Laporan Naratif PKM 19 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM)



1. 2. 3. 4.



Arif Ramadhan Nurul Ayu Puspamurti Widia Dwi Lestari Syafira Salsabila Fandiyanti 5. Dwi Tego Rindo’i 6. Muhamad Farizi 7. Lifia Indah Savitri 8. Hasna Elma 9. Salsa Zuhrufa Sheila 10. Hifzhatun Nisa 11. Eldiansyah Muhammad N. 12. Sri Widya Astuti 13. Bagus Putra Perdana



1602025007/Ketua 1702015127/Sekretaris 1 1702015131/Sekretaris 2 1702015173/Bendahara 1602025283/ Anggota 1702055052/ Anggota 1602015041/ Anggota 1702025181/ Anggota 1702043013/ Anggota 1702055035/ Anggota 1702025100/ Anggota 1602015045/ Anggota 1702025116/Anggota



PROGRAM STUDI MANAJEMEN, AKUNTANSI, EKONOMI ISLAM & D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA TAHUN 2019



Gerakan Perubahan Untuk Pangradin



Editor : Eko Susanto, S.E, Sy., M.Si Penulis : Arif Ramadhan, dkk



HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1.



Judul



2.



Program PKM



3



Mitra Kelompok



4



Ketua Tim Kelompok a. Nama b. NIM c. Program Studi/Fakultas d. Perguruan Tinggi e. Alamat e-mail f. Alamat Rumah



5.



6.



g. Nomor Hp. Anggota Tim Kelompok



: Gerakan PerubahanUntuk Pangradin



Peringatan HUT RI ke – 74 Kegiatan Bimbel (Klinik Matematika) Kegiatan Mengajar SD Kegiatan Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan 5. Kegiatan Idul Adha 1. 2. 3. 4.



: Kepala Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor



: Arif Ramadhan : 1602025007 : Manajemen / FEB : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA : [email protected] : Gg Nusa Indah RT 01 RW 07, Jl Pancol, Kel. Ciracas, Kec. Ciracas, Jakarta Timur. : 0812-8119-7852



a. Jumlah Anggota b. Nama Anggota



: 12 Orang 1. Nurul Ayu Puspamurti 2. Widia Dwi Lestari 3. Syafira Salsabila Fandiyanti 4. Dwi Tego Rindo’i 5. Muhamad Farizi 6. Lifia Indah Savitri 7. Hasna Elma 8. Salsa Zuhrufa Sheila 9. Hifzhatun Nisa 10. Eldiansyah M. N. 11. Sri Widya Astuti 12. Bagus Putra Perdana



Lokasi Kegiatan / Mitra



: Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Bogor, Jawa Barat



i



7.



Luaran yang dihasilkan



8.



Jangka Waktu Pelaksanaan



: Program fisik dan program non fisik : 07 – 24 Agustus 2019



9.



Biaya Total



: Rp 9.100.000,: Rp 1.000.000,-



10. Sumber Lain



Mengetahui, Dosen Pembimbing



Jakarta, 02 September 2019 Ketua Tim Kelompok



Eko Susanto, S.E, Sy., M.Si NIDN.0327038801



Arif Ramadhan NIM. 1602025007



Mengetahui, Ketua Pelaksana PKM



Zulpahmi, SE., M.Si. NIDN. 0308097403



ii



RINGKASAN EKSEKUTIF



Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan PKM di Desa Pangradin Kec. Jasinga, Kab. Bogor, selama 18 hari. Ada 13 orang mahasiswa yang terlibat di kelompok ini, yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis terdiri dari 4 prodi yang berbeda. Kami namai kelompok ini dengan PKM Sahwahita (Bermanfaat Bagi Kita Semua). Kami dibimbing oleh Bapak Eko Susanto, S.E, Sy., M.Si beliau adalah seorang Dosen Ekonomi Islam di UHAMKA. Tidak kurang dari 5 kegiatan yang kami lakukan di Desa tersebut, yang sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian kecilnya adalah pemberdayaan. Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih, yaitu: 1. 2. 3. 4.



Meningkatnya peran masyarakat dalam membangun desa. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UHAMKA Meningkatnya peran masyarakat dalam menjaga kesehatan. Bertambahnya semangat masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkugan demi menjaga keindahan Desa Pangradin. Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain: 1. Kurangnya waktu untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik internal anggota kelompok, dosen pembimbing, dan desa. 2. Sejumlah masyarakat kurang merespon kegiatan kami karena kendala tempat yang kurang strategis. 3. Kurangnya sosialisasi kepada warga masyarakat sehingga kurang merespon terhadap kegiatan yang kami lakukan. Namun, sekalipun demikian, kami pada akhirnya dapat merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-kekurangannya adalah sosialisasi yang tidak merata, waktu pelaksanaan yang kurang, respon dan kepedulian masyarakat sekitar yang kurang terhadap kegiatan yang kami lakukan.



iii



KATA PENGANTAR Segala puji hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala berkah, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan buku laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini. Shalawat serta salam selalu kita limpah dan curahkan kepada Nabi Muhammad Shallallah’ Alayhi wa Sallam. Merupakan laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kelompok PKM Sahwahita yang dilaksanakan selama delapan belas hari di Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dalam penyusunan buku laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, saran, dorongan, serta keteranganketerangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membuka mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru terbaik bagi penulis. Oleh karena itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kehidupan, keselamatan dan kesehatan baik jasmani dan rohani. 2. Nabi Muhammad Shallallah’ Alayhi wa Sallam. Yang senantiasa menjadi panutan kami. 3. Bapak Dr. Nuryadi Wijiharjono, SE., MM. selaku dekan FEB. 4. Bapak Zulpahmi, SE., M.Si. Selaku ketua penyelenggara kegiatan PKM. 5. Dosen Pembimbing, Eko Susanto, S.E, Sy., M.Si yang selalu mendampingi, membimbing dan mengarahkan kami baik sebelum, saat pelaksanaan PKM maupun pada saat penyusunan laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). 6. Kepala Desa Pangradin, Bapak Wawan Pergiwan yang telah banyak membantu baik mengenai masalah perizinan maupun dukungan moral sehingga program-program PKM Sahwahita dapat terlaksana dengan baik. 7. Sekretaris Desa Pangradin, Bapak Deni Setiabudi yang telah banyak membantu kami dalam pelaksanaan program-program kegiatan PKM Sahwahita baik materil maupun moril. 8. Bapak Anim, Ketua RT 04/05 Desa Pangradin yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan kegiatan PKM Sahwahita. 9. Ibu Wati Milasari Selaku Staf Kemasyarakatan Desa Pangradin yang turut membantu kami baik tenaga dan saran dalam pelaksanaan program kerja kelompok kami.



iv



10. Seluruh warga Desa Pangradin yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan PKM yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat kami. 11. Teman – teman PKM Kelompok 19 yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan terimakasih atas kerjasamanya selama kegiatan PKM berlangsung. 12. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan kegiatan PKM yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu. Seluruh orang tua anggota kelompok PKM 19 atas dukungan dan do’anya sehingga kegiatan PKM Sahwahita selama delapan belas hari dapat berjalan dengan lancar. Selanjutnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini jauh dari sempurna baik dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Namun kami harap dengan adanya laporan ini dapat berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain.



Jakarta, 02 September 2019



Penulis



v



DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN............................................................................



ii



RINGKASAN................................................................................................



iii



KATA PENGANTAR ..................................................................................



iv



DAFTAR ISI .................................................................................................



vi



PROLOG........................................................................................................



1



BAB I PENDAHULUAN .............................................................................



3



A. Dasar Pemikiran.................................................................................



3



B. Kondisi Umum Desa Pangradin Dusun 2.........................................



4



C. Aset Utama Desa Pangradin..............................................................



4



D. Profil Kelompok 19............................................................................



10



E. Prioritas Program...............................................................................



11



F. Sasaran dan Target.............................................................................



11



G. Jadwal Pelaksanaan Program.............................................................



13



H. Pendanaan dan Sumbangan................................................................



15



I. Sistematika Penulisan........................................................................



15



BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM........................................



17



A. Metode Intervensi..............................................................................



17



B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat.................................



19



BAB III KONDISI DESA PANGRADIN......................................................



20



A. Sejarah Singkat Desa Pangradin.........................................................



20



B. Letak Geografis..................................................................................



21



C. Sarana dan Prasarana.........................................................................



21



D. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa.............................................



26



BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN....



28



A. Kerangka Pemecahan Masalah...........................................................



28



B. Bentuk dan Hasil Pelayanan Pada Masyarakat..................................



33



C. Faktor – faktor Pencapaian Hasil.......................................................



40



BAB V PENUTUP.........................................................................................



42



A. Kesimpulan...................................................................................



42



vi



EPILOG..........................................................................................................



43



A. Penggalan Kisah Inspiratif PKM..................................................



43



DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................



91



RUNDOWN KEGIATAN PKM 19...............................................................



92



LAMPIRAN – LAMPIRAN...........................................................................



95



vii



PROLOG Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, ditujukan atas keberhasilan kelompok PKM 19 dalam melaksanakan program PKM tahun 2019 di Desa Pangradin Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor. Program ini diselenggarakan oleh Universitas Prof. Dr. Hamka. Program PKM ini telah berjalan sejak 7 Agustus – 24 Agustus 2019 dengan mengembangkan berbagai kegiatan yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk kemajuan Desa Pangradin. Kegiatan yang dilakukan adalah bidang pendidikan, sosial dan kemasyarakatan, keagamaan, yang mencakup program Bimbingan Belajar Bahasa Inggris dan Matematika, Mengajar Mengaji, yang ditujukan untuk anak-anak yang belum sekolah dan pelajar tingkat TK, SD dan SMP. Program dan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PKM Sahwahita, tidak semuanya berjalan baik khususnya bidang pendidikan, bangunan sekolah telah disiapkan oleh pemerintah yaitu mulai tingkat TK sampai tingkat SMK/SMA, Namun, kesadaran warga untuk menyekolahkan anaknya hanya sampai tingkat SMA dan selanjutnya kebanyakan warga langsung bekerja di pabrik atau pertokoan sebagai pekerja nonformal. Hal ini dapat dimaklumi karena minimnya guru yang tersedia dan mengajar untuk warga. Hal ini menunjukkan bahwa masih sangat rendah kesadaran mengenyam pendidikan tinggi di lingkungan Desa Pangradin. Hal yang sangat mencolok adalah kondisi bangunan tempat mengajar warga yang dilakukan oleh mahasiswa PKM 19. Kondisi bangunan cukup layak pintu dan bangku serta meja seperti layaknya tempat untuk belajar namun fasilitas yang tidak memadai seperti lab komputer, perpustakaan, uks, musholla. Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa perhatian pemerintah dan warga masih sangat rendah terhadap pendidikan. Namun, antusiasme warga saat dilaksanakan bimbingan belajar oleh mahasiswa PKM 19 sangat tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya warga sangat siap dan berkeinginan untuk belajar dan maju selama disediakan pengajar yang berkualitas dan mau mengabdi. Dengan demikian, diharapkan untuk masa mendatang penyediaan pengajar di Desa Pangradin lebih ditingkatkan dan dikuti pula dengan pembangunan sarana prasarana yang memadai untuk belajar mengajar. Selanjutnya, jumlah warga Desa Pangradin yang berpendidikan sampai SMA bahkan universitas akan meningkat di masa mendatang. Untuk masalah pendidikan, kondisi di lokasi PKM tahun 2019 lalu di Desa Pangradin Dusun 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, relatif hampir sama, yaitu masih rendahnya jumlah warga yang memiliki pendidikan sampai tingkat SMA. Untuk program lainnya yang telah dilakukan meliputi kebersihan



1



lingkungan yang dinamakan JUMASIH (Jumat Bersih) serta kegiatan keagamaan lainnya yang meliputi pengajian rutin 1 tahun sekali dan qurban di kebaran Idul Adha di masjid Ar - Rohmat tempat warga belajar agama dan melakukan kesenian qasidah. Masing-masing desa memiliki kebutuhan yang berbeda dan program unggulan yang dilakukan di Desa Pangaradin adalah Medical Check Up (MCU). Secara umum, kegiatan PKM berjalan dengan baik berdasarkan hasil bimbingan dan monitoring yang komprehensif dari pembimbing dan juga berbagai masukan dari warga dan pemuka desa serta pemuka agama di Desa Pangradin. Hasil kerja mahasiswa sangat dihargai oleh warga desa dan perangkat kelurahan setempat. Untuk itu, program PKM di Desa Pangradin dapat dikatakan cukup berhasil dan memberikan kontribusi positif bagi kebutuhan warga Desa Pangradin. Akhirul kalam, diucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh warga Desa Pangradin yang berkenan menerima mahasiswa PKM Universitas Muhammdiyah Prof .Dr .Hamka melakukan program PKM serta para pemuka desa dan pemuka agama Desa Pangradin. Penghargaan setinggi-tingginya tak lupa kami ucapkan kepada pihak Kelurahan yang telah memberikan izin sehingga kegiatan PKM kelompok 19 dapat berjalan dengan baik dan didukung penuh oleh warganya. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kekeliruan yang tidak disengaja maupun disengaja. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, Agustus 2019



Dosen Pembimbing



Eko Susanto, S.E, Sy., M.Si Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka



2



BAB I PENDAHULUAN



A.



Dasar Pemikiran Lulusan Perguruan Tinggi baik swasta maupun negeri pada hakikatnya akan dipertemukan dengan realita kehidupan yang sebenarnya selepas mereka memperoleh gelar sarjana, di mana mereka kembali ke masyarakat dan beradaptasi dengan lingkungan yang sesungguhnya. Untuk itu, Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan modal dan wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan pemikiran berdasarkan ilmu ekonomi dalam upaya menumbuhkan, mempercepat serta mempersiapkan kader-kader pembangunan di mana mahasiswa terjun langsung ke dalam lingkungan masyarakat. Selain itu, peserta Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dapat mengetahui apa saja yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat. Jika di perkotaan mahasiswa terbiasa dengan fasilitas yang serba ada. Sebaliknya, di lokasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang akan dituju memiliki fasilitas yang tidak begitu memadai. Terutama dari segi infrastruktur. Untuk itu, kemampuan mahasiwa dalam mengembangkan pemikiran sangat dibutuhkan, sehingga desa atau lokasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dapat berkembang lebih baik. Selain itu, peserta Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dapat mengenal adat dan budaya dari tempat lokasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tersebut. Hal yang paling penting dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah merealisasikan ide-ide dan inovasi-inovasi baru yang diperoleh ketika kegiatan belajar mengajar di dalam kelas antara dosen dan mahasiswa. Tidak hanya itu, Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mengajarkan peserta untuk menghargai arti sebuah kerjasama antar kelompok karena mereka dituntut untuk kerja satu tim, saling tolong menolong dalam menghadapi kesusahan dan lebih menghargai serta mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakat. Untuk itu, kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tahun Akademik 2019 bernama PKM Sahwahita (Bermanfaat bagi Kita Semua) 2019 di bawah dengan dosen pembimbing Bapak Eko Susanto, S.E, Sy., M.Si. Pelaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertempat di Desa Pengradin Dusun 2 Kecamatan Jasinga Bogor. Kampung Pangradin RW 05 Desa



3



Pangradin Dusun 2 merupakan lokasi yang menjadi pusat kegiatan kelompok PKM Sahwahita yang mempunyai potensi yang perlu dikembangkan sehingga perlu untuk dilaksanakannya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) – Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. Adapun kegiatan yang kami lakukan seperti memberikan beberapa kegiatan dalam bidang pendidikan seperti bimbingan belajar, bidang sosial kemasyarakatan seperti pelaksanaan HUT RI ke74 dan Jumasih (Jumat Bersih), bidang keagamaan seperti pengajian rutin dan perayaan Ied Adha, bidang kesehatan seperti pelaksanaan Medical Check Up untuk pengecekan gula darah, kolesterol dan asam urat. B.



Kondisi Umum Desa Pangradin Dusun 2



Desa Pangradin Terletak antara 0650797 Lintang Selatan dan 10647904 Bujur Timur, dengan luas wilayah 2.150 Ha , yang terdiri dari 2 (dua) Dusun dengan 6 (enam) Rukun Warga (RW) dan 30 (Tiga puluh) Rukun Tetangga (RT). Desa Pangradin memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut : Sebelah Utara



= Desa Sipak



Sebelah Timur



= Desa Kalong Sawah



Sebelah Selatan



= Taman Nasional dan erhutani



Sebelah Barat



= Desa Jugalajaya



Desa Pangradin Merupakan desa yang berada di daerah lereng Gunung Gede Pangradin Sebelah selatan dengan ketinggian 500-700 m dpl (diatas permukaan laut). Sebagian besar wilayah Desa Pangradin adalah lereng gunung dengan kemiringan 20-40. di sebelah timur dibatasi Desa Kalongsawah. C.



Aset Utama Desa Pangradin



Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Desa Pangradin Dusun 2 selama 18 hari, terdapat aset di Desa Pangradin Dusun 2 adalah sebagai berikut : 1. Sumber Daya Alam Sumber Daya Alam yang terdapat di Desa Pangradin Dusun 2 adalah Tanah kas desa, batu alam atau batu pasir, hutan negara, kayu, lahan perkarangan, luas pesawahan, tanah perkebunan, tanah perkantoran, sumber mata air, hutan rakyat, bangunan sekolah, sungai atau selokan, tanah kuburan umum, tanah hibah masyarakat



4



2. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang terdapat di Desa Pangradin Dusun 2 adalah sebagai berikut: Tabel 1.1: Jumlah Penduduk Data Desa Pangradin Tahun 2018 No



Jenis Kelamin



1 2



Laki-laki Perempuan



Prosentase (%)



Jumlah 3254 3079



JUMLAH



7110



Tabel 1.2: Usia Penduduk Data Desa Pangradin Tahun 2018 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15



Usia 0-4 Tahun 5-9 Tahun 10-14 Tahun 15-19 Tahun 20-24 Tahun 25-29 Tahun 30-34 Tahun 35-39 Tahun 40-44 Tahun 45-49 Tahun 50-54 Tahun 55-59 Tahun 60-64 Tahun 65-69 Tahun 70 Tahun ke atas



JUMLAH



Jumlah



Prosentase (%)



425 460 500 385 1.253 480 500 425 300 550 300 400 500 250 211 6939



Tabel 1.3: Tingkat Pendidikan Penduduk Data Desa Pangradin Tahun 2018 No 1 2 3 4 5



Tingkat Pendidikan Penduduk Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA D1



Jumlah



Prosentase (%)



1 771 403 232 2



5



6 7 8 9 10



D2 D3 S1 S2 S3



JUMLAH



4 51 1.864



Tabel 1.4: Jenis Mata Pencaharian Data Desa Pangradin Tahun 2018 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32



Mata Pencaharian PNS Umum PNS Guru Guru Honor TNI POLRI Pensiunan TNI/POLRI Pensiunan PNS/Guru Pensiunan BUMN Karyawan Swasta Buruh Tukang Wiraswasta Pedagang Keliling Pedagang Petani Peternak Buruh tani Buruh ternak Sopir Pengemudi Ojeg Dokter Ustadz Bidan Perawat Artis/Seniman Dukun/Paranormal Anggota Dewan Wartawan Mahasiswa Pelajar Mengurus Rumah Tangga Tidak Bekerja



Jumlah 1 6 28 5 55 60 50 176 25 200 175 489 23 28 25 3 5 28 935 1.991 532



Keterangan



6



33



Lainya (Selain yang disebutkan diatas)



JUMLAH



5.335



3. Sumber Daya Sarana Tabel 1.5: Sarana Pendidikan Data Desa Pangradin Tahun 2018 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17



Jenis Saran Pendidikan



Jumlah



TK RA PAUD TKA/TPA Play Grup SD Negeri SD Swasta MI SLTP Negeri SLTP Swasta/Tsanawiyah SLTA PKBM Paket A Paket B Paket C Pondok Pesantren Lainya (Selain yang disebutkan diatas)



3



JUMLAH



Lokasi



2 2 1 3 1 1 1



2



16



Tabel 1.6: Sarana Keagamaan Data Desa Pangradin Tahun 2018 No 1 2 3 4 5



Jenis Masjid Jami Langgar/Mushola Pondok Pesantren Gereja Vihara



Jumlah 2 9 2 -



Lokasi Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin



7



6



Lainya (Selain yang disebutkan diatas)



JUMLAH



13



Tabel 1.7: Sarana Tempat Usaha Data Desa Pangradin Tahun 2018 No



Jenis



Jumlah



Lokasi



1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21



2



3 1 4 1 85 4 4 2 28 2 33 -



4 Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin Desa Pangradin



Konveksi Bengkel Kios Bensin Warnet Toko Waserda Warung Penggilingan Padi Pengrajin Gelasan Pengrajin Makanan Ringan Tambal Ban Counter Pulsa Pengemudi Ojeg BUM Desa Penjual Masakan Matang Warung Sate Loket Pembayaran Listrik Pertukanagan Biro jasa Penjahit Lainya (Selain yang disebutkan diatas)



JUMLAH



164



8



Tabel 1.8: Sarana Olahraga Data Desa Pangradin Tahun 2018 No



Jenis



Jumlah



1



2 Lapang Sepak bola Lapang Bola Volly Lapang Tenis Meja Lapang Bulu Tangkis Lainya (Selain yang disebutkan diatas)



3 2 -



1 2 3 4 5



JUMLAH



Lokasi 4 Desa Pangradin



2



Sarana pendidikan di Desa Pangradin Dusun 2 cukup menyebar, meskipun beberapa sarana seperti Sekolah Lanjutan Tingkat Akhir (SLTA) belum tersedia di Desa Pangradin Dusun 2. Sarana keagamaan di Desa Pangradin menyebar secara merata dengan terdapatnya mushola dan masjid di setiap RW yang berada di Desa Pangradin Dusun 2. Sarana tempat usaha masyarakat yang belum terlalu banyak sehingga masyarakat cenderung bekerja diluar daerah seperti Jakarta dan sekitarnya. Namun, terdapat permasalahan yang berada di Desa Pangradin Dusun 2, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan saat observasi diperoleh sebagai berikut: 1. Bidang Pendidikan Masih banyaknya sarana dan prasarana pendidikan yang kurang mendukung untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar karena kondisi bangunan yang kurang tertata rapih. Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat yang masih minim terhadap pentingnya suatu pendidikan. Maka dari itu, kami mengadakan kegiatan belajar tambahan diluar jam sekolah yang bertempatan di kediaman kami selama pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Pangradin Dusun 2. 2. Bidang Kesehatan Untuk kesehatan, permasalahannya terjadi pada sarana air bersih yang banyak mengandung minyak tanah sehingga tidak layak digunakan untuk kegiatan seharihari seperti Mandi Cuci Kakus (MCK) dan kegiatan konsumsi. Dikarenakan kondisi tersebut yang mengharuskan masyarakat untuk menggunakan air tersebut sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit.



9



3. Bidang Sarana Prasarana Jalan utama desa, antar kampung, perbatasan dengan provinsi kondisinya sudah rusak, berlubang dan bergelombang. Saluran irigasi yang mengaliri beberapa kampung dan persawahan kondisinya sudah rusak dan longsor, Posyandu desa yang tidak memiliki tempat dan alat-alat kesehatan yang tidak memadai sehingga kegiatan tersebut tidak berjalan dengan terstruktur. 4. Bidang Lingkungan Hidup Pada musim kemarau, sawah tidak bisa ditanami padi karena jaringan irigasi mengalami kekurangan air. Sungai yang terkontaminasi dengan sampah. 5. Bidang Pemuda dan Olahraga Eksistensi Karang Taruna kurang berjalan baik. Kurangnya sarana dan prasarana untuk kegiatan olahraga seperti lapangan dan peralatannya. Organisasi olahraga di tingkat desa yang belum maksimal.



D.



PROFIL KELOMPOK PKM 19



Laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kelompok 19 tahun 2019 berjudul Gerakan Perubahan Untuk Pangradin dengan filosofinya adalah pemuda pembawa perubahan yang merupakan nama kelompok PKM Sahwahita. Selain itu, arti Sahwahita adalah bermanfaat bagi kita semua. Nama Sahwahita diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik untuk setiap warga Desa Pangradin dalam mengabdi dan memberikan yang terbaik untuk membantu sesama tanpa kenal lelah. Maksud dan tujuan diberikannya nama ini adalah karena kami ingin menegakkan harapan – harapan anak – anak di Desa Pangradin atau dengan kata lain dapat memotivasi mereka agar tetap terus semangat belajar dengan masalah – masalah yang ada di desa tersebut seperti kurangnya tempat pembuangan sampah, sarana sekolah yang kurang memadai, paradigma masyarakat, lingkungan sekitar, pergaulan dan lain sebagainya.



