. (Depkes, 2003). Pelayanan makanan (Food service) di rumah sakit merupakan salah satu bentuk kegiatan pelayanan bagi pasien yang dirawat di rumah sakit yang bertujuan



untuk



memenuhi



kebutuhan



zat



gizi



pasien



dalam



upaya



mempercepat penyembuhan penyakit, mencapai status gizi optimal dan dapat memenuhi ukuran kepuasan pasien (Depkes RI, 2003). Sasaran penyelenggaran makanan dirumah sakit adalah pasien. Sesuai dengan kondisi Rumah Sakit dapat juga dilakukan penyelenggaraan bagi pengunjung (pasien rawat jalan atau keluarga pasien). Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang serta habis termakan merupakan salah satu cara mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari rawat inap (Depkes, 2006). Keberhasilan suatu penyelenggaraan makana pada institusi atau individu dengan suatu managemen institusi dapat dicapai bila penyelenggaraan makanan dipandang sebagai suatu program yang utuh dan dikelola secara profesional. Suatu penyelenggaraan makanan menginginkan mutu makanan sangat tinggi yaitu enak, gizi seimbang, harga yang layak dan kebersihan serta sanitasi yang tinggi sehingga dapat dimakan dan memuaskan konsumen. Perencanaan menu merupakan penentun keberhasilan pengolahan makanan sebagai langkah awal dalam fungsi penyelenggaraan makanan, disusun



jauh



sebelum



waktu



pelaksanaan



yaitu



sebelum



penyusunan



perencanaan kebutuhan bahan makanan dan minuman. Perencanaan menu 6



yang baik adalah bila disusun oleh suatu tim yang terdiri dari mereka yang banyak kaitannya dalam penyelenggaraan makanan dan direncanakan secara matang dan teliti jauh sebelumnya. (arhamy 2012) Tujuan perencanaan menu adalah tersedianya beberapa buah susunan menu yang dilengkapi dengan pedoman menurut klasifikasi pelayanan yang ada atas dasar keebijakan dan ketetapaan yang ada. Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan (PKBM) adalah kegiatan yang menetapkan jumlah, macam/jenis dan kualitas bahan makanan yang dibutuhkan untuk kurun waktu tertentu. (a.syafar 2012) B. Tujuan 1. Tujuan umum Dapat menghitung kebutuhan dan penggunaan bahan makanan menu 7 hari pada pasien Dispepsia + Kolelithiasis



di Rumah Sakit Universitas



Sumatera Utara 2. Tujuan Khusus a. Menghitung kebutuhan bahan makanan pada siklus 7 hari b. Menghitung kalori dalam satu siklus menu. c. Menghitung analisis harga dalam satu siklus menu. C. Manfaat 1. Mempermudah dalam rekapitulasi dalam pemesanan bahan – bahan makanan di instalasi gizi RS Universitas Sumatera Utara. 2. Menambah variasi menu pada pasien Dispepsia + Kolelithiasis di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.



7



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Menu 1. Pengertian perencanaan menu Kata “menu” berarti hidangan makanan yang disajikan dalam suatu acara makan, baik makan siang maupun makan malam. Namun, menu dapat juga disusun untuk lebih dari satu kali makan, misalnya unuk satu hari terdiri dari menu makan pagi makan siang dan makan malam, serta makananan selingan jika ada. Dalam penyelanggaraan makanan institusi, menu dapat disusun untuk jangka waktu yang cukup lama, misalnya untuk selama lima hari atau sepuluh hari. Menu yang disusun seperti itu disebut menu standar (master menu). Menu induk (Master menu) digunakan sebagai patokan dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit (Moehyi, 1992) Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyususnan menu yang akan diolah untuk memenuhi selera konsumen pasien dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Merencanakan menu untuk suatu pelayanan makanan kepada orang banyak adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah, karena setiap orang mempunyai kebiasaan dan kesukaan makan yang saling berbeda. 2. Langkah –langkah perencanaan menu Adapun langkah – langkah dalam perencanaan menu, meliputi :  Bentuk Tim Kerja Bentuk tim kerja untuk menyusun menu yang terdiri dari dietisen, kepala masak (chef cook), pengawas makanan  Menetapkan Macam Menu Mengacu pada tujuan pelayanan makanan



rumah sakit, maka perlu



ditetapkan macam menu, yaitu menu standar, menu pilihan, dan kombinasi keduanya. 8



