Laporan PBL Ibu Riris Rasa A-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PBL ASUHAN KEBIDANAN BERSALIN PADA NY ‘R’ G1P0A0 HAMIL ATERM INPARTU KALA 1 FASE AKTIF JTH PRESKEP DI RSUD H.M RABAIN MUARA ENIM TAHUN 2021



DISUSUN OLEH Afrilia Kinanti Allya Putri Pratiwi Anagia Maharani Ani Asmara Dewi Annisa Ulfaria Atika Sari Depriza Putri Diajeng Takarina Dini Meiniarti Eki Amalia Puri Elis Mayang Pertiwi Feby Novi Yanti Hesa Muktiana Iin Lepita Ariani



PO.71.24.3.19.001 PO.71.24.3.19.002 PO.71.24.3.19.003 PO.71.24.3.19.004 PO.71.24.3.19.005 PO.71.24.3.19.006 PO.71.24.3.19.007 PO.71.24.3.19.008 PO.71.24.3.19.009 PO.71.24.3.19.010 PO.71.24.3.19.011 PO.71.24.3.19.012 PO.71.24.3.19.014 PO.71.24.3.19.015 PO.71.24.3.19.016



KEMENTRERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG PRODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM TAHUN 2021



1



HALAMAN PENGESAHAN Judul Laporan



: Asuhan Kebidanan Persalinan Pada Ny.R G1P0A0 Hamil Aterm Inpartu Kala 1 Fase Aktif Jth Preskep Di RSUD H.M Rabain Tahun 2021



Disusun Oleh



: Kelompok 1



Program Studi



: DIII Kebidanan Muara Enim Muara Enim, 24 Juni 2021



Pembimbing Akademik



Pembimbing Akademik



(Hj. Rita Kamalia,S.Pd,M.Kes) NIP: 196812091992032005



(Rika Khairunisah,S.SiT.,M.Bmd) NIP.197407271993012001



Pembimbing Lapangan



Pembimbing Lapangan



(Prapertiyanti,AM.Keb,SST



(Yuliati,AM.Keb,SST) NIP.197601062006042014



) NIP.198903052010012001



Pembimbing Lapangan



(Nishida Efriani,SST) NIP.197204231991032001



Menyetujui Ketua Jurusan Kebidanan



(Dahliana,SKM.,M.Kes) NIP: 19691215199003204



2



MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO 



Jangan mudah puas dengan apa yang telah kita raih, karena kepuasan akan membuat kemunduran dalam suatu pencapaian.







Semangatlah dalam meraih cita-cita untuk mendapatkan keinginan yang sudah kita impikan.



PERSEMBAHAN 



Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.







Ibu dan keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan.







Teman-teman satu almamater



3



KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah.SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah penyusun dapat menyusun laporan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Pada Ny.R G1P0A0 Hamil Aterm Inpartu Kala 1 Fase Aktif Jth Preskep Di RSUD H.M Rabain Tahun 2021” Dalam pembuatan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dari segi materi maupun dari segi pemahaman.Laporan ini terwujud berkat bantuan bimbingan serta petunjuk yang di terima dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu Dahliana,SKM.M.Kes selaku Ka-Prodi DIII Kebidanan Muara Enim 2. Ibu Rita Kamalia,M.Kes selaku dosen pembimbing akademik 3. Ibu Rika Khairunisah.,S.SiT.,M.Bmd selakudosen pembimbing akademik 4. Ibu Nishida Efriani,SST selaku pembimbing lapangan 5. Ibu Yuliati,AM.Keb,SST selaku pembimbing lapangan 6. Ibu Prapertiyanti,AM.Keb,SST selaku pembimbing lapangan Tanpa bantuan dan bimbingan dari yang mereka berikan,laporan ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.Penulis memohon maaf apabila dalam pembuatan laporan ini terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca karena sebagai manusia biasa kita tidak dapat luput dari kesalahan.Oleh karena



itu, penulis



mengharapkan



saran dan masukkan yang bersifat



membangun.Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Muara Enim, 24 Juni 2021



Penulis



4



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................................................1 HALAMAN PENGESAHAN....................................................................2 MOTTO......................................................................................................3 PERSEMBAHAN.......................................................................................3 KATA PENGANTAR................................................................................4 DAFTAR ISI...............................................................................................5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................................6 1.2 Tujuan...................................................................................................7 1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan.......................................................7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persalinan.............................................................................................8 2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan..............................11 2.3 Tanda-Tanda Persalinan.....................................................................13 BAB III TINJAUAN TEORI 3.1 Asuhan Kebidanan Pada Persalinan..................................................14 BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PRAKTIK 4.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Lahan Praktik.......................16 4.2 Sarana dan Prasarana.........................................................................18 4.3 Struktur Organisasi Dan Ketenagakerjaan......................................19 BAB V ASUHAN KEBIDANAN..............................................................20 BAB VI PEMBAHASAN KASUS A. Persalinan.............................................................................................36 BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................38 B. Saran.......................................................................................................38 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................39



5



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO diperkirakan bahwa sedikitnya 600.000 wanita di dunia meninggal setiap tahunnya sebagai akibat langsung dari komplikasi kehamilan dan persalinan. Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di Negara berkembang. Di Negara miskin, sekitar 25,50% kematian wanita disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi factor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. (prawirohardjo,2001) Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indicator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan suatu negara.Tingginya AKI dan AKB masih menjadi permasalahan kesehatan di semuanegara, termasuk Indonesia. Mengacu pada data Survei Demografi dan KesehatanIndonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia mencapai 359/100.000 kelahiran hidup, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Angka kematian ibu tahun 2012 ini lebih tinggi dari



angka



kematian



ibutahun



2007



sebesar



228/100.000



kelahiran



hidup.Sedangkan, angka kematian bayi (AKB) di Indonesia tahun 2012 yaitu 32/1000 kelahiran hidup (DepkesRI,2014). Meskipun masalah kematian ibu dan anak adalah masalah yang kompleks ,Departemen Kesehatan tetap berupaya untuk menurunkan AKI dan AKB salahsatunya adalah dengan intervensi strategis dalam upaya Safe Motherhood yangmeliputi : Keluarga berencana, Pelayanan Antenatal, Persalinan Bersih dan aman,PelayananObstetriEssensial.(Prawirohardjo,2002).