10



E.



FOKUS ATAU PRIORITAS PROGRAM



Fokus atau prioritas program kegiatan PKM 19 2019 meliputi bidang pendidikan, bidang sosial dan kemasyarakatan, keagamaan, kesehatan, serta sarana dan prasarana. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 1.9: Fokus atau Prioritas Program Kegiatan PKM 19 Fokus Permasalahan



Prioritas Program dan Kegiatan



Bidang Keagamaan



1. Pemberian alat-alat kebersihan Masjid Jami Ar-Rohmat 2. Patisipasi dalam Idul Adha 3. Mengikuti Pengajian Rutin Bidang Pendidikan 1. Mengajar PAUD 2. Mengajar SD 3. Mengajar Bimbel Bidang Kesehatan Penyuluhan Kesehatan (Pembekalan terhadap gizi anak tentang dan Lingkungan “STANTING” dan pemeriksaan kolesterol, gula darah, asam urat) Bidang Sosial dan 1. Partisipasi Menjadi Panitia HUT RI KEKemasyarakatan 74 2. Bersosialisasi dengan Pemuda dan Warga Sekitar F. SASARAN DAN TARGET Sasaran dan target untuk program kegiatan PKM 19 2019 meliputi bidang pendidikan, bidang sosial dan kemasyarakatan, keagamaan, kesehatan dan lingkungan, serta sarana dan prasarana. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 1.10: Sasaran dan Target



NO



PROGRAM



SASARAN



TARGET



Bidang Pendidikan 1.



Bimbel (Klinik Matematika)



Anak-anak di RW Anak-anak mendapatkan materi 05 Desa tambahan mata pelajaran Matematika Pangradin 2



11



2.



Mengajar SD



Anak-anak SD di Anak-anak mendapatkan tambahan SD Pangradin 2 pembelajaran akademik yang belum di ajarkan oleh guru-guru SD Pangradin 2



3.



Mengajar PAUD



Anak-anak PAUD Anak-anak mendapatkan materi cara di Desa Pangradin membaca dan menulis Bahasa Indonesia 2 dan materi dasar hitung-menghitung



Bidang Kesehatan 5.



Penyuluhan Pemeriksaan Kesehatan



dan Orang Dewasa Orang dewasa dan lansia mendapat dan Lansia di RW pembekalan tentang pentingnya gizi 05 Pangradin 2 anak melalui “STANTING” dan pemeriksaan kolesterol, gula darah, asam urat untuk diri sendiri



Bidang Keagamaan 7.



Partisipasi dalam Majelis Taklim Majelis Taklim Nurul Iman terbantu Pengajian Rutin Nurul Iman dalam penyelenggaraan acara pengajian



8.



Partisipasi dalam Warga RW 05 Warga RW 05 mendapatkan hewan pemberian, Desa Pangradin qurban secara adil dan merata penyembelihan, dan pembagian hewan Qurban di Hari Raya Idul Adha



9.



Pemberian alat-alat Masjid Jami Ar- Masjid Jami Ar-Rohmat terbantu kebersihan untuk Rohmat dengan adanya tambahan alat-aat Masjid Jami Arkebersihan untuk kenyamanan dan Rohmat kebersihan masjid



Bidang Sosial dan Kemasyarakatan 10.



Peringatan HUT RI Warga RW 04, Warga Desa Pangradin 2 terbantu dalam Ke- 74 05, dan 06 Desa penyelenggaraan perlombaan yang disediakan Pangradin 2



11.



Bersosialisasi dan Masyarakat Desa Gotong Royong Pangradin 2 dengan Pemuda dan Warga Sekitar



1.



Masyarakat Desa Pangradin 2 terbantu oleh PKM 19 dalam kegiatan rutin warga untuk memperingati HUT RI ke-74



12



2.



G.



Masyarakat terbantu dengan PKM 199 dengan meramaikan perhelatan acara keakaraban sesama warga Pangradin 2



JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM a. Pra-PKM 2019 Waktu pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebelum terlaksananya PKM UHAMKA adalah sebagai berikut. Tabel 1.11: Jadwal Kegiatan Pra-PKM 2019 NO 1 2



URAIAN KEGIATAN Pembentukan Kelompok Penyusunan Proposal



3 4



Pembekalan Calon Peserta PKM Survey Lokasi



5



Pelepasan Peserta PKM



WAKTU 4 Mei 2019 27 Mei –14 Juli 20169 8 – 20 Juli 2019 17 Juni 2019 26 Juni 2019 8 Juli 2019 15 Juli 2019 30 Juli 2019 7 Agustus 2019



b. Pelaksanaan Program di Desa Pangradin 2 Waktu pelaksanaan kegiatan yang dilakukan selama PKM adalah sebagai berikut: Tabel 1.12: Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program di Desa Pangradin NO 1 2 3



URAIAN KEGIATAN Pembukaan PKM Pangradin Pengenalan Lokasi dan Masyarakat Implementasi program



4



Kegiatan berkaitan Idul Adha



5



Bimbingan Belajar (Klinik Matematika)



WAKTU 07 Agustus 2019 08 Agustus 2019 09 – 21 Agustus 2019 09 – 11 Agustus 2019 10 – 20 Agustus



13



6



Mengajar SD dan PAUD



7



Persiapan HUT RI ke-74



8



Peringatan HUT RI ke-74



9



10



Penyuluhan dan Medical Check Up (Gula Darah, Kolesterol, Asam Urat, dan Tekanan Darah). Penutupan PKM Sahwahita



11



Kunjungan Dosen Pembimbing



2019 13, 14, 20 Agustus 2019 12 – 16 Agustus 2019 17 – 18 Agustus 2019 21 Agustus 2019



23 Agustus 2019 19 Agustus 2019



c. Laporan dan Evaluasi Program Waktu Pelaksanaan laporan dan evaluasi Program PKM 19 Universitas Prof. Dr. Hamka dijelaskan dalam tabel berikut ini. Tabel 1.13: Jadwal Laporan dan Evaluasi Program NO



URAIAN KEGIATAN



WAKTU



1



Penyusunan anggota PKM 19



15 Juli 2019



2



Persiapan untuk program kerja PKM 19



16 Juli – 24 Juli 2019



3



Pelaksanaan Program Kerja PKM 19



7 Agustus – 21 Agustus 2019



4



Pengesahan dan Presentasi hasil Laporan Program Kerja PKM 19



28 Agustus – 31 Agustus 2019



14



H.



PENDANAAN DAN SUMBANGAN a. Pendanaan Pendanaan PKM 19 Universitas Prof. Dr. Hamka Jakarta dijelaskan dalam tabel berikut ini. Tabel 1.14: Pendanaan PKM 19 No. Keterangan Iuran anggota PKM 19 2019 Rp 1 @ 700.000 (13 orang) Dana sumbangan Rp 2 Rp TOTAL



Biaya 9.100.000 1.000.000 10.100.000



b. Sumbangan Sumbangan yang diperoleh PKM UHAMKA dijelaskan dalam tabel berikut ini. Tabel 1.15: Sumbangan PKM 19 No. 1 2 3 4 I.



Keterangan Tensimeter Timbangan Papan Tulis (ukuran kecil) Jarum Lancet



Jumlah Barang 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah



SISTEMATIKA PENULISAN



Buku Laporan Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini disusun dalam tujuh bagian. Bagian 1 adalah Prolog yang yang berisi refleksi Dosen Pembimbing selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan PKM tahun 2019. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait agar program PKM selanjutnya menjadi lebih baik. Bagian berikutnya adalah Bab I, Pendahuluan. Bagian ini berisi tentang gambaran umum pelaksanaan kegiatan kelompok PKM 19 di desa lokasi PKM yaitu Desa Pangradin. Selain itu, berisi tentang alasan dan kompetensi yang dimiliki oleh kelompok PKM untuk melaksanakan pengabdian di lokasi tesebut. Bab II Metode Pelaksanaan Program, berisi tentang metode intervensi sosial yang digunakan dan pendekatan penyelesaian masalah dalam pemberdayaan masyarakat. 15



Bab III Kondisi Desa Pangradin 2, Kecamatan Jasinga, berisi tentang kondisi wilayah PKM Desa Pangaradin 2 berdasarkan sejarah singkat, letak geografis, struktur penduduk serta sarana dan prasarana. Bab IV Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan, berisi tentang deskripsi hasil pelayanan dan pemberdayaan yang berhasil dijalankan berupa penjabaran kerangka pemecahan masalah, bentuk dan hasil kegiatan baik pelayanan ataupun pemberdayaan pada masyarakat dan faktor-faktor pencapaian hasil pelayanan dan pemberdayaan tersebut. Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi tentang hal-hal apa saja yang direkomendasikan kepada pemerintah setempat, Pusat Pengabdian Masyarakat UHAMKA, pemangku kebijakan di tingkat kecamatan dan kabupaten, dan tim PKM yang akan mengadakan PKM di Desa Pangradin 2 pada masa yang akan datang. Bagian terakhir adalah epilog yang berisi tentang kesan pesan dari mahasiswa yang melaksanakan PKM serta penggalan kisah inspiratif selama PKM.



16



BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM



A.



Metode Intervensi Sosial Metode intervensi sosial merupakan salah satu metode yang kami gunakan dalam melaksanakan kegiatan PKM. Intervensi sosial adalah suatu upaya perubahan yang terrencana terhadap individu maupun kelompok, agar tingkat keberhasilan perubahan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur. Intervensi sosial dapat pula didefinisikan sebagai upaya untuk memperbaiki fungsi sosial dari suatu kelompok. Tahapan strategi intervensi sosial berdasarkan yang dikemukakan oleh Pincus dan Minahan yang kami implementasikan selama pelaksanaan PKM antara lain: 1.



Penggalian Masalah Yaitu tahap di mana pekerja sosial mendalami situasi dan masalah klien atau sasaran perubahan. Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah membantu pekerja sosial dalam memahami, mengidentifikasi, dan menganalisis faktor – faktor relevan terkait situasi dan masalah yang bersangkutan. Berdasarkan hasil penggalian masalah tersebut, pekerja sosial dapat memutuskan masalah apa yang akan ia selesaikan, tujuan dari upaya perubahan, dan cara mencapai tujuan. Dalam prakteknya, PKM Kelompok 19 telah melakukan kunjungan langsung ke Desa Pangradin untuk melihat keadaan di sana. Salah satu permasalahan yang ditemukan dalam kunjungan langsung tersebut adalah masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan terutama masalah lingkungan yang kumuh dan kondisi perairan yang tercemar karena sampah. Dengan dasar pandangan di atas, maka kelompok Kami bermaksud untuk melakukan penanganan berupa penyadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan dan merawat Lingkungan. Setelah masalah teridentifikasi, kami memulai kontak awal dengan masyarakat, baik dengan aparatur desa, tokoh-tokoh pemuka masyarakat, lapisan pemuda, dan anggota masyarakat lainnya.



2.



Melakukan Kontak Awal Adalah tahap di mana pekerja sosial turun langsung ke wilayah dan masyarakat. Pada tahap ini, PKM Kelompok 19 melakukan kunjungan 17



3.



langsung kembali mengenai keadaan sekitar, sekaligus melakukan peninjauan secara langsung kepada masyarakat yang tinggal di Desa Pangradin. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kesulitan yang mungkin akan dihadapi ketika kegiatan berlangsung. Tahap ini juga merupakan satu tahapan penting dalam pelaksanaan program kerja, karena semua rencana dimatangkan dan direalisasikan pada tahapan ini. Misalnya pada program kerja Mengajar di SDN 02 PANGARADIN. Kelompok Kami sebagai penyelenggara wajib untuk mengetahui apa yang dibutuhkan di SDN 02 PANGRADIN. Apakah SD tersebut membutuhkan bantuan fisik berupa lemari buku, kipas angin, tempat sampah, buku pelajaran dan buku cerita, dan karpet. Pada kontak awal ini juga dilakukan sosialisasi program kerja untuk mengeratkan jarak antara mahasiswa dengan masyarakat. Membentuk Sistem Aksi Merupakan tahap di mana pekerja sosial menentukan sistem aksi apa saja yang akan terlibat dalam upaya perubahan. Dalam tahapan ini, PKM Kelompok 19 menentukan beberapa sistem aksi yang dilakukan dalam rangka menciptakan perubahan. Misalnya pada program kerja Mengajar, terdapat program bimbingan belajar. Program bimbingan belajar ini sebelumnya merupakan bagian dari program kerja mengajar, lalu dilanjutkan oleh masyarakat Desa Pangradin sepeninggalnya kegiatan PKM. Dengan adanya kegiatan ini, menjamin bahwa program kerja tidak akan berhenti begitu saja setelah kegiatan PKM selesai.



4.



Menjaga dan Mengkoordinasikan Sistem Aksi Merupakan tahap di mana pekerja sosial melibatkan pihak–pihak yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan perubahan. Pihak yang dianggap berpengaruh memang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pergerakan masyarakat, oleh karena itu keterlibatan pihak–pihak relevan menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk menggerakkan masyarakat untuk berubah. Contohnya dalam program kerja Penyuluhan Kesehatan di SD. Diharapkan dengan terjun langsungnya pembicara ini kepada anak anak dapat memotivasi masyarakat untuk menuju perubahan yang lebih baik.



5.



Memberikan Pengaruh Merupakan tahapan yang hanya dapat dilihat ketika semua rencana telah berjalan, sehingga dapat terlihat hasil dan pengaruhnya kepada perkembangan masyarakat. Misalnya dalam program kerja pengadaan dan perbaikan fasilitas masjid, di mana adanya pengadaan fasilitas masjid



18



berupa Sarung dan Mukena yang bermanfaat untuk kegiatan ibadah di Desa Pangradin. B.



Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat



Dalam melaksanakan kegiatan PKM, kami menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach), di mana kami menganalisis permasalahan -permasalahan yang terjadi di Desa Pangradin. Berdasarkan kondisi Desa Pangradin dan permasalahan yang ada di sekitar desa, maka pendekatan yang digunakan yaitu Problem Solving Approach (Pendekatan Pemecahan Masalah). Problem Solving Approach adalah suatu upaya untuk ikut serta memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Problem Solving juga dapat didefinisikan sebagai proses selfdirected yang ditujukan pada identifikasi solusi untuk permasalahan yang spesifik yang dihadapi di kehidupan sehari-hari. Landasan dari pendekatan ini adalah setiap permasalahan yang dialami oleh individu dapat ditujukan kepada proses kognitif yang aktif untuk menemukan solusi terhadap permasalahan tersebut. Problem Solving dimulai dari identifikasi berbagai masalah untuk dianalisis yang kemudian dirumuskan cara pemecahan masalahnya. Setelah pemecahan masalah di tentukan dan kemudian dijalankan atau diaplikasikan, maka tinggal melihat bagaimana hasilnya untuk dievaluasi. Problem Solving Approach menekankan pada tiga elemen penting dalam menyelesaikan masalah, diantaranya adalah kolektivitas masyarakat, letak geografis, dan pelembagaan yang memberikan identitas khusus pada komunitas. Orientasi problem solving pun merupakan investigasi dan penemuan yang merupakan awal dari pemecahan masalah. Jika solving yang dijalankan masih belum bisa berjalan sebagaimana yang telah direncanakan, maka setiap orang harus menyusuri kembali masalah dan merumuskan pemecahan yang lebih matang.



19



BAB III KONDISI DESA PANGRADIN



A.



Sejarah Singkat Desa Pangradin 1.



Legenda Desa (Sasakala) Nama Pangradin Menurut Para Sesepuh Pangradin dulunya di ambil dari kata Pangraden yang berarti suatu tempat dimana dahulunya adalah tempat persinggahan Para Anak Raja/raden pada waktu jaman kerajaan (Tempat Semedi Para Raja/raden) dan Kebiasaan Masyarakat yang mengucapkan kata Pangraden dengan Kata Pangradin sehingga Sampai Sekarang menjadi : PANGRADIN 2.



Terbentuknya Desa Pangradin Desa Pangradin Kecamatan Jasinga telah berdiri pada tahun 1946 pada saat itu Pemerintah Desa di Kepalai oleh seorang Kepala Desa dan berikut ini nama – nama Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Pangradin. Tabel 3.1: Urutan Pejabat Kepala Desa Sampai dengan Tahun 2018



No



Nama



Tahun



1



CIMING



1946-1955



2



ASEP



1955-1965



3



UDEM



1965-1970



4



AJIM



1970-1985



5



DULLAH



1985-1990



6



TOTO WIKANTA



1990-1997



7



SUDRAJAT



1997-2007



8



MAD SOLEH



2007-2013



9



MAD SOLEH



2013-2019



Keterangan



20



B.



Letak Geografis Desa Pangradin adalah salah satu Desa dari 16 Desa yang ada di kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, dengan memiliki ketinggian diatas permukaan laut ± 180 MPDL dan curah hujan ± 15 Mm, suhu udara 23-32°C bentuk wilayah berombak karena dekat sekali dengan pegunungan. Desa Pangradin merupakandesa yang terletak disebelah selatan dari Ibu Kota Kecamatan Jasinga dan dapat ditempuh dengan kendaraan ± 15 menit sebagai berikut: Tabel 3.2: Batas Wilayah Desa Pangradin Sampai dengan Tahun 2018 Batas



Desa



Kecamatan



Kabupaten



Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat



Desa Sipak Taman Nasional dan Perhutani Desa Kalong Sawah Desa Jugalajaya



Jasinga Jasinga Jasinga Jasinga



Bogor Bogor Bogor Bogor



Jarak dari Desa Pangradin ke ibu kota Kecamatan Jasinga 8 Km, jarak ke ibu kota Kabupaten Bogor 63 Km, jarak ke ibu kota Provinsi di Bandung 215 Km dan jarak ke ibu kota Negara di Jakarta 168 Km. Sumber Daya Alam Desa C.



Sarana dan Prasarana Pada umumnya jenis sarana sosial ekonomi masyarakat Desa Pangradin berupa usaha perdagangan, terutama warung kebutuhan rumah tangga sehari-hari yang berskala kecil. Adapun yang menjadi primadona atau usaha prioritas di Desa Pangradin adalah dari sektor pertanian dan Peternakan yang menjadi sektor ekonomi andalan bagi masyarakat Desa Pangradin, dimana jumlah Petani dan Peternak hampir 30 % dari Jumlah Penduduk yang ada di Desa Pangradin yang berpenghasilan dari sektor pertanian dan peternakan. Mengenai sektor yang lainnya seperti pedagang, warung, toko, waserda yang merupakan sektor lain bagi masyarakat Desa Pangradin yang jumlahnya hanya sebagian kecil dari jumlah penduduk yang ada di Desa Pangradin. 1.



Transportasi dan Perhubungan Panjang Jalan Desa Pangradin pada Tahun 2018 ini untuk Jalan Desanya + 8 Km yang terdiri dari Jalan Kabupaten 8 Km, Jalan Desa 8 Km serta Jalan Lingkungan 11 KM.



2.



Telekomunikasi dan Informasi Penggunaan jaringan Komunikasi di Desa Pangradin Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, telah ada sejak tahun 1990-an berupa 21



telekomunikasi Telkom, Telepon jalur dan Pesawat Interkom serta telekomunikasi lewat surat menyurat melalui kantor Pos. Sedangkan mulai tahun 2000-an jaringan Telekomunikasi lainnya mulai masuk daerah Kecamatan Jasinga khususnya Desa Pangradin seperti jaringan Hand Phone (HP), Telkomsel, Indosat, dan Provider lainnya bahkan jaringan Internet sudah masuk. Sedangkan Listrik Negara (PLN) itu sendiri ke Desa Pangradin sudah masuk sejak Tahun 1980-an, meskipun baru sebagian kecil yang memasang Listrik sebagianya lagi masih menggunakan penerangan Lampu dan lainnya. Tabel 3.3: Data Jaringan Tower di Desa Pangradin Tahun 2018



No.



Nama Jaringan



Tahun Berdiri



1



Indosat



2008



Ketarangan



Ket.: Tower merupakan Jaringan Penguat Sinyal HP Sumber: Data Desa Pangradin 3.



Pengairan dan Keirigasian Penanganan Keirigasian/Pengairan diarahkan dalam rangka memenuhi Kebutuhan Para Petani, terutama petani sawah (padi) yang untuk tahun 2018 ini terfokus di Desa Pangradin yaitu Dusun I dan Dusun II masih bercocok tanam padi. Adapun Irigasi atau Saluran air yang masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat diantaranya sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini: Tabel 3.4: Data Irigasi/Selokan Pengairan di Desa Pangradin Tahun 2018



No



Nama Irigasi



Sasaran Pengguna



Keterangan



1 Lewi Kacapi Dusun II 2 Sawah Pasir I Dusun I 3 Sawah Pasir II Dusun II 4 Lewi Guha Dusun II 5 Cibolang Dusun I Sumber: Data Desa Pangradin



22



4.



Drainase Sistem Drainase merupakan sistem pengaliran air hujan terdiri dari 2 (dua) macam sistem, yaitu sistem drainase melalui sungai, selokan atau saluran sekunder itulah yang disebut Drainase makro, dan ini menjadi sistem yang hampir seluruhnya digunakan di Desa Pangradin Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, serta sistem yang melaui saluran-saluran lingkungan atau disebut juga Drainase Mikro. Drainase makro sebagian besar dialirkan ke selokan-selokan atau sungai yang akhirnya bermuara menuju sungai-sungai yang berada didataran rendah dari Desa Pangradin mengalir menuju perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah.



5.



Air Bersih Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti minum, mandi, memasak, mencuci, dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, saat ini penduduk Desa Pangradin Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor sebagian besar masih menggunakan mata air konvensional (Non PAM), ada juga yang menggunakan PAM PDAM, Pompa Air dan Sumur gali bahkan ada pula yang menggunakan pemanfaatan Air Hujan. Tabel 3.5: Data Sumber Air Bersih Desa Pangradin Tahun 2018 No 1 2 3 4 5 6 7



Jenis Mata Air Sumur Gali Sumur Pompa Hidran Umum PAM Depot isi Ulang Sumber lain



Jumlah (Unit ) 6 8 2 3 -



Pemamfaat (KK)



Kondisi Baik/Rusak



Sumber: Data Desa Pangradin 6.



Air Limbah Jenis limbah yang terdapat di Desa Pangradin dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu limbah domestik dan limbah Non Domestik, Limbah Domestik merupakan Limbah hasil buangan Rumah tangga seperti dari kegiatan mandi, cuci, dan kakus, sedangkan limbah Non Domestik adalah Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan non rumah tangga, seperti Limbah Penggilingan padi, Limbah ternak, Limbah Industri rumah tangga dan sebagainya. 23



Sistem pembuangan limbah di Desa Pangradin selain menggunakan jamban keluarga (Septictank), juga memanfaatkan sungai, dan kolam pembuangan langsung ke saluran drainase yang ada, Namun kesadaran warga di Tahun 2018 ini sudah mulai terlihat dengan hampir semua warga membuang Limbah dengan membuat Septictank. 7.



Energi Pada Umumnya masyarakat Desa Pangradin, sudah hampir 99 % tersambung aliran Listrik, mengingat jaringan Listrik sudah masuk ke daerah RW terpencil sekalipun, meskipun masih ada warga yang belum memasang standar Listrik dikarenakan masalah ekonomi, akan tetapi berkat rasa kekeluargaan serta kerukunan yang lekat antar keluarga, dimana keluarga yang belum bisa memasang Standar Listrik bisa menggunakan Listrik dengan menyambung dari tetangganya yang sudah pasang listrik, jadi untuk warga seluruh yang ada di Desa Pangradin sudah bisa menggunakan listrik.



8.