 Menetapkan lama siklus menu dan kurun waktu Penggunaan menu perlu ditetapkan macam menu yang cocok dengan system penyelenggaraan makan yang sedang berjalan. Siklus dapat dibuat untuk menu 5 hari, 7 hari, 10 hari atau 15 hari. Kurun waktu penggunaan menu dapat diputar selama 6 bulan – 1 tahun  Menetapkan pola menu Pola menu yang dimaksud adalah menetapkan pola dan frekuensi macam hidangan yang direncanakan untuk setiap waktu makan selama satu putaran menu. Dengan penetapan pola menu dapat dikendalikan penggunaan bahan makanan sumber zat gizi dengan mengacu gizi seimbang.  Menetapkan besar porsi Besar



porsi



adalah



banyaknya



golongan



bahan



makana



yang



direncanakan setiap kali makan dengan menggunakan satuan penukar berdasarkan standar makanan yang berlaku di rumah sakit.  Mengumpulkan macam hidangan untuk pagi, siang, dan malam pada satu putaran menu termasuk jenis makanan selingan.  Merancang format menu Format menu adalah susunan hidangan sesuai dengan pola menu yang sudah ditetapkan. Setiap hidangan yang terpilih dimasukan dalam format menu sesuai dengan golongan bahan makanan.  Melakukan penilaian menu dan merevisi menu Untuk melakukan penilaian menu diperlukan instrument penilaian yang selannjutnya instrument tersebut disebarkan kepada setiap manajer, misalnya manajer produksi, distribusi dan marketing. Bila ada ketidaksetujuan oleh salah satu pihak manajr, maka perlu perbaikan kembali sehingga menu telah benar benar disetujui oleh manajer.



9



 Melakukan test awal menu. Bila menu telah disepakati, maka perlu dilakukan uji coba menu. Hasil uji coba, langsung diterapkan untuk perbaikan menu (PGRS)) 3. Penyusunan Siklus Menu Siklus menu yang lebih lama akan lebih baik, karna akan mencegah terjadinya pengulangan menu yang terlalu dekat. a. Struktur Menu Ketentuan frekuesi pemberian makan dan makanan selingan dalam sehari: 3x makan dan 2x makan selingan atau 4x makan. Menurut Kebutuhan  menu pagi  menu siang  menu malam  menu makanan selingan Susunan Menu  Makanan pembuka  Makanan utama  Makanan pencuci mulut/penutup  Minuman B. Dispepsia 1. Definisi Dispepsia Dispepsia berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (buruk) dan peptein (pencernaan). Istilah dispepsia mulai gencar dikemukakan sejak akhir tahun 1980-an, yang menggambar keluhan atau kumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrum, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa penuh, sendawa, regurgitasi, dan rasa panas yang menjalar di dada. Sindrom atau keluhan ini dapat disebabkan atau didasari oleh berbagai



10



penyakit, termasuk juga didalamnya penyakit yang mengenai lambung atau yang dikenal sebagai penyakit maag. (Djojodiningrat, 2006). Definisi dispepsia menurut kriteria Rome III adalah salah satu atau lebih gejala dibawah ini : a) Rasa penuh setelah makan (yang diistilahkan postprandial distress syndrome) b) Rasa cepat kenyang (yang berarti ketidakmampuan untuk menghabiskan ukuran makan normal atau rasa penuh setelah makan) c) Rasa nyeri epigastrik atau seperti rasa terbakar (diistilahkan epigastric painsyndrome) (Lady Maria 2018) 2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Dispepsia Faktor-faktor yang menyebabkan dispepsia adalah : 1) Gangguan pergerakan (motilitas) piloroduodenal dari saluran pencernaan bagian atas (esofagus, lambung dan usus halus bagian atas). 2) Menelan terlalu banyak udara atau mempunyai kebiasaan makan salah (mengunyah dengan mulut terbuka atau berbicara). 3) Menelan makanan tanpa dikunyah terlebih dahulu dapat membuat lambung terasa penuh atau bersendawa terus. 4) Mengkonsumsi



makanan/minuman



yang



bisa



memicu



timbulnya



dispepsia, seperti minuman beralkohol, bersoda (soft drink), kopi. Minuman jenis ini dapat mengiritasi dan mengikis permukaan lambung. 5) Obat penghilang nyeri seperti Nonsteroid Anti Inflamatory Drugs (NSAID) misalnya aspirin, Ibuprofen dan Naproven. (Rani, 2007). 6) Pola makan Di pagi hari kebutuhan kalori seseorang cukup banyak sehingga bila tidak sarapan, lambung akan lebih banyak memproduksi asam. Tuntutan pekerjaan yang tinggi, padatnya lalu lintas, jarak tempuh rumah dan kantor yang jauh dan persaingan yang tinggi sering menjadi alasan para profesional untuk menunda makan. (Rani, 2007). 7) Faktor stres 11