6



1.2 Tujuan a. TujuanUmum Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada persalinan pada Ny. K G1P0A0 menggunakan manajemen asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. b. Tujuan Khusus 1) Melakukan pengkajian pada ibu bersalin 2) Menganalisa diagnose kebidanan pada ibu bersalin 3) Melaksanakanasuhankebidanan pada ibu bersalin 4) Melakukan pendokumentasian kebidanan darikehamilan,persalinan 1.3 Waktu dan Tempat Praktik Belajar Lapangandilaksanakan pada 21 Juni 2021, RSUD M.H Rabain, Kota Muara Enim, Sumatera Selatan.



7



BAB II TINJAUANTEORI 2.1 Persalinan Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dariuterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) dejaki terus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika konteraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan terhadap serviks. (APN, 2010). Menurut WHO persalinan normal merupakan persalinan yang dilalui secara spontan dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir, beresiko rendah pada awal persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37-42minggu setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi baik. A. TahapPersalinan Menurut Sarwono(2005),persalinandibagimenjadi 4tahapyaitu: 1. Kala I(kalapembukaan) Kala satu persalinan adalah permulaan kontraksi persalinan sejati, yang ditandaioleh perubahan serviks yang progresif yang diakhiri dengan pembukaan lengkap(10 cm) pada primipara kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan padamultiparakira-kira7 jam(Varney, 2007). Terdapat 2 fase pada kala satu yaitu: a). Fase laten Merupakan periode waktu dari awal persalinan hingga ketitik ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga pembukaan tiga sampai empat sentimeter atau permulaan fase aktif berlangsung



8



dalam7-8 jam. Selama fase ini presentasi mengalami penurunan sedikit hingga tidak sama sekali. b). Fase aktif Merupakan pembukaan



periode



waktu



menjadikomplit



dari



dan



awal



mencakup



kemajuan fase



aktif



transisi,



pembukaan pada umumnya dimulai dari 3-4cm hingga 10 cm dan berlangsung selama 6 jam. Penurunan bagian presentasi janin yang progresif terjadi selama akhir fase aktif dan selama kala dua persalinan. Fase aktif dibagi dalam 3 fase,antaralain: 1) Fase akselerasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm. 2) Fase dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm. 3) Fase deselerasi, yaitu pembukaan menjadi lamban kembali dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap (Prawirohardjo,2005). 2. Kala II (kala pengeluaran janin) Menurut Depkes RI (2002), beberapa tanda dan gejala persalinan kala II adalah Ibu merasakan ingin meneran bersamaan terjadinya kontraksi, Ibu merasakan peningkatan tekanan pada rectum atau vaginanya, perineum terlihat menonjol,vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka, peningkatan pengeluaran lender darah. Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat dan lama, kira-kira 2-3 menitsekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektori stimbul rasa mengedan,karena tekanan pada rectum, ibu seperti ingin buang air besar dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai terlihat, vulva membuka dan perenium meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahirlah kepala dengandiikuti



9



seluruh badan janin. Kala II pada primi : 1½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam (Mochtar, 2011). 3. Kala III (pengeluaran plasenta) Menurut Depkes RI (2002), tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal dibawah ini: Perubahan bentuk (uterus globuler) dan tinggi fundus,tali pusat memanjang, semburan darah tiba-tiba. Setelah bayi lahir kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uterus setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina akan lahir spontan atau sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai pengeluaran darah kira-kira 100-200cc (Mochtar, 2011). 4. Kala IV Kala pengawasan selama 2 jam setelah plasenta lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama bahaya perdarahan postpartum. Observasi yang dilakukan adalah : a) Tingkat kesadaran penderita b) Pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu: tekanan darah, pernafasan, nadi, suhu c) Kontraksi uterus d) Perdarahan normal bila tidak lebih dari 400-500 cc. Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang di inginkan atau



10



optimal dengan pendekatan seperti di ini, bahwa: “ Setiap intervensi yang akan diaplikasi kan dalam asuhan persalinan normal harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan “ 2.2 Faktor-FaktorYangMempengaruhiPersalinan Menurut



Manuaba



(2007),



faktor-faktor



yang



mempengaruhi



persalinan yaitu: 1) Power His (kontraksi ritmisotot polosuterus) adalah kekuatan mengejan ibu keadaan kardiovaskuler respirasi metabolic ibu. Kontraksi uterus berirama teratur dan involunter serta mengikuti pola yang berulang. Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase yaitu: increment (ketika intensitasnya terbentuk), acme (puncak atau maksimum), decement (ketika relaksasi). Kontraksi uterus terjadi karena adanya penimbunan dan pengikatan kalsium pada Retikulum Endoplasma (RE) yang bergantung pada Adeno Triphospat (ATP) dan sebaliknya E2 dan F2 mencegah penimbunan dan peningkatan oleh ATP pada RE, RE membebaskan kalsium ke dalam intra selular



dan



menyebabkan



kontraksi



miofibril.



Setelah



myofibril



berkontraksi, kalsium kembali lagike RE sehingga kadar kalsium intraselular akan berkurang dan menyebabkan relaksasi miofibril. Peregangan serviks oleh kepala janin akhirnya menjadi cukup kuat untukmenimbulkan daya kontraksi korpus uteri dan akan mendorong janin maju sampaijanin dikeluarkan. Ini sebagai umpan balik positif, kepala bayi meregang serviks,regangan serviks merangsang kontraksi fundus mendorong bayi ke bawah danmeregangkan servikslebihlanjut, siklus iniberlangsungterusmenerus.