Musim Di Desa Pangradin Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor terdapat dua musim setiap Tahunnya yaitu Musim Hujan dan Musim Kemarau, di musim hujan dimanfaatkan oleh masyarakat dengan bercocok tanam khusus bagi warga yang hanya mengandalkan tadah hujan untuk kegiatan bercocok tanamnya, sedangkan pada musim kemarau masyarakat lebih cenderung bertani dalam bentuk lain seperti bertani Jamur yang menggunakan kubung, ada pula yang beralih Profesi dengan kegiatan lainnya yang bisa dimanfaatkan dimusim kemarau seperti menanam palawija yang lebih tahan lama apabila kekurangan air. Tabel 3.6: Kondisi Pemerintahan Desa Pangradin 2018 Pembagian Wilayah Desa Pemukiman Pesawahan Luas Perkebunan Pekuburan Pekarangan Taman Perkantoran Sarana Umum Lain Jumlah



Luas Wilayah Desa Pangradin 135 Ha 118 Ha 975 Ha 29 Ha 95 Ha 3 Ha 2 Ha 2 Ha 1.359 Ha



24



Desa Pangradin Terdiri dari: 2 Dusun, 6 RW dan 30 RT Dusun I (RW 001- 003 RT 001 – RT 005) Dusun II (RW 004-006 RT 001 – RT 006) 9.



Kesehatan Tenaga Kesehatan Di Desa Pangradin Pada Tahun 2015 terdiri dari Medis/Dokter 0 Orang, Perawat 0 Orang, Bidan Desa 1 Orang, Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat dari Tabel berikut ini:



Tabel 3.7: Jumlah Tenaga Kesehatan dan Partisipasi Masyarakat di Desa Pangradin Tahun 2018 No.



Tenaga Kesehatan Jumlah Doktor Umum 0 1 Medis Dokter Spesialis 0 Bidan 1 2 Perawat Perawat 0 Dukun Bayi 2 Posyandu 7 3 Partisipasi Masyarakat Poskesdes Desa Siaga 1 Kader 35 Jumlah 46 Sumber: Data Desa, Posyandu dan Desa Siaga Desa Pangradin



Ket



Jumlah Kelahiran Bayi (Persalinan) Pada tahun 2018 adalah sebanyak 119 Jiwa, yang terdiri dari bayi Lahir hidup 119 Orang dan Bayi lahir Mati 0 Jiwa, Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat dalam Tabel berikut ini: (lembar sebaliknya). 10.



Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan, sehingga Pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dimasa yang akan datang. Di Desa Pangradin Jumlah Guru untuk Tahun 2018 berjumlah 29 Orang. Adapun Rincian mengenai Jumlah Murid dan Guru tersebar sebagaimana bisa kita lihat dalam tabel berikut ini: Tabel 3.8: Data Pendidikan/Sekolah Formal dan Non Formal di Desa Pangradin Tahun 2018



No. Nama Sekolah



Jumlah Guru



Murid



Lokasi



25



1



SDN Pangradin 1



8



160



Desa Pangradin



2



SDN Pangradin 2



14



327



Desa Pangradin



3



SDN Pangradin 4



9



160



Desa Pangradin



4



SMP PGRI



3



46



Desa Pangradin



5



TK dan PAUD Al-Iklasiyah



7



100



Desa Pangradin



6



PAUD ANNUR



3



40



Desa Pangradin



PAUD MAZROATUL ULUM



4



50



MI Al-Iklasiyah



7



100



7



Desa Pangradin



Sumber: Data Desa Pangradin dan Dinas Pendidikan Kecamatan Jasinga 11.



Tempat Peribadatan Tabel 3.9: Tempat Peribadatan di Desa Pangradin Tahun 2018



No. I



Tempat Ibadah



Jumlah 2



Masjid



2



Mushola



9



3



Gereja



0



Keterangan



Sumber: Data Desa Pangradin Tabel 3.10: Data Nama Masjid dan DKM di Desa Pangradin Tahun 2018 No. 1



Nama Masjid



Alamat



Masjid Jami Arrohmat Desa Pangradin



Masjid Al-Iklasiyah Desa Pangradin 2 Sumber: Data Desa Pangradin



Nama DKM Jami Arrohmat Al-Iklasiyah



D.



Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa, bahwa Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa terdiri dari: 1. Kepala Desa 2. Perangkat Desa



26



3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Perangkat Desa, terdiri dari Sekretariat Desa, Pelaksana Kewilayahan, dan Pelaksana Teknis, antara lain: Sekretariat Desa, terdiri dari Sekretaris Desa membawahi Kepala Urusan Umum, Kepala Urusan Keuangan, dan Bendahara Desa. Pelaksana Teknis, terdiri dari: Kepala Seksi Pemerintahan, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat, dan Pelaksana Kewilayahan/Kepala Dusun.



27



BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN



A.



Kerangka Pemecahan Masalah Pada BAB I kami telah memaparkan perihal permasalahan-permasalahan yang kami temukan di Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Adapun langkah yang kami lakukan kemudian, untuk memecahkan beberapa permasalahan tersebut adalah dengan menganalisisnya menggunakan teori pemecahan masalah berupa analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Pengaplikasinya adalah bagaimana sebuah kekuatan (strength), mampu mengambil keuntungan dari orang lain (advantage), dari peluang (opportunity) yang ada. Bagaimana cara untuk mengatasi suatu kelemahan (weakness) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunity) yang ada selanjutnya bagaimana kekuatan (strength) mampu menghadapi ancamanancaman (threat) yang ada dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang mampu membuat ancaman (threat) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Dengan digunakannya analisis SWOT oleh kami, diharapkan akan mampu memecahkan atau memberikan jalan keluar atas masalah yang kami temukan di desa tersebut.



28



Tabel 4.1: Matrik SWOT Bidang Pendidikan



Internal



Eksternal



Strengths (S)  Siswa-siswi memiliki semangat belajar dan antusias terhadap hal-hal baru  Potensi yang dimiliki oleh anakanak desa  Tingginya kreativitas anakanak



 



 



Weakness (W) Kurangnya tenaga pengajar Fasilitas berupa buku dan perpustakaan yang terbatas Sulitnya akses ke sekolah Masih adanya pandangan konservatif bahwa sekolah cukup sampai SMA Strategy (W-O) Menyediakan fasilitas buku bagi siswa agar bisa lebih berkembang Membantu mengajar di SD Pangradin 02



Opportunities (O) Strategy (S-O) Mengadakan bimbel  Keberadaan  yang berlokasi di mahasiswa PKM  Kelompok PKM rumah yang dekat 19 yang mampu dengan siswa-siswa menjadi tenaga untuk menambah  pengetahuan dan pengajar  PKM 19 memiliki keingintahuan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan Threats (T) Strategy (S-T) Strategy (W-T) Minimnya informasi Sharing dengan para Memotivasi anak-anak mengenai pentingnya orang tua bahwa untuk bersekolah pendidikan dengan sekolah tinggi setinggi mungkin membuka pelung kerja lebih besar Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram di bidang pendidikan yaitu mengadakan kegiatan pelayanan Bimbingan Belajar untuk anak belum sekolah/PAUD/TK dan SD/MI berupa: Karena ada beberapa kendala, sehingga terdapat kegiatan dalam bidang ini kurang terlaksana secara maksimal, antara lain adalah pengadaan buku-buku bacaan dan perpustakaan.



29



Tabel 4.2: Matrik SWOT Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Strengths (S) Weakness (W) Rasa memiliki dan  Kurangnya Internal kekeluargaan yang partisipasi warga kuat antar masyarakat dalam kegiatan desa  Kurangnya maksimalnya Eksternal organisasi yang menampung aspirasi masyarakat Opportunities (O) Strategy (S-O) Strategy (W-O) Membantu masyarakat  Adanya dana dari Ikut serta dalam kegiatan gotong dalam anggota PKM untuk mendukung royong yang dilakukan menyelenggarakan dan memeriahkan acara kegiatan yang oleh masyarakat setempat HUT RI ke-74 diselenggarakan  Kelompok PKM 19 yang dapat membantu memberikan tenaga dan bantuan kepada desa Threats (T) Strategy (S-T) Strategy (W-T) Pengaruh Melakukan sosialisasi Mengajak kepada individualisme dari luar kepada masyarakat masyarakat agar mau desa yang dapat agar tidak mengambil berpartisipasi lebih mengakibantkan semua pengaruh dari dalam acara desa berkurangnya rasa luar, yang baik saja kekeluargaan dalam yang diterapkan desa Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program di bidang Sosial dan Kemasyarakatan adalah sebagai berikut: 1. Sosialisasi dengan Pemuda dan Warga Sekitar 2. Peringatan HUT RI ke-74



30



Tabel 4.3: Matrik SWOT Bidang Keagamaan



Internal



Eksternal



Opportunities (O)  Adanya dana dari anggota PKM untuk mendukung kegiatan yang diselenggarakan  Kelompok PKM 19 yang dapat membantu memberikan tenaga dan bantuan kepada masjid dan desa Threats (T) Sulitnya untuk anakanak ikut melakukan kegiatan beribadat



Strengths (S)  Adanya kegiatan rutinitas Majelis Taklim  Antusiasme masyarakat jika ada ustadz luar yang berkunjung Strategy (S-O) Mengikuti sejumlah kegiatan Majelis Taklim untuk bersosialisasi dan bersilatuhrahmi



Weakness (W) Kurangnya fasilitas yang tersedia di masjid-masjid terutama alat-alat kebersihan



Strategy (W-O) Mengadakan barangbarang untuk menambah fasilitas di masjid-masjid



Strategy (S-T) Strategy (W-T) Memberikan sosialisasi Memberdayakan kepada anak-anak pemuda setempat untuk tentan betapa mengajak dan pentingnya sholat dan menyosialisasiakan mengaji untuk diri kepada anak-anak sendiri, orang tua, dan dalam kegiatan orang lain keagamaan Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram di bidang keagamaan sebagai berikut: 1. Partisipasi dalam Pengajian Rutin 2. Pemberian Alat-alat kebersihan untuk Masjid Jami Ar-Rohman



31



Tabel 4.4: Matrik SWOT Bidang Kesehatan Strengths (S) Weakness (W)  Keinginan hidup  Kurangnya tenaga sehat medis di desa  Antusiasme  Jarak antara desa Eksternal masyarakat dengan puskesmas mengenai kesehatan yang jauh Opportunities (O) Strategy (S-O) Strategy (W-O)  Adanya dana dari  Partisipasi dalam  Mengadakan anggota PKM untuk menjaga gaya hidup kegiatan mendukung kegiatan sehat serta pemeriksaan yang kesehatan kesehatan gratis diselenggarakan masyarakat untuk masyarakat desa  Kelompok PKM 19 yang dapat  Mengadakan membantu kegiatan memberikan tenaga penyuluhan dan bantuan kepada mengenai desa pentingnya kesehatan bagi anak  Pemerintah maupun diri sendiri Kabupaten Bogor yang aware terhadap kesehatan Threats (T) Strategy (S-T) Strategy (W-T) Minimnya informasi Bertukar informasi Mendatangkan tenaga dan sosialisasi mengenai cara hidup medis atau pembicara kesehatan sehat dan menjaga ahli mengenai masalah kesehatan kesehatan Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram di bidang kesehatan yakni Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan (Gula Darah, Kolesterol, dan Asam Urat beserta Tekanan Darah). Internal



32



B.



Bentuk dan Hasil Pelayanan Pada Masyarakat Tabel 4.6: Kegiatan Peringatan HUT RI ke-74 Peringatan HUT RI ke-74 Sosial dan Kemasyarakatan Bidang Pelayanan Masyarakat Program 04 Nomor Kegiatan Peringatan HUT RI ke-74 Nama Kegiatan Desa Pangradin 2, Sabtu, 17 Agutus 2019 s/d Tempat, Tanggal Minggu, 18 Agustus 2019 Lama Pelaksanaan Lama pelaksanaan dari perencanaan hingga hari H yaitu 2 minggu Seluruh anggota PKM 19 UHAMKA dan KKN Tim Pelaksana Mudita 47 UIN Jakarta, serta dibantu oleh masyarakat Desa Pangradin. Tujuan



Membantu warga Desa Pangradin 2 dalam penyelenggaraan perlombaan HUT RI ke-74



Sasaran Target



Masyarakat Desa Pangradin 2 50 Warga Desa terbantu dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan perlombaan HUT RI ke-74 Perayaan HUT RI ke-74 kami adakan khususnya di Desa Pangradin 2. Perlombaan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-74 ini kami laksanakan pada tanggal 17 dan 18 Agustus 2019. Adapun perlombaannya terbagi menjadi 3 kategori, yaitu kategori anak, remaja, dan dewasa. Adapun lomba-lomba nya sebagai berikut: memasukan paku kedalam botol, makan kerupuk, ambil koin, pecah air dengan kepal, bawa kelereng, balap karung, tarik tambang, joget balong, jonget bangku, sepak bola daster, estafet tepung, turnamen sepak bola, dan panjat pinang. Untuk malam puncak perayaan HUT RI ke-74 kami bersama masyarakat mengadakan panggung untuk mengumumkan pemenang-pemenang dan pembagian hadiah tiap kategori lomba. Selain itu juga ada pemutaran film dokumenter turnamen sepak bola yang telah diselenggarakan. Acara berakhir hingga larut malam pukul 23.00 WIB.



Deskripsi Kegiatan



33



Hasil Pelayanan



Keberlanjutan Program



50-80 Warga Desa terbantu dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan perlombaan HUT RI ke74 Berlanjut tiap tahun



Gambar 4.1: Kegiatan Peringatan HUT RI ke-71 Tabel 4.7: Kegiatan Bimbel (Klinik Matematika) Kegiatan Bimbel (Klinik Matematika) Pendidikan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Program Nomor Kegiatan 03 Mengajar Bimbel Anak-anak Nama Kegiatan Tempat, Tanggal Pos PKM 19, RW 05, Desa Pangradin 2 10 Agustus 2019 s/d 20 Agustus 2019 11 hari Lama Pelaksanaan Semua Anggota PKM 19 Tim Pelaksana Memberikan materi tambahan pelajaran Matematika Tujuan (utama) dan materi pembelajaran lainnya Anak- anak di RW 05 Desa Pangradin 2 Sasaran anak-anak mendapatkan materi tambahan mata Target pelajaran Matematika



34



Deskripsi Kegiatan



Hasil Kegiatan Keberlanjutan Program



Kegiatan ini merupakan kegiatan belajar bersama di Pos PKM 19. Klinik Matematika ini berlangsung untuk anak yang belum sekolah, PAUD/TK maupun untuk anak SD selama satu jam. Materi yang diberikan adalah pengenalan angka, penamabahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Untuk pengenalan angka diberikan kepada anak yang belum sekolah dan sudah PAUD/TK, penjumlahan dan pengurangan diperuntukkan untuk anak PAUD dan SD kelas I dan II. Sedangkan perkalian dan pembagian untuk anak SD kelas III sampai V. Penyampaian perkalian menggunakan cara tabel perkalian dan menggunakan jari, sehingga anakanak bisa lebih mudah mempelajarinya dibandingkan dengan menghapal perkalian biasa. Diharapkan dengan Klinik Matematika ini anakanak di sekitar RW 05 Desa Pangradin 2 lebih mudah mencerna pelajaran matematika di sekolah. Anak-anak mendapatkan materi tambahan pelajaran Matematika Tidak ada yang melanjutkan program ini karena tidak ada tenaga pengajar untuk bimbel di sana.



Gambar 4.2: Kegiatan Bimbel



35



Tabel 4.8: Kegiatan Mengajar SD Mengajar SD Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana Tujuan



Sasaran Target



Deskripsi Kegiatan



Hasil Kegiatan



Pendidikan Pangradin Belajar 02 Mengajar SD SDN 02 Pangradin, tanggal 13, 14, dan 20 Agustus 2019 3 hari Program ini dilaksanakan oleh seluruh anggota PKM 19 Membantu guru-guru SDN 02 Pangradin dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Dan menambah ilmu untuk murid-murid SDN 02 Pangradin. Murid-murid dan Guru-guru SDN 02 Pangradin Guru-guru kelas 1 hingga kelas 3 SDN 02 Pangradin terbantu atas pemberian tambahan materi belajar mengajar murid Mengajar merupakan kegiatan pengabdian di bidang pendidikan yang dilakukan setiap hari Senin sampai dengan Jumat. Program ini bertujuan untuk membantu sekolah dalam kegiatan belajar mengajar dan agar murid-murid mendapatkan hiburan karena dalam kegiatan ini diselingi dengan games sederhana tapi mendidik. Kegiatan ini kami mendapat izin dari pihak sekolah hanya mengajar setiap Selasa, Rabu dan Sabtu. Namun karena hari Sabtu kami mengalami masalah jadi kami hanya bisa mengajar setiap Selasa dan Rabu. Kami mulai mengajar setiap tanggal 13, 14, dan 20 Agustus yang dilaksanakan di SDN 02 Pangradin. Mata pelajaran yang kami ajarkan terdiri dari beberapa pelajaran, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Guru-guru kelas 1 sampai 3 SDN 02 Pangradin terbantu atas pemberian tambahan materi belajar mengajar murid-murid. Dan anak-anak mendapatkan motivasu dan ilmu



36



Keberlanjutan Program



pelajaran yang lebih mudah dan cepat dalam mengerjakan pelajaran. Kegiatan ini tetap berlanjut oleh guru-guru SDN 02 Pangradin.



Gambar 4.3: Mengajar SD



Tabel 4.9: Kegiatan Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Kesehatan Bidang Pangradin Sehat Program Nomor Kegiatan 05 Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Nama Kegiatan Tempat, Tanggal Desa Pangradin 2 (tepatnya di Pelataran Rumah Ibu Wati), Rabu 21 Agustus 2019 1 hari Lama Pelaksanaan Program ini dilaksanakan oleh seluruh anggota Tim Pelaksana PKM 19 dengan Bagus Putra Perdana sebagai koordinator dan Ibu Wati (Ketua Urusan Kesejahteraan Rakyat) sebagai wakil dari kantor desa. Membantu tenaga medis puskesmas dan posyandu Tujuan dalam melayani masyarakat. Memberi informasi kepada warga dalam menyosialisasikan mengenai pentingnya kesehatan kesehatan. Mengecek tingkat gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah warga sekitar. Para lansia maupun orang dewasa Sasaran



37



Target



Deskripsi Kegiatan



Hasil Pelayanan



Keberlanjutan Program



Warga jadi mengetahui hal-hal apa saja yang harus dihindari atau pantangan untuk kesehatana mereka, dan bagaimana untuk mencegah hal-hal buruk dari penyakit gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah warga sekitar. Pelayanan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan merupakan program kerja di bidang kesehatan yang bekerjasama dengan kantor desa yang diwakili oleh Ibu Wati selaku Ketua Urusan Kesejahteraan Rakyat Desa Pangradin dan tenaga medis dari Pusekesmas Jasinga. Pemeriksaan kesehatan ini berupa cek gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah. Pelaksanaan kegiatan dimulai pukul 09.00 – 12.00 WIB tanggal 21 Agustus 2019 berlokasi di Desa Pangradin 2 tepatnya di pelataran rumah Ibu Wati. 2 Tenaga medis terbantu atas pemberian tambahan tenaga dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sekitar 50-80 warga Desa Pangradin ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemeriksaan. Dan warga Desa Pangradin 2 jadi mengetahui hasil cek kesehatan mereka dan bagaimana cara mencegah penyakit gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah dan menanggulang penyakit itu semakin buruk. Kegiatan berlanjut



38



Gambar 4.4: Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan



Tabel 4.10: Kegiatan Idul Adha Kegiatan Idul Adha Keagamaan Bidang Idul Adha Program Nomor Kegiatan 01 Berbagi Sesama pada Idul Adha Nama Kegiatan Tempat, Tanggal Desa Pangradin 2, Rabu 11 Agustus 2019 1 hari Lama Pelaksanaan Program ini dilaksanakan oleh seluruh anggota Tim Pelaksana PKM 19 Berbagi qurban kepada warga RW 05 dan sekitar Tujuan Sasaran Target



Pengurus Masjid Jami Ar-Rohaman dan warga RW 05 dan sekitar Warga RW 05 mendapat daging qurban secara merata dan adil



39



Deskripsi Kegiatan



Hasil Kegiatan Keberlanjutan Program



Kegiatan Pemberian daging qurban merupakan kegiatan tahunan setiap Hari Raya Idul Adha. Kelompok kami menyumbangkan 1 ekor kambing. Para anggota laki-laki juga ikut menyembelih qurban membantu pengurus masjid dan membagibagikannya ke warga RW 05 dan sekitarnya. Kegiatan penyembelihan hewan qurban dilaksanakan setelah sholat Ied Idul Adha atau sekitar pukul 12.00 WIB tanggal 11 Agustus 2019. Warga RW 05 Desa Pangraadin 2 mendapatkan hewan qurban secara rata dan adil dan membantu petugas penyembelih qurban. Kegiatan berlanjut tiap tahun



Gambar 4.5: Kegiatan Idul Adha



C.



Faktor-Faktor Pencapaian Hasil Dengan bermodalkan kebersamaan dan semangat, kami dapat menyelesaikan program atau kegiatan PKM yang direncanakan dengan lancar. Namun tentunya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah program atau kegiatan berjalan dengan lancar atau tidak. Berikut akan dipaparkan faktor-faktor pendorong dan penghambat yang mempengaruhi kegiatan PKM 19. Faktor pendorong yang dalam kelompok kami yaitu salah satunya kekompakan. Dalam mencapai keberhasilan progam kerja kami selama PKM, kekompakan menjadi kunci utama keberhasilan kami. Terbukti dengan bantuan semua anggota, semua progam tercapai dan berjalan dengan lancar. Dengan jumlah 13 orang, kami melaksanakan tugas-tugas rutin yang sudah dibagi masingmasing orang tanpa menimbulkan konflik.



40



Dibentuknya kepengurusan panitia agar mengetahui jalur koordinasi masing-masing. Ketua sebagai penanggung jawab selalu melakukan koordinasi dengan semua anggota. Dalam kepengurusan ada divisi-divisi yang dikoordinatori oleh satu orang di mana koordinator itu yang bertanggung jawab atas divisinya. Masyarakat sangat penting dalam membantu progam kami. Kami selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap setiap progam yang akan kami laksanakan. Hal inilah yang menjaga hubungan kami dengan masyarakat terjaga. Agar tidak terjebak dalam lubang yang sama kami perlukan adanya evaluasi. Setiap selesai kegiatan bahkan setiap hari kami selalu melaksanakan evaluasi. Evaluasi ini penting untuk mengetahui kesalahankesalahan yang telah terjadi dan kami perbaiki dalam kegiatan berikutnya agar kinerja semakin membaik. Semua progam mungkin tidak berjalan kalau tidak adanya dana. Dana ini yang menjadikan kelancaran progam kami. Kami mendapatkan dana dari donatur dan proposal untuk merealisasikan semua progam PKM dan dibantu iuran kami dalam kegiatan PKM. Tanpa adanya dana mungkin progam kerja hanya menjadi wacana. Setiap kegiatan tidak selamanya berjalan lancar, pasti ada sesuatu yang datang di luar dugaan, itulah yang menghambat kinerja kami. Sebenarnya hampir tidak ada hambatan atau masalah antara kami dengan masyarakat Desa Pangradin 2. Namun hambatan yang sering dijadikan evaluasi adalah pihak internal nya sendiri yaitu mahasiswa, kerjasama yang kurang dan kadang adanya perbedaan pendapat dan karakter tiap mahasiswa yang berbeda menjadi penghambat.



41



BAB V PENUTUP



A. Kesimpulan Secara umum pelaksanaan PKM Sahwahita 2019 di Desa Pangradin bisa dikatakan berhasil, karena dapat ditinjau dari: 1. Intervensi Sosial a. Mahasiswa dapat dengan mudah berbaur dan beradaptasi dengan baik terhadap kebiasaan masyarakat maupun keadaan di lingkungan masyarakat Desa Pangradin. b. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan dan mensosialisasikan dengan baik kepada masyarakat setempat dan aparatur pemerintahan setempat terkait program kerja apa saja yang akan dilaksanakan selama kegiatan PKM. c. Masyarakat sangat aktif terhadap kegiatan dan kehadiran PKM Sahwahita di lingkungan Desa Pangradin. d. Terjalin tali persaudaraan antara masyarakat dan mahasiswa sehingga hubungan tidak hanya sebatas formalitas tugas PKM. 2. Pendidikan a. Mahasiswa mampu mengaplikasikan kompetensi keilmuan yang dimiliki terhadap kegiatan belajar mengajar. b. Mahasiswa mengetahui sistem pengajaran formal di sekolah. c. Terjalinnya hubungan yang baik antara mahasiswa dengan peserta didik, sehingga tercipta kesan yang positif. d. Meningkatnya semangat anak-anak dalam belajar karena mudah untuk mereka pahami. 3. Kesehatan a. Mahasiswa mampu memberikan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat lanjut usia, seperti pemeriksaan kolesterol, asam urat, gula darah, dan tekanan darah. Akan tetapi, terdapat beberapa program yang tidak berhasil diantaranya adalah pembuatan tempat sampah dengan alasan karena kondisi desa yang masih menggunakan lahan untuk membuang sampah. Selain itu, membakar sampah menjadi salah satu cara untuk menghilangkan sampah – sampah yang berserakan di sekitar area rumah warga.