Faktor stres erat kaitannya dengan reaksi tubuh yang merugikan kesehatan. Pada waktu stres akan menyebabkan otak mengaktifkan sistem hormon untuk memicu sekresinya. Proses ini memicu terjadinya penyakit psychosomatik dengan gejala dispepsia seperti mual, muntah, diare, pusing, nyeri otot dan sendi. (Irawan, 2007). 3. Manajemen Diet Penderita Dispepsia Diit pada penyakit dispepsia diberikan untuk penyakit yang berhubungan dengan saluran cerna. Gangguan pada saluran cerna umumnya berupa sindroma dispepsia yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrum, kembung, nafsu makan berkurang dan rasa cepat kenyang. a. Tujuan Diet Tujuan diet adalah untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan. b. Syarat Diet Syarat diet penyakit dispepsia (diet lambung) adalah : a. Mudah cerna, porsi kecil dan sering diberikan b. Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya. c.



Lemak



rendah, yaitu 10-15 % dari kebutuhan energi total yang



ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai kebutuhan. d. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap. e. Cairan cukup, terutama bila ada muntah f. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima perorangan). g. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak dianjurkan minum susu terlalu banyak. h. Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang. 12



i. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja 24-48 jam untuk memberi istirahat pada lambung. (sopia delfi 2019) c. Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan Bahan Makanan Sumber



Dianjurkan



Tidak dianjurkan



Beras dibubur atau ditim; Beras ketan, beras tumbuk, roti kentang dipure; macaroni whole wheat, jagung; ubi, singkong, direbus; roti dipanggang; tales; cake, dodol, dan berbagai biscuit; krekers; mi, bihun, kue yang terlalu manis dan tepung-tepungan dibuat beremak tinggi. pudding atau bubur.



Sumber protein



Daging sapi empuk, hati, ikan, Daging, ikan ,ayam yang diawet, ayam digiling atau dicincang digoreng; daging babi; telur dan direbus, disemur, ditim, diceplok atau digoreng. dipanggang; telur ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air dan dicampur dalam makanan; susu.



Sumber protein



Nabati Sayuran



Buah



Lemak



Tahu, tempe disrebus ditim, Tahu, tempe digoreng; kacang ditumis; kacang hijau direbus, tanah, kacang merah, kacang polo. dan dihaluskan. Sayuran yang tidak banyak Sayuran mentah, sayuran berserat serat dan tidak menimbulkan tinggi dan menimbulkan gas seperti gas dimasak; bayam, bir, labu daun singkong, kacang panjang, siam, labu kuning, wortel, tomat kol, lobak, sawi, dan asparagus direbus dan ditumis. Papaya, pisang, jeruk manis,



Buah yang tinggi serat atau dapat



sari buah; pir dan peach dalam



menimbulkan gas seperti jambu biji,



kaleng.



nanas, apel, kedondong, durian,



Margarin dan mentega; minyak Lemak santan kental. nangka;hewan, buah yang dikeringkan. untuk menumis dan santan Encer



13



Minuman



Sirup, teh



Minuman yang mengandung soda



Sumber : Almatsier, Penuntun Diet



C. Kolelithiasis 1. Pengertian Kolelitiasis Kolelitiasis merupakan Endapan satu atau lebih komponen empedu yaitu kolesterol, bilirubin,garam empedu, kalsium, protein, asam lemak, dan fosfolipid Kolelitiasis



adalah



penyakit



batu



atau



dalam



didalamkandungempedu



di



empedu



yang



saluran



dapatditemukan



empedu,



atau



pada



keduaduanya. Sebagian besar batu empedu, terutama batu kolesterol, terbentuk di dalam kandung empedu