11



Kontraksi uterus bersifat otonom artinya tidak dapat dikendalikan olehparturien, sedangkan saraf simpatis dan parasimpatis hanya bersifat koordinatif (Wiknjosastro,2010). 2) Passage Passage adalah keadaan jalan lahir, jalan lahir mempunyai kedudukan penting dalam proses persalinan untuk mencapai kelahiran bayi. Dengan demikian evaluasi jalan lahir merupakan salah satu factor yang menentukan apakah persalinan dapat berlangsung pervagina atau sectio sesaria. Pada jalan lahir tulang dengan panggul ukuran normal apapun jenis pokoknya kelahiran pervaginam janin dengan berat badan yang normal tidak akan mengalami kesukaran, akan tetapi karena pengaruh gizi, lingkungan atau hal-hal lain. Ukuran panggul dapat menjadi lebih kecil dari pada standar normal, sehingga biasa terjadi kesulitan dalam persalinan pervaginam. 3) Passanger Passager adalah janinnya sendiri, bagian yang paling besar dan keras pada janin adalah kepala janin, posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan, kepala janin ini pula yang paling banyak mengalami cedera padap ersalinan, sehingga dapat membahayakan hidup dan kehidupan janin kelak, hidup sempurna, cacat atau akhirnya meninggal. Biasanya apabila kepala janin sudah lahir, maka bagian-bagian lain dengan mudah menyusul kemudian. 4) Psikologis Respon Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu muncul nyarasa bangga biasa melahirkan atau memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “keadaan yang belum pasti“ sekarang menjadi hal yang nyata. Psikologis meliputi: Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan



12



intelektual, pengalaman bayi sebelumnya, kebiasaan adat, dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu. 5) Penolong Peran dari penolong persalinan dalam hal ini adalah mengantisipasi danmenanganikomplikasiyangmungkinterjadipadaibudanjanin.Prosesterga ntungdarikemampuanskilldankesiapanpenolongdalammenghadapiprosespe rsalinan. 2.3 Tanda-Tanda Persalinan  His teratur minimal 2 kali dalam10 menit  Keluar lender bercampur darah “bloody show” memalui vagina



13



BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Asuhan Kebidanan Pada Persalinan Pengertian asuhan persalinan normal (APN) adalah asuhan yang bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan yaitu mulai dari kala satu sampai dengan kala empat dan upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermi serta asfiksia pada bayi baru lahir (JNPKKR,2013) Dalam pertolongan persalinan, tenaga kesehatan di tuntut untuk mampu memberikan asuhan persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi Menurut JNPK-KR (2013), asuhan persalinan normal memiliki tujuanya itu mengupayakan kelangsungan hidup dan memberkan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta dengan intervensi yang minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan tetap terjaga pada tingkat yang optimal. Menurut Astuti (2012), dalam asuhan persalinan normal mengalami pergeseran paradigm dari menunggu terjadinya dan menangani komplikasi, menjadi pencegahan komplikasi. Beberapa contoh yang menunjukkan adanya pergeseran paradigm tersebut adalah: Mencegah perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh atonia uteri (tidak adanya kontraksi uterus). Pencegahan perdarahan pasca persalinan dilakukan pada tahap paling dini. Setiap pertolongan persalinan harus menerapkan upaya pencegahan perdarahan pasca persalinan diantaranya: manipulasi minimal proses persalinan, penatalaksanaan aktif kala III dan pengamatan dengan seksama terhadap kontraksi uterus pasca persalinan. Upaya rujukan obstetrik dimulai dari pengenalan dini terhadap persalinan patologis dan dilakukan saat ibu masih dalam kondisi yang optimal. Laserasi



14



(robekan jalan lahir), Episiotomi (tindakan memperlebar jalan lahirdengan menggunting perineum). Dengan paradigm pencegahan, episiotomy tidak lagi dilakukan secara rutin. Dilakukan perasat khusus yaitu penolong persalinan akan mengatur ekspulsi kepala, bahu dan seluruh tubuh bayi untuk mencegah laserasi atau hanya terjadi robekan minimal pada perineum. Retensio Plasenta (tidak lepasnya plasenta setelah 30 menit bayi lahir). Penatalaksanaan aktif kala tiga dilakukan untuk mencegah perdarahan, mempercepat proses pelepasan plasenta dan melahirkan plasenta, dengan pemberian uterotonika segera setelah bayi lahir dan melakukan penegangan tali pusat terkendali. Partus Lama (persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida atau lebih dari 18 jam pada multigravida). Asuhan persalinan normal untuk mencegah partus lama dengan mengandalkan partograf untuk memantau kondisi ibu dan janin serta kemajuan proses persalinan. Dukungan suami atau kerabat diharapkan dapat memberikan rasa tenangdan aman selama proses persalinan berlangsung. Pendampingan diharapkan



dapat



mendukung



kelancaran



proses



persalinan,menjalin



kebersamaan, berbagi tanggung jawab antara penolong dan keluarga klien. Dengan pendekatan seperti ini, berarti bahwa keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan asuhan persalinan normal harus merupakan dasar dalam melakukan asuhan kepada semua ibu selama proses persalinan dan setelah bayi lahir, yang harus mampu dilakukan oleh setiap penolong persalinan di manapun peristiwa tersebut terjadi. (Depkes,2004)



15



BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PRAKTIK 4.1 Sejarah Dan Perkembangan Lahan Praktik 1968Pertama dibangun dengan nama RSUD Muara Enim dengan status RSU Kelas D.1993Melalui SK Menkes RI No. 1151/Menkes/SK/XII/1993 status Rumah Sakit meningkat menjadi RSU kelas C dengan kapasitas 100 tempat tidur.1997Berdasarkan Peraturan Daerah tingkat II Muara Enim Nomor 49 Tahun 1997 RSUD Muara Enim menjadi rumah sakit umum unit swadana.2002Terjadi banjir pada sebagian besar komplek RSUD Muara Enim. Kemudian gedung RS direlokasi ke tempat yang lebih baik yaitu dipinggir



jalan



Trans



Sumatera.