42



EPILOG



A. Penggalan Kisah Inspiratif PKM



DESA PANGRADIN Nurul Ayu Puspamurti



Pengantar PKM atau Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan sebuah kegiatan wajib bagi mahasiswa fakulktas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. PKM mungkin menjadi momen penting bagi mahasiswa dan mahasiswi semester 4 dan 6, karna PKM akan mengajarkan bagaimana kehidupan masyarakat yang jauh dari kemewahan dan jauh dari hiruk pikuk ibu kota yang terkenal ramai dan glammour. PKM juga dibuat guna melatih para mahasiswa dalam bersosialisasi dengan masyarakat, terjun langsung ke lapangan untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi didaerah yang ditempati. PKM sendiri merupakan kegiatan yang saya tunggu-tunggu semanjak mendengar kabar akan melaksanakan PKM ketika semester 4. Rasa excited, khawatir akan kehidupan disana, dan rasa penasaran pun menjadi satu. Waktu berlalu, akhirnya saya memasuki semester 4 dan serangkaian kegiatan PKM pun di mulai.



Penyesuaian Dengan Keluarga Dadakan Di mulai dari pembentukkan kelompok. Awalnya saya merasa khawatir karena setahu saya pembentukkan kelompok dilakukan oleh pihak kampus. Malas menyesuaikan diri dengan orang baru adalah salah satu alasan saya. Tapi saya mengerti, hal ini dilakukan juga untuk melatih kemampuan bersosialisasi kita dengan orang banyak. Setelah beberapa minggu pembentukkan kelompok PKM dilakukan, akhirnya hasil pembentukkan kelompok tersebut di publikasikan. Saya dan teman-teman begitu tidak sabar untuk melihatnya. Setelah mengetahui nama-nama kelompok saya, saya merasa tenang karena ada beberapa orang yang sudah saya kenal. Tak berapa



43



lama kemudian muncul grup whatsapp bernamakan nama kelompok saya. Disitu saya dan teman-teman kelompok mulai berkenalan dan menjalin komunikasi. Rapat pertama, kami tidak terlalu membahas program kerja atau hal-hal formal lainnya. Melainkan kami lebih focus berkenalan satu sama lain. “tidak buruk” itu yang ada di fikiran saya. Rapat kedua, ketiga dan seterusnya kami makin saling mengenal dan lebih banyak bertukar fikiran. Ditambah survei yang kami lakukan Bersama, membuat kami semakin nyaman sebagai satu kelompok. 18 hari bersama, saya merasa bersyukur karena dipertemukan dengan teman-teman satu kelompok. Saat berada dirumah, semua terasa seperti keluarga yang sudah lama kenal. Bahkan beberapa dari kami sudah tidak malu untuk bernyanyi, berjoget, bahkan buang angin kemudian tertawa sebagai penghangat suasana. Walaupun kadang ada selisih paham, tapi kami percaya bahwa hal itu yang membuat komunikasi kami semakin baik. Pangradin Membahas desa yang kami naungi. Kami mendapat bagian desa Pangradin. Sebuah desa yang kalau saya tidak salah ingat merupakan desa yg baru disambangi Uhamka untuk melaksanakan kegiatan PKM. Setelah survei kesana, saya baru tahu kalau desa Pangradin memiliki beberapa dusun. Kelompok saya mendapatkan dusun 2. Biasa disebut Pangradin 2. Pangradin 2 berada lumayan jauh dari Kecamatan Jasinga. Teman-teman kelompok lain yang datang dari desa lain untuk berkunjung pun mengatakan kalu Pangradin 2 sangat jauh. Jalan yang dilalui juga cukup ekstrim karna dikelilingi hutan dan banyak cerita-cerita begal yang sering terjadi. “disini mah sering mati lampu neng sama masih banyak begal” begitu kata teteh penjual es didepan kantor desa Pangradin. Kalimat tersebut membuat saya merasa cukup kepikiran dan menggoyahkan mental saya untuk PKM. Tapi mau bagaimana lagi, PKM ini wajib. Sepanjang jalan pulang dari Jasinga, saya melihat banyak orang menderita gangguan jiwa. Rambut gondrong, penampilan tidak terurus, baju compang-camping sambil joget-joget dipinggir jalan semakin membuat saya ragu kalau tempat itu aman. Tetapi sesampainya saya dirumah dan menceritakan apa yang saya lihat kepada ibu saya, beliau bilang tidak perlu takut selama kita tidak mengganggu mereka. Jadilah saya tenang kembali. Dirumah atau jika ada waktu senggang saya sering mencari informasi tentang desa Pangradin lewat google. Dan hasil informasi dari google juga



44



membantu kami dalam menentukan program kerja apa saja yang dibutuhkan untuk desa Pangradin ini, selain dari survei tentunya. Setelah waktunya tiba, kami berangkat ke desa yang akan kami tinggali selama 18 hari, desa Pangradin dusun 2. Untuk ke dusun 2, saya baru pertama kali kesana karena survei sebelumnya saya tidak ikut. Saya hanya ikut survei sampai ke kantor desa. Disana sambutannya sangat hangat. Banyak anak-anak kecil memanggil kami dengan sebutan kakak. Senang, karena mereka terlihat antusias dan tidak keberatan dengan kedatangan kami. Hari demi hari kami menjalani kehidupan sebagai warga desa Pangradin, saya menyadari bahwa kehidupan bertetangga sangat penting. Karena air dirumah tinggal kami lumayan sering mati, kami sering menumpang mencuci dirumah warga sebelah yang notabennya adalah tetangga kami dan itu benar-benar setiap hari. Disana kami belajar bahwa dalam kehidupan bermasyarakat memang harus saling membantu. Kami juga lumayan dekat dengan anak-anak disana, setiap hari mereka datang kerumah untuk bermain, belajar, atau sekedar mengobrol. Seiring waktu berjalan kami melakukan upaya-upaya untuk melaksanakan program kerja kami. Meskipun tidak semua berjalan dengan sempurna, masih kurang disana sini, tetapi kami bersyukur dengan apa yang telah kami usahakan. 18 hari terlewati, waktunya kami kembali kerumah dan berkumpul dengan keluarga kami. Senang rasanya bisa segera bertemu dengan orang-orang tersayang dirumah. Tetapi ada rasa sedih dan sedikit takut kehilangan. Takut kehilangan akan keseruan-keseruan yang terjadi bersama teman-teman dan anak-anak yang sangat terbuka menerima kami. Semalam sebelum pulang, nyonyon dan mikel, dua anak yang paling sering main dirumah memberikan saya dan teman-teman gelang. Gelang sederhana yang mereka beli dengan uang jajan sekolah mereka. Terharu, rasanya ingin sekali bisa ada kendaraan ajaib yang bisa membawa kami datang sewaktu-waktu ketika kami rindu dengan mereka. Jika Saya Menjadi Warga Desa Pangradin Pangradin, sebuah desa dengan begitu banyak penduduk dan anak-anak didalamnya. Saya bukan orang yang mudah membawa pengaruh dimana pun, apalagi dilingkungan yang bukan keluarga saya. Tapi jika saya menjadi bagian dari mereka, saya sangat ingin menjadi salah watu warga yang bisa membawa dampak positif bagi lingkungan saya. Dari hal kecil saja, saya ingin membuat anak-anak desa Pangradin yang sering melalaikan sekolah mereka (bolos) menjadi anak-anak yang berat untuk tidak masuk sekolah. Entah bagaimana caranya,



45



mungkin dengan mengingatkan, membuat mereka suka belajar, atau mengantarkan mereka ke sekolah agar mereka semangat, jika harus akan saya lakukan selagi saya sanggup. Tapi apapun yang sudah saya dan teman-teman lakukan selama kami berada di desa ini, saya harapkan akan membekas dan bisa bermanfaat bagi warga desa Pangradin. Dan jika ada kesempatan saya berharap sekali bisa kembali untuk menengok dan bersilaturahmi dengan warga disana, terutama anak-anaknya yang saya rindukan.



46



CERITA DARI DESA PANGRADIN WIDIA DWI LESTARI



Pengantar PKM Program PKM dilakukan oleh setiap Universitas atau perguruan tinggi. Tujuannya untuk melihat kemampuan dari mahasiswanya dalam bersosialisasi dan bekerja di lapangan dengan membantu warga di tempat yang terbelakang atau tertinggal, sehingga dapat benar-benar membantu warga sekitar. Mungkin sekiranya itu pendapat saya akan apa itu PKM. Saya saat memasuki awal semester-4 sudah dikasih tahu oleh Dosen PA saya bahwa semester sekarang akan melakukan kegiatan PKM nah sudah jelas kurikulim di angakatan saya berbanding terbalik dengan semester atas karena setiap angkatan pasti sudah beda kurikulum akhirnya kegiatan ini di lakukan dengan semester-6jadi semester-4 digabung sama semester-6. Alhmdulillah juga karena nanti setelah saya semester6 tidak mengikuti PKM karena sudah diambil di semester-4 dan saya bisa fokus untuk magang dan lainnya. Jauh sebelum mengetahui lokasi PKM yang ada dalam pikiran saya adalah apa yang harus saya lakukan tempat/lokasi yang akan saya tinggali, kondisi lingkungannya seperti apa panas gersang adem atau seperti apa, masyarakat bersahabat atau tidak, airnya lancar atau tidak kan kalau misalkan tidak lancar itu sudah jadi ancaman buat mandi apa tidaknya, dan apakah nanti ponsel akan mendapat jaringan disana, mungkin ini hal terbesar yang saya takuti ketika kami tiba di lokasi. Banyak sekali pikiran negatif – negatif yang ada dibenak saya mengenai lokasi yang akan kami tinggali selama 18 hari. Mengenal Teman Selama 18 Hari Saya mulai panik saat pemberitahuan kelompok, karena kelompok dibuat oleh pihak kampus. Mahasiswa/i tidak memiliki hak untuk memilih dan menentukan teman kelompok PKM. Bulan juni muncul pemberitahuan yang berisi nama – nama peserta dan lokasi PKM, setiap kelompok beranggota 13 orang. Nama saya ada di urutan kelompok 19, sedikit panik ketika teman – teman saya itu satu kelompok mulailah bertanya tanya ada ke teman kelas saya ada atau tidak yang satu kelompok denganku syukur alhamdulillah ternyata ada 1 teman yang sekelompok. Mulai muncul pikiran bagaimana saya akan hidup dengan mereka yang belum saya kenali namun kami berbeda jurusan walaupun beda tapi tetap satu fakultas. Namun ada hal positif yang didapat yaitu mendapatkan teman baru. Ketika dilaksanakan pembekalan PKM disaat itu pula saya dan kelompok masih belum bertemu atau saling bertatap muka karena saat pembekalan itu saya datang



47



dengan teman – teman kelas saja, selanjutnya kelompok kami mengadakan rapat pertama namun yang datang hanya beberapa orang saja mulai munculah pikiran pikiran yang saya takuti yaitu apakah teman PKM tidak dapat diajak bekerja sama, tidak asik diajak berdiskusi dan masih banyak hal lainnya. Berbeda pada kenyataannya, saya merasa mendapatkan kelompok yang dapat berkerjasama dengan baik, merasa sepemikiran tentang pandangan mengenai PKM ini. Meskipun pada kenyataannya, pasti ada beberapa ketidaksesuaian antara masingmasing orang di mana saya dan teman kelompok PKM saya memiliki berbagai latar belakang, pandangan tentang pengabdian, pola pikir yang pasti berbeda antara 13 orang ini dan masih banyak lagi perbedaan yang ada di kelompok PKM 19. Rapat pertama, kami menentukan nama untuk kelompok PKM 19 ini. Dan setelah berdiskusi panjang lebar akhirnya terpilih nama Kelompok Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)“ SAHWAHITA” kami namakan kelompok ini dengan maksud dapat memberikan manfaat bagi semua orang walaupun kegiatan sekecil apapun yang kami kerjakan inshaAllah akan berguna untuk Desa Pangradin. Berharap kedatangan kami dapat menjadi salah satu cahaya kecil bagi kehidupan dan kemajuan di Desa Pangradin. Hari demi hari berlalu sampailah saya di hari sebelum pelaksanaan PKM. Saya dan teman-teman mulai merasa tegang kembali karena akan berpisah dengan orang rumah. Di grup WhatsApp kami mulai membagi tugas siapa yang membawa apa. Saya terkejut ternyata teman-teman saya sangat responsif dan tidak keberatan jika harus membawa barang ini-itu. Hari di mana tanggal resmi pelaksanaan PKM tiba, yaitu tanggal 07 Agustus 2019, itulah hari saya berpisah dengan keluarga saya untuk satu bulan ke depan. Kelompok saya tinggal di kontrakan Ibu Dedeh RW 05 dekat dengan rumah sekdes dan bersebelahan dengan kelompok 21. Namun, sangat layak untuk ditinggali walaupun jauh dari keramaian jalan. Kegiatan di hari pertama kami mahasiswa/i UHAMKA membantu warga Desa Pangradin melaksanakan pengajian rutin dalam satu tahun sekali kami,ini pengalaman yang berkesan untuk saya dan teman – teman kelompok saya karena disaat itulah masyakarat sangat bersahabat dan sangat ramah terhadap mahasiswa/i UHAMKA, kami melakukan kegiatan terserbut dengan aturan yang sudah diberikan oleh pihak warga Desa Pangradin, sebagian untuk laki laki mengikuti pengajian di masjid Ar-Rohmat lalu untuk perempuan menjaga prasmanan, saya senang bisa membantu warga disana jika dilakukan secara ikhlas maka setiap yang kita lewati akan terasa khitmat.Seiring berjalannya waktu rasa kekeluargaan kelompok saya mulai terjalin semakin kuat. Saya mulai mengenal dekat teman-teman saya. Bahkan mereka sudah hapal dengan tugas rutin mereka yang sebenarnya secara tidak sengaja mereka lakukan. Misalnya, membeli air minum, mengantar anak perempuan ke pasar, dan masih banyak lagi. Ternyata kami dengan mudah menjalin pertemanan bahkan hanya di awal minggu 48



awal kegiatan PKM ini. Kami sering bercanda, tertawa hingga keluar air mata, bernyanyi bersama, bermain bersama dan hal-hal lain yang sulit untuk saya lupakan hingga saat ini. Kegiatan demi kegiatan kami jalani, namun terkadang tidak luput dari konflik. Perbedaan pendapat dan masalah-masalah tak terduga juga harus kami hadapi selama masa PKM ini di Desa Pangradin. Namun, alhamdulillah semua bisa teratasi dengan baik dan bijaksana dengan masukan demi masukan yang semuanya disatukan dengan baik. Saya merasa sangat beruntung bisa mengenal mereka dari sifat yang berbeda-beda. Namun, kami bisa saling mengisi satu sama lain, berbagi cerita tentang perjalanan hidup masingmasing, dan menceritakan pengalaman yang sangat luar biasa yang pernah terjadi di kehidupan kami jauh sebelum kami saling mengenal. Ternyata teman-teman saya di kelompok ini semuanya luar biasa dengan masing-masing bakat yang mereka miliki. Saya sadar kami ini berbeda karakter tapi saling melengkapi. Kelompok PKM SAHWAHITA ini terdiri dari 13 orang dari 1 fakultas yang sama namun beda jurusan Mereka unik dengan sifat dan kemampuan yang mereka miliki. Mau di deskripsikan satu satu takut kepanjangan , tapi saya sebutin saja ya nama anggotanya: 1. Arif Ramadhan 2. Bagus Putra Perdana 3. Dwi Tego Rindo’i 4. Eldiansyah Muhammad Nugraha 5. Hasna Elma 6. Hifzhatun Nisa ( atun ) 7. Lifia Indah Savitri ( ceulipi ) 8. Muhammad Farizi 9. Nurul Ayu Puspamurti ( kuya ) 10. Syafira salsabila fandiyanti ( sepi/pirmen ) 11. Salsa Zuhrufa Sheila 12. Sri Widya 13. Widia Dwi Lestari Saya merasa sangat senang bertemu dengan mereka. Mereka adalah orangorang yang membuat saya merindukan saat-saat PKM. Saya bersyukur karena teman PKM saya adalah mereka. Mereka bukanlah sekedar teman KKN, namun mereka adalah keluarga baru untuk saya. TENTANG DESA PANGRADIN Di survey pertama saya ke Desa Pangradin hanya 7 orang dari kelompok SAHWAHITA yang berangkat. Tapi, kami tidak hanya sendiri, kelompok lain yang di Desa Pangradin juga ikut survey ke sana. Di perjalanan memang terasa melelahkan karena jarak yang jauh dari rumah saya dan jalanan yang rusak.



49



Setelah sampai di sana kami bertemu dengan sekdes. Mereka menyambut rombongan mahasiswa dengan ramah dan mengizinkan kami untuk mengadakan PKM di Desa Pangradin. Awal tinggal di sana saya merasa tidak nyaman, karena suasana baru dan jauh dari keluarga. Namun setelah saya menjalani hidup di sana, saya mulai terbiasa dengan kondisi lingkungan juga kondisi masyarakat di sana. Kondisi di Desa Pangradin jika siang hari bisa sangat panas sekali, sedangkan sore sampai malam bisa hujan deras. Jika hujan akan banyak genangan yang bisa saja mencelakakan pengendara motor, jika panas akan sangat berdebu. Begitupun dengan jalanan menuju RW 05. Saya merasa senang bisa mengabdi di RW 05 di Desa Pangradin dengan masyarakat yang sangat baik dengan saya dan juga kelompok saya. Mereka juga menerima kami dan memperlakukan kami sebagai saudara sendiri. Saya sangat kagum dengan anak – anak disini mereka begitu antusias dengan kedatangan kami baru saja kami menginjakkan kaki untuk beristirahat sejenak mereka sudah datang ke rumah yang kami tinggali mereka begitu lincahnya menceritakan hal hal yang terjadi di desa sini begitupun hal – hal yang mereka alami dirumah, disekolah, saat mereka bermain. Namun selain itu, saya merasa prihatin karena ada beberapa siswa dan siswi SD yang masih belum bisa membaca dan menulis dengan baik. Ada juga yang belum bisa menghapal perkalian padahal sudah kelas VI SD. Jika dibandingkan dengan siswa di kota di tingkat kelas I dan II, mereka sudah bisa membaca dan menulis dengan baik. Begitupun dengan tingkat selanjutny Ini adalah tantangan bagi saya untuk membuat mereka lebih senang belajar ketimbang bermain, ada kejadian lucu yang berada di Desa Pangradin semisalkan di Desa Pangradin ada yang hajatan semua SD akan di liburkan hanya untuk datang ke hajatan tersebut jauh berbeda sekali ya dengan di kota bisa jadi ini sudah tradisi warga Desa Pangradin yang tidak dapat di ikut campuri oleh pendatang baru. Namun, kami tidak berhenti begitu saja kelompok 19 pada tanggal 10 Agustus 2019 meminta izin untuk mengajar di Sekolah Dasar Pangradin 02 alhamdulillah kelompok 19 diberi kesempatan untuk mengajar sampai tugas PKM kami selesai, sehabis kita melakukan kegiatan mengajar banyak sekali siswa – siswa meminta kami mengajari mereka bahkan mereka datang ke rumah kami langsung untuk belajar bersama sama oke kami anggap ini kegiatan bimbel karena belajar dirumah. Begitu banyak siswa yang datang ke rumah kami dan kegiatan ini kami kerjakan secara rutin kelompok 19 beri jadwal untuk siswa – siswa supaya tidak terjadinya bentrok dengan proker lainnya. Tidak hanya belajar membaca, namun kami juga mengajarkan BTQ (Baca Tulis Qur’an).



50



Masyarakat di RW 05 didominasi yang beragama Islam.Pengajian di sini juga berjalan dengan rutin, yaitu pengajian ibu-ibu maupun bapak-bapak. Masyarakat di Desa Pangradin suka bergotong royong, bersosialisasi dengan baik dengan orang baru, dan juga saling menolong. Pemuda, tokoh masyarakat, warga, dan anak-anak di sini semuanya sangat banyak membantu setiap program yang kami jalankan di sana. PROKER SAHWAHITA Kelompok kami saat hari ke-2 di Desa Pangradin melakukan kegiatan pengajian membantu warga Desa Pangradin menjaga prasmanan, kami mahasiswa/i UHAMKA sangat telaten saat mengerjakan tugas tersebut. Kami juga melakukan MCU medical check up untuk warga Desa Pangradin dan tidak di duga – duga antusias dari warga disini sangatlah bagus mereka mendukung proker yang kelompok 19 jalankan begitu terstruktur kegiatan pada hari itu berjalan dengan sukses, tidak lupa juga kelompok 19 ikut ambil serta dalam lebaran idul adha kami menyaksikan bersama dalam penyembelihan hewan kurban setelah itu kami bagikan kepada kaum dhuafa yang membutuhkan, malam tiba kelompok 19 dan kelompok 21 mengadakan bakar – bakar untuk kami makan dimalam hari itu. Selanjutnya, tanggal 17 Agustus 2019 kelompok 19 mengadakan lomba – lomba untuk pemuda, ibu – ibu , anak – anak , kegiatan ini berjalan dengan meriah dan sukses karena antusias dari warga Desa Pangradin 02 kami mengadakan dari pukul 09:00 sampai 17:00, tiba malam puncaknya kelompok 19 mengadakan PENSI bersama Desa Pangradin untuk membagikan hadiah – hadiah dan menonton dokumenter. Tidak lupa akan proker yang kami kerjakan, kelompok 19 juga mengajar di Sekolah Dasar Pangradin 02, PAUD, dan Bimbel. JIKA AKU MENJADI DESA PANGRADIN Saya ingin membuat Desa Pangradin lebih maju dan lebih sejahtera dengan segala SDA dan SDMnya di dalamnya, memang di sana belum banyak fasilitas seperti di kota. Hal yang ingin saya perbaiki Desa Pangradin ialah di Bidang Pendidikan karena masih banyak sekali anak – anak kecil itu sering sekali menyepelekan pendidikan. Di sana juga kekurangan tenaga pengajar yang mempunyai kompentensi yang sangat baik. Padahal anak – anak di Desa pangradin itu sangat banyak namun hanya saja mereka malas untuk belajar, mungkin dengan adanya dirubahnya cara mereka belajar pasti akan semangat kembali. Dengan adanya dorongan orang tua yang memberi semangat untuk anak – anaknya, membelikan barang yang di inginkan oleh sang anak, hal itu boleh saja dilakukan tapi tidak boleh terlalu sering.