Meningkatnya sekresi kolesterol ke dalam empedu



sesuai dengan bertambahnya usia. Empedu menjadi semakin litogenik bila usia semakin bertambah.Wanita mempunyai risiko dua kali lipat untuk terkena kolelitiasis dibandingkan dengan pria. Ini dikarenakan oleh hormon esterogen berpengaruh terhadap peningkatan eskresi kolesterol oleh kandung empedu 2. Faktor penyebab Cholelitiasis Konsumsi makanan yang mengandung lemak terutama lemak hewani berisiko untuk menderita kolelitiasis. Kolesterol merupakan komponen dari lemak. Jika kadar kolesterol yang terdapat dalam cairan empedu melebihi batas normal, cairan empedu dapat mengendap dan lama kelamaan menjadi batu.44 Intake rendah klorida, kehilangan berat badan yang cepat mengakibatkan gangguan terhadap unsur kimia dari empedu dan dapat menyebabkan penurunan kontraksi kandung empedu. Kurangnya aktifitas fisik berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya kolelitiasis. Ini mungkin disebabkan oleh kandung empedu lebih sedikit berkontraksi Faktor lain penyebab kolelitiasis adalah obesitas, kehamilan, intoleransi glukosa,



resistensi



insulin,



14



diabetes



mellitus,



hipertrigliseridemia,poladiet,penyakitCrohn’s, reseksi ileus Kolelitiasis termasuk penyakit yang jarang pada anak.( Nurhikmahrizk 2019) 3. Manajemen Diet Penderita Cholelitiasis a. Tujuan Diet Tujuan



diaet



penyakit



kandung



empedu



adalah



mempertahankna status gizi optimal dan mengistirahatkan



mencapai



dan



kandung empedu



sementara waktu dengan cara :  Menurunkan berat badan jika kegemukan yang dilakukan bertahap  Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen  Mengatasi malabsobrsi lemak  Mencegah oembentukan batu empedu berulang b. Syarat Diet 1. Energi sesuai kebutuhan . jika kegemukan dapat diberikan diet rendah energi. Pembatan energi diberikna secara betahap untuk menghindari penurunan berat badan yang telalu cepat 2. Protein dibeikan 1,25 g/kg b. Protein dapata diberikan lebih tinggi disesuaikan kondois katabolisme protein 3. Pemberian lemak disesuaikan dengan kondisi pasien .  Kondisi akut : jika gangguan kandung epesdu bersifat alkut maka lemak todak diperbolerhkan sampai leadaan akuttnya selesai  Kondisi kronik : pada kondisi ini lemak dapat berikan 25-30% dari kebutuhan kehari. Salah satu faktor pembentukan batu empedu adakah kegemukan sehihha dieet rendah lemak sangat diajurkan. 4. Karbohidrat diberikan sesuai kebutuhan. Konsumsu karbohidrat sedehana dibatasi dena diganti dengan katbohidrat tinggi serat. 5. Serat tinggi 30-35% / hari. 6. Berikan sumplemne vitamin A,D,E,dan K jika diperlukan, 7. Hindari



bhan



makanan



yang



nyaman(penuntun diet)



15



berikan



rasa



kembung



dan



tidak



c. Bahan makanan dianjurkan fan tidak dianjurkan Bahan



Dianjurkan



Tidak dianjurkan



makanan Sumber



Beras merah,roti



Kue,biskuit,pastri,ketan,talas



karbohidrat gandum,havemut,makaroni,jan Protein



gung,kentang,sereal Telur,ikan segar,daging tanpa



Daging



hewani



lemak,ayam tanpa kulit,susu



berlemak,udang,bebek,otak,limfa,ginjang,



skim,susu non fat, ,yoghurt



hati,sosis,babat,usus, cumi,sarden



Protein



non fat Tahu tempe,oncom,kacang



kalengan ,kulit ayam Kacang merah,kacang tanah



nabati Sayur



kacangan ,tofu Semua sayuran kecuali sayura



Kol,sawi,lobak,ketimun



yang tedapat pada daftar Buah



makann tidak dianjurkan Semua buah kecuali buah



Durian,mangga matang,alpukat



yang tedapat pada daftar Bumbu



makann tidak dianjurkan Bawang merah,bawang



-



putih,lada ,kinyit ,jahe,ketumbar,salam,sereh,le Lemak



ngkuas, Minyak tumbuh tumbuhan



Margarin yang mengandung lemak



,minyak jagung,minyak



jenuh,minyak dari hewan,minyak



kedelai,minyak biji



babi,kambing,susu full cream,keu mentega



matahari,minyak zaitun dan



,youghurt.



sebaginya Penggunaa maksimal perari :  3 sdt margarin  3 sdm margarin non fat  3 sdm mayonase  3 sdt minyak goreng Gunakan minyak untuk menumis. Makakan ditumiss lebih diutamana 16



daripada di goreng Minuman



Minuman beralkohol Sumber : Almatsier, Penuntun Diet



17



BAB III PENYUSUNAN MENU DISPEPSIA + KLELITHIASISI



18



Menu Hari Pertama Wakt u



07:00



10:00



Nama



Bahan



Bera



Hidangan



(Gram)



t



Bubur nasi Sop telur



Agar agar



Energi (Kkal)