Pada



saat



peresmian



dimulainya



pembangunan RSUD Muara Enim di lokasi yang baru juga diresmikan penggantian nama RSUD Muara Enim menjadi RSUD Dr. H. Mohamad Rabain berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 2002 pada tanggal 29 Agustus 2002. Saat ini kelembagaan rumah sakit secara organisasi dan tata kerja telah menjadi lembaga teknis daerah yang bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sesuai Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2002.2005RSUD Dr. H. Mohamad Rabain memperoleh pengakuan dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) terakreditasi dengan 5 (Lima) Pelayanan Dasar.2006Rumah sakit telah menempati gedung baru berlantai tiga dengan luas bangunan 10.390,5 m² dan luas lahan 40.000 m². Kapasitas tempat tidur (TT) berjumlah 135 TT terdiri dari kelas VIP 7 TT, Kelas I 12 TT, kelas II 62 TT, dan kelas III 54 buah. Seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan pasien dan peningkatan mutu pelayanan, Kapasitas tempat tidur (TT) bertambah menjadi berjumlah 142 TT.2009RSUD Dr. H. Mohamad Rabain sebagai rumah sakit yang terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat telah meningkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan



16



Layanan Umum Daerah (PPK–BLUD) sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Muara Enim No. 274 /KPTS/RSUD-HMR/2009. Pada Bulan Nopember 2009 RSUD Dr. H. Mohamad Rabain kembali mendapatkan



pengakuan



Terakreditasi



Tingkat



Nasional dengan 12



Pelayanan.2010Pemerintah Kabupaten telah menambah kapasitas tempat tidur sebanyak 87 tempat tidur dengan anggaran dari APBD Kabupaten Muara Enim terdiri dari Kelas III 20 buah, Kelas II 8, kelas I 8, non kelas (NICU/PICU/Neonatus) 16 buah, isolasi 1 buah dan VIP 34 buah. Jadi total tempat tidur pada akhir tahun 2012 direncanakan berjumlah 248 buah, dengan rincian kelas III 74 buah, kelas II 75 buah, kelas I 20 buah, non kelas 36 buah dan kelas utama 8 buah dan VIP 34 buah.RSUD Dr. H. Mohamad Rabain juga mendapatkan Penghargaan bidang pelayanan Publik yaitu Piala Citra Pelayanan Prima pada bulan Desember 2010 dari Wakil Presiden. 2011RSUD Dr. H. Mohamad Rabain berhasil menjadi JUARA 1 untuk Rumah



sakit



Sayang



Ibu



dan



Bayi



tingkat



Propinsi



Sumatera



Selatan.2016RSUD berhasil meraih Juara I Tingkat Provinsi Lomba KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran (PPPK) Rumah Sakit Tipe C. terbaik II kategori Instansi Vertikal dan RSUD dalam penganugerahan keterbukaan informasi publik pada badan publik Provinsi Sumatera Selatan oleh Komisi Informasi Provinsi Sumatera Selatan Penghargaan Prestise Indonesia Tahun 2017 kategori penghargaan rumah sakit terpercaya dalam kinerja & pelayanan memuaskan. Saat ini RSUD Dr. H. Mohamad Rabain resmi menjadi Rumah Sakit Kelas B sesuai dengan Surat Keputusan yang telah dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan No. 515/DPMPTSP.V/XII/2017 tanggal 05 Desember 2017



17



4.2 Sarana dan Prasarana RSUD Dr. H. Muhammad Rabain Dalam kegiatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat RSUD Dr. H.Muhammad Rabain Muara Enim saat ini mempunyai pelayanan sebagai berikut. a.Pelayanan Rawat Jalan Pelayanan rawat jalan yang meliputi: 1) Pelayanan poli spesealis anak; 2) Pelayanan poli spesialis bedah; 3) Pelayanan poli spesialis penyakit dalam; 4) Pelayanan poli spesialis kebidanan; 5) Pelayanan poli spesialis mata; 6) Pelayanan poli gigi dan mulut; 7) Pelayanan poli umum dan KIR; 8) Pelayanan poli fisioterapi; 9) Pelayanan poli psikologi; 10) Pelayanan unit pelayanan medical check up; 11) Pelayanan poli gizi. b.



Instalasi Rawat Darurat (24 jam)



c.Pelayanan Rawat Inap Pelayanan rawat inap yang meliputi: 1) Instalasi Rawat Inap, meliputi: a) Ruang rawat inap anak b) Ruang rawat inap penyakit dalam c) Ruang rawat inap kebidanan d) Ruang rawat inap bedah e) Ruang rawat inap kelas I f) Ruang rawat inap kelas II g) Ruang rawat inap kelas III



18



4.3 Struktur Organisasi Dan Ketenagakerjaan



19



BAB V ASUHAN KEBIDANAN ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PADA NY.R G1P0A0 HAMIL ATERM INPARTU KALA I FASE AKTIF DI RSUD H.M.RABAIN MUARA ENIM TAHUN 2021 Tempat Praktik



: Ruang VK Tindakan



No. Reg



:



Oleh



:



IDENTITAS Nama Ibu



: Ny.R



Nama Suami : Tn.A



Umur



: 19 tahun



Umur



: 21 tahun



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Suku/Bangsa



: Sumatera/Indonesia



Suku/Bangsa : Sumatera/Indo



Pendidikan



: SMA



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: Ibu Rumah Tangga



Pekerjaan



: Petani



Alamat



: Ujan Mas Lama



Alamat



: Ujan Mas Lama



KALA I Hari/ tanggal



: Selasa, 22 Juni 2021



Pukul : 10.35 WIB



DATA SUBJEKTIF 1. Alasan masuk kamar bersalin Ibu datang ke RSUD H.RABBAIN MUARA ENIM mengatakan ingin melahirkan hamil cukup bulan hamil anak ke-1, tidak pernah keguguran, ibu mengeluh sakit menjalar ke pinggang dan mengeluarkan lendir bercampur darah sejak jam 06.00 wib, ketuban (+), gerakan janin masih dirasakan.