51



Sebenarnya masih banyak lahan kosong di sana yang bisa digunakan untuk bercocok tanam, bertani, berkebun, beternak dan usaha wisata. Saya ingin mereka bisa mengelola kesempatan- kesempatan tersebut menjadi ladang uang tanpa harus menunggu pembangunan dari pihak swasta atau pemerintah. Intinya Desa Pangradin bisa menjadi desa yang mandiri. Terima kasih keluarga baruku, Sahwahita dan Pangradin. KESAN PESAN UNTUK SAHWAHITA Salah satu hal yang paling berkesan ketika mata kuliah ini adalah Pengabdian Kepada Masyarakat atau sebut saja PKM. Kenapa PKM hayoo? Karena setelah menjalani PKM akan muncul rasa rindu baik kepada teman-teman satu kelompok atau terhadap desa dan masyarakat di tempat mengabdi. Penyebabnya adalah rasa kekeluargaan yang muncul ketika berjuang bersama dan mengabdi selama satu bulan. Di sana kelompok harus bertindak seperti sebuah keluarga, menjalani aktivitas rumah dan bekerjasama memecahkan masalah. Di sanalah saya menemukan keluarga baru saya, di PKM SAHWAHITA. Pesan yang harus semoga perjuangan yang kita lakukan untuk Desa Pangradin tidak sia – sia dan semoga selalu bermanfaat untuk Desa Pangradin, Saya juga berharap kepada semua anggota PKM 19 agar tetap menjaga kekeluargaan kita karena salah satu cara untuk memperpanjang usia yaitu memperpanjang silaturrahmi kita. Semoga kita semua diberi kelancaran dalam segala aktivitas kita. semoga kita bisa mengabdi, bekerja sama dan membangun desa-desa selanjutnya. Amin ya rabbal alamin. BIOGRAFI PENULIS Widia dwi lestari lahir di kota Pacitan tanggal 15 Desember 1999, putri dari Bapak Rebo Heru purwanto dan Ibu Puji wiyati, biasa dipanggil inces atau widia, aku anak ke-2 dari 2 bersaudara, memiliki kakak perempuan bernama Atiyas Tutik Eka Wijiya Ningsih kelulusan dari Universitas Muhammdiyah Ponorogo mengambil jurusan Bahasa Inggris, sedangkan aku mengambil jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. Aku mulai pendidikan TK di Pacitan setelah itu melanjutkan sekolah dasar (SD) di kota JAMBI, kemudian SMP – KULIAH dijakarta. Diluar kegiatan kuliah aku hobinya shopping tapi yang dibelanjain makeup bukan makanan, jalan – jalan, sering banget ngabisin waktu sendirian di luar atau di kamar. Kesampingkan untuk hobby ya, selain itu aku pernah mengikuti lomba Bahasa inggris alhamdulillah juara 2, mengikuti lomba Qori alhamdulillah juga juara 2 dan pernah mengikuti ekstrakurikuler PASKIBRA di SMA, saya dan tim mengikuti lomba lalu menjadi JUARA UMUM alhamdulillah suatu kebanggan untuk diri sendiri dan sekolah. 52



POLOS NAN INDAH NAMUN KLASIK PKM 19



Sri Widya Astuti Pengabdian Kepada Masyarakat Pengadian Kepada Masyarakat atau yang sering disingkat dengan PKM merupakan sebuah program kampus yang memberikan banyak sekali cerita, pengalaman dan pelajaran. Banyak cerita ataupun informasi yang saya dapatkan mengenai PKM ini dari mahasiswa tahun lalu (senior) yang telah melaksanakan PKM. Mulai dari cerita yang pahit sampai yang manis. Bagi mereka memang suatu hal yang tak akan didapatkan dimananpun. Bagi saya, PKM yang merupakan pengalaman pertama saya jauh dari keluarga merupakan sebuah momok yang menakutkan. Tidak hanya jauh dari keluarga maupun lingkungan yang saya kenal, tetapi juga bertemu dan beradaptasi dengan orang-orang yang belum dikenal di lingkungan baru nanti maupun orang-orang yang akan menjadi rekan kelompok saya. Perasaan khawatir dan gelisah saat itu benar-benar membayangi saya, saya hanya takut tidak bisa menjalaninya dengan benar. Pikiran-pikiran seperti apakah aku dapat berteman baik dengan anggota kelompokku nanti? Apakah aku dapat bekerjasama dengan baik bersama mereka? Apakah masyarakat dapat menerima kami dengan baik?, itu mebuat saya terus memikirkannya dan takut. Berbicara PKM, sebagian mahasiswa beranggapan PKM merupakan tragedi menakutkan serta pengasingan dari fasilitas kota. Mahasiswa sudah membayangkan bagaimana situasi di tempat PKM yang tidak ada sinyal handphone, sinyal internet, susah air, susah transportasi, tempat tidur seadanya, banyak nyamuk, tidak ada mall dan bahkan perkara bagaimana caranya pulang pun sudah terbayang meskipun PKM bulam mulai. Namun, sebagian lainnya beranggapan PKM merupakan ajang liburan, karena mahasiswa terbebas dari yang namanya pergi pagi pulang petang untuk kuliah masuk kelas dan tugas makalah. Mahasiswa yang menganggap ini liburan, melihat pemandangan baru di tempat yang baru yang belum pernah didapatkan di kota merupakan sebuah refreshing. Apalagi ketika mendapatkan tempat PKM di pedesaan. Bukan hal yang biasa juga bagi saya bertemu dengan orang yang tidak kita kenal, apalahi program PKM ini akan ditempatkan pada suatu daerah terpencil, yang jauh dari jalan raya, jauh dari keramaian kota, juga jauh dari akses jaringan. Bukan tanpa alasan sebetulnya saya membayangkan daerah itu dengan seksama, betapa susah dan bosannya ketika harus berada pada satu daerah tersebut. Alhasil, apa yang ingin saya hindari ternyata saya dapatkan. Ditempatkan di daerah Jasinga dengan sebuah nama desa yang asing untuk saya dan yang lain, Desa



53



Pangradin. Mau tidak mau, saya akan melaksanakan program ini dengan tekad untuk belajar dan nilai. Pertemanan yang Diawali dengan Sengaja Dipertemukan Karena pembentukan kelompok PKM dari kampus sedikit terlambat dan hanya diumumkan pada mading kampus maka kami hanya mengumpulkan dan mengadakan perkenalan via whatsapp. Pertemuan pertama kelompok kami tidak semua nya dapat hadir untuk berkumpul karena masalah jadwal mata kuliah. Tapi kami sudah saling mengenal satu sama lain meskipun hanya beberapa kali kumpul untuk membahas kebutuhan apa saja yang diperlukan selama PKM dan merencanakan program kerja di Desa Pangradin, Kec. Jasinga, Kab. Bogor. Program Kerja (proker) yang kami rencanakan secara rutin yaitu kegiatan mengajar (SD, PAUD, dan bimbingan belajar (bimbel)), gotong royong, dan partisipasi dalam majelis taklim. Lalu, kegiatan insidental yaitu kegiatan yang dilaksanakan hanya satu kali selama PKM berlangsung yaitu perayaan Hari Raya Idul Adha, peringatan 17 Agustus, dan penyuluhan dan medical check up (pemeriksaan kesehatan). Diawali dengan sebuah pertemanan yang sengaja dipertemukan dan akhirnya menjadi keluarga baru dengan segala macam perbedaan yang ada. Dari perbedaan itulah muncul rasa saling menjaga dan saling mengingatkan. Masingmasing anggota memiliki tanggung jawab masing-masing baik dalam tugas proker yang telah direncanakan maupun dalam kehidupan sehari-hari selama kegiatan PKM. Dengan memilki tanggung jawab seperti itulah yang membuat kegiatan PKM dapat berlangsung dengan baik dan lancar, walaupun terdapat masalahmasalah kecil yang timbul antara kami.



Kegiatan Selama 18 Hari di Desa Pangradin Kegiatan pertama yang kami lakukan pada 07 Agustus 2019 di Desa Pangradin yaitu pembukaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diwakili beberapa anggota tiap masing kelompok PKM yang diadakan di Kantor Kecamatan Jasinga, dihadiri oleh Pak Camat, Dekan dan Dosen dari UHAMKA, dan yang lainnya. Sedangkan anggota yang tidak ikut dalam pembukaan membereskan barang-barang mereka dan ada juga yang langsung istirahat karena lelah. Minggu pertama kami di Desa Pangradin berlangsung selama 5 hari dari tanggal 07-11 Agustus 2019. Pada 08 Agustus 2019 diisi dengan bersosialisasi dengan masyarakat Desa Pangradin 2, ada juga yang ke silaturahmi ke Sekretaris Desa (Sekdes) dan ke ketua RT setempat. Pada hari ketiga 09 Agustus 2019 kami di Desa Pangradin, karena berdekatan dengan Hari Raya Idul Adha dan termasuk 54



dalam proker kami, maka kami melakukan persiapan untuk proker tersebut, seperti mencari hewan qurban. Malam hari nya, kami diajak oleh Ibu Wati selaku Ketua Urusan Kesejahteraan Rakyat (UKR) untuk liwetan sebagai bentuk selamat datang di Desa Pangradin. Pada 10 Agustus 2019, kegiatana kami dibagi dua antara yang wanita dengan pria. Yang wanita berpartisipasi membantu dalam kegiatan posyandu yang dilakukan di pelataran rumah Ibu Wati dari jam 08.0011.00 WIB. Siangnya kami mengadakan bimbel kepada anak-anak RW 05 Desa Pangradin 2. Sedangkan yang pria membantu kegiatan untuk babak eliminasi lomba sepak bola peringatan 17 Agustus yang memang dilakukan sebelum perayaan HUT RI ke-74. Pada 11 Agustus 2019, kami ikut sholat Ied Idul Adha bersama di Masjid Jami Ar-Rohman. Setelah sholat kami ikut bertasipasi dalam rangkaian kegiatan Idul Adha. Kami juga menyumbangkan 1 ekor kambing. Ikut berpartisipasi menyembelih hewan qurban dan membagi-bagikannya kepada warga RW 05. Minggu kedua kami yang berlangsung dari tanggal 12-18 Agustus diisi dengan kegiatan persiapan HUT RI ke-74,. Selain mempersiapkan 17an, kami juga membagi kegiatan tersebut sesuai tanggung jawab proker masing-masing. Tanggal 12 Agusuts 2019, kegiatan kami adalah memasang bendera di sepanjang area RW 05 Pangradin 02. Pada 13 dan 14 Agustus 2019 kami ada kegiatan mengajar di SDN Pangradin 02. Jarak tempuh rumah kami dengan SD tersebut bisa butuh waktu 10-15 menit dengan berjalan kaki. Para guru SDN Pangradin 02 sangat baik menyambut program kerja kami dalam membantu mengajar serta antusiasme para murid yang sangat tinggi. Pada 15 Agustus 2019 kami mengadakan sosialisasi ke 3 RW, yakni RW 04, RW 05, dan RW 06 dalam rangka untuk memberitahu warga jika akan dilaksanakan peringatan HUT RI, selain itu kami juga bersosialisasi mengenai perlombaan apa saja yang diadakan. Dalam pelaksanaan 17an kami bekerjasama dengan kelompok KKN 47 Mudita UIN, sehingga panitia 17an gabungan dari anggota PKM 19 UHAMKA dan KKN 47 UIN. Hal ini dilakukan karena program kerja mereka juga sama dengan kelompok PKM 19, dan karena tempat atau lokasi perlombaan yang sama juga menjadi pertimbangan. Selain itu dengan kerjasama ini dapat sebagai ajang mempererat tali silaturahmi sesama warga Desa Pangradin, juga untuk meminimalisasi biaya kelompok PKM, dan untuk memeriahkan hadiah agar banyak dan dapat menarik minat warga Desa Pangradin utnuk ikut berpasrtisipasi dalam memeriahkan HUT RI.Tanggal 16 Agustus 2019, kegiatan kami adalah Jumat Bersih (Jumsih) dimana kami memberihkan lingkungan RW 05 dan RW 04, selain kami juga ada anak KKN 47 Mudita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berada di RW 04 dan PKM 19 di RW 05. Hari yang ditunggu telah tiba yakni peringatan HUT RI ke-74. Perlombaan 17 Agustus dilaksanakan 2 hari yakni 17 dan 18 Agustus 2019. Adapun



55



perlombaan yang diadakan adalah lomba paku dalam botol, makan kerupuk, ambil koin, balap karung, joget bangku, joget balon, estafet tepung, balap kelereng, tarik tambang, sepak bola daster, pecah air, dan panjat pinang. Ada 3 kategori dalam perlombaan yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Malam puncak dan sebagai penutup dari kegiatan HUT RI ke-74 diselenggarakan adanya panggung untuk mengumumkan pemenang lomba 17an dan pembagian hadiah. Acaranya ini berlangsung pada 18 Agustus 2019 dari pukul 19.00 – 22.00 WIB. Minggu ketiga kami yang berlangsung dari tanggal 19-24 Agustus diisi dengan persiapan program kerja terakhir kami, yaitu penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis. Selain menjadi minggu terakhir proker kami, ini menjadi minggu terakhir kami juga di Desa Pangradin 2 karena waktu yang ditentukan untuk kegiatan PKM telah selesai. Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis diselenggarakan pada 21 Agustus 2019 pukul 09.00 – 12.00 WIB di pelataran rumah Ibu Wati. Program ini bertujuan untuk memeriksa tingkat gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah dari para lansia maupun orang dewasa warga Desa Pangradin RW 05. Ada sekitar 50-80an warga baik itu yang dewasa maupun lansia yang ikut mendaftar dalam pemeriksaan ini. Kami bekerjasama dengan puskmesmas terdekat untuk mengadakan tenaga medis dalam membantu kegiatan ini. Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan telah selesai dan itu berarti program kerja kami telah dirampungkan semua. Dan itu mengakhiri kegiatan kami di Desa Pangradin 2 selama kurang lebih 18 hari. Ini adalah pengalaman yang tak akan terlupakan diawali dari kami yang tidak saling mengenal dan dibayangi rasa khawatir tidak dapat melakukan apapun. Namun berkat kerjasama dan saling percaya kami dapat mengatasi bentuk perbedaan pikiran dan karakter masingmasing, kami dapat melaksanakan kegiatan PKM ini dengan baik dan lancar.



Polos nan Indah namun Klasik, Pangradin Pangradin, desa polos nan Indah dengan sejuta kisah dari sebagian kecil desa di negeri ini. Indahnya Desa Pangradin yang berada di Kecamatan Jasinga. Desa indah nan menawan merupakan desa akan kaya potensi pertanian. Betapa tidak, selama PKM di Pangradin ini saya telah melihat sendiri potensi besar tersebut. Potensi yang ada bukan hanya pada satu aspek tapi bermacam aspek yang sangat menunjang kehidupan manusia. Potensi tersebut meliputi potensi di bidang pertanian, perkebunan, pariwisata kuliner, sumber daya alam, bahkan sumber tenaga makanan daerah yang sudah ada di Pangradin 2 ini. Akan tetapi, selama melaksanakan PKM di desa ini saya melihat ada sedikit krisis pendidikan dan kebersihan yang mungkin juga merupakan masalah klasik yang terjadi pada seluruh daerah terpencil. Yakni jumlah sekolah yang terbatas,



56



kekurangan tenaga pengajar di masing-masing sekolah, dan kurangnya fasilitas penunjang belajar. Selain itu kebersihan, yakni kurang memadainya tempat pembuangan sampah. Karena di Desa Pangradin belum memiliki tempat pembuangan tersebut. Masyarakat sehari-harinya membuang sampah di sungai atau kali. Bukan karena perilaku masyarakat yang malas, tetapi karena memang tidak ada tempat pembuangan akhir untuk membuang sampah. Lalu apakah sampah-sampah itu akan terus berada menumpuk di sekitar sungai? Sampahsampah memang akan menumpuk di sekitar sungai tetapi nanti nya masyarakat akan membakar sampah-sampah tersebut. Sebelumnya, masalah ini sudah kami diskusikan dengan Bapak Deni Setiabudi selaku Sekretaris Desa (Sekdes) dan Ibu Wati selaku Ketua Urusan Kesejahteraan Rakyat (UKR). Namun sampai saat ini aparatur desa masih merasa kebingungan untuk memecahkan masalah ini. Upaya-upaya yang kami pikirkan pun sebelumnya juga sudah terpikirkan oleh mereka. Bahkan dari Pak Deni menanggapi antusias rencana kami mengenai bank sampah. Meskipun memang rencana bank sampah ini sebelum nya juga sudah diajukan oleh KKN dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun lalu dan sudah terlaksana, namun hasilnya tidak bertahan lama setelah kepulangan KKN UIN dari Desa Pangradin 2. Pak Deni sangat membantu kami dengan memberitahukan adanya dana bantuan dari anggaran desa untuk pembuatan bank sampah dan beliau juga memberi kmai waktu untuk menyosialisasikan pada masyarakat dengan aparatur desa di kantor desa. Tetapi kenyataannya diluar ekspetasi. Jalannya program bank sampah ini tidak semulus yang diinginkan. Untuk itu pemerintah perlu memperhatikan perkembangan Desa Pangradin ini dengan meningkatkan mutu pendidikan, fasilitas penujang seperti jalan, bangunan dan konstruksi, serta sumber tenaga listrik dan air bersih di negeri ini. Selain itu fasilitas jaringan komunikasi dan internet murah untuk masyarakat perlu di berikan untuk menunjang perekonomian masyarakat agar dapat mengembangkan usaha, bisnis dan promosi pariwisata di Pangradin. Pemerintah, masyarakat dan warga Pangradin sendiri harus bahu membahu dan menyadari potensi besar Pangradin agar dapat dikelola dengan baik. Diharapkan mahasiswa PKM yang akan ber-PKM di desa ini pada tahun berikutnya menyiapkan program khusus sesuai kebutuhan yang telah di paparkan dan dapat memberikan pengabdian pada masyarakat sesuai bidang ilmu masing masing. Dan diharapkan kepada PKM untuk dapat mengirim mahasiswa PKM selanjutnya ke desa ini demi terwujudnya cita cita Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka untuk kejayaan Bangsa.



57



Pengalaman dari Desa Pangradin Dusun II Syafira Salsabila Fandiyanti



Pengantar PKM PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) merupakan salah satu program kuliah yang di adakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Bisa juga dibilang seperti KKN yang lebih sering didengar. PKM dilaksanakan selama 18 hari yang diikuti oleh para mahasiswa dengan di bentuk kelompok, dalam satu kelompok memiliki 13 sampai dengan 15 orang yang dapat melaksanakan PKM di desa yang telah di tentukan oleh Universitas tersebut. Tujuan dalam PKM ini untuk para mahasiswa dapat terjun langsung ke dalam lingkungan masyarakat dan dapat membantu menyelesaikan masalah yang ada dalam masyarakat. Cerita-ku Selama 18 Hari di Desa Pangradin Saya merupakan salah satu anggota PKM dari kelompok 19, dalam kelompok PKM 19 terdiri dari 13 orang mahasiswa, yaitu ada : 1. Arif Ramadhan 2. Bagus Putra Perdana 3. Dwi Tego Rindo’i 4. Eldiansyah Muhammad Nugraha 5. Hasna Elma 6. Hifzhatun Nisa 7. Lifia Indah Savitri 8. Muhammad Farizi 9. Nurul Ayu Puspamurti 10. Syafira salsabila fandiyanti 11. Salsa Zuhrufa Sheila 12. Sri Widya 13. Widia Dwi Lestari Selama 18 hari saya PKM di Desa Pangradin dusun II, saya tinggal dirumah kontrakan Ibu Dedeh yang bertepatan di RT 01 RW 05. Saya sangat nyaman sekali tinggal di desa Pangradin karena banyak sekali pelajaran yang dapat saya ambil mau itu positif dan negatif. Hal positif yang saya dapat adalah pola hidup masyarakat yang sangat tentram dan saling bergotong royong. Sedangkan hal negatifnya adalah pola pikir masyarakat terhadap sampah yang membuat saya sedih melihat lingkungan yang kumuh, tidak asri, dan tercemarnya SDA yang ada. Inilah tujuan PKM yang dimaksud adalah membantu menyelesaikan masalah dalam masyarakat, saya bersama kelompok PKM 19 membuat beberapa program



58



kerja yang mungkin dapat membantu menyelesaikan masalah desa Pangradin, beberapa program kerja yang kelompok PKM 19 buat ada: 1. Menjadi guru relawan di SD Pangradin 02 2. Medical Check Up (MCU) 3. Pembuatan penampungan sampah 4. Qurban untuk Pangradin 5. Panitia pelaksana 17 Agustus Saya bersama kelompok menyusun jadwal untuk melaksanakan segala program kerja yang telah kami pikirkan. Namun ada program kerja yang tidak dapat kami laksanakan karena terhalang dengan beberapa masalah yang terjadi. Tetapi kami terus semangat dan optimis untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada di desa Pangradin, walaupun sedikit semoga dapat berkesan untuk para warga Pangradin. Segala program kerja yang dilaksanakan, kami sangat bersyukur atas antusias yang tinggi dari para warga mendukung dan membantu kita menjalankan program kerja tersebut. Harapan untuk Desa Pangradin Desa Pangradin sangat dikenal dengan warga-warganya yang memiliki antusias tinggi untuk saling bergotong-royong, murah senyum, rendah hati, dan tidak sombong. Harapan saya untuk desa Pangradin adalah sebagaimana untuk para pejabat desa yang ada, para tokoh disana, dan para warga dapat selesainya masalah sampah yang sangat mengganggu ligkungan yang asri menjadi kumuh. Semoga warga disana dapat merubah pola pikirnya untuk lebih menyadarkan atas pentingnya menjaga lingkungan yang bersih demi kesehatan. Dan pendidikan disana dapat menjadi lebih maju lagi, dengan meningkatkan sarana dan pra-sarana, potensi pengajar, dan menyediakan fasilitas yang memadai. Semoga warga desa Pangradin dapat memanfaatkan SDA yang ada dengan lebih baik lagi, tidak merusak SDA yang ada, karena SDA yang terdapat disana dapat menjadi ladang mata pencarian warga disana dan memakai SDA dengan seperlunya saja. Dan terberantasnya masalah pengangguran, warga yang tidak berkecukupan, dan air bersih. Kesan dan Pesan Untuk PKM 19 Kesan Pengalaman yang berkesan adalah berubahnya pola hidup saya menjadi seseorang yang mandiri, rendah hati, berfikir kritis, mengontrol emosi dan keegoisan saya. Dalam menjalani hidup selama 18 hari dengan orang-orang baru termasuk tantangan yang sangat sulit, karena kami harus beradaptasi dengan



59



segala sikap dan pribadi yang beraneka ragam, namun segala masalah yang ada selalu memiliki solusi dengan kita saling bergotong royong. Pesan Menjadi pribadi yang lebih dewasa, kedepannya dapat semakin membedakan antara yang baik dengan yang tidak baik, menjaga tali silaturahmi.