Kebutuhan zat gizi Protein Ha Lemak (g)



(g)



(g)



Harga Bahan Makanan Harga/satuan Harga/100 gram Harga/kebutuha (Rp)



(Rp)



n



90,2 69,8 34,4 10 1,1



1,7 3,2 0,6 0,4 0,1



19,9 0,4 3.5 2,2 0,8



0,2 3,5 2 0,2 0,2



15.000 1500 5.000 5.000 3.000



1500 1500 500 500 300



(rp) 375 1500 250 250 6



bawang t.agar agar 3



4,6



0,1



0,8



0,2



3.000



300



300



Jagung Beras Ayam Santan



25 25 55 50



90,5 90,2 128,2 21,3



2 1,7 12,1 0,2



19,2 19,9 0 0,9



0,9 0,2 8,5 2



7.000 15.000 35.000 5.000



700 1500 3500 500



175 375 1.365 250



cair Tahu Rumpt laut Pepaya T.beras



50 10 100 20



38 0,2 39 72,2



4,1 0,7 0,6 1,3



0,9 0,02 9,8 15,9



2,4 0,3 0,1 0,2



2.000 7.000 12.000 10.000



200 700 1200 1000



100 70 1200 20



Santan Gula



30 50



21,3 184,5



0,2 0,3



0,9 47,1



2 0



5.000 17.000



500 1700



150 1050



merah Beras



25



90,2



1,7



19,9



0,2



15.000



1500



375



Beras Telur Wotel Labu siam Daun



25 45 50 50 5



jagung 12:00



Nasi putih Gulai ayam



Sushi tahu 16:00



Buah Bubur sumsum



19:00



Nasi Putih



19



Ikan bumbu



kembung



45



67,3



12,8



0



1,4



27.000



2700



1875



Kunyit Tahu



5 50



32,5 38



1,3 4,1



5,8 0,9



4,1 2,4



3.000 2000



300 200



15 100



Wortel Labu siam Pisang



50 50 100



34,4 10 92 1287



0,6 0,4 1



3,5 2,2 23,4



2 0,2 0,5



5.000 5.000 15.000



500 500 1500



250 250 1500



kuning Bola bola tahu sop wortel labu siam Buah



Hari Ke 2 Wakt u



07:00



Energi



Kebutuhan zat gizi Protein Ha



Nama



Bahan



Bera



Hidangan



(Gram)



t



Nasi putih



Beras



25



90,2



1,7



19,9



Telur Santan cair toge Minyak t.agar agar Buah naga Beras



45 50 50 5 3 50 25



69,8 35,5 30,5 43,1 4,6 30 90,2



5,7 0,3 3,3 0 0,1 0,1 1,7



0,5 1,5 2,4 0 0,8 0 19,9



lunak Gulai telur Tumis toge 10:00



Pudding naga



12:00



Nasi putih



(Kkal)



(g)



(g)



20



Lemak Harga (g)



Harga bahan makanan Harga /100 Harga/kebutuhan



/satuan



gr



(Rp)