20



2. Keluhan utama Ibu mengeluh sakit menjalar kepinggang dan ingin melakukan persalinan 3. Tanda-tanda persalinan a. Kontraksi sejak



: 21 Juni 2021 pukul 06.00 WIB



b. Intensitas



: teratur



c. lokasi ketidaknyamanan di



: pinggang dan perut



d. Pengeluaran pervaginam



: lendir bercampur darah



e. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir



: 10 kali



f. Riwayat sebelum masuk kamar bersalin



: tidak ada riwayat trauma



g. Riwayat perkawinan Kawin 1 kali, pernikah ke 1, umur saat menikah 18 tahun, lamanya pernikahan 1 tahun 4. Riwayat menstruasi a. Menarche umur 13 tahun, siklus 28 hari, intensitasnya teratur, lamanya 7 hari, sifat : encer, bau amis, flour albous : tidak, disminorhae : tidak, banyak 50 cc b. HPMT



: 20 September 2020



c. HPL



:27 juni 2021



d. UK



:39 Minggu 3 hari



e. Riwayat kehamilan ini f. Riwayat ANC ANC teratur, frekuensi selama hamil 4 kali, oleh Bidan di BPM g. Obat-obatan/jamu yang dikonsumsi selama hamil : Tidak ada h. Imunisasi TT 



TT 1



: ibu mengatakan saat ingin menikah







TT 2



: ibu mengatakan saat usia kehamilan 3 bulan



21



5. Keluhan/masalah/keadaan yang dirasakan ibu selama hamil Ket



No



Keluhan



Tindakan



Oleh



1



Mual,muntah



Kie



Bidan



(tempat) PMB



Bidan



PMB



tentang 2



nutrisi Kie



Mual



tentang nutrisi 6. Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu Persalinan Kompli-kasi Hamil



Tgl



ke



lahir



Ini



-



UK



-



Jenis



-



Penolong



-



Ibu



Nifas



Bayi



-



BB



JK



-



Lahir -



-



Pend



La



araha



kta



n



si -



K o m p -



-



7. Riwayat kontrasepsi yang digunakan N o -



Jenis



Berhenti/ganti cara



kontraseps



Mulai memakai Tg Ole Tempa



Keluha



Tg



Ole



Tempa



Alasa



i -



l -



n -



l -



h -



t -



n -



h -



t -



8. Riwayat kesehatan a. Penyakit sistematik, menurun, menular yang pernah/sedang diderita (jantung, asma, TBC, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS) b. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit sitematik, penyakit menurun, dan penyakit menular c. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga Ibu mengatakan tidak ada penyakit yang sedang di derita keluarga d. Riwayat operasi



22



Ibu mengatakan tidak pernah di operasi e. Riwayat kembar, cacat Ibu mengatakan tidak ada riwayat kembar ataupun cacat 9. Kebutuhan Fisik a. Nutrisi Frekuensi makan 3 kali sehari, porsi 1 piring berisi nasi, lauk, sayur, tidak ada pantangan makanan tertentu, frekuensi minum 6-7 gelas perhari, tidak ada keluhan. b. Eliminasi 1) BAK terakhir (07.00, 22 Juni 2021) Sifat lembek Jumlah 400 ml Warna kuning jernih Bau khas urine Keluhan tidak ada 2) BAB terakhir (08.00, 21 juni 2021) Sifat lembek Jumlah 400 Warna kuning kecoklatan Bau khas feses Keluhan : tidak ada 3) Istirahat (tidur) Ibu mengatakan sebelum ke sini sudah tidur selama 5 jam 4) Personal hygiene Ibu mengatakan mandi dan keramas terakhir pada sore hari tanggal 21 Juni 2021 jam 09.00 WIB



23



10. Keadaan psiko, sosio dan spiritual (kesiapan menghadapi proses persalinan) a. Pendamping persalinan Ibu megaku pendamping saat bersalin adalah suami dan ibu b. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang dihadapi Ibu dan keluarga merasa khawatir dan cemas dalam menghadapi persalinan anak pertama c. Persiapan persalinan yang telah dilakukan Ibu mengatakan sudah mempersiapkan persiapan persalinan berupa persiapan ibu, persiapan bayi, keuangan,goldar, dan kendaraan d. Pengetahuan tentang proses persalinan Ibu mengatakan belum mengetahui tentang proses persalinan II. DATA OBJEKTIF A. Pemeriksaan Umum 1) Keadaan Umum



: baik



2) Kesadaran



: compos mentis



3) Tanda-tanda vital Tekanan darah



: 104/55 mmHg



Suhu



: 36,3°C



Respirasi



: 22x/m



Nadi



: 73x/m



4) Berat badan dan tinggi badan Sebelum hamil



: 48 kg



kunjungan lalu



: 56 kg



kunjungan ini



: 58 kg



5) Tinggi badan



: 155 cm



6) IMT



:



7) LILA



: 24,5 cm



24



B. Pemeriksaan fisik Kepala 1) Rambut : hitam, lurus, tidak ada ketombe dan tidak rontok 2) Muka : simetris, tidak ada odema, tidak ada closma gravidarum 3) Mata



: simetris, skelera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, tidak ada



odema 4) Hidung : simetris, tidak ada benjolan, bersih 5) Mulut : simetris, berwarna merah muda 6) Gigi



