Laporan Observasi Umkm [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN OBSERVASI UMKM “SANDAL BANDOL CALVIN”



Disusun oleh: Novika Briliany Paramitha



C1B016003



Tri Ayu Lestari



C1B016019



Siti Khusnul Khotimah



C1B016021



Inastasya Shafira



C1B016023



Muhammad Fauzan



C1B016054



Maulana Malik Ibrahim



C1B016067



Esa Lebdomituhu



C1B016071



Endi Irawan



C1B016096



Ronalvin Kamarga



C1B016108



Fahrul Fauzi



C1B016119



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang UMKM Sandal bandol “Calvin” terletak di Kelurahan Pasir Kidul, Pasir Kidul, Purwokerto Barat. Sebutan “sandal bandol” berasal dari kata sandal ban bodol yang berarti sandal yang terbuat dari ban yang telah rusak. Bahan utama pembuatan sandal bandol yang merupakan bahan sisa membawa nilai positif bagi industri sandal bandol terutama dari sisi ekologis, karena memberikan nilai tambah terhadap barang yang sudah tidak terpakai. Sandal bandol kemudian menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat Kelurahan Pasir Kidul, sehingga kelurahan tersebut mendapat julukan “Kampung Bandol Banaran”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana manajemen UMKM terkait dengan pengelolaan SDM, modal, sistem administrasi, keuangan, produk, mesin dan peralatan, dan kapasitas produksi? 2. Masalah atau kendala apa saja yang dihadapi pelaku UMKM terkait dengan manajemen usahanya?



C. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dan manfaat penulisan laporan kegiatan observasi UMKM, yaitu: 



Dapat mengetahui manajemen UMKM







Dapat memahami kendala yang dihadapi pelaku UMKM serta memberikan solusi alternative







Mengenalkan mahasiswa baru akan lingkungan UMKM sebelum pembelajaran







Menuntut mahasiswa untuk berkreasi dan meningkatkan rasa empati



BAB II PEMBAHASAN A. Identitas Badan Usaha Usaha yang didirikan oleh bapak Zainal Abidin ini diberikan nama Sandal Bandol Calvin. Awalnya, usaha ini didirikan oleh kakek dari bapak Zainal Abidin, namun usaha tersebut tidak berkembang dan akhirnya gulung tikar. Hingga akhirnya bapak Zainal Abidin membuka usaha Sandal Bandol ini kembali pada tahun 1997. Gambar. 2.1



B. Produk Usaha sandal bandol memiliki beberapa jenis bahan baku, pada mulanya bahan baku sandal bandol merupakan ban bekas namun saat ini telah mengalami perubahan. Berdasarkan hasil di lapangan diketahui bahwa bahan baku dalam pembuatan sandal bandol dapat dikelompokkan menjadi bahan baku utama dan juga bahan baku pendamping. Bahan baku utama dari pembuatan sandal bandol saat ini ialah spons dan



juga ban bekas. Ban bekas inilah yang menjadi ciri khas dan juga asal mula penamaan sandal bandol. Bahan Baku sandal bandol berasal dari Jakarta dan Tangerang. UMKM Sandal bandol “Calvin” ini buka tidak setiap hari. Jika pesanan sedang ramai, buka hari senin-sabtu dan mulai produksi dari pukul 07.00-17.00 WIB. Meskipun proses pembuatan sandal bandol masih menggunakan cara tradisional, namun dalam prosesnya sudah menggunakan mesin-mesin pendukung seperti mesin grenda, alat serut, maupun mesin press. Produk khusus sandal bandol ini mempunyai berbagai model, seperti sandal jepit, sandal selop, dan sepatu sandal. Harga produk ini pun terjangkau, kisaran harga Rp. 10.000.