0,2



(Rp) 15.000



(Rp) 1500



375



4,8 3,3 1,7 5 0,2 0,3 0,2



1.500 5.000 5.000 12.000 3.000 18.000 15.000



1500 500 500 1200 300 1800 1500



1500 250 250 600 9 120 650



lunak Ayam bakar



Ayam Margarin Cekap Tempe Rumput



55 5 10 50 10



128,2 31,8 6 99,5 0,2



12,1 0 1 9,5 0,7



0 0 0 8,5 0,002



8,5 3,6 0,6 3,8 0,3



35.000 7.000 2.000 2000 7.000



3500 700 200 200 700



865 350 200 200 350



laut Wortel Labu siam Jeruk manis Kacang ijo



50 50 100 20



34,4 10 47,1 23,2



0,6 0,4 0,9 1,5



3,5 2,2 11,8 4,2



2 0,2 0,1 0,1



5000 5000 8000 17.000



500 500 500 1700



250 250 500 560



Nasi Putih



Santan Gula merah Beras



50 30 25



35,5 110,7 90,2



0,3 0,2 1,7



1,5 28,3 19,9



3,3 0 0,2



5000 15000 17.000



500 1500 1700



250 450 585



lunak Semur telur



Telur



45



69,8



5,7



0,5



4,8



2000



200



2000



kecap Tahu Labu siam



10 50 50



6 38 10



1 4,1 0,4



0,6 0,9 2,2



0 2,4 0,2



2000 2000 5000



200 200 500



2000 200 250



Tomat Labu siam Pisang



50 50 100 1365



10 92



0,4 1



2,2 23,4



0,2 0,5



Sushi tempe



Sop sayuran 16:00



Buah Bubur kacang ijo



19:00



+tahu Tumis labu siang+tomat Buah



21



Hari Ke 3 Wakt u



Nama



Bahan



Ber



Hidangan



(Gram)



at



Energi (Kkal)



Kebutuhan zat gizi Protein Ha (g)



(g)



Harga bahan makanan Harga/100 Harga/kebutuh



Lema



Harga /



k



satuan



gram



an



(Rp) 15.000



(Rp) 1500



(Rp) 375



Bubur nasi



Beras



20



90,2



1,7



19,9



(g) 0,2



10:0



Telur rebus Setup wortel Pudding kajang



Telur Wotel Agar agar



45 50 3



69,8 34,4 4,6



5,7 0,6 0,1



0,5 3,6 0,8



4,8 2 0,2



1.500 5.000 3.000



1500 500 300



1.500 250 9



0



ijo fla susu Nasi lunak



Kacang ijo susu Beras



10 30 25



11,6 36,8 90,2



0,8 3,6 1,7



2,1 5,2 19,9



0,1 0,2 0,2



17.000 2.000 15.000



1700 200 1500



170 60 375



Sup ayam



Ayam



55



128,2



12,1



0



8,5



35.000



3500



giling Bola bola tahu Rebus labu



Tahu Labu



50 50



38 19,5



4,1 0,4



0,9 4,4



1,4 0,3



2.000 5.000



200 500



100 250



16:0



kuning Buah Jus jeruk +



kuninng sawo Krekers



100 80



82,9 223,5



0,3 3,8



21,4 36,8



0,6 7



17.000 7.000



1700 700



170 560



0



krekers Jeruk Gula pasir Beras



100 10 25



47,1 38,7 89,5



0,9 0 1,9



11,8 10 18,8



0,1 0 0,6



8.000 12.000 15.000



800 1200 1500



800 120 375



07:0 0



12:0 0



19:0



Nasi lunak



22



0 Ayam presto Tahu kukus



merah ayam Tahu



55 50



128,2 38



12,1 4,1



0 0,9



8,5 2,4



35.000 2.000



3500 200



100



Tomat Wortel Labu siam Pisang



50 50 50 100



10,5 34,4 10 92



0,4 0,6 0,4 1



2,3 3,5 2,2 23,4



0,2 2 0,2 0,5



12.000 5.000 5.000 15.000



1200 500 500 1500



600 250 250 150



saos tomat Sop sayuran Buah



Hari Ke 4 Waktu Nama Hidangan



Bahan



Berat



(Kkal)



(Gram) 07:00



Nasi tim Telurr ceplok air



Beras Telur



Energi



25 55



90,2 69,8



Kebutuhan zat gizi Protein Ha Lema (g)



(g)