: bersih, tidak ada caries gigi



7) Lidah : bersih, tidak ada stomatitis 8) Gusi



: tidak ada peradangan pada gusi



9) Telinga : simetris, tidak ada serumen, bersih Leher Tidak ada kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakakn vena juguralis dan tidak adapembengkakakan pembuluh limfe Dada (Payudara) Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, puting susu menonjol, tidak ada benjolan, tidak ada retraksi, terdapat colostrum Abdomen a. Inspeksi Tidak ada bekas operasi, tidak ada nyeri saat di palpasi, terdapat linea nigra dan striae albikal b. Palpasi 



Leopold 1



: TFU 3 jari dibawah px, bagian teratas fundus teraba



lunak yaitu bokong 



Leopold 2



: sebelah kiri teraba punggung dan sebelah kanan teraba



ekstremitas atau bagian kecil dari janin 



Leopold 3



: bagian terbawah janin teraba bulat, keras, melenting



yaitu kepala



25







Leopold 4



: bagian terendah janin sudah masuk PAP,divergen,



penurunan 4/5 TFU Mc. Donald



: 32 cm



Taksiran Berat Janin



: (32 – 12) x 155 = 3.100 gram



DJJ



: Irama konstan



Punctum maksimum



: kuadran kiri bawah pusat



Frekuensi



: 143 kali/menit



Teratur/tidak



: Kuat teratur



His



:-



Ekstrimitas



: tidak ada odema,simetris, kuku tidak pucat, jari-jari



lengkap Genetalia eksterna dan anus Vagina



: bersih, tidak ada varises, tidak ada luka, tidak ada



kemerehan, tidak ada nyeri tekan, lendir kecoklatan Anus



: tidak ada hemoroid



C. Pemeriksaan Dalam Indikasi



: kemajuan persalinan pada ibu baik



Tujuan



: untuk mengetahui kemajuan persalinan pada ibu



Hasil



: porsio lunak, pembukaan 4 cm, ketuban (+), terbawah kepala



D. Pemeriksaan laboratorium (atas indikasi) Darah (hb, golongan darah, HbSAg, WR/VDRL) : tidak dilakukan Urine (protein urin, glukosa urin, lakmus test)



: tidak dilakukan



26



III. ANALISA DATA Diagnosa kebidanan



:Ny.R G1P0A0Hamil Aterm Inpartu Kala 1 Fase Aktif, JTH, Preskep



Masalah Kebutuhan



: sakit perut menjalar ke pinggang :



- KIE tentang proses persalinan - KIE Tentang mengurangi rasa cemas - KIE Tentang persalinan normal IV. PENATALAKSANAAN Hari/tanggal



: Selasa, 22 Juni 2021



Pukul :10.45



WIB a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, keadaan ibu mengerti dan paham dengan kondisinya dan keadaan janinnya (ibu mengerti dan paham dengan kondisinyadan keadaan janinnya) b. Memberikan asuhan sayang ibu yang terdiri dari memberitahu ibu posisi untuk meneran,antara lain: miring,duduk, jongkok, atau setengah duduk, memberikan asupan nutrisi peroral di sela kontraksi untuk menambah tenaga, mengajarkan tekhnik untuk mengurangi rasa sakit yaitu : kompres air hangat, merubah posisi, latihan napas dan istirahat. (asuhan sayang ibu sudah diberikan, Ibu memilih posisi miring, asupan nutrisi peroral telah diberikan, ibu memilih merubah posisi untuk mengurangi rasa sakit) c. Melakukan pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan telah mencapai 7 cm d. Menyiapkan alat-alat dan obat-obtan yang akan digunakan yang terdiri dari Partus set, Gunting episiotomi, ½ kocher, 2 klem tali pusat, 1 pengikat tali pusat, 1 gunting tali pusat, 1 kateter, 2 pasang handscoon, Heating set, 1 nal puder, 1 nald heating, 1 pinset cerugis, 1 gunting benang, 1 tampon, 1 pasang handscoon, 1 duk bolong, 1 kassa steril, Alat dan bahan non steril, Spuid 3 cc dan 10 cc, Oksitosin 10 iu, Lidocaain 2 %, Alat-alat vital sign, Tempat sampah,



27



Bengkok, Larutan klorin, DTT, 2 buah kom, Alat dan bahan dan keluarganya, Handuk bersih, Pakaian ibu dan bayi, Kain, dan Gurita. (pakaian ibu dan pakaian bayi, pembalut, dll sudah disiapkan) e. Memberikan suport pada ibu dengan memberi dukungan dan semangat pada saat akan menghadapi mengahadapi persalinan f. Infus RL sudah terpasang dari IGD g. Memberikan dukungan dan semangat pada ibu saat akan menghadapi persalinan (support dan dukungan telah diberikan pada ibu) TABEL OBSERVASI KEMAJUAN PERSALINAN



TGL / JAM



TD 22 Juni 104/55 2021 pukul MmHg 10.30 WIB 12.00 WIB



DJJ N



RR



S



76 x/m



20 x/m



360C



75 x/m



360C



139 x/m



VT



KETUBA N



7 cm



(+)



10 cm



(-)



28



KET



DATA PERKEMBANGAN KALA II, III DAN IV DIURAIKAN SOAP DAPAT DITULIS DALAM BENTUK MATRIKS KALA II Hari/tanggal : Selasa, 22 Juni 2021



Pukul :



A. DATA SUBJEKTIF Ibu mengatakan ingin BAB dan ingin meneran, ibu juga merasakan rasa sakit yang menjalar ke pinggang lebih lama B. DATA OBJEKTIF Keadaan umum