60



Mengabdi di Desa Pangradin Dusun 2 Lifia Indah Savitri



Sebelum PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) Memasuki semester 6 dimana mahasiswa sedang banyak-banyaknya kegiatan dan harus bisa mengatur waktu, pada semester 6 ada kegiatan yang bernama Pengabdian Kepada Masyarakat yang merupakan kegiatan rutin tahunan universitas yang dilaksanakan pada waktu libur kuliah sebelum memasuki awal semester 7. Dalam kegiatan ini dibentuk beberapa kelompok yang anggota nya saya tidak tau siapa saja karena yang membagi anggota kelompoknya adalah pihak kampus, di tahun ini kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat digabung dengan mahasiswa semester 4 yang belum saya kenal sama sekali. Sebelum melaksanakan kegiatan ini jujur rasanya saya tidak ingin ikut kegiatan PKM ini karena difikiran saya pasti di kegiatan ini bakalan ribet terus juga harus jauh dari keluarga selama beberapa waktu dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar yang bener-bener gak ada yang saya kenal. Saya berfikir kegiatan ini tidak akan menyenangkan karena dengan anggotanya aja saya gak kenal apalagi harus tinggal bareng selama berhari-hari. Setelah dibagi kelompok, nama saya ada di kelompok 19 yang kebagian tempat PKM di desa Pangradin. Setelah saya lihat nama-nama anggota kelompoknya ternyata yang saya kenal ada 3 yaitu ada Martia,Dwi Arifa dan Sri widya. Saya lumayan senang karena mereka temanteman saya dari waktu ODDI hehe. Tapi seiring berjalannya waktu ternyata Martia dan Dwi arifa tidak jadi sekelompok dengan saya karena mereka diterima BUMN untuk magang yang waktunya bersamaan dengan waktu PKM ini, maka mereka dipindahkan ke kelompok PKM yang di ciracas. Saya sempat sedih karena yang saya kenal tinggal sri widya saja. rasanya jadi makin malas karena yang saya kenal hanya sri widya dan saya diharuskan beradaptasi dengan teman-teman baru yang saya sendiri tidak gampang untuk berbaur dengan orang-orang baru. Tapi walaupun begitu tetep harus saya jalani. Mengenal Kalian Selama 18 Hari Kami berkenalan sejak sebelum kegiatan PKM ini dilaksanakan, namun perkenalannya hanya perkenalan biasa dan masih belum akrab. Kelompok ini awalnya terdiri dari 15 orang namun karena Martia dan Dwi arifa pindah kelompok jadi kelompok ini hanya terdiri dari 13 orang yang memiliki karakter berbeda, yaitu terdiri dari 5 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Yang semester 6 ada 4 orang dan sisanya adalah semester 4. Dalam kelompok ini yang



61



menjadi ketua kelompok adalah Arif, bendaharanya adalah syafira dan sekretarisnya adalah ayu dan widia. Pada hari pertama PKM dilaksanakan kami juga masih belum akrab karena waktu termasuk masih sangat singkat untuk mengakrabkan diri dilingkungan yang baru, pada hari kedua sudah lumayan akrab namun bukan yang akrab banget tapi udah ada kemajuan dalam beradaptasi, hari ketiga dan seterusnya kita udah bisa dibilang akrab yang beneran akrab karena sudah bisa bercanda bareng dan ketawa bareng. Pada saat pelaksanaan PKM ini banyak suka duka nya, tapi saya sangat bersyukur berada dikelompok ini karena anggotanya kompak dan saling menjaga satu sama lain. Walaupun kadang berbeda pendapat namun itu tidak membuat kita menjadi pecah karena berbeda pendapat itu biasa dan masing-masing individu berhak berpendapat. Walaupun kita berbeda watak namun selama 18 hari kami bisa menyatu layaknya keluarga karena perbedaan itulah yang membuat kita Bersatu. Selama 18 hari dalam menjalankan program kerja kami lakukan Bersamasama dengan cara membagi tugas dan membentuk divisi-divisi demi lancarnya kegiatan program kerja kami. Untuk melakukan pekerjaan rumah yang biasa masak adalah widia dwi, ayu, saya, hifzhatun, syafira dan yang biasa mencuci piring adalah saya, Sheila dan hasna tapi kadang yang laki-laki juga membantu mencuci piring hehe. Yaaa pokoknya kami saling membantu aja hehe. Tentang Pangradin Dusun 2 Pada awal tinggal di sana saya merasa tidak nyaman, karena suasana baru dan jauh dari orang tua. Namun, setelah saya menjalani hidup di sana, saya mulai terbiasa dengan kondisi lingkungan juga kondisi masyarakat di sana. Saya menyadari bahwa saya akan mudah terbiasa jika saya melakukan dengan ikhlas dan senang. Berbanding terbalik jika saya menjalaninya dengan tidak ikhlas dan sedih. Di pemikiran awal saya mengira bahwa desa ini akan menjadi kurang menyenangkan untuk saya. Namun, nyatanya semua berbalik. Kondisi desa Pangradin pada saat kami PKM adalah sedang kemarau dan air disana sangat sulit namun banyak warga yang memiliki air banyak yang berbaik hati dengan kami yang membolehkan kami menggunakan airnya kapan saja. Walaupun desa Pangradin ini terletak diatas gunung namun air di desa ini sangat sulit. Bahkan kalau ada air, air yang ada tersebut bukan air bersih melainkan air kotor yang banyak mengandung kotoran dan minyak yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Desa Pangradin berada di kecamatan jasinga kabupaten bogor, didesa Pangradin lingkungannya masih sangat asri karena masih banyak tumbuhtumbuhan seperti sawah, sayur-sayuran dan buah buahan. Namun pada desa



62



pangradin masih banyak sampah yang berserakan, hal tersebut terjadi karena masih kurangnya kesadaran masyarakat desa Pangradin untuk membuang sampah pada tempatnya. Bahkan di sungai pun banyak sekali sampah karena rata-rata masyarakat membuang sampah bekas konsumsi rumah tangga dengan cara melemparnya ke sungai yang ada sehingga sungai desa Pangradin dipenuhi oleh sampah sehingga mengurangi keasrian lingkungan Pangradin. Mata pencaharian masyarakat desa pangradin sebagian besar adalah sebagai petani karena banyak sawah dan buah-buahan namun ada juga yang lebih memilih untuk bekerja ke luar desa Pangradin misalnya seperti ke DKI Jakarta dan sekitarnya. Disana kami mengikuti kegiatan pengajian rutin tahunan warga desa Pangradin dan kami membantu masyarakat desa pangradin untuk menyajikan prasmanan yang sudah disediakan untuk para jamaah pengajian, lalu yang lakilaki mengikuti acara pengajian tahunan tersebut. Pada saat disana kami juga memeriahkan IED ADHA dan HUT RI dengan cara berqurban pada saat IED ADHA dan menyediakan lomba-lomba yang bisa diikuti oleh berbagai kalangan seperti anak-anak, remaja dan dewasa dengan berbagai macam lomba seperti lomba kelereng, balap karung, makan kerupuk, estafet tepung, pecah air, joget bangku, joget balon, sepak bola daster, panjat pinang dan lain-lain. Disana kami juga membantu posyandu, mengajar di sekolah dasar negeri pangradin 02. Setelah mengajar di sekolah kami melaksanakan bimbel (bimbingan belajar) yang dilaksanakan dikediaman kami, banyak sekali anak-anak kecil yang memiliki semangat belajar tinggi, kami mengadakan bimbingan belajar setiap hari setelah pulang sekolah. Disana kami juga melaksanakan kegiatan Medical Check Up yang dilaksanakan di garasi rumah ibu wati milasari, masyarakat desa pangradin dapat melakukan pengecekan gula darah, asam urat, kolesterol dan tensi darah gratis pada saat pelaksanaan kegiatan Medical Check Up berlangsung. Walaupun diawal kegiatan ada sedikit kendala namun semua bisa teratasi dan Alhamdulillah telah berjalan dengan lancar. Jika Saya Menjadi Bagian Warga Desa Pangradin Warga Desa Pangradin terdiri dari bermacam-macam latar belakang dan juga bermacam-macam profesi. Ada yang menjadi pedagang, peternak ikan, peternak ayam, petani, guru sekolah, guru ngaji, dan lainnya. Saya percaya suatu saat desa ini akan maju karena kedepannya akan dipimpin oleh orang-orang hebat seperti warga desa pangradin ini yang memiliki semangat yang tinggi untuk belajar banyak hal. Dengan saling menerima kekurangan satu sama lain dan saling bergotong royong. Jika dilihat dari sumber daya alamnya, desa ini memiliki



63



sumber daya alam yang cukup melimpah seperti masih banyaknya tumbuhtumbuhan yang bisa dijadikan peluang besar untuk memulai berbisnis. Untuk memajukan bangsa, Pendidikan merupakan pondasi yang penting untuk mewujudkan itu semua. Maka dari itu saya sangat ingin desa ini lebih di perhatikan perihal Pendidikan dengan memberikan fasilitas yang layak untuk mendukung kegiatan belajar mengajar Dan menambahkan banyak sumber daya manusia yang sesuai dengan tingkat kebutuhan guna meningkatkan kualitas penerus bangsa. Desa ini kurang fasilitas yang layak dan SDM yang memadai, guru yang mengajar disini masih sangat terbatas. Disekolah kurang ada aturan yang ketat sehingga masih banyak murid yang berani bolos sekolah dan pada saat belajar ada beberapa yang masih malas untuk mengikuti pelajaran dan mungkin itu terjadi karena kurangnya motivasi dan pengetahuan khusus tetang pentingnya Pendidikan. Saya ingin memberikan motivasi khusus kepada anak-anak yang masih malas untuk sekolah. Apapun yang sudah saya lakukan untuk desa ini semoga bermanfaat untuk warga dan anak-anak. Semoga mereka dapat mengambil semua ilmu yang sudah saya dan teman-teman kelompok saya berikan selama 18 hari. kami di sini hanya memberikan bantuan dalam hal ilmu pengetahuan. Jika saya kembali ke desa ini, saya ingin berbagi ilmu yang lebih banyak lagi kepada warga desa Pangradin ini, Khususnya ilmu Pendidikan.



64



Desa Pangradin Dusun 2 Hifzhatun Nisa



Pengantar PKM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menurut saya adalah mata kuliah wajib yang diambil oleh mahasiswa semester 4 dan 6 yang dilakukan disetiap Universitas. Tujuan dari PKM ini adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa ibaratnya dikampus kita dapat materinya sedangkan di tempat PKM tersebut kita mempraktekkan ilmu yang kita dapat dikampus tersebut. Awal memasuki semester 4 saya diberitahu oleh kaprodi saya bahwa disemester ini akan diadakan Pengabdian Keepada Masyarakat (PKM) yang berada di dua opsi yaitu Jasingan dan Lampung. Sebelum saya mengetahui pembagian kelompok, saya memikirkan dimana saya akan mengabdi kepada masyarakat? Dan Alhamdulillah saya dapat di daerah Jasinga yang tidak begitu jauh dari Jakarta, setelah itu saya mulai mencari cari bagaimana keadaan desa yang akan saya tempati selama 18 hari itu, terlebih banyak saudara saya yang memberi nasihat tentang bagaimana tinggal di desa orang dan harus menjaga tata krama yang ada di desa tersebut. Setelah itu saya mulai mencari cari teman kelompok saya, teman yang akan menjadi keluarga baru untuk 18 hari kedepan, saya sangat bersyukur bisa di kelilingi oleh teman kelompok saya yang sangat baik dan bisa diajak berkejasama dalam membuat sebuah program kerja. Mempunyai Teman Baru Pada suatu hari saya dikabarkan oleh teman saya bahwa sudah ada nama kelompok PKM dan saya dapat di kelompok 19, kelompok tersebut bertempat di Desa Pangradin Dusun 2, saya satu kelompok dengan teman sekelas saya tetapi laki laki, pada saat pertemuan kelompok yang pertama saya ikut tetapi saya tidak bisa terlalu lama dikarenakan saya ada mata kuliah pada saat itu, lalu saya ahanya membayar iuran uang kas saja. Pertemuan kedua mulai membuat program kerja apa saja yang akan diadakan pada saat legiatan PKM nanti, sebelum menentukan program kerja ada beberapa anggota kelompok yang survei ke Desa Pangradin Dusun 2, tetapi saya tidak serta ikut dalam survei yang pertama tersebut, saya hanya diceritakan dan diberikan sebuah foto tentang desa tersebut.



65



Dipertemuan kelompok yang kedua saya mulai mengetahui teman teman kelompok saya, awalnya saya tidak kenal dengan mereka, karena mereka dari berbagai macam prodi tetapi satu fakultas, pada saat pertemuan itu tidak terlalu lengkap dan saya belum mengetahui sepenuhnya teman kelompok saya, lalu saya mulai akrab dengan teman kelompk saya itu sejak sehabis UAS semester 4, mulai berdiskusi tentang barang bawaan dan membawa apa saja nanti pas PKM berlangsung. Tiba hari dimana PKM tersebut dilaksanakan, saya mulai mencari bus yang akan saya tumpangi untuk ke Jasinga, setlah itu saya bertemu dengan teman kelompok saya, sesampainya di Jasinga kami berkumpul dan merencanakan kendaraan selanjutnya untuk ke Desa Pangradi Dusun 2, setelah itu kami kesana dengan menggunakan Angkutan Umum, sesampainya di desa tersebut kami menanyakan tentang keberadaan rumah yang akan kami tinggali selam 18 hari itu. Setelah bertemu dengan orang yang mempunyai rumah tersebut saya dan temanteman membersihkan rumah dan merapihkan barang-barang yang sudah kami bawa. Sebelumnya saya berfikir apakah saya mendapatkan teman yang sulit berkerja sama? Ternyata, saya salah berfikiran tentang hal itu, saya mendapatkan teman kelompok yang sangat mudah diajak untuk berkerjasama dalam hal apapun, saya sangat bersyukur mendapatkan teman kelompok seperti mereka. Lalu ada di suatu waktu dimana itu menjadi proker trakhir dari kelompok kami, awalnya saya terkejut karna program yang sudah saya rencakan dengan teman teman kelompok saya tiba tiba ada sedikit miss komunikasi antara pihak puskesmas dan bidan nya, disitu saya sudah terlihat bingung karena ibu ibu sekitar sudah datang dan mendaftrakan dirinya pada program yang saya dan teman taman saya buat, dan Alhamdulillah nya teman teman kelompok saya mau membantu, saya sangat beruntung selalu dikelilingi orang baik seperti teman kelompok saya. Terimakasih SAHWAHITA atas 18 hari yang tidak akan pernah saya lupakan. Mengenal Desa Pangradin Dusun 2 Desa pangradin bisa disebut desa yang penduduk nya amat ramah terhadap orang pendatang, terbukti ketika saya dan teman teman kelompok saya datang ibu-ibu disekitar sangat ramah, saya dan teman-teman saya mendapati Rw 05. Sekitar desa sebenarnya sangat bagus pemandangan nya tetapi sangat disayangkan karena banyak sampah yang berserakan di area sungai tersebut. Yang sangat disayangkan lagi adalah perihal air yang sulit padahal daerah nya sudah diatas pegunungan dan sangat jauh dari Pangradin Dusun 1. Tetapi ibuibu sekitar disana sangat baik dan sering menawarkan kami untuk mandi



66



dirumahnya jika memang di temapt tinggal kami tidak ada air. Hari kedua kami disana sudah diajak ibu-ibu sekitar untuk mengikuti pengajian rutin yang diadakan setiap tahun nya di desa tersebut, hari berikutnya terlihat anak anak yang antusias terhadap kedatangan kami, saya dan teman teman senang dan bangga karena disambut dengan sangat baik oleh warga sekitar. Anak-anak tersebut juga tidak sungkan untuk menceritakan tentang hal apa saja yang sudah meraka alami selama mereka tinggal didesa tersebut. Ada dimana sisa - sisa hari kami di desa tersebut, ibu-ibu sekitar mengajak kammi untuk perpisahan dengan mengadakan liwetan di rumah warga, saya dan teman-teman lagi lagi sangat senang karena sikap merka yang luar biasa terhadap orang mendatang seperti saya dan teman-teman. Rasanya tidak ingin berpisah dengan ibu-ibu disana tetapi apa boleh buat waktu terus berjalan dan saya disana hanya mengabdi kepada masyarakat. Jika Aku di Desa Pangradin Yang saya harapkan setelah saya PKM terhadap desa Pangradin adalah semoga makin maju dan sejahtera dalam hal apapun, dalam hal pendidikan mungkin bisa lebih maju agara tidak menyepelekan, karena pendidikan itu penting, tetapi warga disana sangat menyepelekan pendidikan, orang tua disana banyak yang menganggap pendidikan itu tidak begitu penting, karena nyatanya banyak anak anak yang suka tidak masuk sekolah karena di desa tersebut diadakan acara yang bisa mengajak orang sekampung alhasil mereka sebagai orang tua tidak mengizinkan anaknya masuk sekolah. Semoga masalah sampah yang berada disungfai bisa teratasi secepatnya, karena menurut pak edo selaku sekertaris desa ia mengakui bahwa hal yang paling sulit dirubah adalah mengenai sampah yang masih berserakan di sungai. Tentang Program Kerja SAHWAHITA Program kerja yang kami buat adalah mengajar, bimbel, idul adha, perayaan 17 Agustus dan Medical Check Up, dimulai dari mengajar, awal mula itu sebagian dari kelompok kami meminta izin ke sekolah yaitu SDN PANGRADIN 02 kami meminta izin untuk menggantikan peran guru guru, yang kami gantikan hanya kelas 1,2, dan 3. Hari pertama mengajar respon adik-adik sangat baik dan terlihat sangat senang, saya mengajar kelas 1 dan mereka bersemangat sekali pada saat itu, pada hari pertama kami perkenalan dan langsung mengajar, jarak dari rumah ke SDN PANGRADIN 02 tidak begitu jauh hanya saja jalan yang menanjak. Setelah mengajar kami juga ada program kerja bimbel, tidak lupa kami beritahu kepada adik-adik bahwa kami mengadakan program kerja 67



tersebut. Lalu benar saja sepulang kami dari sekolah mereka langsung mengunjungi rumah kami. Lalu idul adha, untuk program kerja idul adha kami bergabung dengan kkn dari UIN dan PKM kelompok 21, kami sepakat bahwa kami menyumbang kambing untuk masjid disekitar desa tersebut. Lalu acara 17 agustusan, dalam program kerja 17 agustus saya dan temanteman kelompok sepakat untuk bergabung dengan KKN UIN karen itu saran dari ibu wati selaku penanggung jawab kkn, acara berlangsung cukup seru karena anak-anak dan ibu-ibu di desa rersebut sangat antusias dengan acara yang kami buat. Program kerja kami yang terakhir adalah Medical Check Up yang bertempat di rumah ibu wati selaku penanggung jawab kkn, dalam program kerja ini terlihat ibu-ibu di desa sekitar sangat antusias terhadap medical check up tersebut, kami mengadakan dalam pengecekkan kolesterol, gula darah, dan tensi darah, Alhamdulillah sukses walaupun tidak sesuai dengan target yang kami buat. Kesan dan Pesan untuk SAHWAHITA Mungkin tanpa mereka 18 hari saya tidak berkesan apa apa, tetapi kenyataan nya saya sangat bangga dan sangat beruntung bisa berkerja sama dengan mereka saya merasakan bahwa kerja tim tim itu ada, 18 hari yang tidak akan saya bisa lupakan, banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari 18 hari kemarin. Memahami banyak kepala dan banyak sikap itu tidak mudah tetapi kalian semua bisa menerima saya dan begitu pun sebaliknya. Pesan nya adalah dimana pun kalian berada sama siapapun partner kalian jangan lupa berbuat baik, karena dengan kita berbuat baik kita juga akan dikelilngin orang baik. Semoga ada cerita pangradin 2 di bulan Desember, ya.



68



Kisah Inspiratif Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Muhamad Farizi (Laporan Naratif)



PKM KU Membawa Kebahagiaan Untuk Anak-Anak Desa Pangradin Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) 2019 UHAMKA telah memberikan ku banyak sekali pengalam an pelajaran serta ilmu yang bermanfaat. Mulai dari hal yang mengesankan serta hal yang tidak diinginkan sama sekali. Saya Mahasiswa semester 4 jurusan ekonomi islam yang terdaftar di kelompok 19 pkm bersama temen saya satu orang dari jurusan yang sama dan sisanya jurusan yang lain. Pertama tama saya akan menceritakan profil desa pangradin serta latar belakang desa pangradin yang dikelilingi pegunungan, sawah, serta pohon buah buahan. Saya tinggal bersama kelompok saya di desa Pangradin 2 Jasinga Bogor, sekira saya pangradin desa yang mudah di jangkau untuk akses ke dalam desa tetapi ternyata tidak, masuk ke dalam desa dari jalan raya jasinga sangat jauh dan melewati hutan hutan dan pepohonan buah buahan yang luas, desa nya masih terlihat asri dan indah. Pegunungan yang terlihat jelas tetapi saya tidak tau gunung apa yang ada di sana. Singkat cerita jikalau sudah memasuki malam hari teman teman saya tidak ada yang berani ke luar ke jalan raya jasinga, kecuali jika ada hal yang sangat penting. Karena jalan nya yang sangat gelap dan menyeramkan serta minim nya penerangan. Di Desa Pangradin saya mempunyai teman baru serta orang tua baru yang saya anggap sudah seperti keluarga, ketika disana kami semua disambut oleh warga dengan senang hati, 18 hari kami semua mengabdi menjalani hari hari yang penuh ke semangatan bekerja membangun desa hari hari yang penuh aktivitas dari mulai menjalani proker demi proker. Tapi semua itu kita lakukan dengan ikhlas dan tulus. Saya mempunyai teman baru disana yang bernama syarif dan mikel, syarif kelas 4 dan mikel kelas 5. Mereka anak anak yang pintar serta nurut jikalau kita mengajarkan hal kebaikan kepada mereka, mereka mempunyai tekad yang kuat cita cita yang tinggi untuk menjadi orang yang sukses untuk memajukan Desa mereka dan bercita cita menjadi pengusaha yang besar dan sukses. Setiap sore hari syarif dan mikel selalu datang ke tempat tinggal kelompok saya, disitu kami sekelompok ada niatan untuk mengajar bimbel untuk syarif dan mikel, dan kami menyuruh syarif untuk mengajak teman teman yang lain nya. Kami mengajarkan materi materi yang ada di pelajaran SD terutama kelas 1 2 3 dan 4. Saya selalu menasehatkan kepada syarif dan mikel agar selalu berbakti 69



kepada kedua orang tua dan belajar dengan giat supaya menjadi orang sukses di kemudian hari, Mundur sedikit dari cerita diatas saya akan menceritakan awal mula perkenalan saya dengan anggota lain nya yang ada di kelompok 19, kumpul pertama kali kelompok 19 ada beberapa orang yang tidak hadir, awal pertama kumpul disitu saya masih menjadi orang yang sangat pendiam karena tidak pernah kenal sama sekali dengan satu dan yang lainnya. Disitu kita menentukan ketua kelompok tetapi karena pkm ini ada semester 4 dan 6 . kami semester 4 menghormati selaku yang lebih tua untuk menjadi ketua kelompok, terpilihlah yang bernama Arif Ramadhan. Setelah itu kita jadi rutin mengadakan rapat rapat membicarakan kedepannya gmna kelompok kita. Seiring berjalan nya waktu kami bergerak mencari dana donatur membentuk kepengurusan untuk menjalankan proker dll. Singkat cerita selama 18 hari kami mengabdi dan menjalankan proker yang kami sudah susun dan persiapkan matang matang, Alhamdulillah semua berjalan dengan sukses, meskipun ada sedikit kendala kurangnya sosialisasi dengan warga, tetapi itu menjadi sebuah evaluasi bagi kami semua, masyarakat desa pangradin sangat menerima kita dengan baik, kami semua sangat sangat berterimakasih terutama bagi pengurus desa yang sudah sangat baik bapak rw bapak rt dan tokoh masyarakat yang lain nya. Insyaalah jika ada umur panjang kita kembali silaturahmi ke desa Pangradin.