1,7 5,7



19,9 0,5 23



Harga /



Kebutuhan bahan makanan Harga / 100 Harga /



k



satuan



gram



kebutuhan



(g) 0,2 4,8



(Rp) 15.000 1.500



(Rp) 1500 1.500



(Rp) 375 1.500



saus tomat



10:00



Tomat Buncis susu Roti tawar



50 50 10 50



10,5 17,4 36,8 137



0,4 0,9 3,6 4,4



2,3 4 5,2 26



0,2 0,2 0,2 1,5



12.000 5.000 2.000 17.000



1200 500 200 1700



60 250 10 105



Nasi lunak Perkedel



madu Beras Gading



40 25 60



121,6 90,2 161,3



0,1 1,7 14,9



33 19,9 0



0 0,2 10,8



12.000 15.000 120.000



1200 1500 12.000



480 375 720



dagiing



sapi



panggang Tahu bacem Sayur bening



Tahu bayam



50 30



38 11,1



4,1 1,1



0,9 2,2



2,4 0,1



2.000 3.000



200 300



560 90



Nasi lunak Soto ayam



Apel Jeruk Gula pasir Beras Ayam



100 100 10 25 30



89,2 47,1 38,7 90,2 128,2



2.4 0,9 0 1,7 12,1



4.6 11,8 10 19,9 0



0.2 0,1 0 0,2 8,5



30.000 8.000 12.000 15.000 35.000



3.000 800 1200 1500 3500



3000 800 120 375 3500



Perkedel tempe



Tempe



50



99,5



9,5



8,5



3,8



2.000



200



1050



bakar Tumis toge Buah



Toge Pisang



50 100 1519,



30,5 92



3,3 1



2,4 23,4



1,7 0,5



5.000 15.000



500 1500



250 1500



Setup buncis susu Roti bakar isi madu



12:00



16:00 19:00



bayam Buah Jus jeruk



6



24



Hari Ke 5 Waktu Nama



Bahan



Berat



Hidangan



(Gram)



07:00



Bubur ayam



10:00



susu Pudding



Beras Ayam Wortel Susu skim maizena



25 50 50 10 20



Madu Beras mujair



30 25 60



Energi (Kkal)



Kebutuhan zat gizi Protein Ha Lema



Harga/



Harga bahan Harga /100 Harga



k



satuan



gram



(g)



(g)



/kebutuhan



90,2 128,2 34,4 36,8 76,2



1,7 12,1 0,6 3,6 0,1



19,9 0 3,5 5,2 18,3



(g) 0,2 8,5 2 0,2 0



(Rp) 15.000 35.000 5.000 2.000 5.000



1500 3500 500 200 500



(Rp) 375 175 250 200 100



91,2 90,2 50,3



0,1 1,7 10,9



24,7 19,9 0



0 0,2 0,4



12.000 15.000 27.000



1200 1500 2700



3600 625 540



(Rp)



maizena 12:00



Nasi lunak Ikan bakar



25



Tahu bacem



16:00 19:00



Tahu kecap Setup bayam Bayam Buah Pir Jus jeruk Jeruk Gula pasir Nasi lunak Beras Semur daging Daging Sushi tempe Tumis toge Buah



sapi tempe Rumpt laut Toge Pepaya



50 10 30 100 100



38 6 11,1



4,1 1 1,1



0,9 0 2,2



2,4 0,6 0,1



47,1



0,9



11,8



0,1



25 50



90,2 134,4



1.7 12,4



19,9 0



50 7 50 100 1568.1



99,5 0,2 30,5 39



9,5 0,7 33 0,6



8,5 0,02 2,1 9,8



3



26



0,2 9,0



2.000 2.000 2.000 30.000 8.000 12.000 15.000 120.000



200 200 200 3000 800 1200 1500 12.000



100 200 200 3000 800 1200 375 600



3,8 0,3 1,7 0,1



2.000 7.000 5.000 12.000



200 700 500 1200



100 49 250 1200



Hari Ke 6 Waktu Nama Hidangan



Bahan



Berat



(Gram) 07:00



Bubur nasi Sup ayam



Kebutuhan zat gizi Energi Protein Ha Lema (Kkal)



(g)



(g)