: Baik



Kesadaran



: Compos mentis



Tekanan Darah



: 120/80 MmHg



Pernafasan



: 24 x/m



Nadi



: 82 x/m



Suhu



: 36,7°C



Periksa Dalam Menuju Persalinan Keadaan Porsio



: Tidak teraba



Pembukaan



: 10 cm



Pendataran



: 100 %



Ketuban



: jernih



Terbawah



: Kepala



Penunjuk



: Ubun Ubun kiri depan



Penurunan



: Hodge III



Penyusupan



:-



29



C. ANALISIS DATA Diagnosa kebidanan



: G1P0A0hamil aterm inpartu kala II, JTH, Preskep



Masalah



: ibu merasakan kontraksi yang semakin meningkat dan ibu ingin meneran



D. PENATALAKSANAAN 1. Memastikan dan mengawasi tanda gejala kala II. Yaitu Ibu sudah ada dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum ibu menonjol dan vulva membuka. 2. Menganjurkan



suami



ibu



untuk



memberi



minum



saat



tidak



ada



kontraksi.Keluarga mengerti dan ibu sudah diberikan minum saat tidak ada kontraksi. 3. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir. Alat sudah disiapkan 4. Mempersiapkan diri penolong dengan mencuci tangan dan memakai APD yang terdiri dari masker, apron, handscoon (penolong telah mencuci tangan dan memakai APD 5. Meletakkan kain diatas perut ibu dan kain 1/3 di bawah bokong ibu 6. Pimpin ibu untuk meneran dengan dengan baik ketika his datang, ibu meneran dengan baik 7. Apabila kepala sudah membuka vulva 5 – 6 cm lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain, dan satu tangan menahan kepala bayi 8. Memeriksa lilitan tali pusat, leher bayi tidak terlilit tali pusat 9. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar, pegang kepala secara biparietal dengan lembut tarik kebawah untuk melahirkan bahu anterior dan keatas untuk melahirkan bahu posterior, pindahkan tangan, lakukan sanggah dan susur sampai kemata kaki bayi, lakukan penilaian secara cepat



30



Warna kulit Frekuensi denyut jantung Iritabilitas reflek Tonus otot Usaha bernafas



Tanda Badan merah jambu, ekstremitas biru >100 Menangis kuat Gerak aktif Baik menangis Total



Score 1 2 2 2 2 9



10. Mengeringan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali telapak tangan. Ganti kain basah dengan kain kering, letakkan bayi diatas perut ibu, selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pakaikan topi pada kepala bayi 11. Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat di dua tempat dengan jarak 3 cm dari tubuh ibu dan 5 cm dari pusat bayi dan potong diantaranya. (pertolongan persalinan secara APN sudah dilakukan, Bayi lahir spontan tanggal 22 Juni 2021 pukul 12.05 WIB, dengan berat badan 3200 gram, panjang 49 cm, jenis kelamin laki laki, dan apgar score 8/9, tidak ada cacat bawaan, segera menangis, dan IMD berhasil dilakukan)



31



KALA III Hari/tanggal



: Selasa, 22 Juni 2021



Pukul :



A. DATA SUBJEKTIF Ibu mengatakan senang dengan kelahiranan bayi nya dan merasa mules pada perutnya B. DATA OBJEKTIF Keadaan umum



: Baik



Kesadaran



: Compos mentis



Tekanan Darah



: 110/70 MmHg



Pernafasan



: 20 x/m



Nadi



: 76 x/m



Suhu



: 36 °C



TFU



: Setinggi pusat



Kontraksi uterus



: Baik



Pendarahan



: ±50 cc



C. ANALISIS DATA Diagnosa kebidanan



: P1A0 kala III



Masalah



: Ibu merasa mules



Kebutuhan



: Manajemen aktif kala III



32



PENATALAKSANAAN 1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan tidak ada janin kedua 2. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin 10 unit secara IM pada bagian luar paha kanan atas 3. Melihat tanda tanda lepasnya plasenta yaitu tali pusat menajang, dan ada semburan darah tiba tiba 4. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm dari vulva 5. Melakukan Peregangan Putar Terkendali, yaitu tangan kiri melakukan dorongan kearah dorso kranial, meletakkan tangan kiri diatas symphisis untuk menahan bagian bawah uterus sementara tangan kanan memegang tali pusat dengan klem 6. Melahirkan plasenta, tarik kebawah keatas sesuai kurva jalan lahir 7. Plasenta lahir spontan, lengkap tanggal 22 Juni 2021, pukul 12.12 WIB



33



KALA IV A. DATA SUBJEKTIF Ibu merasa lelah dan capek B. DATA OBJEKTIF Keadaan umum



: baik



Kesadaran umum : compos mentis Tekanan darah



: 112/54 mmHg



Suhu



: 36ºC



Pernafasan



: 21 x/m



Nadi



: 76 x/m



TFU



: 2 jari dibawah pusat



Kontraksi uterus



: baik



C. ANALISA DATA Diagnosa



: P1A0 Kala IV



Masalah



: tidak ada



Kebutuhan



: observasi kala IV



D. PENATALAKSANAAN 1. Melakukan observasi vital sign, kontraksi uterus dan apakah ada laserasi (vital sign dalam keadaan batas normal, kontraksi uterus baik, tidak ada laserasi) 2. Melakukan pemantauan setiap 15 menit dalam 1 jam pertama pasca salin dan 30 menit pada jam ke 2 pasca saln, mengajarkan keluarga cara masase fundus) 3. Melakukan perawatan BBL yaitu agar tetap menjaga bayi tetap hangat, selimut dan pakaian bayi, lakukan penumbangan dan pengukuran panjang bayi setelah itu beri salep mata dan suntikkan vit.k, HB0, dan letakkan bayi di dekat ibu (perawatan



34



BBL sudah dilakukan, bayi sudah diberikan vit.k,HB0, dan sudah didekatkan di dekat ibu) 4. Membersihkan tempat tidur dari cairan darah ibu dengan air sabun 5. Memberikan asuhan sayang ibu kala IV yaitu membersihkan ibu dan pakaikan pakaian yang kering dan bersih (asuhan sayang ibu kala IV sudah diberikan) 6. Membersihkan alat kemudian rendam dalam larutan klorin 0,5% (alat telah direndam dalam larutan klorin 0,5%) 7. Melakukan pemantauan kala IV Ja m ke I