70



Kebersamaan Masyarakat Pangradin – Hasna Elma PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat). Apa sih yang terlintas saat mendengar kata yang satu ini? Mungkin akan berpikir tentang desa, jauh dari perkotaan, banyak sawah, sejuk dan mungkin akan berpikir untuk mahasiswi semester 6😊. Ya mengingat saya masih semester 4, dan sudah dimasukan kedalam mata kuliah semester 4, terlalu dini bukan? Ya tentu, ditambah banyak teman dari kampus lain menanyakan “cepet banget na, udah pkm aja”. Umumnya di kampus lain PKM ini dilaksanakan untuk semester 6, tapi tahun saya dimajukan untuk semester 4 dan digabung dengan semester 6 sekarang ini. Namun di sisi lain, PKM banyak menyimpan banyak cerita, mulai dari suka maupun duka dan tentunya pengalaman berharga yang mungkin gabisa di dapat dari teman-teman kampus lain yang tidak ada nya PKM ini. Tapi saat awal-awal mengetahui adanya kegiatan PKM ini, suka bertanya kenapa harus di adakannya kegiatan PKM di setiap kampus? Apa perlu sebenarnya di adakan kegiatan yang satu ini? Tapi semua kegelisahan akan pertanyaan-pertanyaan ini terjawab saat sudah selesainya kegiatan PKM ini. Karena setelah menjalani PKM ini akan muncul rasa rindu baik kepada temanteman satu kelompok yang awalnya satu sama lain gapernah kenal bahkan tahu karna beda-beda jurusan atau terhadap desa dan masyarakat di tempat mengabdi, baik suasana nya, kebersamaan setiap malam disana dan banyak hal lain, yang nanti akan diceritakan dibawah ini. Pertama-tama dimulai dengan duka, apasih duka selama berlangsungnya PKM? Wah banyak sekali kalo di jabarin, walaupun banyak juga sih suka nya. Mungkin awalnya bakal mengira akan kesulitan dalam bersosialisasi dengan teman sekelompok, yang baru dikenal, gatau watak nya seperti apa, kepribadiannya seperti apa tapi langsung disatukan dalam satu rumah dan bukan dalam waktu singkat tapi dalam kurun waktu 18 hari, tidak sebentar bukan? Tapi lama-kelamaan seiringnya waktu kita bisa bekerja sama dalam kelompok dengan baik. Kesulitan lainnya mungkin sulitnya bersosialisai dengan masyarakat Pangradin, di tambah rumah kita yang harus memasuki gang lagi, sulitnya untuk bersosialisasi dengan masyarakat di depan. Tapi lama-kelamaan kita mencoba bersosialisai dengan masyarakat, dengan sering ikut kumpul di depan rumah bu RT, berbincang-bincang dengan ibu-ibu disana sambil memperkenalkan diri kita semua dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Kendala lainnya mungkin di akses desa Pangradin yang jauh dari jalan besar, untuk keluar desa pun kita harus bertemu dengan banyaknya pohon-pohon besar disetiap kanan kiri jalan, belum lagi ditambah jalanan yang rusak dan



71



penerangan yang bahkan dibilang tidak ada disetiap jalan untuk keluar desa Pangradin, hanya bermodalkan penerangan dari sorot lampu motor saja. Dan kendala yang mungkin dibilang intinya ketika tau sulitnya mendapatkan air di Desa Pangradin ini, sebenarnya tidak bisa dibilang sulit juga, karna di desa ini dalam bentuk air itu setiap hari nya ada tapi diberlakukan pembagian saat jam-jam tertentu air menyala dan dapat digunakan. Tapi karna anggota yang tinggal dalam satu rumah banyak, dan yang ingin menggunakan air juga banyak, kita khususnya saya sering menumpang ke masjid atau ke rumah ibu sekdes untuk menumpang mandi, atau sekedar mendapatkan air bersih untuk cuci muka dan sikat gigi. Tapi dibalik banyak nya kendala yang ada, kita anak PKM khususnya kelompok 19 sangat bersyukur sekali, karna masyarakat Pangradin sangat menerima kami semua di desa Pangradin 2 ini, dan tentunya membantu saat kita tinggal di Pangradin. Sebagai contoh, saat kekurangan air dirumah karna matinya air di rumah yang kita tinggali, banyak ibu-ibu depan yang menawarkan untuk memakai sumurnya/keran yang ada dirumahnya. Dari mencuci piring, mencuci sayuran dan mencuci baju. Bahkan sesekali kita dikirimkan makanan dari nenek dibelakang rumah, tidak sempat menanyakan nama nya, tapi nenek itu yang cucunya bernama ‘ojan’ yang sering bermain di rumah yang kami tinggali. Untuk kebahagiaan lainnya saat berlangsungnya PKM ini, kita semua sering yang namanya melakukan kegiatan liwetan setiap malam, ya tidak setiap hari, tapi sangat berkesan sekali, dimana sangat terasanya rasa kekeluargaan antar tiap kelompok dan masyarakat di desa Pangradin, memang terdengar sangat sederhana sekali, tapi moment nya yang mungkin kalo kita di kota jarang menemukan hal semacam ini, ditambah sejuknya malam di desa Pangradin dan pemandangan sawah diluar sana, banyaknya pohon yang bergoyang mengikuti semilirnya angin, menambah nikmatnya saat makan bersama-sama. Awal tinggal di sana saya merasa tidak nyaman, mungkin karna bukan dirumah sendiri dan tempat yang asing menurut saya, di desa orang. Sampai saat hari pertama malamnya saya tidak bisa terlelap, sulit sekali untuk tidur. Namun setelah hari berikutnya saya bisa terlelap dengan mudahnya, seperti saat dirumah sendiri. Dan setelah menjalani hari di desa Pangradin saya mulai terbiasa dengan kondisi lingkungan dan juga kondisi masyarakat disana, kondisi di desa Pangradin jika siang hari panas sekali, sedangkan tengah malam sampai subuh dingin sekali disini. Dan balik lagi ke cerita masyarakat disini, sesekali setiap malam saya suka duduk didepan teras rumah bu RT yang kadang banyak ibu-ibu sekedar lewat dan



72



ikut duduk bersama saya dan saling bercerita, mulai dari memperkenalkan diri darimana asal saya, dan berkuliah dimana, atau sekedar bercerita dengan keadaan masyarakat di desa Pangradin ini. Sampai kadang pembicaraan kami ngomongin melimpah ruahnya sayur mayur di desa Pangradin ini, dan tentunya sangat murah harga sayur-mayur dan buah-buahan disini. Lumayan kan buat mamah dirumah kataku, dan tentunya segar-segar sekali sayur mayur disini. Setiap harinya di desa Pangradin saat malam selalu ramai sekali, wargawarga disini selalu welcome gitu tiap rumahnya, dan suara dangdutan bukan hal yang asing disini, hampir setiap malam di desa ini mendengar orang dangdutan, wah kalo di jakarta sepertinya sih udah di tegor sama bu RT:’) tapi kerennya tidak ada yang merasa terganggu dan merupakan hal yang sudah biasa mungkin disini. Dan itu salah satu hal yang saya rindukan, disini kalo udah malam saja sudah sepi tapi disana setiap malam ramai sekali;’) Jika Saya Menjadi Warga Pangradin. Saya ingin desa Pangradin menjadi desa yang maju dengan segala SDA dan SDM di dalamnya. Memang fasilitasnya belum memadai seperti di kota kebanyakan. Hal yang sangat saya ingin perbaiki dari Desa Pangradin adalah dalam bidang Pendidikannya, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan, fasilitas yang ada disekolah, kurangnya tenaga pengajar. Selain itu saya inin menggerakkan para pemuda karang taruna disana untuk membuat gerakan yang positif dan menyediakan suatu usaha dimana bisa dikembangkan dan menjadi suatu usaha penunjang ekonomi disana. Sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh pergi ke kota untuk bekerja, dengan menggerakan usaha yang ada di kampungnya pun ia mampu dan bahkan bisa membuka banyak lapangan pekerjaan untuk warga Pangradin. Dan semoga kedepannya Desa Pangradin bisa menjadi desa yang mandiri, Terima kasih Pangradin, terima kasih bisa merasakan betul rasa kebersamaan masyarakat disana yang mungkin belum tentu dapat dirasakan ditempat lain, terimakasih sudah menerima kami dengan baik selama kurang lebih 18 hari lamanya.



73



PENGALAMAN PERTAMA DI DESA PANGRADIN Salsa Zuhrufa Sheila



Sebelum Kegiatan PKM Diawal pertama memasuki semester IV, saya tidak pernah membayangkan bahwa saya harus melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Yang saya ketahui bahwa kegiatan tersebut mayoritas dilaksanakan pada saat semester VI. Saya merasa bahwa seharusnya ini menjadi liburan semester bukannya untuk PKM. PKM yang pastinya dilaksanakan di daerah yang pastinya tidak sama seperti yang saya tinggali, sinyal yang susah, jauh dari orang tua selama delapan belas hari. Saya tidak ada bayangan apa yang nantinya saya akan memberikan materi apa dengan jurusan saya yaitu Akuntansi D3, karena saya berpikir PKM itu identik dengan mengajar, sedangkan dengan jurusan ini saya tidak tahu harus mengajarkan apa nantinya. Saya harus mengenal dari awal lagi dengan anggota kelompok yang sudah ditentukan, dan pasti banyak kegiatan yang harus direncanakan untuk kegiatan PKM ini. Semua itu harus dilakukan sendiri bersama anggota kelompok yang lain, hal itu membuat saya semakin tidak ingin melakukannya. Tetapi, mau tidak mau, siap tidak siap, tetap harus dilaksanakan. Seatap Bersama Kalian Selama 18 Hari Sebelum menjalankan PKM, saya dan teman – teman yang lain harus mengikuti pembekalan terlebih dahulu. Pembekalan waktu itu dilaksanakan di Aula Fakhrudin, Kampus E FEB UHAMKA. Pada saat pembekalan kelompok belum diumumkan, saya belum bisa mengetahui kelompok berapa untuk PKM. Kelompok diumumkan setelah beberapa minggu pembekalan, saya mendapatkan kelompok nomor urut 19. Kelompok tersebut terbagi dalam berbagai prodi yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pertemuan pertama pada saat itu saya tidak ikut dikarenakan saya berada di luar kota. Kemudian pada saat pertemuan kedua, saya tidak mengenal siapapun orang – orangnya karena saat pertemuan awal saya tidak ikut. Beberapa saat saat hanya terdiam memandangi orang –orang yang kemungkinan mereka satu kelompok dengan saya. Akhirnya saya menegur salah satu perempuan dan menanyakan apa ini kelompok 19, dan ternyata benar. Setelah itu saya bergabung saya mengenal beberapa dari 15 orang dalam setiap kelompok. Kami membicarakan apa saja rencana kegiatan untuk PKM di Desa Pangradin, banyak sekali ide dan masukan dari anggota kami. Selain itu, kami membahas soal dana untuk PKM ini, seperti yang sudah ditentukan pada awal pertemuan 74



adalah pembayaran rutin kas untuk setiap anggotanya, kemudian ada penjualan kupon untuk setiap anggota juga. Pertemuan yang pertama bagi saya cukup untuk memulai beradaptasi dengan teman – teman kelompok 19. Sebelumnya ada beberapa hal yang sudah didiskusikan di grup WhatsApp, saya bukanlah orang yang aktif untuk selalu muncul dalam sebuah pembicaraan, tetapi bukan berarti saya tidak melakukan sesuatu untuk kelompok saya. Pada waktu survey saya tidak pernah ikut, ya memang sayanya saja yang sangat tidak antusias atau memang malas. Awal survey, hanya beberapa perwakilan anggota kelompok saja yang pergi ke Desa Pangradin, seingat saya survey pertama belum mendapatkan hasil yang maksimal, dikarenakan hanya untuk mengetahui dimana lokasi yang akan nanti selama 18 hari mengabdi untuk desa. Setelah survey pertama dilaksanakan, kemudian ketua kami berbicara di grup agar diadakannya rapat lagi untuk membicarakan mengenai lokasi, tempat, dan program kerja yang akan dibuat, dan juga menetapkan nama kelompok saya pada awalnya yaitu “The Revolution Of Youth”, namun ada beberapa hal yang membuat kami mengganti nama kelompok tersebut menjadi “SAHWAHITA” yang memiliki makna (bermanfaat bagi kita semua) nama tersebut diambil dari Bahasa Sansekerta. Pada saat rapat, seperti biasa orangnya yang itu – itu saja, setiap ada rapat tidak semua anggota selalu hadir, dikarenakan memiliki urusan pribadi masing – masing yang membuat berhalangan hadir. Agar rapat tidak terulang lagi seperti itu, maka ketua saya menetapkan untuk yang tidak hadir rapat akan dikenai sanksi berupa membayar denda. Tetapi, aturan tersebut tidak membuat yang tidak hadir menjadi hadir, hanya pernah sekali pertemuan semua anggota kami dating, itu hanya sekali pada saat – saat sudah mendekati keberangkatan untuk PKM. Hingga saatnya tiba pada tanggal 07 Agustus 2019, saya dan seluruh mahasiswa/i berkumpul di lapangan Kampus FKIP. Mengenai kendaraan untuk keberangkatan sebelumnya sudah diadakan rapat oleh para ketua kelompok PKM dengan pihak kampus, bahwa akan disediakan bus sesuai dengan desa – desa yang sudah dibagikan. Di desa Pangradin terdapat dua dusun, ada Pangradin 1 dan Pangradin 2. Terdapat 5 kelompok yang akan menaungi Desa Pangradin, kami sendiri kelompok 19 menempatkan Desa Pangradin 2 bersama dengan kelompok 21. Sedangkan di Desa Pangradin 1 terdapat 3 kelompok PKM. Kemudian kami peserta PKM menuju Desa masing – masing dengan bus yang sudah ditentukan, hanya beberapa anggota saja yang menaiki bis, ada beberapa anggota mengendarai motor terutama anak laki – laki. Dengan berat hati saya meninggalkan rumah demi kegiatan PKM ini. Minggu pertama saat di Desa Pangradin suasana terasa sangat sepi dan masih 75



canggung sekali satu sama lain. Rasanya semakin ingin pulang dan tidak betah lama – lama disana. Saya selalu mengeluh kapan pulang, kapan semua ini berakhir, tanggal 24 Agustus lama sekali. Dengan seiring berjalannya waktu, kami pun mulai menyesuaikan diri, sudah mulai terbuka terhadap satu sama lain, karena seringnya kami berkomunikasi mengenai hal program kerja ataupun diluar hal tersebut. Bukan kehidupan yang namanya tidak ada konflik, hal – hal kecil ataupun besar kami alami sendiri, dan kami selesaikan sendiri. Mungkin itulah yang membuat kita semakin lama menjadi lebih nyaman satu dengan yang lainnya. Pandangan mengenai Desa Pangradin Pada hari Senin/Selasa sebelum pelaksanaan PKM dimulai, saya dan teman kelompok saya mulai mencicil untuk menaruh barang-barang di Desa agar nantinya tidak terlalu banyak barang bawaan yang dibawa lagi. Barang – barang tersebut dibawa dengan menggunakan mobil sewaan yang sudah dikoordinir oleh salah satu teman saya. Karena barang yang sampai dulu ke rumah yang nantinya kami tinggali, jadi hanya beberapa anggota saja yang ikut mengantar barang. Sesampainya di rumah tempat tinggal kami, kami membereskan keperluan untuk sehari – hari, dan beristirahat karena pada hari pertama belum melakukan kegiatan. Di hari berikutnya, kami melanjutkan dengan kegiatan pengajian yang sudah diadakan tiap tahunnya. Setelah itu, kami melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi ke rumah pemerintah desa, yaitu Sekretaris Desa dan rumah RW 05 di Desa Pangradin. Kami berbincang banyak dengan Bapak Sekdes salah lainnya mengenai program kerja untuk Desa Pangradin. Kemudian, kami menuju ke rumah bapak RW tapi, pada waktu itu beliau tidak ada dikediamannya hanya ada istri beliau. Kami pun memutuskan untuk mengunjungi beliau esok hari atau lusa. Memasuki minggu pertama berada di Desa Pangradin, kegiatan yang dilakukan yaitu mempersiapkan kegiatan Idul Adha. Kegiatan ini dilakukan dengan gabungan bersama kelompok PKM 21 dan bersama KKN dari UIN, untuk kegiatan berkurban ada 3 ekor kambing, untuk 3 kelompok gabungan. Lalu, pada malam hari kami mengadakan acara bakar – bakar daging kurban bersama kelompok PKM 21 dan KKN dari UIN. Pada hari – hari berikutnya, kami mengadakan kegiatan mengajar untuk tingkat SD di Pangradin 2. Setelah, ketua kami meminta izin untuk mengajar kepada pihak sekolah kami langsung mengajar. Padahal belum ada persiapan untuk mengajar hari itu juga namun, tetap harus melakukannya. Saya, bersama dua teman saya mengajar kelas 2 SD. Saya tidak tahu harus mengajarkan apa, saya sendiri tidak ada bakat mengajar. Tapi, hari itu saya lewati dengan baik, saya dan teman saya merasa nyaman mengajari anak – anak kelas 2 SD. Kami dijatah mengajar seminggu untuk 3 kali pertemuan, namun ada hari yang kami tidak bisa 76



mengajar karena berbenturan dengan kegiatan perayaan HUT RI ke – 74 dengan mengadakan acara lomba bersama dengan warga dari Desa Pangradin, dan diikuti dengan acara pembagian hadia lomba serta penutupan pada tanggal 20 Agustus bersama teman – teman dari KKN UIN. Lingkungan di sana alhamdulillah masih sangat sejuk sekali, tetapi sayangnya jalanan menuju lokasi Desa Pangradin sangat jauh sekali dan jalan tidak rata. Jika sedang kemarau saya dan teman-teman kelompok saya harus melawan debu-debu yang sangat tebal. Tetapi saya sangat salut dengan warga yang ada di sana baik sekali kepada kelompok kami, kebersamaan dan sosialisasinya sangat erat sekali antara warga yang satu dengan yang lainnya dan jarang ditemukan di kota seperti itu. Dan banyak sekali kesan baik yang dapat diambil selama saya berada di sana. Mengajarkan saya untuk tetap bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala terhadap apa yang saya miliki sekarang, mengajarkan sikap saling menghormati antar sesama dengan yang lebih muda maupun yang sudah tua, dan mengajarkan artinya kesabaran dalam menjalani kehidupan. Kalau Saya Menjadi Warga Desa Pangradin Jika saya menjadi bagian dari warga Desa Pangradin, saya akan berusaha untuk memajukan desa ini menjadi desa yang lebih baik lagi. Tujuan yaitu agar warga yang berada Desa Pangradin dan khususnya di Desa Pangradin 2 RW 05 itu bisa meningkatkan kualitas generasi-generasi baru yang ada dan saya ingin warga di desa tersebut tidak gampang dibodohi oleh orang lain nantinya. Saya juga ingin warga mengembangkan potensi apa yang mereka miliki, yaitu seperti berwirausaha. Selain itu, saya dan kelompok saya juga melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat lanjut usia secara gratis, agar lebih memperhatikan, menjaga akan kesehatan tubuh mereka sendiri. Desa ini benar-benar mengajarkan saya tentang pahit dan manisnya kehidupan yang harus kita jalani. Banyak sekali pelajaran hidup selama delapan belas hari yang saya dapati dari desa ini. Saya berharap dengan adanya pengabdian ini, Desa Pangradin menjadi desa yang lebih maju lagi, lagi dan lagi. Saya sangat berterimakasih untuk pihak – pihak yang sudah berkontribusi dalam kegiatan PKM tahun ini, terutama teman – teman kelompok PKM Sahwahita dan masyarakat Pangradin yang sudah menerima kami kelompok 19 berada di lingkungan Pangradin. 18 hari yang sudah kami lalui, terutama bagi saya sendiri kegiatan PKM ini adalah salah satu pengalaman pertama saya dalam



77



mengabdikan diri untuk masyarakat. Saya akan selalu mengingat, menjadikan pelajaran kehidupan maupun dalam perkuliahan. Saya yang mengira kegiatan PKM tidak akan menyenangkan, namun saya telah salah mengira. Saya mendapatkan teman – teman baru yang beraneka ragam karakter, tinggal bersama kalian selama 18 hari merupakan hal yang tidak akan terlupakan, terimakasih kawan. Selalu ingat bahwa setiap apa yang kita lakukan yang baik ataupun yang buruk, suatu saat ada waktu semua itu terbalaskan sesuai apa yang telah kita perbuat. Jadilah kegiatan PKM suatu pembelajaran dimana tinggal di tempat yang sebelumnya kita tidak pernah tempati, bahwa selalu menjunjung etika dalam bermasyarakat, jangan melakukan hal – hal yang tidak seharusnya dilakukan, menjadi pribadi yang baik dimana pun kita berada. Cheers!



78



Kedamaian yang Dirasakan di Desa Pangradin Dwi Tego Rindo’i



Memasuki masa semester VI, memasuki masa di mana liburan semester nanti digunakan untuk menjalani kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Pengabdian Kepada Masyarakat atau disebut juga dengan PKM adalah suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan bekal ilmu yang sudah didapat semasa kuliahnya, dan biasanya ditempatkan di desadesa tertentu. Mendengar kata PKM bagi anak UNIVERSITAS Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, rasanya terasa sangat malas sekali untuk mengikuti kegiatan itu, dan dalam hati berkata “Harusnya kan liburan bukan PKM hahahaha “peace””. Saya sempat bingung juga nantinya saya akan memberikan materi apa dengan jurusan saya yaitu Manajemen Pemasaran, karena saya berpikir PKM itu biasanya identik dengan mengajar, sedangkan dengan jurusan saya itu saya tidak tahu harus mengajar apa nantinya. Lalu saya juga berpikir nanti saya akan tinggal di desa orang yang tidak tahu tempatnya di mana, pasti susah sinyal, dan biasanya selalu dekat dengan orang tua nantinya akan jauh dari orang tua selama sebulan. Delapan belas hari bukanlah waktu yang sebentar bagi saya, bahkan sangat terasa lama untuk melakukan kegiatan ini. Belum lagi di saat mendengar kabar dari pihak PpMM (Pusat Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) bahwa kelompok PKM akan ditentukan oleh PpMM (Pusat Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa), rasanya saya semakin tidak ingin ikut PKM. Padahal saya sudah membuat kelompok dengan teman-teman saya yang memang sudah akrab dan sudah saya kenal satu sama lainnya, tetapi semuanya hancur karena kelompok akan ditentukan secara acak. Saat itu saya takut sekali mendapatkan kelompok yang tidak enak orang-orangnya, takut susah diajak bekerjasama. Selain itu, saya malas lagi untuk beradaptasi dengan orang-orang baru karena saya orangnya tidak gampang berbaur dengan orang baru dan orang yang belum dikenal. Tetapi mau tidak mau, siap tidak siap semua itu harus tetap dijalani. Pada waktu kami tiba di Desa Pangradin kelompok 19 langsung membersihkan rumah untuk bertempat tinggal yang kurang lebih waktunya 18 hari, barang barangpun ditata dengan rapih. Pas hari pertama kami semua membagi tugas masing-masing sesuai dengan yang sudah direncakan, ada yang ke kepala desa untuk melakukan kegiatan sosialisasi tentang keadaan didesa yang dibutuhkan apa dan apa kendalanya sesuai dengan warga yang diharapkan, yang pertama adalah masalah tentang kebersihan di desa pangradin 2, karna pada dasarnya warga desa pasti



79



kurangnya kebersihan dalam menjaga lingkungannya, yang kedua dibutuhkannya kesehatan. Nah pada hari menjelang idul adha kami anak cowok cowok membersihkan masjid terdekat yang berada di desa Pangradin 2 demi kenyamanan pada saat sholat idul adha. tibalah saatnya idul adha kami kelompok 19 datang untuk melihat/menyaksikan pemotongan hewan kurban. karna syarat berkurban adalah menyaksikan hewan yang sudah diberikan kepada masjid. Seiring berjalannya waktu kami melaksanakan kegiatan bersama warga Desa Pangradin 2 untuk melakukan kegiatan jumat bersih atau yang lebih sering kami sebut (JUMASIH) kegiatan ini kami lakukan secara rutin pada setiap hari jum’at. kegiatan ini bertujuan agar warga Desa Pangradin termotivasi dengan adanya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, karena banyak orang yang bilang “Kebersihan itu sebagian dari Iman”. Waktu demi waktu berjalan datanglah 3 seorang yang bernama nyonyon, mikel, dan ojan mereka untuk join bareng ke kelompok kami. disana mereka menceritakan semua kejadian di Desa Pangradin. Selanjutnya pada malam hari kelompok kami mempersiapkan 17agustusan, anak cowok mengecat aqua gelas dan memasang bendera plastik hingga larut malam ditemani beberapa gelas kopi dan rokok hehehe. Keesokan harinya tibalah hari Minggu yang bertepatan 17Agustus disana kami mahasiswa Uhamka dan UIN berkolaborasi mengadakan lomba-lomba yang sudah ditentukan atas kesepakan bersama. Hari demi hari tanpa kita sadari telah tiba waktunya untuk pulang ke Jakarta. Kami segenap kelompok 19 berpamitan kepada orang orang terhormat di desa pangradin terutama ibu Wati sebagai Sekdes di kampung Pangradin. Sekian. Biografi Penulis Dwi Tego Rindo’i, lahir di Semarang, pada tanggal 18 Maret 1996 adalah mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta dan mengambil program study Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Saya anak ke 2 dari 3 bersaudara. Saya lulusan dari SMA Negeri 99 Jakarta, kegemaran saya adalah ikut campur dengan masalah orang lain lalu mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahannya. Disisi lain saya juga hobi menghibur temanteman saya dengan membuat lelucon yang lucu. hehehe



80



KESAN DAN PESAN Kesan Dan Pesan selam KKN Selama 18 hari kami mengabdi untuk masyarakat jauh, dari rumah dan juga dari lingkungan yang kami temui seharihari. Bertemu dengan orangorang baru dan tinggal bersama dengan teman-teman mahasiswa dan mahasiswi tentunya kegiatan PKM ini memberikan sebuah kesan yang mendalam bagi kami para mahasiswa dan mahasiswi, serta masyarakat Desa Pangradin tempat kami mengabdi dalam PKM di tahun 2019. *Kesan dari Perwakilan Masyarakat Desa Pangradin Bapak Dani Setiabudi (Sekretaris Desa Pangradin) Ini pertama kalinya UHAMKA Jakarta mengirimkan mahasiswanya untuk melangsungkan KKM di Desa Pangradin. saya sangat antusias dengan kehadiran mereka. Program-program yang dicanangkan pun sangat membantu pihak desa. Tak lupa semangat mahasiswa PKM yang tinggi yang membuat saya bangga dan mengacungkan jempol untuk mereka Program-program yang dilaksanakan oleh mahasiswa SAHWAHITA UHAMKA saya rasa sangat membantu, terutama dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan di SDN 2 Pangradin. Apalagi para siswa di sini sangat antusias dengan kehadiran mahasiswa di Desa Pangradin ini dan mereka menjadikan mahasiswa sebagai panutan bagi mereka. Sehingga siswa termotivasi untuk melanjutkan pendidikan untuk ke jenjang yang lebih tinggi yaitu sampai perguruan tinggi Ibu Wati (Ketua Bagian Kesejahteraan Masyarakat) Saya mengucapkan terimakasih kepada kalian karena sudah hadir di desa kami. Saya tahu bahwa kalian, mahasiswa-mahasaiwa dari PKM UHAMKA adalah orang yang baik. Saya berdoa agar kalian dapat menjadi sarjana yang berkualitas dan dapat berguna bagi bangsa dan negara.