Harga /



Harga Bahan Harga /100



Harga



k



satuan



gram



/kebutuhan



(Rp) 15.000 35.000



(Rp) 1500 3500



bahan (Rp) 375 1.750



5.000



500



250



Beras Ayam



25 50



90,2 128,2



1,7 12,1



19,9 0



(g) 0,2 8,5



wortel



50



34,4



0,6



3,5



2



+sayuran



27



Labu



50



10



0,4



2,2



0,2



5.000



500



250



100 100 100 25 60 10 55 10 50



39 82,9



0,6 0,3



9,8 21,4



0,1 0,6



Rebus labu



siam pepaya sawo pir Beras kembung Kunyit Tahu Kecap Labu



90,2 67,3 32,4 38 6 19,5



1.7 12,8 1,5 4,1 1 0,4



19,9 0 5,8 0,9 0,6 4,4



0,2 1,4 1,4 2,4 0 0,3



12.000 15.000 30.000 15.000 23.000 3.000 2.000 3.000 7.000



1200 1500 3000 1500 2300 300 200 300 700



1200 150 300 375 1.380 30 110 30 350



kuning Pisang rebus +



kuning Pisang



100



92



1



23,4



0,5



15.000



1500



1.500



Jeruk Gula pasir Beras Ayam Margarin Tahu



100 10 25 50 5 50



47,1 38,7 90,2 128,2 31,8 38



0,9 0 1,7 12,1 0 4,1



11,8 10 19,9 0 0 0,9



0,1 0 0,2 8,5 3,6 2,4



8.000 12.000 15.000 35.000 7.000 2.000



800 1200 1500 3500 700 200



800 120 375 1.750 35 100



Wotel Labu



50 50



34,4 10



0,6 0,4



3,5 2,2



2 0,2



5.000 5.000



500 500



250 250



siam Jus



39



0,6



9,8



0,1



2



12.000



1200



1200



10:00



Salad buah



12:00



Nasi lunak Pepes ikan Bacem tahu



16:00



jus jeruk 19:00



Nasi lunak Ayam bakar Sop sayur bola bola tahu



Buah



pepaya 1578.0 2 28



29



Hari ke 7 Waktu Nama



Bahan



Hidangan



(Gram)



Berat



Ener



Kebutuhan zat gizi Protein Ha Lemak



gi



(g)



(g)



(g)



Harga /



Harga kebutuhan bahan Harga / Harga / kebutuhan



satuan



100 gram



15.000 1.500



1500 1500



375 1.500



1200 500 1200 700



600 225 36 350



(Kkal 07:00



Bubur nasi Telur ceplok air



) 90,2 69,8



1.7 5,7



19,9 0,5



0,2 4,8



34,4



0,6



3,5



2



178,8 3



29,4



5,6



12.000 5.000 12.000 7.000



5,4



0,3



17.000



1700



170



Beras Telur



25 45



Tomat Wortel Minyak Krekers



50 50 3 50



Selai



10



28



stobery Beras



30



107,4 2,2



22,6



0,8



15.000



1500



450



merah Sapi Margari



60 10



134,4 12,4



0



9



120.000 7.000



12.000 700



720 70



n Tempe Labu



5 50



30,5 19,5



2,4 4,4



1,7 0,3



2.000 5.000



200 500



100 250



saus tomat Setup wortel 10:00



Gabin kukus selai stroberi



12:00



Nasi lunak Sapi panggang



Sushi tempe Bening labu



0,8



3,3 0,4



30



16:00



19:00



kuning Buah Bubur kacang



kuning Sawo Kacang



100 10



82,9 11,6



0,3 0,8



21,4 2,1



0,6 0,1



15.000 17.000



1500 1700



1500 170



ijo



ijo Santan Gula



30 10



35,5 36,9



12,1 0,1



0 9,4



8,5 0



5.000 15.000



500 1500



150 150



aren Beras Ayam Margari



25 60 5



90,2 1,7 128,2 12,1 31,8 0



19,9 0 0



0,2 8,5 3,6



15.000 35.000 7.000



1500 3500 700



375 210 35



n Tahu



50



38



4,1



0,9



2,4



2.000



200



100



Bening labu



Kunyit Labu



10 50



32,5 10



1,3 0,4



5,8 2,2



1,4 0,2



3.000 5.000



300 500



250 250



siam Buah



siam Pisang



100 1685,53



92



1



23,4



0,5



15.000



1500



1500



Nasi lunak Ayam bakar



Tahu bumbu kuning



31



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Diet yang diberikan yaitu diet untuk penyakit Dispepsia + Kolelithiasis yaitu diet rendah lemak 2. Penyusunan menu atau makanan pasien disesuaikan dengan kebutuhan pasien. 3. Susunan menu terbagi menjadi 3 makan utama dan 2 makan selingan. 4. Pasien dengn dispepsia + kolelithiasis diharapkan mengkonsumsi makanan rendah lemak 5. Utamanan pengolahan dengan menumis , memanggang,mengukus, dan hindari menggoreng. B. SARAN 32



1. Diharapkan dengan menu yang bervariasi tidak membuat pasien bosan dengan menu yang ada di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. 2. Diharapkan dengan perencanaan menu dapat mempermudah dalam rekapitulasi dan perhitungan kebutuhan pasien dalam pemesanan bahan makanan



33



Daftar Pustaka



1. Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman PGRS Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI 2.



Fitrianingrum,L. 2018. Hubungan pola makan dan keadaan stres dengan kejadian Dispepsia pada mahasiswa universitas hasannuddin angkatn 2018. Skripsi Prodi pendidikan dokter



3. Sumarni, Dina Andriani,hubungan pola makan ddengan kejadian Dispepdia Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF)2019 4. Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman PGRS Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI 5. Nakita.grid,ully al kupang. Auhan perawatan pada pasien denga cholelitiasis di ruang cendana rumah sakit Bhayangkara 2019. 6. PGRS ( Pedoman Gizi Rumah Sakit )



34



35