II



wakt u



TD



RR



N



S



TFU



Kontrak si



12.3 0



112/5 4



20x/ m



8 0



36º C



Baik



Kosong



5 cc



12.4 5



110/8 0



20x/ m



8 0



Baik



Kosong



5 cc



13.0 0



110/8 0



20x/ m



8 0



Baik



Kosong



5 cc



13.1 5



110/8 0



20x/ m



8 0



Baik



Kosong



5 cc



13.4 5



110/8 0



21x/ m



8 0



Baik



Kosong



5 cc



14.1 5



110/8 0



21x/ m



8 0



3 jari dibawa h pusat 3 jari dibawa h pusat 3 jari di bawah pusat 3 jari dibawa h pusat 3 jari di bawah pusat 3 jri di bawah pusat



baik



kosong



5 cc



36º C



Kandun Perdaraha g kemih n



35



BAB VI PEMBAHASAN KASUS A. Persalinan Pada saat pasien datang, pasien dilakukan anamnesa untuk mengetahui informasi tentang kehamilannya saat ini dan keluhan yang dirasakan. Anamnesis merupakan bagian dari asuhan sayang ibu yang baik dan aman, tujuan ananesis adalah untuk mengumpulkan informasi tentang riwayat kehamilan, kesehatan dan persalinan. Informasi ini digunakan dalam proses membuat keputusan klinik untuk menentukan diganosis dan mengembangkan rencana asuhan atau perawatan yang sesuai (Asuhan Persalinan Normal, 2008). Setelah dilakukan Anamnesis Ny.R selajutnya dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan bayinya dengan pemeriksaan abdomen untuk menentukan TFU, Kontraksi, DJJ, Presentasidan penurunan bagian terbawah janin lalu dilakukan pemeriksaan dalamuntuk melihat pembukaan dan ketuban setelah itu, dicatat dan dilakukankajian hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, namun selama anamnesisdan pemeriksaan fisik tetpa dilakukan pengenalan dini terhadap masalahdan penyulit pada kehamilan ibu (Asuhan Persalinan Normal,2008). Dalam meilhat adanya seorang ibu hamil yang dikatakan sudah memasuki persalinan adalah adanya tanda-tanda seperti his teratur, keluarlendir bercampur darah, pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan pada portio. Kala satu persalinan adalah permulaan kontraksi persalinan sejati,yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif yang diakhiri dengan pembukaan lengkap (10 cm) pada primiparakala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam(Varney, 2007). Bayi lahir spontan pervaginam. Bayi menangis kuat, warna kemerahan, tonus otot bergerak aktif dan jenis kelamin perempuan. Kemudian plasenta lahir lengkap, uterus globuler, kontraksi ade kuat.



36



Menurut Depkes RI (2002), beberapa tanda dan gejala persalinan kala II adalah Ibu merasakan ingin meneran bersama anter jadinya kontraksi, Ibu merasakan peningkatan tekanan pada rectum atau vaginanya, perineum terlihat menonjol, vulva vagina dan sfingterani terlihat membuka, peningkatan pengeluaran lendir darah. Menurut Depkes RI (2002), tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal dibawah ini: Perubahan bentuk (uterus globuler) dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan darah tiba-tiba.Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa teori yang ada dengan kasus yang terjadi dilapangan tidak ada kesenjangan.



37



BAB VII PENUTUP A.Kesimpulan Setelah



melakukan



Praktik Belajar



Lapangan



dalam menerapkan



keterampilan Asuhan Kebidanan. Sesuai dengan asuhan kebidanan di RSUD M.H Rabain yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2021 – 03 Juli 2021 mahasiswa mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan pengetahuan dalam melaksanakan asuhan kebidanan, dengan melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif. Asuhan kebidanan pada masa Persalinan, Asuhan kebidanan yang diberikan sudah sesuai standar dan dari pemeriksaan keadaan ibu pada waktu hamil tidak ditemukan masalah kegawat daruratan, Asuhan kebidanan pada masa Persalinan, Keadaan ibu pada waktu bersalin baik, dan tidak ditemukan masalah penyulit dalam persalinan, proses persalinan berjalan lancar. B. Saran  Bagi penulis Meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan sesuai standar kebidanan sehingga dapat mengaplikasikan dalam praktik klinik kebidanan selanjutnya  Bagitempatpraktik Meningkat kan kualitas pelayanan sesuai dengan perkembangan ilmu berdasarkan standar pelayanan kebidanan.



38



DAFTARPUSTAKA Damayanti,I.P.,Maita&Triana.2014.Bukuajar:Asuhankebidanankomprehensifpadai bubersalindanbayibarulahir.Yogyakarta:Deepublish DepkesRI.2008.AsuhanPersalinanNormal,JNPK-KR,Jakarta DepkesRI.2010.PrinsipPengelolaanProgramKIA.Jakarta:DepkesRI Kementrian Kesehatan Republik Indonesia & WHO. 2013. Bukusaku pelayanan kesehatan



ibu



di



fasilitas



kesehatan



dasar



dan



rujukan.,http://www.edukia.org/web/wp-content/uploads/2013/10/BUKU-SAKUPELAYANANKESEHATAN-IBU.pdf. ManuabaIAC.2007.BukuPengantarKuliahObstetric,CetakanPertama.Jakarta:EGC December21st,2014 Megasari,Miratudkk.2015.PanduanAsuhanKebidananI.Ed1.Yogyakarta:Deepublih MochtarR.2011.SynopsisObstetric:ObstetricFisiologi,ObstetricPatologi.Jakarta:EC SaifuddinAB,DkkdanSarwonoprawiroharjo.2009.Panduanpraktiskebidanan maternaldanneonatal.Jakarta:BinaPustaka Varney,Helen.2008.BukuAjarAsuhanKebidanan.Jakarta:EGC. YesianadanLiona.2015.ManajemenLaktasidanKesejahteraanIbuMenyusui.Surabay a:Jurnalpsikologi



39