Gambar 2.2 Sandal Jepit Gambar 2.3 Sandal Selop Gambar 2.4 Sepatu Sandal



C. Pemasaran Dalam pemasaran Sandal Bandol Calvin ini terdapat dua cara yang biasanya dilakukan oleh pemilik usaha dalam memasarkan produknya yakni dengan menitipkan produk kepada pedagang di sekitar lokasi produksi sandal dan menitipkan produk melalui tengkulak. 1. Menitipkan produk kepada pedagang di sekitar lokasi produksi sandal Cara pertama berkaitan dengan kondisi lingkungan sekitar sentra sandal bandol yang dapat ditemui toko-toko yang menjual produk sandal bandol, namun toko tersebut bukan merupakan milik dari pengusaha sandal bandol. Selain itu,Produk sandal bandol ada yang dijual langsung ke konsumen. 2. Menitipkan produk melalui tengkulak Pemilik usaha sandal bandol tidak secara langsung memasarkan seluruh hasil produksinya ke konsumen mereka. Tengkulak atau distributor menjadi pihak perantara antara pemilik usaha dan konsumen. Tengkulak tersebut kemudian akan mendistribusikan sandal-sandal bandol ke daerah lain. Pemilik usaha sandal bandol umumnya telah memiliki langganan masing-masing untuk mendistribusikan sandal bandol mereka. Pemilik usaha sandol bandol memproduksi sandal bandol sesuai dengan permintaan dari tengkulak dan sudah menetapkan waktu untuk mengambil barang



sehingga stock yang ada sesuai dengan permintaan. Sandal Bandol Calvin ini pemasarannya sudah sampai luar jawa seperti Makassar dan Sulawesi. Akan tetapi, karena adanya kendala, pemasarannya sekarang hanya didaerah sekitar kabupaten Banyumas.



D. Permodalan Modal yang dimiliki oleh pemilik usaha ada yang berasal dari modal sendiri dan ada pula yang modalnya bersumber dari pinjaman kepada pihak bank maupun dari pihak lain seperti tengkulak yang menawarkan pinjaman. Permasalahan terjadi pada modal yang sering dialami oleh penguusaha tersebut yakni tidak lancarnya pembayaran yang dilakukan oleh pihak tengkulak. Untuk mengatasi masalah tersebut, pelaku usaha mengubah sistem pembayaran dengan pembayaran langsung diawal sebelum barang dikirim. E. Pengelolaan 1. Tenaga Kerja



F. Kendala atau Permasalahan yang Dihadapi Adapun kendala yang dihadapi oleh usaha Sandal Bandol Calvin ini, yaitu: 



Tempat produksi yang sempit







Tidak adanya Pembukuan laporan keuangan.







Tidak ada sistem pemasaran



G. Saran dan Alternatif solusi 



Jika usaha udah berjalan dan berkembang, bisa dilakukan perluasan tempat serta peningkatan tenaga kerja sehingga kualitas sandal bandol yang dihasilkan lebih bermutu.







Harus membuat pembukuan karena walaupun masih susah dan tercampur dengan uang pribadi, pembukuan laporan keuangan dapat menjadi pedoman dalam hal produksi, pembayaran karyawan dan keputusan lain yang memerlukan dana. Hal ini dapat membuat UMKM Sandal Calvin ini lebih baik dan terus berkembang.







Bisa juga dilakukan sistem pemasaran kecil, seperti penyebaran kertas pamphlet atau selebaran. Karena dalam membuka usaha, usaha sekecil apapun, tetap perlu sistem pemasaran dan marketing yang menunjang.



BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari laporan observasi UMKM khusunya usaha Sandal Bandol Calvin ini dapat disimpulkan bahwa walaupun hanya usaha kecil, manajemen usahanya tetap harus jelas, karena ini sebagai permulaan adanya usaha yang besar. Kami juga belajar bagaimana awal sejarah membuka sebuah usaha, penuh perjuangan, banyak tantangan yang harus dihadapi baik dari keluarga, masyarakat, dan modal. Usaha kecil pun bisa menjadi besar kalau kita sungguh-sungguh. Karena angka yang besar selalu diawali dengan angka kecil.