81



*PESAN Saya Dwi Tego Rindo’i, mahasiswa tingkat akhir fakultas Eknomi dan Bisnis diJakarta. Seperti mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, pada periode liburan menuju semester 7 mau tidak mau kami diwajibkan menunaikan tugas suci dari kampus, yakni PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat). Mahasiswa dari berbagai macam progam study dijadikan satu kelompok untuk berkumpul di satu desa terpencil nan jauh dari peradaban. Dan setelah melewati berbagai proses dari PPM, kami semua dikumpulkan di Aula lantai 2 untuk saling bertemu dengan kelompok masing-masing. Pada saat itu saya amat canggung karena akan bertemu dengan teman-teman baru yang belum pernah saya kenal sebelumnya



82



Setetes Mata Air Surga Di Gunung Pangradin Arif Ramadhan Sebelum Kegiatan PKM Saya tidak pernah membayangkan bagaimana nantinya jauh dengan keluarga selama 18 hari , karna selama 18 hari tidak dapat berkumpul dengan keluarga, Pada awal pembagian kelompok saya mendapatkan teman baru . Saya berkenalan dengan teman baru dari berbagai macam program studi. Saya harus mengenal lagi sifat teman baru saya yang nantinya 18 hari akan bersama tinggal didalam satu atap. Pada saat pemilihan ketua kelompok , tidak ada satupun dari teman-teman yang berinisiatif untuk menjadi pemimpin dalam kelompok ini. Akhirnya dengan inisiatif saya sendiri , saya memberanikan menjadi ketua kelompok. Awalnya saya pun masih ragu menjadi seorang pemimpin , karna seorang pemimpin harus mempunyai sifat yang bijaksana dan berwibawa. Dengan meyakinkan diri saya , kalau saya bisa memimpin kelompok ini. Karna tidak ada teman yang berinisiatif menjadi ketua , maka siap tidak siap saya memberanikan diri menjadi ketua . Bersama Kalian Selama 18 Hari Pada hari H-1 keberangkatan kami semua mengumpulkan barang-barang bawaan yang akan dibawa ke tempat PKM dilaksanakan, Pada saat hari pertama kami sampai didesa Pangradin , kami membersihkan tempat tinggal yang akan kami tinggalkan selama 18 hari. Setelah itu kami beristirahat untuk menghilangkan rasa lelah. Pada hari ke-2 , kami bersilahturahmi dengan masyarakat sekitar dan tokoh masyarakat seperti Ketua RT , Ketua RW , Sekretaris Desa . Tokoh masyarakat di desa Pangradin 2 dengan senang hati menerima kedatangan kami. Pada hari ke-3 , kami melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan sekitar di desa Pangradin 2 . Kegiatan ini dilaksanakan dari pagi hingga menjelang sholat jumat. Pada hari ke-4 , pada pukul 07.00 WIB kami pergi ke SD Negeri 02 Pangradin untuk meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan kegiatan belajar mengajar anak murid SD Negeri 02 Pangradin, Saya berkenalan dengan adik-adik yang bersekolah di SD Negeri 02 Pangradin , salah satunya adalah Syarif . Syarif siswa SD Negeri 02 Pangradin , siswa yang suka membolos dan selalu iseng terhadap teman-temannya sehingga Syarif banyak dikenal oleh teman-temannya. Pada hari ke-5 , kami melaksanakan kegiatan Idul Qurban . Kegiatan Idul Qurban kami bergabung dengan Univ Islam Negeri Jakarta . Kami menyembelih 1 hewan qurban (domba) , total didesa



83



Pangradin terdapat 26 ekor domba / kambing dan 1 ekor kerbau . Setelah melaksanakan penyembelihan kami melakukan pemotongan hewan qurban untuk dibagikan ke masyarakat sekitar yang membutuhkan. Dan malamnya kami melakukan bakar sate dengan teman-teman dari UIN Jakarta. Pada hari ke-6 sampai hari ke-9 kami melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 02 Pangradin . Setiap hari kami harus berangkat ke SD Negeri 02 Pangradin pukul 07.00 sampai 11.00 . Pada hari ke-10 , kami rapat bersama teman-teman UIN untuk pelaksanaan acara 17 Agustusan dan melakukan sosialisasi kepada warga setempat. Pada hari ke-11 , kami melakukan acara lomba 17 agustusan . Lomba yang dilaksanakan antara lain : Makan krupuk , panjat pinang , pecah balon , dll . Acara tersebut berjalan dengan meriah dari pagi hingga sore , ditutup dengan hujan yang sangat deras. Pada hari ke-12 , kami beristirahat untuk menghilangkan rasa lelah . Pada hari ke-13, kami pergi ke SD Negeri 02 Pangradin untuk berpamitan dengan Kepala Sekolah , Guru dan Murid di SD Negeri 02 Pangradin, Ada suka dan duka yang kita rasakan selama mengajar di SD Negeri 02 Pangradin , rasanya tidak ingin perpisahan ini terjadi . Dengan hati yang lapang kita dapat menerima perpisahan ini. Pada hari ke-14 , kami mempersiapkan acara pembagian hadiah dan perpisahan antara UIN dan UHAMKA yang dilaksanakan pada malam hari setelah sholat isya , Acara tersebut berjalan dengan meriah dan ada rasa sedih ketika beberapa hari lagi kita akan berpisah. Pada hari ke-15 , kami melakukan program kegiatan cek kesehatan gratis antara lain cek kesehatan gula darah , kolestrol , asam urat , haemoglobin . Acara tersebut dilaksanakan pukul 09-12 . Masyarakat di desa Pangradin 2 sangat antusias dengan adanya cek kesehatan gratis yang dilakukan oleh kelompok kami. Pada hari ke-16 dan 17 , kami melakukan persiapan packing barang dan bersih-bersih rumah yang kami tinggalkan dan tak lupa berpamitan ke masyarakat sekitar yang telah menerima kami dengan baik. Pandangan mengenai Desa Pangradin Pada saat melakukan survey pertama kali ke tempat desa ini , saya sangat takjub melihat pemandangan alam yang ada didesa ini. Desa yang terletak ada diatas bukit membuat hati saya kagum atas segala ciptaan Allah SWT , desa yang dikelilingi oleh pegunungan , persawahan , sungai dan curug membuat hati ini selalu mengucapkan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. Pada saat pelaksanaan PKM berlangsung , pada pagi hari saya merasakan udara yang sejuk dan pemandangan alam yang indah yang tidak didapatkan dikota besar seperti Jakarta. Desa Pangradin memiliki banyak kekayaan sumber daya alam antara lain : Pertambangan emas , Perkebunan buah-buahan , Pertanian , RempahRempah , Sumber mata air melimpah yang berasal dari gunung , dll.



84



Desa ini memiliki banyak keunggulan sumber daya alamnya , salah satunya adalah perkebunan buah-buahan . Didesa ini kita dapat menjumpai banyak buah-buahan seperti durian , manggis , dll.. Sangat disayangkan sekali pada saat pelaksanaan PKM , kami tidak dapat mencicipi manisnya buah yang ada didesa ini karna musim kemarau . Desa yang memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang melimpah seharusnya di kelola dan dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintahan setempat agar kekayaaan sumber daya alam di desa ini dapat meningkatkan perekonomian warga desa Pangradin. Kalau Saya Menjadi Warga Desa Pangradin Jika saya menjadi bagian dari warga desa Pangradin , tentunya saya akan memajukan perekonomian di desa Pangradin. Dengan melakukan program pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki oleh desa ini. Dari sektor perkebunan desa ini memiliki keunggulan dibanding dengan desa lain yang ada di Jasinga , letak desa Pangradin yang berada di atas bukit merupakan suatu keuntungan karna tanaman yang ada di desa ini tumbuh subur . Didesa ini juga terdapat kekayaan alam berupa pertambangan emas. Adanya pertambangan emas didesa ini membuat nilai tambah bagi desa ini, Nantinya saya akan memberikan wawasan mengenai cara pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam yang baik kepada warga desa Pangradin , khususnya generasi muda. Agar kekayaan alam didesa tersebut tidak jatuh ke tangan orang asing. Dan dapat dinikmati anak dan cucu kita kelak.



85



ALAM ASRI NAN INDAH DI PANGRADIN Eldiansyah Muhammad N Mengerikan, gelap, dingin. Itulah para pendatang baru yang untuk KKN di pangradin selalu ter mindset kan di pikiran setiap individu. Jalan yang tidak rapih banyak yang berlubang, hutan belukar di setiap pinggir jalan seolah olah di selimuti oleh nya di sepanjang perjalanan menuju rumah yang akan kami tempati selama 18 hari. PKM FEB UHAMKA 2019 Kelompok 19 itulah nama program KKN kami di FEB UHAMKA. First impression kami ketika melihat desa pangradin merupakam desa yang jauh dari peradaban. Sangat terpencil dan terpelosok dan mungkin dari sistem akademik sekolah pun tertinggal. Akan tetapi pemandangan dan sistem kekeluargaan di pangradin lah yang membuat kami nyaman disana sehingga kami merasakan seperti mempunyai keluarga kedua selama 18 hari disana. Dari kalangan anak-anak sampai orang tua yang sangat ramah membuat kami bersosialisasi program kami sangat asik. Akan tetapi keakraban itu semua berawal dari kecanggungan kami di hari pertama. Siang hari yang terik membuat kami capek ketika kami baru sampai di posko pangradin 2. Kami ber istirahat lalu ada nenek pemilik rumah yang kita huni datang ke kami untuk memperkenalkan pangradin dan memberi kami beberapa alat masak dan tempat untuk tidur. Istirahat di benak pertama kami sampai saatnya kita disuruh ke kecamatan untuk menghadiri pembukaan PKM FEB UHAMKA. Sampai malam kami masih ber istirahat. Sampai hari ke 4 kami memulai melakukan program harian kami dari membakar sampah membantu bu SEKDES lalu mengakrabkan diri ke pemuda pemuda sekitar pangradin 2. Sekitar di hari 5 kami menghadiri pengajian akbar yang di selenggarakan setiap minggunya di pangradin 2. Di samping kegiatan2 itu semua Kami melakukan program sosialisasi ke pak RT lalu pak RW dan terakhir sosialisasi ke pak SEKDES. Banyak yang kami bicarakan sampai pada akhirnya pak SEKDES membahas soal PILKADES. Kegiatan yang merupakan dari program kami yaitu qurban. Kami bersama kelompok 21 menyumbang 3 kambing yang akhirnya kami diberi 1kambing untuk kami makan bersama2. Lalu kegiatan belajar mengajar di SDN 02 PANGRADIN pada hari selasa dan rabu. Banyak sekali anak SD yang kurang dalam etika namun kami mendidiknya dengan mengedepankan etika dan ilmu yang seharusnya di dapatkan di bangku sekolah setiap angkatannya. Dari situlah banyak anak2 SD yang kerap menginginkan belajar terus bersama kami sehingga mereka menghampiri ke posko kami dan kami sambut dengan gembira.



86



Hari demi hari kami lewati, beberapa hari lagi menuju 17 agustusan. Untuk mempermudah gerak kami di pangradin 2 maka kami bekerja sama bersama KKN UIN untuk menyukseskan kegiatan 17 agustus. Berbagai kegiatan lomba dari lomba kategori anak-anak, dewasa, hingga orang tua kami adakan. Sampai Titik kegiatan puncak 17 agustus yaitu Panjat pinang. Warga sangat antusias dalam mengikuti program kegiatan 17 agustus. Dan dari situlah keakraban antar warga makin dekat. Lalu kami bersama bu wati mengadakan liwetan bersama warga pangradin 2 terkhususnya di rt kami yaitu rt 4. Kegiatan ini bersifat berkesinambungan ketika ada acara besar selesai pasti ada acara liwetan. program kami selanjutnya yaitu adalah MCU (medical check up). Di program tersebut kami mengadakan penyuluhan kolesterol, asam urat, gula darah. Sampai penghujung hari, kami mengadakan liwetan bersama warga pangradin 2 rt 4 sebagai bentuk perpisahan kami. Penutup Program pengabdian merupakan bentuk implementasi ilmu yang didapatkan di kampus lalu ke desa. Dan juga sebagai pembelajaran bermasyarakat. Karena pada akhirnya setinggi-tingginya kita menempuh pendidikan Pasti akan kembali kepada masyarakat.



87



Desa Pangradin Dusun 2 Bagus Putra Perdana



Pengantar PKM Pengabdian Kepada Masyarakat adalah kegiatan mahasiswa untuk mengabdi ke masyarakat. Program ini merupakan bentuk perkuliahan diluar kelas. Hal hal materi yang didapat didalam kelas, diimplementasikan dalam bentuk kegiatan kegiatan sehari sehari saat PKM. PKM hamper sama dengan KKN. Yang membedakan adalah jumlah hari mengabdi. PKM dilaksanakan selama 18 hari. Jumlah waktu yang terbatas untuk melaksanakan kegiatan kegiatan yang bermanafaat disana. Kelompok kami terfokus pada Rw 05 Dusun 2 Pangradin Jasinga Bogor. Kami kelompok 19 yang beranggotakan 13 orang. Dimulai dengan mencari tahu terkait kondisi desa tersebut. Sampai kami melakukan perencanaan seluruh kegiatan disana. Bermodal niat yang tulus dan dengan modal yang cukup, kami semua bekerja dengan ikhlas demi menyejahterakan masyarakat disana. Mendapatkan Relasi Setiap kegiatan program kerja kami disana, kami tidak bergerak sendirian. Banyak sekali bantuan bantuan baik individual, kelompok, ataupun instansi disana. Berawal saat proker pertama kami, yaitu Hari Raya Idul Qurban. Kami dibantu oleh kelompok PKM 21, KKN UIN, DKM Masjid Ar Rahmat, dan juga warga sekitar. Dilanjut dengan proker Agustusan kami dibantu oleh KKN UIN dan juga pemuda Pangradin 2. Lalu saat mengajar di Sekolah Dasar 02 Pangradin kami dibantu oleh pihak sekolah terkait perizinan mengajar. Lalu saat acara malam puncak Agustusan, kami dibantu oleh para pemuda, Sekdes, dan juga KKN UIN. Dan terakhir saat proker MCU, kami bekerja sama deangan Puskesmas Jasinga dan Ibu Wati. Tetapi ini semua tidak terlepas dari kerjasama kelompok 19 sendiri. Ketua kami yaitu kakanda Arif Ramadhan yang selalu saya andalkan untuk menjembatani kelompok kami dengan perangkat desa. Lalu teman teman saya yang lain seperti Ayu, Widia, Lifia, Sheila, Widya, Atun, Hasna, Syafira, Jiung, Eldi, dan Ega yang selalu saling bahu membahu memberikan tenaga dan fikiran demi terlaksananya proker proker kami. Mengenal Desa Pangradin Dusun 2 Desa yang terletak diatas bukit dan jauh dari perkotaan menyebabkan suasana yang masih sangat sejuk dan asri. Penduduk desa yang terkesan dengan ramah dan seru. Memang berbeda sekali kondisi prilaku orang Sunda asli, karena memiliki watak yang keras atau kasar. Tetapi dengan inilah kekompakan antar warga terjalin dengan erat. Mereka semua sangat terbuka menerima kami mengabdi. Mulai dari bapak bapak, ibu - ibu, pemuda, ataupun anak - anak sangat antusias dengan kehadiran kami.



88



Pangradin memang terkenal dengan desa penghasil buah buahan. Info yang kami dapat dari warga sekitar bahwa Pangradin adalah pemasok Durian, manggis, cempedak, nangka, dan juga rambutan terbaik di Wilayah Bogor. Tetapi sayang kami kesana bukan saat musim panen. Kondisi yang berada diatas bukit menjadikan daerah ini banyak air. Tetapi karena sedang musim kemarau, aliran air pun di gilir. Jadi kami tidak selalu mendapat giliran air. Terkadang kami menumpang di rumah warga untung menumpang mandi. Ini semua karena kepedulian warga terhadap kami semua. Permasalahan di Desa Pangradin hampir sama seperti desa desa yang lain di Jasinga. Yaitu permasalahan sampah. Kali yang seharusnya bersih tetapi tercemar karena tumpukan sampah. Pemikiran warga sekitar terkait kebersihan lingkungan masih minim. Pemikiran mereka adalah buang sampah dikali saja, sampai menunggu hujan turun lalu sampah akan hilang terbawa genangan air. Tetapi mereka tidak memikirkan dampak selanjutnya. Banyak ekosistem disungai yang rusak. Sungai menjadi bau dan tercemar. Harapan Untuk Pangradin Saya sangat berharap warga sana benar benar merubah pola pikir dan tingkah laku terkait sampah. Tidak hanya sampah tetapi juga disektor pendidikan. Masih banyak warga disana yang menganggap pendidikan tidak penting. Semoga kedatangan kami disana bisa memotivasi agar tingkat pendidikan disana meningkat. Tetap menjaga kekompakan. Permasalahan sampah dapat terpecahkan saat warga benar benar mulai sadar atas pentingnya menjaga lingkungan. Mungkin pengadaan bak sampah setiap 10 meter sekali dapat meminimalisir pembuangan sampah di sungai. Dan juga disektor pendidikan, saya berharap banyak warga sana yang belajar sampai keperguruan tinggi. Desa Pangradin adalah desa yang sangat produktif dan sangat membutuhkan orang - orang yang ahli dalam bidangnya untuk memaksimalkan hasil kekayaan desa tersebut demi kesejahteraan warga Pangradin itu sendiri. Tentang Program Kerja Program kerja yang sangat terbatas karena masalah waktu dan biaya. Bersyukur saat Idul Qurban kami bisa menyumbang 1 ekor domba. Lalu saat Agustusan kita dapat menghibur warga Pangradin 2, dan juga saat MCU kita dapat membantu Puskesmas dan warga Pangradin 2. Puskesmas sangat membutuhkan data kesehatan penduduk. Dan warga juga membutuhkan pelayanan kesehatan yang gratis dan juga dekat. Memang tidak besar dan terkesan mewah. Tetapi ini semua datang atau hadir dari hati yang tulus untuk masyarakat. Pendidikan yang kami dapat di kampus tidak sebanding dengan pengalaman kami di masyarakat Pangradin. Bahkan kami yang belajar banyak dari mereka.



89



Kesan Pesan Banyak sekali kesan yang saya dapat disana. Mungkin sangat panjang bila saya jabarkan disini. Terutama pengalaman saya dalam turun langsung kepada masyarakat dengan menggunakan almamater kampus. Melihat hal gotong royong yang masih terjaga dibanding wilayah perkotaan. Pesan saya mungkin hampir sama dengan harapan diatas. Lebih mengoptimalkan disektor pendidikan dan kebersihan. Semoga dilain hari saya dapat berkunjung kembali ke Desa Pangradin terkhusus dusun 2. Terima kasih telah menerima kami dengan baik. Terima kasih atas pengalaman yang membuat saya makin mencintai Tanah Air.



90



DAFTAR PUSTAKA (2013, 17 Maret). Arti Nama Sahwahita. Dikutip 31 Agustus 2019 dari Organisasi: http://www.organisasi.org/1970/01/arti-nama-sahwahita-kamus-nama-katadunia.html. Rosa, Khoeria. dkk. 2017. Matahari Kecil untuk Sukamulya. Jakarta.



91



RUNDOWN KEGIATAN PKM KELOMPOK 19



Rabu , 07 Agustus 2019



Kamis , 08 Agustus 2019



Jumat, 09 Agustus 2019



Sabtu, 10 Agustus 2019



Minggu, 11 Agustus 2019



Senin, 12 Agustus 2019



08.00 - 12.00 13.00 – 15.00 16.00 – 18.00 04.30 – 05.00 07.00 – 12.00 13.00 – 15.30 16.00 – 17.30 18.00 – 19.30 20.00 – 21.00 21.00 – 22.00 22.00 – 04.00 04.30 – 05.00 06.00 – 11.00 11.30 – 13.00 13.00 – 15.00 15.30 – 16.00 16.30 – 17.30 17.30 - 19.00 19.00 – 21.00 22.00 – 04.00 04.30 – 05.00 06.00 – 07.00 08.00 – 11.00 11.30 – 13.00 13.00 – 15.00 15.30 – 16.00 16.00 – 17.00 17.30 – 19.00 19.00 – 21.00 21.00 – 22.00 22.00 – 04.00 04.30 – 05.00 07.00 – 13.00 13.00 – 19.00 19.30 – 22.00 22.00 – 04.00 04.30 – 05.00 07.00 – 11.00 11.30 – 13.00



Berangkat Ishoma Beres-beres Sholat Subuh berjamaah Pengajian Rutin Tahunan Istirahat Silaturahmi ke Sekdes Ishoma Silaturahmi ke Rt setempat Rapat Kordinasi Istirahat Sholat Subuh Berjamaah Acara Bebas Ishoma Cari hewan qurban Ishoma Acara bebas Ishoma Liwetan Istirahat Sholat Subuh Berjamaah Istirahat Membantu Posyandu Ishoma Bimbel Ishoma Acara lomba bola Ishoma Silaturahmi ke Rw 05 Acara bebas Istirahat Sholat Subuh Berjamaah Rangkaian Idul Qurban Istirahat Makan bersama Istirahat Sholat Subuh Berjamaah Pasang bendera Ishoma



92



Selasa, 13 Agustus 2019



Rabu, 14 Agustus 2019



Kamis, 15 Agustus 2019



Jum’at 16 Agustus 2019



Sabtu, 17 Agustus 2019



Minggu, 18 Agustus 2019



Senin, 19 Agustus 2019



13.00 – 17.00 17.00 – 19.00 19.30 – 22.00 22.00 – 04.00 04.30 – 05.00 07.00 – 11.00 11.00 – 13.00 13.00 – 17.00 17.00 – 19.00 19.30 – 22.00 04.30 – 05.00 07.00 – 11.00 11.00 – 13.00 13.00 – 17.00 17.00 – 19.00 19.30 – 22.00 04.30 – 05.00 07.00 – 11.00 11.00 – 13.00 13.00 – 17.00 17.00 – 19.00 19.30 – 22.00 04.30 – 05.00 07.00 – 11.00 11.00 – 13.00 13.00 – 17.00 17.00 – 19.00 19.00 – 22.00 04.30 – 05.00 07.00 – 11.00 11.00 – 13.00 13.00 – 17.00 17.00 – 19.00 19.00 – 22.00 04.30 – 05.00 06.00 – 11.00 11.00 – 13.00 13.00 – 17.00 17.00 – 19.00 19.00 – 22.00 04.30 – 05.00 06.00 – 11.00 11.00 – 13.00 13.00 – 17.00



Acara bebas Ishoma Rapat 17an Istirahat Solat Subuh Berjamaah Belajar Mengajar Ishoma Acara Bebas Ishoma Pengajian Bersama Solat Subuh Berjamaah Belajar Mengajar Ishoma Acara Bebas Ishoma Pengajian Bersama Solat Subuh Berjamaah Belajar Mengajar Ishoma Acara Bebas Ishoma Pengajian Bersama Solat Subuh Berjamaah Jumsih Ishoma Acara Bebas Ishoma Pengajian Bersama Solat Subuh Berjamaah Lomba Hari Kemerdekaan Ishoma Melanjutkan Perlombaan Ishoma Istirahat Solat Subuh Berjamaah Olahraga Pagi Ishoma Persiapan PENSI Ishoma Acara Pensi Solat Subuh Berjamaah FREE Ishoma Penyerahan Alat Kebersihan Masjid



93



Selasa, 20 Agustus 2019



Rabu, 21 Agustus 2019



Kamis, 22 Agustus 2019 Jumat, 23 Agustus 2019



Sabtu, 24 Agustus 2019



17.00 – 19.00 19.00 – 22.00 04.30 – 05.00 07.00 – 11.00 11.00 – 13.00 13.00 – 17.00 17.00 – 19.00 19.00 – 22.00 04.30 – 05.00 07.00 – 11.00 11.00 – 13.00 13.00 – 17.00 17.00 – 19.00 19.00 – 22.00 04.30 – 05.00 07.00 – 22.00 04.30 – 05.00 07.00 – 11.00 11.00 – 13.00 13.00 – 22.00 04.30 – 05.00 07.00 – 12.00



Ishoma Acara Bebas Solat Subuh Berjamaah Pembuatan Bak Sampah Ishoma Pembuatan Bak Sampah Ishoma Istirahat Solat Subuh Berjamaah Medical Check Up Gratis Ishoma Pengontrolan Bak Sampah Ishoma Istirahat Solat Subuh Berjamaah Acara Bebas Sholat Subuh Berjamaah Drop Barang Ishoma Acara Bebas Sholat Subuh Berjamaah Pulang



94



LAMPIRAN - LAMPIRAN



95



96



97



98



99